• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE Zona C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE Zona C"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP PADA KLIEN DENGAN

CA MAMMAE

Ca Mammae

Defenisi

Carsinoma adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan sel normal (Wills, 1995).

Ca mammae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi abnormal serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil merusak dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Etiologi

Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995: 1142), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:

• Mekanisme hormonal

Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam

lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589).

• Virus

Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.

• Genetik

– Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).

– Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai

Zona CahayaMata

(2)

peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997). – mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat

keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

• Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan

meningkatkan aktivitas antitumor .

Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002) 1. wanita

2. Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun) 3. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 53

4. Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya 5. riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker

6. Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam)

7. Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak-anak atau remaja sebagai terapi untuk karsinoma yang lain

8. Hasil biopsi mammae – hyperplasia atipikal

– penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa – perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif

9. Nullipara

10. Hamil pertama sesudah usia 30 tahun 11. Menarche dini (usia < 12 tahun)

12. Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche)

13. Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan. 14. Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat.

Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan seperti kanker mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti (

Syamsuhidayat,R & Wim de jong, 1997: 165 )

Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi lemak dan Kanker mamma ( Smeltzer & Bare, 2002: 1590).

Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih dari 40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae

Tipe Kanker mammae berdasarkan gambaran histopatologi

– Karsinoma duktal menginflitrasi, adalah tipe histopatologi yang paling umum,

merupakan 75 % dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat palpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk disbanding dengan tipe kanker lainnya.

(3)

penebalan yang tidak baik pada mammae bila disbanding dengan tipe duktal menginfiltrasi. Tipe ini umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu atau kedua mammae. Karsinoma duktal menginfiltrasi dan lobular menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksilar yang serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda. Karsinoma duktal biasanya menyebar ke tulang, paru, hepar dan otak, sementara lobular biasanya bermetastasis ke permukaan meningeal atau tempat-tempat yang tidaki lazim lainnya.

– Karsinoma modular, (6 %) tumbuh dalam kapsul, dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga progosis seringkali lebih baik.

– Karsinoma musinus, (3 %) penghasil lender, juga tumbuh dengan lambat. – Karsinoma duktal-tubular,(2%) jarang terjadi, karena metastasis aksilaris secara histology tidak lazim maka prognosisnya sangat baik.

– Karsinoma inflamantori, tipe karsinoma mammae yang jarang(1-2 %) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari karsinoma mammae yang lain. Tumor ini nyeri tekan dan sangat nyeri, mammae secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan retraksi papilla mammae. Gejala ini dengan cepat berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan medis dibanding pasien lain dengan massa kecil pada mammae. Preparat kemotherapi berperan penting dalam pengendalian kemajuan penyakit ini disamping radiasi dan pembedahan.

Klasifikasi penyebaran TNM T

TX : tumor primer tidak dapt ditentukan

TIS : Karsinoma insitu dan penyakit Paget pada papilla tanpa teraba tumor TO : tidak ada bukti adanya tumor primer

T1 : tumor < 2 cm T2 : tumor 2-5 cm T3 : tumor >5 cm

T4 : tumor dengaa penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan tanda udem, tukak, peau d’ orange

N

NX : kelenjer regional tidak dapat ditentukan NO : tidak teraba kelenjer aksila

N1 : teraba kelenjer aksila homolateral yang tidak melekat

N2 : teraba kelenjer aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya

N3 : terdapat kelenjer mamaria internal homolateral M

MX : tidak dapat ditentukan metastasis jauh MO : tidak ada metastasis jauh

M1 : terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjer supraklavikular Keterangan:

Lekukan pada kulit, retraksi papilla atau perubahan lain pada kulit kecuali yang terdapat Follow

Follow “Zona

CahayaMata”

Get every new post delivered

to your Inbox.

Join 1,044 other followers

Enter your email address

Sign me up

(4)

pada T4 bisa terdapat pada T1, T2, atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.

Dinding thorak adalah iga, otot interkostal, dan m. seratus anterior tanpa otot pektoralis.

Patofisiologi

Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997: 254). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:

o Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel mammae .

Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.

o Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.

o Genetik

– Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal dominan.

– Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan.

– mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat

keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

o Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan

meningkatkan aktivitas antitumor .

Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.

(5)

tulang tengkorak, vertebredan panggul)

Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.

Manifestasi Klinis Tanda dini

– Benjolan tunggal tanpa yang agak keras dengan batas kurang jelas

– Benjolan biasanya terjadi pada mammae sebelah kiri bagian kuadran lateral atas. – Kelainan mammogrfi tanpa kelainan pada palpasi

Tanda lama

– Retraksi kulit / retraksi areola – Retraksi atau inversi putting

– Pengecilan mammae ( pengerutan) – Pembesaran mammae

– Kemerahan – Edema

– Fiksasi pada kulit atau dinding thorak Tanda akhir

– Tukak

– Kelenjer supraklavikula dapat diraba

– Metastasis tulang, paru, hati, otak, pleura/tempat lain

Stadium Klinis Kanker mammae

Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, tidak terdeteksi adanya metastasis

Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar 2cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi positif atau negatif dan tidak terdeteksi adanya metastasis.

Tahap III terdiri dari tumor lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis jauh

Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankreosa dan adanya metastasis jauh.

Metastasis Kanker mammae Letak Gejala dan tanda utama Otak

Pleura Paru Hati

(6)

– vertebre – iga

– tulang panjang Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis, parastesia Efusi, sesak nafas

Biasanya tanpa gejala

Kadang-kadang tanpa gejala, massa, ikterus obstruksi

Nyeri, kadang tanpa keluhan Kempaan sumsum tulang Nyeri, patah tulang Nyeri, patah tulang

Deteksi dan diagnosa Ca mammae – Pemeriksaan mammae sendiri – Riwayat medis

– Pemeriksaan fisik: visual dan palpasi – Mammagrafi

– Aspirasi ajrum halus – Biopsi

Efek psikologis kanker mamae

Pentingnya waktu yang tersedia sejak terdignosanya kanker mammae hingga mendapat pengobatan merupan waktu yang rentang terhadap stress pada beberapa wanita, adapun faktor – aktor yang mempngaruhi resiko terjadi stress emosional antara lain :

• Rasa tidak percaya diri • Informasi yang tidak lengkap

• Kesulitan dalam membuat keputusan

• Ketidaksesuaian jadwal untuk konsultasi denghan para ahli Terapi Medis

• Pengobatan Lokal Ca Mammae terdiri dari : – Bedah kuratif

Bedah kuratif didasarkan pada stadium klinis Ca mammae, karakteristik histologik tumor, pertimbagan lain seperti umur dan status kesehatan

Bedah kuratif ini terdiri dari : a. Bedah radikal (Halsted)

b. Bedah radikal yang diubah (Patey)

c. Bedah konservatif meliputi eksisi luas, diseksi aksila dan penyinaran mammae – Bedah paliatif

– Radioterapi

Radioterapi pada Kanker Mammae biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif

• Pengobatan sistemik Kanker mamma – Kemoterapi

(7)

metastasis disebuah atau beberapa kelenjer pada pemeriksaan histology pascabedah mastektomi. Tujuannya adalah untuk menghancurkan mikrometastasis didalam tubuh – Terapi hormonal

Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi, karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua Kanker Mammae peka terhadap terapi hormonal. Terapi estrogen Bloker diresepkan apabila pada tumor tersebut reseptor esrtogennya positif, artinya pertumbuhan tumor / karsinoma distimulasi oleh estrogen. Contoh estrogen bloker adalah Tamoxifen (Nolvadex), Raloxifene (Evista)

– Imunoterapi

Trastuzumab (Herceptin), terapi antibody monoclonal pertama yang direkomendasikan untuk karsinoma mammae. Beberapa tumor menghasilkan protein HER-2 secara

berlebihan. Transtuzumab menghambat efek protein merangsang pertumbuhan sel kanker.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE

Pengkajian

1. Aktivitas/istirahat

Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur mis, nyeri, ansietas, berkeringat malam, pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stres tinggi.

2. Sirkulasi

Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah

3. Integritas ego

Gejala : faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi sters (mis, merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spritual), menyangkal diagnosis , perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.

Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah 4. Eliminasi

Gejala : perubahan pola eliminasi mis : diare

Tanda : perubahan pada bisisng usus, distensi abdomen 5. Makanan/cairan

Gejala : kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet) anoreksia, mual/ muntah. Intoleransi makanan. Perubahan pada berat badan hebat, kakesia, berkurangnya masa otot

Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit: edema 6. Neurosensori

(8)

Gejala : nyeri dengan derajat bervariasi misalnya dengan ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (tidak dihubungkan dengan proses penyakit).

8. Pernafasan

Gejala : merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan sseseorang merokok). Pemajanan abses.

9. Keamanan

Gejala : pemajanan pada kimia, toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlebihan Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi

10. Seksualitas

Gejala : masalah seksual misalnya : dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan, nuli gravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini. Herpes genital. 11. Interaksi sosial

Gejala : ketidak adekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasaan dirumah, dukungan atau bantuan). Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran

Pemeriksaan Diagnostik

1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi.

2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 3. Penanda tumor

4. Mammografi 5. sinar X dada 6.

Diagnosa keperawatan

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia 2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan 4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya . 5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang pemajanan informasi

6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh 7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan dalam citra diri

Perencanaan

Diagnosa keperawatan :

1. Ansietas berhubungan dengan diagnosa kanker payudara,, pengobatan dan prognosisnya.

Tujuan : Penurunan stress emosional, ketakutan dan ansietas.

Intervensi Rasionalisasi

(9)

diinforamsikan tentang diagnosa tentative ●Kaji pengalaman pribadi,dan pengetahuan tentang kanker payudara, mekanisme koping saat krisis, sistem pendukung dan perasaan mengenai diagnosa.

●Informasikan klien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan terbaru mengenai kanker peyudara.

●Uraikan pengalaman – pengalaman yang akan dialami klien dan dorong klien untuk mengajukan pertanyaan.

●Lengkapi klien dengan sumber – sumber yang tersedia untuk memfasilitasi penyembuhan. ●Hal ini memberdayakan klien untuk mengarahkan respon koping

●Faktor-faktor yang sanghat mempengaruhi prilaku dan kemempuan klien menghadapi diagnosa, pembedahan, dan pengobatan tindak lanjut. Jika klien mempunyai saudara atau teman dekat yang meninggal akibat kanker payudara, kemungkianan ia akan bwerespon secara berbeda dari klien yang mempunyai teman yang selamat dari kanker payudara dan mempunyai kualitas hidup yang sangat baik.

●Pilihan yang meningkat dan perbaikanhasil secara statistik maupun secara kosmetiksangat mengurangi ketakutan dan meningkatkan penerimaan rencana pengobatan.

●Ketakutan dan ketidaktahuan menurun.

●Informasi tentang protestik baru, spesialisasi rekonstuksi, dan sumber – sumber lainnya menguatkan bahwa perhatian yang besartelah diberikan pada meode pengobatan terbaru untuk kanker payudara.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia Tujuan : Penambahan berat badan progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai

laboratorium dan bebas tanda malnutrisi

Intervensi Rasionalisasi Mandiri

(10)

hari atau sesuai indikasi

● Dorong klien untuk dapat makan tinggi kalori kaya nutrient, dengan masukan cairan adekwat

● Kontrol factor-faktor lingkungan (mis; bau tidak sedap atau kebisingan). Hindari terlalu manis, berlemak atau makan pedas. ● Ciptakan suasana makan yang

menyenangkan. Dorong pasien untuk berbagi makanan dengan keluarga ● Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi.

● Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia

Kolaborasi

● Berikan obat-obat sesuai indikasi

● Rujuk pada ahli diet / tim pendukung nutrisi ● Mengidentifikasi kekuatan/defesiensi nutrisi ● Membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein-kalori.

● Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk menghilangkan produk sisa).

● Dapat menekan respon mual / muntah

● Membuat waktu makan lebih menyenangkan, yang dapat meningkatkan masukan.

● Dapat mencegah awitan atau menurunkan beratnya mual, anoreksia, dan memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral.

●Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya untuk orang terdekat yang menginginkan untuk member makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi

(11)

memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan nyeri / rasa ketidak nyamanan

Intervensi Rasionalisasi

● Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya, intensitas (skala 0 – 10 )

perhatikan petunjuk verbal dan non verbal ● Diskusikan sensasi masih adanya payudara Normal

● Bantu pasien menemukan posisi nyaman

●Berrikan tindakan kenyamanan dasar (contoh ; perubahan posisi pada punggung atau sisi yang tak sakit, pijatan punggung) dan aktifasi terapeutik. Dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi, bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik ● Tekan / sokong dada saat latihan batuk/ nafas dalam.

● Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat dan sebelum aktivitas di jadwalkan.

● Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk / keefektifan analgesic.

● Memberikan keyakinan bahwa sensasi bukan imajinasi dan penghilangannya dapat dilakukan ● Peninggian lengan, ukuran baju, dan adanya drain mempengaruhi kemampuan psien untuk rileks dan tidur / istirahat secara efektif

● Meningkatkan relaksasi, membantu untuk memfokuskan perhatian, dan dapat

meningkatkan kemampuan koping.

● Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa timbul ketidak nyamanan.

● Mempertahankan tingkat kenyamanan dan memungkinkan pasien untuk latihan lengan dan untuk ambulasi tanpa nyeri yang menyertai upaya tersebut

(12)

8 THOUGHTS ON “ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE”

Setelah perawat melakukan pengkajian, penentuan diagnosa dan penyusunan intervensi perawat bisa langsung melaksanakan intervensi yang disusunnya dan didokumentasikan

EVALUASI

Untuk mengetahui apakah tujuan dan kriteria hasil yang kita inginkan sudah tercapai sehingga masalah yang ada dapat diatasi, dan menilai apakah implementasi yang kita lakukan sudah ideal, atau perlu menuju tahap lanjut.

Like

Be the first to like this.

tahirkz

on August 2, 2012 at 2:21 am said:

waaawwww,,,,,,, kerebnbbbbbbbbbbbbbbbbb,,,,,,,

ainicahayamata

on August 6, 2012 at 9:01 am said:

hohohoho

kecil

on November 19, 2012 at 1:28 pm said:

kakak..numpang baca-baca n copas ya… mksh

ainicahayamata

(13)

silahkan

nisfa

on January 28, 2013 at 4:36 am said:

keereenn,,

numpang bca + coopas iia,,,

chrevie

on May 10, 2013 at 4:10 am said:

isi postingannya keren, ijin baca n kopas ya….

herlina

on January 5, 2014 at 6:15 am said:

Postingannya bermanfaat banget Izin baca dan kopas ya Kak

ainicahayamata

on January 12, 2014 at 9:06 am said:

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan segala puji dan Rasa Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini

Hasil : Hasil penelitian yaitu p value 0,138 maka p &gt; 0,05, Sedangkan nilai r = 0,227 maka 0,2&gt;r&lt;0,3999 yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan

Sehingga diperlukan kunci yang lebih praktis dan efisien, dari masalah tersebut penulis mempunyai gagasan untuk menghasilkan alat pembuka pintu menggunakan kartu

Buku Profil Kota Bekasi tahun 2014 kami harapkan dapat menampilkan data yang lebih akurat dan valid karena telah melalui proses verifikasi dan evaluasi bersama

topic.Font ttf unicode full symbol e63 found These fonts TTF format full support saya akan bagikan koleksi font unicode baik itu untuk nokia symbian S60V3 2/5/2014 ·

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan perbandingan dan skala melalui pembelajaran yang melibatkan alat

Pada gambar di atas ABCD adalah persegi panjang..Jika PQRS adalah persegi, hitung keliling bangun yang diarsir.. ABCD adalah persegi dengan panjang sisi

Penelitian Turyoni (2005), menyatakan bahwa kandungan karbohidrat kulit singkong segar blender adalah 4,55%. Oleh karena itu penulis memanfaatkan kulit singkong sebagai