• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PERSEROAN TERBATAS

(2)

DASAR HUKUM

Secara khusus badan usaha Perseroan

Terbatas diatur dalam Undang-Undang No.

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

(UUPT), yang secara efektif berlaku sejak

tanggal 16 Agustus 2007. Sebelum UUPT

2007, berlaku UUPT No. 1 Th 1995 yg

(3)

(terakhir dengan UU No. 4 Tahun 1971 yang

mengubah sistem hak suara para pemegang

saham yang diatur dalam Pasal 54 KUHD dan

Ordonansi Perseroan Indonesia atas saham

-Ordonantie op de Indonesische Maatschappij

op Aandeelen

(IMA)- diundangkan dalam

Staatsblad 1939 No. 569 jo 717.

Peraturan Perundang-undangan lainnya

yang terkait

(4)

PENGERTIAN

Istilah Perseroan Terbatas (PT) dulunya

dikenal

dengan

istilah

Naamloze

Vennootschap

(NV). Istilah lainnya Corporate

Limited (Co. Ltd.), Serikat Dagang Benhard

(SDN BHD).

Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari

(5)

Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007

pengertian Perseroan Terbatas

(Perseroan) adalah badan hukum yang

merupakan persekutuan modal, didirikan

berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar

yang seluruhnya terbagi dalam saham,

dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam undang-undang ini

(6)

PT = SUBYEK HUKUM

(7)

Walaupun suatu badan hukum itu bukanlah

seorang manusia yang mempunyai

pikiran/kehendak, akan tetapi menurut hukum

ia dapat dianggap mempunyai kehendak.

Menurut teori yang lazim dianut, kehendak

dari persero pengurus dianggap sebagai

kehendak PT. Akan tetapi,

perbuatan-perbuatan pengurus yang bertindak atas nama

PT, pertanggungjawabannya terletak pada PT

dengan semua harta bendanya (Normin S.

(8)

Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007

pengertian Perseroan Terbatas

(Perseroan) adalah badan hukum yang

merupakan persekutuan modal, didirikan

berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar

yang seluruhnya terbagi dalam saham,

dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam undang-undang ini

(9)

Unsur-unsur PT

Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk

dpt disebut sbg perusahaan PT menurut UUPT

harus memenuhi unsur-unsur:

1. Berbentuk badan hukum, yg mrpk

persekutuan modal;

2. Didirikan atas dasar perjanjian;

3. Melakukan kegiatan usaha;

4. Modalnya terbagi saham-saham;

(10)

Persyaratan Material Pendirian

PT

Untuk mendirikan suatu perseroan harus

memenuhi persyaratan material antara lain:

1. perjanjian antara dua orang atau lebih;

2. dibuat dengan akta autentik

3. modal dasar perseroan

(11)

Prosedur Pendirian PT

1. Persiapan, antara lain: kesepakatan-kesepakatan/perjanjian antara para pendiri (minimal 2 org atau lebih) utk dituangkan dalam akta notaris  akta pendirian.

2. Pembuatan Akta Pendirian, yg memuat AD dan Keterangan lain berkaitan dg pendirian Perseroan, dilakukan di muka Notaris.

3. Pengajuan permohonan (melalui Jasa TI & didahului dg pengajuan nama perseroan) Pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM (jika

dikuasakan pengajuan hanya dpt dilakukan oleh Notaris)

diajukan paling lambat 60 hari sejak tgl akta pendirian ditanda-tangani, dilengkapi ket dg dokumen pendukung. Jika lengkap Menteri langsung menyatakan tdk keberatan atas permohonan ybs secara elektronik. Paling lambat 30 hari sejak pernyataan tdk keberatan, ybs wajib menyampaikan scr fisik srt permohonan yg dilampiri dokumen pendukung, 14 hari kmd Menteri menerbitkan keputusan pengesahan BH Perseroan yg ditanda-tangani scr

(12)

4. Daftar Perseroan (diselenggarakan oleh Menteri, dilakukan bersamaan dg tgl Kepmen mengenahi Pengesahan BH

Perseroan, persetujuan atas perubahan AD yg memerlukan Persetujuan; penerimaan pemberitahuan perub AD yg tdk memerlukan persetujuan; atau penerimaan pepberitahuan perub data perseroan yg bukan mrpk perub AD). Daftar perseroan terbuka utk umum.

(13)

Perbedaan Persyaratan PT

pada Umumnya dg PT Bank

PT pada Umumnya:

1.

Prosedur pengesahan

badan hukum: tidak

perlu adanya

persetujuan prinsip

dari intansi terkait

2.

Kegiatan Usaha: boleh

melakukan kegiatan

usaha rangkap/lebih

dari satu kegiatan

usaha

PT Bank :

1.

Prosedur pengesahan badan hukum: PT bank

persetujuan prinsip dari Dewan Gubernur BI mrpkan

kausa diberikannya pengesahan

2.

Kegiatan usaha: perbankan merupakan

(14)

Lanjutan ….

3. Permodalan: Modal

dasar minimal Rp 50

juta.

4. Kepemilikan: tidak ada

pembatasan.

5. Direksi dan Komisaris:

dapat dilakukan oleh

siapa saja yang

memenuhi ketentuan

UUPT.

3. Permodalan: Modal

disetor minimal Rp 3

Trilyun utk pendirian

Bank Umum; sedang

BPR di DKI Jakarta

raya: Rp 5 M, di Ibukota

Ibukota Propinsi di P.

Jawa & bali dan di wil.

Kab/Kota Botabek: Rp 2

M, di Ibukota Prop. Di

luar P. Jawa & bali: Rp

1 M, dan wilayah lain di

luar wil. di atas: Rp. 500

juta. (PBI No. 2/27/PB/2000

(15)

Lanjutan PT Bank …….

4. Kepemilikan: ada pembatasan sebagaimana

diatur dalam UU & perat. Pelaksanaannya

(PBI No. 2/27/PB/2000

jo

PBI No.

6/22/PBI/2004).

5. Direksi dan Komisaris: untuk PT bank perlu

ditambah adanya

fit and proper test

dari BI

dan persyaratan lain yang diatur dalam PBI

No. 2/27/PB/2000

jo

PBI No.6/22/PBI/2004

jo

(16)

STRUKTUR PERMODALAN PT

MODAL DASAR

MODAL DITEMPATKAN

(17)

Lanjutan…

Modal Dasar : paling sedikit Rp 50 juta (Ps 32

ayat (1) dan (2) UUPT No. 40/2007).

Paling sedikit 25% dari modal dasar harus

ditempatkan dan disetor penuh (Ps 33 ayat

(1) UUPT.

Modal ditempatkan dan disetor penuh

dibuktikan dg bukti penyetoran yg sah &

pengeluaran saham lebih lanjut utk

menambah modal yg ditempatkan hrs disetor

penuh.

Bentuk setoran modal saham dalam bentuk

(18)

Penilaian Setoran Modal

Apabila saham dilakukan dalam bentuk lain selain

uang, penilaian setoran modal saham ditentukan

berdasarkan nilai wajar yg ditetapkan sesuai harga

pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dg

perseroan, dan jika mrpk benda tidak bergerak harus

diumumkan dalam satu surat kabar atau lebih, dlm

jangka waktu 14 hr setelah akta pendirian dittd atau

setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tsb.

(Ps. 34 ayat (2) dan ayat (3) UUPT)

Dalam praktik di Pasar Modal penyetoran saham

dilakukan dengan cara: dengan uang tunai, konversi

hutang PS, kapitalisasi saham ditahan, surplus hasil

aktiva tetap, inbreng saham perusahaan lain dan

(19)

Larangan Kompensasi

Pemegang Saham (PS) dan Kreditor lainnya yang mempunyai

tagihan terhadap perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran atas

harga saham yg telah diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS

(Ps 35 ayat (1).

Hak tagih thd Perseroan yang dapat dikompensasi sbg

setoran saham adalah hak tagih thd Perseroan yg timbul krn (Psl 35 ayat (2):

1. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda

berwujud atau tdk berwujud yg dpt dinilai dg uang;

2. Pihak yg menjadi penanggung/penjamin utang telah

membayar lunas utang perseroan sebesar yg ditanggung/dijamin; atau

3. Perseroan mjd penanggung atau penjamin utang dr pihak

(20)

Larangan Saham utk Dimiliki

Sendiri

Perseroan dilarang mengeluarkan saham baik untuk

dimiliki sendiri maupun dimiliki Perseroan lain, yang

sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah

dimiliki oleh Perseroan (

cross holding

).

Larangan tsb tidak berlaku thd kepemilikan saham yg

diperoleh berdasarkan peralihan krn hukum, hibah,

atau hibah wasiat. Namun dlm jangka waktu 1 th stlh

tgl perolehan harus dialihkan kpd pihak lain yg tdk

dilarang memiliki saham dlm perseroan.

(21)

PERLINDUNGAN MODAL & KEKAYAAN

(Pembatasan Pembelian Saham Kembali)

Perseroan dapat membeli kembali saham yang

telah dikeluarkan dengan ketentuan:

1.

Pembelian kembali saham tersebut tdk

menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi

lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan

ditambah cadangan wajib yg telah disisihkan; dan

2.

Jumlah nilai nominal seluruh saham yd dibeli

kembali oleh perseroan dan gadai saham atau

jaminan fidusia atas saham yg dipegang perseroan

sendiri dan/atau perseroan lain yg sahamnya

(22)

Konsekuensi Hukum Pelanggaran

Pembelian Saham Kembali

Pembelian kembali saham, baik secara langsung

maupun tdk langsung yang beretentangan dengan

Psl 37 ayat (1) batal karena hukum dan pembayaran

yang telah diterima oleh pemegang saham harus

dikembalikan kpd perseroan, dan perseroan wajib

mengembalikan saham yg telah dibeli tersebut kpd

PS.

Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab

atas semua kerugian yang diderita PS yg beritikad

baik akibat batal krn hukum tsb (Ps. 37 ayat (3)

UUPT 40/2007).

Saham yg dibeli kembali Perseroan hanya boleh

(23)

Lanjutan …

Pembelian kembali saham atau pengalihannya lebih

lanjut hanya boleh dilakukan berdasarkan

persetujuan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam

Per-UU dibidang Pasar Modal (Ps 38 ayat (1) UUPT).

Saham yg dikuasai Perseroan krn pembelian

kembali, peralihan krn hukum, hibah atau hibah

wasiat tdk dapat digunakan utk mengeluarkan suara

RUPS dan tdk diperhitungkan dlm menentukan jmlh

kuorum yg harus dicapai sesuai dg ketentuan UUPT

dan/atau AD (Ps 40 ayat (1) UUPT).

Saham yg dikuasai Perseroan tidak berhak

(24)

Penambahan Modal

(Ps 41 – 43 UUPT)

Penambahan Modal Perseroan dilakukan

berdasarkan persetujuan RUPS.

Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar

adalah sah apabila dilakukan dengan memperhatikan

persyaratan kuorum dan jumlah suara setuju untuk

perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan

dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

Keputusan RUPS untuk penambahan modal

ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar

adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum

kehadiran lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari

seluruh jumlah saham dengan hak suara dan

disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari

jumlah seluruh suara yang dikeluarkan, kecuali

ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar .

Penambahan modal wajib diberitahukan kepada

(25)

Lanjutan ….

Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal

harus terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama.

Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan

modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan, yang berhak membeli terlebih dahulu adalah

seluruh pemegang saham sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya.

Penawaran saham tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham:

a. ditujukan kepada karyawan Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; atau c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS.

Dalam hal pemegang saham tidak menggunakan hak untuk

(26)

Pengurangan Modal

(Ps 44-47 UUPT)

Keputusan RUPS untuk pengurangan modal

Perseroan adalah sah apabila dilakukan dengan

memperhatikan persyaratan ketentuan kuorum dan

jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar

sesuai ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau

anggaran dasar.

Direksi wajib memberitahukan keputusan RUPS

kepada semua kreditor dengan mengumumkan

(27)

Lanjutan …

Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak

tanggal pengumuman, kreditor dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasannya kepada Perseroan atas keputusan pengurangan modal dengan tembusan kepada Menteri.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

keberatan diterima, Perseroan wajib memberikan jawaban secara tertulis atas keberatan yang diajukan.

Dalam hal Perseroan:

a. menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian yang

disepakati kreditor dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal jawaban Perseroan diterima; atau

b. tidak memberikan tanggapan dalam jangka waktu 60 (enam

puluh) hari terhitung sejak tanggal keberatan diajukan kepada Perseroan,

(28)

Lanjutan …

Pengurangan modal Perseroan merupakan

perubahan anggaran dasar yang harus mendapat

persetujuan Menteri.

Persetujuan Menteri diberikan apabila:

a.

tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam

jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal

45 ayat (1) UUPT;

b.

telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang

diajukan kreditor; atau

c.

gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan

(29)

Lanjutan ….

Keputusan RUPS tentang pengurangan modal ditempatkan dan

disetor dilakukan dengan cara penarikan kembali saham atau penurunan nilai nominal saham.

Penarikan kembali saham dilakukan terhadap saham yang telah

dibeli kembali oleh Perseroan atau terhadap saham dengan klasifikasi yang dapat ditarik kembali.

Penurunan nilai nominal saham tanpa pembayaran kembali

harus dilakukan secara seimbang terhadap seluruh saham dari setiap klasifikasi saham.

Keseimbangan dapat dikecualikan dengan persetujuan semua

pemegang saham yang nilai nominal sahamnya dikurangi.

Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham,

(30)

Pertanggungjawaban pribadi Pemegang

Saham (Ps 3 UUPT 40/2007)

Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.

Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila:

1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi;

2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;

3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan

melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan

(31)

SAHAM

Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya.Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam

anggaran dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana telah

ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak

(32)

Hak Pemegang Saham

1.

menghadiri dan mengeluarkan suara

dalam RUPS;

2.

menerima pembayaran dividen dan sisa

kekayaan hasil likuidasi;

3.

menjalankan hak lainnya berdasarkan

(33)

Satu Saham dimiliki lebih dari 1

orang?

Setiap saham memberikan kepada

pemiliknya hak yang tidak dapat

dibagi.

Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh

lebih dari 1 (satu) orang, hak yang

(34)

Klasisifikasi Saham

Anggaran dasar menetapkan 1 (satu)

klasifikasi saham atau lebih.

Setiap saham dalam klasifikasi yang sama

memberikan kepada pemegangnya hak yang

sama.

Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu)

klasifikasi saham, anggaran dasar

(35)

Lanjutan …

Klasifikasi saham yang dimaksud tersebut, antara lain:

1. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;

2. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris;

3. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau

ditukar dengan klasifikasi saham lain;

4. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;

5. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

(36)

Pecahan Nominal Saham

Anggaran dasar dapat menentukan pecahan

nilai nominal saham.

Pemegang pecahan nilai nominal saham

tidak diberikan hak suara perseorangan,

kecuali pemegang pecahan nilai nominal

saham, baik sendiri atau bersama pemegang

pecahan nilai nominal saham lainnya yang

klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai

(37)

Pemindahan Hak atas Saham

Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak.Akta pemindahan hak atas saham atau salinannya disampaikan secara

tertulis kepada Perseroan.

Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak.  Dalam hal pemberitahuan belum dilakukan, Menteri menolak

permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan tersebut.

(38)

Lanjutan ….

Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai

pemindahan hak atas saham, yaitu:

1. keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang

saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya;

2. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ

Perseroan; dan/atau

3. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari

instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Persyaratan tersebut di atas tidak berlaku dalam hal

(39)

Lanjutan …

Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham

penjual menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada

pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain, dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan ternyata pemegang saham

tersebut tidak membeli, pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga.

Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan

sahamnya berhak menarik kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari

Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi

(40)
(41)

Gadai & Fidusia Saham

Saham merupakan benda bergerak dan memberikan

hak kepada pemiliknya.

Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan

fidusia sepanjang tidak ditentukan lain dalam

anggaran dasar.

Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang

telah didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan wajib dicatat dalam daftar

pemegang saham dan daftar khusus.

Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai

(42)

Perlindungan Pemegang Saham

Setiap pemegang saham berhak mengajukan

gugatan terhadap Perseroan ke pengadilan

negeri apabila dirugikan karena tindakan

Perseroan yang dianggap tidak adil dan

tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan

RUPS, Direksi, dan/atau Dewan Komisaris.

Gugatan pemegang saham diajukan ke

(43)

Lanjutan …

Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang

bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa:

1. perubahan anggaran dasar;

2. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang

mempunyai nilai lebih dari 50 % (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau

3. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.

Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas

ketentuan pembelian kembali saham oleh Perseroan

(44)

Penggunaan Laba Perseroan

Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari

laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan.

Kewajiban penyisihan untuk cadangan berlaku

apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang

positif.

Penyisihan laba bersih dilakukan sampai cadangan

mencapai paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari

jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Jika Cadangan belum mencapai jumlah paling sedikit

20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal yang

ditempatkan dan disetor, laba hanya boleh

dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak

dapat dipenuhi oleh cadangan lain.

Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah

(45)

DEVIDEN

Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk

cadangan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS.

Dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai

saldo laba yang positif.

Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun

buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan.

Pembagian dividen interim dapat dilakukan apabila jumlah

kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib.

Pembagian dividen interim tidak boleh mengganggu atau

menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan

(46)

Lanjutan …

Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan

menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan.

Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara

tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal

pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim.

Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak

tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus.

RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah

dimasukkan ke dalam cadangan khusus

Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan

(47)

Corporate Social Responsibility

(CSR)

Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di

bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam

wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan

kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang

pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan

kepatutan dan kewajaran.

Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban

dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab

(48)

ORGAN-ORGAN PT

1.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

(RUPS)

2.

DIREKSI

(49)

RUPS

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada

Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau anggaran dasar.

Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh

keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil

keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat.

Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus

(50)

Jenis RUPS

RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya.

RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu

paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku

berakhir.

Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua

dokumen dari laporan tahunan Perseroan

RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu

berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan

Perseroan.

Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS

(51)

Penyelenggaraan RUPS

Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan:

1. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang

bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau

2. Dewan Komisaris.

Permintaan RUPS oleh Dewan Komisari diajukan kepada

Direksi dengan Surat Tercatat disertai alasannya.

Surat Tercatat yang disampaikan oleh pemegang saham

tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka

waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima.

Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS : a.

permintaan penyelenggaraan RUPS diajukan kembali kepada Dewan Komisaris; atau b. Dewan Komisaris melakukan

(52)

Lanjutan …

Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan

pemanggilan RUPS dalam jangka waktu 15 hari sejak tanggal permintaan, pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan

Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut.

Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar

pemohon, Direksi dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan

pemberian izin untuk menyelenggarakan RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah

dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.

Penetapan ketua pengadilan negeri memuat juga ketentuan

mengenai: a. bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan

permohonan pemegang saham, jangka waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan tentang persyaratan

pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat,

(53)

Lanjutan …

Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal

pemohon tidak dapat membuktikan secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai

kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.

RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh

membicarakan mata acara rapat sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.

Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin

bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak

permohonan, upaya hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.

Ketentuan berlaku juga bagi Perseroan Terbuka dengan

(54)

Hak Suara PS dalam RUPS

Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak

suara, kecuali anggaran dasar menentukan lain.

Hak suara tersebut tidak berlaku untuk:

a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh

Perseroan;

b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak

perusahaannya secara langsung atau tidak langsung;

atau

(55)

Lanjutan …

Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan

surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Ketentuan di atas tersebut tidak berlaku bagi pemegang saham

dari saham tanpa hak suara.

Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh

pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang

dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.

Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan

Komisaris, dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.

Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat

kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat tersebut.

Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak hadir dalam

(56)

Keabsahan RUPS

RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari

jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah

dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum.

RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3

(satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada

ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.

Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah

dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.

Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7

(tujuh) hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan.

RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh)

(57)

Kuorum RUPS

Keputusan RUPS diambil berdasarkan

musyawarah untuk mufakat.

Dalam hal keputusan berdasarkan

musyawarah untuk mufakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai,

keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari

1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara

yang dikeluarkan kecuali Undang-Undang

dan/atau anggaran dasar menentukan bahwa

keputusan adalah sah jika disetujui oleh

(58)

Lanjutan …

RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan

jika dalam rapat paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang

dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum

kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat

diselenggarakan RUPS kedua.

RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam

rapat paling sedikit 3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua

(59)

Lanjutan …

RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan,

Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan

pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diadakan RUPS

kedua.

RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat

paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan

adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar

(60)

DIREKSI

Direksi merupakan organ yang membela

kepentingan perseroan --- Prinsip

Fiduciary

Duties

.

Tugas ganda Direksi; melaksanakan

kepengurusan dan perwakilan

Tugas kepengurusan secara kolegial oleh

msg-msg anggota direksi.

Direksi perseroan yang mengerahkan dana

(61)

Pengangkatan & Kewajiban Direksi

Direksi diangkat oleh RUPS

Yang dpt diangkat mjd anggota direksi adl org

perseorangan yg mampu melaksanakan perbuatan

hk & tdk pernah dinyatakan pailit/dihukum krn

merugikan keuangan neg dl waktu 5 th sblm

pengangkatan.

Kewajiban Direksi

:

1.

Kewajiban yang berkaitan dg perseroan

2.

Kewajiban yg berkaitan dg RUPS

3.

Kewajiban yang berkaitan dengan kepentingan

(62)

Hak Direksi

1.

Hak utk mewakili perseroan di dalam dan di

luar pengadilan

2.

Hak utk memberikan kuasa tertulis kepada

pihak lain.

3.

Hak utk mengajukan usul kpd Pengadilan

Negeri agar perseroan dinyatakan pailit

setelah didahului dg persetujuan RUPS.

4.

Hak utk membela diri dlm forum RUPS jika

Direksi telah diberhentikan utk sementara

waktu oleh RUPS/Komisaris

5.

Hak utk mendapatkan gaji dan tunjangan

(63)

Berakhirnya Masa Tugas

Direksi

Jangka waktu masa tugas direksi diatur

dalam AD/Akte Pendirian.

Jika diberhentikan sementara waktu sbl

berakhir masa tugasnya oleh

RUPS/Komisaris maka dlm jangka waktu 30

hrs diadakan RUPS utk memberi kesempatan

Direksi tsb membela diri. Apabila dlm jangka

waktu 30 hr tdk ada RUPS maka

pemberhentian sementara demi hukum batal.

Dlm kondisi tertentu Komisaris dpt bertindak sbg

(64)

PERTANGGUNGJAWABAN PRIBADI

DIREKSI

Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara

pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.

Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau

lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi.

Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas

kerugian apabila dapat membuktikan:

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau

(65)

DEWAN KOMISARIS

Tugas utamanya: mengawasi kebijakan

direksi dlm menjalankan perseroan serta

memberi nasihat direksi

Pengangkatan Komisaris oleh RUPS.

Keanggotaan Komisaris: jika pemegang

saham maka hrs melaporkan kepemilikan

sahamnya baik di perseroan yang diawasi

maupun saham yg dimiliki di perseroan lain.

Kriteria yg dpt mjd Komisaris spt halnya

(66)

Kewajiban & Kewenangan Dewan Komisaris

Kewajiban Komisaris:

1.

Mengawasi Direksi

2.

Memberi nasehat kpd Direksi

3.

Melapor pd perseroan ttg kepemilikan sahamnya

beserta keluarganya

Kewenangan Komisaris:

1.

Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk

sementara waktu

2.

Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg

pengurus

3.

Meminta keterangan pd Direksi

4.

Berwenang memasuki ruangan/tempat

(67)

Berakhirnya Masa Tugas

Dewan Komisaris

Masa tugas Komisaris ditetapkan dlm

AD/Akte Pendirian

Komisaris dapat diberhentikan

(68)

Pertanggungjawaban Pribadi DK

Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau

kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan

pengawasan terhadap pengurusan yang

dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan

tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban

Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota

Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut

bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas

kewajiban yang belum dilunasi.

Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan

(69)

Lanjutan …

Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai

pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan

apabila dapat membuktikan:

a.

kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau

kelalaiannya;

b.

telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad

baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan

dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c.

tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan

oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan

d.

telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk

(70)

Pertanggungjawaban pribadi Pemegang

Saham (Ps 3 UUPT 40/2007)

Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.

Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila:

1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi;

2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;

3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan

melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan

(71)

Doktrin-doktrin Hk Korporasi

Sifat Kontraktual dari AD

Lifting the Corporate Veil

Ultra Vires

Fiduciare Duty

Duty of Skill and Care

Doctrine of Separate Corporate

(72)

Doktrin-doktrin Hk Korporasi

Sifat Kontraktual dari AD

Lifting the Corporatye Veil

Ultra Vires

Fiduciare Duty

Duty of Skill and Care

Doctrine of Separate Corporate

(73)

Terima kasih – matur nuwun

Referensi

Dokumen terkait

Bertempat di kantor Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Lampung Tengah, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :. PEMERINTAH KABUPATEN

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Locus of Control ( LOC ) dari mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Anwar,

Consol- idated net income + - Adjust- ment for parent securities Percent owner- ship held by parent x Income available to common share- holders of subsidi- ary + Shares

Masukkan file lewat Browse dan berikan nama file kemudian Upload.. Untuk format file

is 10 percent or more of the greater, in absolute amount, of (a) the combined reported profit of all operating segments that reported a profit or (b) the combined reported loss

 those skills that allow a written message to be decoded into speech in order to ascertain its meaning.  those skills that allow a spoken message to be encoded in writing,

KOMPETENSI PROFESIONAL & PEDAGOGIS GURU BAHASA INGGRIS DALAM BERBAGAI TUNTUTAN PROFESI.. Tim Pengabdian pada Masyarakat PPs Pendidikan Bahasa

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2016 untuk melihat gambaran derajat stress dan kualitas belajar