• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ramadhan Bulan Perjuangan HS 572014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ramadhan Bulan Perjuangan HS 572014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ramadhan Bulan Perjuangan;

Raih Kemenangan, Tegakkan Daulah Khilafah Islam

PENDAHULUAN

Saat ini, ummat Islam tengah berhadapan dengan kaum penjajah imperialis, penyimpangan yang dilakukan oleh para penguasa diktator yang menghambakan dirinya untuk kepentingan imperialis barat.Kaum kafir serta antek-anteknya, terus melancarkan serangan kepada Islam dan kaum Muslim.Hal ini terus dilakukan, tanpa pernah berhenti demi mencegah kembali bangkitnya Islam dan Kaum muslimin dalam bentuk sebuah institusi yang sangat ditakuti oleh mereka yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah.

Bulan ini adalah bulan Ramadhan, bulan dimana generasi kaum Muslimin terdahulu, senantiasa menggiatkan amal shalih, jihad dan perjuangan mereka di bulan Ramadhan.Sehingga akhirnya Ramadhan menjadi bulan perjuangan dan kemenangan bagi kaum muslimin.Sejarah menunjukkan, kaum Muslimin sejak masa Rasul SAW banyak melakukan jihad dan perjuangan di bulan Ramadhan.Berbagai kemenangan besar dan gemilang juga dikaruniakan oleh Allah kepada kaum Muslimin pada bulan Ramadhan, kemenangan-kemenangan yang mengubah jalannya sejarah peradaban umat manusia.

Selama Ramadhan setiap bentuk taqarrub kepada Allah akan diberi ganjaran berlipat-lipat ganda. Amal taqarrub itu amat banyak bentuknya. Karenanya tentu harus ada yang diutamakan dibanding yang lain. Untuk itu, Allah SWT memberikan panduan di dalam sebuah hadits Qudsi. Allah SWT berfirman:

… »

امموم ،ههييلمعم ت

ت ض

ي رمتمفيا امممه ى

م لمإه ب

م ح

م أم ءءى

ي ش

م به ىدهبيعم ى

م لمإه ب

م رمقمتم امموم

« …

هتبمحهأت ىتمحم ل

ه ف

ه اومنملابه ى

م لمإه ب

ت رمقمتميم ىدهبيع

م ل

ت ازميم

Dan tidaklah hambaKu bertaqarub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku fardhukan atasnya, dan hambaKu terus bertaqarrub kepadaKu dengan amal-amal nawafil hingga Aku mencintainya …(HR Bukhari, Ibn Hibban dan al-Baihaqi)

Jadi taqarrub kepada Allah itu dilakukan dengan melaksanakan berbagai amal fardhu, dan menambahnya dengan amal-amal sunnah. Tentu, amal-amal fardhu harus diprioritaskan. Ibn Hajar al-‘Ashqalani menyatakan di Fath al-Bârî, sebagian ulama besar mengatakan bahwa “siapa yang fardhu lebih menyibukkan dia dari nafilah maka dimaafkan, sebaliknya siapa yang nafilah menyibukkan dia dari amal fardhu maka dia telah tertipu”.

Dalam konteks inilah, contoh dan teladan Rasul SAW beserta sahabat penting untuk kita hidupkan. Selain puasa Ramadhan, mereka bertaqarrub dengan melaksanakan fardhu berupa jihad dan perjuangan.Ruh jihad dan perjuangan itulah yang harus kita hidupkan dan realisasikan sekarang ini.Sehingga kemenangan yang diraih Rasulullah dan para sahabatnya, juga dapat kita raih sekarang ini.

(2)

keta’atan kaum mulimin di Bulan Ramadhan yang tengah ada di puncaknya itulah yang memastikan turunnya Pertolongan Allah tersebut.

Sahabat Rasulullah saw yang mulia , yakni Abdullah bin Rawahhah ra, pernah bertutur:

هب هللا نمركأ يذلا نيدلا اذهب لا مهلتاقن ام ةرثك لو ةوق لو ددعب سانلا لتاقن ام

Kita memerangi kaum imperialis bukan karena senjata, kekuatan dan pasukan kita yang berjumlah besar. Namun, kita memerangi mereka semata-mata karena agama yang dengan itulah Allah memuliakan kita.” (Riwayat Ibnu Ishaq). KEYAKINAN-lah yang mengantar pada kemenangan, dan keyakinan ini pula yang harus senantiasa kita pegang hingga Allah SWT menurunkan pertolonganNYA pada kita dengan tegaknya khilafah yang kita rindukan.

هرصني نم هللا نرصنيلو

“Dan pasti Allah akan menolong siapa saja yang menolong (agama)-Nya.” (QS Al-Hajj [22]: 40)

BARAT TAKUT KHILAFAH TEGAK

Daulah Khilafah Islam yang akan didirikan, akan menggabungkan dunia muslim dan memanfaatkan dengan cepat seluruh sumberdaya yang ada untuk mengembangkan infrastuktur dan industry didunia islam sehingga akan memunculkan Negara islam yang canggih yang pada akhirnya akan mengancam posisi strategis Negara imperialis terutama Amerika Serikat dari panggung internasional secara umum dan wilayah-wilayah muslim pada khususnya.

Sejarah panjang Daulah Khilafah Islamiyyah telah banyak mengungkap informasi tentang status global kaum muslimin yang dihargai dan diagungkan, hanya saja saat ini, situasi internasional menunjukkan fakta yang bertentangan dengan masa lalu kaum muslim yang dipenuhi keagungan. Kondisi ini memang terus diupayakan dan dijaga keberlangsungannya oleh orang-orang kafir sejak Mustafa Kemal at tathturk – LaknatuLlah—menghapuskan kekhilafahan terakhir di Turki pada tahun 1924 M, dan terus berlangsung hingga hampir mencapai 100 tahun.

Status global Daulah Khilafah Islamiyyah yang sangat dihargai dalam perjalanan sejarah dunia, tidak dapat dihapuskan oleh para musuh-musuh Islam, meskipun mereka coba menyembunyikannya. Hal ini menyebabkan setiap upaya untuk mengembalikan kekhilafahan, menjadi momok yang menakutkan bagi mereka.Hal ini dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan para politisi dunia barat yang menjadi pembentuk opini dibarat.

Mantan Presiden AS Presiden Bush

“Khilafah ini akan menjadi imperium islam totaliter yang meliputi semua negeri-negeri muslim yang membentang dari Eropa hingga Afrika Utara, dari Timur tengah hingga Asia Tenggara”

Henry Kissinger, November 2004 dalam sebuah wawancara, mengungkapkan pandangannya dengan menyatakan, “Apa yang kita sebut sebagai terorisme di Amerika Serikat sebenarnya adalah pemberontak islam radikal terhadap dunia sekuler dan demokratis atas nama pendirian semacam kekhilafahan”.

(3)

John Abizaid (kepala Komando Pusat AS) dan Jendral Richard Meyers (Ketua Kepala Staf Gabungan) September 2005, menyoroti Ancaman Khilafah di Angkatan Darat AS

Gubernur Amerika Mitt Romney mengatakan, “Bagi Islam Radikal, terdapat konflik dan tujuan yang menyeluruh--- yaitu menggantikan seluruh Negara islam modern dengan kekhilafahan yang satu dengan menghancurkan AS dan menaklukan dunia

STRATEGI BARAT MEMPERTAHANKAN PENJAJAHAN DAN MENGHALANGI KEBANGKITAN ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN

Orang-orang Kafir Barat, yang memiliki ideologi kapitalisme memiliki thariqoh melakukan penjajahan dan senantiasa mempersiapkan strategi-strategi yang dapat semakin mengokohkan penjajahan mereka melalui cara-cara (uslub) membuat konsesus-konsesus yang dipaksakan, kebijakan-kebijakan yang harus diadopsi oleh Negara jajahannya, membuat forum-forum dan program-program yang dapat memastikan pelaksanaan konsesus dan kebijakan yang ditetapkan oleh mereka.

Khusus untuk Indonesia, Barat yang dipimpin oleh AS, telah merancang strategi untuk menjadikan Asia, khususnya Indonesia, menjadi masa depan bagi AS. Hal ini Nampak dari statemen Tom Donilon – US National Security Advisor yang mengatakan, “Asia akan menjadi masa depan AS. Karena itu semua elemen kekuatan AS akan dikerahkan menyeimbangkan upaya militer, politik, perdagangan dan investasi serta nilai-nilai AS di Asia Pasifik.” .

Juga dari pidatonya Barack Obama, 20/9/2011,

“bahwa fondasi kuat untuk kemajuan manusia terletak pada perekonomian terbuka, masyarakat terbuka, dan pemerintah terbuka. AS bekerja di dalam dan luar negeri untuk memastikan dukungan untuk prinsip Open Government (OG) yang mempromosikan transparansi, perlawanan korupsi, memberikan energi pada keterlibatan sipil dan memanfaatkan teknologi baru untuk memperkuat dasar-dasar kebebasan dalam bangsa kita sendiri dan luar negeri.”

Dan ucapan George Poling, US CSIS, “Indonesia akan menjadi sahabat Amerika tapi tidak akan menjadi partner strategis atau sekutu dalam waktu dekat.” Menjadi pertanda bahwa Indonesia tak pernah dianggap sebelah mata oleh Amerika.

Mengamankan negeri yang ingin terus dibiarkan dalam cengkaram penjajahan mereka termasuk Indonesia di dalamnya adalah dengan cara (1) menjaga keamanan sehingga posisi mereka sebagai negeri penjajah bisa semakin kokoh dan kapitalisasi dapat diamankan. Selain itu, mereka (2) menjaga kondisi perpolitikan menjadi kondusif sehingga para kapitalis dapat mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Dan para kapitalis dapat mnyempurnakan demokrasi dengan aliran dana para kapitalis. Tujuan akhirnya, mereka Negara kafir AS ingin menjadi Global government (Pemerintahan global) dan ini identik dengan Liberalisasi dalam perspektif ekonomi sedangkan dalam perspektif kebijakan politik identik dengan policy transfer (pentransfer kebijakan).

(4)

Pada saat yang sama, strategi ini mereka jalankan untuk makin menancapkan ketergantungan negara kaya SDM dan SDA terhadap ‘donasi’ (baca: Hutang) dan investasi kapitalis global.

Paradigma kapitalis menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai cara untuk mengentaskan kemiskinan, dengan propaganda trickle down effect. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya pada investasi sektor-sektor berbasis SDA dengan memeras darah dan keringat tenaga kerja murah dan meriah.

Mereka sadar cara-cara yang eksploitatif ini akan menimbulkan gejolak sosial, karena itulah mereka memaksa pemerintah untuk membuat program-program ‘bumper’ untuk sekedar meredam perut yang kelaparan, tanpa pernah bersungguh-sungguh mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat, individu per individu---- Barat merancang program pengentasan kemiskinan yang pada kenyataannya merupakan kebohongan besar, yang hasilnya bukanlah mnegentaskan kemiskinan, tapi justru semakin memiskinkan masyarakat.

Dalam perdagangan, Barat juga menebar jerat Liberalisasi perdagangan. Memunculkan ambisi Indonesia untuk menjadi raksasa ekonomi baru di Asia, padahal kondisi Indonesia belum siap bersaing dalam liberalisasi perdagangan sehingga kenekatan Indonesia menceburkan diri dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) hasilnya justru membuat Indonesia semakin terjerat jaring Liberalisasi perdagangan di sektor barang dan jasa. Karena implementasi MEA adalah justru, Indonesia terburuk kedua setelah Laos.Parahnya, pemerintah malah menyusun regulasi baru yang memuluskan aneksasi asing terhadap SDA, SDM dan kedaulatan Indonesia. Bahkan mereka ‘memindahkan’ kemiskinan perkotaan menjadi tersebar ke desa dan luar Jawa. Komitmen mencetak desa mandiri justru memuluskan diplomasi korporasi dengan aparat desa demi penguasaan lahan, kekayaan alam dan menjadikan transmigran hanya sebagai buruh industri.

(4) Dalam strategi Liberalisasi layanan public, Birokrasi dan manajemen pemerintahan yang buruk menjadi pembenaran untuk memandulkan dan meliberalisasi fungsi ‘negara’. Negara tidak lagi menjadi penyedia dan pelayan kebutuhan vital rakyat. Dengan dalih efisiensi dan profesionalitas, perlahan-lahan peran pemerintah diswastanisasi. Sektor-sektor krusial yang berhubungan dengan kemashlahatan rakyat banyak tata kelolanya diserahkan pada perusahaan, yang tak jarang investor utamanya adalah pihak asing.

Fatalnya, dalam fungsinya yang makin terbatas, pemerintah dituntut menjadi badan usaha, yang tidak haram menarik untung dari rakyatnya.Akibatnya pemerintah dituntut mensifati dirinya sebagai good governance yang melakukan tata kelola negara secara akuntabel, transparan, menegakkan hukum, menjamin partisipasi, efisien&efektif, tanggap, setara, bervisi futuristik, melakukan pengawasan dan profesional. Yang terakhir, (5) Barat mengupayakan penerimaan dan adopsi nilai-nilai Barat yang jelas akan memuluskan strategi imperialis lainnya karena akan memformat kaum muslim menjadi masyarakat moderat – plural – humanis – religius – NAMUN APOLITIS.

MENGHADAPI STRATEGI BARAT, TERUS BERJUANG DAN RAIH KEMENANGAN DENGAN TEGAKNYA KHILAFAH

Di dalam sebuah hadits Qudsi. Allah SWT berfirman:

… »

ىددببع

ع ل

ل ازعيع امعوع ،هديبلععع ت

ل ض

ب رعتعفبا امممد ى

م لعإد ب

م حعأع ءءى

ب ش

ع بد ىددببعع ى

م لعإد ب

ع رمقعتع امعوع

(5)

Dan tidaklah hambaKu bertaqarub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku fardhukan atasnya, dan hambaKu terus bertaqarrub kepadaKu dengan amal-amal nawafil hingga Aku mencintainya … (HR Bukhari, Ibn Hibban dan al-Baihaqi)

Jadi taqarrub kepada Allah itu dilakukan dengan melaksanakan berbagai amal fardhu, dan menambahnya dengan amal-amal sunnah. Tentu, amal-amal fardhu harus diprioritaskan. Ibn Hajar al-‘Ashqalani menyatakan di Fath al-Bârî, sebagian ulama besar mengatakan bahwa “siapa yang fardhu lebih menyibukkan dia dari nafilah maka dimaafkan, sebaliknya siapa yang nafilah menyibukkan dia dari amal fardhu maka dia telah tertipu”

Amal fardhu, amal taqarrub yang paling dicintai Allah.Itu, tidak terbatas pada ibadah saja, tetapi meliputi semua fardhu (kewajiban) dari Allah baik

fardhu ‘ain maupun fardhu kifayah.Termasuk di dalamnya fardhu menerapkan hukum-hukum Allah SWT untuk mengatur semua aspek kehidupan.Fardhu ini mengharuskan, penentuan halal dan haram dikembalikan kepada syariah, tidak dikembalikan kepada manusia sesuai hawa nafsunya seperti doktrin kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Kedaulatan rakyat itu hakikatnya merupakan bentuk kesyirikan menjadi manusia sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang diperingatkan oleh al-Quran surat at-Taubah ayat 31. Karena itu, perjuangan mewujudkan fardhu penerapan syariah dan hukum-hukum Islam itu sekaligus akan merealisasi tauhid dan menghilangkan kesyirikan.

Hal itu mengharuskan penerapan syariah oleh penguasa melalui institusi kekuasaan dan negara.Dan ini merupakan salah satu yang difardhukan di dalam Islam. Dalam Islam, mengangkat seorang khalifah atau imam melalui baiat adalah fardhu kifayah. Rasul SAW bersabda:

«

ةةيملدهداجع ةةتعيبمع ت

ع امع ةةععيببع هدقدنلع

ل يفد س

ع

يبلعوع ت

ع امع ن

ب مع

»

“Barangsiapa yang mati sedang di lehernya tidak ada baiat (kepada Khalifah/Imam), maka matinya adalah mati jahiliyyah.”(HR Muslim, no 1851).

Sebagai sebuah fardhu, mengangkat khalifah yakni menegakkan khilafah yang menerapkan syariah islamiyah jelas termasuk amal taqarrub yang paling disukai Allah.Ibn Taimiyah mengatakan bahwa taqarrub kepada Allah dalam hal kepemimpinan ini dengan menaati-Nya dan Rasul-Nya merupakan taqarrub yang paling afdhal. (as-Siyâsah asy-Syar’iyyah, hal. 161). Sekaligus hal itu membuatnya sebagai salah satu kewajiban yang paling agung.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah kembali menegaskan, “Wajib diketahui bahwa wilayatu amri an-nas adalah mina’zhamu wajibati ad-din (kewajiban agama yang paling agung), karena agama tidak akan tegak tanpanya.” Imam al-Haytsami menyebutnya:

min ahammi al-wajibât (termasuk kewajiban paling penting).

Selain itu, pelaksanaan fardhu ini menjadi kunci sempurnanya pelaksanaan berbagai kewajiban agama lainnya. Dengan kunci tersebut kita bisa mencegah dan menghilangkan berbagai keharaman dan kemaksiatan dari masyarakat.Dan juga dapat mencegah serta melindungi kaum muslimin dari makar dan strategi jahat kafir penjajah.Lebih dari itu, terlaksananya fardhu ini yaitu dibaiatnya seorang khalifah, tegaknya Khilafah, yang menerapkan hukum-hukum Allah akan bisa menghindarkan seorang Muslim dari sifat sebagai orang zalim, orang fasik bahkan orang kafir. Sebab Allah SWT berfirman:

:

ةدئاملاااااا

]

ن

ع ورلفداك

ع لبا ملهل ك

ع ئدلعلوألفع هللملا لعزعنأع امعبد مكلحبيع مبلم ناامعاا

وع

﴿

٤٤

… [

م

ل هل ك

ع ئدلعلوااألاا

فع

﴿

:

ةدئاملاااا اا

]

ن

ع ومللداظ

م لا

٤٥

:

ةدئاملاااا اا

]

ن

ع وقلس

د افعلبا م

ل هل ك

ع ئدلعلوااألاا

فع

… [

﴿

٤٧

(6)

“Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (TQS al-Maidah [5]: 44) “maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (TQS al-Maidah [5]: 45) “maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (TQS al-Maidah [5]: 47)

KHATIMAH

Kita yang menginginkan tegaknya kembali negara Khilafah tentu harus mendedikasikan diri kita untuk merealisasikan tujuan akhir perjuangan kita, yaitu MELANGSUNGKAN KEHIDUPAN ISLAM DENGAN TEGAKNYA KHILAFAH.

Setelah mempelajari dan mendalami perjalan dakwah Rasul SAW, kita telah menemukan bahwa Rasul SAW telah memberikan metode pasti dalam tiga tahapan untuk mewujudkan berdirinya pemerintahan islam di Madinah. metode inilah yang harus kita terapkan tanpa penyimpangan sedikitpun.

Tahap Pertama: Kaderisasi (Tatsqif wa Taqwin).

Tahap Kedua: Membangun Kesadaran Umat (Tafa’ul wa Kifah) dengan Siroul Fikr,

Kifaus siyasi, Kasyful Khuthath

Jika semua aktivitas itu dilakukan secara intensif dan massif maka taraf berpikir umat akan makin meningkat. Pembelaan dan dukungan terhadap syariah dan Khilafah beserta para pejuangnya akan semakin kokoh dan besar. Sebab, di mata umat akan semakin tampak siapa sebenarnya yang berjuang untuk membebaskan mereka dari penjajahan.

Tahap Ketiga: Istilam al-Hukmi dengan Dukungan Ahlun-Nushrah

Dengan keseriusan, keikhlasan dan pengorbanan menjalankan perjuangan yang dicontohkan Rasul SAW, Insya Allah, kemenangan itu akan tiba. Nashrullah pasti turun.Teruslah berjuang, dan bersabar. Jikapun perjuangan kita tak sampai pada tegaknya khilafah, Insya Allah, jejak kita mengupayakan penegakannya akan tercatat disisi Allah, didalam JannahNYA. Mati syahid dalam perjuangan ini atau hidup mulia dibawah naungan Khilafah.Aamiin ya Allah.

Referensi

Dokumen terkait

Pengemasan menggunakan kemasan plastik jenis polyprophilene (P) yang lebih tebal. Proses pengemasan keju mozzarella ini menggunakan kemasan vacuum dengan menggunakan

Terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB serta puncak kekecewaan Indonesia terhadap PBB merupakan alasan Indonesia untuk keluar dari

Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui aspek internal kekuatan dan kelemahan perusahaan serta aspek eksternal peluang dan ancaman perusahaan untuk merumuskan strategi yang

Dan juga hasil dari proses ujian dapat diterima oleh siswa dan guru secara langsung karena aplikasi ini akan menyajikan nilai atau skor yang dapat dilihat

b) Bahwa sebagaimana keterangan Para Teradu yang disampaikan secara lisan maupun tertulis dalam persidangan tanggal 9 Agustus 2016, Putusan Mahkamah Agung Republik

Berdasarkan hasil survei pendahuluan penjual makanan jajanan penjual makanan jajanan yang tidak memakai alat atau perlengkapan menjajah dagangannya sehingga beresiko

Saya merasa puas karena barang yang dijual di Butik Zoya Semarang sesuai dengan keinginan Konsumen... Correlation is significant at the 0.01

diindikasikan karena penataan letak rak yang satu dengan yang lain kurang teratur, kurang adanya pameran atau sale diskon barang untuk menarik konsumen dalam membeli produk