• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Ilmu dan Memperbaiki Pemahama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya Ilmu dan Memperbaiki Pemahama"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

NUSHUS DAKWAH

DOSEN : DR.ARAI ZAKARIA, MA

Meme

Perbaiki tradisi keilmuan

Penyusun

CHAIRIL SULAIMAN

NIM : 4120150017

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’YYAH

JAKARTA

(2)

Pendahuluan

Islam sebagai sumber dan jalan kebenaran yang berasal dari Allah ta’ala adalah pandangan hidup yang bukan saja diperuntukkan bagi kesejahteraan dan kebahagiaan ummat Islam melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam yang bersumber dari kebenaran ilahiyah baik yang terkandung dalam ayat-ayat al Qur’an dan sunnah Rasulullah saw adalah petunjuk jalan segala zaman. Demikian pula Islam mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dengan Tuhannya dan dengan alam lingkungannya.

Sebagai agama yang menjadi rahmatan lil ‘alamin, maka tujuan hidup, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat adalah dalam rangka merealisasikan kebenaran ajaran Allah tersebut baik dalam skala pribadi maupun bermasyarakat dalam segala aspeknya.

Kunci kepribadian masyarakat Islam adalah akidah, syari’at dan akhlak Islam. Jika akidah memberikan arah tujuan pergerakan masyarakat, syari’at memberikan batasan-batasan cara maupun metode menempuh arah tujuan tersebut dengan benar maka akhlak menghiasi jalan menempuh tujuan tersebut sehingga indah dan menyenangkan.

Da’wah Islam yang di bawa oleh Rasulullah saw adalah mata rantai terakhir dari perjalanan da’wah yang panjang untuk mengajak manusia bertakwa dan mentauhidkan Allah ta’ala. Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,

نننإإ

(3)

orang yang meletakkan labinah (batu bata) di tempatnya ini”. Beliau bersabda: ”Maka akulah labinah itu dan aku adalah penutup para nabi”.1

Sayyid Quthb menuliskan,

“Masyarakat Islam tidak tidak dapat hadir secara sederhana dalam menegakkan kaidah-kaidah keyakinan (syahadat) dalam hati individu-individu muslim sebanyak apapun jumlah mereka, tanpa mereka menjadi sebuah kelimpok yang aktif, serasi dan bekerjasama dan bekerja di bawah kepemimpinan sendiri terbebas dari kepemimpinan jahiliyyah”2

Pentingnya Ilmu dan Memperbaiki Pemahaman Agama

Tidak dapat dipungkiri dalam Islam, Ilmu memiliki tempat yg sangat tinggi dalam Islam. Dalam Quran, dijelaskan ganjaran orang yg belajar dan memiliki ilmu:

Al-Qur’an Al-Mujadalah ayat 11: “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dari kalian dan orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah Maha Waspada dengan apa-apa yang kamu kerjakan”.

Rasullulahpun mengatakan bahwa: “Barangsiapa yang mencari ilmu keluar rumah, maka akan dimudahkan ia jalan menjuju surga.”

Ilmu, dalam arti kata berarti:”Mengenal sesuatu atas seluruh aspeknya.” Ulama membagi menjadi ilmu agama (fardu ain) dan ilmu dunia (fardu kifayah) semisal ilmu peralatan perang, ilmu kesehatan, ilmu pertanian, ilmu perdagangan, dst.

Rasullulah mengatkan: “Sesungguhnya agama ini tidak akan bisa menolong padanya kecuali orang yang menguasai atas seluruh aspeknya.” Maksudnya untuk memperjuangkan Islam harus tahu aspeknya terlebih dahulu.

1 Bukhari, 1422 H, Shahih al Bukhari, Beirut : Daar Thuq an Najah , 4/186, hadits no.3535.

(4)

Mengapa demikian?

1. Dasar Amal adalah Ilmu

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan qolbu (akal), semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Al Isra ayat 36) menunjukkan dasar suatu amal atau ibadah adalah ilmu. Bahkan diperintahkan untuk mempunyai ilmu terlebih dahulu sebelum melakukan amal atau ibadah. Dan larangan melakukan sesuatu tanpa dasar ilmunya.

Rasullulah mengatakan: “Dan janganlah kamu mengerjakan Apa-apa yang tidak tahu ilmunya “, dan Jumhur Ulama mengatakan, “Ilmu itu petunjuk atau pembimbing amal.” Maka jika ilmu itu keliru maka dasar amal kita juga menjadi salah, motivasi amal bisa salah. Artinya, amal ibadah yg tidak dibimbing oleh ilmu akan menjadi ngawur atau merugikan. Umar bin Abdul Aziz ra (dikutip dalam bab Ilmu, Imam Bukhori) mengingatkan: ”Siapa saja yg beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ia timbulkan lebih banyak dari pada kebaikannya.” Beliau juga memperingatkan tentang kerusakan agama: “Ilmu agama tidak rusak kecuali keterangannya sudah samar/tidak tepat.”

2. Ilmu merupakan Dasar dari Motivasi

Sabda Nabi: “Innamal a’malu bin niat” sebab adanya perbuatan (amal) adalah niat. Seseorang akan memetik hasilnya seseuai dengan niatnya.

Ibn Taimiyah mengatakan:”Niat itu mengikuti Ilmu” artinya niat, motivasi atau tujuan yang baik hanya bisa dibentuk atau dibangun oleh ilmu. Atau dengan pengetahuan agama yg benar dan menyeluruh.

(5)

Kita berpuasa dengan niat apa? Tentunya dengan niat agar bertaqwa. Jadi dalam berpuasa kita berniat untuk membangun karakter yang paling hebat, yaitu manusia yang bertaqwa. Sudah kah kita mencapai karakter itu? Tahukah kita makna bertaqwa? Lalu apakah cirri- ciri (Key Performance Index) dari orang bertaqwa? Kalau kita tidak tahu, bagaimana kita bisa mencapai sasaran itu? Kalau kita sendiri tidak paham, bagaimana kita bisa membangun karakter diri? Lalu bagaimana dengan karakter keluarga kita? Karakter masyarakat kita? Karakter bangsa kita?

Salah satu makna Taqwa, yang disebut oleh Umar ra, adalah “…melakukan persiapan atau perencanaan dari setiap perkara, dari perjalanan (hidup ini), dan akan berhati - hati atau bersungguh- bersungguh dalam melaksanakannya dan menyelamat diri dari duri (dosa) .” Dosa apakah gerangan? Yang paling utama, adalah “terpelihara dari penyakit batin yaitu syahwat atau hawa nafsu (yang negatif)”

Sedangkan ciri - ciri dari orang bertaqwa adalah Akhlakul Karimah. Ini adalah yang tampak kepermukaan. Mulut kita menghindar dari menyalahi, mengkritik, mengomeli orang. Mulut kita memberikan penghargaan yg tulus atas prestasi orang. Tersenyum. Memberikan hadiah kepada kakak/adik (silaturahmi), “Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Adakah ciri – cirri itu tampak pada diri kita? Akankah kita menjadi orang yg bertakwa?

3. Manfaat Ilmu adalah dunia akhirat:

“Siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka dapat di capai dengan ilmu, Siapa menghendaki kehidupan akhirat juga dicapai dengan ilmu, dan siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan akhirat keduanya dapat di capai dengan ilmu.”

(6)

Kebaikan di akhirat, 1. Selamat pada kubur, pada waktu dibangkitkan, pada waktu kiamat, 2. Hitungan yang mudah, 3. Masuk dalam Surga.

Semuanya memerlukan ilmu; misalnya memilih pasangan: kedepankan akhlak dan ketaqwaannya, daripada wajah, kekayaan, keturunan yang bersangkutan. (sesuai dengan hadis). Atau misalnya, pekerjaan. Rasullulah mengatakan: “Perbaikilah cara-cara kalian mencari dunia, maka kalian akan mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang kalian kerjakan.”bahkan Sayyid Quthb mengatakan dalam kitab nya akan penting nya pemahaman masyarakat akan ilmu.

Sayyid Quthb menuliskan dalam Ma’alim fith Thariq,

“Di atas kaidah dan manhaj Islam masyarakat di tegakkan, menjadi landasan bagi hubungan-hubungan antar individu-individu dalam kelompok dan terikat atas aqidah ini. Tidak lain tujuan utamanya adalah membangkitkan semangat kemanusiaan bagi manusia, mengembangkan, membuatnya menjadi kokoh, dan menjadi factor yang paling berpengaruh diantara semua aspek dalam kehidupan manusia.”3

Tahapan ini merupakan tahapan yang progresif bagi soliditas masyarakat Islam. Berdasarkan Islam mereka selalu melakukan penilaian terhadap kualitas kehidupannya, etika, tradisi dan faham hidupnya. Tujuan hidupnya sangat jelas, ibadah, kerja keras dan bahkan jiwanya ditujukan kepada Allah. Sehingga setiap individu dalam masyarakat Islam tidak akan pernah terjerat pada nilai-nilai palsu atau bekerja tanpa nilai yang hakiki yaitu mencari keridhaan Allah.

Kembali kepada kemurnian pemahaman, ibadah serta nilai-nilai perjuangan adalah jalan yang seharusnya ditempuh oleh masyarakat muslim. Hilangnya ashobiyah, tidak ada dosa warisan dan setiap orang bertanggung jawab terhadap amal masing-masing, perintah taat hanya pada kebenaran memberikan batasan yang jelas dan lugas akan posisi kemuliaan dalam Islam. Bahwa kemuliaan dalam Islam bukanlah karena nasab, dan dapat diraih dengan upaya normal manusia serta kemuliaan diukur dengan ketakwaan menginspirasi semangat ibadah dan pengorbanan.

4. Merupakan Sebaik-baiknya Ibadah

(7)

Mengkaji ilmu adalah suatu ibadah yg tidak tertandingi, bahkan sama atau lebih dari jihad fisabillilah:

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk mendalami pengetahuan agama mereka, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.” (At Taubah ayat 122).

Nabi bersabda kepada Abu Dzar, “Ya Abu Dzar, engkau keluar di waktu pagi, untuk belajar 1 ayat [masih belum diamalkan] lebih dahsyat pahalanya dari pada sholat 100 rokaat. Andai kata engkau berangkat pagi untuk belajar 1 bab, diamalkan atau tidak, itu jauh lebih dahsyat dibandingkan sholat 1,000 rokaat.”

“Satu kali anda menghadiri majlis ilmu akan lebih banyak pahala dari pada sholat 1,000 rokaat.” (sekitar sholat 24 jam terus menerus).

“(Kepada) orang yang mengkaji agama, maka akan meminta ampun seluruh mahluk di bumi sampai-sampai seluruh ikan dilautan juga meminta maaf.”

Abu Hurairah: “Andaikata aku duduk 1 jam untuk memahami ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu syariah lebih aku sukai dari pada bergadang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadr.”

Imam Syafei: “Mengkaji ilmu lebih penting dari pada sholat tahajud.”

Oleh sebab itu Jumhur ulama,mengatakan: “Mengkaji ilmu agama adalah sebaik -baiknya ibadah.”

5. Pada akhir zaman, mengkaji ilmu lebih penting daripada beramal

(8)

Tetapi akan datang pada manusia sedikit fuqoha (orang ahli agama), banyak penceramah, banyak yg hafal Quran tapi sedikit yg bisa beri ilmu agama degan benar, dan banyak yg bertanya tentang agama. Maka pada kondisi yg seperti itu, mengkaji ilmu lebih baik/penting dari pada beramal. “ (Hadis Tabrani).

Kesimpulan

Untuk kebangkitannya kembali masyarakat Islam menghadapi tugas berat yang perlu keikhlasan dan kerjasama semua kelompok pejuang da’wah. Kemunduran ummat Islam yang disebabkan bertumpuknya persoalan intern dan ekstern memerlukan upaya yang bersungguh-sungguh. Sehingga harus dikerjakan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan, terwarisi dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Hal pertama yang perlu dilakukan dari kebangkitan kembali masyarakat Islam adalah menjelaskan tuntutan kalimat la ilaha illallah serta membebaskan masyarakat dari penghambaan kepada selain Allah. Upaya propaganda, penyiaran dan penyebaran kabar-kabar gembira tentang Islam harus dilakukan seiring dengan upaya pendidikan, pengkaderan dan pelimpahan tanggung jawab da’wah bersama.

Terakhir adalah berupaya menjadikan Islam sebagai landasan dalam prilaku individu maupun hubungan antar sesama, dalam pengertian ini adalah kekuatan aqidah, keadilan syari’at, dan keindahan akhlaq terjelma dalam masyarakat Islam.

(9)

Daftar Pustaka

Bukhari, 1422 H, Shahih al Bukhari, Beirut : Daar Thuq an Najah , 4/186, hadits no.3535. Sayyid Quthb, tt, Ma’alim fi athThariq, Beirut: Daar asy Syuruq, h. 46.

Muhammad Quthb, 1413 H, La Ilaha Ilallah Aqidatun wa Syari’atun wa Minhaju Hayatin, Mesir : Darul Wathan, h.18.

Sayyid Quthb, op.cit, h.51

(10)

S

urat - surat Hayati ... (Kasih tak sampai..)

10 Juli 2011 pukul 0:45

(1)

“seseorg yg memburu cinta,adalah laksana memburu kijang di rimba belantara.Bertambah diburu bertambah jauh dia lari.Akhirnya tersesat dalam rimba,tak bias pulang lagi.”

“Sembah Dia dengan khusyuk,ingat Dia di waktu kita senang,supaya Dia ingat pula kepada kita di waktu kita sengsara.

Dialah yang akan membimbing tanganmu.

Dialah yang akan menunjukkan haluan hidupmu kepadamu. Dialah yg akan menerang jalan yg gelap.Jgn takut mhadapi cinta. Ketahuilah bahwa Allah yg menjadikan matahari dan memberi chy. Allah yg menjdkan bunga dan memberinya wangi.

Allah yg mjadikan tubuh dan memberikan nyawa.

Allah yg menjadikan mata dan memberinya penglihatan. Maka Allah pulalah yg menjadikan hati dan memberinya cinta.

Jika hatiku diberiNya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku,marilah kita pelihara nikmat itu sebaik-baiknya,kita jaga dan kita pupuk,kita pelihara supaya jgn dicabut tuhan kembali.Cinta adalah iradat Tuhan,dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia

diletakkan di atas tanah yg lekang dan tandus,tumbuhnya akan menyeksa org lain. Kalau dia dg kepada hati yg keruh dan kepada budi yg rendah,dia akan membawa kerosakan.Tetapi jika dia hinggap kepada hati yg suci, dia akan mewarisi kemuliaan, keikhlasan, dan taat kepada Ilahi…”

”cinta tak bergantung kepada wang.Kalau dua org yg bercinta dapat bertemu,kesenangan dan ketenteraman pikiran,itulah wang,itulah kekayaan,lebih dr gelang

(11)

”Nikmat Ilahi adalah disekeliling tiap-tiap insan,ada di dusun,ada di kota, ada di gunung, dan ada dilurah, ada didataran dan ada di lautan.Tetapi nafsu tiada merasa puas, atau tidak ingat nikmat yg dikelilingnya itu;dia hanya melihat kekurangannya.Kurangannya.Yang senantiasa diperhatikan ialah nikmat yg ada ditempat lain, dan yg di tgn org lain.Kelak kalu dia ada kesempatan pindah ke tempat yg dilihatnya itu,dia menyesal dan dia teringat

pulang,iaitu pada hari yg tiada berguna padanya penjelasan lagi…”

”Lihat anak-anak muda zaman sekarang,yg nangis tersedu-sedu meminta belas kasihan perempuan,mau dia berkorban,sengsara,hina,hanyalah mencari apa yg disebut cinta.Salah persangkaan yg xdemikian,hai Guru muda.Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi

membangkit kekuatan.Cinta bukan melemahkan semangat ,tetapi membangkit semangat…”

”Jika hatinya dikecewakan,dia akan tunjukkan dihadapannya dan dihadapan suaminya bahwa jika maksudnya terhalang di sini, pada pasal lain tidak terhalang. Lantaran kekalahan itu dia ambil jalan lain, dia maju dalam politik, mengarang syair,dalam

mengarang buku,dalam perjuangan hidup, sehingga dia naik ke atas puncak yg tinggi, yg perempuan itu wajib melihatnya dgn menengada dari bawah.Dgn itu,biar hatinya sendiri hancur dalam kekecewaan yg pertama,maka org byklah yg mengambil hasilnya..”

”cinta yg suci adalah laksana setitis embun yg turun dr langit ke atas bumi Allah ini.Jika sekiranya bumi yg menerimanya itu subur.Maka tumbuh di atasnya beraneka warna bunga-bunga yg harum semerbak.Menanamkan damai, aman,sentosa,insaf,rasa percaya kepada diri sendiri.Dlm hal begini,embun ’cinta’ yg setitis itu membawa manusia yg dititknya ke maya pada yg mulia.Tetapi jika dia jatuh ke bumi yg tak subur,yg tandus dan penuh batu-batu,tidak ada yg akan tumbuh disana,lain dr sirih memanjat batu,kuning daunnya,lemah

gagangnya.Org itu menjadi putus asa, pencemburu kpd sama manusia, hilang kepercayaan kpd nikmat yg tersimpan di dlm hidup.Atau menjadi seorg pembenci,kurang percaya,kadang-kadang pendendam dan sakit hati…”

(12)

Pergantungan jiwaku,Zainuddin!

Ke mana lagi langit tempatku bernaung,setelah engkau hilang pula drpdku,Zainudin.Apakah artinya hidup ini bgku kalau engkau pun terus memupus namaku dr hatimu!

Sungguh besar sekali harapanku hendak hidup dekatmu.akan berkhidmat kpdmu dgn segenap daya dan upaya, supaya mimpi yg telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yg besar-besar yg telah kuperbuat terhadap kpd dirimu saya tebusi.tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya mjadi cita-cita,sebab engkau sendiri yg menutupkan pintu di hadapanku: saya kau larang masuk,sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam kesakitan yg telah sekian lama bersarang didalam hatimu.yg selalu menghambat-hambat perasaan cinta yg suci.Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yg maha kejam,engkau renggutkan tali pengharapanku,padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri tergantung.Sebab itu percayalahlah,Zainudin.bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorg,bukan ia menimpa kan kecelaka kepadaku

saja,tetapi kpd kita berdua.Karena saya percaya bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.

Zainudin! Kalau saya tak ada,hidupmu tidak juga beruntung, percayalah!

Di dalam jiwaku ada suatu kekayaan besar yang engkau sangat perlu kepadanya, dan kekayaan itu belum pernah kuberikan kepada org lain, walaupun kepada Aziz, ialah kekayaan cinta. Saya tahu bahwa engkau kekurangan itu. Saya merasa bahwa saya sanggup memberimu bahagia pada tiap-tiap saat hidupmu,yang tiada seorg perempuan agaknya yg sanggup menandingi saya di dalam alam ini dalam kesetiaan memegangnya,sebab sudah lebih dahulu digiling oleh sengsara dan kedukaan,dipupuk dgn air mata dan penderitaan. Dan kalau sedianya engkau kabulkan, kalau sedianya engkau terima kedatanganku, saya pun tidak meminta upah dan balasan dari engkau.Upah yg saya harapkan hanya dr Dia, Allah Yg Maha Esa , supaya engkau diberiNya bahagia,dihentikannya aliran air matamu yg telah mengalir sekian lama.Upahku yg kedua, yg saya harapkan daripadaNya,hanyalah supaya saya dpt hidup dekatmu,laksana hidupnya sebatang rumput sarut di bawah lindungan pohon beringin dengan aman dan sentosa,dipuput oleh angin pagi yg lembut gemulai…

Zainuddin!..Mengapa engkau tak suka memaafkan kesalahanku? Demi Allah! Saya sudah insaf,bahwa tidak ada seorg pun yg pernah sy cintai didalam alam ini,melainkan engkau seorg.Tidah pernah beroleh tenteram diriku setelah aku coba hidup dgn org lain.Org

(13)

Kalau sekiranya engkau maafkan kesalahanku,engkau lupakan kebebalan dan kecongkakan ninik mamakku,kalau…kalu sekiranya maafmu memberi izin mimpimu sendiri terkabul; kalau sedianya semuanya itu kejadian,engkau akan beroleh seorg perempuan yg masih suci batinnya,suci jiwanya,belum pernah disentuh org lain,hatinya belum pernah dirampas org, yg tidak bedanya dengan ’Permatamu yg Hilang’ dan dgn gadis Batipuh yg engkau cintai dua dan tiga tahun yg lalu, yg gambarnya tergantung di kamar mu!

Piala kecintaan terletak dihadapan kita, penuh dgn madu hayat nikmat ilahi.Air madu itu telah tersedia di dalamnya utk kita minum berdua,biar isinya menjadi kering, dan setelah kering kita telah boleh pulang ke alam baqa dgn wajah yg penuh senyuman,kita mati dgn bahagia sebagaimana hidup telah bahagia.Tiba-tiba dgn tidak merasa kasihan,engkau sepakkan piala itu dgn kakimu,sehingga terjatuh,isinya tertumpah habis, pialanya

pecah.Lantaran itu, baik saya atau engkau sendiri,meskipun akan masih tetap hidup, akan hidup bagai bayang-bayang layaknya.Dan kalau kita mati, kita akan menutup mata dengan penuh was-was dan penyesalan.

Apa sebab engkau begitu kejam, tak mau memberi maaf kesalahanku?Padahal telah lebih dahulu bertimpa-timpa azab sengsara ke atas diriku lantaran mungkir ku! Kelihatan oleh matamu sendiri bagaimana saya dan suamiku menjadi pengemis di waktu

kayamu,menumpang di rumahmu utk mmperlihatkan bagaimana sengsaraku lantaran tak jadi bersuami dgn engkau.Hilang…hilang semuanya.Hilang suami yg kusangka dpt

memberiku bahagia.Hilang kesenagan dan mimpi yg ku harap-harapkan.Setelah semuanya kuderita,harus kudengar pula dr mulutmu sendiri kata penyesalan,membongkar kesalahan yg lama, yg mmg sudah nyata kesalahan,yg oleh Tuhan sendiripun kalau kita bertobat kepadaNya,walaupun bagaimana besar dosa,akan diampuniNya.

Adakah engkau tahu, hai Zainuddin,siapakah perempuan yang duduk di kamar tulismu kemarin itu? Yang engkau beri kata pediih,kata pnyesalan, kata engkau bongkar kesalahannya dan kedosaaannya, yg engkau remukkan jiwanya dgn tiada peduli?

Perempuan itu tidak lain dari satu bayang-bayang yg telah hilang segenap

semangatnya,yg telah habis seluruh kekuatannya,tidak berdaya upaya lagi,habis kekuatan pansainderanya dan perasaannya; matanya melihat, tetapi tak bercahaya, telinga

mendengar, tetapi tiada ia mafhum lagi apa yg didengarnya.

(14)

Inilah dia perempuan yg engkau sakiti itu.Itulah perempuan yang engkau timbang sengsaranya dan ratapnya.Engkau ulurkan kepadanya tanganmu yg kuat dan kuasa,engkau tikam dia dgn keris pembalasan,mengenai sudut jantungnya, terpancar darah dan akan tetap mengalir sampai sekering-keringnya, mengalir bersamaan dgn jiwanya..

Inilah perempuan yg engkau sakiti itu!

Tetapi sungguhpun demikian pembalasan yg engkau timpakan ke atas

pundakku,kesalahanmu telah ku ampuni,telah kuhabisi, telah kumaafkan. Sebabnya ialah lantaran saya cinta akan engkau.Dan Karena saya tahu bahawasanya yg demikian engkau lakukan adalah lantaran cinta juga.Cuma satu pengharapan yg penghabisan,heningkan hatimu kembali,sama-sama kita habisi kekecewaan yg sudah-sudah,ampuni saya,maafkan saya,letakkan saya kembali dalam hatimu menurut letak yg bermula,cintai saya kembali sebagaimana cintaku kepadamu dan jgn saya dilupakan…

Engkau suruh saya pulang ke kampungku dan engkau berjanji akan membantuku sekuat tenagamu sampai saya bersuami pula.

Zainudin! Apakah artinya harta dan perbantuan itu bagiku, kalau bukan dirimu yang ada dekatku?

Saya turutkan permintaan itu, saya akan pulang .Tetapi, percayalah Zainudin bahwa saya pulang ke kampungku, hanya dua yang ku nantikan: pertama kedatangan mu kembali, menurut janjiku yang bermula,yaitu akan menunggumu, biar berbilang tahun,biar berganti musim. Dan yg kedua ialah menunggu maut,biar saya mati dgn meratapi keberuntungan yg hanya bergantung di awang-awang itu.

Selamat tinggal, Zainudin! Selamat tinggal, wahai org kucintai di dunia ini! Seketika saya meninggalkan rumah mu, hanya namamu yg tetap jadi sebutan ku. Dan agaknya kelak, engkaulah yg akan terpatri dalam doaku,bila saya menghadapTuhan di akhirat…

(15)

Mengapa suratku ini banyak membicakan mati?Entahlah, Zainudin, saya sendiri pun heran, seakan-akan kematian itu telah dekat datangnya.Kalau ku mati dahulu daripadamu, jgn engkau berduka hati, melainkan sempurnakan permohonan doa kepada Tuhan, moga-moga jika banyak benar halangan pertemuan kita di dunia, terlapanglah pertemuan kita di akhirat, pertemuan yang tidak akan diakhiri lagi oleh maut dan tidak dipisahkan oleh rasam basi manusia…

Selamat tinggal, Zainudin, dan biarlah penutup surat ini ku ambil perkataan yg paling enak ku ucapkan di mulut ku dan agaknya entah dgn itu ku tutup hayatku di samping menyebut kalimat syahadat, yaitu : Aku cinta akan engkau, dan kalau ku mati, adalah kematianku di dalam mengenangkan engkau…”

.Sambutlah salam dari:

Hayati

Sepenggal surat-surat Hayati, dalam..

~TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK~

by Hamka

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis bivariat diperoleh bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di

Didalam kajian ini, gaya dan cara hidup pelajar yang mempengaruhi kecemerlangan akademik dipecahkan kepada beberapa aspek kecil seperti aspek pergaulan, pengurusan masa, hobi,

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Joga Widyarwo Aditantra (2017) dengan judul Kajian Strategi Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Pada bagian pembahasan ini merupakan sebuah kristalisasi dari pembahasan sebelumnya yang merupakan sebuah perjalanan teoritis tentang profil serta gambaran Politeknik STENKO

Jadi secara keseluruhan model CROPWAT dapat digunakan untuk menduga dan mengevaluasi kebutuhan air tanaman nanas cukup akurat jika dibandingkan dengan metode

Saran untuk pengembangan Tugas Akhir ini adalah, perlunya dilakukan penelitian lebih lajut dengan memperbanyak jumlah pelaku persaingan dalam bisnis pelayaran liner

Saya juga ingin merakamkan ribuan terima kasih kepada Dekan serta pensyarah-pensyarah dari Pusat Pengajian Perumahan, Bangunan dan Perancangan, dan Institut

 Merancang dan membuat prototipe dari trafo distribusi PLN yang dimana hal yang diukur dan dimonitoring adalah Arus 3 fasa dan Suhu pada Trafo..  Merancang dan membuat sistem