• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN STRATEGIS zakat TOKOH LOKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN STRATEGIS zakat TOKOH LOKAL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN STRATEGIS TOKOH LOKAL

Think Globally and Act Locally

Oleh:

Misroh Sulaswari (0301510047)

A. Peran Tokoh Lokal dalam Penanganan Konflik

Tidak ada definisi yang pasti tentang tokoh lokal, namun keberadaan para tokoh lokal di Indonesia turut mewarnai sejarah perkembangan Indonesia. Para pahlawan seperti Tjut Nyak Dien, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro hingga Raden Ajeng Kartini merupakan tokoh-tokoh yang mengawali perjuangan bagi wilayah lokal mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia ini juga merupakan andil dari para tokoh lokal tersebut. beberapa tokoh lokal dapat dibedakan dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan sebagainya.

Beberapa kasus dan peristiwa juga memperlihatkan pentingnya kedudukan dan peran para tokoh lokal tersebut. Misalnya pada sejarah kerajaan Islam di Indonesia beberapa tokoh lokal mempunyai peran penting dalam perkembangan kejayaan Islam. Peranan para tokoh agama tersebut terbagi dalam dua hal yaitu bertindak dan berperilaku sebagai tokoh agama layaknya sekaligus berperan dalam kehidupan politik pemerintahan sebagai penguasa atau pejabat kerajaan Islam, dan tokoh agama yang benar-benar berkecimpung dalam kegiatan keagamaan saja seperti memberi pelajaran Al qur'an kepada anak didiknya, memberi pelajaran keagamaan kepada masyarakat serta melakukan da'wah agama.

Di samping itu, tokoh lokal mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang sering kali justru melebihi para pejabat pemerintahan. Seperti kasus Gunung Merapi tahun 2009 yang lalu saat Gubernur DIY yaitu Sri Sultan HB X menyuruh warga di lereng Merapi untuk segera mengungsi namun sebagian besar warga tidak mengindahkan perintah Sultan dan lebih mengikuti perilaku Sang Juru Kunci Mbah Maridjan, yang tidak mau turun. Kekuatan dan kekuasaan ini dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pembanguan bangsa. Seperti dalam penanganan konflik di berbagai daerah yang lebih efektif melalui pengaruh para tokoh lokal masing-masing.

(2)

yang berkonflik untuk bersama-sama menciptakan ruang damai sesuai dengan logika mereka sendiri atau bahkan mengobarkan konflik (Sri Yanuarti dkk: 2007).

Sebagai pimpinan masyarakat, seperti yang dikatakan Menag Suryadarma Ali, Tokoh Ormas Islam dan Lembaga Dakwah memiliki andil besar dalam menciptakan ketenagan, ketentraman dan kesejahteraan rohani masyarakat, serta memperkokoh sendi-sendi moral dan spiritual umat. Tidak diragukan lagi bahwa peran tokoh Ormas Islam dan Lembaga Dakwah yang terdiri dari para ulama dan tokoh agama menempati posisi kunci dalam pembangunan nasional. Dalam posisi ini pemerintah menempatkan tokoh Ormas Islam dan Lembaga Dakwah sebagai mintra strategis dalam mensukseskan program pembangunan nasional, karena umaro tidak dapat berdiri tegak tanpa peran dan kontribusi ulama atau tokoh agama (Madina, 15 Juni 2001).

Banyaknya konflik yang berbau sara menunjukkan kegagalan dari para aparat demikian juga kegagalan Tokoh-tokoh agama dalam membina umat masing-masing. Para tokoh agama tidak berhasil meyakinkan umat akan pentingnya toleransi dan hidup rukun sesama warga bangsa.

B. Peran Tokoh Lokal dalam Pembangunan Demokrasi

Perubahan struktural maupun fungsional dari sistem pemerintahan, setelah runtuhnya rezim orde baru, dari sentralistik ke sistem desentralisasi melalui Otonomi daerah sebagai wujud dari desentralisasi disambut positif oleh berbagai elemen dalam masyarakat. Otonomi daerah merupakan proses awal untuk mewujudkan pembangunan demokrasi ditingkat lokal. Namun pelaksanaan otonomi daerah ini harus diimbangi dengan penguatan-penguatan peran dan kapasitas elit lokal dan lembaga nonpemerintah untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap jalannya sistem pemerintahan. Elit lokal mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan mendorong demokratisasi di tingkat lokal. sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran dan memberikan pemahaman demokrasi kepada masyarakat yang lebih luas. Elit lokal merupakan orang perorangan atau aliansi dari orang yang dinilai pintar dan mempunyai pengaruh di dalam masyarakat, misalnya para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan orang-orang yang mempunyai kemampauan finansial yang relatif tinggi dibanding masyarakat umum. Atau dengan kata lain elit lokal diartikan sebagai elit non politik .

Kemampuan elit lokal dalam mempengaruhi masyarakat dikarenakan oleh beberapa hal yaitu, pertama mereka memiliki kekuasaan informal yang diakui dan dihormati oleh masyarakat. Elit lokal secara umum memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup luas dibanding dengan kebanyakan masyarakat. Akses informasi media baik cetak maupun elektronik, melalui tayangan media itulah mereka bisa mengakses isu-isu reformasi dan juga akses pendidikan .

(3)

ingin mendapatkan konstituen pemilu, terutama dalam PILKADA langsung, demi kepentingan kelompok atau golongan. Kondisi ini sebenarnya bisa dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan bentuk dari partisipasi elit lokal dalam berdemokrasi. Tetapi yang menjadi masalah ketika elit lokal memanfaatkan kekuasaannya untuk memonopoli masyarakat atau masa politik dengan mengarahkan pada pilihan tertentu. Selain itu banyak juga terjadi kerusahan-kerusahan ditingkat lokal yang dipacu oleh provokasi elit lokal. Disinilah terjadi patahan-patahan antara peran yang seharusnya dengan peran yang senyatanya, sehingga terjadi kemandekan-kemandekan dalam proses demokratisasi di daerah. Dari uraian tersebut menarik untuk dikaji dalam makalah ini yaitu melihat bagaimana peranan elit lokal dalam proses demokratisasi di daerah, terutama dalam PILKADA langsung.

Proses demokratisasi di tingkat lokal, di bangun sebagai kesadaran akan pentingnya pemenuhan hak-hak masyarakat sipil. Sebuah embrio bagi terwujudnya konsolidisasi demokrasi. Proses tersebut tentunya memerlukan dan membutuhkan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat. Menurut Arbi Sanit, bahwa demokrasi dan proses demokratisasi selalu terkait dengan peran parpol dan peran elit-elit dalam masyarakat . Individu, kelompok atau golongan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik merupakan kekuatan yang amat potensial untuk memainkan peran dalam proses demokratisasi.

Peranan elit lokal dalam mendorong demokratisasi ditingkat lokal sangat signifikan sekali, hal ini dikarenakan peran sosial yang mereka miliki, mempunyai pengaruh yang besar bagi masyarakat lokal. Biasanya mereka adalah panutan dan tauladan bagi masyarakat sehingga mereka adalah sebuah simbol yang selalu dihormati dan dipatuhi. Tentunya kondisi masyarakat yang masih kental dengan budaya patronase dianggap sebagai penghambat bagi proses demokratisasi, tetapi ada banyak hal yang mengindikasikan bahwa elit lokal dengan otoritas yang dimilikinya memiliki peranan untuk mendukung proses demokratisasi, terutama setelah otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah secara langsung. Untuk melihat peranan elit lokal dalam demokratisasi melalui PILKADA langsung, dijelaskan dalam beberapa indikator peranan yaitu sebagai berikut :

1. Sosialisasi 2. Partisipasi 3. Kontrol sosial

(4)

1.

http://blog.unsri.ac.id/revolusi_Jalanan/artikel-politik-dan-kebijakan/peranan-elit-lokal-dalam-mewujudkan-demokratisasi-di-daerah-pasca-reformasi/mrdetail/6615/

2. Penelitian Sri Yanuarti dkk, memasukkan tokoh agama sebagai salah unsur civil society organization (CSO) yang memainkan peran yang sangat besar dalam mempertahankan maupun memadamkan konflik di Maluku. Sri Yanuarti dkk, Capacity Building Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat di Tingkat Lokal dalam Pengelolaan Konfiik di Maluku (Jakarta: LIPI Press, 2007), h. 134

3. Moruto dan Anwar WMK. 2002. Reformasi Politik dan Kekuatan Masyarakat, Kendala Dan Peluang Menuju Demokrasi. LP3ES. Jakarta.

4. Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. IKIP Semarang Press. Semarang.

5. Yusron. 2009. Elit Lokal Dan Civil Society, kediri di Tengah Demokratisasi. Pustaka LP3ES. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan proses pelaksanaan supervisi kelompok guna meningkatkan kompetensi supervisi bagi Kepala SD; dan 2) meningkatkan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bentuk alih kode dalam tuturan ceramah ustad Maulana di media telefisi Trans

ini adalah aset bernilai negara kerana merekalah yang akan memacu kegemilangan negara suatu masa nanti.Bagaimana individu ini akan menjadi pemimpin yang berketrampilan andaikata

Prosiding ini dibuat sebagai tindak lanjut atas telah diselenggarakannya kegiatan SEMINAR DAN PAMERAN INTEGRATIF PANGAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN dengan sub tema.. “

Buah salak yang menjadi preferensi konsumen di pasar tradisional Kota Yogyakarta adalah buah salak yang mempunyai rasa sangat manis, berukuran sedang (15-18

Namun demikian pernyataan tersebut di atas ada juga sedikit benarnya [tidak banyak], yakni pada waktu Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar sudah berhasil dilaksanakan [sekarang

Perencanaan yang dilakukan Humas Pusat Survei Geologi Melalui Kegiatan Geoseminar Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Dikalangan Peserta Seminar adalah melakukan diskusi

Melalui terminal yang sama pengguna juga dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang berkaitan dengan perpustakaan antara lain buku-buku baru minggu atau bulan terakhir, status