• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TRANSAKSI - 04.TRANSAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV TRANSAKSI - 04.TRANSAKSI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TRANSAKSI

Daftar DIPA

Daftar Revisi DIPA

Estimasi Pendapatan

Daftar SKPA

DIPA Luncuran

DIPA Stimulus

Revisi DIPA Stimulus

Daftar SPM

Daftar SPM-BLU

Pendapatan

Pengembalian Belanja

Perekaman SSP (Bendahara)

Jurnal Neraca

Daftar Buku Besar yang Belum Lengkap Kd.Wil atau Jen.Kew

(2)

4.1. Memulai Komputer

Hidupkan komputer sehingga muncul tampilan utama windows.

Double klik icon

untuk SAKPA Kantor Pusat, Kantor Daerah,

Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan maupun Urusan Bersama.

4.2. Memulai Pengoperasian

Setelah aplikasi dijalankan, untuk SAKPA Kantor Pusat, Kantor Daerah, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan akan muncul tampilan awal sbb:

Untuk masuk ke aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan

Tingkat UAKPA, pengisian

Nama ID dan password sesuai dengan Nama ID dan Password yang telah

didaftarkan pada Sistem Akuntansi Keuangan

Admin untuk Satker

masing-masing.

(3)

4.2.1.

Daftar DIPA

Formulir ini

digunakan untuk merekam data Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang

telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Klik menu

Transaksi >>> Daftar DIPA

Dalam sub menu Daftar DIPA ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan

Cetak.

Tampilan layar untuk tambah Daftar DIPA adalah sbb:

Untuk Header DIPA akan tampil secara otomatis, selain itu isian:

No. Dokumen

: Diisi dengan nomor Surat Pengantar dokumen DIPA.

Tgl. Dok.

: Diisi dengan tanggal penandatanganan DIPA.

(4)

Program

: Otomatis terisi, pada saat mengisikan elemen Kegiatan.

Kegiatan/Output/Akun

/Rupiah Pagu

: Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode

Kegiatan, Output, Akun dan Rupiah Pagu.

Total DIPA

: Terisi secara otomatis

Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan detil DIPA.

Tombol Batal untuk membatalkan penyimpanan.

(5)

4.2.2. Daftar Revisi DIPA

Untuk Revisi DIPA disediakan menu tersendiri tanpa harus mengubah DIPA awal.

Formulir ini digunakan untuk merekam data Revisi DIPA dan Pengiriman SKPA ke

satker lain (SKPA yang mengurangi pagu anggaran satker yang bersangkutan).

Klik menu

Transaksi

>>>

Daftar Revisi DIPA

Tampilan Daftar Revisi DIPA adalah sbb:

Dalam sub menu Daftar DIPA Revisi ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

Untuk Header DIPA terdiri dari isian:

 No. Revisi : Diisi dengan nomor Revisi DIPA yang dikeluarkan oleh Ditjen PBN.

 Tgl. Revisi : Diisi dengan tanggal Revisi DIPA yg dikeluarkan oleh Ditjen PBN.

 No. Geser : Diisi dengan nomor Revisi DIPA yang dikeluarkan oleh

Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

(6)

terisi ‘0’ dan ‘Revisi Ke’ akan terisi ‘1’. Misalnya DIPA tersebut sudah mengalami 4 kali revisi, maka Revisi Terakhir akan terisi ‘4’ dan seterusnya.

Sedangkan dalam Detil Revisi DIPA, data DIPA yang akan direvisi dapat dicari dengan tombol sehingga akan muncul tampilan sbb:

DIPA AWAL Yang Belum Direvisi adalah data-data MAK dalam DIPA yang belum mengalami revisi sama sekali. Sedangkan Daftar Revisi Sebelumnya adalah data-data MAK dalam DIPA

yang pernah mengalami revisi. Dan kolom menandakan record tersebut telah direvisi

melalui ’revisi ke’ yang disebut diatas.

Data DIPA AWAL Yang Belum Direvisi dan data Daftar Revisi Sebelumnya dapat dipilih

dengan tombol .

Apabila data yang direvisi tidak ada pada DIPA Awal ataupun DIPA Revisi sebelumnya maka kita dapat langsung melakukan isian kolom-kolom yang ada, dan akan ada konfirmasi sbb:

Detil Revisi DIPA juga dapat diisi langsung dengan isian sbb:

 Program/Kegiatan/Out

put/Akun/

: Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode Fungsi, Sub Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, MAK dan Rupiah DIPA Awal atau Revisi Sebelumnya.

(7)

Untuk dapat menambah revisi DIPA pastikan posisi

sama dengan posisi

. Dan untuk pindah posisi gunakan tombol

.

Apabila ada kesalahan perekaman revisi DIPA, tetapi posisi

tidak sama

dengan

maka untuk mencapai

tersebut harus dilakukan

proses

untuk revisi-revisi sesudahnya.

Misalnya ada kesalahan perekaman untuk

, sedangkan

maka

harus dilakukan proses

terlebih dahulu. Setelah itu baru

dapat melakukan proses

pada data

tersebut.

(8)

4.2.3.

Estimasi Pendapatan

Formulir ini digunakan untuk merekam data Estimasi Pendapatan satker yang bersangkutan.

Klik menu Transaksi >>> Estimasi Pendapatan

Tampilan Estimasi Pendapatan adalah sbb:

Dalam sub Menu Estimasi Pendapatan ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

Tampilan Tambah Estimasi Pendapatan terdiri dari isian sbb:

 Satuan Kerja : Otomatis sesuai set up

 No.Dok. : Diisi dengan nomor dokumen DIPA.

 Tgl. Dok : Diisi dengan tanggal dokumen DIPA.

 Tgl Buku : Diisi dengan tanggal buku.

 JNS.SATKER : Otomatis terisi sesuai dengan jenis kewenangan, sesuai setup lokasi.

 Program : Otomatis terisi pada saat pengisian elemen Kegiatan.

 Kegiatan : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kegiatan.

 Output : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Output.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode Akun.

 KPPN : Diisi dengan kode KPPN.

 Rupiah : Diisi dengan rupiah Estimasi Pendapatan.

Proses cetak Estimasi Pendapatan dilakukan dengan cara mengklik tombol (Cetak). Tampilan

(9)

4.2.4.

Daftar SKPA

Klik menu Transaksi >>> Daftar SKPA

Formulir ini digunakan untuk merekam data SKPA yang diiterima satker yang bersangkutan. SKPA ini berarti menambah pagu anggaran. Tampilan Daftar SKPA adalah sbb:

Untuk Header SKPA akan tampil secara otomatis, selain itu isian:

 No. Dokumen : Diisi dengan nomor Surat Pengantar dokumen SKPA.

 Tgl. Dok. : Diisi dengan tanggal penandatanganan SKPA.

 Tgl. Buku : Diisi dengan tanggal pembukuan SKPA.

Sedangkan Detil SKPA terdiri dari isian:

 JNS.SATKER : Otomatis terisi sesuai dengan kode jenis kewenangan yang

diisi pada saat setup satker pada menu Admin.

 KPPN : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode KPPN

pada dokumen DIPA.

 SD-CP : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Sumber

Dana dan Cara Penarikan pada dokumen DIPA.

 Program : Otomatis terisi, pada saat mengisikan elemen Kegiatan.

 Kegiatan/Output/Akun/R

upiah Pagu

: Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode

Kegiatan, Output, Akun dan Rupiah Pagu.

 Total DIPA : Terisi secara otomatis

Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan detil SKPA. Tombol Batal untuk membatalkan penyimpanan.

Proses cetak Daftar SKPA dilakukan dengan cara mengklik tombol (Cetak). Tampilan layar

(10)

4.2.5.

DIPA Luncuran

Formulir ini digunakan untuk merekam data DIPA yang diluncurkan sebelum tahun anggaran

berjalan.

Klik menu Transaksi >>> DIPA Luncuran

Dalam sub menu Daftar DIPA Luncuran ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

Tampilan layar untuk tambah Daftar DIPA Luncuran adalah sbb:

Untuk Header DIPA Luncuran akan tampil secara otomatis, selain itu isian:

 No. Dokumen : Diisi dengan nomor Surat Pengantar dokumen DIPA Luncuran.

 Tgl. Dok. : Diisi dengan tanggal penandatanganan DIPA Luncuran.

 Tgl. Buku : Diisi dengan tanggal pembukuan DIPA Luncuran.

Sedangkan Detil DIPA Luncuran terdiri dari isian:

 JNS.SATKER : Otomatis terisi sesuai dengan kode jenis kewenangan yang

diisi pada saat setup satker pada menu Admin.

 KPPN : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode KPPN

pada dokumen DIPA Luncuran.

 SD-CP : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Sumber

Dana dan Cara Penarikan pada dokumen DIPA Luncuran.

 Program : Otomatis terisi, pada saat mengisikan elemen Kegiatan.

 Kegiatan/Output/Akun/R

upiah Pagu

: Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode

Kegiatan, Output, Akun dan Rupiah Pagu.

(11)

Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan detil DIPA Luncuran.

Tombol Batal untuk membatalkan penyimpanan.

(12)

4.2.6.

DIPA Stimulus

Klik menu Transaksi >>> DIPA Stimulus

Dalam sub menu Daftar DIPA Stimulus ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

Tampilan layar untuk tambah Daftar DIPA Stimulus adalah sbb:

Untuk Header DIPA Stimulus akan tampil secara otomatis, selain itu isian:

 No. Dokumen : Diisi dengan nomor Surat Pengantar dokumen DIPA Stimulus.

 Tgl. Dok. : Diisi dengan tanggal penandatanganan DIPA Stimulus.

 Tgl. Buku : Diisi dengan tanggal pembukuan DIPA Stimulus.

Sedangkan Detil DIPA Stimulus terdiri dari isian:

 JNS.SATKER : Otomatis terisi sesuai dengan kode jenis kewenangan yang

diisi pada saat setup satker pada menu Admin.

 KPPN : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode KPPN

pada dokumen DIPA Stimulus.

 SD-CP : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Sumber

Dana dan Cara Penarikan pada dokumen DIPA Stimulus.

 Program : Otomatis terisi, pada saat mengisikan elemen Kegiatan.

 Kegiatan/Output/Akun/R

upiah Pagu

: Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan Kode

Kegiatan, Output, Akun dan Rupiah Pagu.

(13)

Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan detil DIPA Stimulus.

Tombol Batal untuk membatalkan penyimpanan.

(14)

4.2.7.

Revisi DIPA Stimulus

Untuk Revisi DIPA Stimulus disediakan menu tersendiri tanpa harus mengubah DIPA Stimulus awal.

Klik menu Transaksi >>> Revisi DIPA Stimulus

Tampilan Revisi DIPA Stimulus adalah sbb:

Dalam sub menu Revisi DIPA Stimulus ini dapat dilakukan proses Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

Untuk Header Revisi DIPA Stimulus terdiri dari isian:

 No. Revisi : Diisi dengan nomor Revisi DIPA Stimulus yang dikeluarkan oleh Ditjen

PBN.

 Tgl. Revisi : Diisi dengan tanggal Revisi DIPA Stimulus yg dikeluarkan oleh Ditjen

PBN.

 No. Geser : Diisi dengan nomor Revisi DIPA Stimulus yang dikeluarkan oleh

Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

 Tgl. Geser : Diisi dengan tanggal Revisi DIPA Stimulus yg dikeluarkan oleh

Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

‘No. Revisi’ dan ‘Tgl. Revisi’ tidak dapat diisi apabila ‘No. Geser’ dan ‘Tgl Geser’ terisi. Begitu

pula sebaliknya, ‘No. Geser’ dan ‘Tgl Geser’ tidak dapat diisi apabila ‘No. Revisi’ dan ‘Tgl Revisi’

(15)

Revisi Terakhir dan Revisi Ke akan terisi secara otomatis. Revisi Terakhir menunujukan angka

terakhir revisi. Apabila baru pertama kali Tambah Revisi DIPA Stimulus, maka ‘Revisi

Terakhir’ akan terisi ‘0’ dan ‘Revisi Ke’ akan terisi ‘1’. Misalnya DIPA Stimulus tersebut sudah mengalami 4 kali revisi, maka Revisi Terakhir akan terisi ‘4’ dan seterusnya.

Sedangkan dalam Detil Revisi DIPA Stimulus, data DIPA Stimulus yang akan direvisi dapat

dicari dengan tombol sehingga akan muncul tampilan sbb:

DIPA AWAL Yang Belum Direvisi adalah data-data MAK dalam DIPA Stimulus yang belum mengalami revisi sama sekali. Sedangkan Daftar Revisi Sebelumnya adalah data-data MAK

dalam DIPA Stimulus yang pernah mengalami revisi. Dan kolom menandakan record

tersebut telah direvisi melalui ’revisi ke’ yang disebut diatas.

Data DIPA AWAL Yang Belum Direvisi dan data Daftar Revisi Sebelumnya dapat dipilih

dengan tombol .

(16)

Rupiah Revisi

: Diisi dengan rupiah revisi terakhir

Total DIPA

: Terisi secara otomatis.

Untuk dapat menambah revisi DIPA Stimulus pastikan posisi

sama dengan

posisi

.

Dan

untuk

pindah

posisi

gunakan

tombol

.

Apabila ada kesalahan perekaman revisi DIPA Stimulus, tetapi posisi

tidak

sama dengan

maka untuk mencapai

tersebut harus dilakukan

proses

untuk revisi-revisi sesudahnya.

Misalnya ada kesalahan perekaman untuk

, sedangkan

maka

harus dilakukan proses

terlebih dahulu. Setelah itu baru

dapat melakukan proses

pada data

tersebut.

(17)

4.2.8.

Daftar SPM

Klik menu Transaksi >>> Daftar SPM

Daftar SPM digunakan untuk menampilkan daftar SPM yang ada untuk Satker yang bersangkutan.Tampilan Daftar SPM adalah sbb:

Tampilan Daftar SPM terbagi 3 (tiga) tampilan yaitu :

 Tampilan SPM Header

 Tampilan SPM Detail

 Tampilan SPM Potongan

Untuk melihat tampilan SPM Detail dan SPM Potongan untuk masing-masing SPM Header dilakukan dengan cara :

 Klik

 Letakkan kursor pada baris No. SPM yang dimaksud

 Klik atau

(18)

Sedangkan untuk tampilan SPM Potongan adalah sbb:

(19)

Tampilan Tambah Daftar SPM terdiri dari isian sbb:

 Satker : Otomatis, sesuai setup lokasi.

 Tgl. SPM : Diisi dengan tanggal SPM.

 No. SPM : Diisi dengan nomor SPM.

 Tgl. SP2D : Diisi dengan tanggal SP2D.

 No. SP2D : Diisi dengan nomor SP2D.

 Jumlah Bayar : Diisi dengan jumlah bersih rupiah SPM/SP2D.

 KPPN : Diisi dengan kode KPPN

 Cara Bayar : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode cara bayar.

 Dokumen : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode dokumen.

 No. Dokumen : Otomatis, sesuai jenis dokumen atau diisi dengan nomor dokumen.

 Tanggal Dokumen : Otomatis, sesuai jenis dokumen atau diisi dengan tanggal dokumen.

 Fungsi/SubFungsi

/BA-Unit Es I/ Program

: Otomatis terisi, apabila mengisikan kode Kegiatan

 Kegiatan : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode kegiatan.

 Output : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode output.

(20)

 C.P. : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode cara penarikan.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Akun.

 Rupiah Pengeluaran : Diisi dengan rupiah Pengeluaran.

 Dept : Otomatis, sesuai dengan kode akun Potongan yang diisi.

 Unit : Otomatis, sesuai dengan kode akun Potongan yang diisi.

 Akun : Diisi dengan kode akun Potongan.

 Rupiah Potongan : Diisi dengan jumlah rupiah Potongan.

Proses cetak SPM dilakukan dengan cara mengisi isian kosong yang terdapat dalam format cetak SPM terlebih dahulu. Tampilan layar untuk cetak SPM adalah sbb:

Tampilan Cetak SPM terdiri dari isian sbb:

 RTH dicetak Per No SPM atau Per KD MAK.

 Bulan : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode bulan.

Pada saat tombol (cetak) diklik, layar menampilkan Daftar Transaksi SPM sbb:

Apabila setelah diverifikasi terdapat kesalahan nomor SPM atau nomor SP2D, maka nomor

(21)

4.2.9.

Daftar SPM-BLU

Klik menu Transaksi >>> SPM/SP2D BLU

Daftar SPM BLU digunakan untuk menampilkan daftar SPM Pengesahan Badan Layanan Umum yang ada untuk Satker yang bersangkutan. Tampilan Daftar SPM BLU adalah sbb:

Tampilan Daftar SPM BLU terbagi 3 (tiga) tampilan yaitu :

 Tampilan SPM Header

 Tampilan SPM Detail

 Tampilan SPM Potongan

Untuk melihat tampilan SPM BLU Detail dan SPM BLU Potongan untuk masing-masing SPM Header dilakukan dengan cara :

 Klik

 Letakkan kursor pada baris No. SPM yang dimaksud

 Klik atau .

(22)

Sedangkan untuk tampilan SPM Penerimaan adalah sbb:

Tampilan layar untuk tambah SPM BLU adalah sbb:

Tampilan Tambah Daftar SPM terdiri dari isian sbb:

 Tgl. SPM : Diisi dengan tanggal SPM.

 No. SPM : Diisi dengan nomor SPM.

(23)

 No. SP2D : Diisi dengan nomor SP2D.

 Penerimaan : Diisi dengan nilai rupiah penerimaan.

 Pengeluaran : Diisi dengan nilai rupiah pengeluaran.

 Saldo : Otomatis.

 Periode Triwulan : Terpilih sesuai dengan tanggal SP2D.

 KPPN : Diisi dengan kode KPPN.

 Satker : Otomatis.

 Dokumen : Otomatis atau diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan

kode dokumen.

 No. Dokumen : Otomatis, sesuai jenis dokumen atau diisi dengan nomor dokumen.

 Tanggal Dokumen : Otomatis, sesuai jenis dokumen atau diisi dengan tanggal

dokumen.

 Fungsi/SubFungsi/BA

-Unit Es I/ Program

: Otomatis terisi, apabila mengisikan kode Kegiatan

 Kegiatan : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode kegiatan.

 Output : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode output.

 Lokasi : Otomatis, sesuai setup wilayah lokasi.

 Sub Kelompok Akun : Diisi dengan kode Sub Kelompok Akun.

 Jenis Pembayaran : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode jenis

pembayaran.

 Sifat Pembayaran : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode sifat

pembayaran.

 S.D. : Otomatis BLU.

 C.P. : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode cara

penarikan.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Akun.

 Rupiah Pengeluaran : Diisi dengan rupiah Pengeluaran.

 Dept : Otomatis, sesuai dengan kode akun Potongan yang diisi.

 Unit : Otomatis, sesuai dengan kode akun Potongan yang diisi.

 Akun : Diisi dengan kode akun Potongan.

 Rupiah Potongan : Diisi dengan jumlah rupiah Potongan.

(24)

Pada saat tombol (cetak) diklik, layar menampilkan Daftar Transaksi SPM BLU sbb:

4.2.10.

Pendapatan

Klik menu

Transaksi >>> Pendapatan

Formulir ini digunakan untuk merekam penerimaan negara yang disetorkan melalui

dokumen Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Tampilan formulir Pendapatan (SSBP)

sbb:

(25)

Tampilan layar untuk tambah SSBP adalah sbb:

Tampilan Tambah SSBP terdiri dari isian sbb:

 Tanggal Dokumen : Diisi dengan tanggal SSBP.

 Nomor NTB : Diisi dengan Nomor Transaksi Bank. Diperoleh dari bank pada saat

setor.

 Kode KPPN : Diisi sesuai kode KPPN di SSBP.

 Nomor NTPN : Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara. Diperoleh dari

bank pada saat setor.

 Departemen/Lembaga : Otomatis sesuai setup.

 Unit Organisasi : Otomatis sesuai setup.

 Satuan : Otomatis sesuai setup.

 Wilayah : Otomatis sesuai setup.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan akun penerimaan.

(26)

Proses cetak SSBP dilakukan dengan cara mengisi isian kosong yang terdapat dalam format cetak SSBP terlebih dahulu. Tampilan layar untuk cetak SSBP adalah sbb:

Tampilan Cetak SSBP terdiri dari isian sbb:

Periode

: Diisi dengan pilihan Bulanan atau Per Tanggal.

(27)

4.2.11.

Pengembalian Belanja

Klik menu

Transaksi >>> Pengembalian Belanja

Formulir ini digunakan untuk merekam Pengembalian Belanja yang disetorkan melalui

Surat Setoran Pengembalian Belanja.

Tampilan formulir Surat Setoran Pengembalian Belanja adalah sbb:

(28)

Tampilan layar untuk tambah SSPB adalah sbb:

Tampilan Tambah SSPB terdiri dari isian sbb:

 Tanggal Dokumen : Diisi dengan tanggal SSBP.

 Nomor NTB : Diisi dengan Nomor Transaksi Bank yang dikeluarkan oleh bank

atau kantor pos. Diperoleh dari bank pada saat setor.

 Kode KPPN : Diisi sesuai kode KPPN di SSPB.

 Nomor NTPN : Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang

dikeluarkan oleh Ditjen Perbendaharaan. Diperoleh dari bank pada saat setor.

 Tanggal Buku : Otomatis sama dengan tanggal dokumen. Dapat diganti sesuai

tanggal pembukuan/pelaporan.

 Departemen/Lembaga : Otomatis sesuai setup.

 Unit Organisasi : Otomatis sesuai setup.

 Satuan Kerja/Proyek : Otomatis sesuai setup.

 Wilayah : Otomatis sesuai setup.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan akun

pengembalian belanja.

(29)

 Output : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode Output.

 Jenis Satker : Otomatis sesuai setup.

 Jumlah Setoran : Diisi sesuai jumlah rupiah setoran pengembalian belanja.

 SD/CP : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode sumber

dana dan cara penarikan.

Tombol digunakan untuk menyimpan data detail pengembalian belanja.

Tombol digunkan membatalkan proses simpan pengembalian belanja.

Proses cetak SSPB dilakukan dengan cara mengisi isian kosong yang terdapat dalam format cetak SSPB terlebih dahulu. Tampilan layar untuk cetak SSPB adalah sbb:

Tampilan Cetak SSPB terdiri dari isian sbb:

 Periode : Diisi dengan pilihan Bulanan atau Per Tanggal.

Pada saat tombol (cetak) diklik, layar menampilkan Daftar Transaksi SSPB sbb:

(30)

4.2.12.

Perekaman SSP (Bendahara)

Formulir ini digunakan untuk merekam Surat Setoran Pajak yang disetorkan ke kas

negara melalui Surat Setoran Pajak. Dokumen SSP ini tidak diproses oleh satker yang

bersangkutan kecuali satker dengan BA-Es1 015.04 (Kantor Pelayanan Pajak).

Tampilan formulir Surat Setoran Pengembalian Belanja adalah sbb:

Dalam sub Menu SSP ini dapat dilakukan proses Cari, Tambah, Ubah, Hapus dan Cetak.

(31)

Tampilan Tambah SSP terdiri dari isian sbb:

 Tanggal Dokumen : Diisi dengan tanggal SSP.

 Nomor NTB : Diisi dengan Nomor Transaksi Bank yang dikeluarkan oleh bank

atau kantor pos. Diperoleh dari bank pada saat setor.

 Kode KPPN : Diisi sesuai kode KPPN di SSP.

 Nomor NTPN : Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang

dikeluarkan oleh Ditjen Perbendaharaan. Diperoleh dari bank pada saat setor.

 Departemen/Lembaga : Otomatis sesuai setup.

 Unit Organisasi : Otomatis sesuai setup.

 Satuan Kerja : Otomatis sesuai setup.

 Wilayah : Otomatis sesuai setup.

 Jenis Satker : Otomatis sesuai setup.

 Akun : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan akun

pengembalian belanja.

(32)

Tampilan Cetak SSP terdiri dari isian sbb:

Dok

Sumber

: Dipilih SSP, Potongan SPM atau Gabungan.

Periode

: Diisi dengan pilihan Bulanan atau Per Tanggal.

(33)

4.2.13.

Jurnal Neraca

Klik menu

Transaksi >>> Jurnal Neraca

Jurnal Aset atau Jurnal Neraca adalah sarana untuk memasukkan rincian dari suatu

transaksi aset kedalam sistem akuntansi dari masing-masing perkiraan, perkiraan

debet maupun perkiraan kredit (misalnya dokumen piutang, utang, dsb).

Tampilan Jurnal Neraca adalah sbb:

Dalam sub Menu Jurnal Neraca ini dapat dilakukan proses Cari, Tambah, Ubah, Hapus

dan Cetak.

(34)

Tampilan Tambah Jurnal Neraca terdiri dari isian sbb:

 Tanggal : Diisi dengan tanggal Jurnal Neraca.

 No. : Diisi dengan nomor Jurnal Neraca.

 KPPN : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode

KPPN.

 Tahun Anggaran : Otomatis sesuai setup.

 Perkiraan : Diisi/pilih menggunakan tombol , sesuai dengan kode

Perkiraan atau cari menggunakan tombol , sesuai dengan

kode Perkiraan.

 Rupiah : Diisi sesuai jumlah rupiah Jurnal Neraca.

 Jns Satk : Otomatis sesuai setup.

 Keterangan : Diisi dengan keterangan.

Proses cetak Jurnal Neraca dilakukan dengan cara mengisi isian kosong yang terdapat dalam format cetak Jurnal Neraca terlebih dahulu. Tampilan layar untuk cetak Jurnal Neraca adalah sbb:

Tampilan Cetak Jurnal Neraca terdiri dari isian sbb:

(35)
(36)

4.2.14.

Daftar Buku Besar yang Belum Lengkap Kd Wilayah atau Jenis

Kewenangan

Digunakan untuk memperbaiki database aplikasi yang jenis kewenangan atau kode wilayahnya kosong. Hal ini dapat diketahui pada saat proses Pengambilan Saldo Awal dan Summary Buku Besar 2011. Apabila pada saat Pengambilan Saldo Awal dan Summary Buku Besar 2011 muncul pesan sbb:

Berarti dalam database aplikasi SAKPA sebelumnya ada data-data yang jenis kewenangan atau kode wilayahnya kosong. Sehingga proses pengambilan saldo awalnya tidak sempurna.

Untuk melengkapi jenis kewenangan atau kode wilayah yang kosong dapat melalui menu transaksi Daftar Buku Besar yang Belum Lengkap Kode Wilayah atau Jenis Kewenangan sbb:

Untuk melengkapi Daftar Buku Besar yang Belum Lengkap Kode Wilayah atau Jenis

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kewenangan override pada suatu level ID dengan cara : klik pada menu yang akan diberikan  klik tanda “>” untuk memindahkan dari kolom Available

Cari data di tabel kategori_produk Load data kategori_produk Panggil form daftar kategori produk. Tampilkan form daftar kategori produk Klik

Untuk edit data karyawan, klik terlebih dahulu tombol cari, kemudian masukan kode karyawan, jika kode karyawan di temukan maka data karyawan akan tampil,

26 Pilih Case Setup Packet Filter Tombol Refresh Pada Menu Packet Filter Dalam Submenu Setup Klik Tombol Refresh Menampilkan parameter firewall berdasarkan kasus yang

Lakukan proses Tone Mapping, klik menu HDR pilih Tone Mapping lalu klik tombol OK untuk melakukan proses Tone Mapping4. Simpan dengan memilih

Pilih menu pemakaian kemudian pilih tanggal awal dan akhir lalu klik tampilkan Menampilkan data laporan pemakaian 22 Menu laporan stok barang (Admin, User) Menguji tombol

Pada daftar pesanan Bagian Produksi akan melihat detail pesanan. Bagian produksi akan mengubah status pesanan menjadi proses. Setelah itu klik tombol “Ambil form”, tombol

Kode barang otomatis tertera nomer kolomnya, kategori, nama barang, harga, jumlah stok, unit dan keterangan tidak diisi kemudian klik tombol Simpan Kode barang: B00001 kategori: