PERKEMBANGAN IT DALAM DUNIA KEPERAWATAN TENTANG MYTENSIO Salsabila Arta
Stikes Fort De Kock Bukittinggi E-mail: salsabilaarta15@gmail.com
Abstract: My Tensio, a tool made by Bowell Connect company is widely used in developed countries. This tool serves to monitor blood pressure within a certain time. Uniquely, the tool can be synchronized over the wireless network with a mobile phone. So, the doctor in charge of supervising a particular patient can easily monitor via his handheld telepone. The pulse oximeter is a device that measures the oxygen concentration (or oxygen saturation—SpO2); heart rate, and heartbeat of a person at any given time. This instrument is commonly used in medical and aerospace fields to monitor physiological outputs of a patient according to health conditions or physiological yields of a flying pilot according to changes in altitude and oxygen availability in the atmosphere. Nonetheless, the uses for pulse oximetry may expand to other fields where there is human interaction and where physiological outputs reflect fluctuations mediated by arising emotions. A classroom, for instance is filled with a plethora of emotions, but very often participants in this space are unaware of others’ or their own sentiments as these arise as a result of interactions and responses to class discussions. In this paper I describe part of a larger study-taking place at Brooklyn College of the City University of New York. The focus is
on the exploration of emotions and mindfulness in the science classroom. The oximeter is used in this study as a reflexive tool to detect emotions emerging among participants of a graduate History and Philosophy of Science Education course offered in the spring of 2012. Important physiological information of class participants provided by the oximeter is used to analyze the role of emotions in the classroom as sensitive and controversial topics in science education are discussed every week .
Keywords: Pulse oximetry _ Oxygen saturation _ Emotions _ Mindfulness.
ketinggian dan ketersediaan oksigen di atmosfer. Meskipun demikian, penggunaan untuk oksimetri pulsa dapat memperluas untuk bidang lain di mana ada interaksi manusia dan di mana output fisiologis mencerminkan fluktuasi dimediasi oleh timbul emosi. Sebuah kelas, misalnya diisi dengan sejumlah emosi, tetapi sangat sering peserta dalam ruang ini tidak menyadari orang lain atau sentimen mereka sendiri karena ini timbul sebagai akibat dari interaksi dan tanggapan dalam diskusi kelas. Dalam tulisan ini saya menjelaskan bagian dari tempat studi-taking yang lebih besar di Brooklyn College of the City University of New York. Fokusnya adalah pada eksplorasi emosi dan kesadaran di kelas sains. Oksimeter digunakan dalam penelitian ini sebagai alat refleksif untuk mendeteksi emosi yang muncul antara peserta dari lulusan Sejarah dan Filsafat Ilmu Pendidikan tentu saja ditawarkan pada musim semi 2012. Informasi fisiologis penting dari peserta kelas yang disediakan oleh oksimeter digunakan untuk menganalisis peran emosi di dalam kelas topik sensitif dan kontroversial dalam pendidikan sains dibahas setiap minggu.
Kata Kunci: Pulse oksimetri 4 saturasi oksigen 4 Emosi 4 Mindfulness.
PENDAHULUAN
Di negara maju, penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian, menjelang kanker dan mereda dis menular (Statistisches Bundesamt 2009). Hipertensi adalah jauh diagnosis yang paling umum dari CVDs ini. 10-55% dari Eropa menderita hipertensi arteri, dan ber NUM mereka meningkat dengan cepat dengan usia (Wolf-Maier et al 2003.). Di Eropa, 20% dari populasi menderita dari tingkat tekanan darah sistolik 160 mmHg dan di atas. Tekanan darah tinggi seperti sangat meningkatkan risiko dis- terkait memudahkan seperti stroke, penyakit jantung koroner, serangan jantung, retinopati pertensive hy-, penyakit oklusi arteri perifer, penyakit ginjal, dan aneurisma aorta.
Diagnosis dan pengobatan hipertensi,
oleh karena itu, merupakan langkah yang paling penting menuju pencegahan primer dan sekunder CVD. Menurut studi COMPASS- HF (Zile et al. 2008) kursus dioptimalkan obat hipertensi mengurangi risiko kejadian gagal jantung sekitar20%. Namun, obat dioptimalkan membutuhkan pemantauan jangka panjang yang berkesinambungan tekanan darah pasien. Sistem pengukuran tekanan darah saat ini, baik langsung atau tidak langsung, tidak memadai untuk tugas ini.(Ruzicka et al., 2016)
METODE PENELITIAN
manusia selama operasi. Oleh karena itu, adalah mungkin untuk menggunakan ini perilaku tekanan-diameter pembuluh darah arteri besar sebagai dasar untuk jangka panjang, terus menerus monitoring in vivo tekanan darah. Kami menilai keakuratan monitor tekanan darah di rumah digunakan oleh pasien terlihat di klinik nefrologi di Ottawa antara tahun 2011 hingga 2014. Kami mencatat demografis grafis pasien dan data klinis, termasuk pengukuran merkuri. Kami mendefinisikan akurasi berdasarkan perbedaan dari 5 mm Hg dalam nilai-nilai tekanan darah antara
rumah memantau dan
sphygmomanometer merkuri pembacaan. Kedua metode dibandingkan dengan menggunakan plot Bland-Altman dan uji t siswa.(Ravetto, Wyss, Anderson, Den Toonder, & Bouten, 2014)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini melibatkan 210 pasien. Usia rata-rata populasi penelitian adalah 67 tahun dan 61% adalah laki-laki. Rata-rata pertengahan lingkar lengan adalah 32,2 cm. 30% dan 32% dari rumah BP monitor melaporkan sistolik dan diastolik rata nilai BP, masing-masing, yang berbeda dari pengukuran merkuri oleh 5 mm Hg atau lebih. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara monitor yang akurat dibandingkan dengan mereka yang tidak ketika dikelompokkan accord- ing dengan karakteristik pasien, ukuran manset atau ketebalan dinding 0,5 mm dan karenanya ukuran arteri karotis manusia (Black et al. 1998). Parameter mekanik kapal buatan sebanding dengan orang-orang dari kapal menegang pasien lanjut usia (Safar et al. 2000). Ini merupakan kasus terburuk dalam hal dilatasi minimal pembuluh darah. Dalam penelitian ini cross-sectional dengan 210 pasien dan monitor HBP, kami melaporkan proporsi yang relatif tinggi monitor HBP tidak akurat. Meskipun di sebagian besar monitor HBP, ference dif- antara pembacaan dengan teknik auskultasi menggunakan sphygmomanometer merkuri dan oleh perangkat HBP oscillometric otomatis kecil (<5 mmHg), dalam porsi pro mengganggu tinggi, perbedaan tersebut lebih besar dari 5 mm Hg. Perbedaan besar antara perubahan bentuk bisa berdampak buruk pada diagnosis dan pengelolaan HTN. Oleh karena itu kami percaya bahwa kami telah mengidentifikasi kesenjangan yang signifikan dalam proses monitoring HBP yang perlu diteliti lebih lanjut, dan jika dikonfirmasi, ditangani.(Bauser-heaton, 2008)
ambang batas yang digunakan untuk menentukan ketidaktelitian, jenis dan jumlah pengamat yang menilai akurasi membatasi perbandingan hasil kami dengan yang dilaporkan oleh studi ini. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian di Kanada yang diterbitkan pada tahun 2001, Campbell et al. mengamati bahwa 35% dari rumah perangkat BP tidak akurat berdasarkan perbedaan threshold dari 4 mmHg atau lebih antara nilai-nilai BP direkam oleh rumah perangkat BP dan
mereka ditandai dengan
sphygmomanometer merkuri [25]. Di Amerika Serikat, Merrick et al melaporkan bahwa 34% dari PLoS ONE | DOI: 10.1371 / journal.pone.0155677 1 dengan sphygmomanometer merkuri. Dalam studi ini diterbitkan pada tahun 1997, perbandingan itu antara pengukuran yang diambil oleh pasien dibandingkan oleh teknisi, dengan proporsi yang signifikan dari mesin aneroid termasuk dalam campuran [17]. Pada tahun 1984, Hahn et al melaporkan ketidaktelitian proporsi 11% menggunakan ambang batas 7 mm Hg, namun, lagi dengan monitor kebanyakan aneroid (hanya 4% monitor digital) [16]. Studi dari mencoba negara-lain juga telah melaporkan proporsi yang lebih tinggi dari rumah BP monitor yang tidak akurat. Dalam kunci terpentin, Dilek et al menunjukkan bahwa 59,3% rumah BP monitor tidak akurat [27] dan Wong et al di Cina mengamati bahwa kesalahan untuk sistolik dan diastolik bacaan BP terjadi pada 62% dan 64% dari rumah BP memonitor masing-masing [28 ].
Penelitian kami memiliki beberapa kekuatan besar dibandingkan dengan data sebelumnya. Evaluasi pro cess berlangsung dalam perawatan tersier berbasis rumah sakit klinik HTN dihadiri oleh perawat khusus dan terlatih dalam pengelolaan pasien dengan HTN, sehingga meminimalkan kesalahan manusia dalam pengukuran BP. Kedua, proses evaluasi kami termasuk pengukuran ulang secara simultan BP oleh sphygmomanometer merkuri dan memantau HBP. Selain itu, kami mengidentifikasi bahwa ada
PLoS ONE | DOI: 10.1371 / journal.pone.0155677 1 Juni 2016 7/11 Perbandingan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik antara sphygmomanometer merkuri dan perangkat tekanan darah di rumah menggunakan plot Bland Altman. doi: 10.1371 / journal.pone.0155677.g002 Depan BP Akurasi
dirancang sebagai analisis retrospektif dari data yang dikumpulkan, dan sebanyak hasilnya provokatif, mereka harus ditafsirkan dengan hati-hati. Ketiga, sebagai pengukuran dilakukan dalam praktek klinis rutin, hanya satu RN mengukur BP. Namun, kesepakatan antara rumah BP memantau dan pengukuran manual mungkin telah dibesar-besarkan mengingat bahwa RN tidak dibutakan
dengan pembacaan perangkat
sebelumnya, sehingga bias, jika ada, akan menuju nol, sehingga membuat temuan kami ketidaktepatan lebih kuat. The ences perbedaan- yang kami laporkan antara perangkat yang melebih-lebihkan SBP dan orang-orang yang meremehkan SBP
tunduk beberapa kekeliruan
perbandingan, dan hipotesis maka harus dipertimbangkan
PLoS ONE | DOI: 10.1371 / journal.pone.0155677 1 Juni 2016 8/11 Gambar 3. scatterplots dari tekanan darah sistolik dan diastolik rata-rata aktual dengan dua metode. Garis ditarik, untuk tujuan ilustrasi saja, melalui ambang 140 mm Hg (untuk sistolik) dan 80 mm Hg (untuk diastolik).(Ruzicka et al., 2016) doi: 10.1371 / journal.pone.0155677.g003 Pasien dan perangkat BP karakteristik dipisahkan menurut berlebihan atau meremehkan.
Variabel Depan Monitor diremehkan SBP * (N = 25) Depan Monitor berlebihan SBP * (N = 38)p value
karakteristikPasien Umur (tahun) 67,0 ± 14,9 67,2 ± 17,5 0,97 Pria (N,%) 44 10 (40%) 26 (68,4%) indeks massa 0,03 tubuh (kg / m2) 26,1 ± 5,1 30,9 ± 4,2 0,03 lingkar Lengan (di cms) 30,9 ± 7,2 33,4 ± 3,3 0,06 lingkar pinggang (di cms) 93,4 ±
12,5 107,8 ± 12,5 <0,01 Cuff Ukuran ( N, %) 44
,02 Kecil 3 0 Regular 17 22 besar 4 16 ekstra-besar 1 0 Memantau Merek (N,%) 44 0,01 Omron 8 18 A & D / hidup Sumber 13 3 Lainnya 4 17 Semua nilai dalam mean ± standar deviasi kecuali ditentukan. 4Under atau over-estimasi ditentukan oleh 5 mm Hg perbedaan di SBP 44 Persentase menyatakan sehubungan dengan total kolom doi: 10.1371 / journal.pone.0155677.t004 Depan BPAkurasi, pembangkit meskipun layak studi lebih. Terakhir, adalah mungkin bahwa mungkin ada bias seleksi dalam studi keseluruhan, karena studi ini hanya bisa menyertakan data pada pasien yang melakukan memantau BP di rumah dan bersedia untuk membawanya dalam untuk kunjungan klinik.(Shih et al., 2012)
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Dengan demikian, peningkatan kesadaran dan deteksi fenomena ini dibenarkan. PLoS ONE | DOI: 10.1371 / journal.pone.0155677 1 Juni 2016 9/11.
SARAN
Mytensio digunakan dengan sebaik mungkin dalam melakukan tindakan ke pasien, agar pasien bisa cepat sembuh.
DAFTAR PUSTAKA
Bauser-heaton, H. D. (2008). nNOS IS REQUIRED FOR INCREASED NITRIC OXIDE PRODUCTION IN RESPONSE TO DECREASED OXYGENATION IN THE CEREBRAL VASCULATURE, (May).
Calderón, O. (2016). Oximetry: a reflective tool for the detection of physiological expression of emotions in a science education classroom. Cultural Studies of Science
Education, 11(3), 653–667.
https://doi.org/10.1007/s11422-016-9731-y
Ravetto, A., Wyss, H. M., Anderson, P. D., Den Toonder, J. M. J., & Bouten, C. V. C. (2014). Monocytic cells become less compressible but more deformable upon activation. PLoS ONE, 9(3).
https://doi.org/10.1371/journal.pone. 0092814
Ruzicka, M., Akbari, A., Bruketa, E., Kayibanda, J. F., Baril, C., & Hiremath, S. (2016). How accurate are home blood pressure devices in use? A cross-sectional study. PLoS ONE, 11(6), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone. 0155677
Shih, A. Y., Driscoll, J. D., Drew, P. J., Nishimura, N., Schaffer, C. B., &
Kleinfeld, D. (2012). Two-photon microscopy as a tool to study blood flow and neurovascular coupling in the rodent brain. Journal of Cerebral
Blood Flow and Metabolism, 32(7),
1277–1309.
