• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acara 8. Rancangan rancangan Blok Tak Le

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Acara 8. Rancangan rancangan Blok Tak Le"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Acara 8.

Rancangan-rancangan Blok Tak-Lengkap dan Keluarga Rancangan Petak Terbagi

Tujuan :  menggunakan beberapa rancangan kompleks dan cara analisisnya serta menafsirkan dengan benar

Rancangan Blok Tak-Lengkap Terimbang

Kini akan dibahas dua keluarga rancangan-rancangan blok tak-lengkap yang dipakai

apabila perlakuan atau kombinasi perlakuan (dalam percobaan faktorial) cukup banyak,

sehingga jika menggunakan blok lengkap, ukuran blok menjadi terlalu besar untuk

mengendalikan sesatan percobaan. Keluarga rancangan yang pertama adalah rancangan

blok tak-lengkap terimbang (Balanced Incomplete Block Designs).

Perhatikan sketsa susunan plot berikut:

nomor blok (ada enam pula). Perhatikan bahwa sekarang masing-masing blok berukuran

empat plot, BUKAN enam plot sebagaimana yang seharusnya pada rancangan RCB.

Akibatnya, bloknya tidak lengkap dan di sini, banyaknya blok tidak sama dengan banyaknya

ulangan. Setiap grup perlakuan diulang empat kali. Ada sejumlah kombinasi banyaknya grup

perlakuan (t), ukuran blok (k), serta banyaknya ulangan per grup (r), yang teratur sehingga

meskipun bloknya tidak lengkap tetapi data tetap seimbang (balanced). Syarat yang harus

dipenuhi adalah λ(t – 1) = r(k – 1) dengan λ adalah banyaknya pasangan dua grup perlakuan

yang dapat muncul. Perhatikan susunan di atas, semua pasangan perlakuan muncul 4 kali.

Semua kombinasi empat hal tersebut yang memenuhi syarat tadi menyusun keluarga

rancangan yang dikenal sebagai Rancangan Blok Tak-Lengkap Terimbang (Balanced

Incomplete Block Designs).

Analisis varians

Analisis varians menggunakan model yang sama seperti rancangan berblok lengkap,

(2)

dalam setiap blok tidak semua perlakuan diujikan, sehingga ini mengakibatkan pengaruh

grup perlakuan dan blok terbaur sebagian (confounded). Dalam cara hitung manual, hal ini

diatasi melalui model linear, suatu bentuk generalisasi dari analisis regresi. Dengan

perangkat lunak, rancangan blok tidak lengkap dapat dianalisis dengan lebih mudah.

Untuk berlatih, pindahkanlah data berikut ke dalam format yang dapat dianalisis seperti

biasa.

Blok 1 T2 (33) T4 (26) T5 (33) T6 (23) Blok 2 T1 (30) T2 (32) T5 (33) T7 (30) Blok 3 T1 (36) T4 (25) T6 (22) T7 (27) Blok 4 T3 (26) T5 (37) T6 (24) T7 (29) Blok 5 T1 (31) T3 (27) T4 (25) T5 (36) Blok 6 T2 (34) T3 (28) T4 (25) T7 (30) Blok 7 T1 (29) T2 (34) T3 (27) T6 (26)

Struktur tabel analisis varians serupa dengan rancangan berblok lengkap, tetapi efek blok

adalah unadjusted, artinya mengabaikan kenyataan bahwa bloknya tidak lengkap. Efek grup

perlakuan adalah adjusted, yaitu dikoreksi menyesuaikan ukuran blok yang tak lengkap.

Sumber Keragaman d.b. JK RK F hitung Blok (unadjusted) b - 1 JK Block

Perlakuan (adj.) t - 1 JK Perl RK Perl RK Perl / RK Ses Sesatan tr - (b - 1) -

(t - 1) - 1

JK Ses RK Ses

Total tr - 1 JK Total

Dalam penulisan model di R atau perangkat lunak lain, untuk menangani hal ini cukup

meletakkan efek blok di depan efek perlakuan dalam urutan penulisan model. Jadi,

aov(hasil~blok + perlakuan). Pembalikan urutan akan menghasilkan analisis yang

(3)

Rancangan Terpulihkan: Rancangan Kisi (Lattice design)

Kelemahan dari rancangan blok tak-lengkap terimbang adalah bahwa pilihannya terbatas,

tidak banyak kombinasi yang memenuhi syarat di atas. Selain itu, apabila pengaruh

antarblok tidak signifikan, susunan tidak dapat diubah. Keluarga rancangan blok tak lengkap

lainnya yang memiliki karakteristik lebih baik adalah rancangan-rancangan kisi atau lattice

designs. Rancangan kisi berciri terpulihkan atau resolvable; maksudnya adalah apabila

pengaruh antarblok tidak nyata, kita dapat melakukan analisis seperti rancangan blok

lengkap teracak (RCB). Perhatikan sketsa susunan sbb.

rep 1 rep 2 rep 3

Nomor di setiap kolom adalah nomor grup perlakuan (t = 12). Setiap dua blok terkumpul

dalam satu ulangan (rep), dan setiap rep selalu memuat lengkap seluruh grup perlakuan

yang diuji. Dalam rancangan kisi, nomor perlakuan yang ada dalam setiap blok diatur

sedemikian rupa, dan pengacakan dilakukan setelah semua perlakuan dialokasikan sesuai

aturan tadi. Rancangan kisi bersifat hierarkis: blok berada dalam ulangan, sehingga memiliki

komponen model mirip dengan struktur tersarang; bedanya, di sini yang tersarang adalah

bloknya.

Analisis varians

Model analisis rancangan kisi adalah Yijk = μ + ρk + βjk + τi + εijk dengan ρk adalah

pengaruh ulangan (rep) ke-k, βjk adalah pengaruh blok ke-j dalam ulangan ke-k, dan sisanya

sama seperti rancangan berblok lainnya. Perhatikan bahwa blok tersarang dalam ulangan,

sehingga untuk k yang berbeda, nomor blok (j) tidak akan sama. Hal ini harus jelas tertera

dalam data yang diinput.

Berikut adalah data pengamatan banyak anakan (dalam kurung) dari 24 nomor padi yang

(4)

re

Sumber keragaman adalah Ulangan, Blok dalam Ulangan, nomor (atau Grup Perlakuan), dan

Sesatan. Ulangan diuji ke Blok dalam Ulangan, sedangkan Grup Perlakuan diuji ke Sesatan.

Pembandingan antarrerata dilakukan menggunakan lsmeans-nya (tidak diberikan dalam

praktikum ini).

Gunakan R untuk melakukan analisis varians bagi data ini. Perhatikan modelnya, dan

ingatlah bagaimana membuat model untuk rancangan dengan pencuplikan.

Rancangan Faktor Terbaurkan : Rancangan Petak Terbagi

Dalam percobaan faktorial, semua kombinasi tidak selalu harus teracak secara penuh,

misalnya dalam ulangannya. Sebagai misal, kita melakukan percobaan faktorial 2×5 dengan

dua faktor, A (dua aras) dan B (lima aras), dengan tiga ulangan (rep). Kita dapat

mengelompokkan suatu faktor (misalnya yang beraras 5) dalam setiap aras faktor yang lain

(yang beraras dua). Syaratnya adalah bahwa tingkat kepentingan faktor yang melingkupi (A)

lebih rendah daripada faktor yang dilingkupi (B). Dalam hal ini, pengaruh faktor A kita

baurkan (confounded) penuh dengan efek rep. Rancangan itu dapat disketsa sbb.

(5)

Perhatikan analoginya dengan rancangan kisi di atas! Ini adalah rancangan petak

terbelah dalam RCB. Dapat diperhatikan, bahwa aras-aras dari faktor A menempati posisi

yang mirip dengan blok pada rancangan kisi. Pada kenyataannya, kita memang membuat

dua hierarki blocking: pertama rep, berikutnya Faktor A pada rancangan petak terbelah.

Sesungguhnyalah, kita membaurkan Faktor A dengan blok (sebagaimana pada ranc. kisi),

sehingga rancangan petak terbelah memiliki struktur plot yang mirip.

Pengacakan dilakukan secara bertahap: pertama faktor utama diacak aras-arasnya untuk

setiap rep), setiap aras dialokasikan ke setiap petak besar (blok dalam rancangan kisi).

Selanjutnya, anak faktor diacak dalam setiap petak besar sehingga aras-arasnya menempati

satu petak (plot) dalam setiap petak besar. Kita memerlukan penduga efek faktor A, B, dan

interaksi AB (karena percobaan faktorial), sehingga model analisis yang dipakai adalah

Y

ijk

=

μ

+

ρ

k

+

A

i

+

Ε

ik

+

B

j

+

AB

ij

+

ε

ijk

Pengujian untuk rep (ρk) dan faktor A dilakukan ke Sesatan hierarki pertama (Εik) dan untuk faktor B dan interaksi AB dilakukan ke Sesatan hierarki kedua (εijk). rep dan faktor A diuji ke

Sesatan hierarki pertama karena keduanya berada pada tingkat petak utama (main plot) dan

faktor A disebut sebagai faktor utama (main factor). Faktor B, karena menempati blok kecil,

disebut menempati tingkat anak petak (subplot) dan disebut anakfaktor (subfactor). Tabel

Anovanya sbb.

RK SPU merupakan pembagi bagi RK Rep dan RK A seperti biasa untuk rancangan RCB (lihat

Acara sebelumnya) dan RK SAP sebagai pembagi untuk RK C dan interaksi A:C.

Analisis data

Berikut adalah latihan Rancangan Petak Terbelah dengan dasar rancangan RCB

(6)

Tanpa) dan anak-faktor adalah kultivar (C: C1, C2, C3 dan C4). Data adalah banyaknya

bercak-bercak yang teramati, dan telah disusun dalam tabel:

Kultivar Rep I Rep II Rep III

Isilah tabel ANOVA berikut sesuai hasil dari R.

Sumber db JK RK Fhitung

Percobaan Petak Terbelah dengan Faktor Lebih dari Dua (*opsional)

Perhatikan bahwa pada percobaan dengan faktor lebih daripada dua, faktor utama dapat

saja merupakan faktor tunggal seperti pembicaraan di atas, tetapi anak perlakuan

merupakan perlakuan faktorial. Sebaliknya, perlakuan utama merupakan perlakuan faktorial

sedangkan anak perlakuan merupakan perlakuan tunggal (suatu faktor). Jadi untuk keduanya

melibatkan tiga faktor.

Pembelahan petak utama menjadi anak petak dapat berlanjut dengan jalan sekali lagi

membelah anak petak menjadi anak-anak-petak untuk mengakomodasi faktor baru. Jadi

pembelahan dilakukan dua tahap, menghasilkan percobaan petak belah dua kali. Model

linear dan analisis variansnya dengan mudah dapat dilakukan dengan memperluas model

linear dan analisisnya mengikuti analogi model linear dan analisis varians percobaan petak

terbelah. Komponen Sumber Keragaman akan tergantung di mana suatu faktor berada,

apakah sebagai faktor utama atau sebagai anak-faktor. Kalau faktor-faktor ini kita

(7)

mengisi kolom Sumber Keragaman dan db tabel di bawah ini. Gunakan MSExcel untuk

mengerjakan latihan di bawah.

Petak belah Petak belah dua kali Perlakuan-utama: A dan B Perlakuan-utama: A Perlakuan utama: A Anak-perlakuan: C Anak-perlakuan: B dan C Anak-perlakuan: B

Anak-anak-perlakuan: C

Referensi

Dokumen terkait

Brand image berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 0.40 sedangkan variabel event marketing berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian sebesar

Apabila salah satu dari dua huruf tersebut dengan nun sakinah atau tanwin, maka harus dibaca dengan Idgham Bila Ghunnah.. Apabila salah satu dari huruf-huruf tersebut dengan

Jika kebenaran yang diperoleh telah teruji (secara ilmiah), maka kebenaran tersebut merupakan pengetahuan ( knowledge ) yang berkembang menjadi ilmu ( science

Para pendidik dalam pendidikan karakter merupakan ujung tombak yang berada pada barisan terdepan dalam membelajarkan anak didik, oleh karena itu para pendidik harus

Pasal 8 UUD 1945 ayat (1) dan ayat (2) mengatur tentang penggantian jabatan apabila Presiden dan/atau Wakil Presiden, yang salah satu memenuhi syarat untuk

Ada hubungan yang bermakna antara interaksi sosial dengan tingkat stres pada lanjut usia di Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, sehingga para lansia

Solusi : Memberikan praktikan kesempatan untuk merevisi laporan dengan menyertakan poin-poin apa saja yang belum dituliskan dan perlu untuk dimasukkan ke dalam

Untuk mengoptimalisasi kinerja turbin kinetik roda tunggal, dalam penelitian ini digunakan turbin kinetik (poros vertikal), sudu berbentuk mangkok agar dapat menahan