SKRIPSI
FERNANDA PRATAMA NIM 105731138317
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2022
ii
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA
JUDUL PENELITIAN:
PENGARUH ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh:
FERNANDA PRATAMA NIM 105731138317
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2022 M/1443 H
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
„Hal memalukan bukanlah terjatuh, melainkan ketika berputus asa lalu enggan untuk mencoba bangkit kembali.‟
“Jangan berlarut tehadap apa yang telah pergi, tetapi pikirkanlah apa yang masih ada didekatmu saat ini.”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini sebagai persembahan kecil penulis kepada:
Kedua orang tua kandung dan orang tua angkat yang senantiasa mendoakan, membimbing, merawat serta mendukung hingga seperti sekarang ini. Tiada sepadan dari apapun yang saya lakukan untuk membalas perjuangan, kesabaran, kebaikan, keikhlasan, perhatian yang kalian curahkan pada penulis hingga sampai pada detik ini.
Seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan, mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
AlmamaterkuPESAN DAN KESAN
Menjalani kehidupan itu ibarat menaiki tangga. Kadang kala ada suatu momen yang dapat membuat terperosot kembali ke anak tangga sebelumnya akibat terlena dengan keadaan. Tetaplah fokus dan teguh dalam melalui anak tangga satu demi satu, tak peduli seberapa lama kita melaluinya. Kehidupan akan terasa berkesan dan berharga apabila kita meresapi setiap fase yang dijalani.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, Pertama dan utama penulis memunajat puja atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikat rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersama kepada seluruh keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Sehingga penulis dapat diberi kesanggupan untuk menuntaskan Skripsi ini dengan baik.
Adapun judul dari penelitian Adalah “Pengaruh Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI”
Penyusunan Skripsi bagi penulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Jamaluddin dan ibu Nurhayati yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Jam”an, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Mira, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
viii
4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.SI.,AK.,CA.,C.SP selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.
5. Bapak Syamsuddin, S.Pd., M.Ak. selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 1443 H
2022 M Penulis
Fernanda Pratama
ix ABSTRAK
Fernanda Pratama 2022. Pengaruh Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ismail Badollahi dan Pembimbing II Syamsuddin.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh arus kas dari aktivitas operasi yang berdampak pada return saham, menganalisis pengaruh arus kas dari aktivitas investasi yang berdampak pada return saham, menganalisis pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan yang berdampak pada return saham, dan menganalisis pengaruh laba akuntansi yang berdampak pada return saham. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata kunci: Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba akuntansi dan return saham
x ABSTRACT
Fernanda Pratama 2022. Effect Cash Flow and Accountancy Profit on Stock Return in Pharmacy Companies in the Indonesian Stock Exchange. Thesis of the Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University, Makassar.
Supervised by Supervisor I Ismail Badollahi and Supervisor II Syamsuddin.
This research was conducted with the aim to analyze the effect of cash flow from operating activities that have an impact on stock return, analyze the effect of cash flow from investment activities that have an impact on stock return, analyze the effect of cash flow from funding activities that have an impact on stock return and analyze the effect of accounting profit that have an impact on stock return. Data analysis methods used in this study are quantitative descriptive analysis and multiple regression analysis.
The test results of this study indicate that operating cash flow does not have a significantly affect on stock return. investment cash flow does not have a significantly affect on stock return. Funding cash flow affect significantly on stock return. Accounting profit affect significantly on stock return.
Keywods: Cash flow from operating activities, cash flow from investment activities, cash flow from funding activities, accounting profit and stock return.
xi DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
SURAT PERNYATAAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Signal (Signaling Theory) ... 8
B. Arus Kas ... 9
C. Laba Akuntansi ... 13
D. Return Saham ... 15
E. Penelitian Terdahulu ... 17
xii
F. Pengembangan Hipotesis ... 21
G. Kerangka Penelitian ... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 25
D. Populasi dan Sampel ... 29
E. Tehnik Pengumpulan Data ... 31
F. Tehnik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
1. Ilustrasi Perusahaan ... 37
2. Deskripsi Data Atas Variabel Penelitian ... 47
3. Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif ... 49
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51
5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 56
6. Hasil Uji T ... 57
7. Hasil Uji F ... 59
8. Hasil Uji Koofisien Determinasi ... 60
B. Pembahasan ... 60
1. Arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham ... 61
2. Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham ... 62 3. Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return
xiii
saham ... 63
4. Laba Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham ... 64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 69
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 17
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 31
Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian ... 49
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 50
Tabel 4.3 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ... 54
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 55
Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 56
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji T ... 58
Tabel 4.9 Hasil Uji F ... 60
Tabel 4.10 Hasil Uji Koofisien Determinasi ... 61
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 24 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-P Plot ... 53
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu penggerak roda perekonomian, dan fungsinya dihadirkan sebagai sarana memperlancar kegiatan perekonomian, dengan melakukan investasi saham di suatu tempat yang dikhususkan untuk investasi yaitu pasar modal, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara umum, perusahaan cenderung mengambil langkah yang berbeda untuk menaikkan harga saham perusahaan, karena mereka mencari investor untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak mungkin. Namun, sebelum menginvestasikan saham di perusahaan pilihan Anda, investor terlebih dahulu menganalisis tingkat pengembalian saham yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Jika return saham yang dihasilkan cukup tinggi maka akan menarik minat investor untuk melakukan penanaman modalnya pada perusahaan tersebut. Karena Modal sangat diperlukan bagi keberlangsungan suatu usaha, dan kinerja perusahaan, namun hal tersebut juga yang menjadi kendala pada suatu perusahaan (Ander et al, 2021).
Harga saham merupakan indikator dari manajemen suatu perusahaan, dan kekuatan pasar ditunjukkan oleh perdagangan saham perusahaan di pasar modal. Selain itu, harga pasar saham mencerminkan indeks keberhasilan industri, yang mencerminkan keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan industri. Berbagai aspek, seperti informasi arus kas dan informasi pendapatan, dapat mempengaruhi harga saham.
Informasi arus kas merupakan salah satu data yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Harga sekuritas berubah sepenuhnya seiring dengan tersedianya data yang dibutuhkan investor dan data tersebut disediakan oleh publikasi laporan keuangan tahunan di bursa efek.
Ketidakpastian akibat harga saham yang sewaktu-waktu dapat berfluktuasi membuat investor dapat menganalisis fluktuasi harga saham dengan tepat.
Salah satu faktor yang menyebabkan harga saham berfluktuasi adalah fundamental perusahaan. Fundamental suatu perusahaan merupakan faktor- faktor yang berhubungan langsung dengan kinerja perusahaan itu sendiri.
Kenaikan harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan bahwa fundamental perusahaan tersebut solid. Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk, fundamentalnya rentan dan harga saham bisa turun.
Industri farmasi merupakan salah satu sektor yang sangat penting, apalagi saat ini dalam situasi pandemi dimana virus COVID-19 masih merajalela. Industri farmasi memainkan peran sentral dalam pembuatan dan penjualan obat-obatan untuk memerangi COVID-19. Hal ini mempengaruhi harga saham perusahaan farmasi dan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan obat-obatan dan produk kesehatan lainnya. Namun, bukan berarti harga saham perusahaan farmasi melonjak tinggi di masa pandemi, ada berbagai faktor dapat menyebabkan harga saham perusahaan farmasi mengalami kemerosotan.
Menurut Aldin (2021) penurunan harga saham farmasi disebabkan adanya penyesuaian harga saham terhadap fundamental perusahaan.
Pasalnya, harga saham farmasi terlalu tinggi sedangkan secara kinerja keuangan tidak sebaik harga sahamnya. Apabila harga saham suatu
perusahaan, tidak berbanding lurus dengan fundamentalnya. Sehingga, jika dibandingkan dengan fundamentalnya, sudah pasti harga sahamnya akan mengalami penurunan. (katadata.co.id)
Secara umum, return saham adalah tingkat pengembalian atas keuntungan yang diperoleh investor dari kegiatan investasinya. Setiap kegiatan investasi yang dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keuntungan yang disebut return. Untuk mendapatkan return yang maksimal, investor tentunya akan memilih saham perusahaan mana yang bisa menghasilkan return yang maksimal. Untuk mencapai return yang tinggi, investor dapat mengambil langkah-langkah untuk memprediksi return saham di masa yang akan datang. Return saham sangat erat kaitannya dengan harga saham, dan price-earning ratio yang dihasilkan dari selisih antara harga saham dan harga beli mempengaruhi besar/tidaknya return saham yang dicapai investor.
Return saham dimasa depan dapat diprediksi dengan menggunakan return saham di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, dalam berinvestasi investor harus melakukan penelitian terlebih dulu terhadap saham-saham yang dipilihnya. Hal ini dilakukan agar investor dapat menentukan apakah saham tersebut sesuai dengan tingkat return yang diharapkan atau tidak (Tarmizi et al, 2018).
Informasi yang terkandung dalam laporan arus kas memberikan petunjuk yang baik untuk keputusan investasi, karena laporan arus kas memberikan catatan dana masuk dan keluar yang lebih rinci dan relevan dari laporan keuangan lainnya. Laporan arus kas juga memberikan informasi
yang berguna untuk penyetoran dan penarikan untuk tahun pelaporan. Laba dan pembayaran digunakan dalam kekuatan hubungan antara arus kas dan pengembalian saham untuk mengukur jumlah informasi arus kas. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan aktivitas yang dihasilkan dari aktivitas penghasil pendapatan utama perusahaan. Arus kas ini biasanya timbul dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penentuan laba bersih atau rugi bersih. Aktivitas investasi kas merupakan perolehan dan pelepasan aset jangka panjang dan investasi lain yang mencerminkan arus masuk dan arus kas keluar dari sumber daya yang dirancang untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas terkait pendanaan yang terdiri dari transaksi dengan pemasok modal perusahaan atau pemberi pinjaman.
Selain laporan arus kas, laba akuntansi merupakan sumber informasi yang berguna bagi investor untuk mengambil keputusan. Laba akuntansi merupakan keuntungan atau perolehan aset tambahan yang diterima perusahaan. Laba akuntansi dapat menjadi alat prediksi pengembalian saham yang memungkinkan investor untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi mereka di suatu perusahaan. Jika perusahaan memperoleh laba yang cukup tinggi, maka dividen kepada pemegang saham akan meningkat, sehingga tidak diragukan lagi akan menarik perhatian investor. Bagi perusahaan, menjaga dan meningkatkan laba bersih sangat penting agar saham tetap eksis dan bagi investor untuk menjaga permintaan. Dengan laba bersih, investor dapat memprediksi harga saham dan dividen di masa depan (Martani 2012: 111).
Hasil penelitian Ander, et al (2021) menguji pengaruh arus kas operasi, investasi, pendanaan dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mendapatkan kesimpukan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham, arus kas investasi tidak berpengaruh positif terhadap return saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham, dan laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan Oktofia (2021) yang menguji pengaruh arus kas terhadap return saham pada perusahaan sektor makanan dan minuman mendapatkan kesimpulan yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi, sedangkan terdapat pengaruh antara arus kas dari aktivitas pendanaan dan size perusahaan terhadap return saham.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ander, et al (2021) yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dipersempit pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian sebelumnya menyasar ke perusahaan manufaktur. Perbedaan selanjutnya adalah periode dari data yang digunakan mengambil dari tahun yang berbeda. Adanya hasil yang saling bertentangan dari penelitian-penelitian sebelumnya memotivasi penulis untuk membuat judul penelitian. “Pengaruh Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam hal ini sebagai berikut:
1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang `terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap return saham pada pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas investasi terhadap return saham
pada pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas pendanaan terhadap return
saham pada pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
4. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta memberikan sarana dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis di jenjang perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, masukan maupun rujukan guna memberikan wawasan terutama dalam menganalisis arus kas dan laba akuntansi sebagai alat pertimbangan dalam memprediksi tingkat return saham.
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Signal (Signaling Theory)
Teori ini awalnya dicetuskan oleh Spence (1973) yang mengemukakan bahwa sinyal atau isyarat memberikan suatu informasi, pihak pemilik memberikan sinyal berupa potongan informasi yang relevan yang dapat dimanfaaatkan pihak penerima. Pihak penerima kemudian akan menyesuaikan analisanya berdasarkan pemahamannya terhadap sinyal tersebut.
Teori sinyal atau teori pensignalan merupakan dampak dari adanya asimetri informasi. Brigham dan Houston dalam Mayangsari (2018) menyatakan bahwa signalling theory adalah cara pandang pemegang saham tentang peluang perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang, di mana informasi tersebut diberikan oleh manajemen perusahaan kepada para pemegang saham.
Teori sinyal menjelaskan bagaimana seharusnya sinyal keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen (agent) disampaikan kepada pihak pemilik (principal). Teori sinyal menjelaskan bahwa sinyal dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi informasi asimetris. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan merasakan dorongan untuk berbagi informasi keuangan dengan pihak luar. Dorongan ini muncul dari informasi yang asimetris antara perusahaan dengan pihak eksternal. Pihak manajemen tahu lebih banyak dan lebih cepat tentang informasi orang dalam perusahaan daripada pihak luar seperti investor dan kreditur. Dalam
teori sinyal, motivasi manajemen untuk menyajikan informasi keuangan kepada pemilik dan pihak luar diharapkan menjadi sinyal kemakmuran.
Publikasi laporan keuangan tahunan yang disampaikan oleh perusahaan dapat menjadi sinyal perkembangan dividen dan perkembangan harga saham perusahaan. Sejauh itu mencerminkan kinerja yang baik merupakan sinyal atau tanda bahwa perusahaan itu baik-baik saja. Signal baik akan direspon dengan baik pula oleh pihak luar, karena reaksi pasar sangat bergantung pada sinyal dasar perusahaan. Investor menginvestasikan modal hanya jika mereka percaya bahwa mereka dapat menambah nilai modal yang mereka investasikan, daripada jika perusahaan berinvestasi di tempat lain. Untuk itu, perhatian investor difokuskan pada kapabilitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
B. Arus Kas
Arus kas membagi penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Adapun klasifikasi arus kas adalah sebagai berikut:
1. Arus kas aktivitas Operasi
Arus kas aktivitas operasi adalah arus kas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Kas dan setara kas dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan pinjaman, mempertahankan kemampuannya untuk beroperasi, membagikan
dividen, dan melakukan investasi baru tanpa bergantung pada sumber pendanaan eksternal. setara dapat diproduksi. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas ini biasanya timbul dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penentuan laba bersih atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2018: 214) adalah:
a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
b) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
d) Pembayaran kas kepada karyawan
e) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anitas, dan manfaat asuransi lainnya
f) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
2. Arus kas aktivitas Investasi
Arus kas aktivitas investasi dipahami sebagai perolehan dan penjualan aset tetap, serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Pengungkapan arus kas dari aktivitas investasi diperlukan karena arus kas ini mencerminkan pembayaran setoran dan penarikan terkait dengan sumber daya yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2018: 216) adalah:
a) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
b) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain
c) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
d) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) e) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus kas aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan yang menyebabkan perubahan jumlah dan komposisi modal dan kewajiban keuangan perusahaan.
Untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan, aktivitas ini perlu dilaporkan secara individual oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2018:217) adalah:
a) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik
atau menebus saham perusahaan
c) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya
d) Pelunasan pinjaman
Perusahaan menyiapkan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Perincian menurut aktivitas memberikan informasi bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak aktivitas tersebut terhadap status perusahaan dan jumlah kas dan setara kas. Informasi ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.
Beberapa arus kas yang terkait dengan aktivitas investasi dan pendanaan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sebagai contoh, pendapatan dari investasi (bunga dan dividen) dan pembayaran bunga kepada pemberi pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Sebaliknya, beberapa arus kas dari aktivitas operasi termasuk dalam kategori aktivitas investasi atau pendanaan. Misalnya, pendapatan dari penjualan aset tetap dalam laba dilaporkan dalam laporan laba rugi, tetapi diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi dan dampak dari laba terkait tidak termasuk dalam arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Demikian pula laba atau rugi pada pembayaran utang (penyelesaian) yang umumnya merupakan bagian dari arus kas keluar yang terkait dengan pembayaran kembali jumlah pinjaman dan oleh karena itu merupakan aktivitas pendanaan.
Akun seperti bunga dan dividen dapat diklasifikasikan sebagai akun operasi, investasi dan pendanaan tergantung pada sifat transaksinya.
Pajak penghasilan harus diklasifikasikan sebagai kegiatan keuangan atau investasi. Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya, laporan arus kas tidak disusun berdasarkan neraca saldo yang disesuaikan.
Informasi untuk mempersiapkan laporan ini biasanya berasal dari tiga sumber:
Neraca perbandingan memberikan jumlah perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari awal ke akhir periode. Data perhitungan laba-rugi periode berjalan membantu pembaca menentukan jumlah kas yang disediakan atau digunakan selama periode tersebut.
C. Laba Akuntansi
1. Pengertian Laba Akuntansi
Menurut PSAK nomor 46, laba akuntansi adalah laba rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Informasi yang terkandung dalam angka akuntansi berguna apabila keuntungan yang sesungguhnya berbeda dari keuntungan yang diharapkan investor.
Ketika ada perbedaan antara keuntungan aktual dan keuntungan yang diharapkan investor, pasar bereaksi, yang tercermin dari pergerakan harga saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman laba. Jika laba yang dilaporkan lebih besar dari yang diharapkan, harga saham cenderung naik, dan sebaliknya jika laba yang dilaporkan lebih kecil dari yang diharapkan, harga saham cenderung turun. Laba akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara realisasi pendapatan dan transaksi yang telah terjadi selama periode waktu tertentu dengan beban yang terkait dengan pendapatan tertentu, Data laba sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan dan digunakan secara
luar oleh pemegang saham dan penanaman modal serta potensial dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
2. Karakteristik Laba Akuntansi
Adapun karakteristik laba akuntansi adalah sebagai berikut;
a. Laba akuntansi terutama didasarkan pada transaksi aktual yang timbul dari penjualan barang dan jasa.
b. Laba akuntansi mengacu pada periodisasi dan mewakili hasil kegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan, maka diperlukan pemahaman khusus tentang pendapatan apa yang didefinisikan, diukur, dan diakui.
d. Laba akuntansi diperlukan untuk mengakui biaya dalam bentuk biaya historis.
e. Laba akuntansi terkait dengan pendapatan dan perlu adanya perbandingan pengeluaran dengan pendapatan tersebut.
3. Keunggulan Dan Kelemahan Laba Akuntansi
Beberapa keunggulan dan kelemahan dari laba akuntansi Keunggulannya antara lain:
b. Dalam riwayat historis, laba akuntansi masih diyakini pengguna laporan keuangan bahwa laba akuntansi masih bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan investasi.
c. Laba akuntansi bisa diukur dan dilaporkan secara objektif dan diverifikasi karena didasarkan pada fakta yang didukung oleh transaksi aktual atau bukti objektif.
d. Laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Artinya, akuntansi
tidak mengakui perubahan nilai, hanya menyadari keuntungan.
e. Laba akuntansi dianggap berguna untuk tujuan pengendalian, terutama untuk pertanggungjawaban kepada manajemen.
Dan kelemahan laba akuntansi yaitu:
a. Karena laba akuntansi tidak didefinisikan dengan jelas secara semantik, laba secara intuitif dan ekonomis signifikan.
b. Penyajian dan pengukuran laba masih diprioritaskan pada pemegang saham biasa atau residual.
c. Masih adanya celah oleh Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) selaku pedoman pengukuran laba untuk terjadinya ketidaktaatan antar perusahaan.
d. Karena didasarkan pada konsep biaya historis, laba akuntansi biasanya tidak memperhitungkan pengaruh daya beli dan perubahan harga.
e. Dalam menilai kinerja perusahaan serta keseluruhan, investor dan kreditur memandang laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih bermanfaat sehingga ketepatan laba akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesak.
D. Return Saham
Alasan utama berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang dalam istilah investasi disebut return. Menurut Hartono (2014:263), return adalah hasil investasi sebagai imbalan atas dana yang telah ditanamkan dan kesediaan mereka untuk menanggung risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Komponen return antara lain:
1. Current income (pendapatan lancar) yaitu keuntungan yang diperoleh
melalui pembayaran berkala seperti pembayaran bunga deposit, bunga obligasi, deviden dan sebagainya. Disebut pendapatan lancar karena pendapatan yang diterima dalam bentuk kas dan setara kas. Setara kas yang berupa deviden saham dapat dikonversi menjadi uang kas.
2. Keuntungan selisih harga (Capital gain) yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli saham dalam suatu alat investasi. Untuk mengetahui besarnya capital gain dapat dilakukan dengan mengetahui analisis historis harga saham pada periode sebelumnya sehingga dapat menentukan return yang diinginkan (expected return).
Jenis-jenis return diantaranya:
1. Return ekspektasi (Expected return), yaitu bentuk pengembalian yang diharapkan investor di masa yang akan datang. Pengembalian yang diharapkan adalah bentuk pengembalian yang belum terjadi.
2. Return realisasi (Realized return) yaitu suatu bentuk pengembalian yang telah terjadi. Return yang direalisasikan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi sangat penting karena dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan imbal hasil yang diharapkan beserta kemungkinan risiko yang akan terjadi di masa yang akan datang.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dijadikan sebagai referensi tambahan terhadap penelitian yang akan dilakukan. Adapun penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
1. Keisya Lovely Ander, Ventje Ilat, Heince R.N.
Wokas (2021) Jurnal EMBA Vol.9 No.1 Januari, Hal.
764-775
Pengaruh Arus Kas dan Laba
Akuntansi Terhada Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEI
Kuantitatif Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham, arus kas investasi tidak berpengaruh positif terhadap return saham, arus kas pendanaan
berpengaruh positif terhadap return saham, dan laba akuntansi
berpengaruh positif terhadap return saham.
2. Lisda Oktofia, Ibrohim, Rika Kartika (2021) Jurnal
Revenue Universitas Bina Bangsa
Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman
Kuantitatif Secara parsial arus kas operasi dan arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap return saham, arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.
3. Aminar Sutra Dewi, Ijratul Fajri, Sam Ratulangi (2019) Jurnal Pundi, Vol. 03, No. 02
Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Kuantitatif Likuiditas
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham.
4. M. Abdul Haris dan Y.
Sunyoto (2018) Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi STIE AKA Semarang
Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi.
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Kuantitatif Tidak ada pengaruh total arus kas terhadap return saham. Ada pengaruh untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi terhadap return saham. Tidak ada pengaruh untuk variabel arus kas investasi terhadap return saham. Tidak ada pengaruh untuk variabel arus kas pendanaan terhadap return saham. Ada pengaruh untuk variabel laba akuntansi terhadap return saham.
5. Bagus Harahap, Syahril Effendi (2020)
Jurnal Akuntansi Universitas Putera Batam
Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019.
Kuantitatif Arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham
6. Meta Nursita (2021) Jurnal Riset
Akuntansi Universitas Pamulang
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Ukuran Perusahaan
Kuantitatif Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Sektor Konsumsi Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016
return saham. Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
7. Maria Verensiana Uhus (2021) JURNAL RISET MAHASISWA AKUNTANSI (JRMA)
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, Return On Equity, Dan Return On Asset Terhadap Return Saham
Kuantitatif LAK dan AKO memiliki pengaruh terhadap RS,
sedangkan ROE dan ROA tidak memiliki prngaruh terhadap RS.
8. Budi Setyawan (2020)
Jurnal Riset Akuntansi Universitas Pamulang
Pengaruh Arus KasOperasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2018
Kuantitatif Secara parsial hanya arus kas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
9. Fitria, Astri.
Anggraeni (2019) Jurnal STIESIA Surabaya
Pengaruh Perubahan Arus Kas, Laba Akuntansi dan Kebijakan Hutang Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018
Kuantitatif Arus Kas Operasi tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Arus Kas Pendanaan tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Laba Akuntansi berpengaruh
terhadap Return Saham. Kebijakan Hutang berpengaruh terhadap Return Saham.
10. Maryam Kala Riska, Paulus K. Allolayuk, Cornelia, D.
Matani (2022)
Pengaruh Laba Akuntansi dan Earning Per Share (EPS) terhadap Dividen Kas
Kuantitatif Laba Akuntansi dan EPS berpengaruh signifikan terhadap Dividen Kas
Berdasarkan uraian pada tabel 2.1, terdapat persamaan maupun perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan diantaranya:
1. Persamaan
a. Penelitian terdahulu memiliki kesamaan dalam menggunakan return saham sebagai variabel dependen.
b. Penelitian terdahulu memiliki kesamaan dalam menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai metode yang digunakan dalam menguji atau menganalisis pengaruh antar variabel independen dengan
2. Perbedaan
a. Perbedaan penelitian terdahulu terletak pada objek penelitian maupun fenomena yang terjadi pada masing-masing penelitian terdahulu.
b. Perbedaan penelitian terdahulu terletak pada variabel yang digunakan dimana terdapat variabel diluar dari penelitian yang dilakukan.
F. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
Arus kas operasi adalah aktivitas penghasil pendapatan utama dan aktivitas lain yang tidak terkait dengan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas operasi dapat dihasilkan cukup untuk membayar
pinjaman, mempertahankan kemampuan perusahaan untuk beroperasi, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa bergantung pada pembiayaan eksternal.
Hasil penelitian yang dilakukan Haris dan Sunyoto (2018) membuktikan bahwa arus kas operasi sangat penting menjelaskan return saham dimana hasil penelitian membuktikan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian:
H1 : Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham
2. Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang melibatkan penjualan dan penjualan aset jangka panjang dan investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, termasuk peminjaman dan penagihan obligasi, dan penjualan dan penjualan investasi dan aset jangka panjang.
Hasil penelitian yang dilakukan Harahap (2020) membuktikan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa mendatang dan berpengaruh positif terhadap return saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian:
H2 : Arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham
Arus kas pendanaan adalah arus kas yang mengubah jumlah dan susunan modal dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk meramalkan kebutuhan arus kas masa depan dari
penyedia modal perusahaan. Ander (2021) membuktikan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis penelitian:
H3 : Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham
4. Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham
Laporan keuangan menggambarkan hasil dari proses operasional perusahaan yang merupakan hasil dari beberapa proses dengan mengorbankan sumber daya. Laba akuntansi merupakan laba bersih selama satu periode setelah dikurangi beban pajak. Haris dan Sunyoto (2018) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel laba akuntansi terhadap return saham. Atas dasar penelitian tersebut, maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
H4 : Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham
G. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian adalah pola yang menggambarkan aliran atau sistematisas berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kerangka penelitian menggambarkan bagaimana peneliti merumuskan model pemecahan masalah. Arus kas operasi, investasi dan pendanaan menjadi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi return saham. Penulis juga menggunakan laba akuntansi sebagai variabel independen untuk menguji pengaruh terhadap return saham bersama dengan komponen arus kas.
Untuk penggambaran lebih lanjut, dapat dilihat dalam bentuk skema berikut:
Arus Kas Operasi
(X1)
H1
Arus Kas Investasi (X2)
H2
H3 Return Saham (Y)
Arus Kas
Pendanaan (X3) H4
Laba Akuntansi (X4)
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memperhatikan realita-realita yang spesifik, dapat diamati, dan diukur yang dapat mengklasifikasikan hubungan variable-variabel sebagai kausal apabila data penelitian disajikan dalam bentuk angkaangka dan analisisnya menggunakan statistik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di galeri investasi BEI lantai dua menara Iqra Unismuh Makassar sebagai perwakilan PT Bursa Efek Indonesia. Tempat penelitian berlokasi di Jl. Sultan Alauddin, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar Sulawesi Selatan 9022. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu dari bulan September sampai Oktober 2021.
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Bebas ( )
Variabel bebas adalah variabel yang mengikat, memunculkan, atau memunculkan variabel terikat. Menganalisis laporan arus kas sebagai alat ukur yang mengevaluasi penggunaan dan sumber dana melalui analisis arus kas adalah cara bagi bisnis untuk memperoleh dana dan mengukur sumber dana.
Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Arus Kas Operasi ( )
Arus kas operasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan arus kas operasi periode pengamatan dengan arus kas operasi periode sebelum pengamatan. Perubahan arus kas operasi dihitung dari selisih arus kas operasi periode pengamatan dikurangi dengan arus kas operasi periode sebelum pengamatan dibagi dengan arus kas operasi periode sebelum pengamatan.
Rumus untuk menghitung perubahan arus kas operasi adalah sebagai berikut:
Sumber: Werner R Murhadi (2017) Keterangan:
= Arus kas operasi
= Arus kas operasi periode pengamatan
-1= Arus kas operasi periode sebelum pengamatan b. Arus Kas Investasi ( )
Arus kas investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan arus kas investasi periode pengamatan dengan arus kas investasi periode sebelum pengamatan. Perubahan arus kas investasi dihitung dari selisih arus kas investasi periode pengamatan dikurangi dengan arus kas investasi periode sebelum pengamatan dibagi dengan arus kas investasi periode sebelum pengamatan.
Rumus untuk menghitung perubahan arus kas investasi adalah sebagai berikut:
𝐴𝐾𝑂 = 𝐴𝐾𝑂 𝑡 − 𝐴𝐾𝑂 -1 /𝐴𝐾𝑂 -1
Sumber: Werner R Murhadi (2017) Keterangan:
= Arus kas investasi
= Arus kas investasi periode pengamatan
-1= Arus kas investasi periode sebelum pengamatan c. Arus Kas Pendanaan ( )
Arus kas pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan arus kas pendanaan periode pengamatan dengan arus kas pendanaan periode sebelum pengamatan. Perubahan arus kas pendanaan dihitung dari selisih arus kas pendanaan periode pengamatan dengan arus kas pendanaan periode sebelum pengamatan dibagi dengan arus kas pendanaan periode sebelum pengamatan.
Rumus untuk menghitung perubahan arus kas pendanaan adalah sebagai berikut:
Sumber: Werner R Murhadi (2017) Keterangan:
= Arus kas pendanaan
= Arus kas pendanaan periode pengamatan
-1= Arus kas pendanaan periode sebelum pengamatan d. Laba Akuntansi ( )
Rasio perubahan laba bersih diperoleh dari perhitungan selisih laba bersih setelah pajak periode pengamatan dikurangi laba bersih
𝐴𝐾𝐼 = 𝐴𝐾𝐼 𝑡 − 𝐴𝐾𝐼 -1 /𝐴𝐾𝐼 -1
𝐴𝐾𝑃 = 𝐴𝐾𝑃 𝑡 − 𝐴𝐾𝑃 -1 /𝐴𝐾𝑃 -1
setelah pajak periode sebelum pengamatan dibagi dengan total aset periode sebelum pengamatan. Alasan menggunakan deflator total aset periode sebelum pengamatan adalah untuk menghindari nilai biasa jika menggunakan laba akuntansi periode sebelumnya yang bernilai negatif. (Ander, et al, 2021)
Berikut adalah rumus perhitungan perubahan laba akuntansi:
Sumber: Martani (2021) Keterangan:
= Laba akuntansi
= Laba akuntansi periode pengamatan
-1= Laba akuntansi periode sebelum pengamatan 2. Variabel Terikat ( )
Variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Adapun jenis return yang digunakan adalah return realisasi atau actual return. Return realisasi adalah selisih antara harga saham saait ini dengan harga saham pada periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya.
Rumus untuk menghitung return realisasi adalah sebagai berikut:
Sumber: Hartono (2014) Keterangan:
= Return saham
= Harga saham periode pengamatan
-1 = Harga saham periode sebelum pengamatan 𝐿𝐴𝐾 = 𝐿𝐴𝐾 𝑡 − 𝐿𝐴𝐾 -1 /𝐿𝐴𝐾 -1
𝑅𝑖𝑡 = – − 𝑃𝑖𝑡 −
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek/subyek dengan ciri dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk penelitian dan kesimpulan selanjutnya. Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Berikut daftar perusahaan farmasi tersebut:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
Perusahaan Tanggal IPO 1. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 30 Juli 1991 2. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 04 Juli 2001 3. Pyridam Farma Tbk PYFA 16 Oktober 2001
4. PT. Merck Tbk MERK 23 Juli 1981
5. PT. Darya Varia
Laboratoria Tbk DVLA 11 Nov 1994
6. PT. Indofarma Tbk INAF 17 April 2001 7. PT. Tempo Scan Pasific
Tbk TSPC 17 Juni 1994
8.
PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk
SIDO 18 Desember
2013
9. PT. Phapros Tbk PEHA 26 Desember
2018 10. PT. Organon Pharma
Indonesia SCPI 08 Juni 1990
11. PT. Soho Global Health SOHO 08 September 2020 12. PT. Millenium
Pharmacon International SDPC 07 Mei 1990 Sumber: www.idx.co.id
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan sifat yang dimiliki oleh suatu populasi. Jenis pola dapat berupa atribut, entitas, fenomena, peristiwa, orang, perusahaan, industri, keuangan, saham, obligasi, atau sekuritas lainnya. Sampel harus mencerminkan semua karakteristik populasi.
Sampel harus mencerminkan semua karakteristik populasi. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel data berdasarkan pertimbangan tertentu. Beberapa pertimbangan yang digunakan oleh peneliti yaitu:
a. Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 secara terus menerus.
b. Perusahaan farmasi yang mempunyai kelengkapan informasi mengenai closing price tiap tahun.
c. Perusahaan farmasi yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode pengamatan, dinyatakan dalam mata uang rupiah sehingga dapat memberikan informasi yang valid.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan farmasi dalam 5 tahun observasi dengan jumlah total yakni 50 data. Untuk gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
Perusahaan Tanggal IPO 1. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 30 Juli 1991 2. PT. Tempo Scan Pasific
Tbk TSPC 17 Juni 1994
3. Pyridam Farma Tbk PYFA 16 Oktober 2001
4. PT. Merck Tbk MERK 23 Juli 1981
5. PT. Darya Varia
Laboratoria Tbk DVLA 11 November 1994
6. PT. Indofarma Tbk INAF 17 April 2001 7. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 04 Juli 2001
8. PT. Industri Jamu Dan
Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO 18 Desember 2013 9. PT. Millenium Pharmacon
International SDPC 07 Mei 1990
10. PT. Organon Pharma
Indonesia SCPI 08 Juni 1990
Sumber: www.idx.co.id
E. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk laporan arus kas dan laporan laba rugi. Data sampel diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di situs www.idx.co.id Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Dalam metode ini, data yang diperlukan diunduh serta dihitung kemudian diuji menggunakan software statistik SPSS.
F. Tehnik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggambarkan atau deskriptif data yang dikumpulkan tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan kepada masyarakat umum.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan persamaan regresi tersebut benar, tidak stasioner, dan konsisten. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam uji asumsi klasik yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai sisa mengikuti distribusi normal. Model regresi yang baik harus memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Uji normalitas adalah untuk memeriksa apakah data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) berdistribusi normal dalam ekspresi regresi yang dihasilkan.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengukur derajat asosiasi (kedekatan) hubungan/pengaruh antara variabel bebas tersebut
melalui nilai koefisien korelasi. Pengujian ini mencoba menguji korelasi antar variabel independen dalam suatu model regresi. Untuk memeriksa tanda-tanda multikolinearitas berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh program dapat diketahui dengan mengacu pada nilai-nilai berikut ini.
VIF (Variance Inflation Factor) <10 dan Tolerance >0,1.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan campuran periode t dengan kesalahan campuran model regresi linier sebelumnya.
Tanda autokorelasi pada penelitian dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson menggunakan perangkat lunak yang memproses statistik berapa banyak sampel yang diperiksa ketika mengambil keputusan, dan kemudian dilihat sebagai jumlah posisi dalam tabel Durbin-Watson. Adapun kriteria uji DW diantaranya:
1. Angka DW dibawah 1 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka DW diantara 1 dan3 berarti tidak ada tanda autokorelasi 3. Angka DW diatas 3 berarti ada autokorelasi negatif
d. Uji Heteroskedastisitas
Jika varians residual tetap dari satu pengamatan ke pengamatan lain, dikatakan memiliki varians yang sama, jika tidak, dikatakan memiliki tanda heteroskedastis. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda heteroskedastis dalam mode regresi adalah dengan melakukan uji glejser. Cara kerja uji heteroskedastisitas dengan uji glejser adalah dengan meregresi variabel bebas ke nilai
residu absolut, atau Abs_RES. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji gljser adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam mode regresi.
2) Sebaliknya, jika nilai signifikansinya (Sig.) lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi gejala heterokedastisitas dalam mode regresi.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap return saham perusahaan farmasi di BEI. Model untuk merumuskan persamaan regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
Y : Return saham Farmasi
: Konstanta
- : Koofisien regresi
: Arus Kas Operasi
: Arus Kas Investasi
: Arus Kas Pendanaan
: Laba Akuntansi
e : Error Term
𝑌 = 𝑎 + 𝛽 𝑋 + 𝛽 𝑋 + 𝛽 𝑋 + 𝛽 𝑋 + 𝑒 …
4. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, antara lain dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas, apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Uji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α
= 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah:
a. Bila signifikansi < 0,05 artinya variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
b. Bila signifikansi > 0,05 artinya variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
5. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dalam penelitian ini, hasil perhitungan tersebut dilihat pada tabel F-tabel pada taraf signifikansi (α) 0,05.
a. Apabila F-hitung > F-tabel dengan signifikansi (α) 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Apabila F-hitung < F-tabel dengan signifikansi (α) 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengambilan kesimpulan hipotesis diterima atau ditolak ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tingkat sig. F < 0,05 maka hipotesis diterima, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Tingkat sig. F > 0,05 maka hipotesis ditolak, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
6. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) terutama digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu model dapat mengakomodasi perubahan variabel dependen. Saat digunakan untuk memperkirakan data di luar kasus (atau tidak), data tersebut belum tentu cocok, dan menambahkan variabel bebas kembali ke persamaan tidak mengurangi nilai R².
7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi yang dapat benar atau salah tentang sesuatu, dan karena dibuat untuk menjelaskan sesuatu maka memerlukan pengujian lebih lanjut.
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Ilustrasi Perusahaan a. PT Kimia Farma Tbk
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Didirikan dengan UU 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan UU 18 Amandemen tanggal 11 Oktober 1971 oleh Soelaman Arjasmita, notaris di Jakarta. Undang-undang yang diubah ini tertanggal 14 Oktober 1971 dengan Ordonansi No. Disetujui oleh Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan JA5 / 184/21, yaitu Register No. 2888 dan no. Terdaftar di 2889. Demikian diumumkan di Pengadilan Negeri Jakarta dan surat kabar negara Republik Indonesia. 90 tanggal 9 November 1971 dan Lampiran Nomor 508 Lembaran Negara Republik Indonesia. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Modal disetor terakhir diubah dengan Undang-undang No. 45 tanggal 24 Oktober 2001. Imas Fatima, SH, notaris di Jakarta. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. C12746HT.01.04.TH.2001, tanggal 8 November 2001.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1817 dan kemudian bergerak dalam penjualan obat-obatan dan bahan baku obat. Ketika pemerintah Indonesia menasionalisasi semua perusahaan Belanda pada tahun 1958, status perusahaan-
perusahaan ini diubah menjadi beberapa perusahaan milik negara.
Pada tahun 1969, beberapa perusahaan milik negara direorganisasi menjadi satu perusahaan, Perusahaan Farmasi dan Kesehatan Negara Bhinneka Kimia Farma, disingkat PN Apotek Kimia Farma.
1971 Sesuai dengan Keputusan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1971, status perusahaan milik negara diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma. Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) berubah status kembali menjadi perusahaan publik PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Dengan perubahan tersebut, perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kedua bursa tersebut kini telah bergabung dan kini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia). Perusahaan ini berbasis di Jakarta dan memiliki fasilitas manufaktur di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morava Medan. Perusahaan juga memiliki satu departemen penjualan. Perusahaan ini berkantor pusat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta.
b. PT Kalbe Farma Tbk
PT Kalbe Farma Tbk. UU Penanaman Modal Dalam Negeri No. Lahir 6 Juni 1968, 10 September 1966 Raden Imam Soeto Pravirokoemo No. 3, UU No. 1970, berdasarkan akta hak milik. 12 dikoreksi. Perjanjian konstituen ini didirikan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Keputusan No. J.A.5 / 72/23 tanggal 12 September 1967, Lampiran No. 234, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 102 tanggal 22 Desember 1967. Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah, terakhir oleh notaris DR. Irawan