• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Kelompok Sosial budaya dal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelompok Kelompok Sosial budaya dal "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok-Kelompok Sosial

Desny Putri Sunjaya (1306376004)

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun, apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan, manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Tuhan tidak mengaruniai manusia dengan alat-alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri. Tetapi, manusia diberi alat ampuh dan istimewa, jauh lebih sempurna daripada alat-alat fisik hewan, yaitu pikiran. Pikiran tak dapat langsung digunakan sebagai alat hidup, namun dapat dimanfaatkan untuk mencari alat-alat materiil yang diperlukan bagi kehidupan. Unsur-unsur yang mendorong manusia terhadap bersama:

1. Secara naluriah untuk berkembang dan kebutuhan biologis

2. Keterbatasan atau kelemahan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mempertahankan diri

Apabila manusia hidup sendirian, misalnya dalam keadaan terkurung di dalam sebuah ruangan tertutup, sehingga dia tak dapat mendengarkan suara orang lain atau tak dapat melihat orang lain, maka akan terjadi gangguan dalam perkembangan jiwanya. Naluri manusia untuk hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut juga social animal (hewan sosial). Hewan yang memiliki naluri untuk senantiasa hidup bersama.

Di dalam hubungan antarmanusia, yang penting adalah reaksi yang timbul sebagai alat hubungan yang menyebabkan tindakan seseorang bertambah luas. Terdapat suatu kecenderungan manusia untuk memberikan keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain, karena sejak dilahirkan manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat) 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

(2)

penumpang bus. Golongan merupakan sejumlah orang yang memiliki atribut atau karakeristik serupa, misalnya umur, jenis kelamin, dan jenis pekerjan.

Syarat menentukan himpunan manusia dinamakan kelompok sosial:

1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan

2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya

3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antarmereka tambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dll.

4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku 5. Bersistem dan berporos

Pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial

Kegiatan saling tukar-menukar pengalaman (social experience)di dalam kehidupan berkelompok mempunyai pengaruh yang besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Penelitian terhadap social experience ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kelompok terhadap individu, bagaimana reaksi kelompok, dan bagaimana reaksi individu terhadap pengaruh tersebut dalam pembentukan kepribadian.

Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, namun selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan dalam aktivitas dan bentuknya. Manusia memiiki naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya sehingga menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial.pergaulan tersebut menghasilkan pandangan-pandangan yang berupa nilai-nilai manusia yang sangat berpengaruh terhadap cara dan pola berpikirnya. Pola perilaku yang sudah membudaya dan melembaga akan menjadi patokan perilaku yang disebut norma atau kaidah kaidah-kaidah tersebut terdiri dari kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan dan hukum, yang kemudian menjadi patokan interaksi sosial.

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubngan di antara mereka yang menyangkut timbal balik yang saling memengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

(3)

Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial berdasarkan ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok (George Simmel), tinggi rendahnya derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut (Stuart Chapin), kepentingan dan wilayah, serta derajat organisasi.

Sistematika Kelompok-Kelompok Terpenting dalam Struktur Sosial

Kelompok atau organisasi (individu dalam hubungan dengan individu lainnya)

Katerori utama Kesatuan wilayah kesatuan atas dasar kepentingan kesatuan atas dasar kepentingan yang sama, tanpa organisas yang sama, dengan organisasi

yang tetap

Tipe umum Komunitif 1. Kelas 1. Kelompok primer

2. Kelompok etnis dan ras 2. Asosiasi besar 3. Kerumunan

Tipe khusus Suku bangsa, daerah, 1. Kasta, elit, kelas atas dasar 1. keluarga, kelompok permainan, kota, desa, rukun tetangga persaingan, kelas atas dasar klik (clique), klub

kerja sama

2. kelompok atas dasar 2. negara, gereja, perkumpulan perbedaan warna kulit, kelompok atas dasar ekonomi, persatuan imigran, kelompok nasional buruh, dll

3. kerumunan dengan kepentingan

yang sama dan dengan kepentingan umum

kriteria utama 1. Kepentingan utama 1. sikap yang sama dari anggota 1. kepentingan yang terbatas 2. Bertempat tinggal di

suatu kelompok yang bersangkutan dan

wilayah tertentu organisasi yang tidak tetap 2. organisasi sosial yang tidak

tetap 2. organisasi sosial tertentu

kriteria tambahan 1. kepentingan yang sementara 1. jumlah keanggotaan terbatas

2. sifat kelompom yang sementara 2. organisasi sosial formal 3. pentingnya hubungan yang tidak

bersifat pribadi

4. jenis kepentingan yang dikejar Sumber : Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar.h.106

Adakalanya dasar untuk membedakan kelompok-kelompok sosial adalah faktor-faktor: 1. Kesadaran akan jenis yang sama

(4)

3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan

Dengan demikian, tipe-tipe umum kelompok sosial adalah sebagai berikut:

1 2 3

1.Kategori statistik - -

-2.kategori sosial + -

-3.Kelompok sosial + +

-4.Kelompok tak teratur ± ±

-5.Organisasi formal + + +

Sumber : Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar.h.106

Penjelasan (tanda + berarti ada faktor seperti disebut di atas, sedangkan tanda–berarti tidak ada ):

1. Kategori statistik adalah pengelompokan berdasarkan atas dasar ciri tertentu yang sama, seperti kelompok umur

2. Kategoti sosial merupakan kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki bersama, umpamanya Ikatan Dokter Indonesia

3. Kelompok sosial, seperti misalnya, keluarga batih

4. Kelompok tidak teratur, yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama karena pusat perhatian yang sama. Contohnya, orang-orang antri karcis kereta api 5. Organisasi formal, yaitu setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu dan telah ditentukan terlebih dahulu. Contohnya, birokrasi.

Kelompok Teratur:

1. Kelompok sukarela, di mana dalam keadaan tertentu seseorang dapat memilih kelompok yang diiginkannya, seperti Mapala

2. Kelompok paksa, di mana dalam keadaan tertentu seseorang tidak diberi kesempatan untuk memilih sendiri, seperti wajib militer dan narapidana.

Kelompok Dalam dan Kelompok Luar (In group dan Out Group)

1. In Group adalah kelompok sosial di mana individu mengidentifikasika dirinya

2. Out Group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya.

Batasan keduanya bisa secara formal, yakni adanya persyaratan kelompok seperti pakaian seragam dan kartu anggota, maupun secara informal, di mana tidak adanya persyaratan secara jelas terlihat seperti kedatangan dan perhatian.

(5)

Kelompok Primer (Primary Group) menurut Cooley adalah kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Salah satu hasilnya adalah peleburan-peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi antar sesama anggotanya. Contohnya adalah keluarga dan pesahabatan.

Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang yang hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal-mengnal secara pribadi, dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Contohnya adalah kontrak (jual-beli), kelompok bisnis, dan kelompok kemiliteran. Suatu bangsa merupakan kelompok sekunder, tetapi memiliki pula beberapa cirri kelompok primer, yaitu faktor tujuan yang sama dan kelanggengan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat dan sifat-sifat kelompok primer dan kelompok sekunder saling mengisi dan dalam kenyataannya tak dapat dipisahkan secara mutlak.

Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)

Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organis. Di dalam paguyuban terdapat kemauan bersama (common will), ada suatu pengertian (understanding), serta juga kaidah-kaidah yang timbul sendirinya dari kelompok tersebut. Apanila terdapat pertentangan antara anggota paguyuban tidak akan dapat diatasi dalam satu hal saja, karena adanya hubungan yang menyeluruh antara anggota-anggotanya. Paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kerabatan, rukun tetangga, masyarakat pedesaan, dsb.

Oleh Tonnes dikatakan bahwa suatu paguyuban mempunyai beberapa cirri pokok, yaitu sbb:

1. Intimate yaitu hubungan menyeluruh yang mesra

2. Private yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja 3. Exclusive yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk

(6)

Tiga tipe paguyuban:

1. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by body) yaitu paguyuban yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Contoh : keluarga, kelompok kekerabatan

2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place) yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Contoh : RT, RW, dan arisan.

3. Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of mind) yang merupakan paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tak berdekatan, tetapi mereka mempunya jiwa dan pikiran yang sama, ideology yang sama. Paguyuban ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.

Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturya bersifat mekanis. Pada patembayan terdapat public life yang berarti bahwa hubungannya bersifat untuk semua orang. Pertentangan-pertentangan yang terjadi antara anggota dapat diatasi pada bidang-bidang tertentu sehingga suatu persoalan dapat dilokalisasi. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian antara pedagang, organsasi salam suatu pabrik industri, masyarakat perkotaan, dsb.

Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk megatur hubungan antarsesama. kriteria rumusan formal group merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha, yang mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Organsasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Staf admnistratif bertanggung jawab terhadap pemeliharaan organisasi dan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi seperti kepolisian lalu lintas, bagian administrasi, bagian logistic, dll. Organisasi seperti itu bisa disebut birokrasi. Menurut Max Weber, organsasi yang dibentuk berdasarkan cara-cara birokrasi mempunyai cirri sbb:

a. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan

(7)

c. Suatu sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan

d. Unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi yang khususnya keteraturan komunikasi

e. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal

f. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier

Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar bagi bertemunyakepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh lain adalah klik (clique) suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota, biasanya bersifat “antara kita” saja.

Membership Group dan Reference Group

Membership group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas yang digunakan untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik tidak dapat dilakukan secara mutlak yang disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan. Untuk membedakan secara tegas keanggotaan atas dasar derajat interaksi, maka dikemukakan istilah nominal group-member (anggota-anggota lain yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan tetapi inetraksinya tidak intens) dan peripheral group-member (seolah-olah sudah tidak berhubungan lagi dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun atas anggota tadi).

Perbedaan derajat interaksi dapat menimbulkan sub group karena biasanya anggota-anggota yang sering berinteraksi akan membuat kelompok-kelompok tersendiri. Hal ini terjadi karena faktor-faktor kepentingan yang sama, nilai-nilai sosial yang sama, dll. Jadi, ukuran utama bagi keanggotaan seseorang adalah interaksinya dengan kelompok sosial tersebut, termasuk para anggotanya. Kelompok bukan peserta dapat dipecah-pecah atas beberapa kategori:

(8)

b. Sikap terhadap keanggotaan kelompok, ada yang ingn sekali menjadi anggota kelompok, ada yang bersikap masa bodoh, ada juga yang tetap tidak ingin menjadi anggota-anggota. c. Kelompok terbuka dan tertutup. Keompom yang tertutup biasanya ingin mempertahankan

pola-pola interaksi yang telah ada sehingga keanggotannya terbatas. Kelompok terbuka biasanya memilki pengikut sebanyak-banyaknya.

d. Ukuran waktu bagi bukan anggota. Faktor ini juga penting dalam hubungannya dengan reference group.

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasi dirinya dengan kelompok tadi. Seperti contoh, seseorang yang gagal memenuhi persyaratan sebagai seorang mahasiswa, namun bertingkah laku seperti mahasiswa meskipun dia bukan mahasiswa. Tipe umum reference group:

a. Tipe normative (normative type) yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik yang menjadi anggota maupun bukan anggota kelompok.

b. Tipe perbandingan (comparison type) yang merupakan tegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya. Tipe ini lebih dipakai sebagai perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.

Kelompok Okupasional dan Volunteer

Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia, dll.

Kelompok volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

(9)

A. Kerumunan

Kerumunan adalah individu-individuyang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan waktu yang sama. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Paling tidak batas kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan telinga dapat mendengarkannya. Kerumunan akan segera hilang setelah orang-orangnya bubar (bersifat sementara). Krumunan tidak jelas terorganisisir, yakni dapat mempunyai pimpinan, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Artinya, interaksi di alamnya bersifat spontan dan tidak terduga, serta orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan yang sama. Suatu kerumunan mudah sekali beraksi karena individu-individu yang berkumpul mempunyai satu pusat perhatian dan keinginan-keinginan mereka akan tersalurkan dengan mengadakan suatu aksi. Untuk membubarkan suatu kerumunan diperlukan usaha-usaha mengalihkan perhatian. Contoh kerumunan di antaranya sedang antri bioskop, menunggu giliran diperiksa dokter, memesan makanan pada kafetaria, dsb.

Secara garis besar, kerumunan dapat dibedakan antara kerumunan yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat, serta timbul dengan sendirinya. Dengan pembedaaan kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi.

Bentuk-bentuk kerumunan:

a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial

1) Formal Audience, merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya adalah penonton film, jemaah khutbah, dsb.

2) Planned Experessive Group adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan tersimpul dalam aktifitas kerumunan tersebut sertakepuasan yang dihasilkannya. Fungsi kerumunan adalah sebagai penyalur ketegangan-ketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-hari, seperti berpesta, berdansa, dsb.

b. Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowds)

(10)

2) Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowds) adalah orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dalam diri individu-individu dalam kerumunan tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik.

3) Kerumunan penonton (Spectator Crowds) terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumanan ini hampir sama dengan khalayak penonton, namun kerumunan tidak direncanakan an kegiatan-kegiatan pada umumnya tidak terkendalikan.

c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowds)

1) Kerumunan yang bertindak emosional (Acting Mobs) bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. biasanya kumpulan orang-orang tersebut bergerak karena merasa bahwa haknya diinjak-injak atau karena tidak adanya keadilan. 2) Kerumunan yang bersifat immoral (Immoral Crowds) hampir sama dengan kelompok

ekspresif namun berfsifat bertentangan dengan norma-norma masyarakat. contohnya adalah orang-orang yang mabuk.

B. Publik

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti pembicaraan pribadi yang berantai (jarkom), desas-desus, surat kabar, radio, televise, film, dsb. Alat-alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu public mempunyai pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Namun, tak ada pusatperhatian yang tajam sehingga tak ada kesatuan.

Tingkah laku pribadi kelakuan public didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu. Untuk memudahkan mengumpulkan public tersebut, digunakan cara-cara dengan menggandeng nilai-nilai sosial atau tradisi masyarakat bersangkutan, atau dengan menyiarkan pemberitaan-pemberitaan, baik yang benar maupun yang palsu sifatnya.

Kelompok Kecil (Small Group)

(11)

Kelompok kecil penting, sebab:

1. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku individu-individu dalam kehidupan sehari-hari

2. Merupakan pertemuan antarakepentingan-kepentingan sosial dengan kepentingan individu 3. Pada hakekatnya merupakan sel yang merupakan suatu organisme yang dinamakan

masyarakat

4. Merupakan bentuk khusus dalam kerangka sistem sosial secara keseluruhan

Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika kelompok sosial di antaranya, kelompok sosial mengalami perubahan-perubahan dengan cepat, kelompok sosial mengalami perubahan karena akibat proses formasi atau reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut dan karena pengaruh dari luar, keadaan tidak stabil dalam kelompok karena konflik antar individu-individu dalam kelompok maupun konflik antar bagian-bagian dalam kelompok, konflik ini bisa mengakibatkan perpecahan kelompok yang menimbulkan perubahan dalam strukturnya, perubahan struktur kelompok sosial karena adanya perubahan situasi, pergantian anggota kelompok serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi sosek. Tercapainya keadaan stabil tergantung pada faktor kepemimpinan dan ideologi.

Daftar Pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak pengoreksi error pada DNA sequence dengan mengubah cara pembentukan spectrum pada metode spetral alignment,

Dalam proses pembuatan sebuah keputusan dalam alokasi dana yang dibuat secara tertulis tersedia bagi warga yang membutuhkan,dengan setiap keputusan yang diambil sudah

Risiko relatif kematian maternal adalah 2,5 kali pada kelompok yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya, dan risiko yang berkaitan dengan tidak memeriksakan kehamilan

Larutan senyawa asam O-(4-metoksibenzoil)salisilat, asam O-(4- metoksibenzoil)salisilat, 100 mg dilarutkan kedalam air+DMSO dalam 100 ml.. Larutan senyawa asam

Protein Cry1Ab, PAT, dan mEPSPS dihasilkan dalam jumlah yang sedikit oleh tanaman jagung PRG event Bt11 x GA21, sehingga untuk keperluan pengujian