• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarah konservatisme sebenarnya timbul sebagai .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sejarah konservatisme sebenarnya timbul sebagai .docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Awal mula kemunculan ideologi konservatisme sebenarnya timbul sebagai reaksi atas keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme telah berusaha meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah) yang mapan. Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat ideologi tandingan.

Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu individualistis. Liberalis mememandang masyarakat terdiri atas individu atau golongan individu. Hal ini bertolak belakang dengan cara pandang konservatisme, yang menganggap masyarakat dan kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsur-unsur kebahagiaan yang lebih besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat secara individual. Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi.

Edmund Burke (1729-1797) adalah ahli filsafat, sekaligus seorang konservatif (penganut paham konservatisme) dan politisi (ahli politik) dari Inggris. Pada tahun 1755, Majelis rendah (House of Commons) mengingatkan bahwa Inggris Raya berhak memaksakan kehendaknya pada Amerika sebagai negara jajahannya. Mengenai pernyataan ini, Edmund Burke bersimpati terhadap Revolusi Amerika. Bahkan ia mendesak parlemen untuk mencabut semua undang-undang yang telah diberlakukan sejak tahun 1763, yang ditentang penduduk Koloni di Amerika. Ia juga menghimbau pada pertimbangan pikiran sehat untuk membuat rakyat di Amerika bahagia.

Secara garis besar, konservatisme memiliki pandangan sebagai berikut : Masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang tertata baik.

Agar dapat tercipta masyarakat yang ideal, dibutuhkan suatu pemerintahan yang memiliki kekuasaan yang mengikat. Peraturan kekuasaan yang tepat akan menjamin terwujudnya perlakuan yang sama terhadap setiap individu.

(2)

Konservatisme   belum   pernah,   dan   tidak   pernah   bermaksud   menerbitkan   risalat­ risalat   sistematis   seperti Leviathankarya Thomas Hobbes atau Dua Risalat tentang Pemerintahan karya Locke.   Akibatnya,   apa   artinya   menjadi   seorang konservatif  pada  masa  sekarang  seringkali   menjadi  pokok   perdebatan  dan  topik yang dikaburkan oleh asosiasi dengan bermacam­macam ideologi atau partai politik (dan yang seringkali berlawanan). R.J. White pernah mengatakannya demikian: "Menempatkan konservatisme di dalam botol dengan sebuah label adalah seperti berusaha mengubah atmosfer menjadi cair … Kesulitannya muncul dari sifat konservatisme sendiri. Karena konservatisme lebih merupakan suatu kebiasaan pikiran, cara merasa, cara hidup, daripada sebuah doktrin politik."[3]

Meskipun konservatisme adalah suatu pemikiran politik, sejak awal, ia mengandung banyak   alur   yang   kemudian   dapat   diberi   label   konservatif,   baru   yapada Masa Penalaran, dan khususnya reaksi terhadap peristiwa­peristiwa di sekitar Revolusi Perancispada  1789,  konservatisme mulai  muncul  sebagai  suatu sikap atau  alur pemikiran   yang   khas.   Banyak   orang   yang   mengusulkan   bahwa   bangkitnya kecenderungan   konservatif   sudah   terjadi   lebih   awal,   pada   masa­masa awal Reformasi,   khususnya   dalam   karya­karya   teolog Anglikan yang berpengaruh, Richard Hooker –   yang   menekankan   pengurangan   dalam   politik demi menciptakan keseimbangan kepentingan­kepentingan menuju keharmonisan sosial dan kebaikan bersama. Namun baru ketika polemic Edmund Burke muncul ­ Reflections on the Revolution in France ­   konservatisme   memperoleh penyaluran pandangan­pandangannya yang paling berpengaruh.

Edmund Burke (1729-1797)

(3)

tujuan­tujuan Revolusi Amerika.   Tradisi   konservatif   klasik   ini   seringkali menekankan   bahwa   konservatisme   tidak   mempunyai   ideologi,   dalam   pengertian program utopis, dengan suatu bentuk rancangan umum. Burke mengembangkan gagasan­gagasan ini sebagai reaksi terhadap gagasan 'tercerahkan' tentang suatu masyarakat yang dipimpin oleh nalar yang abstrak. Meskipun ia tidak menggunakan istilah   ini,   ia   mengantisipasi   kritik   terhadap modernisme,   sebuah   istilah   yang pertama­tama digunakan pada akhir abad ke­19 oleh tokoh konservatif keagamaan Belanda Abraham Kuyper.   Burke   merasa   terganggu   oleh Pencerahan,   dan sebaliknya menganjurkan nilai tradisi.

Sebagian orang, kata Burke, tidak cukup mempunyai nalar dibandingkan orang lain, dan karena itu sebagian dari mereka akan menciptakan pemerintahan yang lebih buruk daripada yang lainnya bila mereka benar­benar mengandalkan nalar. Bagi Burke,   rumusan   yang   semestinya   tentang   pemerintahan   tidak   diperoleh   dari abstraksi seperti "Nalar," melainkan dari perkembangan negara sesuai dengan apa yang   dihargai   zaman   dan   lembaga­lembaga   penting   masyarakat   lainnya   seperti keluarga dan Gereja.

Meskipun secara nominal Konservatif, Disraeli bersimpati dengan beberapa tuntutan dari   kaum Chartis dan  membela   aliansi   antara   kaum  bangsawan   yang   bertanah dengan   kelas   pekerjaan   dalam   menghadapi   kekuatan   kelas   menengah   yang meningkat. Ia membantu pembentukan kelompok Inggris Muda pada 1842 untuk mempromosikan   pandangan   bahwa   yang   kaya   harus   menggunakan   kekuasaan mereka   untuk   melindungi   yang   miskin   dari   eksploitasi   oleh   kelas   menengah. Perubahan Partai Konservatif menjadi suatu organisasi massa modern dipercepat oleh konsep tentang "Demokrasi Tory " yang dihubungkan dengan Lord Randolph Churchill.

Sebuah koalisi Liberal­Konservatif pada masa Perang Dunia I berbarengan dengan bangkitnya Partai Buruh,   mempercepat   runtuhnya   kaum   Liberal   pada   1920­an. Setelah Perang Dunia II,   Partai   Konservatif   membuat   konsesi­konsesi   bagi kebijakan­kebijakan   sosialis   kaum   Kiri.   Kompromi   ini   adalah   suatu   langkah pragmatis untuk memperoleh kembali kekuasaan, tetapi juga sebagai akibat dari sukses­sukses   awal   dari perencanaan sentral dan   kepemilikan   negara   yang menciptakan suatu consensus lintas­partai. Hal ini dikenal sebagai 'Butskellisme', setelah   kebijakan­kebijakan Keynesian yang   hampir   identik   dari Rab Butler atas nama kaum Konservatif, dan Hugh Gaitskell untuk Partai Buruh.

Namun   demikian,   pada   1980­an,   di   bawah   pimpinan Margaret Thatcher,   dan pengaruh Sir Keith Joseph, Partai ini kembali ke gagasan­gagasan ekonomi liberal klasik, dan swastanisasi dari banyak perusahaan negara pun diberlakukan. Untuk pembahasan lebih terinci, lihat Sejarah Partai Konservatif.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Dari data prosentase kemandirian belajar mahasiswa pada tabel 6 dalam penerapan metode pembelajaran e -learning pada siklus II mahasiswa yang memiliki kemandirian dan

Akuisisi citra adalah tahap untuk mendapatkan citra digital. Citra yang didapat terbagi atas citra latih dan citra uji. Proses pengambilan citra telur ayam negeri adalah

Pada penelitian ini, sistem kultur suspensi sel wortel (Daucus carota L.) digunakan sebagai model untuk mengetahui pengaruh variasi pH terhadap pertumbuhan biomassa sel serta

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles & Hubberman, 2009:17). Penyajian data

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan, sumbangan pemikiran, dan bahan pertimbangan mengenai pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana bagi

Perkiraan Tanggal Efektif 28 Oktober 2010 Perkiraan Masa Penawaran 1-3 November 2010 Perkiraan Tanggal Penjatahan 5 November 2010 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham

bakal terjadi di dalam perjanjian sewa beli kendaraan bermotor roda dua baik itu didasarkan kepada ada atau tidak adanya itikad baik maka kita tidak dapat pula memisahkannya

Ayat tersebut dapat menjadi landasan hukum jual beli online dalam Islam. Selain itu, jual beli yang tidak tunai heknaknya segera ditulis agar.. terhindar dari kesalahpahaman