• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum KomInfo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum KomInfo"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 56/ KEP/M.KOMINFO/02/2008

TENTANG

PERPANJANGAN IZIN PRINSIP PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP

PT. GLOBAL TELECOM UTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Menimbang : a. bahwa PT. GLOBAL TELECOM UTAMA merupakan bagian usaha swasta yang telah memiliki izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup berclasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 172/KEP/M.KOMINFO/11/2006 tanggal 24 Nopember 2006;

b. Bahwa PT.GLOBAL TELECOM UTAMA telah mencapai pembangunan sarana dan prasarana sekurang-kurangnya 50 % dari komitmen pembangunan tahun pertama sebagaimana dimaksud dalam izin prinsip penyelenggaraan jaringan dimaksud;

c. Bahwa PT.GLOBAL TELECOM UTAMA telah mengajukan permohonan perpanjangan izin prinsip

penyelenggaraan jaringan tetap tertutup dengan telah menyampaikan laporan pencapaian dan bukti-bukti persiapan pembangunan sarana dan prasarana;

d. Bahwa sehubungan huruf a, b dan c tersebut di atas dan setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, dipandang perlu diterbitkan perpanjangan izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup kepada PT. GLOBAL TELECOM UTAMA yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor: 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3980);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3981);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 2005 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4511);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 94 Tahun 2006;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2007;

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 4 Tahun 2001 tentang Penetapan Rencana Dasar Teknis 2000 (Fundamental Technical Plan National 2000) Pembangunan Telekomunikasi Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 43/PER/M.Kominfo/12/2007;

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor -. KM. 20 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 40/P/M. Kominfo /12/2006;

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 30 Tahun 2004;

(2)

11. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01/P/M.Kominfo/4/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 03/P/M.Kominfo/5/2005 tentang Penyesuaian Kata Sebutan Pada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri Perhubungan yang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi; Berita Acara Evaluasi perpanjangan izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT. Global Telecom Utama tanggal 8 Nopember 2007.

Memperhatikan : Berita Acara Evaluasi perpanjangan izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT. Global Telecom Utama tanggal 8 Nopember 2007.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG PERPANJANGAN IZIN PRINSIP

PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP PT. GLOBAL TELECOM UTAMA.

PERTAMA : Memberikan perpanjangan izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup kepada

Nama Perusahaan

NPWP Alamat

: : :

PT. GLOBAL TELECOM UTAMA 01.935.055.2-043.000

Graha BNS, Jl. Talang Betutu No.17 Jakarta 10230

KEDUA : Perpanjangan Izin prinsip ini berlaku untuk 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan:

a. lzin prinsip ini tidak dapat dipindahtangankan;

b. Dilarang melakukan perubahan susunan kepemilikan saham.

KETIGA : Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA mengakibatkan perpanjangan izin prinsip ini tidak berlaku.

KEEMPAT : PT. GLOBAL TELECOM UTAMA wajib melaksanakan pembangunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sekurang-kurangnya 1 Network Operation Center dan 1 Hub Station dengan target jumlah node sebagai berikut :

NO WILAYAH/KOTA TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TOTAL

1 s/d 2 : Juni 3 -. Juni 4 : Juni 5 : Juni

Mei 2008 2009 2010 2011

2008 s/d Mei s/d Mei s/d Mei s/d Mei

(node) 2009 2010 2011 2012

(node) (node) (node) (node)

1. Sumatra 5 6 6 8 12 37

2. Jawa 6 7 6 6 10 35

3. Kalimantan 4 4 5 9 11 33

4. Bali dan Nusa Tenggara

3 4 3 5 9 24

5. Sulawesi 4 5 6 8 10 33

6. Maluku 2 2 3 5 8 20

7. Papua 2 1 2 6 9 20

TOTAL 26 29 31 47 69 202

KELIMA : Dalam masa berlaku perpanjangan izin prinsip ini PT. GLOBAL TELECOM UTAMA wajib:

1. Membangun sarana dan prasarana penyelenggaraan jaringan tetap tertutup yang meliputi :

a. Penyediaan gedung untuk kantor dan instalasi perangkat dengan luas proposional;

b. Hub Station minimal 1 (satu) unit;

c. Pusat Pengendali Jaringan (Network Operation Center) minimal 1 (satu) unit sistem;

d. Perangkat remote akses minimal 26 (dua puluh enam) unit/node.

2. Menggunakan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang telah memiliki sertifikat dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dan berlabel;

3. Menyediakan infrastruktur pendukung atau apabila terkait dengan" pihak ketiga wajib menyampaikan rekaman (copy) Perjanjian Kerjasama (PKS);

4. Menyiapkan dokumen pendukung atas pembangunan sarana dan prasarana antara lain izin lokasi, IMB, kontrak sewa penyelenggaraan jaringan tetap tertutup;

5. Mendapat izin stasiun radio (ISR) untuk Spektrum Frekuensi Radio yang digunakan;

6. Melaporkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana setiap 3 (tiga) bulan kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi sejak diterbitkannya Keputusan ini;
(3)

7. Membuat/mengajukan rencana kerja (action plan) dan jadwal pelaksanaan target pembangunan sarana dan prasarana sesuai yang tertuang dalam dokumen pengajuan izin prinsip penyelenggaraan jaringan tetap tertutup;

8. Mengoptimalkan penggunaan perangkat produksi dalam negeri sepanjang memungkinkan dan tersedia.

KEENAM : a. Permohonan uji laik operasi atas setiap sistem layanan jaringan tetap tertutup yang telah disediakan sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA diajukan kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi dengan tembusan kepada Direktur Telekomunikasi sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sebelum masa berlaku izin prinsip ini berakhir;

KETUJUH

b. PT. GLOBAL TELECOM UTAMA berhak mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi atas sarana dan prasarana yang telah disediakan serta dinyatakan laik operasi.

KEDELAPAN

Untuk mendapatkan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup, PT. GLOBAL TELECOM UTAMA wajib mengajukan permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup kepada Menteri Komunikasi dan Informatika dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal diterbitkan Surat Keterangan laik Operasi.

KESEMBILAN

Dalam hal sarana dan prasarana dinyatakan tidak laik operasi, pemegang izin prinsip diberi kesempatan untuk memperbaiki sarana dan prasarana paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja dan apabila masih dinyatakan belum laik operasi diberi kesempatan kedua memperbaiki sarana dan prasarana paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sepanjang izin prinsip ini masih berlaku.

KESEULUH

Setelah memiliki Izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT.GLOBAL TELECOM UTAMA wajib memulai layanan komersial selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya izin peyelenggaraan dimaksud. KESEBELAS

PT. GLOBAL TELECOM UTAMA dilarang melakukan kegiatan operasional penyediaan jaringan tetap tertutup

sebelum memiliki izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup.

KEDUABELAS

Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Diktum dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

KETIGABELAS

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA

Pada Tanggal : 25 FEBRUARI 2008

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MOHAMMAD NUH

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : 1.

2. 3.

Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi;

Referensi

Dokumen terkait

Sekalipun kebebasan pers yang telah disediakan legitimasi hukumnya, realitasnya berkembang suatu model kepemilikan media secara dominan dalam kontestasi politik

Kondisi lingkungan sekolah memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran Geografi karena lingkungan sekolah memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan

menghitung persentase pemenuhan permohonan pasang baru untuk setiap tahun dengan cara mengagregasikan statistik per bulan menjadi statistik per tahun sesuai dengan

Latar belakang masalah penelitian ini bahwa sebagian besar Kota Banjar adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) namun hanya Alun-alun ini yang merupakan satu- satunya

“Rasa hormat kami juga buat ketua Bawaslu Sumatera Utara Syafrida, S.H., serta rasa bangga dan hormat kami buat Walikota Padangsidimpuan, juga seorang aktifis yang

Banyaknya APD Kabupaten Siak, kebijakan program rumah layak huni yang mana tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ditetapkan, dan terjadi ketidak adilan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi

Maka peneliti perlu menggantinya dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan harapan siswa lebih tertarik serta mendapat permasalahan yang baru dengan format yang baru pula, hal ini