• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR MANUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR MANUS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kharis Sofia Sari

S1 Pendidikan Teknik Mesin – Fakultas Teknik – Universitas Negeri Malang sofiasary13@gmail.com

Abstrak. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa pendidikan manusia akan mempunyai SDM (Sumber Daya Manusia) yang rendah. Rendahnya SDM ini dapat mengakibatkan turunnya mutu manusia dan semakin minimnya perkembangan teknologi. Tetapi sebaliknya, dengan taraf pendidikan yang tinggi, manusia akan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, tetapi juga menciptakan generasi muda yang cinta tanah air dan juga berbudi pekerti luhur. Demi tercapainya pengubahan sikap dan tata laku yang dimaksudkan ini yang diperlukan bukan hanya pendidikan formal di sekolah, tetapi pendidikan karakter juga sangat diperlukan dalam hal ini.

Kata Kunci : pendidikan, kebutuhan, sistem pendidikan

Menurut Noengmuhadjir (2000:20-21), “istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogy, yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan, sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan Paedagogos. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual”.

(2)

lembaga pendidikan seperti sekolah, penddidikan tinggi, atau lembaga-lembaga lain”.

Sedangkan Ki Hajar Dewantara (1977:20) menyatakan bahwa pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebhagiaan setinggi-tingginya.

Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia. Tanpa pendidikan roda kehidupan manusia tidak akan berkembang. Bahkan mungkin akan mengalami kemunduran. Kita bisa melihat contoh kecil di sekitar kita, orang yang berpendidikan rendah akan mendapatkan pekerjaan yang rendah pula. Tetapi sebaliknya, jika seseorang berpendidikan tinggi, ia akan mempunyai jabatan yang tinggi dalam suatu pekerjaan. Dalam hal ini yang dimaksudkan pekerjaan adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan manusia demi tercapainya kehidupan manusia yang makmur dan sejahtera.

(3)

A. Pendidikan sebagai Kebutuhan

Menurut Kurniawati, menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti setiap manusia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.

Hal ini berarti setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan sejak dia dilahirkan. Mulai dari pendidikan dasar yang diberikan orangtua selama masih bayi. Seperti menggenggam, menggerakkan anggota tubuh, berjalan hingga berbicara. Hingga saatnya kita mendapatkan pendidikan seperti berbahasa yang baik dan sopan santun.

Setelah kita menginjak usia anak-anak, kita akan mengenyam pendidikan di sekolah. Hal ini dilakukan orangtua supaya kita dapat mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan selanjutnya dengan baik, makmur dan sejahtera. Karena tanpa mengenyam pendidikan formal di bangku sekolah ini maka kemampuan kita tidak akan berkembang dan kita akan cenderung menjadi seseorang yang statis atau tidak berkembang.

Selain pendidikan formal, seseorang juga memerlukan pendidikan karakter untuk menghadapi kemajuan zaman. Dikarenakan semakin berkembangnya IPTEK dan tak terbendungnya paham-paham baru. Maka karakter seseorang harus dibangun supaya sesuai dengan peraturan, norma-norma yang berlaku, kebudayaan serta sesuai dengan peraturan berbangsa dan bernegara.

B. Pendidikan Karakter

(4)

tidak bertanggung jawab. Mereka jadi sekadar memenuhi kebutuhan diri, keluarga, atau kelompoknya.

Tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan generasi yang cerdas, tetapi juga bertujuan menciptakan generasi yang berbudi pekerti luhur. Generasi penerus haruslah mengerti budayanya. Budaya yang perlu teruskan seperti budaya cara berpakaian yang baik, berbahasa yang baik dan berperilaku dengan baik.

Penanaman nilai-nilai karakter memang sangat diperlukan untuk menyaring budaya asing yang masuk ke Indoneia. Menurut Presiden Joko Widodo (2017), “infiltrasi budaya itu masuk tanpa kita bisa screening dengan baik, satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memperkuat harapan anak-anak kita dengan menanamkan nilai agama, nilai Pancasila, nilai-nilai budaya kita. Jangan sampai tergerus oleh budaya-budaya asing, inilah tugas kita bersama”.

Budaya-budaya Indonesia harus terus dilestarikan supaya tidak tergerus budaya asing yang masuk ke Indonesia tanpa terbendung. Masuknya budaya asing ke Indonesia ini dapat mempengaruhi pola piker, cara berbahasa, cara berpakaian dan cara berperilaku dari bangsa Indonesia sendiri. Maka dari itulah pendidikan karakter perlu ditanamkan demi mempertahankan budaya Indonesia.

C. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pemerintah terus berupaya memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia supaya menjadi semakin baik. Kita sebagai warga Negara juga memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam proses ini supaya kita dapat menghargai jasa para pahlawan dan memaknai kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

(5)

Indonesia ini semakin hari semakin baik. Dulu ada Ki Hajar Dewantara yang telah menetapkan dasar-dasar pendidikan, bagaimana pendidikan untuk membangun bangsa”.

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (WEF 2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia

Sistem pendidikan yang baik dan terstuktur akan menghsilkan generasi penerus yang berkualitas sehingga dapat meneruskan cita-cita bangsa. Dalam proses pendidikan yang berkualitas ini membutuhkan tenaga pengajar yang juga berkompeten dalam bidangnya. Dalam usaha membentuk karakter siswa yang berbudi pekerti luhur ini juga diperlukan guru yang benar-benar dapat menjadi contoh bagi generasi penerus bangsa. Yang dimaksudkan disini guru yang ideal adalah guru yang benar-benar patut “digugu dan ditiru” dalam segala perilaku, perkataan dan perbuatannya.

Guru sederajat dengan kaum bangsawan atau priyayi. Menurut Geertz (1989), “guru dalam masyarakat Jawa dikenal sebagai singkatan dari digugu omongane lan ditiru kelakoane (dipercaya ucapannya dan ditiru tindakannya)”. Istilah ini mengandung makna bahwa “guru itu perkataannya selalu diperhatikan dan perbuatannya selalu menjadi teladan”. Menjadi guru merupakan cita-cita bagi kebanyakan anak pada zaman dulu, karena guru menempati status sosial yang tinggi di mata masyarakat.

(6)

memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya”.

Pendidikan diatur dalam UUDNRI 1945 pasal 31 yang berbunyi : 1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan Pemerintah wajib membiayainya.

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.

4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran dan belanja daerah. Untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan Pendidikan Nasional.

5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai – nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 :

(7)

D. Kesimpulan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia. Tanpa adanya pendidikan, kehidupan tidak akan tertata dan terstruktur dengan baik. Pendidikan yang diperlukan bukan hanya pendidikan formal di sekolah. Tetapi pendidikan karakter untuk membentuk pribadi yang mempunyai sikap sesuai dengan norma-norma dan tata laku yang sesuai di masyarakat. Di Indonesia sendiri telah menekankan pendidikan karakter di setiap institusi pendidikan. Pemerintah ndonesia juga sangat menekankan pendidikan sehingga diatur dalam UUDNRI 1945 dan juga berbagai peraturan pemerintah. Serta perhatian pemerintah yang selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui perbaikan sistem pendidikan.

Made, P. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Bandung : Fokus Media.

Marimba, A. 1962. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : Al-Ma’arif.

(8)

Natsir, N. 2007. Peningkatan Kualitas Guru dalam Perspektif Pendidikan Islam.E-Journal.

Qardhawi, Y. 1980. Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, terj. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad. Jakarta : Bulan Bintang. Tilaar, H.A.R . 2005. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Tilaar, H.A.R. 2004. Undang- Undang Dasar 1945 dan Amandemennya. Bandung : Fokus Media.

Referensi

Dokumen terkait

I would like to thank to Rector of Nusa Cendana University, Dean of Teacher Training and Education Faculty of Nusa Cendana University in Kupang, who gave me the chance to

sumber daya yang dimiliki perusahaaan seperti modal, material dan mesin untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan juga membutuhkan sumber daya manusia yaitu

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi/lembaga perpustakaan dan konsumen/pemustaka dengan tujuan utama memberikan informasi

Hasil analisis Merkuri (Hg) terhadap sisik/sirip, daging dan tulang ikan sapu-sapu di Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa ikan sapu- sapu mengandung Merkuri dengan

Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang.

Selain keindahan, hiasan yang ada pada rumah tradisional Batak Toba juga memiliki nilai yang sangat penting dalam menentukan jati diri penghuni ruma. Oleh karena itu, selain

Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada UMKM pembibitan dan penggemukan sapi potong di kecamatan Kedungpring kabupaten Lamongan untuk menjawab permasalahan belum

1. Pengertian, yaitu penerimaan yang cermat dari isi pesan yang disampaikan komunikator, sehingga tidak terjadi kesalahan penafsiran pesan oleh komunikan. Kesenangan, yaitu