• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak Bagi

Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah

Ilmu Kealaman Dasar

Dosen Pengampu Julianto, M.Pd

Oleh : Kelompok 13

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

(2)

Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak Bagi

Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar

Dosen Pengampu

Julianto, M.Pd

Kelompok 13

Kelas F-2013

Dwi Erlina Sari (1301.0644.006) Afifatul Istiqomah (1301.0644.221)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya yang sungguh-sungguh, makalah Ilmu Kealaman Dasar yang membahas tentang Pencemaran Udara Dan Tanah Serta Dampak Bagi Kesehatan Dan Cara Penanggulangannya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu disampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Julianto, M.Pd, selaku dosen pengampu

2. Orangtua, yang mendukung kelancaran tugas baik secara moril maupun materil

3. Anggota kelompok 13 yang bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan makalah ini Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharap berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

(4)

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN...1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Pertanyaan...2

1.3 Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Pengertian Pencemaran...3

a. Pencemaran Udara...3

b. Pencemaran Tanah...4

2.2 Dampak Pencemaran Udara Dan Pencemaran Tanah...6

a. Dampak Pencemaran Udara...6

b. Dampak Pencemaran Tanah...6

2.3 Cara Penanggulangan Pencemaran Udara Dan Pencemaran Tanah...7

a. Penanggulangan Pencemaran Udara...7

b. Penanggulangan Pencemaran Tanah...8

BAB III PENUTUP...11

3.1 Kesimpulan...11

3.2 Saran...11

DAFTAR PUSTAKA...12

BAB I

PENDAHULUAN

(5)

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

(6)

1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.

2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.

3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaranDalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi.

2. RUMUSAN PERTANYAAN

1. Apa pencemaran udara dan tanah itu?

2. Apa dampak pencemaran udara dan tanah bagi kesehatan? 3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran udara dan tanah?

3. TUJUAN

1. Dapat mengetahui dan mengenali tentang pencemaran udara dan tanah.

2. Dapat memahami dampak dari adanya pencemaran udara dan tanah bagi kesehatan. 3. Mengetahui berbagai cara atau upaya menanggulangi maupun memperkecil adanya

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENCEMARAN

a. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapatmengakibatkan menurunya kualitas udara (lingkungan).

Lapisan udara yang melapisi bumi ialah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan atmosfer. Manusiadi bumi berada pada lapisan traposfer dengan ketinggian 0 hingga 30 km. Udara yang bersih bergerak di atas permukaan bumi,udara tersebut akan membawa sejumlah bahan kimia yang dihasilkan oleh proses alamiah dan aktivitas manusia. Apabila bahan pencemar masuk ke dalam lapisan troposfer, bahan pencemar tersebut bercampur dengan udara dan terbawa secara vertikal dan horizontal serta beraksi secara kimiawi dengan bahan lainnya dalam atmosfer. Dalma mengikuti gerakan udara, polutan tersebut menyebar tetapi polutan yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi menjadi partikel-partikel padat dan larut dalam butiran air serta mengembun jatuh ke permukaan bumi.

Bahan pencemar udara sebagai berikut akibat aktivitas manusiabanyak terdapat dalam lapisan troposfer :

1. Karbonmonoksida (CO) dan Karbondioksida (CO2)

Sumber pencemaran gas CO dan CO2 terutama berasal dari bahan bakar fosil pada mesin–

(8)

CO2 bersifat tidak beracun, tetapi jika kadar CO2 melebihi ambang batas maka akan

menaikan suhu lingkungan, sebab dapat menahan panas matahari yang dipantulkan oleh bumi. Kadar CO2 yang tinggi dapat mendesak keberadaan O2.

2. Nitrogen Oksida atau NOx

Pencemaran ini berasal dari gas pembuangan hasil pembakaran mesin mobil, mesin industri, generator pembangkit listrikatau bahan bakar gas alam. Gas ini sangat beracun dan dapat merusak tumbuhan-tumbuhan.

3. Belerang Oksida atau SOx

Gas belerang oksida terdiri atas gas SO2 dan SO3 yang keduanya mempnyai sifat berbeda.

Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif,

mudah bereaksi dengan benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan.

4. Partikel

Bahan polutan udara berbentuk padah. Yang meliputi berbagai macam bentuk, aerosol, kabut asap, dan debu. Pencemaran ini terjadi di daerah industri. Pencemaran asap terjadi karena kebakaran hutan.

(9)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada diatmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, parfum dan hair spray.

b. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida. Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Tanah Indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercatat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah : 1. Tanah tidak subur

2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa) 3. Berbau busuk

4. Kering

(10)

Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda. Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tidak tercemar adalah:

1. Tanahnya subur

2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8 3. Tidak berbau busuk

4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal 5. Tidak Mengandung logam berat

6. Tidak mengandung sampah anorganik

2. DAMPAK PENCEMARAN UDARA DAN PENCEMARAN TANAH

a. Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara yang sangat parah, akan menyebabkan timbulnya penyakit radang batang tenggorokan akut (bronchitis akut). Tetapi umumnya hanya akan menyebabkan penyakit alat pernafasan kronis seperti, bronkitis kronis, asma, polip paru-paru. Bronkitis kronis ditandai dengan gejala-gejala yang mudah diketahui seperti, batuk berkepanjangan dan dahak yang keluar terus-menerus.

(11)

umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

b. Dampak Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

3. CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA DAN PENCEMARAN TANAH

a. Penanggulangan Pencemaran Udara

(12)

 Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini,

 Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju

(13)

kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

b. Penanggulangan Pencemaran Tanah

Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.

Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:

1. Remediasi

(14)

tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

c. Langkah Pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

(15)

3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

(16)

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.

3.2. SARAN

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal Santiyono, 1994.Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

Fuad Amsyari. 1981. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Ghali Indonesia.

Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.

Jakarta: Bhatara Karya Aksara.

Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001. Jakarta: PT Grasindo Tim FMIPA UNESA. 2007. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press. 179 hal

Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

http://gogrenindonesia.blogspot.com

http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf

Referensi

Dokumen terkait

10 Juli 2017, maka Pokja ULP Koordinator Wilayah Di Empat Lingkungan Peradilan Propinsi Sumatera Utara mengumumkan pememang pada paket pekerjaan Pengadaan.

Dari hasil penelitian, sebagian besar penatalaksanaan awal diare pada balita di puskesmas piyungan 2016 termasuk kategori baik yaitu sebanyak 13 responden

Teknik itu merupakan salah-satu cara konselor atau psikolog dalam melakukan proses pendekatan terhadap pihak klien berdasarkan sikap, masalah yang dihadapi,

Dari uraian di atas, perlu dikaji tingkat kompetensi basic life support pada anggota Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena) Jurusan Keperawatan Politeknik

Tujuan dari pada suatu sistem proteksi pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah mengurangi sejauh mungkin pengaruh gangguan pada penyaluran tenaga

Pengurusan hutan mangrove dan hutan pantai dimaksudkan untuk pengembangan kapasitas pengelolaan hutan mangrove dan hutan pantai sebagai bagian dari hutan

Adapunupaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa salah satunya adalah dengan penerapan pendekatan Open