• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Ilustrasi Perusahaan

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Didirikan dengan UU 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan UU 18 Amandemen tanggal 11 Oktober 1971 oleh Soelaman Arjasmita, notaris di Jakarta. Undang-undang yang diubah ini tertanggal 14 Oktober 1971 dengan Ordonansi No. Disetujui oleh Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan JA5 / 184/21, yaitu Register No. 2888 dan no. Terdaftar di 2889. Demikian diumumkan di Pengadilan Negeri Jakarta dan surat kabar negara Republik Indonesia. 90 tanggal 9 November 1971 dan Lampiran Nomor 508 Lembaran Negara Republik Indonesia. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Modal disetor terakhir diubah dengan Undang-undang No. 45 tanggal 24 Oktober 2001. Imas Fatima, SH, notaris di Jakarta. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. C12746HT.01.04.TH.2001, tanggal 8 November 2001.

Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1817 dan kemudian bergerak dalam penjualan obat-obatan dan bahan baku obat. Ketika pemerintah Indonesia menasionalisasi semua perusahaan Belanda pada tahun 1958, status

perusahaan-perusahaan ini diubah menjadi beberapa perusahaan-perusahaan milik negara.

Pada tahun 1969, beberapa perusahaan milik negara direorganisasi menjadi satu perusahaan, Perusahaan Farmasi dan Kesehatan Negara Bhinneka Kimia Farma, disingkat PN Apotek Kimia Farma.

1971 Sesuai dengan Keputusan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1971, status perusahaan milik negara diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma. Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) berubah status kembali menjadi perusahaan publik PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Dengan perubahan tersebut, perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kedua bursa tersebut kini telah bergabung dan kini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia). Perusahaan ini berbasis di Jakarta dan memiliki fasilitas manufaktur di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morava Medan. Perusahaan juga memiliki satu departemen penjualan. Perusahaan ini berkantor pusat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta.

b. PT Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk. UU Penanaman Modal Dalam Negeri No. Lahir 6 Juni 1968, 10 September 1966 Raden Imam Soeto Pravirokoemo No. 3, UU No. 1970, berdasarkan akta hak milik. 12 dikoreksi. Perjanjian konstituen ini didirikan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Keputusan No. J.A.5 / 72/23 tanggal 12 September 1967, Lampiran No. 234, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 102 tanggal 22 Desember 1967. Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah, terakhir oleh notaris DR. Irawan

Soerodjo, S.H., Msi., No. 131 tanggal 18 Mei 2015 untuk mengubah anggaran dasar sesuai dengan ketentuan Kantor Jasa Keuangan (OJK). Perubahan ini diadopsi oleh Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Keputusan No. AHUAH.01.030939509 tanggal 10 Juni 2015.

Bisnis perusahaan meliputi, antara lain, farmasi, perdagangan dan bisnis perwakilan. Perusahaan saat ini terutama bergerak dalam pengembangan, produksi dan penjualan obat-obatan, termasuk obat-obatan dan produk kesehatan konsumen.

Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1966.

Perusahaan ini berbasis di Jakarta dan berkantor pusat di Jl.

Bertempat di Gedung KALBE. Izin. Generasi suprapto carb. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 dan fasilitas manufaktur berlokasi di Delta Silicon Industrial Estate, Jl. M.H. Tamrin, Blok A31, Lippo Chikarang, Bekasi, Jawa Barat.

c. PT. Indofarma Tbk

PT Indonesia Farma Tbk (disingkat PT Indofarma (Persero) Tbk dan selanjutnya "Perseroan") didirikan berdasarkan Undang 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan Undang-undang 134 tanggal 26 Januari 1996. Dua notaris, Suzypto, SH.

Perjanjian pendirian ini telah disahkan dengan Peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C22122.HT.01.01.TH.96 pada tanggal 13 Februari 1996, dan diumumkan dalam Berita Resmi No.

43 pada tanggal 28 Mei 1996. Addendum 4886. Anggaran Dasar Perseroan adalah Undang-Undang No. 24 tanggal 24 April 2017

dari Mohamad Nova Faisal, Sh., M.K., Notaris. UU No. 2007 tentang Perseroan Terbatas. Hal ini dapat disesuaikan dengan 40.

Perjanjian yang diubah ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.

AHU0056209.AH.01.11 tanggal 2 Mei 2017.

Awalnya, perusahaan adalah pabrik farmasi yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama Pabrik Farmasi Mangaray. Pada tahun 1950, Pabrik Farmasi Mangarai diakuisisi oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dioperasikan oleh Departemen Kesehatan.

Pada tahun 1979, nama pabrik farmasi diubah menjadi Pusat Pembuatan Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, pada tahun 1981, dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 20, pemerintah mendirikan pusat manufaktur farmasi di bawah Departemen Kesehatan, yang menjadi perusahaan publik, Perum Indofarma. Setelah itu, status Perum Indofarma yang berbentuk perseroan pada tahun 1996 diubah menjadi perseroan terbatas (Persero) berdasarkan PP No.34 tahun 1995. pada 2001.Kantor pusat dan pabrik. Indo Farma bertempat di Jl. Indofarma No. 1 Gandasari, Cikarang Barat Bekasi

d. PT Darya Varia Laboratoria Tbk

PT DaryaVaria Laboratoria Tbk (“Perseroan”) adalah anggota dari Undang-Undang Investasi Internal No. Berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 5 Februari 1976, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 25 Februari 2007, Undang-undang No.

12 Desember 1970, Undang-Undang No. 12 Juni 1968. 148, 30

April 1976, notaris Abdul Latif, S.H. Undang-undang ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Keputusan No.Y.A.5/288/11 tanggal 28 Mei 1976 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 712. 92 (1977.11.18)

Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir direvisi pada tanggal 3 Juni 2015. Perusahaan telah mengubah beberapa anggaran dasar dan merevisi semua anggaran dasar. Perubahan dicatat pada nomor akta kepemilikan. 6, Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn. Perubahan dilaporkan dan dicatat dalam sistem administrasi korporasi sesuai dengan Perintah No. 1000 yang diberitahukan oleh Menteri Kehakiman.

AHUAH.01.030943319 18 Juni 2015.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, perusahaan (a) memproduksi dan menjual obat-obatan, obat tradisional, bahan baku farmasi, alat kesehatan, kosmetika dan produk kesehatan; (b) Identifikasi layanan laboratorium, fasilitas, klinik dan rumah sakit.

Perusahaan saat ini bergerak dalam produksi dan penjualan produk farmasi dan kosmetik. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1976. Pabrik dan kantor pusat perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta. Kantor pusat kami berlokasi di South Quarter, Tower C Lantai 1819 Jl. R.A. Karbohidrat Cartini.

8, Jakarta 12430, Indonesia. Perusahaan memiliki dua pabrik, di antaranya pabrik Gunung Putri yang berlokasi di Jl. Mercedes Benz no. Pabrik Citeureup berlokasi di Desa Cicadas 105, Gunung Putri, Bogor, Jl. Lanbau Liobaru, Karang Asem Barat, Citeureup, Bogor

e. PT Pyridam Farma Tbk

PT Pyridam Farma Tbk didirikan berdasarkan Akta Pemilikan No. 31 tanggal 27 November 1976 oleh Tan Tong Ki, S. H., notaris di Jakarta. Undang-undang pendirian perusahaan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1977.

12. 23. 102.801. Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah, terakhir oleh notaris. 179, tanggal 23 Juni 2015 Buntario Tigris S.H., S.E., M.H., Notaris di Jakarta Notaris Pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris Jakarta, Peraturan OJK No.

32/POJK.04/2014 dan 33/POJK.04/2014. Perubahan Undang-Undang tersebut telah diberitahukan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. AHUAH.01.030949513 tanggal 8 Juli 2015.

Sesuai dengan anggaran dasar, bidang usaha kami meliputi impor, ekspor dan perdagangan antar buku, termasuk perdagangan dengan farmasi, plastik, peralatan medis dan industri kimia lainnya, termasuk agen, grosir, distributor dan dealer komoditas dari semua jenis. Kegiatan komersial perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) dan penjualan alat kesehatan.

Perusahaan ini berbasis di Jakarta, dan pabriknya berlokasi di Qianzur Pachet Chibodas Village, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Villa Kebon Jeruk Blok F3, Jalan Raya Kebon Jeruk, Kelurakhan / Kebon Jeruk, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1977. Pabrik perusahaan yang berlokasi di Desa Chibodas, Punchak, Jawa Barat ini mulai

dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada April 2001.

f. PT Merck Tbk

PT Merck Tbk adalah perusahaan manufaktur, perdagangan dan impor farmasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Oktober 1970 oleh Elise Pondaag, SH no. 29 menurut akta hak \\

x=,milik, Lampiran No. negara. Publikasi No. 34 tanggal 27 April 1971. Merck adalah salah satu perusahaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tahun 1981 dan mengumumkan statusnya sebagai saham publik. Saham perusahaan (73,99%) dikuasai oleh Merck Holding GmbH dari Darmstadt, Jerman, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat umum (26,01%). Didirikan pada tahun 1668, Merck KGaA ("Grup Merck"), perusahaan induk dari perusahaan yang berkantor pusat di Darmstadt, Jerman, adalah perusahaan kimia dan farmasi tertua di dunia dan sekarang menjadi salah satu perusahaan ilmiah terkemuka di dunia. dan perusahaan farmasi.

perusahaan teknologi. Selama dekade terakhir, Grup Merck lebih berfokus pada medis, ilmu kehidupan, dan material berkinerja tinggi.

Bagi Grup Merck, perusahaan ini memiliki posisi strategis sebagai pusat manufaktur untuk Asia Tenggara karena merupakan satu-satunya perusahaan dengan fasilitas manufaktur farmasi di Asia Tenggara.

Di Indonesia, merek perusahaan adalah pemimpin yang sukses di pasar obat resep. Pada tahun 2016, Perseroan menambah lini usaha baru berupa persewaan kantor/real estate

dan jasa pengelolaan yang diberikan oleh anak perusahaannya, PT Merck Chemicals and Life Sciences (“MCLS”). Kantor pusat dan pabrik perusahaan berlokasi di st. TB Simatupang no. 8 Pasar Rebo, Jakarta Timur

g. PT. Organon Pharma Indonesia

PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. Didirikan dengan nama PT ScheringPlough Indonesia Tbk sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967, Jojo Muljadi, S.H.

Perjanjian konstituen ini ditetapkan oleh Menteri Kehakiman RI dalam Surat Keputusan No. Y.A.5 / 72/5, 26 Oktober 1972, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 2 5 Januari 1973. 13.

Piagam ini telah beberapa kali diubah, terakhir dengan akta notaris. 35, 12 Oktober 2012, Teddy Anwar, S.H., Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Nama Perusahaan menjadi PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (“Perseroan”) Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. AHU 57338.AH.01.02 mulai 8 November 2012.

Perusahaan induk langsung perusahaan adalah Merck Sharp

& Dohme Corp. (sebelumnya ScheringPlough International Inc., AS), perusahaan induk utama adalah Merck and Co. Inc. Kantor pusat perusahaan berada di Wisma BNI 46, Lt. 27 Jalan Zendral Sudirman Kab. 1, Jakarta 10220, Jakarta dan pabrik berlokasi di Pandaan, Jawa Timur.

Menurut pasal 3 piagam perseroan, ruang lingkup perseroan meliputi: b) Menjual dan mengekspor obat-obatan di pasar dalam

negeri. c) Distributor utama alat kesehatan d) Impor bahan baku, barang dan alat kesehatan terkait e) Memberikan jasa konsultasi bisnis dan manajemen. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada Januari 1975.

h. PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk adalah perusahaan industri jamu dan farmasi yang berbasis di Semarang, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 21 pada tanggal 18 Maret 1975, dibuat dan disahkan oleh notaris Kahirman Gondodivirjo, SH, Semarang. Keputusan No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 39 dari, 16 Mei 2000, Tambahan No. 2440 dan No. 2441.

Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah dan terakhir berdasarkan akta notaris. 53 13 Mei 2015, Profesor. dokter. Liliana Tedjosaputro, S.H., MH., MM., notaris, menambah 1.500.000.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor melalui penawaran umum di Jakarta dan 13.500.000.000 saham pendiri dijual ke publik. Perubahan atas keputusan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Keputusan No.1. 19 Mei 2015 AHU0935380.AH.01.02

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, kegiatan komersial perusahaan meliputi, antara lain, industri farmasi, jamu, kosmetik, minuman dan makanan yang berhubungan dengan kesehatan, dan industri jamu, termasuk perdagangan dan transportasi darat. dan layanan.

Perusahaan berlokasi di Gedung Menara Suara Merdeka Lantai 16, Jl. Pandanaran 30, Semarang dan pabrik berlokasi di Jl.

Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang.

Profil Usaha: Industri Jamu dan Farmasi, Perdagangan, Transportasi Darat, Jasa dan Pertanian

i. PT. Tempo Scan Pasific Tbk

PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaannya adalah bagian dari Grup Tempo, sebuah grup usaha swasta nasional yang telah memperdagangkan obat-obatan sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk didirikan pada tahun 1991 sebagai hasil dari proses restrukturisasi, awalnya bernama PT Scanchemie, dan memulai produksi komersial skala besar obat-obatan pada tahun 1970. Seiring berjalannya waktu, perusahaan telah memproduksi kosmetik dan produk konsumen melalui anak perusahaan sejak tahun 1977. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Tempo Scan Tower, Lantai 16, Jl. Salam dari Rasuna Said Kav 34, Jakarta.

j. PT. Millenium Pharmacon International

PT Millennium Pharmacon International Tbk (“Perseroan”) didirikan di Jakarta dengan nama N.V. Sodarpo Co., Ltd. adalah perusahaan perdagangan yang terdaftar di Akta Notaris Rd. Tuan.

Soevandi, S.No. 20 Oktober 1952 32. Perjanjian konstituen ini diatur dengan Keputusan No. J.A.5/43/20, Lembaran Negara Republik Indonesia tanggal 27 Mei 1953 No. 56, Addendum No. 421 tanggal 14 Juli 1953. Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah, terakhir

oleh Dr. Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si No. 36 April 2018 Tentang tujuan perusahaan dan perubahan tujuan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam resolusi AHU 0009998.AH. 4 Mei 2018 tanggal 1 Februari 2018.

Menurut Pasal 3 anggaran dasar perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi perdagangan, perindustrian dan jasa.

Perusahaan saat ini bergerak dalam penjualan obat resep, over-the-counter dan medis. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada 20 Oktober 1952.

Perusahaan ini berbasis di Jakarta dan memiliki 32 kantor di beberapa kota besar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Panin Bank Center Lantai 9, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

Pharmaniaga International Corporation Sdn. Bhd., Malaysia adalah perusahaan induk dari perusahaan. Boustead Holdings Bhd., Malaysia adalah perusahaan induk terbaru.

2. Dekripsi Data Atas Variabel Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Pengambilan sampel penelitian menggunakan tehnik purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan atau asumsi tertentu dan berkaitan dengan tujuan dan sifat penelitian yang dilakukan. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud yaitu perusahaan farmasi yang menyediakan laporan keuangan dan

telah terdaftar di BEI sejak dari tahun 2016-2020, memiliki data closing price saham yang lengkap, data yang disediakan sudah untuk informasi yang valid serta laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Berikut adalah daftar sampel perusahaan farmasi:

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan Tanggal IPO 1. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 30 Juli 1991 2. PT. Tempo Scan Pasific

Tbk TSPC 17 Juni 1994

3. Pyridam Farma Tbk PYFA 16 Oktober 2001

4. PT. Merck Tbk MERK 23 Juli 1981

5. PT. Darya Varia

Laboratoria Tbk DVLA 11 November 1994

6. PT. Indofarma Tbk INAF 17 April 2001 7. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 04 Juli 2001

8. PT. Industri Jamu Dan

Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO 18 Desember 2013 9. PT. Millenium Pharmacon

International SDPC 07 Mei 1990

10. PT. Organon Pharma

Indonesia SCPI 08 Juni 1990

Sumber: www.idx.co.id

3. Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif Tabel 4.2

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Arus kas operasi 50 -383.81% 4827.35% 98.9662% 708.65713%

Arus kas investasi 50 -4898.14% 654.06% -120.8118% 784.77035%

Arus kas pendanaan 50 -278.09% 6522.62% 143.2372% 938.33568%

Laba akuntansi 50 -124.32% 704.08% 21.2222% 109.91623%

Return saham 50 -86.62% 392.42% 17.7946% 84.87881%

Valid N (listwise) 50 Sumber: data olahan spss 23

Table diatas merupakan hasil dari uji statistik analisis deskriptif dari 50 sampel dari 10 perusahaan farmasi di BEI periode 2016-2020 dengan variabel diantaranya arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi dan return saham. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing variabel:

a. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa nilai arus kas operasi maksimum adalah 4827,35% pada perusahaan KAEF di tahun 2018 dan nilai arus kas operasi minimum sebesar -383,81%

pada perusahaan SDPC di tahun 2020. Nilai rata-rata (mean) sebesar 98.9662%dengan standar deviasi sebesar 708.65713%

dapat dikatakan selisih data dengan data lainnya terpantau jauh.

b. Berdasarkan tabel 4.2 t diketahui bahwa nilai arus kas investasi maksimum adalah 654.06% pada perusahaan PYFA di tahun 2018 dan nilai arus kas investasi minimum sebesar -4898.14%

pada perusahaan SIDO di tahun 2017. Nilai rata-rata (mean) sebesar -120.8118% dengan standar deviasi sebesar

784.77035% dapat dikatakan selisih data dengan data lainnya terpantau jauh.

c. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa nilai arus kas pendanaan maksimum adalah 6522.62% pada perusahaan MERK di tahun 2020 dan nilai arus kas pendanaan minimum sebesar -278.09%

pada perusahaan SDPC di tahun 2020. Nilai rata-rata (mean) sebesar 143.2372% dengan standar deviasi sebesar 938.33568% dapat dikatakan selisih data dengan data lainnya terpantau jauh.

d. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa nilai laba akuntasi maksimum adalah 704.08% pada perusahaan MERK di tahun 2018 dan nilai laba akuntansi minimum sebesar -124.32% pada perusahaan INAF di tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) sebesar 21.2222% dengan standar deviasi sebesar 109.91623% dapat dikatakan selisih data dengan data lainnya terpantau jauh.

e. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa nilai return saham maksimum adalah 392.42% pada perusahaan PYFA di tahun 2020 dan nilai return saham minimum sebesar -86.62% pada perusahaan INAF di tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) sebesar 17.7946% dengan standar deviasi sebesar 84.87881% dapat dikatakan selisih data dengan data lainnya terpantau jauh.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof-Smirnof dan diagram p-p plot. Untuk perhitungannya menggunakan aplikasi SPSS 23.

Berikut adalah hasil uji normalitas untuk semua variabel:

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 60.45718578 Most Extreme Differences Absolute .114

Positive .114

Negative -.103

Test Statistic 1.112

Asymp. Sig. (2-tailed) .117c

Berdasarkan dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Asymp 2-tailed yaitu 0,117 yang mana lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel penelitian berdistribusi normal.

Selain itu dalam pengujian normalitas bisa dilihat melalui pola grafik P-P Plot yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Berdasarkan gambar diatas, dapat dibilang bahwa data yang diteliti berdistribusi normal lantaran pola titik pada pengujian mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur atau mengetahui ada/tidaknya gejala multikolinearitas (tingkat asosiasi/keeratan) antar variabel bebas.

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui suatu variabel yang menunjukkan adanya gejala multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Adapun hasil dari uji multikolonieritas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Arus kas operasi .900 1.111

Arus kas investasi .993 1.007

Arus kas pendanaan .247 4.046

Laba akuntansi .240 4.161

Sumber: data olahan spss 23

Berdasarkan tabel dari hasi uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF arus kas operasi (X1) yaitu Tolerance dengan nilai 0,900> 0,10 dan VIF dengan nilai 1,111<

10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut.

Nilai tolerance dan VIF arus kas investasi (X2) yaitu tolerance dengan nilai 0,993> 0,10 dan VIF dengan nilai 1,007< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Nilai tolerance dan VIF arus kas pendanaan (X3) yaitu tolerance dengan nilai 0,247> 0,10 dan VIF dengan nilai 4,046< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Untuk nilai tolerance dan VIF laba akuntansi (X4) yaitu tolerance dengan nilai 0,240> 0,10 dan VIF dengan nilai 4,161< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Sebagaimana pada

ketentuan uji multikolinearitas bahwa suatu variabel dikatakan memenuhi ketentuan jika nilai nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas. Dengan demikian disimpulkan bahwa data ini memenuhi uji asumsi klasik pada uji multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnnya. Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson. Berikut adalah hasil dari uji autokorelasi:

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .702a .493 .448 63.08698% 2.053

Sumber: data olahan spss 23

Berdasarkan tabel gejala autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin-Waston, dapat diketahui nilai DW sebesar 2,053.

Karena angka DW 2,053 berada diantara 1 dan 3 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Hasil dari uji heterokedastisitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Heterokedastisitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.817 6.632 5.702 .000

Arus kas operasi -.013 .010 -.189 -1.304 .199

Arus kas investasi .005 .008 .081 .583 .563

Arus kas pendanaan -.033 .014 -.668 -2.410 .230

Laba akuntansi .310 .120 .727 2.587 .113

a. Dependent Variable: ABS_RES

Berdasarkan tabel diatas, angka signifikansi untuk arus kas operasi adalah 0,199 sehingga dapat disimpulkan arus kas operasi tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Sementara signifikan arus kas investasi adalah 0,563. Untuk arus kas pendanaan adalah 0,230 dan untuk angka signifikansi dari variabel laba akuntansi adalah 0,113. Sebagaimana dalam ketentuan uji heterokedastisitas jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

5. Hasil Analisis Regresi Berganda

Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas keuangan, dan laba akuntansi terhadap return saham. Hasil analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.535 9.258 1.138 .261

Arus kas operasi .021 .013 .175 1.561 .126

Arus kas investasi .005 .012 .046 .430 .669

Arus kas pendanaan .097 .019 1.069 5.005 .000

Laba akuntansi .925 .167 1.198 5.533 .000

a. Dependent Variable: Return saham

Berdasarkan Tabel 4.7, persamaan regresi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Konstanta berdasarkan model regresi linier berganda adalah 10.535. Dengan kata lain, jika arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan pendapatan akuntansi konstan, maka imbal hasil saham setiap perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkat sebesar 10.535.

a. Koefisien regresi berganda arus kas operasi sebesar 0,021 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas operasi akan naik 2,1%

𝑌 = 0,5 5 + 0,0 X + 0,005 X + −0.097 X + 0,9 5 𝑋 + 𝑒 …

b. Koefisien regresi berganda arus kas investasi sebesar 0,005 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas investasi akan

b. Koefisien regresi berganda arus kas investasi sebesar 0,005 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas investasi akan

Dokumen terkait