BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis dibidang teknologi, terutama smartphone, sangat menjanjikan sekarang ini sehingga membuat persaingan pada bisnis ini semakin meningkat. Samsung dan Apple sebagai perusahaan yang menguasai sebagian besar pangsa pasar bisnis ini mendapatkan banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan. Mereka muncul bukan hanya karena tertarik dengan peluang dari bisnis ini saja, melainkan mereka muncul dengan strategi dan persiapan yang matang.
Pertumbuhan pengguna smartphone yang cukup signifikan dari tahun ke tahun terhadap penggunaan smartphone menimbulkan dampak persaingan antar perusahaan smartphone di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia, yang merupakan negara berkembang dengan minat terhadap teknologi cukup tinggi. Berikut data penjualan smartphone dari berbagai merek di Indonesia tahun 2016 :
Tabel 1
Penjualan Smart Phone OPPO tahun 2016
Merek Smart Phone Penjualan (unit) Market Share (%)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat lima besar merek smartphone di Indonesia. Posisi pertama dalam pasar smart phone untuk tahun 2016 adalah Samsung, urutan kedua yaitu Apple, ketiga adalah Huawei, keempat adalah OPPO dan kelima adalah Xiaomi.
Penelitian ini akan meneliti smartphone OPPO. Sejak meluncurkan smartphone pertama mereka dibulan Agustus 2011, mereka telah menguasai pangsa pasar bisnis smartphone di China sekarang ini. Strategi mereka cukup sederhana, mereka menawarkan smartphone dengan spesifikasi yang sama dengan produk Samsung maupun Apple dengan harga berkisar 2 kali lebih murah. Hal ini mungkin saja dilakukan oleh OPPO karena mereka mendapatkan keuntungan dalam efisiensi biaya produksi mengingat mereka adalah perusahaan Cina yang merupakan negara dengan kualitas SDM yang tinggi tetapi dengan upah yang murah. Dengan menerapkan strategi ini dan didukung oleh keunggulan efisiensi biaya dari negara asal mereka, OPPO berhasil menarik minat konsumen untuk membeli produk mereka dan membuat OPPO menjadi produsen smartphone terbesar ketiga didunia (http://tekno.liputan6.com/read/2513365/jadi-penguasa-pasar-q1-2016-samsung-jual-81-juta-unit-smartphone).
terpengaruh oleh strategi dari perusahaan maka konsumen akan mengkonsumsi produk yang di pasarkan dan tentu saja akan meningkatan penjualan. Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2007: 547) adalah dari berbagai pilihan alternatif yang ada konsumen menentukan satu pilihan, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan
pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono, 2008:152). Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Tjiptono, 2008:154). Arumsari (2012), mengemukakan bahwa konsumen yang memutuskan pembelian produk karena beberapa hal seperti keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga dan kesesuaian harga dengan manfaat.
secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan pengamatan pendahuluan terhadap responden warga Pungkursari Salatiga yang menggunakan smart phone OPPO seperti yang diungkapkan oleh responden pertama karena harga yang terjangkau, harga sesuai dengan kualitas, harga sesuai dengan manfaat dan harga yang lebih murah. Selanjutnya responden dua karena produk memiliki kecepatan operasi yang baik, awet, fitur lengkap, dan tidak mudah rusak. Sementara itu responden ketiga mengungkapkan memutuskan membeli smartphone OPPO karena pada saat datang ke took handphone terpengaruh adanya discount, melihat brosur,ditawari SPG dan terpengaruh hadiah langsung.
Berdasarkan pengamatan awal terdapat gejala problematis sebagai berikut : 1. Responden membeli produk smart phone OPPO alasan karena harga yang
terjangkau, harga sesuai dengan kualitas, harga sesuai dengan manfaat dan harga yang lebih murah
2. Responden membeli produk smart phone OPPO alasan karena produk memiliki kecepatan operasi yang baik, awet, fitur lengkap, dan tidak mudah rusak
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah harga, kualitas produk dan promosi merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian smart phone OPPO oleh warga RW 03 pungkursari Salatiga?.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui harga, kualitas produk dan promosi merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian smart phone OPPO oleh warga RW 03 pungkursari Salatiga.
1.4 Manfaat Penelitian a. Teoritis
b. Praktis
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi konsumen sebagai pertimbangan dalam keputusan pembelian smart phone OPPO di RW 03 Pungkursari Salatiga.
1.5 Keterbatasan Penelitian