• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan da"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGKITKAN ISLAM MELALUI

ILMU PENGETAHUAN

KELAS 7

ANGGOTA KELOMPOK : ATIK ASHDIQA ADZIM 1216100035

ARINDA KUSUMA D. 3516100031

FARIS SALMAN ELY 3216100009

RIZALDY FIRSTKY A.W. 1116100097

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam merupakan ajaran agama yang paripurna. Agama ini merupakan agama yang telah disempurnakan semua ajarannya dan telah mendapat ridho-Nya. Allah telah memerintahkan kepada seluruh manusia melalui ajaran Islam untuk berbuat kebaikan dan tidaklah Rasulullah SAW diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlaq manusia sesuai dengan sabda beliau :

قلخلا مراكم ممتل تثعب امنإ

dan Allah telah menjadikan beliau sebagai suri tauladan bagi umatnya.

Belajar merupakan suatu proses yang diperlukan agar manusia mampu berproses sehingga sanggup mengemban amanah sebagai Khalifah Allah di muka bumi. Banyak dalil naqli (Al-Quran dan Al-Hadits) yang menunjukkan keutamaan sebuah proses belajar serta keutamaan seorang ahli ilmu dibandingkan dengan orang awam. Tidaklah mungkin bagi seorang manusia untuk dapat mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi tanpa melalui proses belajar kecuali Allah menghendakinya.

Dalil-dalil naqli tersebut bukan hanya sebatas perkataan saja. Mudah bagi Allah untuk memenuhi semua janji-Nya terhadap orang-orang yang berilmu. Bila kita menengok sejarah, maka sesungguhnya umat Muslim secara bertahap telah mencapai masa kejayaannya yang dimulai sejak hijrah nya Nabi Muhammad SAW menuju Yatsrib atau yang kita kenal dengan Madinah Al Munawwaroh (sekarang) hingga runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman Chaliphate). Sungguh pada masa-masa itu, Allah SWT tealh meridhoi sebuah kejayaan bagi umat muslim dikarenakan ketaqwaannya dan keilmuannya.

(3)

Insya Allah dengan introspeksi diri, kita akan mampu untuk menjadi umat yang terbaik sesuai dengan Sabda Allah SWT pada surah Ali Imron ayat 139 : “Janganlah kamu merasa terhina dan janganlah bersedih, sesungguhnya kalian adalah umat terbaik apabila kalian beriman.”

.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban umat Muslim? 2. Mengapa terjadi kemunduran dan keterbelakangan umat Islam dalam sains? 3. Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa muslim yang merupakan generasi

penerus bangsa dan umat muslim dalam memperbaiki kondisi saat ini? C. TUJUAN

1. Mengetahui peran ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban umat muslim. 2. Mengetahui sebab-sebab kemunduran dan keterbelakangan umat muslim dalam

sains

(4)

BAB II

Dasar Teori

1. Al-Mujadilah ayat 11

ممككلل هكللللا ححسلفميل اوحكسلفمافل سحلحاجلمللما يفح اوحكسللفلتل ممككلل لليقح اذلإح اونكملآ نليذحلللا اهليلكأل ايل

تتاجلرلدل مللمعحلما اوتكوأك نليذحلللاول ممككنممح اونكملآ نليذحلللا هكللللا عحفلرميل اوزكشكنمافل اوزكشكنما لليقح اذلإحول

رريبحخل نلولكملعمتل املبح هكللللاول

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW tentang penuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Abu Daud

نإو ، ةنجلا قرط نم اقيرط هب هللا كلس ،هيف بلطي اقيرط كلس نم

نم هل رفغتسيل ملاعلا نإو ، ملعلا بلاطل اضر اهتحنجأ عضتل ةكئلملا

لضف نإو ، ءاملا فوج يف ناتيحلاو ، ضرلا يف نمو تاوامسلا يف

نإو ، بكاوكلا رئاس ىلع ردبلا ةليل رمقلا لضفك دباعلا ىلع ملاعلا

(5)

BAB III

PEMBAHASAN

A. PERAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN PERADABAN UMAT ISLAM

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Nabi Muhammad

Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal pada tahun gajah. Pada penanggalan masehi beliau lahir pada 8 Juni 632M. Kemudian Muhammad bin Abdullah pertama kali mendapatkan wahyu pada usia 40 tahun yang kemudian masa-masa setelah beliau mendapatkan wahyu disebut dengan tahun kenabian hingga hijrahnya Nabi Muhammad SAW menuju kota Yatsrib. Berdasarkan penanggalan Masehi maka diperkirakan Nabi Muhammad SAW pertama kali pada tahun 610M.

Masyarakat Arab pada saat itu menggantungkan kehidupannya pada kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan karena lingkungan mereka yang kering dan tandus sehingga untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari, mereka harus berdagang. Salah satu kota tujuang bangsa Arab adalah Damaskus, sedangkan untuk Makkah sendiri kaum jahiliyah menjadikan Makkah sebagai wahana wisata religi bagi penyembah berhala. Hal ini menyebabkan pengetahuan bangsa Arab mengenai ekonomi sudah cukup maju pada zamannya.

(6)

Ketika Nabi masih berdakwah di dalam kota Makkah (Belum berhijrah) beliau belum mampu mengubah banyak dalam sector ilmu pengetahuan karena terbatasnya pergerakan dakwah Nabi. Keterbatasan ini berupa intimidasi dari kaum kafir Quraisy, ancaman pembunuhan, bahkan pernah dilakukan pemboikotan oleh kaum kafir Quraisy. Hal ini menyebabkan Nabi lebih berfokus kepada penguatan pemahaman Aqidah bagi para pengikutnya untuk mepererat umat Islam dalam menghadapi intimidasi-intimidasi tersebut.

Ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Yatsrib atau yang kita kenal sekarang sebagai Madinah Al-Munawwaroh pada tahun ke-13 kenabian atau 622M, beliau bisa leluasa menyebarkan risalah agama ditambah lagi posisi beliau yang menjadi pemimpin kota tersebut. Ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang sejak pada masa ini. Beliau sukses menjadi solusi dalam berbagai masalah yang terjadi baik berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber langsung dari Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah SAW memulai pembangunan masyarakat Madinah dengan membangun masjid sebagai pusat dakwah Islam. Di masjid itulah dilakukan berbagai kegiatan dakwah, mulai dari masalah peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik. Dari sinilah Islam menjadi maju pesat dan menjadi salah satu peradaban yang maju pada masa tersebut.

Tokoh-Tokoh ilmuwan pada masa Rasulullah SAW lebih terfokus pada Al-Quran antara lain Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Sabit, kemudian ada Salman al-Farisi yang ahli strategi perang.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Khulafa’ Ar-Rasyidin

(7)

paling benar dan lurus. Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwasannya kita dianjurkan untuk mengikuti Sunnah para Khulafa’ Ar-rasyidin (seperti pengambilan keputusan dan lain-lain).

Dengan kepemimpinan dari keempat tokoh ini, Kaum Muslim berhasil meluaskan penyebaran agamanya hingga ke seluruh jazirah Arab. Bahkan pada masa kepemimpinan Umar bin Khaththab, beliau berhasil menaklukkan Palestina dari kekuasaan Bizantium Romawi, serta daerah Iraq – Iran dengan menaklukkan Dinasti Sassania Persia. Kemudian dilanjutkan dengan kepemimpinan Utsman bin Affan RA, beliau melanjutkan ekspansi hingga Afrika Utara termasuk Mesir. Pada masa ini juga pertama kalinya Umat Muslim memiliki angkatan laut untuk pertama kalinya dibawah komando Muawiyah bin Abu Sufyan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai angkatan laut pertama yang dimiliki umat muslim ini. Imam al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari hadits Ummu Haram Radhiyallahu 'anha, bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pasukan pertama dari umatku yang berperang mengarungi lautan telah dipastikan bagi mereka (yakni surga)". Angkatan Laut pertama Umat Muslim ini digunakan untuk usaha penaklukan Kota Benteng Konstantinopel pada 654 Masehi yang kemudian gagal dikarenakan minimnya pengalaman orang Arab dan Islam secara umumnya pada pertempuran laut.

Perkembangan daerah di bawah kepemimpinan Khulafa’ Ar-Rasyidin sempat terhenti pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib dikarenakan adanya permasalahan yang terjadi pada internal umat Muslim yaitu perseteruan Ali dengan Muawiyah. Perseteruan internal ini menimbulkan munculnya beberapa peperangan saudara seperti perang Jamal, perang Shiffin, tragedi Karbala, serta munculnya beberapa aliran sesat yaitu Syiah dan Khawarij.

(8)

1.

Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran. Ilmu ini muncul pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Sebab munculnya adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahaminya dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya. Oleh karena itu diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri.

2. Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan Sunnahnya. Tokohnya yaitu Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.

3. Ilmu Hadist. Ilmu ini muncul dalam rangka untuk mempertahankan ajaran Nabi sehingga umat muslim kedepannya bisa menjadikan Nabi Muhammad sebagai contoh dari penerapan agama Islam dengan meriwayatkan hadits-hadits. Tokohnya antara lain, Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.

4. Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran. Pada masa Rasulullah SAW telah dikenal ilmu Khat Al-Quran, yaitu dilakukan setelah Rasulullah mendapatkan wahyu. Kemudian pada masa Abu Bakar diadakan pembukuan Al-Quran dan ditulis dengan menggunakan khat Kufi dari Irak dan untuk surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dari Syam dan sekitarnya.

5. Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekkah), Abdullah bin Mas’ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir).

6. Ilmu Nahwu dan Shorof, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.

7. Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.

(9)

dengan arsitek Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.

Adapun tokoh-tokoh ternama dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :

1. Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.

2. Ahli Ilmu Hadist : Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.

3. Ahli Ilmu Fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin Ash.

4. Ahli Ilmu Nahwu : Ali bin Abi Thalib.

5. Ahli Ilmu Arsitektur : Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti Umayyah

Setelah berakhirnya masa Khulafa’ Ar-Rasyidin yang berakhir dengan banyaknya konflik, maka berdirilah kekhalifahan dinasti Umayyah yang berpusat di Kota Damaskus, Syria. Khalifah pertama dari dinasti ini adalah Sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan. Mereka berhasil mengembalikan kesatuan umat, dengan menyadari betapa rentannya posisi mereka dengan dikelilingi musuh-musuh yang bisa saja memanfaatkan kesempatan seperti ini.

(10)

satu khalifah saja) umat Muslim sudah mampu menggeser keberadaan non-muslim dalam roda pemerintahan. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa karena dengan ke-tidak bergantungannya mereka kepada orang non-muslim menjadikan mereka lebih mandiri serta roda pemerintahan berjalan lebih kondusif.

Kekhalifahan Bani Umayyah mulai berdiri pada 661 Masehi dan kemudian berakhir pada 750 Masehi karena timbulnya pemberontakan dari kalangan rakyat. Pada masa dinasti Umayyah ini, Umat Muslim mampu menyebarkan ajaran Islam hingga lebih luas lagi. Melalui Afrika Utara lalu kemudian masuk ke dataran Spanyol pada 29 April 711 Masehi dibawah kepemimpinan panglima Thariq bin Ziyad. Pada masa ini pula Umar bin Abdul Aziz.

Pada masa Dinasti Umayyah pernah dilakukan dua kali usaha dalam penaklukkan konstantinopel, namun keduanya berujung dengan kegagalan. Usaha pertama dilakukan oleh khalifah pertama dinasti Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan dan usaha kedua dilakukan oleh Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik yang kemudian pasukannya ditarik

mundur oleh Khalifah selanjutnya, Umar bin Abdul Aziz karena masalah stabilitas nasional.

(11)

yang tadinya gundul tak bertitik. Usaha ini merupakan revolusi kebahasaan yang luar biasa karena membaca teks kitab suci. Beberpa kebijakan Dinasti Umayyah yang patut dicatat sebagai prestasi adalah berikut :

1. Ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara oleh Khalifah Abdul Malik, yang kemudian menjadi bahasa ilmiah.

2. Menetapkan dinar dan dirham sebagai mata uang resmi.

3. Penyeberangan ke Andalusia (Spanyol) oleh Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair melalui selat Gibraltar pada tahun 711 M, serta Muhammad bin Qasim membawa Islam sampai di lembah Indus pada tahun berikutnya.

Keilmuan yang berkembang di zaman Bani Umayyah adalah ilmu syari‘ah, ilmu lisaniyah, dan ilmu tarikh. Selain itu berkembang pula ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, ilmu bumi, dan ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing. Kota yang menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan ini antra lain Damaskus, Kuffah, Makkah, Madinah, Mesir, Cordoba, Granada, dan lain-lain dengan menjadikan masjid sebagai pusat pengajarannya selain Madinah atau lembaga pendidikan yang ada. Ilmu pengetahuan yang berkembang di zaman Daulah zaman Bani Umayyah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Al Ulumus Syari‘ah, yaitu ilmu-ilmu Agama Islam, seperti Fiqih, tafsir Al-Qur‘an dan sebagainya.

2. Al Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu yang perlu untuk memastikan bacaan Al Qur‘an, menafsirkan dan memahaminya.

3. Tarikh, yang meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya, riwayat hidup pemimpin-pemimpin mereka, serta tarikh umum, yaitu tarikh bangsa-bangsa lain.

(12)

amzah bin Habib Az-Zaiyat (w. 156 H), Abu Amr bin Al Ala (w. 155 H), dan Nafi bin Na‘im (169 H).

5. Ilmu Tafsir, yaitu ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam menafsirkan Al Qur‘an. Pada masa ini muncul ahli Tafsir yang terkenal seperti Ibnu Abbas dari kalangan sahabat (w. 68 H), Mujahid (w. 104 H), dan Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Ali bin Husain dari kalangan syi‘ah

6. Ilmu Hadits, yaitu ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad al-Hadis, karena banyak Hadis yang bukan berasal dari Rasulullah. Diantara Muhaddisyang terkenal pada masa ini ialah Az Zuhry (w. 123 H), Ibnu Abi Malikah (w. 123 H), Al Auza‘i Abdur Rahman bin Amr (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), dan As-Sya‘by (w. 104 H).

7. Ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat didalam berbagai posisinya. Ilmu ini muncul setelah banyak bangsa - bangsa yang bukan Arab masuk Islam dan negeri negeri mereka menjadi wilayah Negara Islam. Adapun penyusun ilmu Nahwu yang pertama dan membukukannya sepertihalnya sekarang adalah Abu Aswad Ad Dualy (w. 69 H). Beliau belajar dari Ali bin Abi Thalib, sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai Bapaknya ilmu Nahwu.

8. Ilmu Bumi (al- Jughrafia). Ilmu ini muncul oleh karena adanya kebutuhan kaum muslimin pada saat itu, yaitu untuk keperluan menunaikan ibadah Haji, menuntut ilmu dan dakwah, seseorang agar tidak tersesat di perjalanan, perlu kepada ilmu yang memebahas tentang keadaan letak wilayah. Ilmu ini pada zaman Bani Umayyah baru dalam tahap merintis.

9. Arsitektur dan Tata Ruang Kota. Pada masa Khalifah Muawiyah, Uqba bin Nafi’ membangun kota Al-Qayrawan di Afrika Utara, kemudian Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik membangun kota Ramla di Palestina, dan Al-Hajjaj membangun kota Wasit di Iraq. Pembangunan kota-kota baru yang juga diiringi dengan pengembangan kota-kota lama berhasil membangun banyak Masjid dan Istana dengan kosntruksi indah. Salah satunya yang terkenal adalah The Dome of The Rock di Palestina dan Masjid Agung di Damaskus. Pada pembangunan kota-kota ini juga termasuk pembangunan irigasi serta pengembangan teknik metalurgi logam. Jalanan di kota juga disusun dengan rapi.

(13)

4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti Abbasiyah

Setelah berakhirnya masa Dinasti Umayyah, maka berdirilah dinasti Abbasiyah yang merupakan kekhilafahan monarki absolut. Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas As-Saffah. Dinasti ini berlangsung sejak tahun 750 M hingga 1250 M. Zaman keemasan pada dinasti Abbasiyah berada pada masa kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah yang termasyhur (786 – 809 M) dan putranya, Al-Ma’mun (813 – 833 M). Pada masa dinasti Abbasiyah umat muslim diterpa banyak konflik internal seperti resiko pemberontakan dan konflik eksternal seperti perang salib dan serbuan tentara Mongol.

Terdapat beberapa perbedaan pada masa kekahlifahan Bani Abbasiyah ini. Hal ini disebabkan karena Khalifah pertama memindahkan ibu kota yang sebelumnya berada di Damaskus, Syria ke Baghdad, Iraq. Hal ini menyebabkan pemerintahan Bani Abbasiyah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Turki dan Persia, sebelumnya pada Bani Umayyah pemerintahan masih dipengaruhi budaya Arab Islam. Dengan dipengaruhinya pemerintahan oleh kebudayaan Turki dan Persia yang terkenal ahli dalam peperangan, maka pada masa ini system militer lebih tersusun lebih profesional serta adanya jabatan baru berupa wazir yang membawahi departemen-departemen.

Departemen-departemen ini kemudian berkembang seiring dengan berkembangnya perpustakaan-perpustakaan sebagai pusat studi. Pada zaman itu pendidikan lebih terbuka yaitu pada perpustakaan, semua orang bisa membaca kitab-kitab, membaca, menulis, dan berdiskusi. Hal ini semakin ditunjang dengan kebijakan pada masa Bani Umayyah untuk menjadikan bahasa arab sebagai bahasa Nasional sehingga pada masa Bani Abbasiyah Bahasa Arab menjadi bahasa ilmu pengetahuan pula. Pada masa itu juga gencar-gencarnya umat muslim menerjemahkan buku dari bahasa asing bahkan diberi upah berupa emas seberat buku yang diterjemahkan.

(14)

dan Mu’tazilah. Mu’tazilah ini terkenal sebagai aliran yang mengedepankan logika serta mengatakan bahwasannya Al-Quran adalah makhluk.

Abu ja’far Al-Manshur, Khalifah kedua Bani Abbasiyah (754 – 775 M) adalah orang yang tepelajar yang menunjukkan minatnya terhadap pengembangan dan pendidikan ilmu pengetahuan dan sains. Beberapa ilmuwan yang terkenal pada masa nya adalah imam Abu Hanifah, Ibnu Ishaq, Imam Malik, Abu Amr Abdurrahman bin Amr, dan Sufyan At-Tauri. Sarjana yang paling berpengaruh pada masa tersebut adalah Abdullah bin Muqaffa yang menerjemahkan Panchatantra menjadi Qolila wa Dimna dan beberapa buku Persia lainnya ke bahasa arab.

Sedangkan pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid, khalifah ke-15, beliau membangun sekolah Baitul Hikmah / Darul Hikmah. Dari sekolah ini banyak menghasilkan lulusan yang ahli dalamm bidang kedokteran, sastra, musik, logika, matematika, penulis, sains, kebudayaan, serta ilmu agama. Dengan adanya sekolah ini, maka proses penyerapan ilmu dari bangsa lain seperti filsafat dari yunani, konsep bilangan dan medis dari India, teknologi kimia, kertas, sutra dan tembikar dari China, serta sistem administrasi, irigasi, dan bercocok tanam dari Zoroaster lebih gencar dilakukan. Bahkan hanya Baitul Hikmah saja satu-satunya pusat studi terbesar serta memiliki observatorium yang ada di dunia saat itu.

Adapun ilmu pengetahuan yang berkembang pada dinasti Abbasiyah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ilmu Matematika. Pada masa ini, ilmuwan Ibnu Musa Al-Khawarizmi berhasil menggabungkan sistem numerik Babilonia dan India menjadi sebuah sistem numeric yang mudah dipahami, menemukan manfaat dari bilangan 0, sistem pecahan tingkat lanjut, serta penemuan yang paling besar adalah Aljabar dan Algoritma. Beberapa buku yang beliau tulis adalah Kitab Hisab adad Hindi dan Kitab Jabr wa al-Muqabala.

(15)

3. Arsitektur. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Umar Al-Farukhan. Beliau adalah konseptor pembangunan kota Baghdad.

4. Ilmu Medis. Perkembangan ilmu medis berawal ketika khalifah Al-Manshur sakit, lalu diperintahkan pada ilmuwan-ilmuwan muslim untuk menerjemahkan buku-buku medis dari bangsa lain. Kemudian dari kejadian inilah ilmu medis banyak dipelajari oleh umat muslim. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Yuhanna bin Masawaih dengan karyanya Kitab al-Mushajjar al-Kabir.

5. Ilmu Kimia. Pada awalnya, umat mulim banyak belajar dari orang Alexandria tentang kimia. Namun pada akhirnya umat muslim mampu mengembangkan sendiri ilmu kimia. Tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu kimia ini adalah Abu Musa Jabir bin Hayyan dengan karyanya Kitab Al-Kimya. Beliau dijuluki sebagai Bapak Kimia Muslim. Beliau berasal dari Baghdad. Abu Musa Jabir telah banyak melakukan percobaan terkait dengan distilasi HCl, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, filtrasi, peleburan, kondensasi, serta pelarutan kimia.

6. Geografi. Ilmuwan muslim banyak belajar geografi dari tulisan klasikal yunani kuno. Para ahli kebumian dan maritim Yunani lah yang menjadi inspirasi. Salah satu ilmuwan muslim pada bidang geografi adalah Hisham al-Qalbi dengan karangannya Surat Al-‘Ardl.

7. Filsafat. Ilmuwan muslim pada masa itu berhasil membuat cabang baru dalam keilmuan filsafat, sehingga masih ada hingga sekarang yang dinamakan filsafat Islam. Pada masa itu pula muncul sekte Mu’tazilah, salah satu sekte yang mengedepankan logika dengan menggunakan filsafat. Salah satu filsuf muslim pada saat itu adalah Al Kindi dan Al Farabi.

Pada abad keduabelas, Dinasti Abbasiyah mendapat tekanan baik konflik internal, kemungkinan pemberontakan, serbuan dari bangsa Mongol yang membumihanguskan kota Baghdad beserta seluruh perpustakaannya, munculnya dinasti syiah, serta terjadinya perang Salib. Dikarenakan tekanan-tekanan yang dialami oleh Dinasti Abbasiyah ini, mereka mengalami disintegrasi sehingga pecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Pada masa ini perkembangan ilmu pengetahuan oleh ilmuwan muslim menjadi terhambat.

(16)

Umat Muslim pertama kali menginjakkan kakinya ke Spanyol pada 29 April 711 M oleh Thariq bin Ziyad. Pada saat dinasti Umayyah runtuh, dinasti Abbasiyah melakukan pembersihan keluarga Umayyah dari ranah politik di Timur Tengah. Pada saat itu Abdurrahman bin Marwan, salah satu anggota bani Umayyah, melarikan diri dari pembersihan yang dilakukan oleh dinasti Abbasiyah menuju Spanyol. Kemudian ketika di Spanyol beliau menundukkan Yusuf Abdurrahman Al-Fikri, gubernur Spanyol yang patuh pada dinasti Abbasiyah, dan melanjutkan masa kepemimpinan dinasti Umayyah di Spanyol.

Setelah mendirikan dinasti Umayyah baru di Spanyol, beliau menjadikan kota kordoba menjadi pusat pemerintahan. Beliau memimpin selama 32 tahun. Selama masa kepemimpinan itu beliau berhasil mengalahkan Raja Frederick dan Ratu Julian serta menumpas pemberontakan disana sehingga beliau dijuluki Rajawali Quraisy.

Masa kejayaan dinasti Umayyah Spanyol dimulai dari Khalifah Abdurrahman An-Nashir dan berlanjut hingga kepemimpinan Hakam II. Pada masa ini bahasa arab menyebar dengan cepat di spanyol bahkan di kalangan orang non-muslim. Dengan menyebarnya bahasa arab ini sehingga para penuntut ilmu di spanyol lebih mudah dalam memahami karangan-karangan dari para ilmuwan sebelumnya serta bisa menulis dalam bahasa yang digunakan bersama. Walaupun dinasti umayyah spanyol memiliki konflik dengan dinasti Abbasiyah yang berada di Baghdad, namun hal itu tidak menghalangi ilmuwan dari kedua daerah untuk saling bertukar ilmu.

Beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Umayyah Spanyol adalah sebagai berikut :

1. Ilmu Medis. Salah satu ilmuwan medis yang terkenal dari Spanyol adalah Ar-Razi. Dia adalah orang pertama yang menulis mengenai penanganan medis terhadap penderita variola dan measles dengan mengkombinasikan metode fisiologi dan psikologi pasien. Dia juga menulis ensiklopedia tentang 50 cara melakukan kontrasepsi pada wanita. Ilmuwan-ilmuwan medis lainnya adalah Ibnu Al-Khatib, Ibnu Zuhri, dan Al-Zahraw

2. Farmasi. Di Kordoba dibangun sebuah rumah sakit dengan perpustakaan. Dari rumah sakit inilah banyak perkembangan terhadap ilmu farmasi dilakukan.

(17)

4. Teknik Mesin. Ilmuwan yang terkenal pada bidang ini adalah Al-Jaziri. Hasil dari pengembangan ilmu ini adalah pengembangan mesin pemetik hasil panen pertanian-perkebunan, mesin pengairan ladang, dan alat-alat peperangan.

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Turki Utsmani

Kesultanan Utsmani berpusat di Turki sekarang ini. Kesultanan ini bertahan sangat lama yaitu sejak 1299 – 1923 Masehi. Turki Utsmani terdiri dari 29 Provinsi yang tersebar mulai dari Eropa Barat, Asia, dan Afrika Utara. Kesultanan ini disebut Kesultanan Utsmani karena Khalifah pertamanya bernama Osman I. Bangsa pendiri kesultanan ini adalah bangsa Turki yang berasal dari China Utara dan Mongolia. Bangsa ini terkenal sebagai ahli peperangan.

Sekolah pertama yang didirikan oleh Turki Utsmani berada di Iznik, Nicaea pada 1331 M. Orang-orang yang belajar disana tidak hanya berasal dari kalangan keluarga sultan, namun juga menerima bahkan memberikan fasilitas bagi penuntut ilmu dari daerah yang jauh. Kemudian pada 1453 M (setelah Turki Utsmani menguasai Konstantinopel), Muhammad Al Fatih mendirikan Fatih Kulliyesi di Istanbul yang terdiri dari masjid, sekolah dasar, sekolah tingkat lanjut, rumah sakit, dapur umum, dan bangunan lainnya. Dengan didirikannya Fatih Kulliyesi, Kesultanan mengalami kemajuan yang pesat dalam perkembangan sains. Ilmu-ilmu seperti ilmu agama, logika, matematika, astronomi dan fisika diajarkan disana.

Pada masa kepemimpinan Sulaiman Al-Qanuni, beliau mendirikan Sulimaniya Complex

dan Dar Ath-Thibb pada rumah sakit Shifa Khanes. Pada kompleks yang didirikan oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni tersebut, semua ilmuwan terutama pada bidang astronomi, medis, dan farmasi diberikan fasilitas tempat tinggal dan tempat riset.

(18)

tentang kedokteran gigi, kemudian Piri Reis yang merupakan kapten angkatan laut yang juga ahli geografi.

Turki Utsmani bisa memiliki daerah kekuasaannya yang amat luas. Salah satu penyebabnya adalah majunya teknologi militer Turki Utsmani terutama pada angkatan daratnya. Salah satu angkatan militer yang terkenal adalah pasukan infantri nya yang disebut dengan Jannisary. Pada abad ke 16 Masehi sudah menggunakan bubuk mesiu secara massif, para infantri Janissary membawa senapan laras panjang yang proses reload nya lebih cepat daripada senapan yang digunakan di Eropa pada abad selanjutnya. Selain itu Muhammad Al-Fatih juga mengembangkan salah satu meriam paling fenomenal yang disebut sebagai Great Bombard yang sanggup member efek kerusakan yang besar pada dinding kota Konstantinopel.

(19)

luar negeri. Kesultanan kemudian mendirikan Darul Funun (House of Science) untuk meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat.

Hasil dari didirikannya Mektebi Osmani dan Darul Funun adalah keberhasilan kesultanan dalam menjaga persatuan dan keutuhannya menghadapi banyaknya kemungkinan pemberontakan serta serangan dari luar. Ilmu sains berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan Eropa setelah Renaissance dan Revolusi Industri. Selain itu mereka juga mampu menjadikan militer mereka sebagai kekuatan yang ditakuti se-antero Eropa.

Salah satu bukti kekuatan militer Turki Utsmani bisa dilihat dari teknologi maritimnya. Pada 1865 M mereka membuat kapal perang besi pertamanya, Âsâr-ı Tevfik. Kemudian pada 1872 mereka membuat kapal perang besi terbesar diantara Negara Eropa lainnya yaitu Mesudiye. Pada 1886 M, Turki Utsmani berhasil mengembangkan kapal selam pertama yang dapat menembakkan torpedo di dalam air. Dengan keberadaan teknologi-teknologi ini menjadikan mereka sebagai kekuatan militer yang disegani.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan oleh Kaum Muslim pada Zaman Dinasti Mughal

Dinasti Mughal adalah salah satu kesultanan Islam yang berdiri sejak tahun 1526 M hingga 1858 M. Kesultanan ini berpusat di Delhi, India. Bangsa pendiri dari kesultanan ini adalah bangsa Mongol, cucu dari Timur Lenk yang mempunyai garis keturunan kepada Jenghis Khan. Ketika Mongolia melakukan ekspansi ke negeri muslim (pada masa dinasti Abbasiyah, banyak orang Mongol yang kemudian selanjutnya menjadi muallaf .

Pada bidang administrasi, pemerintahan Mughal telah melakukan sebuah sistem yang cukup modern, dengan gelar resmi, tata mata uang, serta penetapan bahasa resmi dalam pemerintahan dan dokumen. Pada bidang ekonomi, dinasti Mughal banyak bergantung pada hasil pertanian. Sedangkan untuk bidang ilmu pengetahuan, mereka menggalakkan pembelajaran ilmu pengetahuan terutama pada masa kepemimpinan Syah Jahan dan Aurangzeb yang ditandai dengan dibangunnya banyak pusat studi ilmu.

(20)

1. Astronomi. Khalifah Mughal pada tahun 1526 M tertarik untuk mengembangkan ilmu astronomi. Kemudian dia membangun Observatorium Pribadi di dekat Delhi. Peralatan serta teknik observasi yang digunakan berasal dari ilmu-ilmu yang sebelumnya dikembangkan di masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu ahli Astronomi pada masa ini adalah Maharajah Sawai Jai Singh.

2. Bangunan Air. Khalifah pertama Mughal, Babur, terkenal dengan ide nya untuk membangun konstruksi irigasi untuk taman istana kesultanan. Tradisi keilmuan ini berlanjut hingga cucu nya membangun bendungan dengan 13 pintu air. Bendungan ini digunakan untuk mengatasi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

3. Kimia. Ilmuwan terkemuka pada bidang ini adalah Dean Mahomed yang mempelajari teknik untuk menggunakan alkali tertentu dan sabun sebagai sampo. 4. Matematika. Salah satu ahli matematika adalah Faizi, beliau juga merupakan ahli

sastra istana. Faizi banyak melakukan eksperimen tentang aritmatika dan aljabar. 5. Farmasi. Pada masa ini dikembangkan mengenai jumlah dosis, metode persiapan,

serta keamanan farmasi. Salah satu ahli farmasi yang bekerja untuk istana adalah Muhammad Raza.

6. Kemiliteran. Perkembangan militer kesultanan Mughal terkait dengan beberapa ilmu yang lainnya seperti metalurgi dan roket. Dengan metalurgi, dinasti Mughal membuat meriam-meriam yang lebih ringan, sehingga salah satu pasukan militer kesultanan ini adalah Gajah dengan Meriam diatasnya. Merima-meriam ini diproduksi secara missal melalui pabrik-pabrik. Dengan keilmuan metalurgi ini mereka bisa meniru konsep pembuatan pedang damaskus yang konon merupakan pedang tertajam.

(21)

Selain itu juga masih ada beberapa ilmuwan muslim lainnya seperti Sayyid Qutb, Ziauddin Sardar, Muhammad Hashim Kamali, Agus Purwanto dan lainnya. Namun jumlah ini tidaklah sebanding dengan jumlah populasi umat Muslim yang berada di seluruh dunia. sumbangsih negeri Barat dalam perkembangan sains sangatlah besar. Amerika Serikat menyumbang 30,8% ; Jepang 8,2% ; Inggris 7,9% ; Jerman 7,1% ; India 1,66% ; Spanyol 1,66% ; Israel 0,89%. Namun akumulasi sumbangsih dari 20 Negara Arab pada perkembangan sains hanya 0,55% saja. Hal ini terjadi karena seluruh discovering & developing dari sains sendiri telah didominasi oleh negeri Barat.

B. PENYEBAB TERJADINYA KEMUNDURAN DAN KETERBELAKANGAN UMAT ISLAM DALAM SAINS

Kemunduran Islam ditandai dengan kekuasaan dan kerajaan yang semakin terpecah-belah. Fase yang terjadi pada abad ke-12 hingga abad ke-18, pada umumnya merupakan akibat dari beberapa faktor sebagai berikut :

1 Faktor ekologi dan alami

Di negara-negara Islam, kondisi tanahnya sangat gersang atau semi gersang. Kondisi yang demikian ini juga rentan untuk bertahan dari serangan luar. Demikian pula pada tahun 1347 hingga 1349, telah terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, Syiria dan Iraq. Akibatnya, penduduk tidak berkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu dan juga terhadap dunia pendidikan.

2 Adanya orang-orang yang meninggalkan agama

Tindakan meninggalkan agama bukan hanya tindakan yang mengakibatkan dirinya menganut agama lain. Pada masa ini, orang-orang lebih mementingkan keluarganya sendiri dalam segala bidang. Peristiwa ini disebut juga dengan nepotisme. Misalnya dalam urusan pemerintahan, seseorang mengutamakan keluarganya dan kemudian mengangkat pimpinan dari keluarganya sendiri. Hal ini tidak akan menimbulkan masalah baru jika kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik. Namun akan menjadi masalah yang lebih besar jika pimpinan tersebut tidak mampu mengelola dan memberdayakan kemampuannya dengan baik.

(22)

Hal ini ditunjukkan oleh peristiwa Perang salib yang terjadi pada tahun 1096 hingga 1270 dan serangan Mongol pada tahun 1220 sampai tahun 1300-an. Menurut Bernand Lewis, Perang Salib pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai medium psikologisnya.

Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Bagdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipegang oleh Al Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad. Setelah Bagdad di taklukkan Hulagu Khan yang beragama syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil yang tidak dapat bersatu kembali. Peninggalan – peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur dan semakin parah lagi setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk. Baitul Hikmah dibakar serta bukunya dihanyutkan di sungai yang konon warna sungai menjadi hitam saking banyaknya tinta yang ditumpahkan.

4 Kemunduran kerajaan besar Islam yaitu Kerajaan Mughal (Abad 19 M)

Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam terbesar pada masanya. Masa keemasan kerajaan-kerajaan tersebut, tentunya menjadikan faktor berkembangnya peradaban Islam dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik serta seni. Kemunduran Kerajaan tersebut mengakibatkan peradaban Islam turun secara drastis. Kemerosotan moral para pemimpin serta kekuatan militer yang lemah, menjadi pengaruh besar terhadap kemunduran kerjaan. Sehingga, eksistensi Islam terutama di bidang pendidikan ikut mengalami kemerosotan.

5 Konflik antar kerajaan islam

Sebelumnya, penulis telah mengemukakaan bahwa salah satu penyebab kemunduran peradaban Islam yaitu mundurnya kerajaan-kerajaan besar Islam. Seperti pada Turki Utsmani yang mengalami kemunduran karena terjadi konflik yang berkepanjangan dengan Dinasti Safawi.

6 Apatis dan stagnasi dalam dunia IPTEK muslim

(23)

Akibatnya, penemuan yang ada justru menjadi modal utama bangsa lain sebagai dasar penemuan baru yang dapat memberikan manfaat secara nyata dalam kehidupan manusia.

7 Krisis ekonomi

Pada saat Muslim sedang giat-giatnya melakukan pengembangan di bidang IPTEK, semuanya hanya terfokus pada hal tersebut. Hal ini mengakibatkan perekonomian menjadi dinomor- duakan. Mereka hanya memikirkan upaya pengembangan IPTEK tanpa melirik kesejahteraan masyarakatnya. Akibatnya, muncul permasalahan baru di bidang ekonomi yaitu terjadinya krisis yang cukup mengkhawatirkan.

Salah satu penyebab melemahnya ekonomi muslim saat itu adalah ditemukannya tambang emas di Amerika oleh orang Eropa. Dengan ditemukannya tambang emas tersebut orang Eropa lebih leluasa untuk banyak membeli produk dari Turki Utsmani sehingga pasokan dalam negeri untuk Turki Utsmani menjadi kurang dan terjadi krisis.

8 Cara pandang muslim yang sempit

Muslim sangat taat pada agama mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun, ketaatan yang berlebihan mengakibatkan Muslim menutup sebelah mata akan perkembangan ilmu pengetahuan dari dunia luar. Mereka seakan-akan cenderung membatasi perkembangan itu jika tidak sesuai dengan pemikiran mereka. Sedangkan bangsa Eropa bertindak sebaliknya. Bahkan, mereka besifat terbuka dengan dunia baru, sehingga mereka semakin bertambah ilmu pengetahuannya.

Selanjutnya, umat Islam terlebih pada pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pada mulanya, mereka memberikan kesempatan untuk berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih mementingkan pemerintahan, begitu juga dengan para ahli ilmunya yang telibat dalam urusan-urusan pemerintahan.

Hubungan Kemunduran Islam dengan Kebangkitan Bangsa Eropa

(24)

menjadi masa kebangkitan Eropa atau yang biasa disebut dengan Renaissance. Beberapa hal yang telah mereka lakukan antara lain :

1 Bangsa Barat berhasil memanfaatkan kondisi dengan menerjemahkan karya-karya Muslim

Muslim telah banyak menciptakan karya dari hasil penemuannya. Namun, mereka tidak memiliki semangat yang kuat untuk mengembangkan hasil penemuannya. Orang-orang Barat lulusan sarjana Cordoba sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang bahasa Arab, memanfaatkan kondisi ini dengan baik untuk bergerak. Ilmu-ilmu Islam yang mereka peroleh diterjemahkan ke bahasa Inggris. Akhirnya, mereka menjadi lebih tahu persis mengenai ilmu yang telah mereka perdalam sebelumnya.

2 Bangsa Barat mengembangkan kolonialisasi dan imperialisasi bagi orang Muslim Setelah mereka berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya merupakan hasil penemuan Muslim, mereka mulai bertindak sewenang-wenang. Penjajahan bagi Muslim terjadi di mana-mana. Kondisi ini sangat mengenaskan. Terlebih lagi, pada masa ini Muslim tidak diperbolehkan untuk bersekolah. Dengan begitu, ilmu Muslim hanya akan berhenti di sana, sedangkan di sisi lain bangsa Barat justru melejit dengan kemampuannya dalam mengembangkan IPTEK. Akhirnya bangsa Barat dapat menguasai dunia dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3 Bangsa Barat berhasil membuka jalur baru lewat laut

Pada awal kebangkitannya, bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat. Dihadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan angkatan perang Islam yang sulit dikalahkan, terutama kerajaan Usmani yang terletak di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus jalan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka.

(25)

demikian yang dipertuan di dunia. Terjadilah perputaran nasib yang maha hebat dalam sejarah seluruh umat manusia.”

4 Revolusi Industri Bangsa Barat

Di dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejahteraan negerinya. Maka mulailah kemajuan bangsa Barat menandingi kemajuan umat islam yang sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran. Kemajuan bangsa Barat itu dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka.

5 Renaissance

Renaissance adalah lahirnya kembali peradaban barat. Renaissance dari bahasa Prancis terdiri dari kate re (kembali) dan naitre (lahir). Jadi Dalam konteks sejarah barat, renaissance mengacu pada terjadinya kebangkitan kembali minat yang besar dan mendalam terhadap kekayaan warisan Yunani dan Romawi kuno dalam berbagai aspeknya. Tanpa renaissance di Eropa tidak akan mungkin menapaki abad-abad modern begitu cepat. Renaissance membangkitkan kembali cita-cita alam pemikiran yang menstrukturi standar dunia modern seperti optimisme, hedonisme, naturalisme, dan individualisme.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.

(26)

C. PERAN MAHASISWA MUSLIM SEBAGAI GENERASI PENERUS DALAM MEMPERBAIKI KONDISI SAAT INI

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar7; merekalah

orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran:104)

Kini peradaban sedang menanti sepak terjang mahasiswa yang sangat diharapkan akan merubah suatu peradaban ini menjadi lebih baik, sesuai dengan ayat di atas. Mahasiswa menjadi tumpuan berbagai pihak. Mahasiswa merupakan harapan bangsa, harapan masyarakat, harapan keluarga, dan harapan dunia.

Setidaknya ada 3 peran yang seharusnya dimiliki mahasiswa, yaitu :

Pertama, mahasiswa memiliki peran sebagai intelektual akademisi. Ini memang tugas mahasiswa yang seharusnya dimiliki. Seorang mahasiswa intelektual akademisi selayaknya tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi juga kecerdasan spiritual. Sebagaimana kita tahu Indonesia banyak memiliki orang-orang pintar tapi sedikit memiliki orang-orang pintar bermoral. Akibatnya kerusakan terjadi dimana-mana karena segala sesuatu tidak diseimbangkan antara fikiran logika rasional dan spiritual kepada Allah SWT.

Kinilah saatnya mahasiswa menjadi motor penggerak dan pelopor kebangkitan bangsa. Dimulai dengan serius menimba ilmu, mengentalkan islam dalam hati, dan buktikan dengan amalan terbaik. Jangan hanya sibuk mengkritik orang tapi kritik lah diri sendiri apakah sudah baik diri ini mengemban amanah sebagai mahasiswa. Jangan sibuk menjelek-jelekan orang tapi lihat diri adakah keburukan yang hendaknya tidak ada pada diri kita sebagai pemuda harapan bangsa. InsyaAllah mahasiswa muslim intelektual akan menjadi solusi dari persoalan bangsa ini.

(27)

berjuang membela keadilan dan kebenaran maka dapat ditebak kemudian, bangsa ini akan menjadi bangsa yang jaya.

Semua itu sekali lagi bermula dari diri kita masing-masing. Maukah kita menjadi agent of change menuju kebaikan ummat? Tentu tidaklah mudah menjadi agen perubahan di tengah gejolak multidimensi seperti saat ini. Tapi inilah perjuangannya. Semakin sulit cobaan yang Allah beri maka surga adalah jaminannya. Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan ummatnya.

Ketiga, mahasiswa berperan sebagai calon pemimpin masa depan. Demi waktu yang terus-menerus menerjang tanpa ada yang mampu menghentikannya, maka regenerasi merupakan keniscayaan kehidupan. Demikian pula dengan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara. Bangsa ini membutuhkan regenerasi, mengganti generasi terdahulu dengan generasi baru dengan semangat baru (Ar-Ruh Al-Jadiid). Disinilah mahasiswa disiapkan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Mahasiswa harus siap dengan segala tuntutan yang harus dimiliki untuk mengemban amanah sebagai calon pemimpin masa depan. Pemimpin bertakwa, berwawasan luas, dan memiliki kemampuan memimpin yang baik merupakan pemimpin harapan bangsa ini. Mahasiswa memiliki amanah yang sangat mulia untuk menciptakan generasi khoiro ummah yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW :

“Pemimpin suatu kaum adalah yang paling banyak memberikan pelayanan kepada mereka yang dipimpinnya.” (Rasulullah Muhammad SAW).

Melihat potensi dari pemuda atau mahasiswa, wajar kalau pada setiap zaman kemudian pemuda memegang peranan penting dalam perubahan kaumnya. Kita bisa melihat dari kisah Nabi Ibrahim AS sang Pembaharu, atau kisah pemuda kahfi (QS Al Kahfi 18 : 9 – 26) yang masing-masing siap menerima kebenaran.

Ada ulama yang kemudian menyampaikan bahwa pemuda memiliki tiga peran, yaitu :

(28)

2. Sebagai generasi pengganti (Al Maidah : 54); menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan orang yang mencela.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

3. Sebagai generasi pembaharu (Maryam : 42); memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada suatu kaum.

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

1. Perkembangan ilmu pengetahuan berperan penting dalam kebudayaan umat Muslim. Hal ini dapat dilihat dari kejayaan umat Muslim pada masa kekhalifahan. Pada masa tersebut peradaban Umat Muslim memimpin peradaban dunia dan menjadi rujukan oleh bangsa-bangsa yang lainnya.

2. Dengan mendalami penyebab ketertinggalan umat muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan bukanlah satu-satunya cara untuk memajukan umat. Kualitas keimanan dan ketaqwaan umat juga harus ditingkatkan seiringan dengan meningkatkan kualitas diri dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi. Hal ini bisa dibentuk dengan mendirikan sebuah sistem pendidikan yang baik untuk generasi penerus.

3. Para mahasiswa dan pemuda telah dikarunai oleh Allah SWT dengan segenap potensi untuk mengemban amanah-Nya sebagai Khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa, pemuda, penerus bangsa dan agama hendaknya senantiasa melakukan muhasabah (introspeksi) sehingga pada masa yang akan dating siap untuk menjalankan amanah sebagai Khalifah-Nya.

B. SARAN

Dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki oleh kami sebagai penyusun, maka tidak menutup kemungkinan terdapatnya kesalahan dalam penulisan, penyampaian, dan yang berkaitan dengan materi. Oleh karena itu, untuk kedepannya kami mengharapkan hubungan timbal balik yang baik dari para pembaca. Dengan dukungan para pembaca diharapkan kami bisa melakukan instropeksi untuk berbenah diri.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong Karen. 2014. Sejarah Islam. Bandung : Mizan

Gaudah, Muhammad Gharib. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam.

Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.

Islam, Arshad. 2011. The contribution of Muslims to science during the Middle Abbasid Period. Kuala Lumpur : International Islamic University Malaysia

Purwanto, Agus. 2008. Ayat-Ayat Semesta. Bandung : Mizan

http://www.history-science-technology.com/articles/articles%2012.htmlDiakses pada 11 November 2016

https://www.alislam.org/egazette/articles/science-and-technology-in-ottoman-sultanate/

Diakses pada 16 November 2016

https://selfstudyhistory.com/2015/01/27/mughal-science-and-technology/ Diakses pada 16 November 2016

https://peradabandansejarah.blogspot.co.id/2015/08/Abbasiyah.htmlDiakses pada 11 November 2016

http://www.abahraka.com/2009/01/peran-mahasiswa-islam-sebagai-watch-dog.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian Riski dan Mukhlis, penulis tertarik untuk mengimplementasikan model hubungan karakteristik lalu lintas menggunakan metode Greenshield pada

Pada aktivitas ini akan dilakukan analisis terhadap biaya pengelolaan material untuk mengetahui apakah sudah dilakukan secara efektif dan melihat potensi efisiensi yang

sastra yang dalam hal ini resepsi dari Guru Bahasa Jawa SMA Negeri di. Kabupaten Klaten terhadap Karya Sastra

Sedangkan untuk hambatan yang disebabkan faktor mata pelajaran, saya harus menggunakan model pembelajaran lain untuk menyampaikan materi mata pelajaran akidah

Rencana Kerja (Renja) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Kantor

[r]

S umur 28 tahun hamil yang kedua, belum pernah keguguran, mengalami ketidaknyamanan edema kaki fisiologis yaitu pergelangan kaki terlihat bengkak, bila ditekan

belajar, (6) memberikan data-data yang diperlukan sehubungan dengan materi yang diajarkan, (7) merumuskan masalah yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras, (8)