• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uts bahasa indonesia verba memotong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Uts bahasa indonesia verba memotong"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Ujian Tengah Semester

Ganjil

Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing :

Drs. ARZAL.,M.pd

(2)

1. Tuliskanlah sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa

indonesia!

Sejarah bahasa Indonesia

:

(3)

bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayu lah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan". Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis. Namun secara Sosiologis kita dapat mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.

4 faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.

2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa halus dan bahasa kasar).

3. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

4. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Chairil Anwar, Abdul Muis, Marah Rusli, Idrus, Sutan Takdir Alisyahbana, Nur Sutan Iskandar, Roestam Effendi dan Hamka. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, morfologi, maupun sintaksis bahasa Indonesia. Pada tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun Bahasa 2008. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2008 telah diadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan. Sebagai puncak dari seluruh kegiatan kebahasaan dan kesastraan serta peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda, diadakan Kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres tersebut akan membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, penggunaan bahasa asing, bahasa daerah, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional dengan menghadirkan para pembicara dari dalam maupun luar negeri.

Fungsi Bahasa Indonesia

1. Fungsi Bahasa Indonesia Baku:

 Sebagai pemersatu : digunakan dalam hubungan sosial antar manusia.

 Sebagai penanda kepribadian : dapat mengungkapkan jati diri dan juga perasaan.

 Menambah wibawa : berfungsi untuk menjaga komunikasi yang santun.

 Sebagai kerangka acuan : memiliki tindak tutur yang terkontrol.

2. Secara umum sebagai alat komunikasi lisan maupun tulis.

(4)

 Fungsi informasi : untuk mengungkapkan perasaan.

 Fungsi adaptasi dan integrasi : terkait hubungannya dengan sosial.

 Fungsi ekspresi diri : mendapatkan perlakuan terhadap sesama anggota masyarakat.

 Fungsi kontrol sosial : berfungsi untuk mengatur tingkah laku.

3. Sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan

Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan:

 Fungsi instrumental : guna memperoleh sesuatu.

 Fungsi regulatoris : agar dapat mengendalikan perilaku orang lain.

 Fungsi intraksional : agar dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.

 Fungsi personal : agar dapat berinteraksi dengan orang lain.

 Fungsi heuristik : agar dapat menemukan dan belajar sesuatu.

 Fungsi imajinatif : agar dapat menciptakan dunia imajinasi.

 Fungsi representasional : agar dapat menyampaikan informasi.

Kedudukan bahasa Indonesia

1. Sebagai Bahasa Nasional

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional , bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut. Lambang jati diri (identitas). Lambang kebanggaan bangsa. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah

2. Sebagai Bahasa Resmi/Negara

Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. Bahasa resmi negara . Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi.

(5)

Kalimat efektif adalah kalimat yang bisa mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diteriam maksud/artinya serta tujuannya seperti yang di maksud penulis/pembaca. Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, sngkat, jelas lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Masih banyak orang yang belum faham kalimat efektif. Sehingga kalimat-kalimat tidak efektif masih sering digunakan dalam kehidupan, bahkan dalam dunia pendidikanpun kalimat tidak efektif masih susah untuk dihindari. Terlebih dalam bahasa lisan, kalimat tidak efektif sering kali digunakan. Salah satu cara agar kita terhindar dari penggunaan kalimat tidak efektif, kita harus mengenali terlebih dahulu apa itu kalimat efektif.

Menurut Badudu (Putrayasa, 2009, hlm. 1), kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembicara (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi secara sempurna. Selain, informasi yang disampaikan harus jelas, kalimat efektif juga harus memiliki unsur-unsur kalimat yang lengkap. Kalimat dikatakan memiliki unsur yang lengkap jika sekurang kurangnya mengandung unsur subjek (S) dan unsur predikat (P).

Ciri-ciri kalimat efektif menurut Putrayasa (2009, hlm. 54) yaitu sebagai berikut. 1. Kesatuan

Sebuah kalimat yang efektif harus memiliki subjek, predikat, serta unsur-unsur lain (objek, pelengkap dan keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.

2. Kehematan

Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.

3. Penekanan

Penekanan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar dan pembaca. 4. Kesejajaran

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan meN-, maka bagian yang lainnya pun harus menggunakan kata kerja berimbuhan meN- pula.

5. Kelogisan

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Hubungan antar unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Faktor penyebab ketidakefektifan kalimat menurut Putrayasa (2009, hlm. 95) adalah sebagai berikut.

1. Kontaminasi atau kerancuan

Kontaminasi adalah suatu gejala bahasa yang dalam bahasa indonesia diistilahkan dengan kerancuan. Kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami.

2. Pleonasme

Pleonasme berarti pemakaian kata yang berlebihan. Ada yang menggunakan dua kata yang searti yang sebenarnya tidak perlu karena menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudahcukup. Ada penggunaan unsur yang berlebih karena pengaruh bahasa asing. Ada pula kelebihan penggunaan unsur itu karena ketidaktahuan si pemakai bahasa.

3. Ambiguitas atau keambiguan

Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda (ambigu) tidak termasuk kalimat yang efektif.

(6)

Kalimat yang baik harus mengandung unsur-unsur yang lengkap, sekurang-kurangnya harus ada dua unsur, yaitu subjek dan predikat.

5. Kemubaziran preposisi dan kata

Ketidakefektifan kalimat sering disebabkan oleh pemakaian kata depan (preposisi) yang tidak perlu.

6. Kesalahan logika/nalar

Logika menentukan apakah kalimat yang kita tuturkan adalah kalimat yang logis atau tidak. Nalar ialah aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk berpikir logis. Pikiran yang logis ialah pikiran yang masuk akal yang berterima.

7. Ketidaktepatan bentuk kata

Contohnya, imbuhan pe- tidak mendapat bunyi apabila dilekatkan pada kata dasar berkonsonan /l/ atau /r/. Namun, saat ini banyak kita jumpai bentukan kata yang menyimpang (tidak tepat) dari aturan yang ada. Misalnya pengrusakan, perluasan, dan perlawatan.

8. Ketidaktepatan makna

Jika sebuah kata tidak dipahami maknanya, pemakaiannya pun mungkin tidak akan tepat. Hal itu akan menimbulkan keganjilan, kekaburan, dan salah tafsir.

9. Pengaruh bahasa daerah

Banyak kata dari bahasa daerah masuk ke dalam bahasa indonesia. Kata-kata bahasa daerah yang sudah diserap ke dalam bahasa indonesia tidak menjadi masalah jika digunakan dalam pemakaian bahasa indonesia sehari-hari. Akan tetapi, bahasa daerah yang belum berterima dalam bahasa indonesia perlu dihindari penggunaannya, karena akan menimbulkan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.

10. Pengaruh bahasa asing

Akhir-akhir ini pengaruh bahasa inggris sangat besar. Beberapa kata yang berasal dari bahasa inggris sering dipakai selain kata kata dari bahasa indonesia yang searti dengan kata-kata itu. Terkadang, sering kita melihat bahwa orang indonesia seolah keranjingan menggunakan kata asing terlebih dalam berpidato, sampai-sampai tidak dipikirkan lagi bhawa yang mendengarkan pidato itu, mungkin tidak dapat lagi memahami bahasa yang dipakai oleh orang yang sedang berpidato.

Berikut disajikan beberapa contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif yang diambil dari sebuah skripsi.

1. Kalimat efektif

a. Penulis (S) dilahirkan (P) di Sukabumi pada tanggal 25 Juni 1994 (K). b. Penulis (S) bertempat tinggal (P) di Jl. Raya Cikalong Kab. Tasikmalaya (K).

c. Penulis (S) menyadari (P) bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini (O).

Kalimat-kalimat (1, 2 dan 3) merupakan kalimat efektif karena kalimat tersebut mempunyai unsur-unsur kalimat yang lengkap (gramatis) dan informasi yang disampaikan dari kalimat tersebut dapat dipahami oleh pembaca secara jelas.

2. Kalimat tidak efektif

a. Anak pertama dari dua bersaudara (P).

Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak memiliki subjek (S).

Perbaikan

Penulis (S) merupakan (P) anak pertama dari dua bersaudara (Pel).

b. Anak perempuan dari pasangan bapak mukholik, S.Pd, Msi dan Ibu Rohayati (P).

Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak memiliki subjek (S)

(7)

Penulis (S) merupakan (P) anak perempuan dari pasangan bapak Mukholik, S.Pd, Msi dan Ibu Rohayati (Pel).

c. (Kemudian) penulis (S) melanjutkan (P) ke perguruan tinggi pada tahun 2009 di Universitas Pendidikan Indonesia dengan mengambil jurusan pendidikan fisika (K).

Kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat dua gagasan utama, objek tidak jelas dan terdapat kemubaziran kata. Gagasan utama yang pertama yaitu penulis melanjutkan ke perguruan tinggi pada tahun 2009 di Universitas Pendidikan Indonesia. Gagasan utama yang kedua yaitu penulis mengambil jurusan pendidikan fisika. Kemubaziran kata pada kalimat tersebut yaitu adanya dua frasa yang memiliki makna yang hampir mirip. Frasa tersebut yaitu perguruan tinggi dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Perbaikan

(Kemudian) penulis (S) melanjutkan (P) pendidikan (O) ke Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2009 (K). Penulis (S) memilih (P) jurusan pendidikan fisika (O).

Kalimat efektif berbeda dengan kalimat gramatis. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Salah satu syarat kalimat efektif adalah memiliki kelengkapan unsur-unsur kalimat, sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat. Maka dari itu, sudah jelas bahwa kalimat efektif merupakan kalimat gramatis. Namun, kalimat gramatis belum tentu efektif. Kalimat gramatis hanya mementingkan kelengkapan unsur-unsur kalimat tanpa melihat kelogisan kalimat tersebut.

3. Sebutkan pengertian surat, bagian-bagian surat,

jenis-jenis surat resmi. Buatlah contoh surat resmi dan

contoh surat pribadi (surat cinta).

Pengertian Surat Dinas/Resmi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Surat Dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh kantor pemerintah atau instansi atau lembaga resmi lainnya dan bebas dari biaya.

Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu pemerintah atau swasta. Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di instansi atau lembaga swasta. Biasanya isinya berupa urusan seperti penyampaian pengumuman, pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain.

Oleh karena itu jika terdapat surat yang dikirimkan dari satu pihak ke pihak lain yang isinya berhubungan dengan kepentingan tugas ataupun kegiatan dinas suatu instansi, maka surat seperti itu disebut surat resmi. Kenapa disebut surat resmi? karena penulisan dalam surat dinas ditulis dengan format dan memakai bahasa resmi.

Ciri-Ciri Surat Dinas

Adapun ciri dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:

(8)

 Adanya nomer surat dan lampiran.

 Adanya salam pembuka maupun salam penutup.

 Menggunakan bahasa resmi, karena surat dinas merupakan surat resmi.

 Adanya stempel instansi atau lembaga pada surat.

Syarat Surat Dinas

Beberapa persyarat untuk membuat sebuah surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:

 Format dari surat harus teratur sesuai dengan format surat dinas.

 Isi dari surat tidak terlalu panjang harus langsung pada inti yang ingin disampaikan.

 Bahasa yang digunakan harus bahasa resmi, sopan dan mudah untuk dipahami pembaca.

 Dan surat harus menggambarkan citra dari instansi atau lembaga yang membuatnya.

Fungsi Surat Dinas

Surat Dinas berfungsi antara lain sebagai berikut :

 Sebagai pedoman pekerjaan, seperti surat intruksi, surat pemberian izin ataupun surat pengambilan keputusan.

 Sebagai alat pengingat, karena surat ini dapat dijadikan arsip bagi instansi.

 Sebagai bukti perkembangan suatu instansi atau lembaga.

 Sebagai alat bukti, terutama surat perjanjian.

Unsur / Bagian-bagian Surat Dinas

(9)

1. Kop Surat atau kepala surat

Merupakan bagian teratas dari sebuah surat resmi, biasanya dipakai untuk membedakan surat formal dan surat non formal. Kop surat terdiri dari logo, nama dan alamat instansi atau lembaga. Yang dimana nama mengacu pada induk organisasi, serta pada kop surat terdapat karakteristik atau ciri khas organisasi tersebut.

2. Tanggal surat

Terdiri dari nama, tempat dan tanggal dibuatnya surat tersebut.

3. Nomor

Terdiri dari kode, nomor urut surat yang dikeluarkan, identitas instansi atau lembaga dan tahun dibuatnya surat tersebut.

4. Lampiran

Lampiran yaitu lembaran tambahan yang akan dilampirkan, dapat berupa lembaran kertas lain atau dokumen lain. Jika tidak ada lampiran biasanaya diisi dengan tanda strip.

5. Perihal atau hal

Perihal merupakan isi pokok dari surat dinas, seperti misalnya ditujukan kepada siapa atau untuk apa surat tersebut.

6. Alamat

Terdapat 2 (dua) macam penulisan alamat pada surat dinas, ada untuk perorangan dan ada untuk instansi lain. Jika untuk surat rahasia kata “kepada” tak perlu dipakai sebab sudah ditulis pada amplop. Jika untuk surat dinas terbuka maka memakai “kepada” lalu langsung saja memakai nama instansinya. Akan tetapi jika ditujukan bagi orang banyak harus memakai kata “bapak”, “ibu” dan sebagainya dan kata “Yth” digunakan jika surat ditujukan kepada orang ataupun suatu jabatan.

7. Salam pembuka

Salam pembuka dipakai untuk menunjukan sopan santun maupun rasa hormat.

8. Isi surat

Isi dari surat haruslah sesuai dengan perihal.

9. Salam penutup

Salam penutup dipakai untuk menunjukan akhir dari isi surat.

10. Pengirim

Meliputi jabatan pengirim dalam instansi / lembaga, nama terang, tanda tangan, dan stempel instansi.

11. Tembusan

Tembusan dipakai jika surat tersebut memang membutuhkan tembusan. Tembusan yaitu pihak-pihak yang mendapatkan tebusan ataupun salinan surat selain yang dialamatkan.

Jenis / Macam-Macam Surat Dinas

(10)

2. Surat Panggilan Kerja : Surat yang dipergunakan untuk memanggil / mengundang seseorang untuk mengadakan wawancara, pengujian tenaga kerja, penawaran protek kerja sama dll sesuai tempat dan waktu yang ditetapkan.

3. Surat Permohonan Izin : Surat yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk memohon izin / bantuan maupun kerjasama kepada instansi terkait.

4. Surat Undangan : Surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

5. Surat Pemberitahuan : Surat yang berisi pemberitahuan kepada semua anggota yang dituju agar mereka mengetahui sebuah kabar,berita/informasi.

6. Surat Pemberian Izin : Surat yang memberikan izin kepada perusahaan / seseorang untuk menggunakan lokasi tertentu sebagai tempat usaha menyatakan tidak keeratan atas permohonan izin yang disampaikan

7. Berita Acara : Catatan laporan yang dibuat mengenai waktu terjadi, tempat, keterangan / petunjuk lain tentang suatu perkara / peristiwa.

8. Surat Keterangan : Surat yang berisikan keterangna mengenai suatu hal agar tidak menimbulkan keraguan.

9. Surat Rekomendasi : Surat yang dibuat oleh seorang pimpinan / pejabat tertentu yang berisi keterangan tentang keadaan pribadi seseorang berdasarkan data-data autentik yang adak katena diminta sendiri oleh pihak yang bersangkutan untuk kepentingan pribadinya.

10.Surat Keputusan : Surat yang berisi putusan tentang suatu hal yang berkaitan dengan urusan dalam sebuah lembaha / iInstitusi, agar tidak menimbulkan salah tafsir.

11.Surat Peringatan : Surat yang dilayangkan oleh pihak berwenang kepada karyawan di suatu perusahaan perihal adanya pelanggaran aturan karyawan tersebut.

12.Surat Bantahan : Surat yang dibuat oleh penggugat yang berisi bantahan terhadap suatu pernyataan yang dianggap salah dan harus diluruskan.

13.Surat Perintah : Surat yang berisikan perintah dan pejabat yang berwenang kepada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan / tidak melakukan suatu kegiatan.

14.Surat Perjanjian Kerja : Surat yang berisi kesepakatan untuk bekerja pada suatu perusahaan yang dilakukan dan ditandatangani okeh calon pekerja dan pihak perusahaan juga berisi ketentuan mengatur hubungan kerja antara aperusahaan dan karyawan.

15.Surat Laporan : Surat yang berisi penyajian fakta tentang sesuatu keadaan / suatu kegaiatan yang berkenaan dengan tanggung jawab ditugaskan kepada pelapor.

16.Surat Pernyataan : Surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai pertanggungjawaban ats pernyataan tersebut.

(11)

18.Surat Kuasa : Surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang pejabat tertentu kepada seseorang / pejabat lainnya.

19.Surat Perintah Perjalanan Dinas : Surat yang digunakan sebagai alat pemberitahuan yang ditunjukan kepada pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan.

20. Surat Tugas : Surat yang diberikan atasan kepada bawahan untuk menugaskan seseorang dalam melaksanakan tugasnya di instansi / perusahaan tertentu dan yang ditugaskan dapat menyelesaikan tugasnya dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.

21.Surat Pengusulan : Surat yang berisi saran / permintaan kepada seseorang . suatu badan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dimaksudkan agar oran . badan yang menerima usul tersebut dapat melakukan apa yang diharapkan.

22.Surat Perjanjian Jual Beli : Surat mengenai adanya kesepakatan antar pihak pertama dan pihak kesua melalui transaksi barang, baik barang bergerak maupun tak bergerak.

23.Surat Perjanjian Sewa Menyewa : Surat yang dibuat oleh dua pihak yaitu pihak penyewa dan yang menyewakan dengan memuat pernyataan kesepakatan serta menyewa yang disetujui.

1. Contoh Surat Dinas Undangan

DINAS PENDIDIKAN PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TEGAL

Tegal, 20 mei 2015 Nomor : 012 / DPK / VI / 2015

Lampiran :

-Perihal : Undangan

Yth. Sdr. Abdel Pamentaman Jl. Trijaya no 212 Tegal

Dengan hormat,

Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat yang akan diadakan pada: Hari : Selasa , 22 Mei 2015

Tempat : Gedung Serba Guna , Kabupaten Tegal Waktu : 11.00 – selesai

Acara : Pembahasan kegiatan dengan Dewan DPRD Kabupaten Tegal

Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih

Hormat kami,

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya ( Tanda tangan )

(12)

4. Tuliskan pengertian hukum dm beserta contohnya

dan pengecualian hukum dm beserta contohnya.

PENGERTIAN HUKUM D-M DAN PEMAKAIANNYA

Hukum D-M merupakan hukum susunan dua atau lebih dua kata dalam bahasa Indonesia dengan ketentuan kata yang terletak di depan adalah kata yang diterangkan (D) dan kata yang belakangnya

adalah kata yang menerangkan (M). Hukum ini pertama kali dikemukakan oleh Sutan Takdir Alisyahbana, seorang ahli bahasa Indonesia.

Contoh: anak sulung: anak (D)- sulung (M), berlaku hukum D-M.

Bank Asia Sentral : Bank (D)-Asia Sentral(M), berlaku hukum D-M.

Dalam kehidupan sehari-hari, disebabkan oleh pengaruh bahasa Belanda dan Inggris, terjadi penyimpangan-penyimpangan mengenai pemakaian Hukum D-M dalam bahasa Indonesia, sehingga mengikuti hukum sebaliknya, yakni Hukum M-D, yang berlaku dalam bahasa Belanda dan Inggris.

Contoh-contoh penyimpangan:

1. Pusat Pasar: Pusat (M)- Pasar (D), yang berasal dari bahasa Belanda, yakni Centrale Passer

(Hukum M-D), yang dalam bahasa Indonesia seharusnya menjadi Pasar Pusat

(Pasar Sentral), sehingga menjadi Hukum D-M.

2. Perdana Menteri: Perdana (M)- Menteri (D), yang berasal dari Prime Minister (Hukum D) dalam bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia seharusnya menjadi Menteri Perdana (Hukum D-M).

3. Deli Plaza: Deli (M)- Plaza (D), yang mengikuti Hukum M-D dalam bahasa Inggris. Seharusnya dibalik menjadi Plaza Deli (Hukum D-M) dalam bahasa Indonesia. 4. es krim: es (M)-krim (D), yang berasal dari 'ice cream' (Hukum M-D) dalam bahasa Inggris.

Seharusnya krim es (Hukum D-M) dalam bahasa Indonesia.

5. kelas interval: kelas (M)- interval (D), yang berasal dari 'class interval' (Hukum M-D) dalam

bahasa Inggris. Seharusnya diindonesiakan menjadi interval kelas (Hukum D-M) dengan interval (D)-kelas (M).

6. Wakil Direktur: Wakil (M)-Direktur (D) yang berasal dari Vice Director (Hukum M-D) dalam

bahasa Inggris.Diindonesiakan, seharusnya menjadi Direktur Wakil (Hukum

D-M) dengan Direktur (D)-Wakil (M).

7. Pembantu Dekan: Pembantu (M)- Dekan (D) yang berasal dari 'Vice Dean' (Hukum M-D) dalam bahasa Inggris. Selayaknya dalam bahasa Indonesia menjadi Dekan

Pembantu (Hukum D-M)

8. Letnan Kolonel: Letnan (M)- Kolonel (D), yang berasal dari Lieutenant Colonel (Hukum M-D).

Diindonesiakan seharusnya menjadi Kolonel Letnan (Hukum D-M). 9. Brigadir Jenderal, Mayor Jenderal, dan Letnan Jenderal menggunakan Hukum M-D seperti pada

(13)

General, yang diindonesiakan menjadi Jenderal Brigadir, Jenderal Mayor dan Jenderal Letnan,

yang menggunakan Hukum D-M.

10. Helvetia Graha: Helvetia (M)- Graha (D) yang mengikuti Hukum M-D, seharusnya menjadi

Graha Helvetia, yakni Hukum D-M.

11. Mantan Presiden: Mantan(M)-Presiden (D), yang berasal dari Ex President (Hukum M-D) dalam bahasa Inggris,yang diindoesiakan seharusnya menjadi Presiden

Mantan (Hukum D-M)

PENGECUALIAN HUKUM D-M

Dalam bahasa Indonesia tidak selalu berlaku Hukum D-M, ada pengecualiannya.

Pengecualian-pengecualian tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Sutan Takdir Alisyahbana adalah sebagai berikut:

1. Beberapa jenis kata bantu dan kata keterangan, misalnya: akan, lagi, masih, kurang, makin, lebih, terlalu, amat, sedang, sudah dan sebagainya.

Contoh: sudah mekar: sudah (M) - mekar (D), berlaku kebalikan Hukum D-M, yakni Hukum M-D. amat susah: amat (M)-susah (D), berlaku Hukum M-D.

2. Kata bilangan: misalnya sebuah, sebutir, sebiji, seutas, sebatang, sehelai, satu, dua, tiga, dan sebagainya.

Contoh: sebuah jeruk: sebuah (M)- jeruk (D), berlaku Hukum M-D (Berapa jeruk?) tiga orang: tiga (M)- orang (D), berlaku Hukum M-D (Berapa orang?)

3. Kata depan: misalnya: di, ke, dari, atas, kepada, dan sebagainya.

Contoh: dari Medan: dari (M)- Medan (D), berlaku Hukum M-D, kebalikan Hukum D-M. kepada saya: kepada (M)-saya (D), berlaku Hukum M-D.

Selain pengecualian-pengecualian tersebut di atas tidak ada pengecualian yang lain dari Hukum D-M.

Adakalanya untuk menghindari terjadinya penyimpangan atau pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku (Hukum D-M), maka gabungan dua kata yang terpisah, disatukan penulisannya, sehingga menjadi satu kata. Umpama: pasca sarjana: pasca (M)-sarjana (D), berlaku Hukum M-D, ditulis pascasarjana, sehingga tidak ada masalah Hukum D-M.Dapat juga lagi: mantan gubernur: mantan (M)-gubernur (D), Hukum M-D, dijadikan satu kata, yakni mantangubernur, sehingga hilanglah masalah HukumD-M.

PENUTUPAN

Penyimpangan-penyimpangan dari Hukum D-M, yang bukan pengecualian, karena berasal dari bahasa asing (antara lain bahasa Belanda dan bahasa Inggris) sebaiknya dapat diperbaiki demi tertibnya dalam membahasa Indonesia. Meskipun penyimpangan-penyimpangan tersebut telah berlangsung sangat lama, pintu tetap terbuka untuk mendapatkan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(14)

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun hasil penelitian

seseorang yang ditulis secara runut dan sistematis.

Karya tulis ilmiah disusun jarus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang digunakan di dalam suatu karya tulis ilmiah ialah bahasa Indonesia yang baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Untuk mencapai tingkat kelogisan tertentu dalam karya tulis ilmiah, seorang peneliti haruslah memiliki landasan teori yang kuat. landasan teori yang kuat akan membantu peneliti dalam menyusun dan mempertahankan hasil penulisannya, karena dari landasan teori

tersebut, suatu karya tulis ilmiah tidak menyimpang dari disiplin ilmu tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Pertanggung jawaban ilmiah yang dimaksud bukan hanya sekedar teknik sistematika penulisannya saja. Lebih lanjut, suatu karya ilmiah haruslah memenuhi kaidah :

 Penyebutan sumber yang jelas, artinya jika suatu peneliti mengutip pernyataan

ataupun hasil penelitian orang lain, maka haruslah disebutkan sumber kutipan tersebut

 Memenuhi kaidah penulisan frasa, kata, dan kalimat yang sesuai dengan bahasa yang baik dan benar.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa yang digunakan di dalam suatu bidang ilmu tertentu. ragam bahasa tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat bidang ilmu tersebut. Oleh karena itu, para peneliti haruslah menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.

Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah sebagai berikut :

1. Reproduktif

Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus diterima dan dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

2. Tidak Ambigu

Artinya suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar. Penulis harus menguasai materi atau harus mampu untuk menyusun kalimat dengan subjek dan prediket yang jelas.

3. Tidak Emotif

(15)

4. Penggunaan Bahasa Baku

Karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan, kata, kalimat, dan paragrafnya.

5. Penggunaan Kaidah Keilmuan

Suatu karya ilmiah harus memuat atau menggunakan istilah-istilah dalam bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidangnya penulis, ini menjadi bukti bahwasanya penulis menguasai apa yang ditulisnya.

6. Bersifat Dekoratif dan Rasional

Artinya penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan kerunutan pikiran yang logis, lancer, dan kecermatan penulisannya.

7. Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward

Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada setiap paragraph dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak

berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan.

8. Menggunakan Kalimat Efektif

Artinya kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga makna yang ingin disampaikan kepada pembaca tepat mengenai sasaran.

Jenis Karya Tulis Ilmiah

Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

 Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung maupun tidak langsung. Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian suatu masalah, atau analisis fakta hasil observasi.

 Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah seseorang melakukan penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan, dan lain sebagainya.

 Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.

 Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2 untuk memperoleh gelar magister.

 Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3 untuk memperoleh gelar doktor.

Tujuan Karya Tulis Ilmiah

(16)

 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur

 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya

 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa

 Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis

Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif

 Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan

 Memperoleh kepuasaan intelektual

 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

 Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya

 Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis

 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Latar Belakang Masalah

Merupakan alasan mengapa peneliti harus mengambil penelitian ini untuk diteliti olehnya. Suatu gejala atau peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu latara belakang permasalahan.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul tersebut, kemudian dapat diidentikasi berbagai macam masalah lain yang timbul. Hal ini sangat penting dilakukan guna memilih dan menetapkan masalah yang akan ditulis.

3. Pembatasan Masalah

Kualitas suatu karya ilmiah tidak terletak pada banyaknya masalah yang diambil, akan tetapi lebih kepada sebarapa dalam karya tersebut mengupas permasalahan yang ada. Oleh karena itu, masalah haruslah dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas

4. Perumusan Masalah

(17)

5. Tujuan Penelitian

Haruslah karya ilmiah mengungkapkan tujuan penelitiannya secara lengkap, operasional, dan konsisten dengan perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya. Tujuan

penelitian memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan

6. Manfaat Penelitiaan

Bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis menyangkut kegunaan praktis penelitian tersebut.

7. Landasan Teoritis

Merupakan pengkajian ilmiah terhadap pengetahuan yang telah ada. Kajian tersebut

berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Teori yang dikutip haruslah bersumber dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam landasan teori, juga harus pula dikaji mengenai penelitian yang rleevan atau

berhubungan dengan pernelitian saat ini. Penelitiaan yang relevan tersebut diperlukan untuk melihat bahwa penelitian yang sebelumnya memiliki unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian saat ini.

5 Judul Karya Tulis ilmiah :

1. Kemampuan Cacing Tanah Dan Kotoran Sapi Untuk Mempertinggi Unsur Hara Nitrogen ( N), Fosfor(P), Kalium(K) Dalam Komposting Sampah Organik

2. Faktor-Faktor Pendukung Kepemilikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Pada Rumah Sakit Yang Ada Di Kota Jambi

3. Pemeriksaan Telur Cacing Pada Kotoran Kuku Dan Hygiene Siswa Sekolah Dasar 96 Kota Jambi

4. Kandungan Bakteri Escherichia Coli Dan Salmonella Sp. Pada Daging Burger Yang Dijual Di Sekolah Menengah Atas 1 Kota Jambi

5. Pemeriksaan Larva Cacing Pita Paoa Daging Babi (Porcina) Di Rumah Makan babi Panggang Horas Bah.

6. Tuliskan jenis-jenis tanda baca, fungsi tanda baca

beserta contohnya!

Pengertian tanda baca

adalah suatu bentuk simbol yang berguna untuk membuat susunan kalimat menjadi beraturan dan untuk memberikan tekanan atau nada atau intonasi pada suatu kalimat.

1. Tanda titik (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik:

 Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,

(18)

 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum, Contoh :

 Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.

 Dr. Adit senang mengobati orang sakit.

 Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.

2. Tanda Koma (,)

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:

 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,

 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,

 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll. Contoh :

 Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.

 Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.

 “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi. 3.Tanda Seru (!)

Fungsi dan pemakaian tanda seru :

 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

Contoh :

 Jangan letakan benda itu di depan saya ! 4.Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara

 Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh :

 Hari makin sore; kami belum selesai juga.

 Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola. 5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut

 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.

 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan Contoh :

 Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

 Menyambung unsur-unsur kata ulang

 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-Contoh :

 Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.

(19)

7.Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut

 Mengambarkan kalimat yang terputus-putus

 Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan Contoh :

 “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.

8.Tanda Tanya (?)

 Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.

 Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh :

 Siapa Presiden Indonesia saat ini? 9.Tanda Kurung ( )

Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan

 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan

 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan Contoh :

 Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).

10.Tanda Kurung Siku ( [..] ) Tanda kurung siku digunakan untuk:

 Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain

 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung Contoh :

 Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.

11.Tanda Petik (“…”) Fungsi tanda petik adalah:

 Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain

 Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat

 Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal Contoh :

 Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.” 12.Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :

 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain

 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing Contoh :

 “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.

13.Tanda Garis Miring (/)

 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat

 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat Contoh :

 Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. 14.Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

(20)

Contoh :

 Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.

7. Carilah :

a. Pengertian, jenis, dan contoh gaya bahasa.

A. Penjelasan Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.

B. Inilah jenis majas

Berikut di bawah ini jenis-jenis Majas dilengkapi dengan contohnya:

1. Gaya Bahasa Pertentangan

a. Hiperbola

Hiperbola yaitu gaya bahasa yang berupa suatu pernyataan yang terlalu berlebihan dari kenyataan yang ada dengan maksud untuk memberikan kesan yang mendalam atau meminta perhatian. Seperti contohnya: Dia berteriak sampai suaranya menembus langit ke-7.

b. Litotes

Litotes yaitu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara-cara yang berlawanan dengan kenyataan, dengan cara mengecilkan ataupun menguranginya. Seperti contohnya: Aku tidaklah Pintar itulah mengapa aku selalu bekerja keras.

c. Paradoks

Paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada atau 2 (dua) pengertian yang bertentangan sehingga seperti tidak masuk akal. Contohnya: Aku merasa kesepian di kota yang ramai ini.

d. Antitesis

Antitesis yaitu gaya bahasa yang pengungkapannya berhubungan dengan situasi, benda ataupun sifat yang keadaannya saling bertentangan dan juga memakai kata-kata yang berlawanan arti. Seperti contohnya: Tua muda, laki-laki perempuan banyak yang menonton film tersebut.

2. Gaya Bahasa Sindiran

a. Ironi atau sindiran halus

Ironi yaitu gaya bahasa yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud yang digunakan untuk menyindir seseorang tapi dengan cara yang halus. Seperti contohnya: Rajin sekali kau masuk sekolah, sampai keterangan tidak hadirmu banyak sekali di absensi.

b. Sinisme

(21)

c. Sarkasme

Serkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang sangat kasar, terkadang dapat menyakitkan hati. Seperti contohnya: Bisa kerja ga sih kamu? Yang begini juga tidak becus mengerjakan!

3. Gaya Bahasa Penegasan

a. Inversi

Inversi yaitu gaya bahasa yang kalimat predikatnya berada di depan subjek kalimat tersebut. Seperti contohnya: Besar sekali kolamnya.

b. Retoris

Retoris yaitu gaya bahasa yang kalimat tanya tidak bertanya, yang dimana menyatakan kesangsian ataupun bersifat mengejek. Seperti contohnya: Apa itu bukti dari janji yang kau ucapkan tadi?

c. Paralelisme

Paralelisme yaitu gaya bahasa yang pengulangan kata-katanya digunakan untuk penegasan didalam bahasa puisi.

d. Enumerasio

Enumerasio yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara menguraikan satu demi satu keadaan tersebut, sehingga merupakan suatu keseluruhan.

e. Koreksio

Koreksio yaitu gara bahasa yang membetulkan kembali ucapan yang tidak benar atau salah, baik itu secara sengaja ataupun tidak disengaja. Seperti contohnya: Tadi dia baru saja pulang, oh… bukan di baru saja berangkat lagi.

f. Repertis

Repetisi yaitu gara bahasa yang pengulangan kata-katanya dalam bahasa prosa. Seperti contohnya: Kita sudah berusaha, kita sudah menang, kita sudah berhasil.

g. Klimaks

Klimaks yaitu gaya bahasa yang menguraikan suatu peristiwa secara berturut-turut dan semakin lama maka ceritanya akan semakin memuncak atau meningkat. Seperti contohnya: Semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa beramai-ramai mengikuti kompotisi sepak bola.

h. Anti klimaks

Anti klimaks yaitu gaya bahasa yang dimana penguraian suatu peristiwa secara berturut-turut tapi makin lama maka ceritanya akan semakin menurun, ini adalah kebalikan dari Klimaks. Seperti contohnya: Di seluruh pelosok desa dan kota merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70 / Guru-guru dan seluruh orang tua siswa menghadiri acara kelulusan.

i. Pleonasme

(22)

j. Ekslamasio

Ekslamasio yaitu gaya bahasa yang didalam kalimatnya memakai kata seru. Seperti contohnya: Wah…, keren sekali orang itu!

k. Tautologi

Tautologi yaitu gaya bahasa yang mengulang beberapa kali sepatah kata didalam suatu kalimat. Seperti contohnya: Mungkin, mungkin dia bisa berhasil dalam melaksanakan tugasnya.

4. Gaya bahasa perbandingan

a. Asosiasi atau perumpamaan

Asosiasi yaitu gaya bahasa yang perbandingan terhadap 2 (dua) hal yang maksudnya berbeda, akan tetapi sengaja dianggap sama. Seperti contohnya: Wajahnya cantik bagaikan rembulan / Semangatnya seperti api yang berkobar.

b. Metafora

Metafora yaitu gaya bahasa yang cara dalam menungkapkan ungkapan kalimatnya dilakukan secara langsung berupa suatu perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata dalam kalimat bukanlah arti yang sesungguhnya, tapi sebagai lukisan yang berdasarkan perbandingan atau persamaan saja. Seperti contohnya: Bocah kutu buku itu telah menjadi juara pertama cerdas cermat / Si jago merah sudah menbumi hanguskan komplek perumahan itu hanya dalam 2 jam / Kembang desa yang sedang mencari pasangan.

c. Personifikasi

Personifikasi yaitu gaya bahasa yang memberikan karakteristik atau sifat-sifat manusia kepada benda yang tidak hidup. Jadi benda yang tidak hidup seolah-olah bernyawa dan mempunyai sifat seperti manusia. Seperti contohnya: Sore hari ini awan meneteskan air mata / Angin seperti berbisik kepadaku.

d. Alegori

Alegori yaitu gaya bahasa yang menyatakan dengan menggunakan cara lain lewat kiasan ataupun penggambaran. Alegori merupakan perbandingan yang berkaitan antara satu dan yang lainnya didalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk suatu cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan bnayk moral.

e. Simile

Simile yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya dengan memakai kata penghubung atau pembanding pada kalimatnya yang dimana 2 (dua) hal tersebut berbeda akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama. Biasanya kata penghubungnya: seperti, bagaikan, semisal, seumpama, ibarat dan lain-lain. Seperti contohnya: Kau “bagaikan” cahaya dalam kegelapan / Mereka “seperti” sepasang kekasih.

f. Sinekdoke

Sinekdoke yaitu gaya bahasa yang memakai kata dengan arti yang menunjukan hal lain di luar kata yang diungkapkan. Sindekdoke terbagi menjadi 2 (dua) macam yang diantaranya:

(23)

 Lalu yang kedua Sinekdoke totem pro parte menyebutkan keeluruhan untuk menyatakan sebagian kecil, ini adalah kebalikan dari sinekdoke pars pro tato. Contohnya: Penyanyi perempuan itu sangat terkenal maka tidak heran jika banyak di idolakan oleh para “pemuda” yang ada di penjuru dunia. (kata “pemuda” merupakan semua orang yang masih berusia muda, meskipun pada kenyataanya penyanyi itu tidak di idolakan oleh semua pemuda).

g. Simbolik

Simbolik yaitu merupakan gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan memakai benda, binatang dan juga tumbuh-tumbuhan sebagai simbol.

h. Metonimia

Metonimia yaitu gaya bahasa yang memakai ciri, atribut ataupun merk untuk menggambarkan suatu benda. Seperti contohnya: Dia sedang membuat secangkir kopi kapal api (merk) untuk ayahnya.

c. Pengertian, jenis, dan contoh pri bahasa.

Peribahasa atau pepatah adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan maksud, keadaan seseorang ataupun hal yang mengungkapkan tentang, perbuatan, kelakuan atau hal tentang seseorang. Peribahasa dapat juga diartikan sebagai ungkapan yang tidak langsung, namun tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami pembaca atau pendengar. Pengertian lain, menurut kamus linguistik peribahasa adalah penggalan kalimat yang telah membeku bentuk, makna dan fungsinya dalam masyarakat.

Jenis-Jenis Peribahasa

1. Bidal atau Pameo

Bidal adalah salah satu jenis peribahasa yang mengandung ungkapan baik itu sindiran, ejekan, dan juga peringatnya. Contohnya: Hidup segan mati tak mau, malu bertanya sesat dijalan, dan lain sebagainya.

2. Pepatah

Pepatah adalah salah satu jenis peribahasa yang mengandung ajaran atau nasehat dari orang-orang tua dan biasanya peribahasa ini digunakan untuk mematahkan lawan bicara. Contohnya: Bagai bumi dan langiit, bagai kejatuhan bulan, sedikit sedikit, lama-lama menjadi bukit, biar lambat asal selamat dan lain sebagainya.

3. Perumpamaan

Perumpamaan adalah jenis pribahasa yang berisi kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya. Contohnya: bagai pinang dibelah dua, bagai harimau menyembunyikan kuku dan lain sebagainya.

4.

Ungkapan

(24)

5. Tamsil atau Ibarat

Tamsil adalah kalimat kiasan yang sering menggunakan kata ibarat yang bertujuan untuk membandingkan suatu hal atau perkara. Contohnya: Tua-tua keladi makin tua makin jadi, dan lain sebagianya.

6. Semboyan

semboyan adalah kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman. Contohnya: Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai, bersih pangkal sehat dan lain sebagainya.

Contoh Peribahasa

Tong kosong nyaring bunyinya

(Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya atau pembicaraannya) Ada udang di balik batu

(Ada suatu maksud yang tersembunyi) Ada gula ada semut

(Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang) Anjing menggonggong, khafilah berlalu

(Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa) Air beriak tanda tak dalam

(Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya) Bagai Makan Buah Simalakama

(Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih) Bagai air di daun talas

(Selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendiriannya) Bagai anak ayam kehilangan induk

(Bercerai berai karena kehilangan tumpuan) Bagai duri dalam daging

(Selalu terasa tidak menyenangkan hati dan mengganggu pikiran) Bagai kacang lupa akan kulitnya

(Tidak tahu diri, lupa akan asalnya) Belum bertaji hendak berkokok

(Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah hendak menyombongkan diri) Belum beranak sudah ditimang

(Belum berhasil, tetapi sudah bersenang-senang lebih dulu) Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing

(Bersama-sama dalam suka dan duka, baik dan buruk sama ditanggung) Bergantung pada akar lapuk

(Mengaharap bantuan dari orang yang tidak mungkin memberi bantuan) Bermain air basah, bermain api hangus

(Setiap pekerjaan atau usaha ada susahnya) Besar pasak daripada tiang

(Besar pengeluaran daripada pendapatan) Alu patah lesung hilang

(Orang yang tertimpa berbagai masalah) Tak ada rotan akar pun jadi

(Apabila yang baik tidak ada, maka yang kurang baik pun juga bisa dimanfaatkan) Bagaikan api dalam sekam

(Perbuatan jahat yang tak tampak)

Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya

(Orang pendiam jangan disangka penakut atau mudah dipermainkan) Tak ada gading yang tak retak

(25)

8. Carilah pengertian paragraf, jenis-jenis paragraf,

langkah-langkah membuat paragraf beserta contohnya!

Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.

Jenis-jenis paragraf di lihat dari letaknya beserta contohnya

A.. PARAGRAF DEDUKTIF

Pengertian Paragraf deduktif merupakan paragraf yang dimulai dengan menyatakan masalah-masalah yang bersifat umum atau luas, setelah itu diperoleh suatu simpulan yang bersifat khusus. Pola paragraf ini adalah umum-khusus.

Contoh paragraf deduktif.

Ali merupakan seorang artis yang multi talenta. Selain menjadi aktor dalam film, Ali juga sering mondar-mandir di sinetron salah satu stasiun swasta. Bakat keartisannya kini mulai merambah dunia tarik suara. Selain menyanyi solo, Ali juga berbakat dalam menyanyi duet dan menjadi vokalis band. Kini Ali mulai mencoba dunia model.

Keterangan: Kalimat utama terletak di awal paragraf.

B.. PARAGRAF INDUKTIF

Pengertian Paragraf induktif merupakan suatu paragraf yang diawali dengan mengungkapkan masalah-masalah yang bersifat khusus,kemudian diperoleh kesimpulan umum yang berisi seluruh peristiwa khusus sebelumnya. Letak kalimat utama pada paragraf ini ada di akhir paragraf. Sedangkan pola kalimatnya adalah khusus-umum.

Contoh paragraf induktif.

Dari Kecamatan Cilongok menuju tempat wisata air terjun Cipendok kita dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah. Banyaknya pohon-pohon di hutan tropis tersebut sangat memanjakan mata ditambah dengan hawa sejuknya sangat menenangkan. Sampai di area air terjun, kita dapat melihat curahan air terjun yang mengalir deras. Di bawahnya terdapat aliran sungai yang airnya sangat jernih, para pengunjung terlihat menikmati wisata alam tersebut. Sungguh indah wisata air terjun Cipendok yang alamnya masih asli dan belum terjamah banyak tangan jahil.

Keterangan: Kalimat utama berada di akhir paragraf. Keterangan: Kalimat utama berada di akhir paragraf.

C.. PARAGRAF CAMPURAN

Pengertian Paragraf campuran merupakan gabungan dari pola paragraf deduktif dan induktif, gagasan utama disampaikan di awal paragraf terlebih dahulu, selanjutnya dijelaskan hal-hal khusus, kemudian disimpulkan lagi dengan hal umum.

(26)

Bunga melati cukup diminati banyak orang. Selain bunganya cantik, bunga melati juga sangat harum. bahkan bunga berwarna putih ini dijadikan sebagai simbol kesucian. Keharuman bunga ini sangat cocok untuk di tanam di dekat rumah dan cocok sebagai tanaman hias. Oleh karena itubunga ini menjadi salah satu bunga favorit bagi pecinta tanaman dan bunga.

Jenis-jenis paragraf di lihat dari isinya beserta contohnya

Paragraf Eksposisi

Adalah paragraf yang isinya merupakan paparan dari suatu masalah atau peristiwa.

Contohnya Perlombaan yang berlangsung di adakan oleh ketua rt setempat. Warga yang hadir sangat antusias dalam mengikuti lomba yang di adakan. Lomba yang di adakan beragam mulai dari tarik tambang, lomba lari estafet dan masih banyak yang lainnya.

Paragraf Deskripsi

Adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut. Contohnya Gerhana matahari sangat indah. Cahaya matahari yang bersinar berbentuk cinin sempurna. Keadaan ini terjadi di sore hari ketika memasuki pukul 15.00 wib. Banyak orang antusias dan ikut melihat gerhana matahari ini, ada yang berada di bawah pohon, di teras rumah atau pun ada yang melihat dari dalam rumah menghadap jendela.

Paragraf Argumentasi

Adalah paragraf yang isinya merupakan cara meyakinkan pembaca hingga si

pembaca dapat menerima gagasan dari penulis. Contohnya Berkerja dengan giat merupakan kunci dari sebuah kesuksesan. Seseorang yang mempunyai niat yang besar dalam berkerja akan dapat menghadapi masalah yang di timbulkannya. Dengan niat yang besardan tekat yang kuat pastilah seseorang itu akan sukses dalam berkerja. Janganlah takut gagal dan jadikanlah kegagalan itu menjadi jalan menuju kesuksesan.

Paragraf Persuasi

Adalah paragraf yang isinya merupakan bujukan untuk mempengaruhi si pembaca agar mengikuti pendapat dari si penulis. Paragraf ini hampir menyerupai paragraf argumen yang di awal penulisan memberi pendapat dahulu baru kemudian di beri pernyataan

alasannya.Bedanya paragraf argumentasi alasannya berupa fakta sedangkan paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan dan harapan dari penulis. Contohnya Berkerja dengan giat merupakan kunci dari sebuah kesuksesan. Sebab orang yang rajin dan giat dalam berkerja akan banyak memiliki ilmu yang dapat di pelajarinya dan di terapkan dalam

pekerjaannya. Seperti seorang sales yang sering menjajakan dan menawarkan barangnya ke rumah-rumah warga sekitar. Dengan menjajakan seperti itu si sales dapat mengerti apa yang orang atau warga inginkan. Dan dari data yang dia dapatkan dia merubah barang

jualnyamenjadi barang yang banyak warga suka dan akhirnya barang yang di jual ramai di beli. Oleh karena itu kita harus berkerja dengan giat dan tekun agar dapat menjadi sukses.

Paragraf Narasi

adalah paragraf yang isinya merupakan cerita masalah atau suatu peristiwa, hingga si pembaca dapat terhibur ataupun terharu atas masalah atau peristiwa yang sedang terjadi.

Contohnya Pada hari sabtu kemarin kami melakukan pendakian ke gunung Tanggamus.

(27)

adalah bus ekonomi jurusan tanggamus. Kami sangat menikmati perjalannya karena

pemandangan yang di lalui sangatlah indah banyak pohon yang rimbun dan burung-burung yang berterbangan.

Setiap paragraf punya makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang sesuai dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran.

1. Biasanya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.

2. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.

3. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.

4. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

Sesuai dengan ciri keempat, sebuah paragraf yang baik itu koheren dan padu (kohesif). Untuk membuat paragraf efektif dengan koheren dan kohesif, kamu bisa mengikuti langkah-langkah ini:

1. Menentukan kalimat topik

2. Menentukan Kalimat penjelas

3. Menentukan kalimat-kalimat pengembang

4. Menentukan kalimat kesimpulan

Keempat langkah itu harus dilakukan secara urut, agar paragraf bisa baik jadinya. Kalau nggak, akan sulit membuat paragraf yang koheren dan padu. Hasilnya? Para pembaca akan bingung saat membaca apa yang kamu tulis. Agar pembaca nggak bingung, kamu memang harus berhati-hati saat menulis paragraf. Setelah menulisnya, kamu juga bisa membaca dan melakukan editing untuk memperbaiki paragrafmu.

9. Sebutkan pengertian, langkah-langkah yang harus

di persiapkan oleh seorang dalam memberi penyuluhan

kepada masyarakat!

Pengertian Penyuluhan Kesehatan

(28)

caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat

prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.

Langkah-langkah yang harus di persiapkan oleh seorang dalam

memberi penyuluhan kepada masyarakat

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut (Effendy, 1998) :

1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat. 2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.

4) Menyusun perencanaan penyuluhan (1) Menetapkan tujuan

(2) Penentuan sasaran

(3) Menyusun materi / isi penyuluhan (4) Memilih metoda yang tepat

(5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan (6) Penentuan kriteria evaluasi.

5) Pelaksanaan penyuluhan 6) Penilaian hasil penyuluhan 7) Tindak lanjut dari penyuluhan

10. Butlah sebuah contoh penyuluhan kepada

masyarakat yang isinya berkaitan dengan kesehatan

lingkungan!

Kesehatan dan kebersihan lingkungan adalah hal keharusan dan kepentingan demi tercapainya keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat. Kebersihan dan kesehatan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk dijaga. Masyarakat yang kemudian bersatu padu menjaga kebersihan dan kesehatan akan menghasilkan lingkungan hidup yang nyaman terhindar dari wabah penyakit. Lingkungan yang bersih dan higienis merupakan cermin dari perilaku masyarakat keseluruhan.

Masyarakat yang peduli tentang bahaya Malaria dan Demam Berdarah yang menjangkit siapa saja tanpa pandang usia tentu bisa memahami konsekuensi apabila tidak menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Parit-parit yang tersumbat, kaleng-kaleng bekas yang

(29)

air hujan, dan wadah-wadah air terbuka lainnya yang tidak dipedulikan orang-orang sesungguhnya adalah sumber penyakit tempat nyamuk bersarang dan bertelur. .

Hadirnya serbuk Abate dan penyuluhan ajakan untuk menjaga kebersihan ditujukan untuk membangkitkan kesadaran bersama menghindari wabah penyakit Malaria dan DBD serta memberantas nyamuk di daerah gampong Balohan dimana mempunyai sejarah kasus Malaria yang cukup banyak pernah sering terjadi sebelumnya menurut pernyataan masyarakat, staf kantor Dinas Kesehatan, staf Puskesmas.

Status pulau Sabang sendiri saat ini sejak 2013 secara resmi dinyatakan oleh pemerintah sebagai wilayah bebas penyakit Malaria. Wabah tersebut memang bisa dikatakan memang hamper tidak pernah terjangkit lagi. Namun, kenyataan di lapangan dari hasil tindak lanjut dan survey dari instansi terkait serta pantauan langsung mahasiswa KKN di daerah Balohan, ternyata tergolong masih sangat banyak jumlah nyamuk yang hidup dan berkembang biak di tempat penampungan-penampungan air. Maka alangkah baiknya untuk memberantas

nyamuk-nyamuk tersebut dengan mulai mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

1. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

 Maksud

Maksud dari program ini adalah mengajak kepada kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan menjauhi segala bentuk macam penyakit, khususnya Malaria dan DBD.

 Tujuan

Tujuan dilaksanakan program ini adalah supaya masyarakat terhindar dari wabah penyakit malaria dan membasmi nyamuk-nyamuk dan sarang tempat berkembang biak nyamuk melalui langkah 3M yaitu Menguras dan Menutup bak mandi serta tempat penampungan air, dan Mengubur barang-barang bekas dan sampah yang bisa menampung air.

 Sasaran yang Ingin dicapai

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah menjaga konsistensi status Sabang sebagai daerah bebas Malaria dan menjadikan Gampong Balohan bebas dari banyaknya jumlah nyamuk yang hidup dan berkeliaran.

2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil pelaksanaan program menunjukan berkurangnya nyamuk di area tempat tinggal peserta KKN dari kaum pria di daerah Jurong Alue Thoe. Hasil uji menunjukkan jentik nyamuk yang hidup di drum mandi mengalami pemusnahan setelah ditaburkan serbuk Abate. Warga sendiri menerima ajakan dan turut andil membantu melaksanakan kegiatan.

3. Faktor pendukung dan faktor penghambat

 Faktor Pendukung

1. Adanya Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat yang menyambut positif kegiatan.

(30)

 Faktor Penghambat

Referensi

Dokumen terkait

Business Intelligence sebagai alat bantu untuk mengolah dan menganalisa data nilai, data mahasiswa, data dosen yang dikumpulkan dalam data mart, kemudian

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat frekuensi masyarakat menunujukkan kategori tinggi sebesar 100 persen, dilihat dari tabel distribusi frekuensi sistem

Kholis, A.Md dan Nurma yang senantiasa memberikan kemudahan saya dalam melengkapi data-data administrasi sebagai penunjang kesempurnaan penulisan Skripsi ini dan

Maka dari itu disarankan untuk menerapkan konsep Livable Street yang merupakan konsep menyatakan bahwasanya jalan ideal itu harus aman, nyaman dan memberikan efek sehat,

Antonia Barek Payon (62140072), Analisa Penerapan PPh Pasal 21 Atas Gaji Karyawan Di Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM),

Meskipun dapat dikatakan terlambat, namun yang dilakukan praktisi PR dengan “merangsang” pemilik hotel untuk membuat keputusan manajemen sebagai lanjutan dari

Pada penelitian ini masalah yang ditemukan adalah peneliti melihat tanda-tanda dimana terdapat makna yang berhubungan dengan simbol- simbol gaya hidup sehat yang diangkat

Ichiyo Higuchi adalah tokoh utama dalam novel “Catatan Ichiyo” yang merupakan gadis muda Jepang yang sangat mandiri dan gigih. dalam berkarya pada masa