ISBN. 9786027495425
Membangun Penelitian Terapan Berbasis Inovasi dan Sinergi antara
Pendidikan Tinggi Vokasi (UNISTA) Industri serta Pemerintah
menuju Indonesia yang Unggul
Gedung Pasca Sarjana Lt.3 , Kampus Universitas Udayana,
Denpasar, Bali, 9 Februari 2017
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA
Bekerjasama dengan
FORUM PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDONESIA
dan
ii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017
Prosiding Seminar Nasional FPTVI 2017
Penulis :
Panitia Seminar Nasional FPTVI 2017
ISBN:
9786027495425
Editor:
Deni Danial Kesa,Ph.D (Universitas Indonesia)
Administrasi dan Tata Letak:
Widyosuwasto, S.Sos Nara Pangestika Vidyani
Reviewer :
Prof. Dr.Ir. Sigit P Hadiwardoyo,DEA (Universitas Indonesia) Prof.Dr.Retna Apsari,M.Si (Universitas Airlangga)
Prof.Dr.Suharno (Universitas Lampung)
Dr.M.Bruri Triono,M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta) Muh.Khairudin,MT,Ph.D (Universitas Negeri Yogyakarta) Dr.Drs D.Iwan Riswandi,SE,MS (Institut Pertanian Bogor) Wikan Sakarinto,ST,M.Sc,Ph.D (Universitas Gadjah Mada) Ir Antoni Sihombing,MPD,Ph.D (Universitas Indonesia) Dr.Ir Darmawan Octo Sucipto,M.Si (Universitas Brawijaya) Dr. Putu Saroyini Piartini,MM., Ak (Universitas Udayana) Dr.Ir Wawan Oktariza, MS (Institut Pertanian Bogor) Dr.Machsus ST,MT (Institut Teknologi Surabaya)
Dr.Agus Purwanto,M.Si.Akt,CA (Universitas Diponegoro) Dr Rita Komaladewi,SP,MM (Universitas Padjadjaran)
Penerbit:
Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Bekerjasama dengan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia dan Universitas Udayana
Redaksi:
Program Pendidikan Vokasi
Universitas Indonesia,Gedung A Ruang A-101 Kampus UI Depok
Tel. 021-29027481 Fax.021-29027480
Distributor Tunggal :
Seminar Nasional FPTVI 2017 Program Pendidikan Vokasi
Universitas Indonesia,Gedung A Ruang A-101 Kampus UI Depok
Tel. 021-29027481 Fax.021-29027480
Email : [email protected]
Cetakan pertama, Mei 2017
Hak Cipta dilindungi Undang Undang
PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
1)Suryani
Akademi Akuntansi Bina Insani
2)Lucia Ari Diyani
Akademi Akuntansi Bina Insani Bekasi, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the effect of accounting profit, cash flow from operating activities, cash flow from investing activities and cash flow from financing activities to stock return. Financial statement is one of the important information that can be used by investors to evaluate the performance of the company. This research examined eight go public automotive and components industries that is registered in BEI in 2011 - 2015. The analysis method of this research used multiple regression analysis. The result of this research indicate that partially accounting profit, cash flow from operating activities, cash flow from investing activities and cash flow from financing activities not influenced on stock return. While simoultanously accounting profit, cash flow from operating activities, cash flow from investing activities and cash flow from financing activities also not influenced on stock return. Investors need to consider the profit and cash flow before make an investment decision on automotive and components industries.
Keywords : accounting profit, cash flow from finanving activities, cash flow from investing activities, cash flow from operating activities, and stock return
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap return saham. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting yang dapat digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada delapan perusahaan sektor otomotif dan komponen yang go public yang terdaftar di BEI tahun 2011 - 2015 dan metode analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara simultan laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan juga tidak berpengaruh terhadap return saham. Investor perlu mempertimbangkan laba bersih yang dihasilkan serta arus kas masuk sebelum membuat keputusan investasi pada perusahaan sektor otomotif dan komponen.
I. PENDAHULUAN
Persaingan di dunia usaha semakin ketat disebabkan oleh industri yang semakin berkembang, salah satu industri yang semakin berkembang adalah industri sektor otomotif dan komponen. Menurut wakil presiden Boediono (2015) dalam laman kemenperin.go.id. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang dapat mempengaruhi investor untuk membuat keputusan berinvestasi. Salah satu unsur yang harus ada di laporan keuangan adalah income statement dan statement of cash flow.
Kinerja perusahaan salah satunya dinilai dari naik atau turunnya laba perusahaan tersebut. Laba yang meningkat dari periode sebelumnya menandakan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Arus kas merupakan unsur penting lainnya pada laporan keuangan. Arus kas dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yaitu arus kas atas aktivitas operasi, arus kas atas aktivitas investasi, dan arus kas atas aktivitas pendanaan. Penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati dan Wahidahwati (2013) tentang Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi dan Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return Saham menunjukkan bahwa arus kas atas aktivitas operasi, arus kas atas aktivitas investasi, dan arus kas atas aktivitas pendanaan, dan perubahan laba berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan penelitian oleh Purwanti, et al (2015) tentang Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Listing Di BEI mengungkapkan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham, arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham, dan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, et al
(2015), dengan alasan untuk mengetahui informasi perubahan laba akuntansi dan arus kas, dimana informasi perubahan laba akuntansi dan arus kas digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi, hasil keputusan investor akan tercermin dari return saham yang akan diperoleh. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memilih judul
“Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada
Perusahaan Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)”.
II. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Laba Akuntansi
Laba akuntansi biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Laba Akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut (Yocelyn dan Yulius, 2012).
2.2 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan yang dipublikasikan. Menurut laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan (IAI 2009) dalam Yocelyn dan Yulius (2012).
Arus kas diklarifikasikan menjadi tiga komponen, yaitu:
a. Arus kas operasi
Kieso, et al (2011) mengemukakan bahwa “operating activities involve the cash effect of transactions that enter into the determination of net income”. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar (PSAK 2015).
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas operasi utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
b. Arus kas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif (Trisnawati dan Wahidahwati, 2013:85).
Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan arus kas masa depan.
c. Arus kas pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Kieso, et al (2011:206) mengungkapkan bahwa:
“Financing activities involve liability and equity items. They include (a) obtaining
resources from owners and providing them with a return on their investment, and (b)
2.3 Return Saham
Return saham merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor karena menginvestasikan dananya. Return saham merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari investasi surat berharga saham. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan (Yocelyn dan Yulius, 2012).
Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai dan kondisi intern lainnya di dalam perusahaan. Dan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku bunga, kurs valuta asing dan inflasi.
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham
Laba akuntansi merupakan salah satu informasi yang sering dijadikan para investor untuk pengambilan keputusan. Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba dan mempunyai kinerja yang baik, cenderung harga sahamnya juga akan meningkat. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan deviden yang semakin besar dan akan berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Yocelyn dan Yulius (2012) memberikan bukti bahwa laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. Berdasarkan penelitian sebelumnya ini dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut.
H1: Laba Akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham.
Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pendanaan dari luar perusahaan. Sehingga adanya perubahan arus kas dari kegiatan operasi akan memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan return
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Wahidahwati (2013) memberikan bukti bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Dari penelitian terdahulu ini maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut.
H2: Arus Kas Operasi berpengaruh positif terhadap return saham.
Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa mendatang. Semakin menurunnya arus kas investasi menunjukkan bahwa perusahaan banyak melakukan investasi pada aset tetap atau melakukan pembelian aset investasi. Sebaliknya, semakin meningkatnya arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan perusahaan melakukan penjualan aset tetap atau aset investasi. Arus kas dari aktivitas investasi dapat menjadi suatu pertimbangan bagi investor untuk menilai kinerja perusahaan di masa depan.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, et al (2015) memberikan bukti bahwa perubahan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
retun saham. Dari penelitian terdahulu ini maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut.
H3: Arus Kas Investasi tidak berpengaruh positif terhada return saham.
Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham
Arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemberi dana bagi perusahaan. Aktivitas pendanaan meliputi perubahan pada pos-pos kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik serta pembayaran deviden kepada pemegang saham. Penerbitan utang merupakan sinyal yang baik untuk menaksir arus kas karena pemilik dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya daripada menerbitkan saham. Hal ini akan memberikan sinyal positif bagi para investor yang akan mengakibatkan perubahan return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, et al (2015) memberikan bukti bahwa arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari penelitian terdahulu ini maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut.
H4: Arus Kas Pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham.
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas
Pendanaan Secara Simultan terhadap Return Saham
Laba akuntansi dan arus kas merupakan informasi keuangan yang dianggap penting oleh berbagai pengguna laporan keuangan sebagai acuan pengambilan keputusan. Kenaikan laba akuntansi pada suatu perusahaan akan menarik investor untuk berinvestasi. Kenaikan laba akuntansi yang berkelanjutan diharapkan akan dapat memberikan hasil yang lebih besar bagi investor. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan harga saham yang pada akhirnya mempengaruhi return saham.
H5 : Laba akuntansi,arus ka operasi, arus kan investasi, dan arus kas pendanaan secara
simultan berpengaruh terhadap return saham.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2011 sampai dengan 2015 yang di akses dari www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan data sekunder eksternal, dimana data dalam penelitian ini diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id. Metode untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang didasarkan dengan kriteria, sehingga didapat 8 perusahaan dengan 40 total observasi selama lima tahun.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda untuk menganalisis pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap return
saham pada perusahaan sektor otomotif dan komponen. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Y = 𝛼 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
Y = Return Saham
α = Konstanta
β1–β4 = Koefisien Regresi
X1 = Laba bersih
X2 = Arus Kas Operasi
X3 = Arus Kas Pendanaan
X4 = Arus Kas Investasi
ε = error
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan:
3.1 Uji Statistik Deskriptif
statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtonis, dan skewness (Ghozali, 2016).
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 1, bahwa variabel dependen menunjukkan rata-rata perubahan return saham dari 40 observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar -1,38677 dengan nilai tertinggi sebesar 1,932 dan nilai terendah sebesar -6,163 serta nilai standar deviasi sebesar 1,405023.
3.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dari pengujian Tabel 2 nilai Z sebesar 0,126 dengan nilai signifikan sebesar 0,109. Hal ini menunjukkan bahwa nilai 0,109 > 0,05 dengan kata lain sebaran data terdistribusi dengan normal. Tabel 1 grafik p-p plot menunjukkan bahwa variabel berada menyebar disekitar garis diagonal Y=X dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
b. Uji Autokorelasi
Pengujian adanya autokorelasi dapat dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson Test. Dasar pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai DW antara 0-1.5, maka terjadi autokorelasi positif. 2) Jika nilai DW 1.5-2.5, maka tidak terjadi autokorelasi. 3) Jika nilai DW 2.5-4, maka terjadi autokorelasi negatif.
Berdasarkan pengujian Tabel 3, terlihat bahwa nilai DW sebesar 2,099. Nilai DW dari hasil pengujian berada diantara 1,5 – 2,5. Hal ini berarti tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.
c. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dilihat dari nilai Tolerance yang < 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) yang > 10,00 (Ghozali, 2016). Berdasarkan Tabel 4, nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00 maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen baik EAT, AKO, AKI, maupun AKP tidak terjadi multikolonieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menggunakan grafik Scatterplot, untuk melihat grafik
Scatterplot antara nilai prediksi variabel independen yaitu ZPRED dengan residunya SRESID. Apabila ada pola tertentu pada grafik, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pada gambar 2 grafik plot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang teratur dan titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3.3. Uji Analisis Regresi Berganda
a. Uji Statistik t
Berdasarkan Tabel 5 hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah 1,689, maka dapat disimpulkan bahwa variabel EAT, AKO, AKI, dan AKP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
b. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen secara bersama-sama dipengaruhi oleh variabel independen. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi F (Ghozali, 2016).
Berdasarkan Tabel 6 hasil uji statistik F atau uji simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar 0,510 dengan nilai signifikan 0,729 > 0,05 dan F tabel 2,49 dapat disimpulkan F hitun < F tabel, maka artinya variabel EAT, AKO, AKI, dan AKP secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai mendekati 1 menunjukkan variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2016).
Berdasarkan Tabel 7 diatas, hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa R2 sebesar 0,019. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 1,9% variabel return saham dapat dijelaskan oleh variabel laba akuntansi,arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan. Sementara sisanya 98,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini, seperti rasio keuangan, tingkat inflasi, dan lain-lain.
IV. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
4.1 Simpulan
1. Laba akuntansi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return
saham, karena perusahaan yang diteliti selama lima tahun terakhir mengalami penurunan laba.
2. Arus kas operasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham, karena pada penelitian ini penurunan laba diikuti oleh jumlah arus kas dari aktivitas operasi yang berfluktuatif.
3. Arus kas investasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham, karena perusahaan menghasilkan cash outflow pada arus kas investasi. 4. Arus kas pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
saham, karena sebagian besar arus kas pendanaan digunakan untuk membayar pinjaman kepada kreditor.
4.2 Implikasi
Calon investor tetap perlu mempertimbangkan laba akuntansi dan arus kas, meskipun hasil dari penelitian ini menunjukkan arus kas berpengaruh negatif terhadap return saham. Informasi mengenai arus kas sangat berguna bagi calon investor sebagai dasar untuk menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan
return saham.
4.3 Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu waktu serta data. Sampel yang digunakan hanyalah perusahaan sektor otomotif dan komponen, serta periode penelitian hanya 5 tahun, yaitu periode 2011-2015. Tidak semua perusahaan sektor otomotif dan komponen yang dijadikan objek peneliti. Penelitian berikutnya hendaknya dapat memperluas penelitian mengenai hal yang sama dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, seperti tingkat inflasi.
V. REFERENSI
Bursa Efek Indonesia. (www.idx.co.id). Diakses pada 30 Juli 2016.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
23”. Cetakan VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, & Terry D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edition. Vol 1. USA: John Wiley & Sons Inc.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, & Terry D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edition. Vol 2. USA: John Wiley & Sons Inc.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2015. Pasar Mobil Indonesia Ditaksir Tumbuh 25%. (www.kemenperin.go.id). Diakses Pada 29 Juli 2016.
Ni Putu Putriani dan Made Sukartha. 2014. “Pengaruh Arus Kas Bebas dan Laba
Bersih pada Return Saham Perusahaan LQ-45”. E-Jurnal Akuntansi Vol. 6, No. 3.
Purwanti, Sri., Endang MW, & Yuli Chomsatu. 2015. “Pengaruh Laba Akuntansi Dan
Trisnawati, Widya., dan Wahidahwati. 2013. “Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi dan Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return Saham”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 1, No.1.
Utomo, Seno Jodi. 2011. “Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Yulius dan Yocelyn. 2012. “Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba
Akuntansi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Berkapitalisasi Besar”. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
LAMPIRAN
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
Descriptive Statistics
N
Minimu m
Maximu
m Mean
Std. Deviation Return
Saham 40 -6,163 1,932
-1,3867 7
1,405023
EAT 40 -,079 ,065 -,00053 ,036336
AKO 40 -,207 ,353 ,01158 ,099480
AKI 40 -,432 ,136 -,03175 ,089977
AKP
40 -6,908 1,523
-3,0943 2
1,590467
Valid N
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
Gambar 1 Grafik Normal P-P Plot
Tabel 3 Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Mod
el R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,235a ,055 -,053 1,441719 2,099
a. Predictors: (Constant), AKP, EAT, AKO, AKI b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,36578475 Most Extreme
Differences
Absolute ,126
Positive ,115
Negative -,126
Kolmogorov-Smirnov Z ,126
Tabel 4 Hasil Pengujian Multikoloniearitas
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
Gambar 2 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Tabel 5 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
Tabel 6 Hasil Uji Statistik F
Sumber : Data penelitian diolah dengan IBM SPSS 23
Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
a. Dependent Variable: Return Saham
ANOVAa
a. Dependent Variable: Return Saham
b. Predictors: (Constant), AKP, EAT, AKO, AKI
Model Summary