• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM ACARA PENGUJIAN UU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUKUM ACARA PENGUJIAN UU"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM ACARA PENGUJIAN

UU

(2)

ISTILAH

Judicial Review 

Toetsingrecht

Legislative Review

Executive Review

JUDIAL REVIEW

CONSTITUTIONAL REVIEW

(3)

PENGUJIAN UU

- Produk hukum DPR dan Presiden (Pasal 20 UUD 1945)

- Semua UU (tidak terbatas sesudah Perubahan Pertama UUD 1945)

- Perppu

- RUU yang belum disahkan? - Sudah pernah diajukan (NO,

alasan berbeda)

FORMIL (Proses dan Bentuk, Batas Waktu, Putusan No

27/PUU-VII/2009)

(4)

PEMOHON

PERORANGAN WNI

Perorangan;

Kelompok;

KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

BADAN HUKUM PUBLIK ATAU PRIVAT

(5)

Pasal 18B Ayat (2) UUD 1945

sepanjang masih hidup; dan

sesuai dengan perkembangan

masyarakat; dan

sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang diatur dalam

undang-undang.

(6)

KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 1960 UUPA

sepanjang menurut kenyataan masih ada;

sesuai dengan kepentingan nasional, dan

tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

Pasal 67 UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan

masyarakatnya masih dalam bentuk paguyuban

(

rechtsgemeenschap

);

ada kelembagaan dalam bentuk perangkat penguasa

adatnya;

ada wilayah hukum adat yang jelas; dan

(7)

MASYARAKAT HUKUM ADAT

(Putusan Nomor 31/PUU-V/2007)

MASIH HIDUP

adanya masyarakat yang warganya memiliki

perasaan kelompok (

in-group feeling

);

adanya pranata pemerintahan adat;

adanya harta kekayaan dan/atau

benda-benda adat; dan

adanya perangkat norma hukum adat;

(8)

MASYARAKAT HUKUM ADAT

(Putusan Nomor 31/PUU-V/2007)

Sesuai dengan perkembangan

masyarakat

Diakui berdasarkan UU yang berlaku sebagai

pencerminan perkembangan nilai-nilai yang

dianggap ideal dalam masyarakat dewasa ini.

Hak tradisional diakui dan dihormati oleh

warga kesatuan masyarakat yang

bersangkutan maupun masyarakat yang

(9)

MASYARAKAT HUKUM ADAT

(Putusan Nomor 31/PUU-V/2007)

Tidak mengganggu eksistensi NKRI

Keberadaannya tidak mengancam

kedaulatan dan integritas Negara

Kesatuan RI.

(10)

ISI PERMOHONAN

IDENTITAS PEMOHON Dan/atau

KUASA:

Nama

Tempat Tanggal Lahir/Umur

Agama

Pekerjaan

Kewarganegaraan

Alamat Lengkap

(11)

URAIAN DASAR PERMOHONAN:

Kewenangan Mahkamah

Kedudukan Hukum Pemohon  Ada hak

dan/atau kewenangan konstitusional yang

dilanggar

Alasan permohonan (POSITA)

argumentasi bahwa ketentuan yang

dimohonkan bertentangan dengan

ketentuan tertentu dalam UUD 1945 dan

kerugian yang diderita

(12)

URAIAN LEGAL STANDING

(Putusan Nomor 006/PUU-III/2005 )

• Adanya hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon yang

diberikan oleh UUD 1945;

• Hak dan/atau kewenangan konstitusional tersebut oleh Pemohon

dianggap dirugikan oleh berlakunya UU yang dimohonkan pengujian;

• kerugian hak dan/atau kewenangan konstitutiosional tersebut harus bersifat spesifik (khusus) dan aktual atau setidak-tidaknya potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan terjadi;

• Adanya hubungan sebab-akibat (causal verband) antara kerugian dimaksud dan berlakunya UU yang dimohonkan pengujian;

• Adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan,

(13)

HAL YANG DIMOHONKAN (PETITUM):

Pengujian Formil:

mengabulkan permohonan Pemohon;

menyatakan bahwa pembentukan

undang-undang dimaksud tidak sesuai dengan

ketentuan pembentukan undang-undang

berdasarkan UUD 1945;

menyatakan undang-undang tersebut tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat.

(14)

ISI PERMOHONAN

HAL YANG DIMOHONKAN (PETITUM):

Pengujian Materiil:

mengabulkan permohonan Pemohon;

menyatakan bahwa materi muatan ayat, pasal,

dan/atau bagian dari undang-undang dimaksud

bertentangan dengan UUD 1945;

menyatakan bahwa materi muatan ayat, pasal,

dan/atau bagian dari undang-undang dimaksud

tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

(15)

PROSEDUR

Pemohon

Pemohon

Panitera

Panitera

Pemeriksaan Kelengkapan

Pemeriksaan Kelengkapan

Lengkap

Lengkap

Belum Lengkap

Belum Lengkap

Hard Copy dan Softcopy 7 Hari dilengkapi

Registrasi di BRPK

Registrasi di BRPK

Penetapan Jadwal Sidang Pertama

Penetapan Jadwal Sidang Pertama

14 Hari Permberitahuan

Pengumuman

SIDANG

(16)

TAHAPAN PERSIDANGAN

(17)

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

Penyampaian Pokok-Pokok

Permohonan Secara Lisan.

Penyampaian Nasihat Oleh Hakim

(18)

PEMERIKSAAN PERSIDANGAN

• pemeriksaan pokok permohonan;

• pemeriksaan alat-alat bukti tertulis;

• mendengarkan keterangan Presiden/Pemerintah;

• mendengarkan keterangan DPR dan/atau DPD;

• mendengarkan keterangan saksi;

• mendengarkan keterangan ahli;

• mendengarkan keterangan Pihak Terkait;

• pemeriksaan rangkaian data, keterangan, perbuatan, keadaan, dan/atau peristiwa yang bersesuaian dengan alat-alat bukti lain yang dapat dijadikan petunjuk;

• pemeriksaan alat-alat bukti lain yang berupa informasi yang

diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu.

(19)

PIHAK-PIHAK YANG DIMINTAI

Lembaga Negara terkait;

Badan hukum publik/privat, organisasi

(20)

JENIS PUTUSAN

PUTUSAN SELA

Putusan Nomor 133/PUU-VII/2009

(21)

AMAR PUTUSAN

Tidak Dapat Diterima (

Niet Ontvantkelijk

Verklaard)

Ditolak

Dikabulkan

Konstitusional Bersyarat (

Conditionally

Constitutional

)

Tidak Konstitusional Bersyarat

(

Conditionally Unconstitusional

)

Penundaan Keberlakuan Putusan

(22)

STRUKTUR PUTUSAN

Setiap putusan Mahkamah Konstitusi harus memuat:

a. kepala putusan berbunyi ”DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”;

b. identitas pihak;

c. ringkasan permohonan;

d. pertimbangan terhadap fakta yang terungkap

dalam persidangan;

e. pertimbangan hukum yang menjadi dasar putusan;

f. amar putusan; dan

(23)

PERTANYAAN

Apakah yang dimaksud dengan

subyektum litis dalam perkara SKLN?

Apakah yang dimaksud dengan

obyektum litis?

Apakah yang menjadi obyek dalam

perkara SKLN?

Lembaga negara manakah yang

Referensi

Dokumen terkait

ini adalah model pembelajaran Discovery Learning (DL) dalam pembelajaran fisika materi Temperatur, Tekanan dan Energi dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan

Primer yang digunakan dalam PCR ada dua yaitu oligonukleotida yang mempunyai sikuen yang identik dengan salah satu rantai DNA cetakan pada ujung 5’-fosfat,

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu faktor dalam diri (internal) dan faktor luar diri (eksternal) (Slameto, 2010).Salah satu faktor internal

rata 1,53 Bq/kg. pada stasiun 4 dan aktivitas terendah terjadi pada stasiun 1. Hasil analisa menunjukkan nilai yang hampir seragam. Kisaran nilai yang tak jauh berbeda

Selanjutnya Mahoney (1965) dan Nazaruddin (1998), dan Juniarti dan Evelyne (2003) dalam Widarsono (2007), mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dalam hal planning

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

sebelumnya, yakni dalam kandungan atau sebelum lahir (pranatal), sekitar saat kelahiran (perinatal), saat baru kelahiran (neonatal) dan setelah kelahiran

penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berbahan baku kakao dengan dosis 200g/ polybag memberikan hasil yang optimal namun setelah dilakuakan uji