BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada
penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof-Smirnof dan diagram p-p plot. Untuk perhitungannya menggunakan aplikasi SPSS 23.
Berikut adalah hasil uji normalitas untuk semua variabel:
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 60.45718578 Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .114
Negative -.103
Test Statistic 1.112
Asymp. Sig. (2-tailed) .117c
Berdasarkan dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Asymp 2-tailed yaitu 0,117 yang mana lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel penelitian berdistribusi normal.
Selain itu dalam pengujian normalitas bisa dilihat melalui pola grafik P-P Plot yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas P-P Plot
Berdasarkan gambar diatas, dapat dibilang bahwa data yang diteliti berdistribusi normal lantaran pola titik pada pengujian mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur atau mengetahui ada/tidaknya gejala multikolinearitas (tingkat asosiasi/keeratan) antar variabel bebas.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui suatu variabel yang menunjukkan adanya gejala multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Adapun hasil dari uji multikolonieritas yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
Arus kas operasi .900 1.111
Arus kas investasi .993 1.007
Arus kas pendanaan .247 4.046
Laba akuntansi .240 4.161
Sumber: data olahan spss 23
Berdasarkan tabel dari hasi uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF arus kas operasi (X1) yaitu Tolerance dengan nilai 0,900> 0,10 dan VIF dengan nilai 1,111<
10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut.
Nilai tolerance dan VIF arus kas investasi (X2) yaitu tolerance dengan nilai 0,993> 0,10 dan VIF dengan nilai 1,007< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Nilai tolerance dan VIF arus kas pendanaan (X3) yaitu tolerance dengan nilai 0,247> 0,10 dan VIF dengan nilai 4,046< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Untuk nilai tolerance dan VIF laba akuntansi (X4) yaitu tolerance dengan nilai 0,240> 0,10 dan VIF dengan nilai 4,161< 10 artinya tidak terjadi multikolinearitas pada variabel tersebut. Sebagaimana pada
ketentuan uji multikolinearitas bahwa suatu variabel dikatakan memenuhi ketentuan jika nilai nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas. Dengan demikian disimpulkan bahwa data ini memenuhi uji asumsi klasik pada uji multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnnya. Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson. Berikut adalah hasil dari uji autokorelasi:
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .702a .493 .448 63.08698% 2.053
Sumber: data olahan spss 23
Berdasarkan tabel gejala autokorelasi dengan menggunakan Uji Durbin-Waston, dapat diketahui nilai DW sebesar 2,053.
Karena angka DW 2,053 berada diantara 1 dan 3 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Hasil dari uji heterokedastisitas yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.817 6.632 5.702 .000
Arus kas operasi -.013 .010 -.189 -1.304 .199
Arus kas investasi .005 .008 .081 .583 .563
Arus kas pendanaan -.033 .014 -.668 -2.410 .230
Laba akuntansi .310 .120 .727 2.587 .113
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan tabel diatas, angka signifikansi untuk arus kas operasi adalah 0,199 sehingga dapat disimpulkan arus kas operasi tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Sementara signifikan arus kas investasi adalah 0,563. Untuk arus kas pendanaan adalah 0,230 dan untuk angka signifikansi dari variabel laba akuntansi adalah 0,113. Sebagaimana dalam ketentuan uji heterokedastisitas jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
5. Hasil Analisis Regresi Berganda
Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas keuangan, dan laba akuntansi terhadap return saham. Hasil analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.535 9.258 1.138 .261
Arus kas operasi .021 .013 .175 1.561 .126
Arus kas investasi .005 .012 .046 .430 .669
Arus kas pendanaan .097 .019 1.069 5.005 .000
Laba akuntansi .925 .167 1.198 5.533 .000
a. Dependent Variable: Return saham
Berdasarkan Tabel 4.7, persamaan regresi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Konstanta berdasarkan model regresi linier berganda adalah 10.535. Dengan kata lain, jika arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan pendapatan akuntansi konstan, maka imbal hasil saham setiap perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkat sebesar 10.535.
a. Koefisien regresi berganda arus kas operasi sebesar 0,021 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas operasi akan naik 2,1%
𝑌 = 0,5 5 + 0,0 X + 0,005 X + −0.097 X + 0,9 5 𝑋 + 𝑒 …
b. Koefisien regresi berganda arus kas investasi sebesar 0,005 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas investasi akan naik 0,5%
c. Koefisien regresi berganda arus kas pendanaan sebesar 0,097 artinya jika return saham naik 1% maka arus kas pendanaan akan naik 9,7%
d. Koefisien regresi berganda laba akuntansi sebesar 0,925 artinya jika return saham naik 1% maka laba akuntansi akan naik 92,5%.
6. Hasil Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial dengan tingkat signifikansi = 0,05. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Adapun penjelasan dari hasil uji t pada arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai thitung= 1,561 sementara itu nilai ttabel= 2,571 dan nilai signifikansi 0,126. Hal tersebut menandakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dikarenakan nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel, yakni 1,561 < 2,571 dan nilai sig 0,126> 0,05
b. Pengaruh arus kas investasi terhadap return saham
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai thitung= 0,430 sementara itu nilai ttabel= 2,571 dan nilai signifikansi 0,669. Hal tersebut menandakan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dikarenakan nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel, yakni 0,430< 2,571 dan nilai sig 0,669> 0,05
c. Pengaruh arus kas pendanaan terhadap return saham
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai thitung= 5,005 sementara itu nilai ttabel= 2,571 dan nilai signifikansi 0,000. Hal tersebut menandakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham dikarenakan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yakni 5,005> 2,571 dan nilai sig 0,000< 0,05.
d. Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai thitung= 5,533 sementara itu nilai ttabel= 2,571 dan nilai signifikansi 0,000. Hal tersebut menandakan bahwa laba akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap return saham dikarenakan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, yakni 5,533> 2,571 dan nilai sig 0,000< 0,05.
7. Hasil Uji F
Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama–sama berpengaruh terhadap variabel dependen dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Adapun hasil dari uji f dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 173917.724 4 43479.431 10.925 .000b
Residual 179098.494 45 3979.967
Total 353016.219 49
Sumber: data olahan spss 23
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji f diperoleh nilai fhitung sebesar 10,925> nilai ftabel sebesar 4,53 dan nilai signifikansi sebesar 0,000<
0,05. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham.
8. Hasil Uji Koofisien Determinasi
Uji koofisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel terikat. Hasil dari uji koofisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koofisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .702a .493 .448 63.08698%
Sumber: data olahan spss 23
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji koofisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,493 yang menandakan bahwa kemampuan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi dalam mempengaruhi return saham adalah sebesar 49,3%, sedangkan untuk sisanya 50,7% dipengaruhi oleh variable lain di luar penelitian ini.
B. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan spss 23. Hasil dari penelitian pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi dapat diketahui semua arus kas secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial arus kas investasi dan laba akuntansi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap return saham, arus kas operasi dan arus kas
pendanaan berpengaruh negatif terhadap return saham. Berikut tabel hasil pengujian hipotesis penelitian:
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Keterangan
H1 Arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis ditolak
H2 Arus kas investasi berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis ditolak
H3 Arus kas pendanaan
berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis diterima
H4 Laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis diterima
Sumber: data telah diolah
1. Arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
Berdasarkan hasil uji t, telah terbukti bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai thitung= 1,561< ttabel= 2,571 dengan signifikansi 0,126.
Sedangkan dari hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien 0,021 yang mengartikan bahwa arus kas operasi yang meningkat 1% dapat mempengaruhi kenaikan return saham sebesar 2,1%. Dari hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Arus kas operasi merupakan faktor fundamental yang dilihat investor sebagai salah satu cara untuk memprediksi return saham, namun selain faktor fundamental ada juga faktor teknikal dan
faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi, sosial dan politik serta keamanan dalam menjalankan investasi yang dapat mempengaruhi return saham.
Kondisi ekonomi, sosial dan politik yang tidak stabil dapat memicu tingginya resiko bisnis serta ketidakpastian return yang akan diterima investor. Hal ini terjadi karena kegiatan operasional rentan terhadap isu-isu yang berkembang baik dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan.
Tidak signifikannya pengaruh arus kas operasi dikarenakan informasi mengenai arus kas operasi dan laba tidak sejalan, dimana kenaikan yang terjadi pada laba tidak diikuti dengan jumlah arus kas operasi sehingga investor tidak menggunakan informasi sebagai dasar dalam memprediksi return saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian Oktofia (2021) yang menunjukkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
Berdasarkan hasil uji t, dapat diketahui perolehan nilai thit= 0,430<
ttabel= 2,571 dengan signifikansi 0,669> 0,05. Sedangkan dari analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien 0,011 yang artinya arus kas investasi yang meningkat 1% dapat mempengaruhi peningkatan return saham sebesar 0,011%. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap return saham.
Hasil ini sesuai dengan penelitian M. Abdul Haris dan Y. Sunyoto (2018) yang menunjukkan bahwa variabel arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Tidak adanya pengaruh arus kas investasi terhadap return saham dikarenakan arus kas investasi dapat bernilai positif ataupun negatif.
Nilai arus kas investasi baik itu positif maupun negatif tidak akan mempengaruhi tingkat penerimaan yang diperoleh investor. Arus kas investasi positif menandakan bahwa perusahaan menerima pendapatan dari kegiatan investasi yang telah dilakukan, sedangkan arus kas investasi negatif menandakan bahwa perusahaan terlalu banyak melakukan kegiatan investasi seperti pembelian aktiva tetap dalam jangka panjang, surat-surat berharga maupun memberikan pinjaman kepada perusahaan lain untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
3. Arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham
Berdasarkan hasil uji t, dapat diketahui perolehan nilai thit= 5,005>
ttabel= 2,571 dengan signifikansi 0,000< 0,05. Sedangkan dari analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien 0,097 yang artinya arus kas pendanaan yang meningkat 1% dapat mempengaruhi kenaikan return saham sebesar 9,7% Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ander et al (2021) yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan untuk variabel arus kas pendanaan terhadap return saham
Arus kas pendanaan merupakan arus kas yang melibatkan susunan modal perusahaan yang dipengaruhi oleh transaksi terkait kewajiban atau pinjaman perusahaan. Teori tersebut mengartikan bahwa semakin tinggi arus kas pendanaan perusahaan maka semakin
tinggi tingkat kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya. Hal ini dikarenakan penerimaan yang diperoleh dari emisi saham maupun alat-alat modal lainnya akan meningkatkan susunan modal perusahaan sehingga modal akan mengalami peningkatan.
Banyaknya modal perusahaan apabila disertai dengan pengelolaan yang efisien serta kinerja yang optimal maka akan semakin mudah bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Perusahaan yang memiliki kas pendanaan yang besar serta menghasilkan return saham tinggi dapat menaikkan minat investor dalam berinvestasi.
4. Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham Berdasarkan hasil uji t, dapat diketahui perolehan nilai thit= 5,533>
ttabel= 2,571 dengan signifikansi 0,000< 0,05. Sedangkan dari analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien 0,925 yang artinya laba akuntasi yang meningkat 1% dapat mempengaruhi peningkatan return saham sebesar 92,5%. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nursita (2021) yang menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Adanya pengaruh laba akuntansi terhadap return saham dikarenakan laba perusahaan yang tinggi merupakan cerminan dari kinerja perusahaan yang optimal sehingga berdampak pada return saham yang diperoleh. Semakin tinggi laba yang dihasilkan maka semakin tinggi juga return yang dibagikan kepada investor maupun pemegang saham.
Hasil ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Harahap (2020) yang mengatakan semakin tinggi nilai laba akuntansi maka akan menimbulkan reaksi positif yaitu return saham yang meningkat karena perusahaan dianggap mempunyai kinerja yang baik dan mampu memberikan return yang baik pula kepada investor. Laba akuntansi dapat menjadi sinyal yang baik bagi para investor dalam memprediksi return saham.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji data penelitian, arus kas operasi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut mengartikan bahwa arus kas operasi belum bisa memenuhi minat para investor dalam memprediksi return saham.
2. Berdasarkan hasil uji data penelitian, arus kas investasi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini disebabkan karena sebagian besar investor tidak berpatokan pada arus kas investasi sebagai acuan dalam memprediksi return saham
3. Berdasarkan hasil uji data penelitian, arus kas pendanaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut mengartikan bahwa arus kas pendanaan mempengaruhi naik/turunnya harga saham yang mengakibatkan arus kas pendanaan dapat menjadi acuan bagi pihak investor dalam memprediksi return saham.
4. Berdasarkan hasil uji data penelitian, laba akuntansi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut mengartikan bahwa kinerja
perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan laba yang besar dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.
B. Saran
Adapun saran yang peneliti ungkapkan terkait dengan kesimpulan diatas adalah sebagai berikut:
1. Pelaku usaha dalam perusahaan dihimbau untuk lebih memperhatikan penyusunan laporan keuangan termasuk laporan arus kas dan laporan laba rugi agar dapat memberikan informasi yang lebih valid dan akurat baik itu untuk investor maupun pihak eksternal lainnya.
2. Investor perlu memperhatikan variabel arus kas karena arus kas menjadi faktor selain laba yang menggambarkan kondisi perusahaan sehingga bisa dijadikan instrumen dalam memprediksi return saham meskipun pada penelitian ini hanya arus kas pendanaan yang berpengaruh terhadap return saham.
3. Investor juga perlu memperhatikan variabel laba akuntansi dalam membuat keputusan berinvestasi mengingat hasil penelitian ini menyatakan bahwa laba akuntansi mempengaruhi return saham.
4. Selain menggunakan laporan arus kas dan laba rugi, investor dianjurkan untuk memperhatikan indikator lain untuk prediksi return saham yang lebih akurat, mengingat banyaknya faktor lain yang dapat mempengaruhi return saham, seperti kebijakan perusahaan, laba/rugi, kondisi ekonomi dan lain-lain.
67
DAFTAR PUSTAKA
Aldin, Ihya Ulum. 2021. Mengapa Harga Saham-saham Farmasi Anjlok Hingga 34% dalam Sepekan. Katadata.com [Accessed 05 Juli 2021].
Ander, Keisya Lovely., Ilat, Ventje., Wokas Heince R.N. 2021. Pengaruh Arus Kas Dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Jurnal EMBA Vol.9 No.1 Januari, Hal. 764-775
Dwi, A. d (2020). Analisis Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas pada Periode di Sekitar Krisis Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jakarta: Universitas Trisakti. [Accessed 01 Desember 2021].
Dwi, Martani. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Hlmn 111
Fitria, Astri., Anggraeni. 2019. Pengaruh Perubahan Arus Kas, Laba Akuntansi dan Kebijakan Hutang Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018.
STIESIA: Surabaya
Ghozali, Imam dan Ratmoko, Dwi. 2016. Analisis Multivariant dan Ekonomika Dengan Program IBM SPSS 23. Analisis Multivariant Ekonomika Dengan Program IBM SPSS 23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:
Semarang
Harahap, Baru., Syahril Effendi. 2020. Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Universitas Putera Batam.
Haris, M. Abdul., Sunyoto, Y. 2018. Pengaruh Total Arus Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi STIE AKA Semarang
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesembilan. Penerbit BPFE: Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta
Kala, Riska, Maryam., Allolayuk, Paulus K., Matani, Cornelia, D. 2022. Pengaruh Laba Akuntansi dan Earning Per Share (EPS) terhadap Dividen Kas.
Volume 4 Hal. 219-225. Universitas Cendrawasih.
Nursita, Meta. 2021. Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Sektor Konsumsi Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016. Tangerang: Jurnal Riset Akuntansi Universitas Pamulang
Mayangsari, Rima. 2018. Pengaruh Struktur Modal, Keputusan Investasi, Kepemilikan Manajerial, dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Aneka Industri Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- 2016.
Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.6, No.4: 477-485. [Accessed 05 Juli 2021].
Murhadi, Werner. R. 2017. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi.
Saham. Jakarta [Accessed 5 Juli 2021].
Oktofia, Lisda., Ibrohim., Kartika, Rika. 2021. Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman. Jurnal Revenue Vol. 2, No.1 Hlmn 15-25. Universitas Bina Bangsa
Setyawan, Budi. 2020. Pengaruh Arus KasOperasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2018. Universitas Pamulang: Tangerang
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta: Bandung Tarmizi, Rosmiati., Soedarsa, Herry Goenawan., Indrayenti, dan Andriyanto,
Deasy. 2018. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 9, No. 1 Hal 21-33.
[Accessed 05 Juli 2021].
Uhus, Maria, Verensiana. 2021. Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, Return On Equity, Dan Return On Asset Terhadap Return Saham.
Universitas Kanjuruhan Malang.
Word press. Penjelasan singkat tentang PSAK 46, https://tanyapajak1.
[Accessed 5 Juli 2021].
LAMPIRAN
PENGARUH ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2016-2020
Maping jurnal
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
1. Keisya Lovely Ander,
Kuantitatif Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham, arus kas investasi tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
2. Lisda Oktofia,
Kuantitatif Secara parsial arus kas operasi dan arus kas investasi tidak
berpengaruh terhadap return saham, arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.
3. Aminar Sutra Dewi, Ijratul Fajri, Sam Ratulangi (2019) Jurnal Pundi, Vol. 03, No. 02
Kuantitatif Likuiditas berpengaruh positif dan tidak
Kuantitatif Tidak ada pengaruh total arus kas terhadap return saham. Ada pengaruh untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi terhadap return
untuk variabel arus kas
Kuantitatif Arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan
Kuantitatif Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan
Kuantitatif LAK dan AKO memiliki pengaruh terhadap RS,
Kuantitatif Secara parsial hanya arus kas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara simultan
arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
Perusahaan Sub
Kuantitatif Arus Kas Operasi tidak
Kuantitatif Arus Kas Operasi tidak