• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel dwi kasta total

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tabel dwi kasta total"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 1 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(3)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(4)
(5)

Lampiran 3. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 2 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(6)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(7)
(8)

Lampiran 4. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 3 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(9)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(10)
(11)

Lampiran 5. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 4 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(12)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(13)
(14)

Lampiran 6. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 5 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(15)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(16)
(17)

Lampiran 7. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 6 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(18)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(19)
(20)

Lampiran 8. Rataan Persentase Mortalitas Larva O. rhinoceros L. 7 hsa

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(21)

Transformasi Arcsin √persentase

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Tabel dwi kasta total

Perlakuan L1 L2 L3 Total Rataan

Tabel dwi kasta rataan

(22)
(23)

Lampiran 9. Waktu kematian larva O. rhinoceros

Waktu Kematian Larva

Perlakuan Ulangan (Hari)

I II III

M0L1 0 0 0

M0L2 0 0 0

M0L3 0 0 0

M1L1 4 3 2

M1L2 6 8 6

M1L3 12 11 12

M2L1 3 3 6

M2L2 6 6 6

M2L3 10 10 12

M3L1 1 3 1

M3L2 6 6 6

M3L3 9 12 10

Keterangan: Perlakuan J0S1 yaitu kontrol terhadap larva instar dua tidak menunjukkan

(24)

Lampiran 10. Foto Penelitian Tempat Penelitian

Gambar

Tabel dwi kasta total
Tabel dwi kasta total
Tabel dwi kasta total
Tabel dwi kasta total
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada penelitian ini digunakan larva instar 3 dan 4 karena pada tahap ini larva nyamuk sudah dalam ukuran tubuh yang besar dan toleransi terhadap daya racun ekstrak

Dalam penelitian ini, digunakan larva Aedes aegypti instar 3, karena pada stadium ini, larva membutuhkan makanan untuk berkembang sehingga perasan seledri dapat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk daun jambu ( Psidium guajava ), larva nyamuk Culex quinquefasciatus instar 3, dan air.. Uji pendahuluan

Larva pertama akan mengalami pergantian kulit di dalam haemosul dan mengalami perubahan ditandai dengan usus yang memanjang, lumen semakin meluas, epitel berbentuk kubus, dan

Pada saat perlakuan untuk generasi kedua ini, hanya disediakan sedikit pakan dan tidak ditambah sampai lalat menjadi larva instar 3.. Hasil pen- gukuran pada setiap

3 rasio keuangan Altman mengalami penurunan perhitungan yang terdiri dari rasio X1, X2 dan X4, yang dipengaruhi oleh naiknya jumlah liabilitas lancar perusahaan,

exigua instar 3, dan (3) memperoleh konsentrasi polihedra dan waktu panen yang optimal. Infeksi SeNPV pada larva S. exigua menghambat proses ganti kulit dan mengganggu

Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi larva yang hidup di dalam air. Larva terdiri empat instar dan mengambil makanan dari tempat perindukannya. Pada stadium ini,