KEPEMIMPINAN:
teori, konsep, dan model
“Trust men and they will be true to you; treat them greatly and they will show themselves to be great.”
• Kepemimpinan adalah kekuatan dan/atau
kemampuan sebagai alat, sarana, ataupun proses
untuk menggerakkan – baik secara terpaksa maupun sukarela – dan mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan paksaan (ancaman), penghargaan, otoritas, maupun bujukan.
• Implikasi:
– Melibatkan orang lain sebagai pengikut
– Melibatkan distribusi kekuasaan secara berimbang, karena
anggota kelompok bukanlah tanpa daya
– Kemamampuan untuk menggunakan berbagai bentuk
•
Pemimpinan formal
– Memiliki legitimasi,
de facto dan de jure
– Mendapat dukungan
formal
– Memperoleh balas
jasa/kompensasi
– Mendapatkan reward
dan punishment
– Memiliki kekuasaan
dan wewenang
•
Pemimpinan informal
– Tidak memiliki legitimasi,
de facto dan de jure
– Masa kepemimpinan
bergantung pada kelompok
– Tidak memperoleh balas
jasa/kompensasi
– Tidak mendapatkan
reward dan punishment
– Tidak memiliki kekuasaan
Komponen Kepemimpinan
• Adanya pihak yang dipimpin • Adanya proses
mempengaruhi dan
menggerakkan pihak yang dipimpin melalui berbagai cara
• Adanya tujuan bersama
yang hendak dicapai
• Berada dalam situasi
tertentu untuk mencapai tujuan
• Dapat muncul melalui
organisasi atau tidak
• Dapat diangkat secara
formal maupun non formal
• Dalam konteks Islam,
Te
or
i
•
Teori sifat
mencoba melihat pemimpin berdasarkan
karakteristik dan atribut pribadi seperti
fisik, mental, kepribadian, yang dikaitkan
dengan keberhasilannya sebagai
pemimpin
asumsinya: ada orang-orang tertentu
merupakan “pemimpin ilmiah”, yang
“diberkati” dengan intelegensia, energi,
intuisi, maupun kemampuan persuasif
Te
or
i
•
Teori kepribadian perilaku (Michigan)
job/production-oriented
Berorientasi pada tugas
Melakukan pengawasan yang ketat terhadap bawahan
Mengandalkan kekuasaan dan paksaan Tidak menerima perbedaan
employee-oriented
Mendelegasikan pengambilan keputusan Fokus pada hubungan interpersonal
Te
or
i
•
Teori kepribadian perilaku (Ohio)
initiating structures
Mengorganisasikan hubungan dalam kelompok
Membangun pola komunikasi
Berfokus pada struktur untuk mencapai tujuan
consideration
Berdasar pada mutual-trust (saling percaya) Komunikasi terbuka
Te
or
i
• Situasional
Kontingensi
Mempertimbangkan situasi dan kondisi
Gaya berorientasi tugas (fokus pada tugas dan
otoritas) dan hubungan (fokus pada hubungan antarpihak)
Empat gaya: direktif (memberikan petunjuk spesifik),
suportif (memperikan asistensi), partisipatif
(memberikan bantuan dan ruang partisipasi), dan orientasi tujuan (menentukan tujuan dan ekspektasi tinggi)
Cara terbaik adalah dengan mengadaptasi pola
partisipasi
Asumsi: Fiedler Model leader style is fixed. Hersey
Te
or
i
Cara dan tujuan
Pemimpin membantu bawahan untuk mencapai tujuan
Mengurangi berbagai hambatan yang ada
Pemimpin mengubah perilaku sesuai dengan keadaan
Partisipasi
Model kepemimpinan bergantung pada situasi dan kebutuhan
Penentuan derajat partisipasi disesuaikan dengan kebutuhan
Mempertimbangkan 12 variabel kontingensi dalam proses pengambilan keputusan,
•
KEPERCAYAAN adalah pondasi
utama kepemimpinan
•
Kepercayaan merupakan
ekspektasi positif yang
dibangun melalui proses
•
Dimensi kepercayaan:
Tiga tipe kepercayaan
• Deterrence-based trust kepercayaan yang
didasarkan pada ketakutan jika kepercayaan mereka akan dikhianati
• Konwledge-based trust kepercayaan yang
didasarkan pada sejarah interaksi sehingga setiap pihak dapat memprediksi perilaku dan keputusan
• Identification-based trust kepercayaan yang