Pada bab ini akan dideskripsikan tentang analisis hasil penelitianterhadap
implementasi program dana bantuan operasional sekolah (BOS).Analisis ini
dilakukan dengan melihat fakta-fakta dan temuan dilapangan. Dalampenelitian
ini, teknik pengumpulan data menggunakan hasil observasi danwawancara dengan
informan-informan terpilih yang berisi jawaban ataspertanyaan-pertanyaan
penelitian berdasarkan analisis terhadap kondisi sekolahpenerima dana BOS
dengan menghubungkan teori yang digunakan dalam implementasi program dana
bos di SD Negeri Wedoro.
4.1Profil Sekolah
SD Negeri Wedoro terletan di RT 8 RW 1 Kelurahan Wedoro Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan. SD Negeri Wedoro memiliki 1 (satu) orang
Kepala Sekolah, 1 (satu) guru olahraga, 1 (satu) guru Pendidikan Agama Islam,
dan 5 (lima) orang sebagai guru kelas. SD Negeri Wedoro berdiri di atas tanah
seluas 2ha. Pada tahun akademik 2014/2015 SD Negeri Wedoro memiliki jumlah
siswa sebanyak 191. Siswa terdiri dari berbagai macam kalangan dengan status
ekonomi yang juga beragam. Dilihat dari tingkat kesejahteraan orang tua siswa
terdapat 50% orang tua siswa yang di kategorikan kurang mampu, sisanya adalah
35% sebagai masyarakat menengah, dan 15% tergolong sebagai masyarakat
mampu.
4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Wedoro
Adapun visi, misi dan tujuan dari SD Negeri Wedoro berikut :
1. Visi
Berdasarkan Iman dan Taqwa menjadi Sekolah Dasar Unggul
Indikator
a. Beriman dan Taqwa.
b. Berpengetahuan dan berteknologi.
39 d. Berperilaku sesuai norma.
e. Berkepedulian sosial.
Misi
a. Mengembengkan kegiatan keagamaan.
b. Mengembangkan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
a. Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
b. Mengembangkan keterampilan hidup.
c. Mengembangkan pembelajaran budipekerti.
d. Mengembangkan kepedulian sosial.
Tujuan
a. Tertingkatnya iman dan taqwa.
b. Tertingkatnya pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Tertingkatnya kecakapan hidup.
d. Terbudayakannya perilaku sesuai norma.
e. Terbudayakannya kepedulian sosial.
4.1.2 Prestasi Lulusan
a. Prestasi akademik lulusan sudah lulus memenuhi Standar Nasional
Pendidikan yaitu 100% lulus,
b. Prestasi lomba-lomba akademik sekolah (rata-rata belum mencapai
prestasi),
c. Prestasi non akademik sekolah yaitu dalam bidang olahraga dan
keterampilan/seni, belum dapat dikatakan tinggi (rata-rata mencapai
kejuaraan tingkat kecamatan).
4.1.3 Pengembangan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Di SD Negeri Wedoro terdapat 6 (enam) orang guru yang berpendidikan
S1 dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan dan hanya sebagian yang telah mengikuti penataran-penataran
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, sisanya 2 (dua) orang
berpendidikan belum S1 dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan
40
b. Kepala sekolah berpendidikan S1 dan belum mampu mengoperasikan
komputer dengan baik.
c. Tenaga administrasi sarana dan prasarana sekolah belum bisa
melaksanakan tugasnya dengan maksimal, karena tenaga administrasi
saran dan prasarana sekolah merangkap sebagai guru kelas 2(dua).
Sehingga kepala sekolah dengan bendahara yang memiliki peranan
penting dalam mengelola pemanfaatan program BOS.
4.1.4 Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SD Negeri Wedoro telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan,
yaitu dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).
a. 100% guru telah menyusun program tahunan, program semester (promes)
dan silabus mata pelajaran, untuk kalender pendidikan sekolah hanya
menjalankan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 100% guru telah menyusun
RPP,
c. Program remedial dan pengayaan. Guru telah melaksanakan remedial dan
melakukan pengayaan sesuai dengan tuntutan kurikulum atau Standar
Nasional Pendidikan.
4.1.5 Sarana dan Prasarana
a. SD Negeri Wedoro memiliki 6, 1 ruang Guru, 1 rumah dinas penjaga, dan
1 ruang rusak di gunakan sebagai gudang serta sarana dan prasarana
(fasilitas) lainnya belum lengkap dan memadai, belum dapat dikatakan
memenuhi Standar Nasional Pendidikan,
b. Bahan dan sumber belajar yaitu Buku, beragam macamnya, buku cerita,
buku pengetahuan, buku pelajaran, majalah, kamus, ensiklopedia dan
lain-lain dalam kondisi sebahagian tidak terawat. Perbandingan jumlah buku
pelajaran dan jumlah siswa belum memenuhi Standar Nasional
Pendidikan.
c. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dengan menggunakan
41
bantuan peraga IPA, serta LCD dalam jumlah yang belum proporsional
dengan jumlah siswa.
d. Fasilitas ruangan yang disediakan untuk menunjang pembelajaran para
siswa di sekolah ini antara lain tersedianya lapangan untuk berolahraga
dan beberapa sarana penunjang kebersihan. Tetapi belum adanya beberapa
ruang penunjang antara lain mushola, Unit Kesehatan Sekolah (UKS),
Koperasi, dan Perpustakaan.
4.1.6 Pengembangan Nilai
a. Memenuhi standar penilaian sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan KKM (kriteria ketuntasan minimal).
b. Sistem penilaian tersusun dengan baik.
c. Memiliki bank soal sebagai database sistem penilaian yang baik.
d. Memiliki dokumen penilaian yang lengkap, komprehensif dan rapi.
4.2Hasil Penelitian
Sebagaimana sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui
implementasi program dana BOS di SD Negeri Wedoro, maka peneliti melakukan
wawancara mendalam dengan informan yang terkait seperti kepala sekolah,
bendahara sekolah, komite sekolah, dalam rangka mencari jawaban atas
permasalahan yang dihadapi.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program
dana bantuan operasional sekolah (BOS) berjalan efektif. Beberapa keterangan
yang peneliti dapatkan dari wawancara dengan informan setidaknya dapat
menggambarkan bagaimana implementasi program dana bantuan operasional
sekolah (BOS) di SD Negeri Weoro.
4.2.1 Pencapaian Masukan
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti di SD Negeri
Wedoro tentang Implementasi program dana BOS menunjukan bahwa
implementasi program dan BOS di lakukan dengan beberapa tahapan sebagai
42 4.2.1.1Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam Implementasi program dan BOS
mencangkup perencanaan dokumen, perencanaan pengadaan barang, dan
perencanaan pelaksanaan. Dimana dalam beberapa pelaksanaan tersebut
dilakukan dengan perencanaan dokumen yaitu dengan di lakukan pada
sebelum ahir semester genap atau sebelum semester ganjil terlaksana.
Karena dalam perencanan tersebut membahas tentang dokumen Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Untuk menyusun perencanaan tersebut diantaranya
adalah aseptor/pemangku kepentingan melakukan rapat guna membahas
tugas yang yang di berikan kepada tim penyusun yang bertugas menyusun
dokumen-dokumen yang harus berjalan pada satu tahun ajaran yang akan
datang. Selanjutnya yaitu perencanaan pengadaan barang, dimana
perencanaan tersebut berorientasi pada pengadaan-pengadaan barang yang
di butuhkan oleh sekolah. Kemudian aseptor/pemangku kepentingan
melakukan rapat juga guna membahas semua kebutuhan sekolah yang
dapat di manfaat sebagai penunjang pembelajaran selama satu tahun ajaran
yang akan datang. Setelah itu adalah perencanaan pelaksanaan yaitu
membahas tentang semua perencanaan pelaksanaan kegiatan sekolah,
dimana aseptor/pemangku kepentingan melakukan rapat yang membahas
tentang kegiatan-kegiatan yang dirasa perlu di laksanakan di tahun ajaran
kedepan diantaranya adalah menentukan hari infaq, hari olahraga bersama,
dan hari bebas sampah. Berdasarkan penjelasan di atas bentuk kesiapan
dari sekolah juga di sampaikan oleh Ibu Nurul Komariyah, S.Pd.SD,
(Kepala Sekolah SD Negeri Wedoro) yang menyatakan :
43 4.2.1.2Proses
Setelah semua perencanaan tersusun maka proses Implementasi
Program dana BOS di SD Negeri Wedoro di mulai dengan pelaksanaan
sebagai berikut:
Pengadaan dokumen sekolah yaitu dokumen-dokumen yang telah
di susun oleh tim penyusun mulai di cetak dan di gandakan untuk di
bagikan kepada semua guru kelas, guru mapel, dan kepala sekolah. Karena
guru kelas, guru mapel dan kepala sekolah adalah salah satu pemangku
kepentingan. Maka dari pembagian dokumen tersebut Implementasi dana
BOS di SD Negeri Wedoro dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
yang di susun dalam RKAS. Selanjutnya pengadaan sarana dan prasarana
sekolah di lakukan secara bersamaan yaitu semua guru SD Negeri Wedoro
bersama-sama untuk membeli sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan sekolah. Pembelian sarana dan prasarana secara bersama-sama
adalah salah satu kesepakatan dari semua guru dan kepala sekolah SD
Negeri Wedoro sebagai tindakan yang adil supaya tidak timbul hal-hal
yang tidak di inginkan. Kemudian pengelolaan dana oleh tim
penyelenggara dana BOS yaitu selain di gunakan untuk pengadaan
dokumen dan sarana dan prasarana dana BOS juga di gunakan untuk
pembiayayaan kegiatan rumah tangga sekolah di antaranya adalah belanja
jasa kantor (langganan listrik, langganan internet, dst). Selain itu dana
BOS juga di gunakan untuk honorrarium pegawai non PNS (Honor Guru
Tidak Tetap).
Untuk kegiatan yang terahir pihak sekolah melakukan pengadaan
dana untuk kebutuhan pelaksana, dalam hal ini yang di maksud dengan
kebutuhan pelaksana adalah untuk peningkatan pelaporan penggunaan
dana BOS antara lain honorrarium pengelola dana BOS yang mencangkup
bendahara dan kepala sekolah, pengelola dana BOS oleh komite, dan
tenaga pembuatan SPJ BOS.
Penjelasan di atas di perkuat dengan pendapat yang di sampaikan
44
“Sebenarnya gini mas, untu pengmbangan standar pembiayaan
sekolah itu di lakukan dengan cara memberikan pembiayaan pada kegiatan rumah tangga sekolah diantaranya pembelian atk dan perawatan berbagai alat elektronik kantor. Selain itu pembiayaan pada perjalanan dinas dan honorarium pegawai non PNS serta dalam pelaporan penggunaan dana BOS. Begitu mas.”
4.2.1.1.1 Capaian Standar Penggunaan dana BOS
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan standar
penggunaan dan BOS dalam pengalokasian dana BOS. Di SD Negeri
Wedoro pengalokasian dana BOS juga mengacu standar penggunaan dana
BOS guna mendapatkan hasil yang maksimal, dimana standar penggunaan
dana BOS tentang pengalokasian dana BOS mencangkup 8 Standar yaitu
Pengembangan Standar Kompetensi, Pengembangan Standar Isi, Pengembngan
Standar Proses, Pengembangan PTK,Pengambangan Sarpras, Pengembangan
Standar Pengelolaan, Pengembangan Standar sistem Pembiayaan, dan
Pengembangan dan Implementasi Penilaian. Dari beberapa standar tersebut, kegiatan yang dilakukan oleh SD Negeri Wedoro untuk memenuhi standar
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penegmbangan Standar Kompetensi
Pemenuhan PengembanganStandar Kompetensi yang di lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen pemenuhan dokumen SKL yang
meliputi Penyusunan, belanja cetak dan penggandaan Kriteria Ketuntasan
Minimal. Kemudian pemenuhan komponen Penajaman Materi US meliputi
pelaksanan les/penambahan jam pelajaran materi US, pelaksanan uji coba
US tingkat kabupaten, pengawasan try out ke 3, tambahan pelajaran kelas 6,
belanja cetak dan penggandaan naskah try out 1,2,3 dan kisi-kisi, transport
pengambilan naskah try out, konsumsi try out.
2. Pengembangan Standar Isi
Pemenuhan Pengembangan Standar Isi yang di lakukan oleh SD
Negeri Wedoro mencangkup komponen penyusunan pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran yang meliputi penyusunan pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran, belanja cetak dan penggandaan jadwal
45
dokumen KTSP yang meliputi penyusunan, penggandaan, dan cetak
kurikulum, belanja makan dan minum rapat penyusunan kurikulum.
3. Pengembangan Standar Proses
Pemenuhan Pengembangan Standar Proses yang di lakukan oleh SD Negeri
Wedoro mencangkup komponen kegiatan perencanaan proses belajar
mengajar meliputi penyusunan RPP, cetak dan penggandaan RPP (kelas 1, 2,
3, 4, 5, 6, agama, PJOK, dan Bahs Jawa). Kemudian komponen adalah
kegiatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar meliputi pengadaan sarana
penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pembelian peta, pengadaan
buku pendukung KBM, pengadaan buku siswa dan guru KK 2013.
Komponen selanjutnya Prograam Kesiswaan meliputi pelaksanaan
pendaftaran peserta didik baru, cetan dan penggandaan foto 3x4 siswa baru,
fotocopy dan transport mengedarkan formulir S-1. Setelah itu adalah
komponen program Ekstrakurikuler meliputi pelaksanaan Ekstrakurikuler
kepramukaan, belanja alat dan bahan latihan, honor pelatih, dan penyusunan
jadwal dan materi latihan pramuka, pelaksanan ekstrakurikuler olahraga,
honor pelatih ekstra olahraga. Komponen selanjutnya adalah peningkatan
prestasi siswa meliputi partisipasi jambore, transportasi angkut peserta dan
barang, belanja konsumsi selama jambore, partisipasi turnamen dalam
rangka peingatan hari besar, transport upacara 17 Agustus.
4. Pengembangan Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pemenuhan Pengembangan Pembinaan Tenaga Kependidikan yang di
lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen Pembinaan
guru/kepala sekolah di Gugus depan meliputi peningkatan kualitas guru
kelas, mata pelajaran, kepala sekolah, kegiatan KKG guru kelas, KKG
PJOK, KKG PAI, K3S Dabin, K3S Kecamatan. Kemudian komponen
selanjutnya pembinaan tenaga kependidikan meliputi pelatihan pengelolaan
BOS, konsumsi pelatihan dana aplikasi BOS, transport petugas pengerjaan
RKAS dan SPJ BOS.
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pemanuhan Pengembangan Sarana dan Prasarana yang di lakukan oleh SD
Negeri Wedoro mencangkup komponen pengadaan, pemeliharaan, peralatan
46
printer, pengadaan jam dinding. Selanjutnya komponen Pemeliharaan
bangunan gedung meliputi perbaikan jendela, belanja bahan perbaikan pintu
dan jendela, upah tenaga perbaikan pintu dan jendela. Kemudian komponen
Perlengkapan dan peralatan Sekolah Lainya meliputi kabel VGS 12m.
Setelah itu komponen pengadaan dan perawatan mebeler meliputi perbaikan
meja, kursi, almari, pengadaan mebeler.
6. Pengembangan Standar Pembiayaan
Pemenuhan Pengembangan Standar Pembiayaan yang di lakukan oleh SD
Negeri Wedoro mencangkup komponen Kegiatan rumah tangga sekolah,
langganan, jasa, daya meliputi konsumsi harian guru, isi ulang galon aqua,
gula teh, konsumsi tamu, Alat tulis Kantor (ATK), langganan Listrik,
Langganan Internet, Langganan surat kabar, langganan majalah inspirasi,
langganan majalah derap guru, langganan jurnal kependidikan mediatama,
konsumsi rapat rutin sekolah. Komponen selanjutnya adalah kegiatan
perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas rapat ruti kepala sekolah,
perjalanan dinas kegiatan K3S Kepala sekolah, perjalanan dinas kepala
sekolah dan bendahara sosialisasi BOS, perjalanan dinas pengambilan dana
BOS oleh bendahara BOS, perjalanan guru/kepala sekolah mengikuti diklat.
Kemudian komponen Honorrarium pegawai non PNS meliputi honor GTT
kelas 1 an Siti Mutoharoh, honor GTT kelas 2 an Finalia anjar dianita, honor
GTT kelas 3 Afif choirul M, honor GTT Agama an Saifudin, honor penjaga
Sekolah an Saryanto, honor Operator an Finalia anjar dianita. Setelah itu
komponen Peningkatan pelaporan penggunaan dana meliputi honor
pengelola dana BOS, pengelola dana BOS oleh bendahara, pengelolaan dana
BOS oleh kepala sekolah, pengelolaan dana BOS oleh komite, tenaga
pembuatan SPJ BOS, transport pengambilan dana BOS oleh kepala sekolah,
belanja cetak dan penggandaan LPJ BOS.
7. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian
Pemenuhan Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaia yang di
lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen Penyusunan dan
Penggandaan Soal meliput ulangan tengah semester , penggandaan naskah
dan penyusunan kisi-kisi UTS 1. Kemudian komponen tindak lanjut setelah
pelaksanaan ulangan meliputi korensi UTS, koreksi UAS, pengawasan
47
masyarakat yang di lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup
komponen kegiatan hubungan masyarakat meliputi perawatan aplikasi SIM
BOS.
8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian
Pemenuhan Pngembangan dan Implementasi sistem penilaian yang di
lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen penyusunan dan
penggandaan soal meliputi penggandaan naskah danpenyusunan kisi-kisi
UAS, Ujian UAS,Penggandaan US, ulangan kenaikan kelas (UKK).
Kemudian komponen selanjutnya pelaksanaan penilaian meliputi Ujian
Sekolah, operasional US, pemantauan pelaksana US, setelah itu komponen
Tindak lanjut pelaksanaan ulangan meliputi analisis nilai, penyusunan
laporan, pengiriman LJK, koreksi UTS 2, koreksi KK.
4.2.1.2 Keluaran
Merupakan suatu produk yang di hasilkan dari implementasi dana
BOS, maka produk yang di hasilkan dari implementasi dana BOS di SD
Wedoro adalah berupa dokumen dan sarana dan prasarana. Dari produk
tersebut dapat di gunakan sebagai bahan dalam menunjang proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil dari penelitian kluaran atau produk yang
berasal dari dokumen diantaranya adalah buku Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dimana KKM adalahsebagai batasan atau acuan dalam
melaksanakan suatu pembelajaran, sehingga di saat guru melaksanakan pembelajaran sudah mempunya acuan dan dapat memperkirakan
target-target apa saja yang harus di lakukan. Jadi dari hasil observasi peneliti
pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro sudah melaksanakan
Kriteria Ketuntasan sudah bisa di katakan baik. Kemudianuntuk jadwal
pelajaran membantu guru untuk membagi semua mata pelajaran kedalam
jam yang sudah di tentukan, sehingga dalam pelaksanaan dapat berjalan
secara sistematis dan tidak berantakan atau seenaknya sendiri. Berdasarkan
observasi peneliti pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro sudah
melaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang di susun dan sudah
bisa di katakan baik. Selanjutnya adalah buku panduan kurikulum dimana
48
di lengkapi dengan metode-metode mengajar yang inovatif, tetapi
berdasarkan observasi peneliti bahwa pelaksanaan pembelajaran di SD
Negeri Wedoro belum mengacu pada buku panduan kurikulum yang ada
dan cendrung guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan kemauanya
sendiri. Sehingga sistem pembelajaran yang di lakukan di SD Negeri
Wedoro kurang baik. Kemudian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah suatu rencana yang di gunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan pembelajaran, tetapi dalam kenyataanya pembelajaran di
SD Negeri Wedoro belum di laksanakan sesuai dengan rancangan
pelaksnaan pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Disisi lain untuk produk yang di hasilkan berupa Sarana dan
prasarana di antaranya alat peraga pembelajaran yaitu alat yang di gunakan
untuk simulasi pembelajaran, dengan pembelajaran menggunakan alat
peraga tersebut maka siswa dapat lebih mudah memahami apa yang
sedang di jelaskan oleh guru, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran di
SD Negeri Wedoro belum terlaksana dengan baik. Karena dalam
melaksanakan pembelajaran guru kurang mampumemanfaatkan
media-media tersebut. Sehingga media-media pembelajaran yang sebenarnya sudah
lengkap tidak bermanfaat sama sekali. Kemudian hal yang sama juga
terjadi pada pemanfaatan alat-alat olahraga, dimana alat-alat olahraga
seperti bola voly, net voly, raket, lapangan tenis meja dsbg. Selanjutnya
hal yang sama terjadi pada alat musik, dimana alat musik di sekolah SD
Negeri Wedoro juga tidak di manfaatkan dengan baik..
4.2.1.3 Akibat
Pelaksnaan Program BOS di SD Negeri Wedoro memiliki akibat
bagi siswa dalam proses belajar mengajar. Akibat tersebut di timbulkan
dari kurangnya pemanfaatan kelengkapan dokumen dan kelengkapan alat
peraga. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro
49 4.2.1.4 Pengaruh
Pengaruh dari pelaksnaan dana BOS di SD Negeri Wedoro di
bedakan menjadi dua yaitu pengsruh jangka pndek dan pengaruh jangka
panjang yang di jelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Jangka Pendek
Dengan kelengkapan dokumen dan sarana/prasarana yang
ada,seharusnya SD Negeri Wedoro mampu memanfaatkanya dengan
baik, sehingga pengaruh jangka pendek dari kelengkapan dokumen
dan sarana/prasaran tersebut dapat di manfaatkan pada waktu tertentu
untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran.
2. Pengaruh Jangka Panjang
Pengaruh jangka panjang bagi SD Negeri Wedoro dapat dirasakan oleh
siswa yaitu dengan adanya dana BOS sehingga wali murid sudah tidak
merasa terbebani lagi dengan biaya operasional sekolah.
4.2.2 Hambatan
Dalam pelaksanaan dana BOS di SD Negeri Wedoro menemui
breberapa hambatan yaitu ada beberapa masyarakat atau wali murid
yang masih kurang menegerti mengenai dana BOS sehingga tim
penyelenggara dana BOS dituduh menyelewengkan dana BOS, selain
itu tim penyelenggara BOS kesuliatan mencari pembimbing/guru yang
mempunyai kemampuan sesuai dengan kriteria yang di perlukan. Selain
itu tidak ada kontroling dari dinas, sehingga dalam pelaksanaan dana
BOS terkesan berjalan sendiri. Sehingga apabila terjadi permasalahan
kepala sekolah kesulitan untuk menyelesaiakanya.
Suatu hambatan tentu ada solusi yang didapatkan setelah
melakukan evaluasi. Dari semua kendala tersebut pihak sekolah
melakukan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersbut
antara lain mengadakan sosialisasi pelaksanaan dana BOS kepada
masyarakat atau wali murid yang sesuai dengan petunjuk teknis
(Juknis) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional .
50
menyelesaikan hambatan-hambatan di selsaikan sendiri dari pihak
sekolah. Setelah itu memberi pelatihan kepada guru/pembimbing
supaya mampu menjalankan sesuai dengan tugasnya.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Proses alokasi Dana BOS di SD Negeri Wedoro
Proses alokasi dana BOS di SD Negeri Wedoro dilaksanakan pada
bulan Juli 2014 sampai pada bulan juni 2015. Pelaksanaan program dana
BOS dilaksanakan oleh tim penyelenggara yang dibentuk oleh sekolah
guna melancarkan pengalokasian dana BOS. Adapun pelaksanaan dana
BOS dilakukan mulai dari perencanaan yang mencangkup perencanaan
dokumen, perencanaan pengadaan barang, dan perencanaan pelaksanaan.
Kemudian proses pelaksanaan mencangkup Pengadaan Dokumen Sekolah,
Pengadaan sarana dan prasarana, Pengelolaan dana oleh Tim
penyelenggara, Kebutuhan pelaksana setelah itu untuk mengetahui
keluaran, akibat, dan pengaruh di lakukan analisis yang menunjukan
bahwa produk yang di keluarkan/yang di hasilkan dari dana BOS yaitu
berupa kelengkapan dokumen dan kelengkapan sarana/prasarana.
Kemudian hasil dari akibat adalah pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri
Wedoro tidak mengalami peningkatan sama sekali (monoton). Selanjutnya
hasil dari pengaruh jangka pendek berupa kelengkapan dokumen dan
sarana/prasaran yang dapat di manfaatkan pada waktu tertentu untuk
menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kemudian pada pengaruh
jangka panjang yaitu dengan adanya dana BOS sehingga wali murid sudah
tidak merasa terbebani lagi dengan biaya operasional sekolah.
Dari penjelasan di atas, maka pelaksanaan dana BOS sudah
berjalan dengan baik, tapi dalam pemanfaatan dokumen dan
sarana/prasarana masih di temui kelemahan-kelemahan yang
menyebabkan proses belajar mengajar tidak berkembang (monoton).
4.3.2 Relevansi Penelitian
51
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa alokasi
dana BOS di SD N wedoro sudah berjalan baik. Hal tersebut
samadengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Giyanto di Sekolah
Dasar Negeri Belah I Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan yang
menunjukan bahwa pengalokasian dana BOS berjalan dengan baik,
kemudian terdapat kesamaan lain yaitu sama-sama mengetahui hasil
pelaksanaan penelitian. Kemudian persamaan dari penelitian ini
dengan penelitian yang di lakukan oleh Gede Andreyan Semara
Bhawa1, Iyus Akhmad Haris2, Made Artana3 (2014) menunjukan
kesamaan hasil. Yaitu kedua penelitian menunjukan bahwa
pelaksanaan program dan BOS berjalan dengan efktif.
2. Perbedaan dari Penelitian
Selanjutnya perbedaan antara pengalokasian dana BOS di SD Negeri
Wedoro juga berbeda dengan pengalokasian dana BOS di SD
Sukasada Bali. Yang menunjukan pengalokasian dana BOS di sekolah
tersebut di sesuaikan dengan JUKNIS dari Permen Diknas No. 76
Tahun 2013. Sedangkan pengalokasian dana BOS di SD Negeri