• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN 1

(3)

LAMPIRAN 2

(4)

LAMPIRAN 3

(5)

LAMPIRAN 4

(6)

LAMPIRAN 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SIKLUS 1

Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi :

7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar :

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

C. Indikator :

7.4.1 Menjelaskan evaporasi 7.4.2 Menjelaskan presipitasi 7.4.3 Menjelaskan kondensasi

7.4.4 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi 7.4.5 Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi 7.4.6 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi

7.4.7 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan di air panas siswa dapat menjelaskan evaporasi dengan benar

2. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa dapat menjelaskan presipitasi dengan benar

3. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan air dingin siswa dapat menjelaskan kondensasi dengan benar.

4. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana siswa mampu menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi dengan baik.

(7)

6. Melalui percobaan siswa mampu Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi dengan baik.

7. Melalui contoh,media gambar dsb, siswa mampu menyebutkan 3 kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

E. Materi Pembelajaran Daur Air (terlampir) F. Model Pembelajaran

Pendekatan : Problem Based Learning Model : Example Non Example G. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I siklus 1)

Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan berdoa

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru mempersiapkan alat peraga (media gambar/model siklus air sederhana ) sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan alat

peraga yang akan digunakan untuk percobaan (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) 5. Guru melakukan apersepsi :

anak-anak apakah kalian pernah melihat

hujan,bagimana proses terjadinya hujan? 6. Guru membantu siswa

1. Siswa berdoa menurut kepercayaan masing-masing untuk memulai

pembelajaran

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

3. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti

pembelajaran yang akan berlangsung.

4. Siswa mengamati alat peraga yang akan

digunakan untuk percobaan tentang siklus air

(evaporasi, presipitasi, dan kondensasi)

5. Siswa menjawab

pertanyaan apersepsi yang berkaitan dengan siklus air.

(8)

asi belajar yang berhubungan evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.

7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk

memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar) tentang evaporasi, presipitasi dan kondensasi yang

dipersiapkan.

8. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang evaporasi, presipitasi,dan kondensasi.

9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang (evaporasi,

presipitasi dan kondensasi), dari analisa alat

peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi.

10.Guru membantu siswa merencanakan dan

6. Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan materi siklus air (evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.)

7. Siswa memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang (evaporasi,

presipitasi dan kondensasi yang dipersiapkan.

8. Siswa terdorong untuk mengumpulkan informasi tentang masalah, melakukan diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang evaporasi,

presipitasi dan kondensasi. 9. Melalui diskusi kelompok

4-5 orang siswa, hasil diskusi (evaporasi,

presipitasi dan kondensasi), dari analisa alat

peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi.

10.Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (evaporasi,

(9)

menyaji

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

11.Guru Membimbing siswa dalam membacakan lembar kerja/ hasil diskusi tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) didepan kelas. 12.Guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

13.Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 14.Guru menilai hasil kerja

kelompok. (pada lembar kerja kelompok).

15.Guru bertanya jawab tentang materi yang baru saja di ajarkan.

16.Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja

diajarkan

17.Guru memberitahukan materi pembelajaran berikutnya. 18.Salam penutup

presipitasi dan kondensasi), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

11.Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/ hasil diskusi tentang (evaporasi,

presipitasi dan kondensasi) 12.Hasil diskusi siswa tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) dan tanggapan. 13.Siswa melakukan refleksi

atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan percobaan yang mereka lakukan.

14.Siswa mendapatkan nilai (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

15. Siswa bertanya jawab tentang materi yang baru saja dilaksanakan.

16.Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan tentang siklus air.

17.Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembelajaran berikutnya.

(10)

18.Siswa berdoa. Pertemuan II Siklus

Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Kegaiatan Siswa Alokasi

waktu

1. Guru mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan alat

peraga/contoh yang akan digunakan untuk

percobaan/kerja kelompok tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 5. Guru melakukan apersepsi

apa dampak kegiatan

manusia jika menebang hutan terus menerus?

6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 7. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan kepada para siswa untuk

memperhatikan dan

1. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing masing

2. Siswa menyimak tujuan Pembelajaran.

3. Siswa mempersiapkan diri untuk memulai

pembelajaran yang akan berlangsung.

4. Siswa menyimak alat peraga/contoh gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air untuk percobaan atau kerja kelompok.

5. Siswa menjawab

pertanyaan (contoh), bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor

6. Siswa dibantu oleh guru mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar tentang kegiatan manusia yang

mempengaruhi daur air. 7. Siswa diberi petunjuk dan

kesempatan untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga

10 menit

(11)

Elabora

menganalisa alat peraga (media gambar) tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 8. Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang kegiatan yang mempengaruhi daur air.

9. Guru mengawasi diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dari analisa alat peraga/eksperimen tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk

mempersentasikan hasil diskusi.

10.Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

11.Tiap kelompok diberi

kesempatan membaca lembar

(media gambar) tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 8. Siswa terdorong

mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang kegiatan yang mempengaruhi daur air. 9. Siswa diskusi kelompok 4-5

orang siswa, hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dari analisa alat

peraga/eksperimen tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk

mempersentasikan hasil diskusi.

10.Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi daur air, dan siswa berbagi tugas dengan temannya dalam diskusi kelompok.

(12)

Konfirm

kerja/ hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 12.Guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai tentang dampak kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 13.Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 14.Guru menilai hasil kerja

kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

15.Guru memberikan soal evaluasi siklus 1

16.Guru mengajak siswa untuk bersiap dan berdoa sebelum pulang.

yang mempengaruhi daur air.

12.Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa tentang dampak kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

13.Siswa dibantu oleh guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses yang mereka lakukan. 14.Siswa mendapatkan nilai

hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

15.Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I

16.Siswa bersiap dan berdoa sebelum pulang.

30 menit

I. Media dan Sumber Belajar

Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video dan power point

Sumber Belajar :

(13)

Penilaian

1. Jenis Tes : Tes Tertulis 2. Bentuk : Pilihan Ganda.

(14)

Materi Pembelajaran A. Pengertian Siklus Air

Air adalah salah satu bagian terpenting kehidupan di bumi. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Air di bumi tersebar dalam berbagai wujud di lautan, daratan, sungai, udara, salju dan lainnya.Jumlah volume air di bumi ini selalu tetap tidak bertambah dan tidak berkurang. Hal tersebut dikarenakan adanya siklus air atau daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan Hidrologi Siklus air adalah Air laut menguap menjadi awan kemudian awan menurunkan air hujan sehingga meresap kedalam tanah dan mengalir ka laut lagi untuk menguap menjadi awan, secara detail dapat dibaca pada artikel dibawah ini yang khusus membahas tentang siklus air hujan. Bagaimanakah siklus hidrologi berlangsung, berikut ini urutan kejadian pada siklus hidrologi

1.Air laut atau air yang ada didarat menguap, uap air tersebut kemudian naik ke langit berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan.

2.Awan – awan yang terkumpul dilangit kemudian mencair sehingga menimbulkan bintik-bintik hujan yang turun ke permukaan bumi

3. Sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, ada yang terserap ke dalam perut bumi, dan ada pula yang menggumpal menjadi es.

4.Cadangan air yang ada dipermukaan bumi tersebut kemudian menguap lagi menjadi awan kemudian menggunpal dan kembali turun ke permukaan bumi menjadi air hujan.

(15)

Istilah-istilah yang terdapat dalam siklus air antara lain:

1. Evaporasi : proses penguapan air dari lautan atau perairan darat (sungai, danau) 2. Transpirasi : proses penguapan air dari mahluk hidup

3. Kondensasi : proses perubahan uap air menjadi awan

4. Presipitasi : proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam berbagai wujud (hujan, salju, es)

5. Run off : proses aliran air di atas permukaan bumi 6. Infiltrasi : proses peresapan air oleh pori-pori tanah 7. Perkolasi : proses aliran air di bawah permukaan tanah

Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi atau dingin untuk terjadi kondensasi.Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju.Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus

(16)

atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut (surface run off), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.

B. KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MEMPENGARUHI SIKLUS AIR Daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan

secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul.

Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak sekuat hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau. Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah karena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir. Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi terganggu. Hal ini disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah semakin berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih sedikit.Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya daur air, di antaranya,

(17)

C. DAMPAK DARI KEGIATAN MANUSIA TERHADAP PERISTIWA DI BUMI SERTA KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP

a. Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.

DAMPAK POSITIF

a) Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran b) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat. c) Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

d) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk. e) Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

f) Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi DAMPAK NEGATIF

a) Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara b) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

(18)

LAMPIRAN 6

Alat Dan Bahan Praktikum membuat model sederhana siklus air. 1. Plastik bening

2. Karet atau tali rafia 3. Gelas bening 4. Mangkuk kecil 5. Air es

Cara Kerja

1) Isilah gelas bening dengan air panas kira-kira 1/3 bagian!

2) Tutuplah gelas bening dengan plastik transparan dan ikatlah penutup plastik tersebut dengan kuat!

3) Letakkan es batu di atas plastik penutup tepat di bagian tengah-tengah! 4) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air

Data Pengamatan

No Hal yang Diamati Sebelum Dipanaskan Ketika Dipanaskan

1. Jumlah Air dalam gelas 2. Ada Tidaknya Air yang

menguap

3 Ada Tidaknya Air dalam Mangkuk Kecil

4 Titik-titik air yang menempel dalam plastik

ANALISA DATA

1. Jumlah air setelah dipanaskan ternyata berkurang dari jumlah sebelum air dipanaskan

2. Setelah dipanaskan, ternyata mangkuk kecil yang semula kosong, terisi air 3. Di dalam penutup plastik yang semula kering, terdapat butir-butir atau

(19)

LAMPIRAN 7

Butir Soal Tes IPA Siklus I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V/II

Materi : Daur Air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya. Nama :...

No Absen :...

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Nomor 1 menunjukkan proses . . . .

a. Presipitasi b. Kondensasi c. Evaporasi d. hujan

2. Pada gambar diatas yang menunjukkan proses presipitasi adalah nomor . . . a. 1

b. 2

c. 3 d. 4 3. Yang menunjukkan proses kondensasi adalah nomor . . . .

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

4. Nomor 4 menunjukkan proses . . . . a. persipitasi

b. kondensasi c. evaporasi d. hujan

5. Berdasarkan gambar diatas susunan daur air sebagai berikut . . . . a. presipitasi-hujan-kondensasi-evaporasi

b. kondensasi-evaporasi-hujan-presipitasi c. evaporasi-presipitasi-kondensasi-hujan d. evaporasi-kondensasi-presipitasi-hujan

6. Ketika kita memasak air, apa yang akan terjadi jika air dipanaskan terus menerus . . . . a. menguap

b. mengembun

c. menyublim d. membeku 7. Dalam proses daur air, pohon-pohon tersebut berfungsi sebagai . . . .

a. penurun penguapan air b. pengendap air tanah

c. penghasil air tanah d. penyimpan air hujan

(20)

a. panas bumi b. panas matahari

c. tiupan angin d. terpaan hujan

9. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . . a. terasering

b. reboisasi

c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan

10.Perbuatan yang tidak memcerminkan perilaku hemat air adalah ….

a. menutup kran setelah digunakan

b. menyiram tanaman dengan bekas air cucian c. mencuci pakaian sedikit demi sedikit d. mencuci kendaraan jika kotor

11.Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. mengurangi peresapan air

b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir

d. air dapat merembes dengan cepat

12.Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan

b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain d. membuang sampah pada tempatnya

13.Penebangan hutan secara besar-besaran dapat berdampak pada . . . . a. kebakaran hutan

b. meminimalisir terjadinya banjir c. berkurangnya persediaan air tanah d. sering terjadinya gempa tektonik

14.Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin tiap hari

c. menyirami tanaman dengan air keran d. mematikan keran setelah selesai digunakan

15.Perputaran air secara terus menerus disebut….

a. daur bumi b. daur air

c. daur alam d. daur awan

16.Proses kondensasi disebut juga…

a. pengembunan b. penguapan

c. pengendapan d. hujan

17.Air sepanjang daurnya mengalami … a. perpindahan tempat

(21)

18.Salah satu cara melestarikan air dengan cara, kecuali… a. reboisasi

b. pembuatan danau

c. biopori d. abrasi

19.Uap air di udara berkumpul, jatuh kembali ke bumi disebut ….

a. petir b. hujan

c. uap d. pasir

20.Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali ….

(22)

LAMPIRAN 8

KUNCI JAWABAN SIKLUS I 1. C

2. B 3. C 4. D 5. C 6. A 7. D 8. B 9. B 10.C

(23)

LAMPIRAN 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi :

7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

B. Kompetensi Dasar :

7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang dan yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan.

C. Indikator :

7.6.1 Menjelaskan peristiwa alam tentang banjir,tanah longsor, gempa bumi ,gunung meletus, dan angin puting beliung yang terjadi di Indonesia.

7.6.2 Menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

7.6.3 Mengidentifikasi dampak yang terjadi karena adanya peristiwa alam. 7.6.4 Menyebutkan tindakan yang dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di indonesia

7.6.6 Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam

7.6.7 Dapat memberi saran atau usulan cara mencegah banjir. D. Tujuan Pembelajaran

8. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat mengidentifikasi 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.

9. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat menjelaskan 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.

10.Melalui buku paket, siswa dapat menemukan cara mengatasi peristiwa alam di Indonesia seperti banjir dsb..

(24)

12.Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyusun laporan dengan mengklarifikasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.

13.Melalui presentasi kelompok, siswa dapat mempresentasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.

14.Melalui gambar, siswa dapat menyebutkan tindakan yang harus dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya F. Model Pembelajaran

Pendekatan : Problem Based Learning Model : Example Non Example G. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I Siklus 2)

Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. Guru mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan gambar yang

akan digunakan untuk pembelajaran peristiwa alam 5. Guru melakukan apersepsi

melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini.

6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan peristiwa alam.

1. Siswa berdoa menurut

kepercayaanya masing masing untuk memulai pembelajaran 2. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran

3. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran tentang peristiwa alam.

4. Siswa menyimak contoh gambar atau video yang akan digunakan untuk pembelajaran.

5. Siswa menjawab apersepsi melalui pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini tentang peristiwa alam.

6. Siswa di bantu guru mendefenisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

(25)

Mengorg

7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang video tsunami.

8. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam

9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

 Kelompok A : Peristiwa alam gempa bumi

 Kelompok B : Peristiwa alam gunung meletus

 Kelompok C : Peristiwa alam Banjir

 Kelompok D : Peristiwa alam tanah Longsor

 Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung

11.Guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

tentang peristiwa alam . 7. Siswa memperhatikan dan

menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang video tsunami yang diberikan

kesempatan serta petunjuk oleh guru.

8. Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam yang ada di Indonesia.

9. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi tentang peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Siswa merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan diskusi kelompok serta berbagi tugas dengan teman kelompoknya.

 Kelompok A : Peristiwa alam gempa bumi

 Kelompok B : Peristiwa alam gunung meletus

 Kelompok C : Peristiwa alam Banjir

 Kelompok D : Peristiwa alam tanah Longsor

 Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung

11.Mulai dari komentar/ hasil diskusi

(26)

Fase 5

12.Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 13.Guru menilai hasil kerja kelompok.

(pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

14.Guru bertanya jawab tentang materi yang baru saja di ajarkan 15.Guru membantu siswa membuat

kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan

16.Guru memberikan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.

siswa tentang (peristiwa alam). 12.siswa melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.

13.Siswa mendapatkan nilai

kelompok. (lembar kerja kelompok nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14.Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

15.siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan dibantu oleh guru.

16.Siswa mendapatkan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

10 menit

Pertemuan II Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan berdoa

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Guru menunjukkan gambar/video yang akan digunakan untuk pembelajaran peristiwa alam 5. Guru melakukan apersepsi

melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini.

6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

1. Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran.

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran\

3. Siswa mempersiapkan diri untuk memulai proses pembelajaran yang akan berlangsung.

4. Siswa menyimak atau

memperhatikkan gambar/video yang akan digunakan.

5. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan di pelajari hari ini misalnya apa dampak peristiwa alam? 6. Siswa mendefinisikan dan

(27)

Fase 2

yang berhubungan dampak peristiwa alam.

7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar) tentang video tsunami. 8. Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam

9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang

peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

 Kelompok A : Dampak peristiwa alam gempa bumi

 Kelompok B : Dampak

peristiwa alam gunung meletus

 Kelompok C : Dampak peristiwa alam Banjir

 Kelompok D : Dampak Peristiwa alam tanah Longsor

 Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung

11.Guru mulai menjelaskan materi

yang berhubungan dampak

peristiwa alam yang pernah mereka ketahui.

7. Dari petunjuk dan kesempatan yang diberikan guru, siswa

memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar/atau video) yang berkaitan dengan materi misalnya video tsunami. 8. Siswa mengumpulkan informasi

tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam yaitu dampak yang ditimbulkan . 9. Siswa membagi kelompok 4-5

orang, siswa melakukan diskusi tetang peristiwa alam (dampak) dari analisa alat peraga dicatat pada kertas/lembar kerja untuk

mempresentasikan hasil diskusi. 10.Siswa dibantu oleh guru

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporaan tentang peristiwa alam (dampak) dan mereka berbagi tugas dengan temannya

 Kelompok A : Dampak peristiwa alam gempa bumi

 Kelompok B : Dampak peristiwa alam gunung meletus

 Kelompok C : Dampak peristiwa alam Banjir

 Kelompok D : Dampak Peristiwa alam tanah Longsor

(28)

Fase 5

sesuai tujuan yang ingin dicapai. 12.Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 13.Guru menilai hasil kerja kelompok.

(pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14.Guru memberikan soal evaluasi

siklus II

15.Guru membantu siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan

16.Guru menutup pembelajaran

angin puting beliung

11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa tentang (peristiwa alam). 12.Siswa dibantu guru untuk

merefleksikan atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang telah mereka lakukan. 13.Siswa dinilai hasil kerja kelompok

(lembar kerja kelompok, dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14. Siswa mengerjakan soal eveluasi

siklus II

15.Siswa membuat kesimpulan

tentang materi yang telah di ajarkan dibantu oleh guru.

16. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

I. Media dan Sumber Belajar

Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video Sumber Belajar :

 Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.  Buku penunjang lain yang relevan.

Penilaian

4. Jenis Tes : Tes Tertulis 5. Bentuk : Pilihan Ganda

(29)
(30)

Materi

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya

Peristiwa Alam Beserta Dampaknya. Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Semua jenis aktivitas alam disebut juga peristiwa alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.

1. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah berguncangan bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi, runtuhan batuan, atau letusan gunung berapi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:

A. Gempa Tektonik

(31)

permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter. Hiposentrum adalah sumber gempa di kedalaman bumi tertentu. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan pengukuran gelombang seismik.

B. Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

C. Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri. Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf.

Berdasarkan letak hiposentrum-nya, gempa bumi dibedakan menjadi :

- Gempa bumi dalam, Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

- Gempa bumi menengah, Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

- Gempa bumi dangkal, Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Kerusakan yang dapat ditimbulkan peristiwa gempa bumi antara lain: Bangunan roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekah dan jalan menjadi putus, Tanah longsor akibat guncangan, Banjir akibat rusaknya tanggul. Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami. Beberapa gempa bumi yang tercatat pernah terjadi di Indonesia antara lain :

 11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.  26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas

ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.

(32)

 7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.  30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang

berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.

 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.

 3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.

 6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas

 27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.

 26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.

 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.

2. Gunung Meletus

Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi. Cairan magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan saat gunung meletus bisa mencapai 700-1.200 °C. Gunung api yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini sangat panas. Saat menuruni gunung, lava ini dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Namun saat dingin, aliran lava ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang masih dapat meletus. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :

1) Suhu di sekitar gunung naik. 2) Mata air menjadi kering

3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) 4) Tumbuhan di sekitar gunung layu

(33)

Material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, antara lain : a. Gas vulkanik

Gas vulkanik mengandung gas berbahaya antara lain: Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2).

b. Lava dan aliran pasir serta batu panas

Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku di dekat kawah. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

c. Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Jika telah dingin dan turun hujan di lereng gunung, lahar dingin di lereng gunung akan hanyutdan menimbulkan banjir lahar dingin.

d. Hujan Abu

Abu vulkanik adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. e. Awan panas

Hasil letusan gunung yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas. Di Yogyakarta dan sekitarnya, awan panas Merapi sering dsebut "wedhus gembel". Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau ini juga mengakibatkan gelombang tsunami. Letusan gunung api dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

3. Banjir

(34)

Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Beberapa dampak bencana banjir adalah:

1. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya. 2. Berkurangnya persediaan air bersih.

3. Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi. 4. Munculnya wabah penyakit

5. Karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb.

6. Hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang

7. Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut atau membusuk akibat terus menerus terendam air.

8. Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

4. Tanah Longsor

(35)

bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

5. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Puting beliung biasanya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. Kecepatan angin puting beliung bisa mencapai 175 km/jam. Angin puting beliung dapat menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya. Akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di negara kita. Beberapa daerah yang mengalami angin puting beliung yaitu Magelang, Lampung, Garut, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarmasin. Awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak ke Australia. Penyebab terjadinya angin pting beliung adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.

6. Tsunami

(36)

tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa. Peristiwa-peristiwa alam tersebut tidak dapat kita cegah. Gempa bumi, gunung meletus, dan angin puting beliung dapat terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebenarnya peristiwa alam itu dapat diperkirakan sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat memperkirakan peristiwa alam itu akan terjadi. Informasi itu diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri. BMKG juga bertugas mengamati kondisi cuaca harian. Stasiun meteorologi yang mengamati kondisi cuaca, biasanya berada di kota-kota besar. BMKG mempunyai alat-alat pengukur cuaca dan iklim antara lain seperti berikut.

1. Alat untuk mengukur curah hujan (penakar hujan). 2. Alat untuk mengukur kecepatan angin (anemometer). 3. Alat untuk mengukur tekanan udara (barometer).

Beberapa peristiwa alam dapat kita cegah, misalnya banjir dan tanah longsor. Beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir sebagai berikut.

1. Melakukan reboisasi atau penghijauan, khususnya di lereng bukit.

2. Membuat sengkedan (teras) di lahan miring agar tanah tidak longsor diterjang hujan. 3. Jangan membuang sampah di sungai, selokan, atau saluran air lainnya

(37)

LAMPIRAN 10

TUGAS KELOMPOK 1.Diskusikan dengan kelompok mu

Dan berikan saran untuk mengatasi banjir dan Tanah longsor 2.Apa penyebab banjir dan tanah longsor? Jelaskan.

(38)

LAMPIRAN 11

BUTIR SOAL TES IPA SIKLUS II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/II

Materi : Peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampak bagi kehidupan dan lingkungan

Nama : ………

No Absen : …………....

A.Silanglah (x) huruf a, b, dan c didepan jawaban yang paling benar !

1. Bencana alam yang dapat kita cegah dan tidak dapat kita cegah. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu....

a. Banjir dan gunung meletus b. Gemba bumi dan tanah longsor c. Banjir dan tanah longsor

d. Puting beliung dan gunung meletus

2. Tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan. Pembuatan terasering dilereng bukit bertujuan ....

a. Memperbaiki susunan tanah b. Mencegah tanah longsor c. Menyuburkan lapisan tanah d. Mencegah banjir

3. Gempa dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan dan tektonik gempa yang disebabkan karena adanya pergeseran kerak bumi disebut ....

a. Tanah longsor

b. Gempa bumi vulkanik c. Gempa bumi tektonik d. Angin puting beliung

4. Kekuatan gempa diukur dengan menggunakan satuan skala Richter. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa disebut ....

a. Barometer b. Hidrometer

c. Termometer d. Seismograf

5. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering disebut ....

a. Episentrum b. Tsunami

c. Vulkanik d. Tektonik

6. Gunung berapi yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar. Cairan panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut ....

a. Magma b. Vulkanik

(39)

7. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Gempa vulkanik disebabkan oleh ....

a. Bergesernya kerak bumi b. Letusan gunung api c. Tanah longsor

d. Getaran permukaan bumi

8. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu ....

a. Membuang sampah disungai b. Mendirika bangunan ditepi sungai

c. Menebangi pohon-pohon yang tidak berguna d. Melakukan reboisasi

9. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin .... a. Puting beliung

b. Topan c. Laut d. darat

10.Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan untu mencegah terjadinya banjir adalah ....

a. Menebang pepohonan yang ada di hutan secara liar b. Mengadakan penghijauan di lahan-lahan yang kosong c. Membuang sampah disungai

d. Menebang pohon yang ada di pinggir jalan

11.Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan yaitu ....

a. Gempa bumi dan tsunami b. Gunung meletus dan banjir c. Banjir dan tanah longsor

d. Angin puting beliung dan tsunami

12.Peristiwa alam sering terjadi di Indonesia. Berikut termasuk peristiwa alam adalah .... a. Kecelakaan bermotor

b. Tanggul jebol

c. Gunung meletus d. Kebakaran rumah

13.Banyak peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa alam di Indonesia yang menelan banyak korban jiwa adalah ....

a. Gempa di Yogyakarta b. Lumpur di Sidoarjo

c. Tsunami di Aceh d. Banjir di Jakarta 14.Menyempitkan aliran air di kota-kota besar dapat menimbulkan bencana ....

a. Gempa b. Banjir

c. Tanah longsor d. Pencemaran udara 15.Untuk mencegah terjadinya longsor dilahan miring dapat dilakukan dengan cara ....

a. Pembuatan talud b. Pembuatan saluran air

c. Pembuatan jalan berunduk d. Pembuatan terasering 16.Pembuatan terasering bertujuan untuk mencegah ....

a. Erosi

b. Gunung meletus

c. Gempa bumi d. Abrasi

17.Bencana yang ditimbulkan oleh angin kencang yang terjadi bersama-sama hujan adalah ....

a. Banjir

b. Tanah longsor

(40)

18.Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah .... a. Membuang sampah pada tempatnya

b. Membuang sampah di sungai c. Mencuci baju di sunga

d. Membersihkan sampah di parit

19.Pembuatan lahan miring di lereng bukit agar tanah tidak longsor diterjang air hujan disebut ....

a. Sengkedan b. Reboisasi

c. Penghijauan d. Hutan kota

20.Bencana alam ada yang dapat kita cegah dan ada yang tidak dapat kita cegah, kelompok bencana alam yang tidak dapat kita cegah adalah ....

a. Angin puting beliung, gunung meletus, tanah longsor b. Angin puting beliung, gempa bumi, banjir

c. Banjir, tanah longsor, gunung meletus

(41)

LAMPIRAN 12

KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1. C

2. B 3. C 4. D 5. B 6. C 7. B 8. D 9. A 10.B

(42)

LAMPIRAN 13

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I SDN MANGUNSARI O3 MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL

No Fase Tingkah laku guru T TT

1 Orientasi Siswa pada masalah

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda

kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran (siklus air)

c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan

digunakan Siklus Air √

2 Mengorganisasi siswa untuk belajar.

a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan.

√3 Membimbing pengalaman individual/kelompok .

a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

a. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/ hasil diskusi. √ 5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan

masalah.

a. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.

c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

Jumlah Skor 91,7 8,3

(43)

LAMPIRAN 14

Lembar Observasi Siswa Siklus I Menggunakan Model Pembelajaran ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03

No Fase Tingkah Laku Siswa T TT

1 Orientasi Siswa pada masalah

a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √ b. Siswa memperhatikan alat peraga/media yang akan digunakan

tentang siklus air √

c. Siswa diberikan alat peraga/media yang akan digunakan. √ 2 Mengorganisasi

siswa untuk belajar.

a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah tersebut. √ b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk

memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan. √ 3 Membimbing

pengalaman individual/kelom pok.

a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses yang mereka lakukan. √ c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √

Jumlah Skor 83,4 16,6

(44)

LAMPIRAN 15

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II SDN MANGUNSARI O3 MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL

No Fase Tingkah laku guru T TT

1 Orientasi Siswa pada masalah

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang

peristiwa alam √

b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda

kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. √ c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan. √

2 Mengorganisasi siswa untuk belajar.

a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan tentang peristiwa alam.

3 Membimbing pengalaman individual/kelom pok.

a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b. Guru membantu siswa membuat hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja mempersentasikan hasil diskusi.

√ menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

b. Guru memberi kesempatan membaca lembar kerja/

hasil diskusi. √

5 Menganalisis dan menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. √ b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.

c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).

Jumlah Skor 100 0

(45)

LAMPIRAN 16

Lembar Observasi Siswa Siklus II Menggunakan Model Pembelajaran ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03

No Fase Tingkah Laku Siswa T TT

1 Orientasi Siswa pada masalah

a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √ b. Siswa memperhatikan alat peraga yang akan digunakan

contoh peristiwa alam √

c. Siswa diberikan alat peraga yang akan digunakan. √ 2 Mengorganisasi

siswa untuk belajar.

a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. √ b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk

memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan.

a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.

4 Mengembangka n dan

menyajikan hasil karya.

a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar

kerja/ hasil diskusi. √

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

a. Siswa memberikan komentar dari hasil kelompok sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. √ c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √

Jumlah Skor 100 0

(46)

LAMPIRAN 17

DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF PRA-SIKLUS SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA

No Absen Nilai Keterangan

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 45

(47)

LAMPIRAN 18

DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF SIKLUS I SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA

No Absen Nilai Keterangan

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 50

(48)

LAMPIRAN 19

DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF SIKLUS II SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA

No Absen Nilai Keterangan

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

(49)

L

AM

P

IRA

N 20

Dat

a M

en

tah S

ik

lu

s I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

(50)

L

AM

P

IRA

N 21

Dat

a M

en

tah S

ik

lu

s II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

(51)

LAMPIRAN 22

Validitas dan Reliabilitas Siklus I Reliability Statistics if Item Deleted

(52)

LAMPIRAN 23

Validitas dan Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics if Item Deleted

(53)

LAMPIRAN 24

FOTO KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Memulai pelajaran dengan berdoa Guru menyampaikan materi

Siswa melakukan kerja kelompok Siswa Presentasikan hasil kerja kelompok

(54)

Memulai pelajaran dengan berdoa Guru melakukan Apersepsi

Guru menjelaskan materi Guru membagi siswa dalam Kelompok

(55)

LAMPIRAN 25

(56)
(57)
(58)
(59)

Referensi

Dokumen terkait

antar perusahaan manufacture yang memproduksi mie instan seperti contohnya merek Mie Sedap dan Indomie, dan di Indonesia meskipun sebagian besar makanan pokok

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa..  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan ). 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa pada variabel KTM 4 (komunikasi tatap muka) menunjukkan nilai rata-rata terendah dibandingkan

Ada 8 struktur pembelajaran IPA, ialah : (a) Motivasi untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi IPA pembelajaran (b) Penjabaran masalah sebagai

Largely accurate Sufficiently accurate Partially Accurate Hardly accurate Organisation and development Well- organised & well developed Organised & developed

Bentuk pertanyaan yang ditulis pada tahun 640 H untuk suatu keperluan ketika itu. Bebepara lmam ahli ilmu ditanya tentang masalah tersebut, kemudian mereka memberikan

Hasil yang terdapat dari penelitian tersebut adalah rerata peningkatan indeks plak (IP), dan perdarahan pada probing (PPP) secara signifikan lebih tinggi di

Analisis Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Untuk Mengukur Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas IV SDN 02