• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA (4)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN SUMBER DAYA MANUSIA ANGGOTA :

INTAN KUSUMA WARDANI (48210963) SARI AYU AGUSTINA (46210380) WAHYUNI (48210446)

KELAS 2DA02

UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SUMBER DAYA MANUSIA”.

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang “Bagaimana kondisi Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia” atau yang lebih khususnya membahas Perkembangan Sumber Daya Manusia secara Global. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Depok, 15 April 2012 3

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama.

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.

4 DEFINISI

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia: •Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan). •Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

•Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.

5

PENTINGNYA SUMBER DAYA MANUSIA

Dengan mempelajari bagaimana pentingnya dan menangani kualitas sumber daya manusia maka akan terwujud:

a. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia.

(2)

c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja d. Peningkatan kualitas transmigran

e. Pemberdayaan kawasan transmigrasi sebagai pengembangan tanaman pangan, tanaman perkebunan dan industri kecil.

f. Pemerataan penduduk dan hasil-hasilnya

g. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri.

6

STUDI KASUS

Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %.

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi.

Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran sarjana di Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.

Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM.

Rendahnya SDM Indonesia diakibatkan kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap mental dan penguasaan IPTEK yang dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus 7

dikedepankan.

Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bahwa pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era sebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi.

8

DAMPAK IPTEK TERHADAP SDM INDONESIA

Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut : 1. Dampak Globalisasi

yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun dunia. 2. Aspek Ekonomi.

Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk dikuasai.

Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi.

3. Aspek Sosial Budaya.

Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatanikatan tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan

membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomenafenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham

(3)

9

PENYELESAIAN MASALAH

Dengan mempelajari studi kasus diatas dapat kita ketahui banyaknya pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun karena banyak faktor yang mempengaruhi. Berikut ini merupkan beberapa upaya untik mengatasi pengangguran:

a. Penanaman Modal

Penanaman modal diperlukan, terutama untuk mengatasi pengangguran struktural. Kamu masih ingat bukan, pengangguran struktural terjadi karena perubahan struktur atau komposisi ekonomi yang menyebabkan penurunan kegiatan produksi. Agar kegiatan produksi dapat bangkit kembali, diperlukan suntikan atau penanaman modal baru. Apabila kegiatan produksi telah bangkit kembali, akan ada kesempatan kerja baru yang tercipta.

b. Penyediaan Informasi mengenai Lowongan Pekerjaan

Untuk mengatasi pengangguran friksional dan pengangguran musiman, perlu ada informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja dan bagaimana kriteria tenaga kerja yang diperlukan. Kadang kala seorang pencari kerja selain tidak memiliki informasi mengenai tempat yang ada lowongan pekerjaannya, juga tidak tahu apakah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja cocok dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki.

c. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Perusahaan tentu lebih memilih tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian. Akibatnya, banyak tenaga kerja yang menganggur karena ditolak perusahaan sebab tidak memiliki keahlian dan keterampilan. Dengan mengikuti program pendidikan dan pelatihan, kesempatan kerja yang semula tidak dapat diraih akhirnya dapat ia peroleh.

d. Menumbuhkan Jiwa dan Hasrat Wirausaha

Banyak orang masih berpikir bagaimana mencari pekerjaan dan bukan bagaimana menciptakan peluang pekerjaan. Apabila hal ini masih terjadi, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Memang tidak mudah untuk memulai usaha baru. Butuh keberanian tinggi untuk siap menanggung risiko bila usaha tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, jiwa wirausaha perlu dipupuk sejak dini pada setiap warga negara Indonesia. 10

DAFTAR PUSTAKA

1. http://emperordeva.wordpress.com/about/sdm-indonesia-dalam-persainganglobal/ 2. Ekonomi SMA/MA Kls XI (Diknas), Oleh L Purnastuti RR Indah M

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia 4. http://sdmatr.wordpress.com/

5. http://www.google.com/dampak_sumber_daya_manusia

Referensi

Dokumen terkait

Abad XXI sebagai era globalisasi merupakan era perubahan, atau era yang mau tak mau menuntut adanya perubahan. Perubahan kadang muncul sebagai suatu paradoks dalam

Mereka yang cukup puas dengan CD TAP ADPU4500 menyatakan sebagai berikut: (1) Tampilannya bagus dan menarik serta materinya mudah untuk dipelajari, (2) Isi CD interaktif

Dalam pengelasan pipa satu pihak, las ikat akan merupakan bagian las akar. Karena itu mutu las ikat paling tidak harus sama atau lebih baik dari pad alas utamanya. Untuk

Dari hasil perhitungan analisa rugi daya, dapat diketahui kerugian daya pada titik sambung pierching connector dengan selisih nilai rugi daya 134,3 W dan jika

Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, penulis tertarik untuk menuangkan tema penelitian ke dalam rumusan judul sebagai berikut: “Pengaruh Kompetensi, Motivasi,

Di dalam penelitiannya, Pettijohn et al (2001) mengemukakan bahwa sistem penilaian kinerja yang tidak mampu menciptakan kepuasan kerja bagi pegawai dapat

Berdasarkan rata-rata komponen tagihan, jasa sarana, jasa medis, dan jasa pelayanan merupakan komponen terbesar pada pasien persalinan normal (spontan) dan