• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas baca buku pengantar perjanjian lam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas baca buku pengantar perjanjian lam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BACA BUKU

“Pengantar Perjanjian Lama 1”

Nama

: Samuel Agus setiawan

NPM

: 215179

Prodi

: Teologi

Mata Kuliah

: Tafsir Perjanjian Lama 1

Tugas

: Laporan baca buku

Dosen Pengampu

: Pdt.Ganefosius P, M.Th

Judul Buku

: Pengantar Perjanjian Lama 1

Penulis

: Ws. Lasor - D.A Hubard - F.W Bush

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SYALOM

BANDAR LAMPUNG

(2)

A. Identitas Buku

Judul

: Pengantar Perjanjian Lama 1

Penulis

: Ws. Lasor - D.A Hubard - F.W Bush

Penerbit

: PT. BPK GUNUNG MULIA

Cetakan

: Kelima, 2000

Tebal

: 457 halaman

B.

Pendahuluan

Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Pengantar Perjanjian Lama 1

yang

ditulis oleh Ws. Lasor - D.A Hubard - F.W Bush. Buku ini diterbitkan pada tahun 2000 dan

dicetak di Jakarta oleh PT. BPK GUNUNG MULIA dengan tebal 457 halaman.

Buku ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan Kitab- kitab Taurat dan kitab

kitab sejarah lainnya.

Materi dalam buku ini disajikan dalam beberapa bab yang selalu didahului oleh

penjelasan isi bab dan tujuan instruksional yang dapat dijadikan patokan oleh pembaca untuk

memahami materi setiap subbab. Di akhir bab, dikemukakan pula pendalaman materi dalam

bentuk latihan dan atau tugas. Adapun cakupan materi secara umum yang dibentangkan

dalam buku ini antara lain: Sejarah Pertumbuhan, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia;

Bahasa Indonesia Baku; EYD; Penyusunan Kalimat Bahasa Indonesia Ragam Formal;

Penyusunan Paragraf dan Karangan; Penyusunan Karangan Ilmiah; Keterampilan Membaca

Sumber Ilmiah; Keterampilan Menyampaikan Gagasan dan Temuan Ilmiah; dan

Keterampilan Menulis Surat Resmi.

TAURAT

1. KELIMA KITAB TAURAT

Bagian ini Menjelaskan tetang Kelima kitab pertama Perjanjian Lama Kejadian, Keluaran, Imamat,Bilangan dan Ulangan disebut Taurat. Kata itu berasal dari bahasaIbrani tora (hukum, pengajaran, petunjuk) yang diterjemahkan dalamPerjanjian Baru oleh kata Yunani nomos (misalnya Mat 5:17, Luk 16:17;Kis 7:53, 1 Kor 9:8). Taurat adalah bagian terpenting dari kanon Yahudi.Wibawa dan kesuciannya jauh melebihi kitab Nabi-nabi atau kitab-kitablainnya.

1.1. Kitab Kejadian 1 7.1. nama.isi dan struktur

Dalam bahasa Ibrani Kitab Kejadian disebut berésyit "pada mulanya,yaitu kata pembuka kitab tersebut.

(3)

Berdasarkan struktur sastranya, kitab ini terbagi dalam sepuluh bagian. Petunjuk untuk pembagian ini adalah "rumusan toledot": "Dan inilah keturunan (atau riwayat; bahasa Ibrani toledot).

7.2. jenis sastra a. Sifat sastra

Jenis sastra yang pertama (meliputi Kej 1; 5, 10; 11:10-26) mempunyai ciri khas, yaitu susunan logis yang cermat dan bersifat skematisserta hampir mengikuti rumusan tertentu. Jenis sastra yang kedua (Kejadian 2 3; 4; 6 9; 11:1-9) jelas berbeda. Di sini juga terdapat keteraturan dan peningkatan tetapi yang dipergunakan adalah bentuk cerita. Kejadian 23 umpamanya, membentuk kisah yang sangat indah, suatu karya sastra yang hampir-hampir merupakan suatu drama.

Hal-hal di atas memberi bahwa pengarang menulis sebagai kesan seorang seniman, seorang pembawa cerita yang menggunakan gaya dan seluk-beluk sastra. Kita harus berusaha keras untuk membedakan apa yang hendak diajarkan oleh pengarang dengan bentuk-bentuk sastra yang digunakannya.

7.3. Teologi

Jadi, jelaslah bahwa maksud utama kisah zaman permulaan adalah bersifat teologis, sehingga kita perlu memperhatikan beritanya lebih jelas. Penulis menjalin empat tema teologis utama dalam pola yang berulang-ulang dan berkesinambungan: pertama, hakikat dan dampak-dampak dari kenyataan bahwa Allah adalah Pencipta; kedua, akibat dosa yang men- dalam; ketiga cara Allah menjatuhkan hukuman atas dosa manusia dalam segala hal; dan keempat, anugerah-Nya yang mengherankan yang memelihara ciptaan-Nya.

8. Kitab Kejadian II

Sejarah bapak-bapak laluhur 8.1. Latar belakang historis

a. Zaman prasejarah

Sejarah dalam arti sebenarnya dimulai kirs-kira tahun 3000 sM di Timur Tengah kuno. b. Timur Tengah kuno, sebelum tahun 200 sM

Mesopotamia

Bangsa sumer adalah pencipta kebudayaan yang telah mencapai puncaknya ketika sejarah dimulai di Mesopotamia. Mesopotamia terdiri dari kota-kota merdeka dengan pola kehidupan yang terpadu.

Mesir

Didirikan oleh raja-raja selatan dan mencapai puncaknya dibawah Dinasti III dan IV (kira-kira 2600 – 2400 sM).

(4)

Yang menjadi ciri utama dari palestina adalah perkembangan kota-kota kecil yang dibangun dengan baik dan diperkuat dengan benteng

c. Zaman bapak leluhur sekitar tahun 2000 – 1500 sM Mesopotamia

Tahun 1950 sM, Ur III baru saja kehilangan kekuasaanya antara lain karena masuknya orang-orang Semit barat yang dikenal sebagai orang Amori.

Mesir

Kerajaan tengah adalah masa perkembangan kedua bagi kebudayaan dan stabilitas Mesir. Kerajaan itu mencapai puncaknya pada Dinasti XII yang memerintah Mesir selama dua ratus tahun dengan Memfis sebagai ibu kotanya.

Siria-palestina

8.2. Waktu dan historis bapak leluhur

semua tradisi Perjanjian Lama sama-sama menempatkan kisah bapak leluhur sebelum peristiwa keluaran Israel dari Mesir.

Garis besarnya adalah

1. Nama – nama bapak leluhur

2. Perjalanan Abraham dari mesopotamia ke kanaan 3. Cara hidup para bapak leluhur

4. Berbagai adat istiadat dan hukum yang terdapat dalam kisah bapak leluhur 5. Gambaean umum tentang agama bapak – bapak leluhur

8.3. Jenis sastra kisah bapak-bapak leluhur

Penemuan kembali dunia kuno telah memperlihatkan bahwa kisah para bapak leluhur secara otentik mencerminkan zaman di mana mereka hidup sebagaimana diriwayatkan Alkitab. Namun, apakah hal ini berarti bahwa kisah tersebut adalah "sejarah" dalam pengertian modern? Di balik segala penulisan sejarah terletak peristiwa yang benar-benar terjadi dalam ruang dan waktu. Ada dua masalah pokok dalam kaitan antara peristiwa-peristiwa ini dengan apa yang disebut "sejarah".

8.4.agama bapak bapak leluhur

(5)

hubungan antara Allah dan manusia. Jadi, bentuk lahiriah agama bapak-bapak leluhur tidak jauh berbeda dengan bentuk yang lazim pada zaman mereka, tetapi berbeda dalam pengertian mereka tentang Allah dan hubungan pribadi yang erat antara Allah dan orang orang yang dipanggil-Nya.

9. KITAB KELUARAN

Isi dan teologi 9.1. Nama dan isi

Kata "Keluaran" adalah terjemahan dari bahasa Yunani exodus 'keluar (Kel 19:1), nama yang diberikan kepada kitab itu dalam septuaginta. Meskipun tidak seluruhnya menggambarkan isinya, namun nama ini tepat untuk kitab itu, karena salah satu bagian terpenting adalah peristiwa "keluaran dari Mesir". Dalam Alkitab Ibrani, kitab itu dikenal dari dua kata pertamanya we'éllé syemot 'inilah nama(acapkali hanya syemot nama-nama) mengikuti kebiasaan kuno dalam menamai suatu naskah. Kitab ini berpusatkan pada dua peristiwa penting, yaitu pembebasan orang Israel dari perbudakan di Mesir melalui karya penyelamatan Allah yang penuh kuasa di Laut Teberau (Kel 1 18) dan pengukuhan diri-Nya sebagai Tuhan mereka melalui perjanjian di Gunung Sinai (Kcl 19 40).

9.2. Peranan Musa

Banyak yang dikatakan mengenai Musa dalam kisah-kisah kelima kitab Taurat, mulai dari pasal kedua Kitab Keluaran hingga pasal terakhir Kitab Ulangan. Di dalam Perjanjian Lama ia digambarkan sebagai pendiri agama Israel, orang yang mengumumkan undang-undang secara resmi, organisator suku-suku bangsa itu dalam bekerja dan beribadat, pemimpin kharismatik mereka dalam peristiwa pembebasan, perjanjian di Sinai dan pengembaraan di padang gurun, sampai Israel siap memasuki tanah perjanjian dari Dataran Moab. Bila Musa dihilangkan dari tradisi tersebut dan dipandang bukan sebagai tokoh sejarah, melainkan sebagai tokoh yang ditambahkan kemudian maka agama dan bahkan keberadaan Israel tidak dapat dijelaskan lagi (de Vaux 1978: hlm. 327-330; Bright 1981: hlm. 124).

(6)

Putri Firaun nama Musa Musa karena aku telah memberi nama aku telah menariknya dari air" (2:10), suatu permainan kata antara nama Ibrani Mosyé dan kata kerja masya 'menarik dari'. Banyak ahli merasa bahwa nama itu sebenarnya nama Mesir seperti halnya nama-nama seperti Tutmosis atau Ahmosis. Jika demikian halnya keterangan dalam Keluaran 2:10 harus dianggap sebagai nama yang lazim waktu itu, yang acapkali terdapat dalam Perjanjian Lama.

b. Panggilan Musa

Sambil menggembalakan domba-domba Yitro, Musa sampai ke Horeb gunung Allah Di sana ia mendapat penglihatan luar biasa, yaitu semak duri yang menyala namun tidak dimakan api (3:2). Ketika ia mendekat untuk melihat keadaan sebenarnya, ia dipanggil oleh Allah yang memperkenalkan diri sebagai "Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub" (ay 6a), sebutan yang berkaitan dengan tradisi bangsanya Musa segera sadar siapa yang berbicara kepadanya dan ia menyembunyikan wajahnya, sebab ia takut memandang Allah" (ay 6b). Setelah Musa, sang nabi Sesudah pengungkapan nama Allah, Musa masih terus menyampaikankeberatan terhadap panggilannya. Dalam Keluaran 4:10 dan berikutnya, ia mengakui bahwa ia tidak pandai berpidato dan berat lidah. Allah berjanji untuk menyertai "lidahnya" dan mengajarkan kepadanya apa yang harus diucapkannya. Ketika semua keberatannya dijawab dengan janji-janji penyertaan dan kuasa Allah yang penuh kemurahan, Musa harus mengambil keputusan. Ia menyatakan penolakannya dan memohon agar Allah mengutus orang lain saja (ay 13). Allah tidak mau menerima permohonan utusan-Nya yang keras kepala itu namun Ia memberi kelonggaran. Harun akan ditugaskan sebagai juru bicara Musa dan Musa akan berperan seperti Allah, memberi tugas dan pesan pada Harun untuk disampaikan (Kel 4:15-16; lihat juga 7:1-2). Contoh ini memperlihatkan dengan jelas bahwa tugas utama seorang nabi (dan Musa) adalah membawa pesan dan untuk itu ia harus menempatkan gagasan, kepentingan dan kehendaknya di bawah gagasan, kepentingan dan kehendak Dia yang menyuruhnya.

Musa, sang nabi

Sesudah pengungkapan nama Allah, Musa masih terus menyampaikan keberatan terhadap panggilannya. Dalam Keluaran 4:10 dan berikutnya, ia mengakui bahwa ia tidak pandai berpidato dan berat lidah. Allah berjanji untuk menyertai "lidahnya" dan mengajarkan kepadanya apa yang harus diucapkannya.

(7)

Israel belum mencapai puncaknya sampai masa kerajaan, namun bentuknya muncul secara penuh di dalam panggilan dan pengutusan Musa, nabi Allah yang terkemuka itu (lihat Ul 18: 15-20; Hos 12:13).

9.3. Tulah dan Paskah

Jawaban Firaun terhadap tuntutan Allah untuk melepaskan umat Israel secara terus terang adalah "tidak".

"Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firmanNya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi" (5:2).

Kemudian terjadi konfrontasi dramatis antara kuasa dan wibawa Allah dengan kekerasan hati dan kemauan Firaun. Kuasa dan wibawa Allah menjadi nyata melalui sepuluh bencana atau tulah (9:14) yang menimpa Mesir dengan perantaraan Musa dan Harun. Melalui tulah-tulah ini Israel (6:7) dan Firaun (7:5) melihat siapa Allah itu dan akhirnya Firaun membiarkan orang Israel pergi (7:8-13:16)

9.4. Pembebasan di Laut Teberau

Dalam peristiwa keluaran, Musa berperan sebagai nabi, seorang utusanAllah. Pesannya "Beginilah firman TUHAN "Biarkan umatku pergi

adalah tuntutan yang berulang-ulang dan mendasar dari konfrontasi nya dengan Firaun selama tulah-tulah terjadi. Seusai kematian anak sulungnya, Firaun akhirnya mengabulkan tuntutan itu (12:29-32), dan setelah diteguhkan dan dipersatukan oleh perjamuan Paskah yang khidmat, orang Israel berangkatdari tanah Mesir (ay 37-42). Kendati rute per jalanan mereka yang tepat tidak diketahui (lihat di atas: ps 9.4), mereka akhirnya tiba di tepi "Laut Teberau" yang menghambat perjalanan lebih

9.5. Perjanjian dan pemberian Dasa Titah di Sinai

Setelah pembebasan di Laut Teberau, Israel melakukan perjalanan langsung ke Sinai (lihat di atas: ps 9.4), yang memerlukan waktu tiga bulan (19:1). Beberapa peristiwa dalam perjalanan itu diceritakan dalam Keluaran 15 18, khususnya pemberian air di Mara (15:22-25) danRafidim tempat Musa memukul batu (17:1-7) serta pemberian burungpuyuh dan manna (16:1-36). Di Rafidim mereka juga memerangi orangAmalek (17:8-16)

(8)

Ada dua bagian yang panjang dalam Kitab Keluaran yang melukiskan tentang Kemah Suci.Dalam Keluaran 25-31 Allah mengungkapkankepada Musa tentang pola, bahan-bahan serta isi Kemah Suci. Musamelaksanakan perintah Allah, sebagaimana tertulis dalam Keluaran35-40 yang kata-katanya sama dengan Keluaran 25 31.30Kemah Suci adalah tempat suci yang dapat dibawa-bawa, terdiri darirangka kisi-kisi persegi dari kayu akasia yang ditutupi dua tabir yangbesar dari kain lenan. Salah satu tabir itu membentuk ruang utama,Ruang Kudus, sedangkan tabir kedua menutupi Ruang Mahakudus, suaturuang yang lebih kecil di balik ruang utama dan dipisahkan oleh sebuahtabir. Ruang Kudus itu berukuran 10 m x 5 m x 5 m, sedangkan RuangMaha Kudus berukuran 5 m tiap sisi. Di dalam Ruang Mahakudus hanyaterdapat Tabut Perjanjian, sebuah peti kayu berisi loh batu yang ditulisiDasa Titah. Dalam Ruang Kudus terdapat mezbah kemenyan, kandil danmeja untuk roti sajian. Kemah Suci ditempatkan dalam pelataran yangberukuran 50 m x 25 m dan dipagari dari bagian perkemahan lainnya olehtabir putih setinggi 5 m. Dalam pelataran di muka kemah suci terdapatmezbah kurban bakaran dan antara mezbah dan kemah suci terdapattempat pembasuhan.terangan yang panjang lebar dan terinci tentang Kemah Suci dankonstruksinya tidak hegitu mudah dimengerti oleh para pembaca

10. KITAB IMAMAT

Di perkemahan dekat Gunung Sinai, umat Israel mengingat pengalamanmereka akan penyelamatan Allah yang dashyat pembebasan merekadari perbudakan Mesir yang tetap menjadi inti kepercayaan mereka dalam generasi seterusnya. Mereka telah melihat kilatdan mendengarguntur di gunung Allah (Kel 19:16-19). Allah telah memberikanperintah-perintah-Nya (Kel 20:1-17). Ia telah menyatakan diri sebagaiAllah mereka dan mereka sebagai umat-Nya. Allah adalah Maharaja yangmengikat mereka dengan Dia dalam perjanjian

10.1. Nama dan isi a. Nama

Karena buku-buku kuno biasanya dinamai menurut kata-kata pertamanya, maka judul Kitab Imamat dalam bahasa Ibrani adalah wayyiara 'dan la memanggil (Im 1:1). Nama "Imamat" berasal dari Septuaginta melalui teriemahan Alkitab dalam bahasa Latin, yang memberikan judul lengkap kitab) mengenai imam-imam". Tokoh utama dalam Kitab Imamat adalah Harun dan tugas keimaman yang dilukiskan dalam kitab ini ter batas pada putra-putranya. Kepada mereka diberikan tugas untuk melaksanakan pelayanan imam. Tentunya Harun (seperti halnya dengan saudaranya, Musa) adalah salah seorang dari suku Lewi. Meskipun demikian, diadakan pembedaan antara "keimaman Harun'' yang adalah keturunan Lewi melalui Harun dan "orang Lewi" yang bukan keturunanHarun.

(9)

Kadang-kadang dikatakan bahwa Kitab Imamat mengemukakan hukumhukum upacara keagamaan Israel. Pernyataan semacam itu biasanya didampingi penelitian terhadap Kitab Imamat sebagai kumpulan saja, tanpa usaha untuk memahami makna dasar kata Ibrani tora (dalam bahasa Indonesia "Taurat"). Dalam bahasa Ibrani kata itu berarti pengajaran, hukum yang mencakup melatih murid dan kalau perlu menghajarnya. Jadi, kata itu melukiskan pengajaran dari ayah atau ibu (Ams 1:8, 3:1). Prinsip-prinsip yang berasal dari pengamatan ilmiah dapat pula disebut "hukum Dalam arti demikian, prinsip-prinsip yang memerintah kehidupan umat perjanjian Allah mungkin dapat disebut "hukum". Lagi pula, dalam Perjanjian Lama "hukum mencakup peraturan, pengadilan, perintah dan ajaran. Karena itu, tepatlah jika tora diterjemahkan dengan 'hukum'.

10.2. Konsep kekudusan a. Pengertian dasar

Semula gadosy berarti 'dipisahkan' atau 'dikhususkan', yaitu untuk maksud keagamaan. Sebidang tanah, sebuah bangunan, peralatan dalam tem atau bahkan seekor kuda dapat dianggap kudus, yakni dikhususkan untuk maksud keagamaan atau peribadatan.

10.3. Kurban dan persembahan a. Persembahan

Menurut Imamat 7:37, ada lima kurban yang termasuk dalam hukumyang dinyatakan Tuhan Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Salah satu di antaranya kurban keselamatan dibagi menjadi tiga jenis, sehingga jumlah jenis kurban ada tujuh. Semuanya kecuali "kurban sajian" mencakup penyembelihan hewan. Perkataan Ibrani yang diterjemahkan persembahan berarti 'penyajian' atau "barang-barang yang dibawa dekat" Ada beberapa istilah tentang kurban yang perlu diperhatikan secara khusus. "Kurban penghapus dosa mudah dikacaukan dengan "kurban penebus salah", karena keduanya sama, kecuali bahwa kurban penebus salah menuntut ganti rugi kepada orang yang dirugikan oleh dosa tersebut. Dalam Ulangan 12:27 kurban bakaran dibedakan dengan "kurban sembelihan (zévakh), karena kurban bakaran seluruhnya dimakan api di atas mezbah, sedangkan sebagian kurban orang yang boleh dimakan oleh imam dan dalam keadaan tertentu oleh mempersembahkannya juga.

b. Peranan imam

(10)

di bagian bawah mezbah (ay 5). Upacara kurban penghapus dosa sedikit lebih rumit (bnd. 4:4-7). Bagian yang harus dibakar, setelah dicuci, diletakkan di atas mezbah. Untuk kurban bakaran seluruh hewan (kecuali kulitnya) harus dibakar; tetapi untuk kurban-kurban lain, sebagian kurban itu menjadi bagian imam dan boleh dimakan olehnya. lagi, pembedaan yang teliti harus dilakukan. Dalam hal kurban penghapus dosa, baik yang dipersembahkan imam untuk dosanya sendiri

c. Pentingnya darah

Dalam seluruh peraturan mengenai kurban, darah ditekankan. Hal itutidak menyenangkan banyak orang pada masa kini dan upacara pengurbanan pernah diejek sebagai agama jagal". Meskipun demikian, faktamaupun lambang kurban darah harus dipahami. Ini merupakan inti imanKristen pula, baik dalam pengurbanan Kristus di atas kayu salib maupundalam lambang lambang Perjamuan Kudus. Arti harfiahnya sederhanasaja: penumpahan darah berarti kematian kurban. Arti simbolisnya terletak dalam identifikasi (penyamaan diri) si pembawa kurban dengan kurban itu sendiri, karena kematian kurban melambangkan kematian orangyang berdosa. Hukuman atas dosa ialah kematian, tetapi hewan matisebagai ganti orang yang berbuat dosa.

11. KITAB BILANGAN

orang Israel meninggalkan Mesir pada hari ke-15 bulan pertama (Bil33:3; bnd. Kel 12:2,5) dan tiba di padang gurun Sinai pada hari pertama(bulan baru) bulan ke-3 (Kel 19:1). Pada hari ke-3, Allah menyatakandiri-Nya di gunung (ay 16). Kemah suci didirikan pada hari pertama bulanpertama tahun ke-2 (40:17). Kitab Bilangan berawal dengan perintahAllah kepada Musa pada hari pertama bulan ke-2 tahun ke-2. Pada harike-20 bulan yang sama, naiklah tiang awan itu dari atas Kemah Suci,tempat hukum Allah. Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurunSinai menurut aturan keberangkatan mereka" (Bil 10:11-12). KitabUlangan dimulai dengan mengacu pada hari pertama bulan ke-11 tahunke-40 atau kira-kira 38 tahun, 8 bulan dan 10 hari sesudah keberangkatandari Sinai. Dengan kata lain, Kitab Bilangan mencakup masa selama 38tahun 9 bulan yang disebut sebagai masa pengembaraan di padang gurun.

11.1. Nama dan isi

(11)

dibagi dalam tiga bagian utama, yang dipisahkan oleh catatan mengenai perjalanan orang Israel. Pelbagai hal yang tidak erat kaitannya ditambahkan pada bagian penutup.

11.2. Masalah kritis

Pernah diyakini bahwa Kitab Bilangan, seperti kitab Taurat lainnya ditulis oleh Musa seluruhnya. Dengan munculnya kritik sastra, masalah masalah yang timbul dengan teori ini diperlihatkan Dalam bentuk ekstremnya, kritik itu menolak kebenaran sejarah kitab itu sama sekali Tetapi, kini ada cukup banyak dukungan terhadap pandangan bahwa Kitab Bilangan mengandung banyak bahan sejarah, meskipun bahan itu terdapat dalam berbagai bentuk dan diolah kembali. Beberapa unsur masalah ini adalah sebagai berikut: (1) Penulis kitab itu tidak ditulis namanya. Menurut Bilangan 33:2 "Musa menuliskan perjalanan mereka sesuai dengan titah TUHAN" inilah satu-satunya catatan tentang kegiatan Musa sebagai penulis. Dalam kitab ini, ia disebut dengan kata ganti orang ketiga.

11.3. Angka-angka dalam Kitab Bilangan

Menurut Bilangan 1:45-46, "Jadi semua orang Israel yang dicatat menurutsuku-suku mereka, yaitu orang-orang yang berumur dua puluh tahun keatas yang sanggup berperang di antara orang Israel, berjumlah enamratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang". Ini adalah hasil sensus pertama yang dilakukan di Sinai pada "tanggal satu bulan yang keduasesudah mereka keluar dari tanahMesirCay 1). Jika jumlah laki-lakiyang tahu berperang berkisar antara 20 25 dari jumlah penduduk seperti yang terdapat pada bangsa-bangsa lai maka jumlah seluruh orang Israel adalah 2,5 sampai 3 juta jiwa. Bagaimanapun cara menghitungnya, jumlah itu tidak kurang dari 2 juta.

12. Kitab ulangan

12.1. Struktur dan isi

Usaha untuk membuat garis besar Kitab Ulangan kebanyakan dimulaidengan ketiga amanat tadi. Gaya pidato atau khotbah dalam kitab ini sering diperhatikan. Tetapi, ketiga amanat itu berturut-turut terdiri dari4 pasal, 24 pasal dan 2 pasal, suatu pembagian yang tidak seimbang.Selain itu, penempatan sejumlah hukum dalam pidato itu tanpa urutan

(12)

Kitab Ulangan acapkali dinamakan kunci dari teori sumber-sumber tentang asal usul Taurat. tu penulisan kitab itu telah dikemukakansebagai salah satu hasil kritik historis yang paling pasti. Tetapi, dalamtahun-tahun terakhir ini teori itu dalam bentuk aslinya hampir ditinggalkan seluruhnya oleh ahli-ahli modern yang mempelajari KitabUlangan. Karena itu, penelitian tentang pandangan kritis atas penulisanKitab Ulangan mungkin dapat dilakukan.

a. Teori sumber-sumber klasik

Referensi

Dokumen terkait

pada Lokakarya Nasional Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun

Metode Pengaturan Hasil Hutan Tidak Seumur Melalui Pendekatan Model Dinamika Sistem (Kasus Hutan Alam Bekas Tebangan). Mendapatkan alternatif metode pengaturan hasil

profesional, saya rasa di Gorontalo belum ada peternakan sapi yang dikelola secara profesional oleh pemiliknya, Bagaimana peran Pemda dan Perbankan agar satu kata dalam

32 Maka dipanggil oleh Jesus akan murid-muridnja, lalu katanja, "Hatiku sangat kasihan akan orang banjak ini, karena sudah tiga hari lamanja mereka itu tinggal bersama-sama

Beberapa jenis kantong semar termasuk N.gracilis dikenal sebagai bahan pengobatan tradisional seperti untuk pengobatan penyakit kanker, asma, diabetes dan

Dewan juri di Kota Probolinggo mengikutsertakan wakil-wakil dari pemerintah daerah, dunia pendidikan dan mitra KINERJA Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP)

Data tersebut menunjukkan bahwa risiko konsumsi energi, protein, asam folat, kalsium, fosfor, dan besi di bawah AKG lebih besar terjadi pada anak-anak pada