• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemashlahatan dan Kemadhorotan Rokok Bag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kemashlahatan dan Kemadhorotan Rokok Bag"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

KEMASLAHATAN DAN KEMADLARATAN ROKOK BAGI

KEHIDUPAN

Karya Tulis

Ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada tingkat Muallimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

Disusun Oleh:

Aghnia Nurul Ikhsani

NIS. 112.1.1.115

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 1

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis yang telah disusun oleh Aghnia Nurul Ikhsani NIS 112.1.1.115 berjudul:

KEMASLAHATAN DAN KEMADLARATAN ROKOK BAGI KEHIDUPAN

Telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat kelulusan pada tingkat Muallimin Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung, oleh:

Pembimbing,

(Drs. KH. A. Daerobby, M.Ag)

Koordinator,

(Drs.KH.A.Daerobby, M.Ag)

Mudir Mu’allimin

(H.Maman Mulyana)

(3)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis dengan judul

KEMASLAHATAN DAN KAMADLARATAN ROKOK BAGI KEHIDUPAN Telah dipertanggung jawabkan dalam sidang ujian Karya Tulis pada hari

Senin tanggal 19 Mei 2014, di Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

Penguji,

(Agus Muslim, S.Pd)

Mengetahui,

Koordinator Karya Tulis

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak karunia kepada kita dan rasa syukur yang tidak terhingga, dimana pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat perbaikan akan penulis terima dengan senang hati.

Di dalam penulisan karya tulis ini, penulis tidak sedikit mendapat bantuan berupa bimbingan ataupun saran-saran yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Maka atas segala bantuan tersebut perkenankanlah penulis mengucapkan jazaakumullahu khairan katsira kepada:

1. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis hingga terwujudnya karya tulis ini.

2. Yth. Al-Ustadz Dr. H. Dedeng Rosyidin, M.Ag. selaku Mudir ‘Am Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung.

3. Yth. Al-Ustadz H. Maman Mulyana selaku Mudir Muallimin Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

(5)

5. Yth. Al-Ustadz Drs. KH. A. Daerobby, M. Ag. selaku koordinator karya tulis, juga selaku pembimbing karya tulis yang dengan tulus dan ikhlas memberi pengarahan dan bimbingan selama penulisan dan penyusunan.

6. Yth. Dra. Enur Nurhimmah, selaku wali kelas 3A Muallimien.

7. Yth. Asatidz dan Asatidzah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

8. Ghinanti Rhinda Dewi, Yurri Indahayati dan Aulia Nur Afifah Ghassani yang telah membantu dan menemani penulis dalam pencarian referensi untuk karya tulis ini.

9. Dwi, Silma, Acheu, Putri, Prilli, Ulfa, Wulan, Shofi, Rezza, dan Aisyah yang telah menemani dan memberikan dukungan kepada penulis.

10. Dan seluruh teman-teman kelas 3 Muallimien yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat-lipat. Aamiin.

Bandung, 15 Mei 2014

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan Pembahasan...5

D. Metoda Penelitian...5

E. Sistematika Penulisan...6

BAB II KEMASHLAHATAN DAN KEMADLARATAN ROKOK BAGI KEHIDUPAN...7

A. Rokok...7

B. Zat yang Terkandung dalam Rokok...16

C. Dampak yang Ditimbulkan dari Merokok...23

1. Dampak Positif (Maslahat) dari Merokok...23

2. Dampak Negatif (Madlarat) dari Merokok...32

D. Hukum Merokok...47

1. Dalil Para Ulama dan Fuqaha atas Haramnya Merokok...50

BAB III PENUTUPAN...59

A. Kesimpulan...59

B. Saran-saran...60

صيخلت...61

DAFTAR PUSTAKA...62

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman yang serba modern ini, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan dunia pergaulan anak muda masa kini yang kebanyakan menyimpang dari aturan Negara apalagi norma agama. Di antaranya adalah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, alcohol, dan yang paling sering kita jumpai yaitu rokok. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasai tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.

Tembakau merupakan tumbuhan dari jenis terung-terungan yang berasal dari sebuah pulau yang bernama Tobago (Sekarang Republik Trinidad dan Tobago), Timur Laut Venezuela, selatan laut Karibia, di dekat Negara Meksiko. Dalam bahasa Arab, tembakau biasa disebut Ad-Dukh nậ , inilah sebutan yang paling terkenal, juga dikenal dengan At-Tutun, At-Tabgh, dan

At-Tanb k.ậ

(8)

kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai menyebar di kalangan bangsawan Eropa; Spanyol dan Inggris. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.

Pada abad 17 tembakau pun mulai memasuki India, lalu setelah itu para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan pada tahun 1590 M, bertepatan dengan 900 H tembakau dan kebiasaan merokok mulai masuk ke Negara-negara Islam.

Ketika fenomena tembakau mulai muncul di negara-negara Islam, para ulama pun mengkajinya. Begitu melihat adanya api dan asap yang ditelan oleh seseorang, mereka pun merasa heran, tidak suka dengan baunya yang tidak sedap, dan memberitahu bahwa tembakau dapat menyebabkan mabuk dan membahayakan badan. Lalu para ulama pun segera mengeluarkan fatwa mengenai keharamannya dan menentukan berbagai hukuman terhadap orang yang mengkonsumsinya.

Di antara yang memutuskan hukuman terhadap pengisap tembakau adalah seluruh ulama Nejd, dengan dasar bahwa tembakau dapat memabukkan dan melemahkan badan. Para pemakainya diganjar hukuman secara terang-terangan berupa hukuman cambuk (jilid) sebanyak empat puluh kali, baik di Riyadh, Al-Qashim, maupun wilayah lainnya. Lalu jika si pelaku mengulangi perbuatannya, maka hukumannya pun ditambah hingga delapan puluh kali.

(9)

Syah Abbas I menghukum perokok dengan melubangi hidungnya dan memasang kayu pada lubang tersebut. Adapun putranya, Syah Shafiyyuddin yang bertahta sesudahnya di Iran, menuangkan cairan timah pada mulut para perokok. Negara-negara lain memperbolehkan penetapan hukuman terhadap perokok dengan memotong hidung maupun bibirnya. Semua hukuman tersebut diputuskan dengan dasar fatwa para ulama atas haramnya tembakau (rokok).

Seiring dengan bergulirnya zaman, timbul lah banyak anggapan yang memberikan pengertian bahwa tembakau merupakan obat dan efektif untuk menyembuhkan banyak penyakit, termasuk di antaranya asma dan kanker (kedua penyakit tersebut justru merupakan akibat rokok, bukan sebaliknya). Banyak pula tabib yang membicarakan manfaat tembakau untuk sakit kepala, insomnia (susah tidur), ketegangan syaraf, penyakit-penyakit perut dan usus, penyakit-penyakit pada sistem pernafasan, dan sistem reproduksi, dan penyakit sipilis.

Informasi baru mengenai tembakau tersebut menyebabkan sebagian fuqaha mengeluarkan fatwa yang berbeda dari fatwa sebelumnya, meskipun sebagian di antara mereka masih ragu-ragu terhadap anggapan-anggapan tersebut, hanya saja hukum terhadap tembakau menurun dari tingkat haram dan kriminalitas.

Sehubungan dengan anggapan-anggapan terhadap tembakau tersebut, dalam penetapan hukum, para ulama terbagi menjadi tiga kelompok:

(10)

2. Makruh, bagi yang mengganggu orang lain.

3. Mubah (boleh), jika tidak terdapat tanda-tanda yang membahayakan, karena:

ﻝﺼﻷﺍ ﻲﻓ ءﺎﻴﺸﻷﺍ ﺔﺤﺎﺑﻹﺍ

“Asal mula hukum dari segala sesuatu adalah mubah (boleh).”

Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa merokok itu mengadung kemaslahatan dan kemadlaratan bagi perokok aktif dan perokok pasif yang telah dikaji oleh para ulama dan para ahli kesehatan dari berbagai sudut pandang dan penelitian.

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan, penulis memutuskan mengambil judul karya tulis “Kemaslahatan dan Kemadlaratan Rokok bagi Kehidupan”

Semoga dengan tertulisnya karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan mengingatkan bagi para pembaca. Sebagaimana Firman Allah SWT,.

َىررككذذلا ت

ت عرف

ر نن ن

ك ات ركك

ذ ذرﻓر

(11)

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang tadi, ada beberapa masalah yang dapat diteliti dan diidentifikasi dalam bentuk berikut:

1. Apakah rokok itu?

2. Apa zat yang terkandung dalam rokok?

3. Apa dampak yang ditimbulkan dari merokok?

4. Apa hukum merokok?

C. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan perumusan masalah di atas terdapat beberapa tujuan pembahasan untuk mendapatkan gambaran yang konkrit dari permasalahan.

Adapun tujuan pembahasan ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa rokok itu

2. Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam rokok

3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari merokok

(12)

D. Metoda Penelitian

Adapun metoda dalam penulisan ini adalah dengan metoda deskriptif, yaitu metoda yang menerangkan mengenai permasalahan yang berhubungan dengan kemashlahatan dan kemadlaratan rokok berdasarkan data-data yang sudah ada.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik study literature (kepustakaan) yaitu menggunakan referensi atau mempelajari konsep-konsep dan ketentuan hukum yang ada sebagai sumber bagi penulis.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan, penulis membagi tulisan ini menjadi tiga bagian, yaitu:

Bab pertama, uraian mengenai pendahuluan.

Bab kedua, uraian tentang kemaslahatan dan kemadlaratan rokok bagi kehidupan yang terdiri dari:

a. Sejarah dan Definisi rokok

b. Zat yang terkandung dalam rokok

c. Dampak yang ditimbulkan dari merokok

d. Hukum merokok

(13)
(14)

BAB II

KEMASHLAHATAN DAN KEMADLARATAN ROKOK BAGI KEHIDUPAN

A.

Rokok

1. Sejarah Rokok

Awal mula perkenalan dunia pada tembakau dan kebiasaan merokok tak bisa dilepaskan dari peristiwa penemuan benua Amerika oleh para pelaut Spanyol di bawah pimpinan Christophorus (Christopher) Columbus (1451-1506) pada tahun 1492. Setelah melakukan serangkaian pendaratan di berbagai pulau di benua itu, pada 2 November 1492 rombongan Columbus mendarat di Pulau Waitling, dan mereka melihat sebuah perahu lesung orang Indian yang berisi muatan, di antaranya daun-daun kering yang kelak dikenal sebagai tembakau.

(15)

Perlu waktu sebulan bagi para pelaut Spanyol itu untuk memahami manfaat daun tembakau. Mereka baru mengetahui bahwa warga Indian setempat menggulung dedaunan kering menjadi seperti senapan kuno (musket), yang dibakar disalah satu ujungnya dan dihisap di ujung yang lain. Itulah daun tembakau yang mereka jadikan rokok atau cerutu seperti yang kita kenal sekarang ini. Merokok, terutama dengan pipa, sudah menjadi bagian budaya mereka. Mereka dianggap sebagai perokok pertama dalam sejarah. Tiap suku Indian pada waktu itu memakai cara-cara tersendiri dalam menikmati tembakau. Ada yang dikunyah, ada yang dicium—tembakau cium ini dikenal dengan nama niopo atau iopo, ada pula dengan dijilat. Tembakau juga dipakai dalam upacara ritual, bahkan pengobatan.

Kedatangan orang Eropa ke “Dunia Baru” 50-an tahun yang lalu itu menjadi awal perkenalan dunia luar Amerika kepada tembakau hingga banyak pendatang Eropa yang pergi ke sana. Dari Jamestown, seorang pendatang dari Inggris - John Rolfe mengirim daun tembakau Virginia pertama kali pada 1613 ke Eropa. Satu tahun kemudian, tembakau jenis

Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica - dua spesies yang dibudidayakan orang Indian Amerika - dikenal di seluruh dunia.

(16)

dan Pocahontas menjadi pasangan terpandang di koloni itu. Sayangnya, dalam kunjungan ke Inggris pada 1617, sang putri meninggal. Rolfe memutuskan kembali ke Varina, tapi pada 1622 ia dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri. Usahanya dilanjutkan oleh putranya, Thomas.

Diperkirakan, dunia mengenal 20 spesies tembakau. Dari 20 spesies tersebut, tiga di antaranya varietas utama: Nicotiana Tabacum (Virginia),

Nicotiana Macrophylla (Maryland), dan Nicotiana Rustica (Boeren), yang semuanya berasal dari Amerika.

Tembakau telah menciptakan keberuntungan kepada benua Amerika selama beberapa generasi. Dalam hal ini, terutama koloni kecil (Inggris) Virginia, yang diambil dari nama depan Ratu Elizabeth, Virgin. Nama tembakau Virginia inilah yang paling dikenal di seluruh dunia.

Tembakau Virginia ditanam di seluruh dunia, namun dalam kenyataannya, ada lima wilayah penanaman. Pertama, Asia, yang menghasilkan sekitar 53% panen dunia. Lalu Amerika Selatan (21%), Amerika Utara (11%), Eropa (8%) dan Afrika (7%).

Sejarah Rokok di Asia

Tembakau di Jepang diperdagangkan oleh orang-orang Portugis menjelang akhir abad XVI. Perkebunan tembakau yang pertama adalah di Nagasaki pada 1605 dan meluas pada akhir abad XVII.

(17)

dipakai untuk membinasakan serangga-serangga dan penyakit kulit yang bersifat parasite. Selain itu, olahan daun tembakaunya bisa untuk menghentikan luka pendarahan.

Tembakau masuk India lewat orang-orang Portugis sekitar 1605. Pada 1610 tembakau telah tumbuh di Sailan dan tahun berikutnya kebiasaan merokok telah dikenal luas di India. Pada abad 1617 muncul larangan merokok dari Jahangir, seorang raja di India, berkaitan dengan efek sampingnya bagi kesehatan. Namun pada 1672 sebuah buku laporan perjalanan mengatakan jika hasil tembakau di India pada tahun itu sangat melimpah ruah hingga cukup untuk memenuhi kebutuhan tembakau di Eropa dan Asia.

Sebagai tambahan, dalam Budiman (1978: 71) dikatakan jika istilah cerutu diyakini berasal dari sebuah kata dalam bahasa Tamil shuruttu atau

churuttu dalam bahasa Malayalam, yang kedua-duanya berarti gulungan tembakau. Dari perkataan inilah timbul perkataan Portugis charuto dari perkataan cerutu dalam bahasa kita (baca: Indonesia-red).

Awal Tembakau di Indonesia

(18)

untuk makan sirih ini dikenal dengan nama tembakau sugi. Masyarakat jawa menyebutnya bako susur.

Tembakau barulah dikenal belakangan. Menurut Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java, jilid I (1817), orang Belandalah yang telah memperkenalkan tembakau sekaligus kebiasaan merokok pada orang Indonesia—dan itu terjadi pada tahun 1601. Namun menurut De Candolle, yang dikutip dalam Van Der Reijen dalam bukunya Rapport Betreffende Eene Gehouden Enquete Naar De Arbeids Toestanden In De Industrie Van Strootjes En Inheemsche Sigaretten Op Java, jilid I (1934), tanaman tembakau telah dibawa ke Jawa sekitar tahun 1600, hanya saja, menurutnya dibawa oleh orang Portugis.

Dalam naskah Jawa Babad Ing Sangkala, tembakau dikatakan masuk Jawa bersamaan dengan perginya pendiri kerajaan Mataram, Panembahan Senapati Ing Ngalaya—ayah Sultan Agung—pada tahun Saka 1523 (sekitar 1601-1602 Masehi). Sayangnya, tak tercantum di sana keterangan siapa pembawa tembakau ke pulau Jawa. Barangkali lebih cenderung menerima pendapat De Candolle yang meyakini jika orang Portugis yang membawa tembakau ke Indonesia. Alasannya, nama tembako atau bako, yang lazim dipakai orang Jawa, lebih dekat ke istilah tabaco atau tumbaco dalam bahasa Portugis, ketimbang kata tabak dalam bahasa Belanda.

(19)

dari perkataan Portugis tabaco atau tumbaco. Berdasarkan kenyataan ini ia berpendapat jika orang Portugis pastilah orang pertama yang memasukkan tembakau ke Indonesia.

Penyebaran tembakau ke Asia diduga mulai dari Meksiko melalui Lautan Pasifik. Nicotiana Chinesis asal China, menyebar ke Filipina dan bahkan Jawa. Daerah Indonesia yang sudah lama mengenal tembakau adalah Irian Jaya. Namun, kebiasaan pemakaian tembakau di daerah-daerah lain tak banyak diketahui, karena sumber Belanda sangat sedikit mengungkapkannya, setidaknya sampai abad ke-17. Sedang di Deli, Sumatera Timur, tembakau mulai ditanam pada 1864 oleh orang Belanda bernama Nienhuys dan mendapat pasaran di Eropa, pada 1869 didirikanlah sebuah perusahaan pengelolaannya.

Pada akhir abad XVIII kebiasaan merokok telah popular di kalangan masyarakat Jawa. J.W. Winter menulis semacam catatan (1824) yang di sana menerangkan perihal kebiasaan merokok pada orang Jawa. Menurutnya, jatah uang rokok seorang bujangan pada waktu itu kurang lebih 25% dari jumlah keseluruhan uang belanja tiap harinya. Rokok kelobot merupakan jenis yang paling digemari orang Jawa dan Madura pada abad XIX.

(20)

dengan istilah ro’ken. Misalnya een pijp ro’ken (menghisap sebuah pipa). Gericke-Roorda dalam buku kamus bahasa Jawa-Belanda Javaansch— Nederlandsch Woordenboek jilid I (1901) halaman 332, menyebutkan jika dari perkataan Belanda ro’ken inilah muncul perkataan rokok yang dipakai hingga sekarang.

Namun istilah rokok ini belum dijumpai sama sekali dalam naskah sastra Jawa hingga abad XIX. Ini dikarenakan orang Jawa pada waktu itu lebih familiar dengan istilah eses atau ses seperti dalam naskah Centhini ataupun istilah udud seperti dalam naskah Babad Ing Sangkala. Di luar Jawa dan Madura dikenal istilah bungkus dengan artian yang sama, sekalipun sesudahnya istilah itu tidak dipakai lagi alias punah.

Selain untuk dihisap sekaligus sebagai barang dagangan, rokok dalam masyarakat pulau Jawa juga dijadikan sebagai barang sesaji dalam acara ritual tertentu. Seperti kebiasaan nguyuh atau nyungsung di kalangan masyarakat Jawa Barat, untuk menghormati arwah leluhur. Selain itu di Jawa Tengah ada kebiasaan memberikan rokok kepada seorang dukun atau paranormal yang dimintai petunjuk atau bantuan.

2. Definisi Rokok

(21)

tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukan dengan mudah ke dalam kantung. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok yaitu, “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin.” Lalu pada awal tahun 2014 ini, peringatan itu ditegaskan dengan kalimat, “merokok membunuhmu” dan di beberapa Negara di dunia,salah satu perusahaan rokok terbesar mencantumkan gambar dari penyakit yang disebabkan oleh merokok, berikut adalah samplenya:

(22)

Namun pada kenyataannya, peringatan itu hanya sekedar hiasan. Jarang sekali dipatuhi.

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Seiring dengan berkembangnya jaman, tembakau mulai dipakai sebagai bahan pengobatan dari beberapa penyakit. Contohnya, dulu di Indonesia rokok keretek digunakan sebagai obat untuk menghilangan rasa nyeri di dada. Orang yang mempelopori keretek adalah Haji Jamhari. Awal mulanya, penduduk asli kota Kudus, pantai utara Jawa, itu telah lama mengidap rasa nyeri di dadanya. Untuk mengurangi rasa sakitnya itu, ia mengusapkan dada dan pinggangnya dengan minyak cengkeh. Hasilnya, rasa sakitnya berkurang. Lantas timbul gagasan dari Haji Jamhari untuk memakai rempah-rempah itu sebagai obat dengan cara berbeda. Ia lalu merajang cengkeh sampai halus, kemudian mencampurnya dengan tembakau, dan dibungkus dengan daun jagung, dan kemudian dibakar ujungnya. Dengan cara menghisap asapnya sampai ke paru-paru, ia merasa sakit di dadanya berangsur-angsur sembuh.

(23)

B.

Zat yang Terkandung dalam Rokok

Menurut ilmu kedokteran, rokok mengandung lebih kurang 4000 bahan kimia, di antaranya nikotin, tar, karbon monoksida dan hidogen sianida. Nikotin dijumpai secara alami di dalam batang dan daun tembakau yang mengandung nikotin paling tinggi, atau sebanyak 5% dari berat tembakau. nikotin merupakan racun saraf manjur (potent nerve poison) dan digunakan sebagai racun serangga. Pada suhu rendah, bahan ini bertindak sebagai perangsang dan adalah salah satu sebab utama mengapa merokok digemari dan dijadikan sebagai tabiat.

Selain tembakau, nikotin juga ditemui di dalam tumbuhan family

(24)

misalnya: antibiotic yang digunakan sebagai obat penangkal terhadap kuman, kadang antibiotic tersebut gagal memberi kesan yang diharapkan, disebabkan oleh nikotin.

Kuinin digunakan sebagai obat malaria, namun dengan banyaknya nikotin di dalam tubuh akan mempercepat penyingkiran obat kuinin tersebut dari tubuh. Teofilin sebagai obat pereda sesak nafas, yang menurut hasil penelitian, pada sebagian besar perokok akan lebih cepat menyingkirkan

teofilin dibanding pasien yang tidak merokok. Benzodiazepina adalah sejenis obat tidur yang berdosis sangat tinggi, namun pengaruh obat ini akan berkurang jika si peminum tersebut adalah perokok.

A. Proses Kimiawi

Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H),

Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi). Dua reaksi mungkin terjadi dalam proses merokok. Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut rekasi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800

(25)

Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa

berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800

. sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok yang berada pada area

temperatur 400-800

. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya kompleks.

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperature yang tinggi dan cukup akan oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk area temperatur

400-800

langsung mengalir ke arah mulut yang bertemperatur sekitar 37

.

Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin

(26)

Pada temperatur dibawah 100

nikotin ini sudah terkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk ke dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampainya di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru dan mengalami kondensasi lagi.

B. Kandungan Racun pada Rokok

Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Kandungan racun pada rokok itu antara lain:

(27)

Nikotin adalah alkolid toksis yang terdapat dalam tembakau. Kadar nikotin yang terkandung dalam sehelai daun tembakau kering berkisar 1-3% dari berat daun. Dan berat daun tersebut berbeda antara satu jenis dengan jenis yang lain, bahkan berbeda pula antara satu bagian dengan bagian lain dalam satu struktur daun.

Satu batang rokok pada umumnya mengandung sekitar 25 miligram nikotin yang besar terserap oleh asap ketika rokok dibakar. Perokok biasanya menghabiskan kira-kira 2/3 rokoknya dan membuang sisanya. Ini berarti bahwa bagian rokok yang benar-benar dikonsumsi untuk rokok yang berukuran sedang mengandung 17 miligram nikotin. Dari kadar tersebut, yang masuk ke mulut perokok sekitar 3 miligram, dengan cara melayang di udara melalui jalur keluarnya asap rokok yang dihisap. Enam setengah milligram di antaranya hilang menguap disebabkan temperatur yang tinggi pada ujung yang terbakar. Dan kira-kira satu milligram berkumpul dan tetap berada di bagian rokok yang tidak terbakar.

Dengan demikian, kadar nikotin yang terkandung di dalam 20 batang rokok yang masuk ke dalam mulut perokok lewat saluran keluarnya asap rokok adalah 60 miligram.

Nikotin diserap melalui paru-paru dan kecepatan absorpsinya hampir sama dengan masuknya nikotin secara intravena. Nikotin masuk ke dalam otak dengan cepat dalam waktu kurang lebih 10 detik. Dapat melewati

(28)

rendah menyebabkan blokade gangbionik setelah eksitasi sepintas (Henningfield, JE., 1995).

Selain itu nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perekatan gusi pada permukaan gigi dan akarnya. Nikotin dapat ditemukan di permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin yang dapat ditemukan pada cairan gusi. Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormone dari anak ginjal yang menyebabkan :

• Jantung berdebar-debar

• Meningkatkan tekanan darah serta kolesterol dalam darah, berhubungan erat dengan serangan jantung.

Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak.

Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di Ventral Tegmental Area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamine di nucleus accumbens (nAcc). Dopamine itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu. Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress. Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin.

(29)

Karbon Monoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna. Kandungannya di dalam asap rokok 2-6%. Karbon Monoksida dalam paru-paru mempunyai daya pengikat (afinitas) dengan hemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat dari pada daya ikat oksigen (O2) dengan hemoglobin (Hb). Dalam paruh waktu 4-7 jam sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh karbon monoksida (CO) dalam bentuk COHb (Carboly Haeoglobin), dan akibatnya sel darah merah akan kekurangan oksigen, yang akhirnya sel tubuh pun akan kekurangan oksigen. Pengurangan oksigen jangka panjang dapat mengakibatkan pembuluh darah akan terganggu karena menyempit dan mengeras. Bila menyerang pembuluh darah jantung, maka akan terjadi serangan jantung (Henningfield, JE., 1995).

3. Nitrogen Oksida

Gas tidak berwarna dan jika diisap bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan dan menimbulkan rasa sakit. Zat ini awalnya digunakan untuk membius saat operasi.

Nitrogen oksida berpengaruh pada bulu-bulu halus yang meliputi bronkial dan merangsang bulu-bulu tersebut, sehingga bertambah pula keluarnya cairan ekskresi di selaput lendir pada saluran pernafasan, dan membesarlah kelenjar getah bening yang ada pada bronkial. Dengan demikian, berubahlah kualitas dahak yang keluar.

4. Tar

(30)

selama pemanasan tembakau. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan dalam proses pertanian dan industri sigaret. Tar adalah hidrokarbon aromatic polisiklik yang ada dalam asap rokok, tergolong dalam zat karsinogen, yaitu zat yang dapat menumbuhkan kanker. Kadar tar yang terkandung dalam asap rokok inilah yang berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.

5. Gas Amonia

Gas tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Gas inilah yang menyengat lidah, mengakibatkan terbentuknya lapisan berwarna kuning pada permukaan lidah, dan mengganggu kelenjar pengecap dan perasa yang ada pada permukaan lidah. Gas amonia juga dapat memperbanyak keluarnya air liur, merangsang batuk, membuka peluang terserang pilek secara berulang-ulang serta radang pada mulut, kerongkongan dan farinks.

C. Dampak yang Ditimbulkan dari Merokok

(31)

1. Dampak Positif (Maslahat) dari Merokok

Bagaimanapun juga rokok tetap menimbulkan kontroversi perihal bahaya dan manfaatnya, sekaligus melahirkan berbagai tanggapan pro dan kontra terhadap keberadaannya. Namun dibalik semua itu, ternyata merokok menyimpan manfaat yang tidak sedikit. Baik dalam segi kesehatan, ekonomi, dan psikologis.

A. Merokok untuk Kesehatan

Sebanyak apapun racun yang terkandung dalam rokok, tapi ternyata pada zaman dahulu tembakau (rokok) menyimpan manfaat dalam segi kesehatan dan pengobatan yang telah diteliti oleh beberapa ahli kesehatan yang dapat dipercaya.

Berikut adalah catatan sejarah perihal pembelaan medis terhadap manfaat tembakau dan merokok yang dirangkum dari buku tulisan Amen Budiman & Onghokham (1987), dan berbagai sumber lainnya.

(32)

2. Penulis Tionghoa pertama yang telah memberikan sebuah laporan penting mengenai tembakau ialah Chang Kiai-pin, seorang dokter termasyhur dari distrik Shan-yin, daerah Ta-t’ung, provinsi Shan-si. Awalnya ia ragu, namun setelah mempelajari efek-efek fisiologis merokok dan beberapa penelitian mengenai manfaat tembakau dengan seksama, ia menjadi yakin terhadap manfaat dan kualitas benda itu. Ia sangat memuji tembakau (rokok) sebagai obat pilek dan penyakit malaria yang disebabkan oleh kabut-kabut di pegunungan, untuk mengurangi bengkak-bengkak yang timbul dari penyakit busung air dan untuk mencegah penyakit kolera.

(33)

4. Sebuah hasil penelitian paling baru dari Dr. Arief Budi Witarto M.E. – seorang peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyatakan jika ternyata tembakau dapat pula menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker. Proposal penelitian ini membawa Doktor Bioteknologi dari Fakultas Teknik, Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang itu meraih penghargaan dari Badan riset Jerman DAAD dan Fraunhofer di Jakarta, Rabu. Tanaman tembakau ini diambil daun tembakaunya untuk memproduksi rokok, tetapi dimanfaatkan sebagai reaktor penghasil protein GSCF, suatu hormon yang menstimulasi produksi darah. Selain untuk protein anti-kanker, GSCF, ujarnya, bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang rusak.

5. Mungkin banyak perokok yang mengalami masalah keuangan untuk membeli sebungkus rokok. Namun dari hasil penelitian dan studi terbaru mengungkapkan bahwa laki-laki yang merokok memiliki lebih sedikit risiko menjalani jumlah operasi penggantian sendi dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Penelitian, dari University of Adelaide di Australia, muncul dalam edisi Juli jurnal Arthritis & Rheumatism. Dari hasil penelitian ini dimungkinkan bahwa nikotin dalam tembakau membantu mencegah tulang rawan dan kerusakan sendi.

(34)

bukan karena perokok meninggal karena hal-hal lain sebelumnya. Peneliti Harvard adalah di antara yang pertama untuk memberikan bukti yang meyakinkan. Dalam studi yang dipublikasikan di Neurology Maret 2007, para peneliti menemukan efek perlindungan dari penyakit Parkinson berkurang drastis setelah perokok tersebut berhenti merokok.

Sebanyak apapun manfaat rokok pada kesehatan, tetap saja rokok mengandung zat-zat berbahaya yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia. Bagaimanapun, mencegah penyakit tetap lebih baik dari pada mengobati penyakit.

B. Peran Aktif Perusahaan Rokok (Keretek) dalam Perekonomian dan Pembangunan

Bagi pemerintah, industri rokok kretek merupakan sumber pendapatan yang sangat penting artinya. Tak terhitung berapa banyak sumbangan finansial yang masuk ke dalam kas Negara dari bisnis yang satu ini.

1. Bidang Ekonomi

 Lapangan pekerjaan yang besar

(35)

orang karyawan. Pada 2006 tenaga kerja dari hulu sampai hilir mencapai sekitar 10 juta tenaga kerja.

Belum lagi instansi dan perusahaan (di luar perusahaan rokok) yang berhubungan dengan kinerja mereka, seperti jasa angkutan dan distribusi. Ini masih pula ditambah dengan orang yang menggantungkan hidup dari distribusi rokok langsung ke konsumen, seperti toko, warung-warung, hingga para pengecer rokok asongan.

 Cukai tembakau sebagai pemasukan kas Negara

Cukai di Indonesia dikenal sejak 1933 dan merupakan tiang penyangga kas pemerintah Hindia-Belanda pada waktu itu. Pada era pasca perang kemerdekaan di mana keadaan ekonomi sangat buruk hingga tahun 1950 pemerintah Indonesia mengadakan devaluasi, cukai tembakau punya andil besar dalam mempertahankan kelangsungan perekonomian pemerintah Indonesia. Dari tahun itu hingga tahun-tahun selanjutnya, pemasukan cukai tembakau terus beranjak naik, bahkan melesat terus diikuti bertambahnya jumlah produksi. Lance (1982), memasukkan data pemasukan cukai tembakau dari 1951 sampai 1962 dalam bentuk table sebagai berikut.

(36)

Sumber: Lance Catles, Tingkah Laku Agama, Politik

Politik dan Ekonomi di Jawa: Industri Rokok

Kudus, 1982

Perlu diketahui, dalam ketentuan cukai dari Menkeu No 449/KMK.04/2002 disebutkan, tarif cukai jenis rokok keretek mesin dan rokok putih adalah 26-40% dari harga jual eceran dan tarif cukai rokok keretek dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 8,4% dari hasil penjualan rokok.

Dalam Budiman (1987, hal: 179) tercatat pada 1951 pemasukan cukai tembakau sebesar Rp 46.920.000,00. Pada 1962 menjadi Rp 920.050.000,00 –yang merupakan 21,70% dari jumlah pemasukan berbagai macam pajak dan bea di tanah air. Dalam Subangun (1993: XXVII) cukai tembakau mencapai 2,1 triliun rupiah—yang ternyata memiliki proporsi lebih dari 90% dari total cukai yang masuk ke kas Negara.

(37)

Dilansir dari Kompas Cyber Media, 20 November 2006, penerimaan cukai pada 2007 ditargetkan Rp 42 triliun atau meningkat dibandingkan pada 2006 yang sebesar Rp 38,4 triliun.

Bisa dibayangkan berapa banyak bidang yang bisa didanai pemerintah dari pemasukan cukai tembakau itu.

 Devisa ekspor

(38)

yang disetorkan industri rokok nasional pada 2006 sejumlah 1,9 triliun. Kesemuanya itu adalah angka yang cukup signifikan bagi biaya pembangunan Indonesia.

 Tingkat kesejahteraan petani

Pengusahaan perkebunan tembakau juga memberikan kemungkinan cukup tinggi bagi peningkatan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan para petani, sekalipun kesemuanya itu masih tergantung pada perkembangan harga yang diterima petani dan konsumennya, baik industri rokok maupun para eksportir tembakau. Dari data Depperind, harga tembakau kualitas terbaik pada 2004 hingga 2005 masih sekitar Rp 60.000-Rp 70.000 per kilogram. Sementara itu, untuk kualitas menengah Rp 25.000-Rp 30.000 per kilogram. Pada 2006 naik menjadi Rp 300.000 per kilogram untuk kualitas terbaik (kelas I). Adapun menengah atau kelas A sampai D antara Rp 300.000 dan Rp 40.000 per kilogram.

2. Bidang Pendidikan

Perusahaan-perusahaan rokok besar di Indonesia menyediakan sejumlah anggaran tertentu untuk penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, seni dan budaya.

Banyaknya penelitian dan pengembangan dalam iptek yang disponsori dan didanai oleh beberapa perusahaan rokok besar di Indonesia.

(39)

3. Bidang Sarana dan Prasarana Fisik

Perusahaan-perusahaan rokok besar di Indonesia juga menyediakan anggaran dana yang termanifestasikan dalam pembangunan sarana olahraga, gedung kesenian, pengaspalan jalan, sampai pembangunan tempat ibadah.

4. Bidang Kesejahteraan Sosial

Perusahaan rokok besar di Indonesia menyediakan anggaran dana yang termanifestasikan (sebagai contoh) dalam rehabilitasi Rumah Sakit Umum dan penghijauan kota.

C. Psikologis Perokok

Rokok memang sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis seseorang. Banyak temuan fakta perihal banyaknya perokok yang merasakan peningkatan konsentrasi, mood, kemampuan belajar, mengurangi stress dan lelah, serta kemampuan memecahkan masalah saat menghisap sebatang rokok.

(40)

perokok pasif. Padahal setiap orang mempunyai hak untuk bebas menghirup udara segar tanpa mengandung racun dari asap rokok.

2. Dampak Negatif (Madlarat) dari Merokok

Menghisap rokok, apapun jenisnya dan bagaimana pun cara pemakaiannya, cepat atau lambat akan membawa dampak buruk bagi manusia, baik bagi dirinya, orang di sekitarnya, maupun hartanya. Selain itu, merokok juga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang banyak dan bermacam-macam, serta membawa pemakainya pada kebinasaan. Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, amoniak, akrolein,

asetilen, benzaldehid, urethane, benzene, methanol, kumarin, 4- etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. Jumlah kematian dan klaim perokok menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau (rokok) membunuh 560 orang diseluruh dunia. Jika dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian di dunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak lepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan bersifat karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki

(41)

Adapun dampak negatif rokok terhadap fungsi-fungsi organ tubuh manusia adalah sebagai berikut:

A. Dampak Negatif Rokok terhadap Sistem Peredaran Darah

Merokok dapat membawa dampak negatif terhadap sistem peredaran darah. Di antara dampak yang paling utama adalah:

1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Para dokter penyakit jantung berkata, “kandungan nikotin yang terdapat di dalam tembakau dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.” Hal tersebut telah dibuktikan oleh Prof. Benh, guru besar bidang organ dalam pada Sekolah Tinggi Kedokteran di Paris. Ia memasukkan asap tembakau ke dalam saluran pernafasan seekor anjing yang dikurung. Didapatinya bahwa tekanan pembuluh nadi meningkat selama beberapa detik. Tekanan tersebut mencapai dua kali lipat dari tekanan semula. Jelaslah bahwa meningkatnya tekanan darah tersebut terjadi sebagai akibat dari dua kejadian:

a. Aktivitas nikotin dapat menyempitkan saluran darah dengan efek langsung terhadapnya.

b. Aktivitas nikotin pula yang berdampak pada dua kelenjar adrenal yang pada saat tersebut mengeluarkan hormon adrenalin dengan kadar yang cukup banyak.

(42)

Faktor utama yang membantu terjadinya arterioklerosis adalah minuman keras dan rokok. Keduanya merupakan factor yang paling berbahaya terhadap terjadinya pengerasan pembuluh nadi.

Nikotin sangat berbahaya bagi saluran darah, karena ia dapat membuatnya menyempit dan meningkatkan daya serap dinding-dindingnya yang dapat berakibat melekatnya butiran-butiran kecil pada dinding pembuluh nadi tersebut, dan pada permukaannya mengendaplah endapan sel-sel darah merah yang sudah tua, sehingga dapat mempersempit lubang pada pembuluh dan mengeraskannya.

Merokok juga menambah kadar materi yang dapat membantu terjadinya pembekuan darah, sehingga darah semakin kental, dan terjadilah pembekuan dalam pembuluh darah koroner pada jantung, pembekuan pada otak, dan pembekuan pada betis.

Dua orang ilmuwan, Duell dan Hill menyampaikan dalam penelitiannya hubungan antara aktivitas merokok dengan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kematian, bahwa prosentase terjadinya pengendapan darah di dalam pembuluh jantung koroner lebih besar pada para perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Pendapat ini juga berlaku pada kanker paru-paru dan saluran pernafasan.

(43)

menyempitkan saluran darah yang membawa sari makanan ke kedua kaki, juga dapat menimbulkan pengentalan darah pada arteri. Dengan demikian, hal tersebut berakibat sangat terhambatnya peredaran darah pada kedua betis, yang dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit berger ini, terutama terjadi kram pada betis ketika berjalan, dan hilang ketika sudah beristirahat. Selain itu juga timbul koreng pada kedua betis, dan berubahnya warna pada jari kaki, apalagi jika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah tersebut, sehingga dapat mengakibatkan gangrene dan amputasi terhadap betis.

Di Amerika telah diadakan studi kasus terhadap 250 pasien penyakit arterioklerosis pada kaki. Didapati bahwa 11,4% di antara mereka yang selalu merokok harus diamputasi betisnya dalam masa lima tahun, sedangkan hal itu tidak terjadi amputasi pada mereka yang tidak merokok. Demikianlah, sehingga dokter bertanya, “rokokmu atau betismu? Silakan memilih.”

Hipertensi dan arterioklerosis dapat menimbulkan penyakit-penyakit jantung yang berbahaya, di antaranya:

a. Terisolirnya Otot Jantung

Yaitu kurangnya kiriman sari makanan dan oksigen yang dibawa darah dalam jangka waktu yang lama dari bagian tertentu otot jantung, sebagai akibat dari penyumbatan atau pengerasan pada salah satu pembuluh darah koroner utama, atau salah satu cabangnya.

(44)

monoksida pun kian bertambah di dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya jaringan otot jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Angka kerusakan yang terjadi pada para perokok lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan bukan perokok.

b. Nyeri Dada

Nyeri dada terjadi ketika ada pengerasan pembuluh darah koroner dan tekanan darah tinggi, dan muncul dalam bentuk denyutan-denyutan singkat namun sangat menyakitkan di tengah dada. Penyebab terjadinya denyutan yang menyakitkan tersebut adalah berkurangnya suplai darah ke otot-otot jantung secara drastic dalam waktu yang singkat. Hal tersebut timbul sebagai akibat dari menyempitnya pembuluh darah pada jantung (yakni menyempitnya dinding-dinding pembuluh darah tersebut).

c. Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi sebagai akibat keletihan yang dialami oleh otot jantung, karena berlangsungnya tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lama, atau penyempitan pada lubang pembuluh darah koroner oleh endapan-endapan pada dinding-dinding pembuluh darah, dan selanjutnya terjadilah kekurangan suplai oksigen pada otot jantung, akibatnya jantung tidak mampu memompa darah secara normal.

d. Jantung Berdebar

(45)

Para dokter berkata, “merokok dapat mempercepat gerakan otot jantung dengan kecepatan 20 denyutan per menit. Jadi, misalnya sebelum merokok jantung berdenyut sebanyak 70 kali per menit, setelah merokok jumlah denyutnya dapat mencapai 90 kali. Bertambahnya denyutan tersebut kadangkala tetap berlangsung selama 10 hingga 20 menit setelah selesai merokok.

3. Berkurangnya Suplai Darah ke Pembuluh Darah Kapiler pada Kulit

Di antara dampak negatif rokok adalah berkurangnya kuantitas darah yang mengalir di dalam pembuluh darah kapiler pada kulit. Dampak ini terlihat lebih jelas pada kulit jari-jari tangan dan jari-jari kaki.

Dampak negatif tersebut telah diteliti oleh banyak dokter dan dipelopori oleh Dr. Chris M. Ruth, dari bagian Fisiologi pada klinik MU di USA. Hasil riset tersebut menerangkan bahwa ketika seseorang mengkonsumsi rokok sebanyak dua batang dari jenis rokok yang standar, berkuranglah

temperature pada kulit jari kaki sebesar 4,5

°

Fahrenheit, sedangkan

temperature pada kulit jari tangan berkurang sebesar 5,8

°

Fahrenheit. Kemudian tekanan darah dan kecepatan detak jantung kembali normal, dan baru setelah itu temperature pada kulit jari tangan dan kaki juga kembali normal. Turunnya temperature pada kulit jari tangan dan kaki biasanya terus berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.

(46)

Dari penjelasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa rokok berdampak negatif terhadap jantung dan pembuluh darah terutama pembuluh darah pada jantung, sehingga meningkatkan tekanannya dan menyebabkan kontraksi pada syarafnya sehingga timbul sesak dada.

Sedangkan dampak negatif nikotin terhadap kelenjar syaraf yang mengontrol kandung kemih termasuk bahaya, karena pengosongan kandung kemih menjadi sangat sulit. Selain itu, nikotin juga dapat mengganggu

pituitary gland (kelenjar di bawah otak), karena mengurangi kuantitas urine

(air kencing) dan bisa jadi berakibat timbulnya kanker ginjal, tumor kandung kemih, keracunan air kencing, dan koreng pada kandung kemih. Nikotin juga berdampak negatif pada otak dan bagian lain pada sistem syaraf pusat, sehingga menimbulkan pusing kepala (sebagaimana terjadi pada perokok pemula).

Edison, ilmuwan listrik berkata, “Asap rokok mempunyai dampak yang berbahaya terhadap pusat-pusat syaraf, merusak sel-sel otak dengan kerusakan yang sangat berbahaya dan cepat, terutama banyak terjadi pada generasi muda. Tembakau berbeda dengan kebanyakan narkotika yang beracun, karena dampak negatif tembakau berlangsung terus-menerus.”

(47)

Selain itu, nikotin juga dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah pada mata, yang mengarah kepada penyusutan syaraf penglihatan dan terganggunya penglihatan, pelepasan pada retina antara cairan putih dan cairan biru, dan pembekuan pembuluh darah kapiler yang menyuplai darah ke mata, sehingga kadang-kadang bisa mengakibatkan kebutaan.

Demikian pula, rokok dapat menyebabkan keringnya mata, sehingga melemahkan penglihatan, sebagai akibat dari kurang normalnya pembuluh-pembuluh darah kapiler pada mata.

C. Dampak Negatif Rokok terhadap Sistem Pernafasan

1. Bronkhitis Kronis

Zat-zat beracun yang terkandung dalam asap rokok masuk ke dalam tubuh melalui hidung, kemudian farinks, larinks, trakea, bronkus, dan alveolus, sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah dahak kental yang tidak normal, dan pada gilirannya menimbulkan bronchitis kronis ketika terjadi proses kerusakan sel-sel utama yang terletak di tempat bercabangnya trakea menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri, yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan negatif pada sistem kekebalan dan ketahanan sel-sel tersebut, yang mengandung protein yang sangat kuat dalam menjaga ketahanan dan kekebalan melawan berbagai penyakit. Dengan demikian, perokok tidak lagi memiliki benteng yang paling kuat dalam sistem pernafasan dan paru-paru.

(48)

dan membuka peluang terjangkitnya pilek, juga infeksi pada larinks dan trakea sehingga timbullah batuk-batuk.

Sistem pernafasan juga bisa mendapat pengaruh dari jalur syaraf, sehingga timbullah sesak nafas yang disebut asma tembakau. para perokok yang menggunakan hookah membuka peluang terjadinya emphysema.

2. Kanker Paru-paru

Telah terbukti secara jelas dan tidak bisa diragukan lagi bahwa merokok merupakan faktor utama terjadinya kanker paru-paru di Negara-negara berkembang. Perlu disebutkan bahwa lebih dari 4000 senyawa kimia masuk di dalam tembakau dan industrinya, termasuk di antaranya 300 faktor penyebab kanker, dan faktor lainnya merupakan penyebab iritasi karena racun.

Tar yang terkandung dalam tembakau dapat menimbulkan kanker paru-paru. Para dokter telah membuktikan bahwa rasio kemungkinan terserang kanker paru-paru bagi orang yang mengkonsumsi rokok sebanyak 40 batang setiap hari meningkat 20 kali lipat dibandingkan dengan bukan perokok. Dan besarnya peluang terjadinya kanker paru-paru berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi. Selain itu, juga ada hubungan yang kuat antara kanker paru-paru dengan lamanya masa merokok, hirupan yang dalam terhadap asap rokok, dan kadar tar yang bertambah.

(49)

Telah ditemukan pula bahwa rokok filter mempunyai dampak negatif yang lebih ringan dibandingkan dengan rokok tanpa filter, karena kemungkinan terserang kanker paru-paru berkurang 25% dengan adanya filter.

Studi yang diadakan oleh para peneliti di University of Birmingham

menyebutkan bahwa hingga angka 15% dari kanker yang diderita oleh anak-anak kemungkinan disebabkan oleh ayah-ayah mereka yang merokok. Dr. Sorahan, setelah mengamati hasil-hasil penelitian yang diadakan di USA menekankan, “rokok dapat merusak sel-sel sperma pada seorang ayah yang mengkonsumsinya, dan mewariskan kanker kepada anaknya.”

D. Dampak Negatif Rokok terhadap Sistem Pencernaan

1. Luka pada Lambung (Tukak Lambung) dan Usus Dua Belas Jari

Data statistik menunjukan bahwa 87% orang yang menderita luka tersebut biasanya merupakan perokok, dan telah terbukti bahwa rokok menyebabkan tidak sembuhnya luka tersebut.

Merokok dapat meningkatkan kadar pH (keasaman) pada lambung dan mempercepat kosongnya lambung, serta meningkatkan kadar pH pada usus, dan menyebabkan luka pada usus dua belas jari.

2. Susah Mencerna Makanan

(50)

3. Kanker Pankreas

Para dokter dalam penelitian mereka menemukan bahwa ada hubungan antara kanker pankreas dengan aktivitas merokok, dan bahwa prosentase penderita kanker pankreas dari kalangan perokok lebih tinggi dibandingkan dengan prosentase penderita bukan perokok.

4. Dampak Negatif Rokok terhadap Hati

Rokok dapat mengganggu hati (liver), dan berpengaruh pada meningkatnya kadar gula dalam tubuh, sehingga prosentase gula dalam darah meningkat. Kadang-kadang dapat menimbulkan penyakit diabetes sementara. Oleh karena itu, merokok sangat berbahaya bagi penderita diabetes.

5. Radang Tenggorokan

(51)

menjadi kasar (khususnya pada perempuan), seperti yang diakibatkan oleh kontraksi kronis.

6. Kanker Bibir dan Lidah

Para dokter menemukan bahwa para perokok lebih banyak peluangnya untuk mengalami kematian akibat kanker bibir dan lidah daripada bukan perokok, dengan rasio perbandingan 6:1. Hal tersebut karena asap rokok mengotori mulut, dan terkadang menimbulkan radang, terutama bagi orang-orang yang mengabaikan kebersihan mulutnya, dan kadang-kadang timbul permukaan-permukaan kecil berwarna putih yang dapat berubah menjadi kanker.

Merokok juga dapat membentuk lapisan berwarna kuning pada lidah, yang menutupi kelenjar perasa. Selain itu, pengaruh yang menyengat dan membakar karena gas amoniak pada lidah dapat mengganggu kelenjar pengecap dan perasa yang terdapat pada permukaan lidah.

Merokok juga berdampak negatif terhadap gigi dan gusi sekaligus, karena zat-zat beracun yang terkandung di dalam tembakau dapat mempengaruhi dan menggerogoti lapisan email yang melapisi gigi terganggu dan dapat tanggal lebih dini.

E. Dampak Negatif Rokok terhadap Sistem Urin

(52)

kanker kandung kemih, luka pada kandung kemih, dan rokok juga dapat menghalangi penyembuhan diabetes.

Orang yang mau berpikir mengenai perokok di zaman ini akan mendapati bahwa perokok akan menderita penyakit-penyakit yang telah ditanggung oleh perokok tua dan tidak dapat melawannya, karena lemahnya kekebalan tubuh pada dirinya.

F. Dampak Negatif Rokok terhadap Perempuan Hamil

Merokok dapat mengendurkan payudara, mengurangi produksi susu dalam payudara, dan ada hubungan yang kuat antara ativitas merokok dengan tumor payudara pada perempuan.

Nikotin juga mempengaruhi rahim perempuan hamil yang merokok membuka peluang berkurangnya masa kehamilan, yakni kelahiran sebelum waktunya. Hal ini disebut kelahiran premature. Kelahiran premature adalah kelahiran bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kg, dan usianya kurang dari 36 pekan. Demikian pula, perempuan hamil yang merokok mempunyai peluang yang besar atas berkurangnya berat bayi yang beratnya kurang dari berat normal sesuai dengan usia kehamilannya.

(53)

150-240 gram dibandingkan dengan bayi-bayi dari perempuan yang tidak merokok. Hal itu terjadi karena rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah kapiler dalam rahim seorang ibu. Selanjutnya hal ini akan mengurangi suplai darah yang mengalir ke plasenta. Dari sini, berkurangnya kuantitas makanan dari si ibu yang sampai kepada janin, adalah penyebab berkurangnya berat badan janin tersebut. Jelaslah bahwa berkurangnya berat badan bayi berbanding lurus dengan kuatnya hisapan rokok dan bertambahnya jumlah rokok.

Perempuan hamil yang merokok juga akan melahirkan bayi yang tampak memiliki problem dalam perilakunya seperti melanggar, membangkang, buas, bertengkar dengan yang lain, tinggi di bawah normal, dan pertumbuhan di bawah normal pula.

Sebuah studi di New Zealand pada tahun 1993 membuktikan bahwa aktivitas merokok pada saat berlangsungnya kehamilan dapat menyebabkan gangguan perilaku pada anak. Di antara gangguan tersebut adalah gangguan dalam perhatian dan konsentrasi, suka melawan, kasar, gelisah, dan perilaku-perilaku yang tidak pantas dipandang masyarakat.

(54)

Nikotin ketika melewati plasenta lalu sampai kepada darah janin dapat menyebabkan keracunan pada janin tersebut. Terbukti bahwa setelah selang waktu 1,5 menit setelah ibu hamil menghisap sebatang rokok, maka detak jantung janin meningkat sebanyak 5-10% dari batas normal. Ini berarti bahwa jika jantung janin pada mulanya berdetak sebanyak 150 kali setiap menit, setelah ibunya menghisap sebatang rokok, jantungnya akan berdetak sebanyak 165 kali setiap menit, karena pengaruh nikotin yang dapat mempercepat detak jantung.

Untuk menghindari dampak buruk dari merokok secara berkepanjangan, ada baiknya para perokok mencoba untuk mengurangi atau (kalau bisa) berhenti dari kebiasaan merokok. Berikut adalah langkah atau cara-cara untuk berhenti merokok:

1. Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:

 Pikirkan hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu).

 Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok.

 Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri.

(55)

 Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah nafas dalam-dalam.

2. Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:

 Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena atau membaca buku.

 Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api.

 Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gigi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok.

 Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka gantilah kopi dengan jus buah dan lain-lain.

 Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dan lainnya.

D.

Hukum Merokok

(56)

rokok tidak dapat dihindari dan berakhir kontroversi. Itulah keragaman pendapat yang merupakan fatwa-fatwa yang selama ini telah banyak terbukukan.

Seandainya muncul fatwa, bahwa korupsi itu hukumnya haram berat karena termasuk tindak sariqah (pencurian), maka semua orang akan sependapat termasuk koruptor itu sendiri. Akan tetapi persoalannya akan lain ketika merokok itu dihukumi haram. Akan muncul pro dari pihak tertentu dan muncul pula kontra serta penolakan dari pihak-pihak yang tidak sepaham. Dalam tinjauan fiqh terdapat beberapa kemungkinan pendapat dengan berbagai argument yang bertolak belakang. Sebagian di antara mereka memfatwakan mubah alias boleh, sebagian berfatwa makruh, sedangkan sebagian lainnya lebih cenderung memfatwakan haram.

Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali terdapat dalil yang melarangnya, berdasarkan firman Allah:

ﺎععﻴكمتج

ر ض

ت

ركل

ر ا َىﻹ

ت ﺎمن م

ك ك

ك لر ق

ر لرخ

ر ِيذتلنا ورهك ...

“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29)

(57)

Sementara rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah terbukti merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:

ﺎم

ع ﻴكح

ت رر مكككﺑت ن

ر ﺎك

ر هرللا ننات .مكككس

ر ف

ك نكار اولكتكقكتر لر ور

“Dan janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian.” (An-nisa : 29)

Lebih dari itu, mengapa tidak ada dalil khusus yang melarang rokok?

Karena rokok baru ada 500 tahun yang lalu, dan tidak dikenal pada masa Rasulullah SAW., para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, maupun ulama penulis hadits setelahnya. Bagaimana mungkin akan dicari dalil khusus yang melarang merokok?

Sebagian kalangan yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh, karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum ini diqiyaskan dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi SAW.,

“Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats, maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (bau tidak sedap)” (HR. Muslim)

(58)

silam dalam memahami dampak kesehatan ketika merokok, mereka hanya melihat bagian luar yang nampaknya saja. Itulah bau rokok dan bau mulut perokok. Jelas ini adalah tinjauan yang sangat terbatas.

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya haram. Pendapat ini ditegaskan oleh Qalyubi (Ulama Mazhab Syafi’I, wafat: 1069 H). Dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh al-Mahalli (jilid 1, hal. 69), beliau mengatakan, “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi, oleh karena itu para ulama kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya.”

Ibnu Allan (Ulama Mazhab Syafi’I, wafat; 1057 H), al-Buhuty (Ulama Mazhab Hanbali, wafat: 1051 H), as-Surunbulaly (Ulama Mazhab Hanafi, wafat: 1069 H) juga memfatwakan hukum haramnya merokok.

1. Dalil Para Ulama dan Fuqaha atas Haramnya Merokok

Ketika telah muncul banyak penelitian medis yang dapat dipercaya yang menjelaskan resiko dan bahaya penggunaan tembakau, pendapat para fuqaha pada dasawarsa yang lalu berbelok arah menuju keharaman merokok. Demikianlah, namun perlu diketahui pula bahwa banyak di antara para ulama dan fuqaha yang cerdik cendekia di masa-masa yang lampau berpendapat mengenai keharamannya.

(59)

1. Merokok dapat membahayakan kesehatan secara umum, dan pada gilirannya dapat menyebabkan kebinasaan. Para dokter bersepakat mengenai bahaya merokok, dan telah dipahami dalam syari’at Islam bahwa segala sesuatu yang membahayakan adalah haram.

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Halâlu wal-Harâmu fil-Islâm dalam bab yang berjudul Kullu mâ yadhurru fa’akhluhu wa syurbuhu harâm

“Dan janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian.” (An-Nisa: 29)

Generasi salaf, yakni para sahabat Rasulullah saw., telah paham bahwa ayat tersebut melarang seorang muslim dari menceburkan dirinya ke dalam bahaya atau hal-hal yang dapat membinasakan. Salah satu misal adalah pengambilan dalil Amr bin Ash r.a. ketika ia tidak mau mandi wajib dengan air dingin ketika berhadats besar (junub) dalam peristiwa perang Dzâtus-Salâsil, karena mengkhawatirkan dirinya. Lalu Rasulullah saw. membiarkan pengambilan dalilnya itu sebagai tanda setuju, bahkan beliau tersenyum kepadanya, dan tidak mengucapkan sesuatu pun.

(60)

“Tidak boleh membahayakan, dan tidak boleh pula saling membahayakan.”

Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, bagaimana pun juga Rasulullah saw. hanya menafikkan bahaya dan saling membahayakan yang tidak disertai alasan yang dapat dibenarkan syara’. Di antara perkara yang termasuk dalam keumuman sabda beliau saw. adalah lâ dharara, yakni bahwa Allah sama sekali tidak memberikan taklîf kepada hamba-hamba-Nya berupa sesuatu yang membahayakan mereka. Oleh sebab itu, Allah menggugurkan

thahârah dengan air dingin bagi orang sakit, menggugurkan puasa dari orang sakit dan musafir, serta menggugurkan larangan-larangan ihram seperti mencukur rambut dan sebagainya dari orang yang sakit atau ada gangguan di kepalanya, dan memerintahkannya untuk membayar fidyah. Dari sini jelaslah bahwa bahaya itu sendiri tidak ada di dalam syara’, demikian pula saling membahayakan. Jadi, membahayakan diri sendiri dengan rokok adalah haram. Bahaya merokok kadang-kadang dapat membawa kepada kebinasaan terhadap diri sendiri secara umum. Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Lathif Âlusy-Syaikh, mantan Mufti Arab Saudi berkata, “merokok seringkali dapat menghantarkan pada kebinasaan, baik secara berangsur maupun seketika, sebagaimana terjadi pada dua orang bersaudara yang saling berlomba, siapa di antara mereka yang dapat merokok lebih banyak. Salah seorang di antara keduanya mati sebelum rokok ke-17, dan yang lain mati sebelum rokok yang ke-18.

(61)

pasien tidak berhenti merokok lalu mati, berarti dia sendirilah yang menjadi penyebab kematiannya.

2. Merokok berarti menghamburkan dan menyia-nyiakan harta, padahal syara’ telah melarang dari menghamburkan dan menyia-nyiakan harta bukan pada tempatnya. Rasulullah saw. bersabda:

“sesungguhnya Allah ta’âlâ mengharamkan atas kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menahan pemberian dan merampas harta orang lain, dan Allah membenci bagi kalian banyak bicara, banyak bertanya, dan menyi-nyiakan harta.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mughirah bin Syu’bah)

Mengenai sabda Nabi saw., “Idhâ’atul-mâl” Al-Hafizh Ibnu Hajar

rahimahumullâh berkata, “kebanyakan ulama mengartikan makna sabda beliau saw. idhâ’atul-mâl sebagai sikap berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta, dan sebagian memberikan batasan dengan membelanjakan harta pada hal-hal yang haram. Sedangkan pendapat yang paling kuat adalah, “jika seseorang membelanjakan harta bukan pada perkara yang diizinkan oleh syara’, baik dalam urusan agama maupun dunia, maka harus dicegah karena Allah swt. menjadikan harta sebagai penopang kemaslahatan hamba-Nya. Sedangkan sikap boros berarti menelantarkan kemaslahatan tersebut.(fat-hul-Bari fi Syarhi Shahihil-Bukhari juz 10, hal. 335)

(62)

yang singgah di dalam tubuh manusia, lalu mengancam kesehatannya dan merenggut nyawanya?

Sedangkan Allah swt. melarang pemborosan dan menggambarkan pelakunya sebagai teman-teman syaitan dalam firman-Nya:

لر ور ل

ت ﻴكبتس

ن لا ن

ر ﺑكا ور ن

ر ﻴكك

ت س

ك م

ت لا ور هكقنحر َىﺑرركقكلااذر ت

ت ا ور

ن

ر ﺎك

ر ور نتﻴكط

ت ﺎﻴرﺸ

ن لا ن

ر اورخكات اوكنكﺎك

ر ن

ر يكرتذذبرمكلا ن

ن ات , ارعيكذتبكترركذذبرتك

ارعوكفككر هتﺑذررلت ن

ك ﻴكط

ت ﺎﻴرﺸ

ن لا.

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat haknya, kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al-Israa: 26-27)

Imam syafi’I rahimahumullâh berkata, “pemborosan adalah membelanjakan harta bukan pada jalan yang semestinya, dan tidak ada istilah boros dalam amal kebaikan.” Ini adalah pendapat jumhur ulama. (tafsir qurthubi, juz 10, hal 247)

Harta yang ada di tangan manusia adalah harta milik Allah, dan mereka diberikan kuasa terhadapnya, maka tidak pantas dibelanjakan kecuali dalam rangka ketaatan kepada Allah ta’âlâ. Allah ta’âlâ berfirman:

ن

ر ﻴكف

ت لرخ

ك ترس

ك مت م

ك ك

ك لرعرجر ﺎمنمت ْأ,كق

ك ف

ت نكار ور هتلتوكس

ك رر ور هتللﺎﺑت اوكنكمتا

Referensi

Dokumen terkait

orang kair untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. Berakal, yang dimaksud dengan orang yang berakal disini adalah orang yang dapat membedakan atau memilih mana yang

Perkara pencurian ringan seharusnya masuk dalam kategori tindak pidana ringan yang sebagaimana Pasal 364 KUHP yang ancaman pidananya paling lama tiga bulan

kepada orang yang berbuat ketaatan yang berat itu lebih besar dari ketaatan yang ringan, demikian pula ganjaran yang akan diberikan bagi seorang yang meninggalkan

Menurut ulama usul fikih, hukum adalah tuntutan Allah SWT (Alquran dan hadis) yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf (orang yang sudah balig dan berakal sehat), baik berupa

Pada rangkaian ayat-ayat Alquran di atas, Menurut Jalaluddin Ulul Albab dapat dimaknakan sebagai orang yang berakal sehat disertai dengan hati yang bersih, selalu

Produk ini diberi nama emping Heleum ( Nephalium Lappaceum ). merupakan jenis produk makanan ringan yaitu berupa emping sebagai cemilan sehat yang enak

Tidak sah suatu perdamaian yang dilakukan oleh orang gila atau anak-anak yang belum berakal, yang belum bisa membedakan antara yang baik dan buruk mumayyiz; Kedua, Pihak-pihak yang

gejalanya paling ringan, yang berarti bahwa orang mungkin menyebarkan virus sebelum menyadari bahwa mereka memilikinya.Setiap individu yang merasa sehat sangat disarankan untuk memakai