• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi - Analisis Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Pada Bank Di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi - Analisis Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar Pada Bank Di Sumatera Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Gallon, istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai satu variabel terhadap variabel yang lain. Yaitu studi ketergantungan dari satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel yang memperkirakan nilai-nilai dari variabel tak bebas, apabila bilai variabel yang memperkirakan sudah diketahui, variabel tersebut sering disebut variabel bebas (independent variable).

Regresi adalah suatu proses memperkirakan suatu sistemmatis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahan dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Perkiraan tidak memberikan jawaban yang pasti tentang apa yang terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

(2)

diperlukan analisis yang memungkinkan untuk perkiraan nilai variable; tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi merupakan teknik untuk membangun persamaan. Persamaan ini dapat menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel dan menaksir nilai variabel tak bebas berdasarkan pada nilai tertentu variabel bebasnya. Analisis regresi linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam persamaan terdapat variabel bebas X dan variabel bebas Y.

Untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel, analisis ini terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana (simple analisis regresi) 2. Analisis Regresi Linier Berganda (multiple analisis regresi)

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variabeli). Sedangkan analisi regresi berganda merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya dua variabel bebas dengan satu variabel tak bebas.

2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

(3)

dengan variabel bebas tunggal. Bentuk umum persamaan linier sederhana yang menunjukkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas (independent variable) dan variabel Y sebagai variabel tak bebas (dependent variable) adalah:

Ŷ = b0 + b1X (2.1)

Dimana:

Ŷ = Variabel tak bebas

X = Variabel bebas

b0 = Intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) b1 = Kemiringan (slope) kurva linier

Koefisien-koefisien regresi b0 dan b1 untuk regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

(2.2)

(2.3)

(4)

2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan regresi terdapat satu variable dependent dan lebih dari satu variable independent. Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara variable dependent dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu variable independent.

Persamaan regresi berganda yang mempunyai variable dependent Y dengan dua variable independent, yakni X1 dan X2. Secara umum persamaan regresi gandanya dapat ditulis sebagai berikut:

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 (2.4)

Dimana:

Ŷ : Nilai estimasi Y

b0 : Nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y X1,X2 : Nilai variabel independent X1 dan X2

b1,b2 : Slope yang berhubunngan dengan variabel X1 dan X2

Untuk regresi linier yang menggunakan lebih dari dua variabel independent maka persamaan yang digunakan adalah:

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3+ … + bnXn (2.5)

(5)

Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi Nomor

Observasi

Respon (Yi)

Variabel Bebas

X1i X2i … Xki

1 Y1 X11 X21 … Xk1

2 Y2 X12 X22 … Xk2

. . . . … .

. . . . … .

. . . . … .

N Yn X1n X2n … Xkn

∑ ∑Yi ∑X1i ∑X21 … ∑Xkn

Manfaat analisis regresi linier berganda secara ringkas

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variabel bebas )yang tercakup dalam persamaan) terhadap variabel tak bebas.

(6)

2.5 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam analisis regresi berganda variabel tak bebas (Y), bergantung pada dua atau lebih variabel bebas (X). oleh karena itu, dalam menyelesaikan persamaan dalam penelitian ini penulis menggunakan empat variabel, yaitu satu variabel tak bebas dan tiga variabel bebas.

Bentuk umum persamaan regresi linier berganda tersebut yaitu:

Ŷ = b0 + b1X1i + b2X2i + b3X3i (2.6)

Dimana:

i : 1,2, … n

n : ukuran sampel

Besarnya b0, b1, b2, dan b3 dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini:

(2.7)

(2.8)

(2.9) (2.10)

2.6 Pengujian Kelinieran Model

(7)

H0 : b1 = b2= … = bk = 0

(Model regresi linier berganda tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan linier antara variabel independent terhadap variabel dependent)

Ha : b1 ≠ 0

(Model regresi linier berganda signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linier antara variabel independen terhadap variabel dependen)

Hipotesis diatas dapat dikaitkan dengan uji nyata regresi yang diperoleh, maka statistic uji yang digunakan adalah:

(2.11)

Dimana:

F = Statistik F yang menyebar mengikuti F dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1

JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi, dengan derajat kebebasan (dk) = k JKres = Jumlah Kuadrat Residu, dengan derajat kebebasan (dk) = n-k-1

Pengambilan kesimpulannya sebagai berikut: Bila H0 diterima jika : Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak jika :Fhitung > Ftabel

2.7 Koefisien Determinasi

(8)

mendekati nol besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan regresi, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independent terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sebaliknya, semakin mendekati satu besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan regresi, semakin besar pula pengaruh semua variabel independent terhadap variabel dependent (dengan kata lain semakin besar kemampuan persamaan yang dihasilkan dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen).

Maka R2 dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

(2.12)

Dimana:

JKreg : Jumlah Kuadrat Regresi

= (2.13)

2.8 Koefisien Korelasi

(9)

Tabel 2.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

-1,00 ≤ r ≤ -0,80 Korelasi kuat negative

-0,79 ≤ r ≤ -0,50 Korelasi sedang negative

-0,49 ≤ r ≤ 0,49 Korelasi lemah

0,50 ≤ r ≤ 0,79 Korelasi sedang negative

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi kuat positif

Hubungan antar variabel dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis hubungan sebagai berikut:

1. Korelasi positif

Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain.

2. Korelasi negative

(10)

3. Korelasi nihil

Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur (acak). Artinya apabila variabel yang satu meningkat kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain.

Untuk hubungan empat variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Koefisien Korelasi antara X1i dan Yi

(2.14)

2. Koefisien Korelasi antara X2i dan Yi

(2.15)

3. Koefisien Korelasi antara X3i dan Yi

Gambar

Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi
Tabel 2.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Referensi

Dokumen terkait

*ari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat kamar  operasi ($C' memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution. Universal Precaution berprinsip

Dari hasil penelitian yang dilakukan, menurut peneliti tidak ada hubungan signifikan antara berat badan lahir rendah dengan perkembangan motorik kasar bayi usia 6-24 bulan karena

Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat Desa Tikong merupakan kesatuan masyarakat hukum adat dan agraris, yaitu masyarakat yang mempunyai keterkaitan

Setelah ayat yang diatas menganjurkan bertaubat dalam melakukan kegiatan nyata, antara lain membayar zakat dan bersedekah, kini mereka diminta untuk melakukan

informasi berupa kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu ada diskusi kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah yang

Terdapat faktor pengetahuan, peluang waktu, pengaruh teman sebaya, paparan media pornografi, kontrol diri yang berpengaruh terhadap perilaku seks bebas paranikah pada

Pada dasarnya, pembuatan keju merupakan proses yang terkonsentrasi, dimulai dengan koagulasi protein susu (kasein) dan diproses melalui tahap-tahap yang didesain untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; adanya ion sianida (CN - ) dengan jumlah mol yang lebih kecil dari