• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bab ini akan dideskripsikan tentang analisis hasil penelitianterhadap

implementasi program dana bantuan operasional sekolah (BOS).Analisis ini

dilakukan dengan melihat fakta-fakta dan temuan dilapangan. Dalampenelitian

ini, teknik pengumpulan data menggunakan hasil observasi danwawancara dengan

informan-informan terpilih yang berisi jawaban ataspertanyaan-pertanyaan

penelitian berdasarkan analisis terhadap kondisi sekolahpenerima dana BOS

dengan menghubungkan teori yang digunakan dalam implementasi program dana

bos di SD Negeri Wedoro.

4.1Profil Sekolah

SD Negeri Wedoro terletan di RT 8 RW 1 Kelurahan Wedoro Kecamatan

Penawangan Kabupaten Grobogan. SD Negeri Wedoro memiliki 1 (satu) orang

Kepala Sekolah, 1 (satu) guru olahraga, 1 (satu) guru Pendidikan Agama Islam,

dan 5 (lima) orang sebagai guru kelas. SD Negeri Wedoro berdiri di atas tanah

seluas 2ha. Pada tahun akademik 2014/2015 SD Negeri Wedoro memiliki jumlah

siswa sebanyak 191. Siswa terdiri dari berbagai macam kalangan dengan status

ekonomi yang juga beragam. Dilihat dari tingkat kesejahteraan orang tua siswa

terdapat 50% orang tua siswa yang di kategorikan kurang mampu, sisanya adalah

35% sebagai masyarakat menengah, dan 15% tergolong sebagai masyarakat

mampu.

4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Wedoro

Adapun visi, misi dan tujuan dari SD Negeri Wedoro berikut :

1. Visi

Berdasarkan Iman dan Taqwa menjadi Sekolah Dasar Unggul

Indikator

a. Beriman dan Taqwa.

b. Berpengetahuan dan berteknologi.

(2)

39 d. Berperilaku sesuai norma.

e. Berkepedulian sosial.

Misi

a. Mengembengkan kegiatan keagamaan.

b. Mengembangkan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

a. Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

b. Mengembangkan keterampilan hidup.

c. Mengembangkan pembelajaran budipekerti.

d. Mengembangkan kepedulian sosial.

Tujuan

a. Tertingkatnya iman dan taqwa.

b. Tertingkatnya pengetahuan, teknologi, dan seni.

c. Tertingkatnya kecakapan hidup.

d. Terbudayakannya perilaku sesuai norma.

e. Terbudayakannya kepedulian sosial.

4.1.2 Prestasi Lulusan

a. Prestasi akademik lulusan sudah lulus memenuhi Standar Nasional

Pendidikan yaitu 100% lulus,

b. Prestasi lomba-lomba akademik sekolah (rata-rata belum mencapai

prestasi),

c. Prestasi non akademik sekolah yaitu dalam bidang olahraga dan

keterampilan/seni, belum dapat dikatakan tinggi (rata-rata mencapai

kejuaraan tingkat kecamatan).

4.1.3 Pengembangan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Di SD Negeri Wedoro terdapat 6 (enam) orang guru yang berpendidikan

S1 dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang

diajarkan dan hanya sebagian yang telah mengikuti penataran-penataran

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, sisanya 2 (dua) orang

berpendidikan belum S1 dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan

(3)

40

b. Kepala sekolah berpendidikan S1 dan belum mampu mengoperasikan

komputer dengan baik.

c. Tenaga administrasi sarana dan prasarana sekolah belum bisa

melaksanakan tugasnya dengan maksimal, karena tenaga administrasi

saran dan prasarana sekolah merangkap sebagai guru kelas 2(dua).

Sehingga kepala sekolah dengan bendahara yang memiliki peranan

penting dalam mengelola pemanfaatan program BOS.

4.1.4 Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri Wedoro telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan,

yaitu dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).

a. 100% guru telah menyusun program tahunan, program semester (promes)

dan silabus mata pelajaran, untuk kalender pendidikan sekolah hanya

menjalankan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah,

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 100% guru telah menyusun

RPP,

c. Program remedial dan pengayaan. Guru telah melaksanakan remedial dan

melakukan pengayaan sesuai dengan tuntutan kurikulum atau Standar

Nasional Pendidikan.

4.1.5 Sarana dan Prasarana

a. SD Negeri Wedoro memiliki 6, 1 ruang Guru, 1 rumah dinas penjaga, dan

1 ruang rusak di gunakan sebagai gudang serta sarana dan prasarana

(fasilitas) lainnya belum lengkap dan memadai, belum dapat dikatakan

memenuhi Standar Nasional Pendidikan,

b. Bahan dan sumber belajar yaitu Buku, beragam macamnya, buku cerita,

buku pengetahuan, buku pelajaran, majalah, kamus, ensiklopedia dan

lain-lain dalam kondisi sebahagian tidak terawat. Perbandingan jumlah buku

pelajaran dan jumlah siswa belum memenuhi Standar Nasional

Pendidikan.

c. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dengan menggunakan

(4)

41

bantuan peraga IPA, serta LCD dalam jumlah yang belum proporsional

dengan jumlah siswa.

d. Fasilitas ruangan yang disediakan untuk menunjang pembelajaran para

siswa di sekolah ini antara lain tersedianya lapangan untuk berolahraga

dan beberapa sarana penunjang kebersihan. Tetapi belum adanya beberapa

ruang penunjang antara lain mushola, Unit Kesehatan Sekolah (UKS),

Koperasi, dan Perpustakaan.

4.1.6 Pengembangan Nilai

a. Memenuhi standar penilaian sesuai dengan standar kompetensi yang telah

ditetapkan KKM (kriteria ketuntasan minimal).

b. Sistem penilaian tersusun dengan baik.

c. Memiliki bank soal sebagai database sistem penilaian yang baik.

d. Memiliki dokumen penilaian yang lengkap, komprehensif dan rapi.

4.2Hasil Penelitian

Sebagaimana sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui

implementasi program dana BOS di SD Negeri Wedoro, maka peneliti melakukan

wawancara mendalam dengan informan yang terkait seperti kepala sekolah,

bendahara sekolah, komite sekolah, dalam rangka mencari jawaban atas

permasalahan yang dihadapi.

Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program

dana bantuan operasional sekolah (BOS) berjalan efektif. Beberapa keterangan

yang peneliti dapatkan dari wawancara dengan informan setidaknya dapat

menggambarkan bagaimana implementasi program dana bantuan operasional

sekolah (BOS) di SD Negeri Weoro.

4.2.1 Pencapaian Masukan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti di SD Negeri

Wedoro tentang Implementasi program dana BOS menunjukan bahwa

implementasi program dan BOS di lakukan dengan beberapa tahapan sebagai

(5)

42 4.2.1.1Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dalam Implementasi program dan BOS

mencangkup perencanaan dokumen, perencanaan pengadaan barang, dan

perencanaan pelaksanaan. Dimana dalam beberapa pelaksanaan tersebut

dilakukan dengan perencanaan dokumen yaitu dengan di lakukan pada

sebelum ahir semester genap atau sebelum semester ganjil terlaksana.

Karena dalam perencanan tersebut membahas tentang dokumen Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) dan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Untuk menyusun perencanaan tersebut diantaranya

adalah aseptor/pemangku kepentingan melakukan rapat guna membahas

tugas yang yang di berikan kepada tim penyusun yang bertugas menyusun

dokumen-dokumen yang harus berjalan pada satu tahun ajaran yang akan

datang. Selanjutnya yaitu perencanaan pengadaan barang, dimana

perencanaan tersebut berorientasi pada pengadaan-pengadaan barang yang

di butuhkan oleh sekolah. Kemudian aseptor/pemangku kepentingan

melakukan rapat juga guna membahas semua kebutuhan sekolah yang

dapat di manfaat sebagai penunjang pembelajaran selama satu tahun ajaran

yang akan datang. Setelah itu adalah perencanaan pelaksanaan yaitu

membahas tentang semua perencanaan pelaksanaan kegiatan sekolah,

dimana aseptor/pemangku kepentingan melakukan rapat yang membahas

tentang kegiatan-kegiatan yang dirasa perlu di laksanakan di tahun ajaran

kedepan diantaranya adalah menentukan hari infaq, hari olahraga bersama,

dan hari bebas sampah. Berdasarkan penjelasan di atas bentuk kesiapan

dari sekolah juga di sampaikan oleh Ibu Nurul Komariyah, S.Pd.SD,

(Kepala Sekolah SD Negeri Wedoro) yang menyatakan :

(6)

43 4.2.1.2Proses

Setelah semua perencanaan tersusun maka proses Implementasi

Program dana BOS di SD Negeri Wedoro di mulai dengan pelaksanaan

sebagai berikut:

Pengadaan dokumen sekolah yaitu dokumen-dokumen yang telah

di susun oleh tim penyusun mulai di cetak dan di gandakan untuk di

bagikan kepada semua guru kelas, guru mapel, dan kepala sekolah. Karena

guru kelas, guru mapel dan kepala sekolah adalah salah satu pemangku

kepentingan. Maka dari pembagian dokumen tersebut Implementasi dana

BOS di SD Negeri Wedoro dapat berjalan sesuai dengan perencanaan

yang di susun dalam RKAS. Selanjutnya pengadaan sarana dan prasarana

sekolah di lakukan secara bersamaan yaitu semua guru SD Negeri Wedoro

bersama-sama untuk membeli sarana dan prasarana sesuai dengan

kebutuhan sekolah. Pembelian sarana dan prasarana secara bersama-sama

adalah salah satu kesepakatan dari semua guru dan kepala sekolah SD

Negeri Wedoro sebagai tindakan yang adil supaya tidak timbul hal-hal

yang tidak di inginkan. Kemudian pengelolaan dana oleh tim

penyelenggara dana BOS yaitu selain di gunakan untuk pengadaan

dokumen dan sarana dan prasarana dana BOS juga di gunakan untuk

pembiayayaan kegiatan rumah tangga sekolah di antaranya adalah belanja

jasa kantor (langganan listrik, langganan internet, dst). Selain itu dana

BOS juga di gunakan untuk honorrarium pegawai non PNS (Honor Guru

Tidak Tetap).

Untuk kegiatan yang terahir pihak sekolah melakukan pengadaan

dana untuk kebutuhan pelaksana, dalam hal ini yang di maksud dengan

kebutuhan pelaksana adalah untuk peningkatan pelaporan penggunaan

dana BOS antara lain honorrarium pengelola dana BOS yang mencangkup

bendahara dan kepala sekolah, pengelola dana BOS oleh komite, dan

tenaga pembuatan SPJ BOS.

Penjelasan di atas di perkuat dengan pendapat yang di sampaikan

(7)

44

“Sebenarnya gini mas, untu pengmbangan standar pembiayaan

sekolah itu di lakukan dengan cara memberikan pembiayaan pada kegiatan rumah tangga sekolah diantaranya pembelian atk dan perawatan berbagai alat elektronik kantor. Selain itu pembiayaan pada perjalanan dinas dan honorarium pegawai non PNS serta dalam pelaporan penggunaan dana BOS. Begitu mas.”

4.2.1.1.1 Capaian Standar Penggunaan dana BOS

Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan standar

penggunaan dan BOS dalam pengalokasian dana BOS. Di SD Negeri

Wedoro pengalokasian dana BOS juga mengacu standar penggunaan dana

BOS guna mendapatkan hasil yang maksimal, dimana standar penggunaan

dana BOS tentang pengalokasian dana BOS mencangkup 8 Standar yaitu

Pengembangan Standar Kompetensi, Pengembangan Standar Isi, Pengembngan

Standar Proses, Pengembangan PTK,Pengambangan Sarpras, Pengembangan

Standar Pengelolaan, Pengembangan Standar sistem Pembiayaan, dan

Pengembangan dan Implementasi Penilaian. Dari beberapa standar tersebut, kegiatan yang dilakukan oleh SD Negeri Wedoro untuk memenuhi standar

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penegmbangan Standar Kompetensi

Pemenuhan PengembanganStandar Kompetensi yang di lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen pemenuhan dokumen SKL yang

meliputi Penyusunan, belanja cetak dan penggandaan Kriteria Ketuntasan

Minimal. Kemudian pemenuhan komponen Penajaman Materi US meliputi

pelaksanan les/penambahan jam pelajaran materi US, pelaksanan uji coba

US tingkat kabupaten, pengawasan try out ke 3, tambahan pelajaran kelas 6,

belanja cetak dan penggandaan naskah try out 1,2,3 dan kisi-kisi, transport

pengambilan naskah try out, konsumsi try out.

2. Pengembangan Standar Isi

Pemenuhan Pengembangan Standar Isi yang di lakukan oleh SD

Negeri Wedoro mencangkup komponen penyusunan pembagian tugas

guru dan jadwal pelajaran yang meliputi penyusunan pembagian tugas

guru dan jadwal pelajaran, belanja cetak dan penggandaan jadwal

(8)

45

dokumen KTSP yang meliputi penyusunan, penggandaan, dan cetak

kurikulum, belanja makan dan minum rapat penyusunan kurikulum.

3. Pengembangan Standar Proses

Pemenuhan Pengembangan Standar Proses yang di lakukan oleh SD Negeri

Wedoro mencangkup komponen kegiatan perencanaan proses belajar

mengajar meliputi penyusunan RPP, cetak dan penggandaan RPP (kelas 1, 2,

3, 4, 5, 6, agama, PJOK, dan Bahs Jawa). Kemudian komponen adalah

kegiatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar meliputi pengadaan sarana

penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pembelian peta, pengadaan

buku pendukung KBM, pengadaan buku siswa dan guru KK 2013.

Komponen selanjutnya Prograam Kesiswaan meliputi pelaksanaan

pendaftaran peserta didik baru, cetan dan penggandaan foto 3x4 siswa baru,

fotocopy dan transport mengedarkan formulir S-1. Setelah itu adalah

komponen program Ekstrakurikuler meliputi pelaksanaan Ekstrakurikuler

kepramukaan, belanja alat dan bahan latihan, honor pelatih, dan penyusunan

jadwal dan materi latihan pramuka, pelaksanan ekstrakurikuler olahraga,

honor pelatih ekstra olahraga. Komponen selanjutnya adalah peningkatan

prestasi siswa meliputi partisipasi jambore, transportasi angkut peserta dan

barang, belanja konsumsi selama jambore, partisipasi turnamen dalam

rangka peingatan hari besar, transport upacara 17 Agustus.

4. Pengembangan Pembinaan Tenaga Kependidikan

Pemenuhan Pengembangan Pembinaan Tenaga Kependidikan yang di

lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen Pembinaan

guru/kepala sekolah di Gugus depan meliputi peningkatan kualitas guru

kelas, mata pelajaran, kepala sekolah, kegiatan KKG guru kelas, KKG

PJOK, KKG PAI, K3S Dabin, K3S Kecamatan. Kemudian komponen

selanjutnya pembinaan tenaga kependidikan meliputi pelatihan pengelolaan

BOS, konsumsi pelatihan dana aplikasi BOS, transport petugas pengerjaan

RKAS dan SPJ BOS.

5. Pengembangan Sarana dan Prasarana

Pemanuhan Pengembangan Sarana dan Prasarana yang di lakukan oleh SD

Negeri Wedoro mencangkup komponen pengadaan, pemeliharaan, peralatan

(9)

46

printer, pengadaan jam dinding. Selanjutnya komponen Pemeliharaan

bangunan gedung meliputi perbaikan jendela, belanja bahan perbaikan pintu

dan jendela, upah tenaga perbaikan pintu dan jendela. Kemudian komponen

Perlengkapan dan peralatan Sekolah Lainya meliputi kabel VGS 12m.

Setelah itu komponen pengadaan dan perawatan mebeler meliputi perbaikan

meja, kursi, almari, pengadaan mebeler.

6. Pengembangan Standar Pembiayaan

Pemenuhan Pengembangan Standar Pembiayaan yang di lakukan oleh SD

Negeri Wedoro mencangkup komponen Kegiatan rumah tangga sekolah,

langganan, jasa, daya meliputi konsumsi harian guru, isi ulang galon aqua,

gula teh, konsumsi tamu, Alat tulis Kantor (ATK), langganan Listrik,

Langganan Internet, Langganan surat kabar, langganan majalah inspirasi,

langganan majalah derap guru, langganan jurnal kependidikan mediatama,

konsumsi rapat rutin sekolah. Komponen selanjutnya adalah kegiatan

perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas rapat ruti kepala sekolah,

perjalanan dinas kegiatan K3S Kepala sekolah, perjalanan dinas kepala

sekolah dan bendahara sosialisasi BOS, perjalanan dinas pengambilan dana

BOS oleh bendahara BOS, perjalanan guru/kepala sekolah mengikuti diklat.

Kemudian komponen Honorrarium pegawai non PNS meliputi honor GTT

kelas 1 an Siti Mutoharoh, honor GTT kelas 2 an Finalia anjar dianita, honor

GTT kelas 3 Afif choirul M, honor GTT Agama an Saifudin, honor penjaga

Sekolah an Saryanto, honor Operator an Finalia anjar dianita. Setelah itu

komponen Peningkatan pelaporan penggunaan dana meliputi honor

pengelola dana BOS, pengelola dana BOS oleh bendahara, pengelolaan dana

BOS oleh kepala sekolah, pengelolaan dana BOS oleh komite, tenaga

pembuatan SPJ BOS, transport pengambilan dana BOS oleh kepala sekolah,

belanja cetak dan penggandaan LPJ BOS.

7. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian

Pemenuhan Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaia yang di

lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen Penyusunan dan

Penggandaan Soal meliput ulangan tengah semester , penggandaan naskah

dan penyusunan kisi-kisi UTS 1. Kemudian komponen tindak lanjut setelah

pelaksanaan ulangan meliputi korensi UTS, koreksi UAS, pengawasan

(10)

47

masyarakat yang di lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup

komponen kegiatan hubungan masyarakat meliputi perawatan aplikasi SIM

BOS.

8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

Pemenuhan Pngembangan dan Implementasi sistem penilaian yang di

lakukan oleh SD Negeri Wedoro mencangkup komponen penyusunan dan

penggandaan soal meliputi penggandaan naskah danpenyusunan kisi-kisi

UAS, Ujian UAS,Penggandaan US, ulangan kenaikan kelas (UKK).

Kemudian komponen selanjutnya pelaksanaan penilaian meliputi Ujian

Sekolah, operasional US, pemantauan pelaksana US, setelah itu komponen

Tindak lanjut pelaksanaan ulangan meliputi analisis nilai, penyusunan

laporan, pengiriman LJK, koreksi UTS 2, koreksi KK.

4.2.1.2 Keluaran

Merupakan suatu produk yang di hasilkan dari implementasi dana

BOS, maka produk yang di hasilkan dari implementasi dana BOS di SD

Wedoro adalah berupa dokumen dan sarana dan prasarana. Dari produk

tersebut dapat di gunakan sebagai bahan dalam menunjang proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil dari penelitian kluaran atau produk yang

berasal dari dokumen diantaranya adalah buku Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dimana KKM adalahsebagai batasan atau acuan dalam

melaksanakan suatu pembelajaran, sehingga di saat guru melaksanakan pembelajaran sudah mempunya acuan dan dapat memperkirakan

target-target apa saja yang harus di lakukan. Jadi dari hasil observasi peneliti

pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro sudah melaksanakan

Kriteria Ketuntasan sudah bisa di katakan baik. Kemudianuntuk jadwal

pelajaran membantu guru untuk membagi semua mata pelajaran kedalam

jam yang sudah di tentukan, sehingga dalam pelaksanaan dapat berjalan

secara sistematis dan tidak berantakan atau seenaknya sendiri. Berdasarkan

observasi peneliti pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro sudah

melaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang di susun dan sudah

bisa di katakan baik. Selanjutnya adalah buku panduan kurikulum dimana

(11)

48

di lengkapi dengan metode-metode mengajar yang inovatif, tetapi

berdasarkan observasi peneliti bahwa pelaksanaan pembelajaran di SD

Negeri Wedoro belum mengacu pada buku panduan kurikulum yang ada

dan cendrung guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan kemauanya

sendiri. Sehingga sistem pembelajaran yang di lakukan di SD Negeri

Wedoro kurang baik. Kemudian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah suatu rencana yang di gunakan sebagai panduan dalam

melaksanakan pembelajaran, tetapi dalam kenyataanya pembelajaran di

SD Negeri Wedoro belum di laksanakan sesuai dengan rancangan

pelaksnaan pembelajaran (RPP) yang sudah ada.

Disisi lain untuk produk yang di hasilkan berupa Sarana dan

prasarana di antaranya alat peraga pembelajaran yaitu alat yang di gunakan

untuk simulasi pembelajaran, dengan pembelajaran menggunakan alat

peraga tersebut maka siswa dapat lebih mudah memahami apa yang

sedang di jelaskan oleh guru, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran di

SD Negeri Wedoro belum terlaksana dengan baik. Karena dalam

melaksanakan pembelajaran guru kurang mampumemanfaatkan

media-media tersebut. Sehingga media-media pembelajaran yang sebenarnya sudah

lengkap tidak bermanfaat sama sekali. Kemudian hal yang sama juga

terjadi pada pemanfaatan alat-alat olahraga, dimana alat-alat olahraga

seperti bola voly, net voly, raket, lapangan tenis meja dsbg. Selanjutnya

hal yang sama terjadi pada alat musik, dimana alat musik di sekolah SD

Negeri Wedoro juga tidak di manfaatkan dengan baik..

4.2.1.3 Akibat

Pelaksnaan Program BOS di SD Negeri Wedoro memiliki akibat

bagi siswa dalam proses belajar mengajar. Akibat tersebut di timbulkan

dari kurangnya pemanfaatan kelengkapan dokumen dan kelengkapan alat

peraga. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Wedoro

(12)

49 4.2.1.4 Pengaruh

Pengaruh dari pelaksnaan dana BOS di SD Negeri Wedoro di

bedakan menjadi dua yaitu pengsruh jangka pndek dan pengaruh jangka

panjang yang di jelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Jangka Pendek

Dengan kelengkapan dokumen dan sarana/prasarana yang

ada,seharusnya SD Negeri Wedoro mampu memanfaatkanya dengan

baik, sehingga pengaruh jangka pendek dari kelengkapan dokumen

dan sarana/prasaran tersebut dapat di manfaatkan pada waktu tertentu

untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran.

2. Pengaruh Jangka Panjang

Pengaruh jangka panjang bagi SD Negeri Wedoro dapat dirasakan oleh

siswa yaitu dengan adanya dana BOS sehingga wali murid sudah tidak

merasa terbebani lagi dengan biaya operasional sekolah.

4.2.2 Hambatan

Dalam pelaksanaan dana BOS di SD Negeri Wedoro menemui

breberapa hambatan yaitu ada beberapa masyarakat atau wali murid

yang masih kurang menegerti mengenai dana BOS sehingga tim

penyelenggara dana BOS dituduh menyelewengkan dana BOS, selain

itu tim penyelenggara BOS kesuliatan mencari pembimbing/guru yang

mempunyai kemampuan sesuai dengan kriteria yang di perlukan. Selain

itu tidak ada kontroling dari dinas, sehingga dalam pelaksanaan dana

BOS terkesan berjalan sendiri. Sehingga apabila terjadi permasalahan

kepala sekolah kesulitan untuk menyelesaiakanya.

Suatu hambatan tentu ada solusi yang didapatkan setelah

melakukan evaluasi. Dari semua kendala tersebut pihak sekolah

melakukan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersbut

antara lain mengadakan sosialisasi pelaksanaan dana BOS kepada

masyarakat atau wali murid yang sesuai dengan petunjuk teknis

(Juknis) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional .

(13)

50

menyelesaikan hambatan-hambatan di selsaikan sendiri dari pihak

sekolah. Setelah itu memberi pelatihan kepada guru/pembimbing

supaya mampu menjalankan sesuai dengan tugasnya.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Proses alokasi Dana BOS di SD Negeri Wedoro

Proses alokasi dana BOS di SD Negeri Wedoro dilaksanakan pada

bulan Juli 2014 sampai pada bulan juni 2015. Pelaksanaan program dana

BOS dilaksanakan oleh tim penyelenggara yang dibentuk oleh sekolah

guna melancarkan pengalokasian dana BOS. Adapun pelaksanaan dana

BOS dilakukan mulai dari perencanaan yang mencangkup perencanaan

dokumen, perencanaan pengadaan barang, dan perencanaan pelaksanaan.

Kemudian proses pelaksanaan mencangkup Pengadaan Dokumen Sekolah,

Pengadaan sarana dan prasarana, Pengelolaan dana oleh Tim

penyelenggara, Kebutuhan pelaksana setelah itu untuk mengetahui

keluaran, akibat, dan pengaruh di lakukan analisis yang menunjukan

bahwa produk yang di keluarkan/yang di hasilkan dari dana BOS yaitu

berupa kelengkapan dokumen dan kelengkapan sarana/prasarana.

Kemudian hasil dari akibat adalah pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri

Wedoro tidak mengalami peningkatan sama sekali (monoton). Selanjutnya

hasil dari pengaruh jangka pendek berupa kelengkapan dokumen dan

sarana/prasaran yang dapat di manfaatkan pada waktu tertentu untuk

menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kemudian pada pengaruh

jangka panjang yaitu dengan adanya dana BOS sehingga wali murid sudah

tidak merasa terbebani lagi dengan biaya operasional sekolah.

Dari penjelasan di atas, maka pelaksanaan dana BOS sudah

berjalan dengan baik, tapi dalam pemanfaatan dokumen dan

sarana/prasarana masih di temui kelemahan-kelemahan yang

menyebabkan proses belajar mengajar tidak berkembang (monoton).

4.3.2 Relevansi Penelitian

(14)

51

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa alokasi

dana BOS di SD N wedoro sudah berjalan baik. Hal tersebut

samadengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Giyanto di Sekolah

Dasar Negeri Belah I Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan yang

menunjukan bahwa pengalokasian dana BOS berjalan dengan baik,

kemudian terdapat kesamaan lain yaitu sama-sama mengetahui hasil

pelaksanaan penelitian. Kemudian persamaan dari penelitian ini

dengan penelitian yang di lakukan oleh Gede Andreyan Semara

Bhawa1, Iyus Akhmad Haris2, Made Artana3 (2014) menunjukan

kesamaan hasil. Yaitu kedua penelitian menunjukan bahwa

pelaksanaan program dan BOS berjalan dengan efktif.

2. Perbedaan dari Penelitian

Selanjutnya perbedaan antara pengalokasian dana BOS di SD Negeri

Wedoro juga berbeda dengan pengalokasian dana BOS di SD

Sukasada Bali. Yang menunjukan pengalokasian dana BOS di sekolah

tersebut di sesuaikan dengan JUKNIS dari Permen Diknas No. 76

Tahun 2013. Sedangkan pengalokasian dana BOS di SD Negeri

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan kromatografi lapis tipis mendapatkan hasil pada daum bayam terdapat 2 jumlah warna komponennya, yaitu hijau dan kuning, jarak tempuh komponennya

Diterimanya Islam oleh orang-orang Mindanao, Sulu, Manilad dan sepanjang pesisir pantai kepulauan Filipina tidak terlepas dari ajaran Islam yang dibawa oleh para

Berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf nyata 5% yang disajikan pada Tabel 1 menunjukan bahwa penambahan PEG 6000 kedalam medium MS dengan berbagai konsentrasi berpengaruh

Bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan yang positif dan signifikan antara variabel persepsi mahasiswa

(1994) dinamika Cladocera dan Diptera pada sawah di Filipina dipengaruhi oleh pemberian pupuk nitrogen dan pestisida Selain itu indeks keanekaragaman (Tabel 2) juga tergolong

Berdasarkan tabel 5.10 Distribusi frekuensi Tabulasi Silang Hubungan Perawatan Bayi dengan Kejadian Dermatitis di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang

Gambaran anak Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan anak adalah setiap anak Indonesia hidup dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan yang sehat

meskipun demikian perbankan syariah di Pakistan lebih unggul di bandingkan perbankan syariah di Indonesia berdasarkan analisis pada rasio kinerja maqasid syariah index