DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
1
1
Ari Wibowo
Kehutanan (LULUCF)
memiliki peranan penting dalam
perubahan iklim sebagai sumber emisi dan serapan.
Sampai saat ini masih sebagai sumber emisi : Di tingkat
global 18 % (Stern Review), nasional 50% (SNC)
Target penurunan emisi 26% tahun 2020 (G 20)
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Target penurunan emisi 26% tahun 2020 (G 20)
Sumber emisi : Deforestasi, degradasi, gambut dan
kebakaran.
Sumber serapan : pertumbuhan (hutan alam dan hutan
tanaman)
Penting untuk mengetahui cadangan karbon guna
mendukung MRV mekanisme perdagangan karbon
HTI
HTR
Hutan Rakyat (HR)
Agroforestry
Gerhan
OMOT
Penghijauan
Perhitungan C / emisi :
Perlu data akurat luas, jenis, umur, lokasi dsb.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Program
Cumulative Area (million Ha)
2007-2009
2010-2014
2014-2020
2021-2025
2025-2030
Sink Enhancement
Forest
HTI
3.60
5.60
7.60
8.70
9.70
HTR
3.60
7.25
8.10
8.95
9.80
MINISTRY OF FORESTRY
FORESTRY RESEARCH AND DEVELOPMENT AGENCY (FORDA) CENTER FOR PLANTATION FOREST RESEARCH AND DEVELOPMENT Kompleks Litbang Kehutanan
Bjalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Telp. (0251) 7520005; 8631238; Fax. (0251) 7520005
HTR
3.60
7.25
8.10
8.95
9.80
HR
2.00
4.60
6.30
8.00
8.00
RHL
0
5.00
11.00
16.00
20.00
Planting of 1 million
trees
0.003
0.10
0.20
0.30
0.40
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
A
re
a
(h
a)
.
Mangrove
Private forest
Agroforestry
Timber plantation
Reforestasi
Regreening
MINISTRY OF FORESTRY
FORESTRY RESEARCH AND DEVELOPMENT AGENCY (FORDA) CENTER FOR PLANTATION FOREST RESEARCH AND DEVELOPMENT Kompleks Litbang Kehutanan
Bjalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Telp. (0251) 7520005; 8631238; Fax. (0251) 7520005
0
100,000
200,000
300,000
6
9
/7
0
7
0
/7
1
7
1
/7
2
7
2
/7
3
7
3
/7
4
7
4
/7
5
7
5
/7
6
7
6
/7
7
7
7
/7
8
7
8
/7
9
7
9
/8
0
8
0
/8
1
8
1
/8
2
8
2
/8
3
8
3
/8
4
8
4
/8
5
8
5
/8
6
8
6
/8
7
8
7
/8
8
8
8
/8
9
8
9
/9
0
9
0
/9
1
9
1
/9
2
9
2
/9
3
9
3
/9
4
9
4
/9
5
9
5
/9
6
9
6
/9
7
9
7
/9
8
9
8
/9
9
9
9
/0
0
2
0
0
0
2
0
0
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
6
Fiscal Year
A
re
Growth
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Kategori lahan = Forestland, Cropland, Grassland, Wetland,
Settlement dan Other land.
Carbon Pools: AGB, BGB, Kayu mati, Serasah dan Soil
Sumber emisi : Deforestasi, degradasi, dan kebakaran
Sumber serapan : Pertumbuhan hutan alam dan tanaman
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Sumber serapan : Pertumbuhan hutan alam dan tanaman
Besarnya Emisi/serapan : Activity data x Emission/removal
factors
Emisi dihitung untuk periode waktu tertentu misal :
2000-2001, 2001-2002, dsb.
Forest Land Remaining Forest Land
Land Converted to Forest Land
Crop Land Remaining Crop Land
Land Converted to Crop Land
Grassland Remaining Grassland
Land Converted to Grassland
Land Converted to Grassland
Wet Land Remaining Wet Land
Land Converted to Wet Land
Settlement Remaining Settlement
Land Converted to Settlement
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Karbon yang diukur dan dimonitor: Karbon pool yang berubah akibat proyek
Pada CDM bila karbon pool menjadi sumber emisi harus diukur dan
dimonitor
REDD belum ada keputusan.
Beberapa metodologi CDM tidak termasuk soil carbon, litter and dead wood
Pendekatan untuk menentukan
perubahan luas (
Activity Data
)
Tingkat kerincian faktor emisi
(Tier): perubahan cadangan
karbon
1. Pendekatan Non-spasial : dari data
statistik negara (mis FAO)
memberikan gambaran umum
1. Memakai data yang diberikan
oleh IPCC (data default values)
pada skala benua
memberikan gambaran umum
perubahan luas hutan
pada skala benua
2. Berdasarkan peta, hasil survey dan
data statistik nasional
2. Data spesifik dari negara
bersangkutan untuk beberapa
jenis hutan yang dominan atau
yang utama
3. Data spatial dari interpretasi
penginderaan jauh dengan resolusi
yang tinggi
Ketidakpastian (Uncertainty)
Umumnya sektor LULUCF ketidak pastian tinggi.
Sumber kesalahan dalam pengukuran karbon :
1. Kesalahan pengukur (cerobohan, tingkat
pemahaman)
2. Kesalahan pemilihan allometrik
3. Penyimpangan karena penggunaan angka-angka
MINISTRY OF FORESTRY
FORESTRY RESEARCH AND DEVELOPMENT AGENCY (FORDA) CENTER FOR PLANTATION FOREST RESEARCH AND DEVELOPMENT Kompleks Litbang Kehutanan
Bjalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Telp. (0251) 7520005; 8631238; Fax. (0251) 7520005
Prinsipnya sama dengan jenis hutan lain.
Cara destruktif (dengan penebangan)
Cara non-destruktif (tanpa penebangan)
Stratifikasi dilakukan agar lebih homogen berdasarkan jenis, umur,
kerapatan tegakan, kemiringan (datar atau miring), drainase (kering atau
tergenang) dan potensi gangguan (hama, penyakit, kebakaran, illegal
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
tergenang) dan potensi gangguan (hama, penyakit, kebakaran, illegal
logging, jarak ke pemukiman dsb).
Terkait kandungan karbon jenis hutan tanaman : Jenis Fast Growing
(sengon, acacia, eucalyptus) dan Slow Growing (jati, rasamala, mahoni)
Cara destruktif (dengan penebangan):
Pembuatan petak contoh utk tiap stratifikasi (jenis atau umur)
Pengukuran pohon : diameter dan tinggi
Pemilihan pohon sampel berdasarkan sebaran dbh untuk ditebang.
Pada pohon yang telah ditebang dipisahkan antara bagian batang,
cabang, ranting dan daun.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
cabang, ranting dan daun.
Pengukuran seksi batang (misal setiap interval 2 m)
Pengukuran/penimbangan cabang dan ranting pohon
Untuk mengetahui biomassa akar, dengan penggalian akar
Pengukuran biomassa tumbuhan bawah
Pengukuran nekromas
Pengukuran BJ dan kadar air
Cara non destruktif (tanpa penebangan):
Pembuatan petak contoh utk tiap stratifikasi (jenis atau umur)
Pengukuran pohon : diameter dan tinggi
Menggunakan alometrik equation yang ada
Menggunakan tabel volume
Dikalikan BEF Biomass Expansion Factor untuk menghitung AGB
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Dikalikan BEF Biomass Expansion Factor untuk menghitung AGB
Fraksi karbon : biomas x 0.5
Biomas akar dengan root shoot ratio (r) = 0.26 (default)
Berat jenis kayu
Pengukuran nekromas
Pengukuran tumbuhan bawah
No.
Jenis tanaman
Persamaan allometrik
(Total Dry Weight)
Lokasi
1.
A. mangium
TDW = 0.12 (DBH)
2.28Maribaya, Bogor
2.
P. merkusii
TDW = 0.1 (DBH)
2.29Cianten, Bogor
3.
S. leprosula
TDW = 0.15 (DBH)
2.3Ngasuh. Bogor
4.
P. falcataria
TDW=0.1479 (DBH)
2.2989Sukabumi
5.
P. falcataria
TDW = 0.2831 (DBH)
2.063Kediri
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
15
15
Sumber: Siregar dan Dharmawan, 2009
5.
P. falcataria
TDW = 0.2831 (DBH)
2.063Kediri
6.
Avicennia marina
TDW = 0.2901(DBH)
2.2605Ciasem, Subang
7.
Agathis loranthifolia
TDW = 0.4725 (DBH)
2.0112Baturaden
8.
Aleurites moluccana
TDW = 0,064(DBH)
2,4753Kutacane, Aceh Tenggara
9.
Rhizophora mucronata
TDW = 0,1366(DBH)
2,4377Ciasem, Purwakarta
10.
Hutan tanaman lahan kering
TDW = 0.1728 (DBH)
2.2234Lokasi No. 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 8.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
16
16
Jenis
MAI (tB/ha)
Lokasi
Sumber
Tectona
grandis
3.3, 4.1, 5.6, 7.6, 10.2
Java, SC 1, 2, 3, 4 and 5
Askari, 2000
28.0
IPCC Default values
Houghton
et al.
, 1997
3.90
Java
Algas, 1998, MSE, 1999
Pinus merkusii
10.3, 11.6, 12.4, 13.5,
14.6,
Java, SC 2, 3, 4, 5 and 6
Askari, 2000
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
14.6,
8.4, 9.0, 9.3, 9.9, 10.3
Outside Java, SC 2, 3, 4, 5 and 6 Askari, 2000
6.9
Java
Algas, 1998, MSE, 1999
Pinus
spp
11.5
IPCC Default values
Houghton
et al.
, 1997
Pinus caribaea
10.0
IPCC Default values
Houghton et al., 1997
Switenia
spp.
5.9, 7.4 and 8.8
Java, SC 1, 2 and 3
Askari, 2000
Jenis
MAI (tB/ha)
Lokasi
Sumber
Paraserianthes falcataria
16.5, 18.9, 21.5, and
25.78
Java, SC 1, 2, 3 and 4
Askari, 2000
13.6, 16.2, 19.7, and 23.1
Outside Java, SC 1, 2, 3
and 4
Askari, 2000
19.1
Java
Algas, 1998, MSE, 1999
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Acacia mangium
12.9, 15.5, 17.7, 19.6 and
21.2
Outside Java, SC 1, 2, 3, 4
and 5
Askari, 2000
25.0
Outside Java
Algas, 1998, MSE, 1999
15.0
IPCC Default values
Houghton et al., 1997
Eucalyptus spp.
8.4, 17.8, and 30.2
Java, SC 1, 2 and 3
Askari, 2000
8.5, 10.0, and 11.5
Outside Java, SC 1, 2 and 3
Askari, 2000
14.0
Outside Java
Algas, 1998, MSE, 1999
14.5
IPCC Default values
Houghton
et al.
, 1997
Land use/cover Category
MAI
(tB/ha/y)
Sdev of MAI
Lowland and hill forest formation (0-1000 m asl)
0.25
0.10
Lowland and hill logged over forest (0-1000 m asl)
6.70
1.40
Secondary regrowth
2.23
0.85
Grassland
0.00
0.00
Mountain forest (> 1000 m asl)
0.25
0.10
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
Mountain forest (> 1000 m asl)
0.25
0.10
Fresh water swamp forest
6.04
2.20
Peat swamp forest
2.32
0.85
Secondary regrowth on swampy
0.04
0.01
Mangrove forest
0.25
0.10
Industrial forest plantation
9.29
3.39
Mosaic of fruit trees, cinnamon, coffee and habitation
9.70
2.20
Smallholder rubber
3.57
1.59
Estate plantation (rubber, oil palm, coconut)
6.00
1.26
Jenis/Lokasi
Umur
(Tahun)
Kerapatan
(N/ha)
Biomas
(ton/ha)
Carbon stock
(ton/ha)
Annual carbon stock/
(ton/ha/th)
S. macrophylla
(South Sumatera)
20
1,111
405.98
202.99
10.15
A. mangium
(South Sumatera)
6
1,111
199.69
99.85
16.64
P. Canescens
(South Sumatera)
10
1,111
83.94
41.97
4.20
P. canescens
(Lampung)
25
1,666
182.57
91.29
9.40
Schima walichii
(Lampung)
25
1,666
182.92
91.46
8.38
A. moluccana
(Lampung)
25
312
406.13
203.08
6.45
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
20
20
A. moluccana
(Lampung)
25
312
406.13
203.08
6.45
Pinus merkusii
(East Java)
14
622
167.88
83.94
5.99
S. Macrophylla
(East Java)
16
533
155.03
77.51
4.84
P. falcataria
(East Java)
8
711
268.63
134.31
16.79
Gmelina arborea
(South Sulawesi)
4
1600
179.35
89.69
22.42
Pinus merkusii
(South Sulawesi)
13
977
81.60
40.80
3.14
Forest
Age of
system
(year)
Above Ground Biomass
(t ha
-1)
Location
Sources
HTI (
Gmelina arborea
)
2 – 5
45-155
Jambi
Wasrin
et al.
, 2000
HTI (
Gmelina, Acacia
, )
5 – 8
147-260
Wasrin
et al.
, 2000
HTI
5
100-225
Jambi
Tomich
et al.
, 1998
HTI
2,5
44(3.8)
Pulp trees
Palm
et al.
, 1999
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
HTI
2,5
44(3.8)
Pulp trees
Palm
et al.
, 1999
Tectona grandis
(teak)
11, 22, 41,
45, 53, 71,
87
35 , 83, 231,
263, 238, 495,
355
Cepu-Java,
destructive
sampling
Hendri
et al.
, 2001
Acacia mangium
10
58.15
Murdiyarso
et al
., 1999
Acacia mangium
9
146-189
Subanjeriji,
Hardiyanto
et al.
, 2000
• Kehutanan (LULUCF), memiliki peranan penting dalam perubahan iklim
sebagai sumber emisi dan serapan. Masih sebagai sumber emisi : Di
tingkat global 18 %, nasional 50%. Target penurunan emisi 26% tahun
2020 (G 20)
• Sumber emisi : Deforestasi, degradasi dan kebakaran, sumber serapan :
pertumbuhan (hutan alam dan hutan tanaman)
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan
Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor 16610
pertumbuhan (hutan alam dan hutan tanaman)
• Pentingnya informasi cadangan karbon (termasuk hutan tanaman) untuk
mendukung MRV mekanisme perdagangan karbon: CDM, REDD Plus,
voluntary carbon dan laporan status emisi.
• Metode penghitungan dapat dengan destruktif dan non destruktif dan
beberapa persamaan alometrik untuk hutan tanaman sudah dibangun
• Perlu data base dan manajemen data untuk data hutan tanaman,
DEPARTEMEN KEHUTANAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN Kompleks Litbang Kehutanan