25
3.1.1 Jenis PenelitianJenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Menurut Sugiyono,
2010, penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan. Dilihat dari judul penelitian ini maka metode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang paling sesuai. Karena
dalam penelitian ini mencari tahu apakah ada pengaruh yang positif dan
signifikan penerapan model cooperative learning tipe TGT terhadap hasil
belajar Matematika siswa kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen
Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Bentuk desain eksperimen yang dipergunakan adalah Quasi
Experimental Design.Dikatakan Quasi Experimental Design digunakan
karena sulit ditemukan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian
(Sugiyono 2010).Eksperimen ini juga disebut eksperimen semu.Tujuannya
adalah memprediksi keadaan yang dicapai melalui eksperimen yang
sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan atau manipulasi terhadap
seluruh variable yang relevan (Zainal Arifin, 2012).Quasi Experimental
Design banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dengan desain
pretest-postest karena variable-variabelnya banyak yang tidak diamati
(Zainal Arifin, 2012). Untuk mengetahui pengaruh variable atau hubungan
sebab akibat, maka baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
dikenakan variable yang berbeda atau yang bervariasi (Zainal Arifin,
2012).
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di kelas 4 SD N Ngrombo 3 UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen sebagai kelompok
Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen sebagai kelompok kontrol semester
II tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari sampai April 2015.
Adapun tahapan-tahapan penelitian meliputi :
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi, pembuatan proposal, penentuan judul
penelitian, pembuatan instrument penelitian, permohonan izin serta
survey sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti sebagai hasil uji coba instrument
penelitian dan pengambilan data di sekolah yang dipakai sebagai lokasi
penelitian
c. Tahap penyusunan
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis dan
pengolahan data dan konsultasi uuntuk penyusunan laporan serta
persiapan untuk ujian.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, 2010, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, terdapat 2 macam variable yaitu variabel bebas
(variabel pengaruh) dan variabel terikat.
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya perubahan variabel terikat (Sugiyono,
2010). Variabel bebas disini adalah penggunaan treatment dengan
model pembelajaran cooperative learning tipe TGT.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam
3.3 Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Hadi, 1988 (dalam Ika Mandrasari, 2012) populasi adalah
sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat
yang sama. Populasi adalah wilayah yang generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2009 dalam Ika Mandrasari, 2012). Sedangkan
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD N Ngrombo
3dansiswa SD N Katelan 3UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tangen
Kabupaten Sragen.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Sampel yang digunakan adalah 2
kelas.teknik pengambilan sampel adalah sampling jenuh. Sampling jenuh
menurut Sugiyono (dalam Yunita Kartika 2014) adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel..Sampel
yang digunakan yaitu kelas 4 SD N Ngrombo 3 sebagai kelompok
eksperimen dan kelas 4 SD N Katelan 3 sebagai kelompok kontrol.
Tabel 3.1
Nama Sekolah dan Jumlah Siswa No. Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa di
Kelas IV
Keterangan
1. SD N Ngrombo 3 20 Kelompok
Eksperimen
2. SD N Katelan 3 13 Kelompok
3.4 Desain Penelitian
Desain penelitian eksperiman yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama
dengan pretest-postest control group design, hanya saja dalam desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random(Sugiyono,2010).
Gambar 3.1
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Dilihat dari desain penelitian eksperimen tersebut dapat dijelaskan
bahwa dan merupakan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.Kedua kelompok tersebut kemudian diberi pretest untuk
mengetahui kondisi kelompok dan adakah perbedaan yang
signifikan. adalah hasil belajar dari kelompok eksperimen setelah
diberikan perlakuan menggunakan model Cooperative Learning tipe TGT,
sedangkan adalah hasil belajar dari kelompok kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik tes.
Teknik tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui
kemampuan subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengukur
menggunakan teknik tertentu, seperti menggunakan tes tertulis. Tes
dilakukan sebanyak dua kali.Pretest untuk mengetahui kondisi awal
siswa dan posttest untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diberi
perlakuan.
b. Teknik non tes
- Observasi
Menurut Sudjana, 2008 (dalam Ayu Arini, 2013) observasi atau
pengamatan digunakan sebagai alat mengukur tingkah laku
individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati,
baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari awal sampai
akhir. Dalam observasi menggunakan instrument yang berisi daftar
kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan
diamati.
- Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi untuk mengambil atau mengumpulkan data
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu data tertulis
maupun elektronik (pengambilan gambar/ video).
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti melakukan observasi dalam mengumpulkan data.Instrument
yang digunakan penelitian ini adalah lembar observasi yang diisi pada saat
pembelajaran dilaksanakan. Observasi ini dilakukan agar rancangan yang
telah dibuat dapat dilaksanakan secara runtut dan baik selama proses
pembelajaran. Peneliti juga menggunakan tes yang digunakan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika.
Instrumen dalam bidang pendidikan dan tingkah laku pada umumnya
mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliable (Sukardi, 2008)
maka dalam hal ini isntrumen yang sudah dipersiapkan akan diuji validitas
dan reliabilitas.
a. Menyusun kisi-kisi observasi
Langkah-langkah peneliti dalam mengumpulkan data adalah
menggunakan lembar observasi yaitu dengan menyusun kisi-kisi
observasi.Kisi-kisi observasi ini diperuntukkan kepada guru sebagai
pengajar dan siswa. Konsep penyusunan instrument ini adalalah teori
Cooperative Learning tipe TGT serta model pembelajaran
konvensional.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran TGT
Aspek Indikator TGT Item
Kegiatan awal
Guru mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
1
Guru melakukan apersepsi 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3, 4 Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru melakukan presentasi kelas dengan menyampaikan materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama dan berbeda
5, 5, 7
Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 kelompok siswa yang anggotanya heterogen berdasarkan kemampuan akademik
8,9
Elaborasi
Guru mengajak siswa melakukan permainan yang memperdalam pengetahuan mengenai
penjumlahan dan pengurangan pecahan
10
Guru mengajak siswa untuk melakukan turnamen “cepat tepat” yang memperdalam penguasaan materi dan pemahaman materi siswa serta membangun kerjasama dan kekompokan siswa dengan anggota kelompok dan persaingan dnegan kelompok lain
11, 12
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan dan memberikan pernghargaan terhadap kelompok yang
mendapatkan skor tertinggi (penghargaan kelompok)
13, 14, 15
Guru melakukan pembahasan terhadap soal yang belum terjawab
16, 17
Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang dilakukan
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran Konvensional
Aspek Indikator Pembelajaran Item
Kegiatan awal
Guru mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
1
Guru melakukan apersepsi 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menginformasikan tentang peraturan dalam pelaksanaan selama pembelajaran yang harus diikuti siswa
4
Elaborasi
Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan penyebut yang sama dan yang berbeda
5
Guru memberikan contoh soal latihan untuk siswa lebih memahami tentang materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama dan dengan penyebut yang berbeda
6, 7
Konfirmasi
Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa
8
Guru melakukan pembahasan terhadap soal yang belum terjawab
9
Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang dilakukan
10
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Pengamatan Siswa Menggunakan Tindakan Pembelajaran TGT
No. Aspek yang diamati
Pernyataan Ya Tidak 1 Siswa tenang dan siap mengikuti
pembelajaran
2 Siswa mendengarkan isntruksi guru mengenai
peraturan selama pembelajaran dilaksanakan
dengan seksama materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan penyebut yang
sama dan yang berbeda
5 Siswa memperhatikan demonstrasi guru
sesuai materi yang dibahas yaitu penjumlahan
dan pengurangan pecahan dengan penyebut
yang sama dan yang berbeda
6 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai
materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
dengan penyebut yang sama dan yang berbeda
7 Siswa berkumpul dengan kelompok heterogen
yang telah dibagi guru
8 Siswa mendengarkan dan mencermati peraturan permainan “Cepat Tepat”
9 Siswa melaksanakan permainan “cepat tepat”
dan berkompetesi dengan kelompok lain
10 Siswa bekerjasama untuk dapat
menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat
hingga seluruh anggota mendapat kesempatan
menyelesaikan soal
11 Setiap siswa mendapatkan giliran untuk
mengerjakan soal permainan secara tepat dan
cepat
12 Siswa bersama-sama dengan guru membahas
soal yuang terdapat dalam permainan
13 Siswa dan guru bertanya jawab tentang soal
atau materi yang belum dimengerti dan
dipahami
menguji pemahaman siswa
15 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Pengamatan Siswa Menggunakan Tindakan Pembelajaran Konvensional
No. Aspek yang diamati
Pernyataan Ya Tida
k 1 Siswa tenang dan siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa mendengarkan isntruksi guru mengenai
peraturan selama pembelajaran dilaksanakan
3 Siswa mendengarkan dan memperhatikan
dengan seksama materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan penyebut yang
sama dan yang berbeda
4 Siswa memperhatikan demonstrasi guru sesuai
materi yang dibahas yaitu penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan penyebut yang
sama dan yang berbeda
5 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan
penyebut yang sama dan yang berbeda
6 Siswa dan guru bertanya jawab tentang soal atau
materi yang belum dimengerti dan dipahami
7 Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk menguji
pemahaman siswa
b. Menyusun kisi-kisi tes
Instrument butir soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap pelajaran dan sebagai pembanding
peningkatan hasil belajar antara pretest dan posstest.Soal pada
instrument ini berupa pilihan ganda agar penilaian yang dihasilkan lebih
obyektif.
Materi Pokok Indikator Item
Tabel 3.7
Materi Pokok Indikator Item
6.
c. Uji validitas instrument
Instrument dikatakan valid jika instrument yang diogunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur (Gay 1983 dalam Sukardi 2012). Uji
validitas soal dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang
diperoleh dari setiap butir sial dengan keseluruhan yang diperoleh
(Sulistiyana, dalam Yunita 2014).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for
Correlationuntuk mencari koofisien korelasinya. Menurut Budiyono,
2009 (dalam Yunita 2014) menyatakan bahwa item instrument
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total
correlation > 0,3.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Pertama Soal Pretest dan Posttest
Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Hasil Uji Validitas Kedua Soal Pretest dan Posttest
Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid Pilihan ganda 4, 6, 8, 9, 11, 12,
pengujian pertama diuji kembali pada uji validitas kedua dan
mendapatkan hasil bahwa seluruh soal sudah valid.
d. Uji reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010, 173) intrumen yang reliable adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows version 16.0
dengan teknik Realibity Analysis untuk mengetahui nilai koefisien
Alpha Cronbach. Tingkat realibilitas intrumen ditentukan menurut
pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran (Duwi Priyatno, 2010) yang
didasarkan pada koeefisien Alpha Cronbach adlaah sebagai berikut:
α< 0,6 : kurang baik
0,6< α < 0,8 : diterima α> 0,8 : baik
Tabel 3.10
Hasil Uji Realibilitas Soal Pretest dan Posttest
Berdasarkan tabel 3.9 hasil uji realibilitas dapat dilihat pada kolom
Cronbach's Alpha menunjukkan 0,964 maka dapat disimpulkan bahwa
alat ukur atau instrument penelitian yang dipakai pada tingkat
realiabilitas baik atau reliable.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Normalitas
Menurut Priyatno (2010:54) uji normalitas digunakan untuk mengetahui
data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data
dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows version
16.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-smirnov.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki
tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan
program SPSS for Windows version 16.0 yaitu one way anova. Jika hasil
uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai
probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh
sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, atau dapat
dikatakan sampel-sampel tersebut homogen.
3.6.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah berkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum (Sugiyono, 2010). Analisis deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran
pretest-posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Ukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah modus, median, mean, standar
deviasi, rentang skor.
3.6.4 Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji-T (Independent Sample T-Test). Independent Sample
T-Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data
atau sample yang independen (Priyatno, 2010). Langkah-langkah pengujian
menentukan taraf signifikansi, menentukan t hitung dan t tabel, serta
pengambilan keputusan yang disertai gambar daerah penentu kemudian
diambil kesimpulan.
Daerah Penerimaan H0
d1
d2
Daerah
Penolakan H0 Daerah Kritis
Luas 1/2a
Luas 1/2a
Daerah Penolakan H0
Gambar 3.1 Daerah Penentu
Setelah uji Independent Sample T-Test dilakukan pengambilan
keputusan berdasarkan signifikansi. Dasar pengambilan keputusan
berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut:
1. Apabila sig. (2-tailed) > 0,05, maka diterima dan ditolak.
Yang berarti tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
penenerapan model cooperative learning tipe TGT terhadap hasil belajar
Matematika siswa kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen
Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.
Apabila sig. (2-tailed) < 0,05, maka ditolak dan diterima. Yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penenerapanmodel cooperative learning tipe TGT terhadap hasil belajar Matematika
siswa kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Melalui uji-T, maka diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil
dengan model cooperative learning tipe TGT dengan kelompok kontrol