MANAJEMEN STRATEGIS
AGRIBISNIS
1. Manajemen dan Fungsi-Fungsinya
2. Pengamatan Lingkungan
3. Perumusan Strategi
4. Implementasi, Evaluasi dan
Pengendalian Strategi
PENGAMATAN
PENGAMATAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN PERUMUSAN STRATEGIPERUMUSAN STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGIIMPLEMENTASI STRATEGI EVALUASI EVALUASI DAN DAN KENDALI
KENDALI
Eksternal
Eksternal VisiVisi Lingkungan
Internal ProgramProgram
Struktur
MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
PROSES PENGAMBILAN
PROSES PENGAMBILAN
STRATEGIS
STRATEGIS
Mengevaluasi Hasil Kerja Saat Ini
Menguji dan Mengevaluasi: Sesuai dengan Kondisi
Sekarang
Meninjau dan Merevisi Jika Perlu:
Evaluasi dan Pengendalian
HAL YANG MEMBEDAKAN MANAJEMEN AGRIBISNIS DENGAN LAINNYA
HAL YANG MEMBEDAKAN MANAJEMEN AGRIBISNIS DENGAN LAINNYA
Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar padasektor agribisnis (produsen Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar padasektor agribisnis (produsen
hulu-hilir sampai konsumen hulu dan hilir)hulu-hilir sampai konsumen hulu dan hilir)
Besarnya jumlah pelaku bisnisBesarnya jumlah pelaku bisnis
Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani (langsung dan tak Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani (langsung dan tak
langsung)langsung)
Keragaman skala usahaKeragaman skala usaha
Persaingan yang sangat ketatPersaingan yang sangat ketat
Badan usaha cenderung berorientasi petani dan keluargaBadan usaha cenderung berorientasi petani dan keluarga Barang bersifat musiman, voluminous dan perisableBarang bersifat musiman, voluminous dan perisable
Goodwill para pendukung (kebijakan dll) kurang besarGoodwill para pendukung (kebijakan dll) kurang besar Sebagai penyangga industri (berbasis agro)Sebagai penyangga industri (berbasis agro)
Subsistem
AgrootomotifAgrootomotif
Subsistem
Industri Industri
Makan-MinumMakan-Minum
Industri RokokIndustri Rokok Industri Serat Industri Serat
AlamAlam
Industri Agro Industri Agro
Wisata+EstetikWisata+Estetik
Subsistem
Subsistem Jasa dan Penunjang Pertanian
Subsistem Jasa dan Penunjang Pertanian
Perkreditan dan AsuransiPerkreditan dan Asuransi
Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta PenyuluhanPendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Penyuluhan Transportasi dan PergudanganTransportasi dan Pergudangan
KebijakanPemerintah ( Mikroekonomi, Tata Ruang danMakroekonomi)KebijakanPemerintah ( Mikroekonomi, Tata Ruang danMakroekonomi)
Sistem Agribisnis Hortikultura
Produsen (Petani/ Kelompok Tani/
Gapoktan) Konsumen
MODEL UMUM
MODEL UMUM
ANALISIS PERUBAHAN
ANALISIS
STRUKTUR
ORGANISASI
ANALISIS
KEPEMIMPINAN
ANALISIS
BUDAYA
PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI STRATEGI
1. Siapa yang Akan Mengimplementasi Strategi
2. Apa yang Harus Dilakukan (Program, Anggaran, Prosedur, Sinergi)
3. Bagaimana Strategi Diimplementasikan
FORMULASI STRATEGI
EVALUASI
PERUMUSAN
(FORMULASI)
TINGKATAN STRATEGI
TINGKATAN STRATEGI
Strategi Tingkat Korporat
Strategi Tingkat Bisnis
Strategi Tingkat Fungsional
PERUSAHAAN
MULTI BISNIS
SDM
R&D
PEMASARAN
KEUANGAN
PRODUKSI
UNIT
BISNIS A
UNIT
BISNIS
B
I. FORMULASI STRATEGI KORPORASI
I. FORMULASI STRATEGI KORPORASI
SECARA UMUM
SECARA UMUM
(Pertumbuhan, Stabilitas dan Pengurangan)
(Pertumbuhan, Stabilitas dan Pengurangan)
A. STRATEGI PERTUMBUHAN
(Konsentrasi atau Diversifikasi)
B. STRATEGI STABILITAS
C. STRATEGI PENGURANGAN
DASAR PENETAPAN STRATEGI:
SKORING FI & FE
1. Faktor Internal (Kekuatan Bisnis/Posisi Kompetisi)
SKORING FI dan FE
SKORING FI dan FE
Bobot
Bobot
Rating
Rating
Skor
Skor
FI (KEKUATAN BISNIS):
FI (KEKUATAN BISNIS):
1.
1.
Pangsa pasar (produk sendiri)
Pangsa pasar (produk sendiri)
2.
2.
Pertumbuhan pasar (produk sendiri)
Pertumbuhan pasar (produk sendiri)
3.
3.
Kualitas produk
Kualitas produk
4.
4.
Reputasi merek
Reputasi merek
5.
5.
Jaringan distribusi
Jaringan distribusi
6.
6.
Efektifitas promosi
Efektifitas promosi
7.
7.
Kapasistas produksi
Kapasistas produksi
8.
8.
Efisiensi produksi
Efisiensi produksi
9.
9.
Biaya per unit
Biaya per unit
10.
10.
Persdoalan bahan baku
Persdoalan bahan baku
11.
11.
Performen R&D
Performen R&D
12.
12.
Personil manajerial
Personil manajerial
SKORING FI dan FE
SKORING FI dan FE
Bobot
Bobot
Rating
Rating
Skor
Skor
FE (DAYA TARIK INDUSTRI):
FE (DAYA TARIK INDUSTRI):
1.
1.
Ukuran keseluruhan pasar
Ukuran keseluruhan pasar
2.
2.
Ukuran pertumbuhan pasar tahun
Ukuran pertumbuhan pasar tahun
ke-n
ke-n
3.
3.
Laba kotor
Laba kotor
4.
4.
Intensitas persaingan
Intensitas persaingan
5.
5.
Kebutuhan teknologi
Kebutuhan teknologi
6.
6.
Kerentanan terhadap inflasi
Kerentanan terhadap inflasi
7.
7.
Kebutuhan energi
Kebutuhan energi
8.
8.
Dampak lingkungan
Dampak lingkungan
9.
9.
Sosial/politik/hukum
Sosial/politik/hukum
QSPM
QSPM
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
Bobot
Bobot
Rating
Rating
Skor
Skor
FI (STRENGTHS-KEKUATAN):
FI (STRENGTHS-KEKUATAN):
1.
1.
Kemampuan teknologi
Kemampuan teknologi
2.
2.
Performance R&D
Performance R&D
3.
3.
Kualitas produk
Kualitas produk
4.
4.
Jaringan distribusi
Jaringan distribusi
5.
5.
Pelayanan pelanggan
Pelayanan pelanggan
FI (WEAKNESSES-KELEMAHAN):
FI (WEAKNESSES-KELEMAHAN):
1.
1.
Persaingan divisi
Persaingan divisi
2.2.
Biaya iklan
Biaya iklan
3.3.
Modal ventura
Modal ventura
4.
4.
Biaya R&D
Biaya R&D
5.
5.
Tanggungjawab kualitas
Tanggungjawab kualitas
QSPM
QSPM
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
(The Quantitative Strategic Planning Matrix)
Bobot
Bobot
Rating
Rating
Skor
Skor
FE (OPPORTUNITY-PELUANG):
FE (OPPORTUNITY-PELUANG):
1.
1.
Tingkat (persaingan) harga
Tingkat (persaingan) harga
2.
2.
Tenaga (persaingan) kerja
Tenaga (persaingan) kerja
3.
3.
Perkembangan industri
Perkembangan industri
4.
4.
Peluang pinjaman
Peluang pinjaman
5.
5.
Keberadaan teknologi
Keberadaan teknologi
FE (THREATS-ANCAMAN):
FE (THREATS-ANCAMAN):
1.
1.
Perubahan teknologi
Perubahan teknologi
2.2.
Kecondongan pembeli
Kecondongan pembeli
3.3.
SDA
SDA
4.
4.
Perilaku pembeli potensial
Perilaku pembeli potensial
5.
5.
Tarif
Tarif
FORMULASI STRATEGI KORPORASI
FORMULASI STRATEGI KORPORASI
BERBASIS PORTOFOLIO
BERBASIS PORTOFOLIO
(Matrik BCG/P3, DTI-KB, DKI, SWOT, QSPM, )
(Matrik BCG/P3, DTI-KB, DKI, SWOT, QSPM, )
A. Matrik BCG Growth/Share/Pertumbuhan Pangsa Pasar (P3)
B. Matrik GE/Daya Tarik Industri (DTI) dan Kekuatan Bisnis (KB)
C. Matrik Daur Kehidupan Industri (DKI)
D. Matrik SWOT
E. Matrik QSPM
FORMULASI STRATEGI UMUM (GE) KORPORAT
FORMULASI STRATEGI UMUM (GE) KORPORAT
(Pertumbuhan, Stabilitas, Pengurangan)
(Pertumbuhan, Stabilitas, Pengurangan)
KUAT
KUAT
RATA-RATA
RATA-RATA
LEMAH
LEMAH
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Vertikal
Integrasi Vertikal
(Dominasi, Investasi
(Dominasi, Investasi
Maksimum)
Maksimum)
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Horisontal
Integrasi Horisontal
(Selektif, Investasi
(Selektif, Investasi
Agresif, Memelihara
Agresif, Memelihara
Posisi)
(Memelihara Posisi,
(Memelihara Posisi,
Investasi Sekadarnya,
Investasi Sekadarnya,
mencari Sumber Kas)
mencari Sumber Kas)
STABILITAS
STABILITAS
Berhenti Sejenak
Berhenti Sejenak
atau Berlanjut
atau Berlanjut
dengan
dengan
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Horisontal
Integrasi Horisontal
PENGURANGAN
PENGURANGAN
Perusahaan Terikat
Perusahaan Terikat
atau Jual Habis
atau Jual Habis
Kewaspadaan
Kewaspadaan
STABILITAS
STABILITAS
Strategi Tidak
Strategi Tidak
Berubah atau
Berubah atau
Strategi Laba
Kebangkrutan atau
Kebangkrutan atau
Likuidasi
KEKUATAN BISNIS/POSISI KOMPETITIF (FAKTOR INTERNAL)
STRATEGI PERTUMBUHAN
STRATEGI PERTUMBUHAN
STRA. TUMBUH
BERPUTAR:
Posisi Bisnis Lemah,
Daya Tarik Tinggi
STRA. TUMBUH
DIVERSIFIKASI:
Akuisisi pada Lini
Bisnis Berbeda
1. Diversifikasi Konsentris-Related: Akuisisi Perusahaan Lain yang Memiliki (Teknologi, Saluran Distribusi dan Pasar) Sama 2. Diversifikasi Konglemerat-Unrelated: Akuisisi Perusahaan
yang Memiliki Lini Bisnis yang Sama Sekali Berbeda
STRA. TUMBUH
KONSENTRASI:
Akuisisi Fokus pada
Satu Lini Bisnis Saja
1. Via Integrasi Vetikal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN LAIN DALAM
SALURAN DISTRIBUSI, baik di: (a) HILIR seperti Pedagang Besar dll.; maupun di (b) HULU seperti Pemasok/Suplier dll.
2. Via Integrasi Horisontal: dengan MENGAKUISISI PERUSAHAAN PESAING YANG MEMILIKI LINE BISNIS SAMA (spesifik: meningkatkan ukuran
STRATEGI STABILITAS
STRATEGI STABILITAS
FOKUS PADA LINI BISNIS YANG SUDAH ADA SAAT INI
CIRI PERUSAHAAN A.L:
•
Perusahaan yang berada pada tingkat pertumbuhan
yang sudah tidak lagi tumbuh (jenuh)
•
Tingkat resiko kecil atau kalau melakukan pertumbuhan
akan memakan biaya tinggi, bahkan merusak bisnis
yang sudah ada (tidak efisien)
•
Lingkungan dianggap lebih stabil
STRATEGI PENGURANGAN
STRATEGI PENGURANGAN
(RETRENCHMENT STRATEGY)
(RETRENCHMENT STRATEGY)
PERUSAHAAN TIDAK LAGI BERSAING EFEKTIF
LIQUIDATION STRATEGY
Tutup dan Asetnya Dijual
DIVESTMENT STRATEGY
Penjualan Bisnis
atau
FORMULASI STRATEGI UMUM (GE) KORPORAT
FORMULASI STRATEGI UMUM (GE) KORPORAT
(Pertumbuhan, Stabilitas, Pengurangan)
(Pertumbuhan, Stabilitas, Pengurangan)
KUAT
KUAT
RATA-RATA
RATA-RATA
LEMAH
LEMAH
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Vertikal
Integrasi Vertikal
(Dominasi, Investasi
(Dominasi, Investasi
Maksimum)
Maksimum)
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Horisontal
Integrasi Horisontal
(Selektif, Investasi
(Selektif, Investasi
Agresif, Memelihara
Agresif, Memelihara
Posisi)
(Memelihara Posisi,
(Memelihara Posisi,
Investasi Sekadarnya,
Investasi Sekadarnya,
mencari Sumber Kas)
mencari Sumber Kas)
STABILITAS
STABILITAS
Berhenti Sejenak
Berhenti Sejenak
atau Berlanjut
atau Berlanjut
dengan
dengan
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
Konsentrasi via
Konsentrasi via
Integrasi Horisontal
Integrasi Horisontal
PENGURANGAN
PENGURANGAN
Perusahaan Terikat
Perusahaan Terikat
atau Jual Habis
atau Jual Habis
Kewaspadaan
Kewaspadaan
STABILITAS
STABILITAS
Strategi Tidak
Strategi Tidak
Berubah atau
Berubah atau
Strategi Laba
Kebangkrutan atau
Kebangkrutan atau
Likuidasi
KEKUATAN BISNIS/POSISI KOMPETITIF (FAKTOR INTERNAL)
II. FORMULASI STRATEGI UNIT BISNIS
II. FORMULASI STRATEGI UNIT BISNIS
KEKHASAN YANG
KEKHASAN YANG
DIRASAKAN
DIRASAKAN
PELANGGAN
PELANGGAN
POSISI BIAYA
POSISI BIAYA
RENDAH
RENDAH
KOMBINASI
KOMBINASI
SELURUH
SELURUH
INDUSTRI
STRATEGI KBM
STRATEGI KBM
BERBASIS BIAYA YANG RELATIF RENDAH DIBANDING PESAING
MANFAAT A.L:
•
Memberi perusahaan KETAHANAN RIVALITAS PESAING
(perusahaan tetap dapat laba-walau kecil, setelah pesaing
mengorbankan laba mereka untuk persaingan)
•
Melindungi perusahaan dari PEMBELI YANG KUAT
•
Memberikan perlindungan terhadap PEMASOK YANG KUAT
dengan menyediakan FLEKSIBILITAS menanggulangi biaya
input/masukan
•
Dapat menimbulkan HAMBATAN MASUK bagi NEW COMER
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI KBM
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI KBM
KETRAMPILAN DAN
KETRAMPILAN DAN
SUMBERDAYA UMUM
SUMBERDAYA UMUM
YANG DIPERLUKAN
YANG DIPERLUKAN
PERSYARATAN
PERSYARATAN
ORGANISASI UMUM
ORGANISASI UMUM RESIKO KBMRESIKO KBM
1.
1. Investasi modal Investasi modal
yang terus menerus
yang terus menerus
dan kemudahan
dan kemudahan
mendapatkan modal
mendapatkan modal
2.
2. Ketrampilan Ketrampilan
rekayasa proses
rekayasa proses
3.
3. Pengawasan ketat Pengawasan ketat
terhadap tenaga
terhadap tenaga
kerja
kerja
4.
4. Produk dirancang Produk dirancang
agar mudah dibuat
agar mudah dibuat
5.
5. Sistem distribusi Sistem distribusi
biaya rendah
biaya rendah
1.
1. Pengendalian biaya Pengendalian biaya
yang ketat
yang ketat
2.
2. Laporan Laporan
pengendalian yang
pengendalian yang
terinci dan sering
terinci dan sering
3.
3. Insentif didasarkan Insentif didasarkan
atas pemenuhan
atas pemenuhan
target kuantitatif
target kuantitatif
yang ditentukan
yang ditentukan
secara ketat
secara ketat
Keunggulan biaya tidak
Keunggulan biaya tidak
bertahan lama,
bertahan lama,
karena:
karena:
1.
1. Pesaing meniruPesaing meniru
2.
2. Teknologi berubahTeknologi berubah
3.
3. Bisnis lain runtuhBisnis lain runtuh
Kedekatan dalam
Kedekatan dalam
differensiasi hilang
differensiasi hilang
Penganut strategi fokus
Penganut strategi fokus
mencapai biaya
mencapai biaya
lebih rendah dalam
lebih rendah dalam
segmen
STRATEGI DIFERENSIASI
STRATEGI DIFERENSIASI
MENDIFERENSIASIKAN PRODUK ATAS JASA YANG DITAWARKAN
PERUSAHAAN DENGAN MENCIPTAKAN SESUATU YANG
BARU DIRASAKAN OLEH KESELURUHAN INDUSTRI SEBAGAI
HAL YANG UNIK
PENDEKATAN A.L: (1) Citra rancangan (merk); (2) Teknologi; (3)
Karakteristik khusus (ciri khas); (4) Pelayanan pelanggan dan
(5) Strategi jaringan-jaringan penyalur
MANFAAT A.L.:
•
Memberi PENYEKAT (ciri khusus/unik) terhadap pesaing
•
Menciptakan kesetiaan pelanggan
•
Pembeli tidak peka terhadap harga
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI
DIFERENSIASI
DIFERENSIASI
KETRAMPILAN DAN
KETRAMPILAN DAN
SUMBERDAYA UMUM
SUMBERDAYA UMUM
YANG DIPERLUKAN
YANG DIPERLUKAN
PERSYARATAN
PERSYARATAN
ORGANISASI UMUM
ORGANISASI UMUM RESIKO DIFERENSIASIRESIKO DIFERENSIASI
1.
1. Kemampuan Kemampuan
pemasaran yang
pemasaran yang
kuat (riset pasar)
kuat (riset pasar)
2.
2. Rekayasa produk Rekayasa produk
yang kreatif
yang kreatif
3.
3. Reputasi Reputasi
kepeloporan mutu/
kepeloporan mutu/
teknologi
teknologi
4.
4. Kerjasama yang erat Kerjasama yang erat
dengan saluran
dengan saluran
distribusi
distribusi
1.
1. Koordinasi yang Koordinasi yang
kuat antara (R&D,
kuat antara (R&D,
pengembangan
pengembangan
produk dan
produk dan
pemasaran)
pemasaran)
2.
2. Pengukuran insentif Pengukuran insentif
subjektif sbg ganti
subjektif sbg ganti
kuantitatif
kuantitatif
3.
3. Fasilitas menarik Fasilitas menarik
tenaga kerja yang
tenaga kerja yang
(kreatif, trampil dan
(kreatif, trampil dan
ilmuwan)
ilmuwan)
Diferensiasi tidak
Diferensiasi tidak
bertahan lama,
bertahan lama,
karena:
karena:
1.
1. Pesaing meniruPesaing meniru
2.
2. Basis diferensiasi Basis diferensiasi
menjadi tak penting
menjadi tak penting
bagi pembeli
bagi pembeli
Kedekatan dalam biaya
Kedekatan dalam biaya
hilang
hilang
Penganut strategi fokus
Penganut strategi fokus
mencapai
mencapai
diferensiasi yang
diferensiasi yang
lebih besar dalam
lebih besar dalam
segmen
STRATEGI FOKUS
STRATEGI FOKUS
MEMFOKUSKAN PADA KELOMPOK PEMBELI, SEGMEN LINI
PRODUK ATAU PASAR GEOGRAFIS
KEKHASAN YANG
KEKHASAN YANG
DIRASAKAN
DIRASAKAN
PELANGGAN
PELANGGAN
POSISI BIAYA
POSISI BIAYA
RENDAH
RENDAH
KOMBINASI
KOMBINASI
SELURUH
SELURUH
INDUSTRI
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI FOKUS
SYARAT DAN RESIKO STRATEGI FOKUS
KETRAMPILAN DAN
KETRAMPILAN DAN
SUMBERDAYA UMUM
SUMBERDAYA UMUM
YANG DIPERLUKAN
YANG DIPERLUKAN
PERSYARATAN
PERSYARATAN
ORGANISASI UMUM
ORGANISASI UMUM RESIKO FOKUSRESIKO FOKUS
1.
1. Kombinasi dari Kombinasi dari
kebijakan yang
kebijakan yang
ditujukan kepada
ditujukan kepada
target strategi
target strategi
tertentu
tertentu
1.
1. Kombinasi dari Kombinasi dari
kebijakan yang
kebijakan yang
ditujukan kepada
ditujukan kepada
target strategi
target strategi
tertentu
tertentu
1.
1. Strategi fokus dapat Strategi fokus dapat
ditiru
ditiru
2.
2. Segmen sasaran Segmen sasaran
menjadi tidak
menjadi tidak
menarik secara
menarik secara
struktural karena:
1. Pesaing bersasaran Pesaing bersasaran
luas mengusai
luas mengusai
segmen
segmen
2.
2. New comer New comer
menganggap diri
menganggap diri
sebagai sub-segmen
sebagai sub-segmen
dalam industri
III. FORMULASI STRATEGI FUNGSIONAL UNIT
III. FORMULASI STRATEGI FUNGSIONAL UNIT
o Perencanaan SDM
o Rekruitmen & Pelepasan
o Pelatihan dan Pengembangan Karir
o Kompensasi dan Tunjangan
2.Srategi R&D
o Srategi Ofensif
o Strategi Defensif -Produk& Proses -Desain Produk -Jumlah
-Pelaksanaan -Waktu
-Lingkungan
4.Srategi Keuangan
o Strategi Jangka Pendek/Menengah
o Strategi Jangka Panjang
Srategi Produksi/ Oper asional
o CIM
o TQM
o Sistem Persediaan Just in Time
o Sekutu Pemasok
o Sistem Pabrikasi Fleksibel
Penelitian dan Pengembangan
A. RISET PEMASARAN :
Kegiatan yang sistematik dalam mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisa data serta keterangan tentang
berbagai
masalah yang berkaitan dengan pemasaran
produk,
antara lain melalui kegiatan: (1) Perumusan
masalah, (2)
Analisis situasi, (3) Penelitian lapangan
dan
(4) Tehnik
penarikan contoh
(a) Riset Pemasaran, (b) Riset Pasar, (c) Perkiraan Volume Penjualan
B. RISET PASAR :
Strategi Manajemen Tataniaga (Pemasaran) = 4O+4P
Product Mix (Liku2 Produk)
Price Mix (Liku2 Harga)
Placet Mix (Liku2 Lokasi)
Promotion Mix (Liku2 Promosi) 1. Object
2. Objective
3. Organazation
4. Operation Semua ke arah
pasar
-Basic price - Ongkos angkut
-Cara bayar -Potongan harga -Macam produk - Mutu dan Merk
- Pengepakan -Layanan
-Iklan
- Kunjungan
- Penyebararluasan
- Pewilayahan
- Logistik pasar
Strategi Manajemen Tataniaga (Pemasaran) = 4O+4P
1. OBJECT:
Barang yang akan dipasarkan HARUS JELAS DIDEFINISIKAN atau DITETAPKAN: Daging Sapi PAHA, JEROAN, DLL.
BERDASAR PROSES MANAJEMEN
1. Object
2. Objective
3. Organazation
4. Operation Semua ke arah
pasar
2. OBJECTIVE:
Menerangkan sasaran perusahaan dan hubungannya dengan OBJECT Papaya untuk konsumsi dalam negeri vs asing
3. ORGANIZATION:
Menjelaskan keadaan pasar yang perlu difahami Bagaimana cara konsumen beli, mengecer, jumlah
besar-kecil, tunai-cicilan, situasi persaingan dll.
4. OPERATION:
Menerangkan strategi pemasaran setelah keadaan pasar diketahui dengan baik Strategi pemasaran = 4P (Product Mix, Price Mix,
Strategi Manajemen Tataniaga (Pemasaran) = 4O+4P
Product Mix
(Liku2 Produk)
Macam produk = Disesuaikan dengan selera konsumen Mutu dan Merk = Brand image bagi konsumen
Pengepakan = Tidak perlu mahal, menarik, berkualitas Pelayanan = Layanan yang lebih menarik pada produk
yang sama
Price Mix
(Liku2 Harga)
Basic price = berdasarkan 4O
Potongan = pilih sistem yang tepat (discount, hadiah dll) Cara bayar = Tunai atau mencicil dan berapa lama
Ongkos angkut = Layanan antarkonsumen dll.
Placet Mix
(Liku2 Lokasi)
Pewilayahan = terbatas di kota atau sd pedesaan Logistik pasar = pilih sistem sesuai konsumen
Penyaluran = berdasarkan segmen konsumen Jenis penyaluran = sepeda motor, box dll
Promotion Mix
(Liku2 Promosi)
Periklanan = frekuansi, macam media, besarnya Kunjungan = personal selling, door to door
Pentingnya Nilai Tambah Produk Pangan
A. KARAKTERISTIK KONSUMSI PANGAN (KKP):
(a) Karakteristik Konsumsi Pangan, (b) Pasar Pangan Masa Depan
Tumbuh Sangat Cepat, (c) Dilema Pertanian dan Pangan Indonesia,
(d) Industri Pengolahan Pangan diIndonesia, (e) Strategi
Pengembangan Industri Pangan di Indonesia
TAHUN JENIS PENGELUARAN
PANGAN (%) NON-PANGAN (%) 1987 61,21 38,72
1990 60,63 39,64 1993 56,86 43,14 1996 55,34 44,66 1999 62,94 37,06 2000 65,81 34,19 2001 64,13 35,87 2002 56,47 43,53 2003 56,89 43,11
1. Konsumsi pangan cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun (57%:43%)
Pentingnya Nilai Tambah Produk Pangan
B. PASAR PANGAN MASA DEPAN :
PERKIRAAN KONSUMSI, KEBUTUHAN NASIONAL, DAN PRODUKSI DALAM NEGERI BEBERAPA PANGAN TAHUN 2005
NO. JENIS KONSUMSI/
KAPITA/TH KEBUTUHAN NASIONAL DALAM NEGERIPRODUKSI +/(-) 1. Beras 90 kg 36 juta ton 29 juta ton (7 juta ton) 2. Daging 15 kg 6 juta ton 2 juta ton (4 juta ton) 3. Telur 90 butir 36 milyar butir 12,6 milyar butir (25,4 milyar butir) 4. Susu 12 lt 4,8 milyar lt 1,2 milyar lt (3,6 milyar lt) 5. Gula 25 kg 10 juta ton 1,9 juta ton (8,1 juta ton) 6. Ayam 12 kg 4,8 juta ton 0,75 juta ton (4,05 juta ton)
* Pasar pangan pangan masa depan berpeluang sangat besar untuk berkembang
(a) Karakteristik Konsumsi Pangan, (b) Pasar Pangan Masa Depan
Tumbuh Sangat Cepat, (c) Dilema Pertanian dan Pangan Indonesia,
Pentingnya Nilai Tambah Produk Pangan
C. DILEMA PERTANIAN DAN PANGAN DI INDONESIA :
• Apa yang salah?
• Kita tidakmampu memanfaatkan sumberdaya alam dengan optimal
• ???? Singkong
KOMODITAS PANGAN
JUMLAH IMPOR tahun 2003
Beras 3,7 juta ton (terbesar di dunia) Gula 1,6 juta ton (no.2 di dunia) Kedelai 1,3 juta ton + bungkil 1 juta ton Gandum 4,5 juta ton
Jagung 1,2 juta ton
Ternak Sapi 450.000 ekor + daging + jeroan Tepung Telur 30.000 ton
Susu Bubuk 140.000 ton
Makanan Olahan 1,5 milyar dollar AS
Garam 1,5 juta ton
Singkong 0,85 juta ton ………….. ??????? Kacang Tanah 100.000 ton
(a) Karakteristik Konsumsi Pangan, (b) Pasar Pangan Masa Depan
Tumbuh Sangat Cepat, (c) Dilema Pertanian dan Pangan Indonesia,
Pentingnya Nilai Tambah Produk Pangan
D. INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN DI INDONESIA :
• Jenis yang besar dan menengah mengalami penurunan ……. PHK ???
JENIS INDUSTRI
TAHUN
1998
1999
2000
2001
2002
Besar dan Menengah 4.573 4.666 4.661 4.544 4.553
Kecil 52.524 67.253 63.613 60.020 49.530
Rumah Tangga 719.668 790.946 814.037 798.201 789.251
Total 776.765 862.865 882.311 862.765 843.334
(a) Karakteristik Konsumsi Pangan, (b) Pasar Pangan Masa Depan
Tumbuh Sangat Cepat, (c) Dilema Pertanian dan Pangan Indonesia,
PENTINGNYA NILAI TAMBAH :
Singkong
Singkong Tiwul Industri sbg Makanan
Modenr
Tiwul Industri sbg Makanan
Modenr
Singkong Goreng, Kripik
Singkong dll.
Singkong Goreng, Kripik
Singkong dll.
Tepung Singkong
Tepung Singkong
Pengadukan
Pengadukan
Vit+Min
Tepung Singkong
Air
Marketing Mix (4O+4P)
Marketing Mix (4O+4P)
Pengukusan
Pengukusan
Pengayakan
Pengayakan
Pengemasan
Pengemasan
Penghancuran
Penghancuran
Pengeringan
PENYEBAB LESUNYA INDUSTRI PANGAN :
•
Kebijakan tataniaga dan harga bahan baku (bea masuk)
kurang mendukung
•
Banyaknya barang ilegal bebas di pasaran
•
Isu food safety (borax, formalin, DDT, flu burung dsb.)
•
Belum mampunya produk pangan berstandar (SNI,
HACCP dsb.)
•
Peningkatan biaya input produksi (BBM, listrik, Gas
dll.)
•
Suku bunga untuk UKM +Mikro > industri besar
•
Tidak adanya dukungan Riset dan Developmenet (R&D)
•
Tidak adanya anggaran marketing dan promosi
•
Keterbatasan SDM handal
F. STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN :
•
Perubahan sikap mental dan paradigma (produsen,
Konsumen, Pemerintah dan lembaga Terkait) akan
pentingnya nilai tambah produk pangan
•
Mengikuti dan mewaspadai perubahan standardisasi
produk
•
Meningkatkan efisiensi pada setiap sistem (kurangi
high cost)
•
Perlu adanya proteksi yang lebih besar pada produk
dalam negeri
•
Pembinaan dan pemdampingan bagi UKM+Mikro
Pentingnya Nilai Tambah Produk Pangan
(a) Karakteristik Konsumsi Pangan, (b) Pasar Pangan Masa Depan
Tumbuh Sangat Cepat, (c) Dilema Pertanian dan Pangan Indonesia,
STRATEGI
STRATEGI
YANG HARUS
YANG HARUS
DIHINDARI
A.
MENGIKUTI PEMIMPIN: Meniru strategi pesaing pemimpin
tampaknya ide yang bagus, tetapi hal ini mengabaikan KEKUATAN dan
KELEMAHAN tertantu perusahaan dan kemungkinan pemimpin salah
(misalnya pasar jenuh dan dipaksakan bertumbuh)
B.
PUKUL YANG LAIN DAN LARI: Perusahaan pioneer sukses lalu
BERKECENDERUNGAN MENGEMBANGKAN PRODUK tanpa melihat
faktor internal perusahaan dan karakteristik produk
C.
LAKUKAN APA SAJA:
Ketika dihadang dengan beberapa peluang
menarik, menajemen CENDERUNG MENGAMBIL SEMUANYA
D.
KEHILANGAN TANGAN: Perusahaan menanam investasi yang
begitu banyak pada suatu strategi, dimana manajemen puncak justru
tidak bersedia menerima kenyataan bahwa strategi tersebut tidak
berhasil diterapkan
STRATEGI YANG HARUS DIHINDARI
18
18
PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN
PEMILIHAN
PEMILIHAN
STRATEGI
STRATEGI
TERBAIK
1.
Apakah strategi tsb sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan?. JIKA
TIDAK, AREA BERSAING BARU YANG KURANG DIKENAL
MANAJEMEN AKAN DIMASUKI
2.
Apakah strategi konsisten dengan lingkungan eksternal perusahaan?
3.
Apakah strategi konsisten dengan kekuatan internal, tujuan, kebijakan,
sumberdaya, dan nilai personal dari para manajer dan karyawan?.
SEBUAH STRATEGI MUNGKIN TIDAK PERLU SESUAI DENGAN HAL
TSB, TETAPI GANGUAN UTAMA HARUS DIHINDARKAN
4.
Apakah
strategi
mencerminkan
resiko
potensial
minimal,
mengimbanginya dengan laba potensial yang maksimal dengan
sumberdaya dan prospek perusahaan?
5.
Apakah strategi cocok dengan ceruk pasar perusahaan yang belum
diisi pesaing?, apakah ceruk pasar itu terbuka cukup lama bagi
perusahaan untuk mendapatkan ROI dengan tingkat laba yang
disyaratkan?
18 PEMILIHAN STRATEGI TERBAIK
6.
Apakah strategi tsb bertentangan dengan strategi perusahaan lain?
7.
Apakah strategi tsb dipecah lagi menjadi sub-strategi yang saling
terkait?
8.
Pernahkah strategi diuji dengan kriteria yang layak dan dengan
analisis yang tepat?
9.
Apakah strategi benar-benar sesuai dengan daur hidup produk
perusahaan?
10.
Apakah waktunya tepat?
11.
Apakah strategi yang diambil adalah membuat produk melawan
pesaing yang kuat?. JIKA YA, LAKUKAN EVALUASI ULANG DENGAN
HATI-HATI
12.
Apakah strategi yangdiambil, membuat perusahaan menjadi tidak
berdaya terhadap kekuatan satyu penggan utama?. JIKA YA,
PERTIMBANGKAN KEMBALI DENGAN HATI-HATI
18 PEMILIHAN STRATEGI TERBAIK
13.
Apakah strategi melibatkan produksi produk baru untuk pasar baru?.
JIKA YA PERTIMBNGKAN LAGI DENGAN HATI-HATI
14.
Apakah perusahaan mempercepat sebuah produk atau pasar baru?.
JIKA YA PERTIMBNGKAN LAGI DENGAN HATI-HATI
15.
Apakah strategi meniru pesaing?. JIKA YA PERTIMBNGKAN LAGI
DENGAN HATI-HATI
16.
Apakah mungkin perusahaan dapat mencapai pasar yang pertama
dengan produk/jasa baru?. JIKA YA, MAKA INI SEBUAH KEUNGGULAN
YANG SANGAT BAIK
17.
Apakah penilaian terhadap pesaing telah dibuat secara jujur dan
akurat?. Apakah pesaing dipandang di bawah atau di atas estimasi?
18.
Apakah pangsa pasar cenderung cukup untuk memastikan ROI yang
disyaratkan?. Apakah hubungan pasar dan produk sudah dikalkulasi?
18 PEMILIHAN STRATEGI TERBAIK
IMPLEMENTASI,
EVALUASI DAN
PENGENDALIAN
PENGAMATAN
PENGAMATAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN PERUMUSAN STRATEGIPERUMUSAN STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGIIMPLEMENTASI STRATEGI EVALUASI EVALUASI DAN DAN KENDALI
KENDALI
Eksternal
Eksternal VisiVisi Lingkungan
Internal ProgramProgram
Struktur
MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
PROSES PENGAMBILAN
PROSES PENGAMBILAN
STRATEGIS
STRATEGIS
Mengevaluasi Hasil Kerja Saat Ini
Menguji dan Mengevaluasi: Sesuai dengan Kondisi
Sekarang
Meninjau dan Merevisi Jika Perlu:
Evaluasi dan Pengendalian
MODEL UMUM
MODEL UMUM
ANALISIS PERUBAHAN
ANALISIS
STRUKTUR
ORGANISASI
ANALISIS
KEPEMIMPINAN
ANALISIS
BUDAYA
PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI STRATEGI
1. Siapa yang Akan Mengimplementasi Strategi
2. Apa yang Harus Dilakukan (Program, Anggaran, Prosedur, Sinergi)
3. Bagaimana Strategi Diimplementasikan
FORMULASI STRATEGI
EVALUASI
KASUS
KASUS
Retail Komoditas Olahan_Daging; Horikultura_Sayur, PT.
Retail Komoditas Olahan_Daging; Horikultura_Sayur, PT.
KEM’S (CHICKS, FARM, FOODS, DLL.)
KEM’S (CHICKS, FARM, FOODS, DLL.)
Pioneer Komoditas Rokok Ringan_
1.
1.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PT DEPSTOR = perusahaan yang bergerak di RETAIL PAKAIAN JADI yg berbasis
PT DEPSTOR = perusahaan yang bergerak di RETAIL PAKAIAN JADI yg berbasis
di salah satu kota besar di Indonesiadi salah satu kota besar di Indonesia
-Mengoperasikan 68 Dept.Store dan 4 Toko yang berorientasi pada pakaian anak
-Mengoperasikan 68 Dept.Store dan 4 Toko yang berorientasi pada pakaian anak
remaja di beberapa kota besar lainnya
remaja di beberapa kota besar lainnya
-Perusahaan memiliki reputasi di bidang pelayanan dan terkenal dengan sistem
-Perusahaan memiliki reputasi di bidang pelayanan dan terkenal dengan sistem
seleksi yang ketat terhadap : (1) barang-barang dagangan, (2) kebijakan
seleksi yang ketat terhadap : (1) barang-barang dagangan, (2) kebijakan
pengembalian produk, dan (3) kenyamanan berbelanja sehingga berkembang dan
pengembalian produk, dan (3) kenyamanan berbelanja sehingga berkembang dan
memimpin pasar
memimpin pasar
-MASALAH: adanya tuntutan dan tuduhan yang tidak menyenangkan tentang
-MASALAH: adanya tuntutan dan tuduhan yang tidak menyenangkan tentang
KETATNYA PENGAWASAN TERHADAP PEMBELI BAHKAN ADA PEMBELI YANG
KETATNYA PENGAWASAN TERHADAP PEMBELI BAHKAN ADA PEMBELI YANG
PROTES DILUCUTI PAKAIANNYA DAN DIANGGAP SEBAGAI PENCURI
PROTES DILUCUTI PAKAIANNYA DAN DIANGGAP SEBAGAI PENCURI
-MASALAH lainnya: Perusahaan harus tetap mempertahankan: (1) posisinya
-MASALAH lainnya: Perusahaan harus tetap mempertahankan: (1) posisinya
sebagai pemimpin pasar dalam pelayanan pelanggan dan pemimpin biaya, dan (2)
sebagai pemimpin pasar dalam pelayanan pelanggan dan pemimpin biaya, dan (2)
mengadakan perluasan distribusi pemasaran ke wilayah geografis yang
mengadakan perluasan distribusi pemasaran ke wilayah geografis yang
menguntungkan.
menguntungkan.
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
2.
2.
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal
-2 Filosofi Dasar Perusahaan: (1) perusahaan berorientasi pelanggan (menekankan 2 Filosofi Dasar Perusahaan: (1) perusahaan berorientasi pelanggan (menekankan
pada pelayanan, seleksi barang yang bermutu dan kualitas terbaik), dan (2)
pada pelayanan, seleksi barang yang bermutu dan kualitas terbaik), dan (2)
penerapan kebijakan seleksi para manajer dan pekerja yang telah berpengalaman
penerapan kebijakan seleksi para manajer dan pekerja yang telah berpengalaman
-Kondisi PenjualanKondisi Penjualan: (1) omset meningkat 18,37% per tahun periode 1984-1993; (2) : (1) omset meningkat 18,37% per tahun periode 1984-1993; (2)
laba sesudah pajak meningkat 15,75% per tahun; dan (3) pemakaian hutang jangka
laba sesudah pajak meningkat 15,75% per tahun; dan (3) pemakaian hutang jangka
panjang menurun 12,26%
panjang menurun 12,26%
-Kondisi PemasaranKondisi Pemasaran: (1) teknik pengendalian persediaan barang yang sangat baik : (1) teknik pengendalian persediaan barang yang sangat baik
berkualitas tinggi dan tenaga kerjanya berdedikasi tinggi; dan (2) harga yang
berkualitas tinggi dan tenaga kerjanya berdedikasi tinggi; dan (2) harga yang
ditawarkan sangat bersaing (contoh: bila pelanggan menemukan harga barang yang
ditawarkan sangat bersaing (contoh: bila pelanggan menemukan harga barang yang
dibelinya di perusahaan ini > toko lain, maka perusahaan ini akan mengganti
dibelinya di perusahaan ini > toko lain, maka perusahaan ini akan mengganti
kelebihan harga itu dan akan menyesuaikan harga yang rendah tadi.
kelebihan harga itu dan akan menyesuaikan harga yang rendah tadi.
-Kondisi Tenaga KerjaKondisi Tenaga Kerja: (1) memiliki 33.000 TK tetap dan TK musiman per tahunnya; : (1) memiliki 33.000 TK tetap dan TK musiman per tahunnya;
(2) program peningkatan SDM (mempekerjakan tenaga-tenaga muda dengan
(2) program peningkatan SDM (mempekerjakan tenaga-tenaga muda dengan
seleksi ketat diimbangi dengan pelatihan, training dan seminar-seminar dsb.)
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
3.
3.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal
-Persaingan di industri retail iniPersaingan di industri retail ini SUDAH SANGAT KETAT –FACE TO FACE : Macy’s SUDAH SANGAT KETAT –FACE TO FACE : Macy’s
Broadway, Robinson, Neiman Markus, Magnin dan Abraham&Strattus (umumnya
Broadway, Robinson, Neiman Markus, Magnin dan Abraham&Strattus (umumnya
mengandalkan deferensiasi produk pada penekanan kualitas dan pelayanan)
mengandalkan deferensiasi produk pada penekanan kualitas dan pelayanan)
-Para pesaingPara pesaing terdiri dari DEPT.STORE TRADISIONAL dan MODERN; berdekatan terdiri dari DEPT.STORE TRADISIONAL dan MODERN; berdekatan
(dalam satu mall)
(dalam satu mall)
-Kelas pasar strata pelanggan ekonomi atasKelas pasar strata pelanggan ekonomi atas
-Bila ekonomi kuatBila ekonomi kuat: maka para pengusaha reatail pakaian diskon bukan ancaman : maka para pengusaha reatail pakaian diskon bukan ancaman
secara langsung
secara langsung
-Bila ekonomi resesiBila ekonomi resesi: Pelanggan yang yang berpendapatan tidak menentu menjadi : Pelanggan yang yang berpendapatan tidak menentu menjadi
sensitif terhadap harga
sensitif terhadap harga
-Sejak 1998Sejak 1998 (resesi ekonomi) para pengusaha retail pakaian beralih ke retail (resesi ekonomi) para pengusaha retail pakaian beralih ke retail
pakaian obral (karena kehilangan pelanggan spesifik)
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
4.
4.
Analisis Pasar
Analisis Pasar
-Pasar barang-barang (pakaian, sepatu dan asesoris) CUKUP STABIL dengan Pasar barang-barang (pakaian, sepatu dan asesoris) CUKUP STABIL dengan
tingkat pertumbuhan 6-7% per tahun (kecuali 1998-2000= 0,9-1,2% per tahun)
tingkat pertumbuhan 6-7% per tahun (kecuali 1998-2000= 0,9-1,2% per tahun)
-Pasar produk pakaian disegmentasikan ke dalam beberapa tingkat yang berbeda Pasar produk pakaian disegmentasikan ke dalam beberapa tingkat yang berbeda
berdasarkan KUALITAS dan HARGA
berdasarkan KUALITAS dan HARGA
-Kelas pasar strata pelanggan ekonomi atasKelas pasar strata pelanggan ekonomi atas
-PT.DEPSTORE memiliki spesialisasi deptstore fokus ke lini produk BERGAYA PT.DEPSTORE memiliki spesialisasi deptstore fokus ke lini produk BERGAYA
KLASIK dan RELATIF KONSERVATIF (39% pakaian dan perlengkapan wanita, 20%
KLASIK dan RELATIF KONSERVATIF (39% pakaian dan perlengkapan wanita, 20%
asesoris wanita, 19% sepatu, 16% pria, 4% pakaian dan asesoris anak-anak dan
asesoris wanita, 19% sepatu, 16% pria, 4% pakaian dan asesoris anak-anak dan
2% lainnya) dari berbagai para perancang kompeten
2% lainnya) dari berbagai para perancang kompeten
-Biaya promosi penjualan <2% dan lokasi selalu memilih berdekatan dengan Biaya promosi penjualan <2% dan lokasi selalu memilih berdekatan dengan
perusahaan retail lainnya (karena yakin akan kekuatan internalnya: kekuatan
perusahaan retail lainnya (karena yakin akan kekuatan internalnya: kekuatan
konsentrasi, fasilitas dan pelayanannya yang baik kepada konsumen/pelanggan)
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
5.
5.
Analisis Operasional
Analisis Operasional
-PT.DEPSTORE memiliki jumlah dan tenaga penjual di deptstore 50% lebih tinggi PT.DEPSTORE memiliki jumlah dan tenaga penjual di deptstore 50% lebih tinggi
daripada industri umumnya.
daripada industri umumnya.
-Para tenaga penjual direkruit secara berhati-hati, dengan gajii yang lebih tinggi Para tenaga penjual direkruit secara berhati-hati, dengan gajii yang lebih tinggi
dibanding perusahaan lain pada posisi yang sama
dibanding perusahaan lain pada posisi yang sama
-Gaji didasarkan pada kinerja (volume penjualan)Gaji didasarkan pada kinerja (volume penjualan)
-PT.DEPSTORE memiliki budaya kerjasama yang baik yaitu dengan PT.DEPSTORE memiliki budaya kerjasama yang baik yaitu dengan
memperhatikan pelanggan (pelanggan adalah raja)
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
6.
6.
Analisis Keuangan
Analisis Keuangan
-Rasio Likuiditas = 11,48%/tahun dari tahun sebelumnyaRasio Likuiditas = 11,48%/tahun dari tahun sebelumnya
-Rasio Hutang Menurun = 7,29%/tahun dari tahun sebelumnyaRasio Hutang Menurun = 7,29%/tahun dari tahun sebelumnya -Rasio Aktivitas = 6,94%/tahun dari tahun sebelumnyaRasio Aktivitas = 6,94%/tahun dari tahun sebelumnya
-Rasio Profitabilitas = 29,54%/tahun dari tahun sebelumnyaRasio Profitabilitas = 29,54%/tahun dari tahun sebelumnya
-Hal di atas menunjukkan bahwa: (1) kemampuan manajemen PT.DEPSTORE Hal di atas menunjukkan bahwa: (1) kemampuan manajemen PT.DEPSTORE
sangat baik, karena mampu mengelola sumberdana perusahaan secara efektif
sangat baik, karena mampu mengelola sumberdana perusahaan secara efektif
sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
-MASALAH: (1) terjadi penurunan margin laba dari 4,27% menjadi 3,99% per tahun; MASALAH: (1) terjadi penurunan margin laba dari 4,27% menjadi 3,99% per tahun;
(2) tingginya rasio hutang sebesar 46% (walaupun sudah terjadi penurunan setiap
(2) tingginya rasio hutang sebesar 46% (walaupun sudah terjadi penurunan setiap
tahunnya 7,29%)
tahunnya 7,29%)
-Analisis Rasio Penilaian Saham: (1) EPS (earning per share) = Rp.1,67; (2) Analisis Rasio Penilaian Saham: (1) EPS (earning per share) = Rp.1,67; (2)
Devident per Share = Rp.0,32; Price Earning Ratio (PER)= 5,99x; (4) Devident Yield
Devident per Share = Rp.0,32; Price Earning Ratio (PER)= 5,99x; (4) Devident Yield
= 3,20% dan (5) Payout Ratio=19,16%.. Investor harus bayar 5,99kalilipat untuk
= 3,20% dan (5) Payout Ratio=19,16%.. Investor harus bayar 5,99kalilipat untuk
setiap Rp.1,- pendapatan dari sahamnya.
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
7.
7.
Analisis Manajemen dan Organisasi
Analisis Manajemen dan Organisasi
-PT.DEPSTORE melakukan seleksi dan pengambilan keputusan secara sentralisasiPT.DEPSTORE melakukan seleksi dan pengambilan keputusan secara sentralisasi -Direktur1: bertugas menangani pakaian dalam wanita, asesoris, pakaian anak-anak Direktur1: bertugas menangani pakaian dalam wanita, asesoris, pakaian anak-anak
dan bagian personalia
dan bagian personalia
-Direktur2: bertugas menangani perencanaan toko, keuangan dan pakaian priaDirektur2: bertugas menangani perencanaan toko, keuangan dan pakaian pria -Direktir3: bertugas menangani pakaian wanita dan sistem perdaganganDirektir3: bertugas menangani pakaian wanita dan sistem perdagangan
-Direktur4: bertugas menangani sepatu, restoran dananggaranDirektur4: bertugas menangani sepatu, restoran dananggaran
-Masing-masing Direktur berwenang untuk membuat keputusan yang menyangkut Masing-masing Direktur berwenang untuk membuat keputusan yang menyangkut
wilayahnya masing-masing; mereka bertemu secara formal seminggu sekali dan
wilayahnya masing-masing; mereka bertemu secara formal seminggu sekali dan
berkomunikasi secara informal satusama lain secara intensif
berkomunikasi secara informal satusama lain secara intensif
-Setiap karyawan didorong dan dirangsang untuk berpikir kreatif; teruma untuk Setiap karyawan didorong dan dirangsang untuk berpikir kreatif; teruma untuk
merumuskan tujuan dan strategi pengembangan toko selama setahun; lalu
merumuskan tujuan dan strategi pengembangan toko selama setahun; lalu
diterjemahkan kedalam tujuan bulanan-mingguan dan harian.
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
KETERANGAN
KETERANGAN BOBOTBOBOT RATINGRATING SKORSKOR
KEKUATAN:
KEKUATAN:
-Reputasi yang baik di bidang pelayanan
-Reputasi yang baik di bidang pelayanan
-Pertumbuhan yang lebih cepat dari pesaingnya
-Pertumbuhan yang lebih cepat dari pesaingnya
-Memiliki SDM berpengalaman sales+layanan
-Memiliki SDM berpengalaman sales+layanan
-Kualitas produk terjamin
-Kualitas produk terjamin
-Harga produk bersaing
-Harga produk bersaing
-Sistem kendali persediaan baik
-Sistem kendali persediaan baik
-Jalur distribusi dan sistem informasi baik
-Jalur distribusi dan sistem informasi baik
KELEMAHAN:
KELEMAHAN:
-Memerlukan modal besar untuk berkembang
-Memerlukan modal besar untuk berkembang
-Banyak tuntutan konsumen
-Banyak tuntutan konsumen
-Sering terjadi ketidaksepakatan para dewan
-Sering terjadi ketidaksepakatan para dewan
-Prinsip “customer always right” terkadang
-Prinsip “customer always right” terkadang
menimbulkan tekanan pada tenaga sales-nya
menimbulkan tekanan pada tenaga sales-nya
0,150
1,000 2,9502,950
KASUS
KASUS
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
Retail Pakaian Jadi, PT. DEPSTROR
KETERANGAN
KETERANGAN BOBOTBOBOT RATINGRATING SKORSKOR
PELUANG:
PELUANG:
-Meningkatnya dayabeli masyarakat
-Meningkatnya dayabeli masyarakat
-PT.DEPSTORE berposisi pemimpin pasar
-PT.DEPSTORE berposisi pemimpin pasar
-Para pesaing hanya melayani segmen pasar
-Para pesaing hanya melayani segmen pasar
tunggal
tunggal
-Kondisi geografis dan usia produktif makin
-Kondisi geografis dan usia produktif makin
meningkat
meningkat
TANTANGAN:
TANTANGAN:
-Inflasi dan resesi ekonomi
-Inflasi dan resesi ekonomi
-Munculnya pesaing asing
-Munculnya pesaing asing
-Konsumen makin sensetif terhadap harga
-Konsumen makin sensetif terhadap harga
-Strategis bisnis mudah ditiru
-Strategis bisnis mudah ditiru
0,100
1,000 2,6752,675