• Tidak ada hasil yang ditemukan

Study Kelayakan Bisnis CV Trimulya Jaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Study Kelayakan Bisnis CV Trimulya Jaya"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar - benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.

Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai partikel - partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah (Anonim, 2009). Jika dibakar sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin dan senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia, karena dapat memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan depresi (Anies, 2002). Sampah yang kantong plastik juga salah satu penyebab banjir, karena dapat menyumbat saluran - saluran air dan tanggul, bahkan yang terparah dapat merusak turbin waduk.

Menurut Netizen (1999) diperkirakan 0,5 hingga 1 miliar kantong plastik digunakan di dunia setiap tahunnya. Jika sampah - sampah ini dibentangkan maka dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali. Kantong plastik mulai banyak digunakan sejak masuknya supermarket di kota - kota besar.

(2)

kantong plastik telah menjadi masalah serius bagi kelestarian lingkungan hidup.

Untuk mengurangi sampah plastik maka sebagian sampah plastik bekas diolah kembali untuk menghasilkan berbagai macam produk yang bermanfaat. Melihat peluang yang ada maka didirikanlah CV. Trimulya Jaya Plastik bergerak di bidang usaha pengolahan limbah plastik untuk dijadikan bijih plastik daur ulang.

(3)

BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pendapat ahli mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar - menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga. Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang - orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya (Umar, 2005).

Secara umum di dalam evaluasi aspek pasar dan pemasaran beberapa hal yang diteliti yaitu mulai dari deskripsi pasar, yang meliputi area pasar dan metode transportasi, identifikasi calon konsumen, kedudukan produk yang direncanakan saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari masa lampau hingga sekarang, proyeksi permintaan dimasa mendatang, sampai pada kemungkinan persaingan dan peranan Pemerintah dalam menunjang perkembangan pemasaran produk.

(4)

2.1 Permintaan Pasar

Berdasarkan akta pendirian No. 145 CV. Trimulya Jaya Plastik berdiri tanggal 22 November 2010. CV. Trimulya Jaya Plastik berlokasi di Jl. Masangan Kulon 245, Panjunan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan tersebut memiliki ijin usaha bergerak di dalam bidang usaha pengolahan limbah plastik untuk pembuatan bijih plastik daur ulang.

Permintaan merupakan reaksi yang terjadi dari barang atau produk yang ditawarkan kepada pasar atau konsumen. Perkiraan permintaan akan kebutuhan produk pada masa mendatang perlu terlebih dahulu dikaji ulang kecenderungan permintaan produk tersebut pada masa lampau dan masa sekarang. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan secara selektif baik berupa data sekunder maupun primer.

CV. Trimulya Jaya Plastik yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan limbah plastik untuk pembuatan bijih plastik daur ulang.. Produk yang dijual yaitu bijih plastik khusus jenis PE (Poly Ethylene) dengan merek TJP Poli Etilena. Meskipun banyak varian produk yang bisa dihasilkan CV. Trimulya Jaya Plastik fokus untuk menghasilkan jenis PE. Berikut permintaan kebutuhan bahan baku utama kemasan dari salah satu perusahaan pembutan plastik PT. Berlina di daerah Pandaan Pasuruan, Jawa Timur.

(5)

Peramalan permintaan dilakukan untuk mengetahui jumlah permintaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data permintaan cacahan plastik pada tahun lalu. Adapun pesaing yang telah menjadi pesaing untuk pabrik serupa berupa pengolahan plasik bekas menjadi bijih plastik adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Nama Pabrik Penghasil Produk Sejenis

Nama Pabrik

PT. Dwi Gading Wijaya Mandiri

(6)

Jaya Abadi

Peluang pasar dan target produksi bijih plastik PE dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan tren positif peningkatan permintaan 10,8%. Target jual berdasarkan kemampuan kapisitas produksi yang di proyeksikan.

Table 2. Proyeksi Peluang pasar dan Target Jual dalam ton

Tahun Permintaan Penawaran Peluang Target jual

2012 9.550 6.250 3.300 135

(7)

baku plastik Indonesia saat ini masih cukup besar. Proporsi impor bahan baku plastik (PP dan PE) Indonesia selama tujuh tahun terakhir rata - rata sekitar 30%. Sebagian besar bahan baku plastik Indonesia diimpor dari Asia, khususnya Asia Tenggara dan Timur Tengah. (sumber: Kajian Industri Plastik 2011)

Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen. Dalam hal ini bentuk pasar produsen yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna karena industri pencacahan plastik dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama mereka mampu. Sedangkan untuk bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah dengan menggunakan pasar industri, walau tidak tertutup kemungkinan untuk memilih pasar konsumen dalam pemasaran produk ini.

Oleh karena pasar konsumen produk pencacahan plastik ini lebih diutamakan pada pasar industri pembuatan plastik seperti PT. Berlina Plastik, PT. Asia Plastic, PT. Rexaplast, PT. Inaplast, dll, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok kebutuhan industri, baik dalam hal jumlah, ketepatan waktu, dan kualitas yang telah ditentukan.

2.4 Strategi Pemasaran

(8)

a. Kekuatan

• Sumber daya mausia yang memiliki kemampuan yang bagus.

• Sumber bahan baku atau material yang berada di kawasan Surabaya dan Sidoarjo cukup melimpah, atau industri penunjang jumlahnya banyak.

• Mempunyai jaringan yang kuat dengan beberapa industri.

• Budaya organisasi yang kuat untuk terus belajar menguasai teknologi dan informasi.

• Brand produk yang baik. b. Kelemahan

• Kondisi kuangan perusahaan yang belum stabil dapat memicu divestasi Modal.

• Pada perusahaan yang masih merintis, loyalitas karyawan cenderung kurang dan memicu turn over karyawan terutama pada bagian sales. • Belum adanya prosedur - prosedur kerja.

c. Peluang

• Perkembangan pertumbuhan permintaan sektor industri kemasan plastik mengalami peningkatan.

• Diversifikasi produk jika pabrik telah berkembang berupa penambahan jenis produk bisa jenis bijih plastik PP, PS, PET dan PVC.

• Brand produk dari kompetitor memiliki kualitas produk yang biasa dan harga yang tinggi.

• Segmen pasar yang luas.

• Terbukanya pemanfaatan limbah daur ulang. d. Ancaman

• Banyaknya pesaing baru.

(9)

Matrik ini menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis,

(10)

Strategi SO (Strength Opportunity) dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu oleh pihak manajemen dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar - besarnya dalam mencapai tujuan dari perusahaan. Penerapan fungsi dari promosi yang optimal akan memberikan edukasi kepada para konsumen yang akan kualitas produk yang ditawarkan perusahaan. Menguatkan posisi produk di pasar sebagai market leader dari produk bijih plastik.

Strategi WO (Weakness Opportunity) penerapan strategi ini berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Penguasaan pengetahuan akan produk dan informasi pasar. Pemberian insentif lebih kepada tenaga pemasaran agar dapat meningkatkan performa dari pegawai tersebut. Karena ada masalah intern dalam hal keuangan maka pihak perusahaan harus melakukan efisiensi dan penghematan dalam pengeluaran.

Strategi ST (Strenght Threat) adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk mengatasi ancaman yang timbul dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Menetapkan strategi keunggulan bersaing dalam rangka memenangkan persaingan dalam kompetisi pasar dengan para kompetitor.

Strategi WT (Weakness Threat) strategi ini didasrkan pada sikap perusahaan yang defensif atau bertahan untuk berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Kelemahan dari pihak CV. Trimulya Jaya Plastik adalah keuangan yang belum stabil, dimana masalah intern perusahaan dan pengeluaran yang besar memicu timbulnya masalah keuangan. Akan tetapi hal ini bukanlah masalah yang cukup besar karena tidak memaksa perusahaan untuk sampai menutup atau menghentikan perusahaan.

2.5 Bauran Pemasaran

A. Harga

(11)

memenangkan pasar. Pesaing akan memberikan reaksi terhadap harga yang ditetapkan terhadap produk untuk itu memerlukan sebuah rencana yang matang untuk dibicarakan dengan seluruh pihak manajemen yang terkait. Karena kesalahan menentukan harga produk dan memprediksikan respon dari pesaing dan konsumen akan berakibat buruk bagi perusahaan.

Harga yang ditetapkan oleh CV. Trimulya Jaya Plastik adalah Rp 11.000/Kg. Dimana harga tersebut relatif lebih murah bila dibandingkan dengan harga perusahaan - perusahaan kompetitor. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan kompetitor pada umumnya berkisar antara Rp 12.000/Kg sampai dengan Rp 13.000/Kg. Meskipun harga yang ditetapkan oleh CV. Trimulya Jaya Plastik relatif murah, namun CV. Trimulya Jaya Plastik tidak mengenyampingkan mutu dan kualitas produk.

B. Tempat

(12)

C. Promosi

Produk baru memerlukan sebuah rancangan promosi yang baik dan matang saat produk terjun di pasar. Promosi sendiri memiliki fungsi memberikan informasi mengenai produk, mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli produk dan mengingatkan pelanggan terhadap produk. Memberikan informasi dapat berupa pengenalan produk, membangun citra perusahaan. Membujuk mempunyai tujuan agar pembeli mau membeli produk saat itu juga dan merubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. Mengingatkan pembeli bahwa produk ini dibutuhkan dalam waktu dekat dan menjaga ingatan pertama konsumen jatuh pada produk ini. Membutuhkan bentuk personal selling dengan menggunakan sales force atau sales engineering kepada pihak konsumen untuk memberikan penjelasan secara teknis dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk.

(13)

BAB III

ASPEK OPERASIONAL

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut dibangun. Evaluasi aspek teknis meliputi deskripsi produk, penentuan kapasitas produksi ekonomis proyek, proses produksi yang dilakukan, persediaan bahan baku, jumlah tenaga kerja, penggunaan mesin dan peralatan. Disamping itu perlu juga diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan ditinjau dari berbagai macam segi. Dari kesimpulan perihal di atas maka dapat diketahui juga rancangan awal penaksiran biaya investasi.

3.1 Penetapan Kapasitas Produksi, Proses dan Jumlah Mesin

Penetapan kapasitas produksi sangat dibutuhkan dalam merancang fasilitasuntuk produksi produk baru atau perubahan fasilitas yang ada. Keputusanmengenai jumlah kapasitas produksi menjadi sangat penting untuk kelancaranperencanaan dan pengendalian produksi. Secara umum kapasitas produksidihitung dalam bentuk unit – unit fisik yang ditunjukkan berdasarkan keluaranmaksimum yang dihasilkan oleh proses produksi atau bisa juga berdasarkanjumlah masukan (resource input) yang tersedia pada setiap periode operasi. Didalam proses pembuatan produk, proses produksi dapat dilaksanakan melalui satutahapan proses (one stage) atau melalui beberapa tahapan proses (multi-stage).

Berikut adalah kapasitas cacah plastic Poly Ethilene sesuai dengan kebijakan perusahaan:

a. Dalam setahun pabrik cacah plastik buka selama 310 hari kerja. b. Untuk proses sortir, pencucian, dan pengeringan menggunakan 2

karyawan dan proses pencacahan plastik menggunakan 3 karyawan.

c. Efisien mesin diasumsikan sebesar 90%.

(14)

kerja per hari xhari kerja per Tahun x 60 menit

Kebutuhan mesin : (135.000 kg x 0,86 menit/kg) / (90% x 7 jam x 310 hari x 60 menit) = 0,99 mesin ≈ 1 mesin.

e. Target produksicacah plastik ABS = (60 menit : 0,86 menit/kg) x 7 jam x 310 hari x 1 mesin x 90%= 136.255 kg ≈ 135 ton dalam 1 tahun.

f. Asumsi tidak ada lembur dan penambahan karyawan.

(15)

Penjelasan diagram alir produksi Bijih Plastik: 1) Pengumpulan Bahan Baku

(16)

2) Sortasi Sampah Plastik

Sampah plasti yang telah diterima dipisahkan berdasarkan kriterianya. Kriteria tersebut diantaranya adalah:

PE daun (film/lembaran), PE daun natural/sablon siap pelet (terbal dan kering), PE daun natural/ sablon kotor siap giling cuci (kering/mamel/jemek/basah), PE lembaran besar yang belum siap pelet (masih ada isolasi, kertas atau lainnya), PE karet/ EVA daun natural, PE karet/EVA daun natural siap pelet (terbal dan kering)

(17)

3) Pencacahan

Sampah plastik yang sudah dipisahkan kemudian dipotong - potong sesuai dengan kebutuhan. Jika akan diolah menjadi bijih plastik, sampah plastik ini harus dipotong kecil - kecil untuk mempermudah proses pengolahannya. Plastik dicacah dengan mesin pencacah plastik sesuai jenis kualitas plastiknya.

4) Penggilingan

(18)

5) Bijih plastik

Setelah melalui serangkain proses produksi mulai dari bahan baku di sortir, dicacah kemudian digiling dan jadilah bijih plastik sesuai spesifikasi yang diinginkan yaitu PE (Poly Ethylene).

6) Distribusi

Hasil bijih pelet akan didistribusikan ke pelanggan dengan menggunakan transportasi milik CV. Trimulya Jaya Plastik.

3.3 Pemilihan Lokasi Pabrik

(19)

penentuan lokasi suatu tempat usaha, yaitu pemilihan daerah atau teritorial secara umum dan pemilihan berdasarkan ukuran dari jumlah penduduk (komunitas) dan lahan secara khusus.

Adapun faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:

 Lokasi pasar, yaitu lokasi dimana pembeli berdomisili. Mengenai pasar dimana produk akan didistribusikan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu internasional, nasional, regional dan lokal.

 Lokasi sumber bahan baku. Hal ini sangat berpengaruh didalam menentukan lokasi pabrik, semakin mendekati sumber bahan baku maka biaya yang dikeluarkan akan semakin sedikit.

 Alat transportasi, tersedianya fasilitas – fasilitas transportasi juga dapat mempengaruhi terhadap lokasi pabrik.

 Buruh dan tingkat upah.

 Pajak dan peraturan pemerintah.

 Lingkungan sosial masyarakat, iklim dll.

(20)

Lokasi pemilihan pabrik CV. Trimulya Jaya Plastik ini berada di daerah Sepanjang, Sidoarjo. Di Jl. Masangan Kulon 234 Sukodono Sidoarjo, Jawa Timur.

Berdasarkan kriteria pembobotan lokasi dapat di uraikan sebagai berikut:

a. Dari aspek suplai bahan baku dan bahan penunjang CV. Trimulya Jaya Plastik memberikan bobot 35% yaitu pemilihan lokasi di daerah Sepanjang, Sidoarjo yang dianggap paling memungkinkan untuk dijalankan karena merupakan daerah pertemuan antara Surabaya dan Sidoarjo sehingga pemilihan lokasi ini sangat tepat dimana supplier bahan baku berupa sampah plastik diperoleh dari 2 daerah tersebut yaitu dari Suplier di Surabaya dan Suplier di Sidoarjo. Selain itu untuk menjaga keseimbangan pemenuhan kebutuhan stock CV. Trimulya Jaya Platik mempunyai supplier bahan baku lebih dari 1 pemasok. Sehingga

(21)

ketika ada masalah dengan supplier utama masih bisa ditolong dengan pemasok lain yang menyebabkan proses produksi bijih plastik tidak terganggu.

b. Keadaan Lingkungan dan Masyarakat Sosial disekitarnya merupakan penilaian yang juga diperhatikan sehingga 30% merupakan hal yang harus dipenuhi oleh penentuan lokasi pabrik yang akan didirikan. Pemilihan pendirian pabrik di daerah Sepanjang berada cukup jauh dari pemukiman warga. Sehingga proses produksi pencacahan sampah ini tidak akan menganggu kenyamanan warga sekitar akibat proses operasi pencacahan plastik tersebut.

c. Kemudahan sarana transportasi faktor yang juga penting dimana 20% merupakan kriteria yang harus dipenuhi juga. Di lokasi tempat berdiri akses baik jalan menuju jalan utama maupun jalan menuju lokasi pabik sangat mudah dijangkau baik kendaraan truk kapasitas besar maupun kendaraan lainya. Sehingga dalam kriteria sarana transportasi dapat dipenuhi untuk bisa didirikan pabrik ini di Sukodono, Sidoarjo. Hal lain juga dalam transportasi menuju konsumen sangat mudah karena letak daerah Sepanjang, Sidoarjo yang dekat dengan akses jalan tol Surabaya - Porong sehingga memudahkan dalam distribusi bijih plastik ke konsumen.

d. Faktor lain adalah persediaan listrik dan pasokan air sebesar 15% dapat dipenuhi untuk lokasi pendirian pabrik di Sepanjang, karena di daerah ini kedua aspek tersebut masih tersedia dengan baik.

3.4 Tata Letak Pabrik (Layout)

(22)

3.4 Persediaan Bahan Baku

Perencanaan persediaan bahan baku digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku. Dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku industri pencacahan plastik ini menggunakan metode

Economic Order Quantity (EOQ). Dimana penerapan dalam metode ini adalah ketika persediaan yang ada mulai menipis, maka dilalukan pemesanan bahan baku sehingga pada saat terjadi permintaan konsumen, perusahaan mempunyai persediaan bahan baku yang cukup sehingga tidak akan terjadi kehabisan bahan baku. Metode EOQ ini merupakan metode untuk menentukan kuantitas persediaan yang dapat meminimalkan biaya simpan dan biaya pesan total.

(23)

Pemakaian 1 tahun (D) : 150.000 Kg  Diasumsikan 310 hari kerja Pemakaian 1 hari (d) : 150.000 Kg : 310 hari = 484 Kg/hari (Pembulatan) Harga Bahan Baku (C) : Rp. 3.500,00/Kg

Biaya Pesan (S) : Rp. 30.000,00 Biaya Simpan (H) : Rp. 875,00 Lead Time (L) : 2 hari

Kebutuhan Min/Hari : d x L  484 Kg x 2 = 968 Kg Rencana Pemesanan Ulang untuk setiap pembelian:

360/47 = 7.6 hari  7 hari (Pembulatan)

Re Order Point (ROP) : (L x d) + (1 x d)  (2 x 484) + (1 x 484)  968 + 484

(24)

3.5 Aspek Kualitas

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat tinggi dan tantangan bisnis yang semakin besar, perusahaan haruslah mempunyai strategi bersaing yang dapat ditempuh. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas produk. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, yang menyangkut citra/reputasi baik pada produk itu sendiri maupun perusahaan. Dalam pengawasan kualitas produk dapat digunakan trilogi manajerial yang meliputi perencanaan, perbaikan, dan pengendalian yang dapat diterapkan pada bidang kualitas. Perencanaan kualitas merupakan pengembangan dari produk untuk memenuhi keinginan konsumen. Pengendalian kualitas dilakukan pada tahap operasi berjalan dengan cara membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan serta mengambil tindakan terhadap penyimpangan. Perbaikan kualitas pada produk bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya.

(25)

BAB IV

ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. “dalah untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan – tujuan yang saling bertentangan, serta untuk mencapai efesiensi dan efektifitas. Dimana efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, sedangkan efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Organisasi dapat diartikan suatu kelompok fungsional yang dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Agar suatu pekerjaan dapat dikerjakan oleh orang yang tepat, maka diperlukan syarat yang harus dipenuhi oleh orang tersebut, yang sering disebut dengan kualifikasi/spesifikasi personalia. Proses perencanaan sumber daya manusia ini dapat diperoleh melalui rekrutmen tenaga kerja, seleksi serta orientasi bagi tenaga kerja.

4.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan – hubungan di antara fungsi – fungsi, bagian – bagian atau posisi – posisi, maupun orang – orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam suatu organisasi.

(26)

setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

Struktur organisasi yang diusulkan menganut sistem pelimpahan wewenang sentralisasi, hal ini bertujuan agar kebijakan yang seragam dapat meminimalkan kompleksitas permasalahan. Selain itu dalam sebuah industri pencacahan, wewenang untuk memberi keputusan dimaksudkan agar operasinya dapat berjalan lancar sehingga sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu untuk mencapai profit yang tinggi.

Gambar: Bagan Organisasi CV. Trimulya Jaya Plastik

(27)

Berikut tabel diskripsi pekerjaan CV. Trimulya Jaya Plastik:

Jabatan Job Description Kebutuhan

Pimpinan/Pemilik

Pemilik usaha 2 Orang

Manajer Produksi

Bertanggung jawab terhadap pemilik terhadap semua semua aktifitas yang berhungan dengan produksi Mulai dari penerimaan bahan baku, sampai pengiriman bahan baku

1 Orang

Keuangan

Bertanggung jawab atas keuangan dan laporan keuangan serta tagihan kepada customer

1 Orang

Administrasi

Bertanggung jawab atas seluruh administrasi

Melakukan kegiatan sesuai dengan bagian masing –

Bertanggung jawab terhadap penerimaan bahan baku dan

(28)

dimana karyawan potensial ada; (3) pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.

Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memnuhi kebutuhan – kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan – kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan – jabatan yang tersedia.

Metode – metode penarikan yang biasa digunakan meliputi: pengiklanan, leasing (penggunaan tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, penarikan lewat lembaga – lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.

(29)

Setiap karyawan yang bergabung pada CV. Trimulya Jaya Plastik akan dibekali pelatihan dan pengembangan pada saat permulaan bekerja. Pelatihan dan pengembangan pada karyawan diberikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan.

(30)

4.3 Ketenaga Kerjaan

a. Hak Karyawan

Pihak Manajemen CV. Trimulya Jaya Plastik tidak segan memberikan kompensasi berupa insentif ataupun bonus lebih kepada karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang bagus. Dengan adanya kompensasi ini maka secara tidak langsung dapat memberi motivasi dan kepuasan kepada karyawan sebagai umpan balik atas kerja keras mereka. Selain kompensasi, ada pula perencanaan karir atau jenjang karir yang diberikan kepada pihak karyawan CV. Trimulya Jaya Plastik.

Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dangan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatandi waktu yang akan datang.

Pihak karyawan akan mendapatkan tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan adanya program kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan pihak karyawan menjadi lebih produktif, karena jarang tidak masuk kerja dengan keterangan sakit. Untuk upah lembur dan gaji pihak karyawan, akan dihitung seccara professional daan peraturan yang berlaku oleh bagian keuangan.

(31)

b. Sanksi Karyawan

Pihak karyawan juga akan memperoleh surat peringatan bahkan pemberhentian kerja apabila karyawan tersebut melanggar peraturan serta tidak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar.

(32)

BAB V

ASPEK KEUANGAN

Evaluasi aspek keuangan biasanya dilakukan setelah evaluasi aspek – aspek lain selesai dilakukan. Selama evaluasi aspek ini dihitung perkiraan jumlah dana yang diperlukan, baik untuk pengadaan investasi proyek maupun kebutuhan dana modal kerja awal. Disamping jumlah kebutuhan dana pembiayaan dan sumber dana, juga akan dipelajari struktur pembiayaan bagaimana yang paling menguntungkan dan berapa bagian dari jumlah kebutuhan dana tersebut dapat atau wajar untuk dibiayai dengan pinjaman dari pihak ketiga, dari mana sumbernya dan berapa biayanya. Dari segi keuangan atau finansial, proyek dikatakan layak apabila dapat memberikan keuntungan dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.

5.1 Penentuan Biaya

Penentuan biaya merupakan hal yang sangat penting karena dibutuhkan sebagai patokan dalam penentuan jumlah dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan suatu proyek. Hal ini dapat dilihat secara jelas pada neraca awal. Adapun yang termasuk didalamnya adalah:

 Aktiva lancar

Kas, Piutang dan persediaan merupakan salah satu yang termasuk dalam aktiva lancar.

 Aktiva tetap

Kendaraan, tanah, bangunan, mesin, peralatan dan perlengkapan kantor, pra operasional merupakan yang termasuk dalam aktiva tetap.

 Kewajiban dan modal

(33)

5.1.1 Biaya Investasi Awal

4 Vacuum Forming Machine Chii Kae FA-6510 Rp 449.100.000,00

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

5.3 Laporan Laba Rugi 2011 dan Proyeksi Laba Rugi 2013 - 2017

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

5.4 Proyeksi Aliran Kas ( cash flow )

(51)
(52)
(53)

5.5 Perhitungan Payback Period

(54)

5.6 Perhitungan Net Present Value

(55)

5.7 Pehitungan Internal Rate Of Return

IRR adalah tingkat bunga yang apabila dipergunakan untuk mendiskonto seluruh selisih kas masuk pada tahun – tahun proyek akan menghasilkan jumlah kas yang sama dengan jumlah investasi proyek. Untuk mendapatkan nilai IRR maka ditentukan rate bunga saat NPV = 0. Untuk mendapatkan nilai rate (suku bunga) tersebut maka diperlukan cara trial and error untuk mencari nilai rate agar NPV = 0. Dengan menggunakan cara

(56)

5.8 Prhitungan Average Rate Of Return

(57)

5.7 Analisa Profitability Index

Profitability Indexmerupakanmetode menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.

Rumus PROFITABILITY INDEX (PI):

Nilai Aliran Kas Masuk PROFITABILITY INDEX (PI) = --- Nilai Investasi

Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah:

Jika PI > 1: maka investasi tersebut dapat dijalankan (tidak layak) Jika PI < 1: investasi tersebut tidak layak dijalankan (layak)

Kelebihan Profitability Index adalah:

 Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial

 Sudah mempertimbangkan cost of capital

 Sudah mempertimbangkan time value of money

(58)

Kekurangan Profitability Index adalah:

 Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.

 Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.

 Tidak memberikan informasi mengenai project risk.

(59)

BAB VI

KESIMPULAN

Adapun hasil analisis usaha ini adalah sebagai berikut:

No. ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS HASIL STUDI

1 Aspek Pasar dan Pemasaran Baik / Cukup Baik

2 Aspek Operasional Baik / Cukup Baik

3 Aspek Manajemen dan Organisasi Baik / Cukup Baik

4 Aspek Keuangan Baik / Cukup Baik

Dari hasil Analisis yang telah disimpulkan di atas dapat dinyatakan bahwa usaha ini adalah LAYAK untuk dijalankan karena dapat memberikan keuntungan yang lumayan.

Ditinjau dari segi aspek keuangan hal tersebut dapat dikatakan layak dikarenakan nilai investasi dapat diterima/dilaksanakan dimana tingkat IRR 36,83% > COC 10,59% serta hasil NPV positif yaitu sebesar Rp 5.158.773.788,67. Periode pengembalian investasi pun juga kurang dari umur ekonomis yaitu selama 3 tahun 10 bulan 9 hari yang mana kurang dari 5 tahun. Serta hasil Profitability Index 4,89 > 1 maka dapat disimpulkan bahwa investasi tersebut layak dan dapat dijalankan.

Jenis usaha yang didirikan adalah menciptakan suatu produk yang berupa bijih plastik dari pengolahan limbah plastik bekas (daur ulang). Memang sederhana, namun kemampuan dan kreatifitas yang kita miliki akan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

(60)
(61)

LAMPIRAN 1. INFLASI

DASAR PENGUNAAN INFLASI UNTUK PROYEKSI TAHUN 2014 - 2027

Inflasi menggunkan data inflasi bulan Oktober 2013 yaitu sebesar 8,32 % selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya menggunkan keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia yaitu dengan menggunakan standar deviasi ± 1 % sebagai acuan penggunaan proyeksi inflasi.

(62)
(63)

Gambar

Gambar 1: Grafik Permintaan  Bahan Baku Plastik Kemasan
Tabel 1. Daftar Nama Pabrik Penghasil Produk Sejenis
Table 2. Proyeksi Peluang pasar dan Target Jual dalam ton

Referensi

Dokumen terkait

Loss of motor function (quadriplegia) with cervical cord transsection; paraplegia wth thoracic cord transsection.. All functions involving the spinal cord below of

Nilai indeks similaritas (IS) di muara sungai selama tiga kali pengambilan sampel rata-rata tidak mirip, kecuali pada stasiun 2 saat surut dan stasiun 1 saat pasang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek pada perusahaan leasing sepeda motor di kota

Untuk menganalisis komponen proses yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan serta pencatatan dan pelaporan dari Pemeriksaan Kesehatan Kerja di PT

 Secara teknis, pengolahan yang dapat dilakukan pada PPST Unand adalah pengomposan sampah basah (33,64%), penjualan kembali sampah kering layak jual dengan penerapan

Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan

Kami akan menyediakan sokongan kepada PBT untuk mencapai sasaran agar tambahan 10 PBT akan memperoleh penarafan yang lebih baik pada tahun 2010 daripada yang

Hasil penelitian ini meliputi: (1) tokoh utama dalam karangan narasi siswa berupa tokoh “aku”, sedangkan tokoh sampingan berupa keluarga dan teman; (3) latar yang