• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Individu Pada Lansia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Asuhan Keperawatan Individu Pada Lansia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU PADA LANSIA A. PENGERTIAN

• ASKEP Lansia ad/ su/ rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang ditujukan pada lansia.

• Kegiatan Perawat : melakukan pengkajian(biofisik, psikologis, kultural, dan spiritual)membuat Dx.Kep,intervensi, implementasi, evaluasi!

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari pemberian asuhan keperawatan :

 Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dgn upaya promosi,preventif, rehabilitatif

 Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dengan jalan perawatan dan pencegahan  Membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup lansia

 Menolong dan merawat lansia yang menderita penyakit tertentu

 Membantu lansia menghadapi kematian dengan damai dan dalam lingkungan yang nyaman  Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses keperawatan.

C. SASARAN ASKEP GERONTIK :  Klien di keluarga

 Klien di panti (sebagai individu a/ kelompok)

 Kelompok Masyarakat (Posyandu Lansia/karang Wreda)

D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN :  Hubungan timbal balik antara aspek fisik dan psikososial

 Efek dari penyakit dan ketidakmampuan/keterbatasan(disability) pd status fungsional  Menurunnya efesiensi dari mekanisme homeostatis

 Kurang/belum adanya standar keadaan sehat atau sakit dari klien  Perubahan respon terhadap penyakit

 Kerusakan fungsi kognitif

Fokus asuhan keperawatan yang dilakukan adalah peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta mengoptimalkan fungsi fisik dan mental lansia. Selain itu asuhan keperawatan dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif. Masalah atau gangguan umum yang terjadi pada lansia antara lain:

 Gangguan Muskuloskletal yaitu rematik, osteoporosis

 Gangguan Kardiovaskuler yaitu hipertensi, stroke, gagal jantung  Gangguan Respirasi yaitu penyempitan saluran nafas kronis, asma, dll

Asuhan keperawatan yang dilakukan ditujukan pada aspek biologis, psikologis, sosialis dan spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan(intervensi keperawatan), pelaksanaan(implementasi) dan evaluasi, dengan melibatkan peran serta aktif keluarga.

1. PENGKAJIAN

Untuk mengetahui kemampuan dan kekuatan lansia baik secara fisik, psikologis, social dan spiritual, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap secara menyeluruh menyangkut aspek tersebut.

(2)

Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat kesehatan lansia dikaji dengan menanyakan tentang:

- Pandangan lansia tentang kesehatannya - Kegiatan yang mampu dilakukan lansia

- Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran - Kebiasaan lansia merawat diri sendiri

- Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil - Kebiasaan gerak badan / olahraga

- Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan - Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat - Masalah-masalah seksual yang dirasakan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara periksa pandang, perabaan, ketok dan dengar untuk mengetahui perubahan system tubuh, antara lain : system integument, muskuloskletal, respirasi, kardiovaskuler, perkemihan, persyarafan, dan fungsi sensoris misalnya : penglihatan, pendengaran, pengecapan dan penciuman.

1.2. Psikologis

Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam penyelesaian masalahnya.

Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya ingat yang menurun. Proses fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta merasa kurang diperhatikan.

Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi : - Apakah mengenal masalah-masalah utamanya

- Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan - Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan

- Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak

- Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami - Apakah mudah untuk menyesuaikan diri

- Apakah lansia sering mengalami kegagalan - Apa harapan sekarang dan yang akan dating. Dll 1.3. Sosial – Ekonomi

Penilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organisasi social. Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu dari penghasilan yang mereka peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan social ekonomi, hal inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang mempunyai penghasilan tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu menghasilkan sesuatu untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Hal-hal yang perlu dikaji antara lain : - Apa saja kesibukan lansia

- Dari mana saja sumber keuangannya - Dengan siapa ia tinggal

- Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia

- Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah - Siapa saja yang biasa mengunjunginya

(3)

- Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yg ada 1.4 Spiritual

Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik, keyakinan tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap proses penuaan.

Yang perlu dikaji pada lansia :

- Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya

- Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-lain

- Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa jika menghadapi masalah

- Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal

Dari hasil pengkajian atau data-data yang diperoleh dari pertanyaan diatas dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia.

Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain : a. Fisik / biologi

- Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan makanan yang tidak adekuat

- Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran / penglihatan - Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat dalam merawat diri - Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap penurunan fungsi tubuh tidak adekuat

- Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang tidak efektif - Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri

- Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau adanya sekret pada jalan napas

- Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-lain b. Psikologis - sosial

- Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu - Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga

- Depresi berhubungan dengan isolasi sosial

- Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak

- Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara tepat

- Cemas berhubungan dengan sumber keuangan terbatas. c.Spiritual

- Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan

- Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan menghadapi kematian

- Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami

- Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.

(4)

Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain.

Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar antara lain :

1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan 3. Memelihara kebersihan diri

4. Memelihara keseimbangan istirahat / tidur

5. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif

Tindakan Keperawatan :

1.Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Peran pemenuhan gizi pada lansia adalah untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran dan memperlambat timbulnya penyakit degeneratif seperti kerapuhan tulang (osteoporosis) dan penyakit yang terjadi pada lansia sehingga dapat menjamin hari tua yang sehat dan tetap aktif. Gangguan nutrisi pada lansia dapat disebabkan oleh factor fisik, psikologi dan sosial. Penurunan alat penciuman dan pengecapan, pengunyahan kurang sempurna dan rasa kurang nyaman saat makan karena gigi geligi kurang lengkap, rasa penuh diperut dan sukar buang air besar karena melemahnya otot lambung dan usus akan menyebabkan nafsu makan lansia kurang.

Perubahan peran karena tugas-tugas perkembangan pada lansia menyebabkan timbulnya kecemasan dan putus asa, dapat menyebabkan lansia menolak makan atau makan berlebihan. Seringkali keluarga / lingkungan sangat melindungi lansia, tidak memberi kesempatan untuk menentukan keinginan lansia, hal inipun menyebabkan ia menolak makan atau makan berlebihan

Masalah gizi yang sering timbul pada lansia adalah : a. Gizi berlebihan

Kebiasaan makan banyak waktu muda sukar dirubah. Apabila pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas dapat menyebabkan berat badan berlebihan.

Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah, kencing manis, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

b. Gizi berkurang

Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan berkurang dari normal. Bila pemenuhan protein pun berkurang dapat menyebabkan banyak kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki misalnya : rambut cepat rontok, daya tahan terhadap penyakit organ tubuh yang vital. Gizi kurang dapat disebabkan oleh masalah sosial ekonomi gangguan penyakit, serta ketidaktahuan keluarga akan makanan bergizidan kebiasaan makanan yang salah dari usia mudah.

c. Kekurangan vitamin

Disebabkan karena kekurangan konsumsi buahdan sayuran dalam makanannya. Apalagi bila hal ini ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan.

d. Kelebihan vitamin

(5)

Kebutuhan gizi pada lansia kurang lebih sama dengan kebutuhan nutrisi pada orang dewasa normal, hanya yang mungkin diubah adalah jenis yang utama, bentuk dan pengurangan porsi untuk mengimbangi aktivitasnya.

a. Kalori, pada lansia pria adalah 2.100 kalori sedangkan untuk wanita adalah 1.700 kalori, kebutuhan tersebut dapat dimodifikasikan tergantung keadaan usia lanjut, misalnya gemuk atau kurus atau disertai penyakit lain (kencing manis, dll).

b. Karbohidrat, dianjurkan 60% dari jumlah kalori. Berikan golongan gula yang mudah diserap karena tidak mengalami pengubahan lebih lanjut pada proses metabolisme, misalnya madu, nasi, buah-buahan yang manis.

c. Lemak, pemakaian yang berlebihan tidak dianjurkan karena menyebabkan timbulnya hambatan pada pencernaan dan terjadinya penyakit. Berikan 15 % - 20 %dr total kalori yg dibutuhkan.

d. Vitamin & mineral, kebutuhannya sama dgn usia muda.pemenuhan kebutuhan didapatkan dr makanan berupa sayur-sayuran & buah-buahan.

e. Air, kebutuhan sekitar 6-8 gls/hr krn menurunnya fx ginjal & mencegah konstipasi maka pemasukan air yg banyak sgt dianjurkan.

Rencana Makanan Untuk Lansia

a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering b. Banyak minum & kurangi makan

- dapat meringankan pekerjaan ginjal & dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan - hindari makanan yang terlalu asin

c. Beri makanan yg mengandung serat,agar buang air besar menjadi mudah & teratur

d. Batasi pemberian mkanan yang mengandung tinggi kalori agar badan dalam keadaan seimbang seperti: gula,makanan manis,minyak,makanan berlemak.

e. Membatasi minum kopi dan teh, bila perlu diencerkan untuk merangsang gerakan usus & menambah nafsu makan.

2. Meningkatkan Keamanan & Keselamatan Lansia

Kecelakaaan sering terjadi pada lansia antara lain: jatuh, kecelakaan lalu lintas dan kebakaran. Hal ini berkaitan dengan proses penuaan dimana fleksibilitas dari kaki mulai berkurang, ditandai dengan timbulnya masalah mobilisasi akibat nyeri, pada sendi-sendi. Situasi tersebut menyebabkan Usila tidak mampu menyanggah tubuhnya dengan baik.

Selain itu penurunan fungsi pengindaraan dan pendengaran menyebabkan lansia tidak dapat mengamati situasi sekitarnya,sehingga sering terjadi bahaya kecelakaan lalu lintas dan luka baker.

Selanjutnya, kecelakaan / jatuh dapat puola akibat lingkungan yang tidak tepat untuk lansia, misalnya pencahayaan yang kurang, lantai yang licin atau tidak rata, tangga yang tidak diberi tanda pengaman, kursi atau tempat tidur yang mudah bergerak.

Untuk mencegah resiko kecelakaan diatas, beberapa tindakan yang harus dilakukan antara lain:

a. klien / lansia

 Biarkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan.  Latih lansia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi

 Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur jika tidur

 Jika klien mengalami masalah fisik, misalnya rematik, gangguan persyarafan, latih klien untuk berjalan dan latih klien menggunakan alat Bantu berjalan

 Bantu klien berjalan ke kamar mandi, terutama untuk lansia yang menggunakan obat penenang atau diuretika

(6)

 Usahakan ada yang menemani jika bepergian.

b. lingkungan

- tempatkan klien diruangan khusus dekat ke kantor sehingga mudah di observasi apabila lansia dirawat diruang perawatan lansia

- letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya - gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi

- letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lansia mudah menempatkan alat-alat yang selalu digunakan

- upayakan lantai bersih, rata, tidak licin dan basah

- kunci semua peralatan yang menggunakan roda untuk lansia yang menggunakan - pasang pegangan dikamar mandi

- hindari lampu yang redup dan menyilaukan - sebaiknya gunakan lampu 70 atau 100 watt

- jika pindah dari ruangan terang ke gelap ajarkan klie lansia untuk memejamkan mata sesaat

- gunakan sandal atau sepatu yang beralas karet 3. Memelihara Kebersihan Diri

Akibat proses penuaan, sebagian lansia mengalami kemunduran / motivasi untuk melakukan perawatan diri secara teratur. Kadang kala kurangnya perawatan diri pada lansia akibat penurunan daya ingat, sehingga tidak dapat melakukan upaya kebersihan diri secara tepat dan teratur. Hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan lansia pada usia muda. Jika usila tersebut pada saat mudanya orangnya rapi, tentu ia akan tetap melakukan aktivitas perawatan diri dengan baik, perawatan diri yang kurang dapat pula akibat dari kelemahan atau ketidakmampuan fisik lansia.

Akibat dari proses penuaan kelenjar keringat berkurang seringkali kulit lansia bersisik dan kering.

Upaya yang dilakukan untuk kebersihan diri antara lain:

- Mengingatkan atau membantu lansia untuk melakukan upaya kebersihan diri misalnya, cuci rambut, sikat gigi, ganti pakaian, dll.

- Menganjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang mengandung miyak atau berikan skin lotion

- Mengingatkan / membantu lansia untuk membersihkan lubang telinga, mata, dan gunting kuku

4. Memelihara Keseimbangan Istrahat Dan Tidur

pada umunya lansia mengalami gangguan tidur, upaya yang dapat dilakukan antara lain:

- Menyediakan tempat atau waktu tidur yang nyaman

- Mengatur lingkungan yang cukup, pentilasi bebas dari bau-bauan

- Melatih lansia melakukan latihan fisik ringan untuk melancarkan sirkulasi darah dan melenturkan otot-otot. Latihan fisik ini dapat dilakukan sesuai hobby, misalnya berkebun, berjalan santai, dll.

- Memberikan minuman hangat sebelum tidur misalnya, susu hangat.

5. Meningkatkan Hubungan InterPersonal

(7)

Upaya yang dilakukan antara lain:

- Berkomunikasi dengan manusia dengan kontak mata

- Memberikan stimulus / mengingatkan lansia terhadap kegiatan yang akan dilakukan - Menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lansia

- Memberikan lansia kesempatan untuk mengekspresikan / terhadap respon verbal dan non verbal lansia

- Melibatkan lansia untuk keperluan tertentu sesuai dengan kemampuan lansia - Menghargai pendapat lansia

III. PELAKSANAAN

Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

- Berbicara dengan lembut dan sopan

- Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan berulan kali, jika perlu dengan gambar

- Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya

IV. PENILAIAN

Referensi

Dokumen terkait

adanya sistem pendelegasian secara tertulis). Belum adanya penanggung jawab asuhan kebidanan. Belum ada jadwal pertemuan rutin pegawai Ruang Anyelir. Supervisi hanya dilakukan

Tingkat konsumsi protein dan kalori yang normal atau seimbang terjadi pada masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah dan tinggi serta pendidikan yang memadai. Konsumsi

Metsähakkeen tienvarsi- ja terminaalihaketuksen tuotannon logistiikan kestävyysvaikutukset Päijät-Hämeessä.. Mika Korvenranta 175534 Itä-Suomen yliopisto Historia- ja

[r]

Pada Tabel 1 – 4 kolom pertama merupakan variasi nilai awal, kolom kedua merupakan jumlah iterasi, kolom ketiga merupakan metode yang dibandingkan, kolom kempat

[C2, C3,C4, A2,A3] Bertindak dan berprilaku timbal balik antar sesama dalam kegiatan organisasi pada saat perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan teknik sipil, dan

PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MENYIKAPI DAMPAK PERTAMBANGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

• Dari media blog, kini banyak orang menge nal Radith sbg lelaki kocak dgn ide-ide gila • Melalui blog lah yg mengantarkan Radith. jadi terkenal dan mampu