• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132010057 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132010057 BAB III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical

atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada

penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh

signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti (Azwar, 1997).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, yang

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan keterkaitan antara

suatu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian

korelasional ini untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal

dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2

Suruh.

3.2. Subyek Penelitian 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 141 siswa. Adapun

(2)

Tabel 3.1

Jumlah Populasi yang Digunakan

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah siswa kelas VII A sebanyak 36

siswa, siswa kelas VII B sebanyak 36 siswa, siswa kelas VII C sebanyak 33

siswa, dan siswa kelas VIID sebanyak 36 siswa dengan jumlah total 141 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah sebagian dari populasi itu.

Populasi itu misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah pegawai pada

organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.

Margono (2010) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari

populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII sejumlah 141 siswa.

Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Kelas Jumlah Siswa

VII A 36

VII B 36

VII C 33

VII D 36

(3)

Tabel 3.2

Jumlah Sampel yang Digunakan

Dari tabel di atas jumlah siswa kelas VII A sebanyak 36 siswa, siswa

kelas VII B sebanyak 36 siswa, siswa kelas VIIC sebanyak 33 siswa, dan siswa

kelas VIID sebanyak 36 siswa dengan jumlah total 141 siswa.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian

ini ditetapkan variabel penelitian sebagai berikut: variabel bebas (independent

variable) adalah Komunikasi Interpersonal (X), sedangkan yang menjadi

variabel terikat (dependent variable) adalah Respon Terhadap Konflik Antar

Pribadi (Y).

Hubungan variabel independent dan variabel dependent digambarkan

(4)

3.4. Definisi Operasional

Dalam bagian ini disampaikan definisi operasional variabel penelitian

yang menjadi batasan-batasan dalam variabel penelitian agar tidak terjadi

kesesatan dalam menentukan alat pengumpul data sehingga terhindar dari salah

pengertian mengenai data-data yang dikumpulkan. Sesuai masalah penelitian ini,

variabel yang akan diteliti adalah konflik antar pribadi siswa dan komunikasi

interpersonal.

3.4.1. Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Respon terhadap konflik antar pribadi adalah tanggapan atau reaksi

terhadap suatu pertentangan antara dua pihak atau lebih dikarenakan

ketidaksesuaian pendapat, ketidakselarasan tujuan-tujuan yang dapat

menimbulkan perselisihan diantara pihak-pihak tersebut.

3.4.2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah kemampuan menyampaikan pesan

berupa pikiran atau gagasan baik verbal maupun non verbal yang melibatkan

interaksi antara pengirim dan penerima pesan dan ada kesempatan untuk

melakukan umpan balik.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data berupa skala

sikap respon terhadap konflik antar pribadi dibuat berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Pickering (2001) yang pernah diujicobakan oleh Yantyarso

(5)

yang dikemukakan oleh DeVito (2011) yang pernah di ujicobakan oleh

Rochmadi (2013) dan telah dimodifikasi oleh penulis.

3.5.1. Persiapan Skala Sikap Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi Skala sikap respon terhadap konflik antar pribadi ini adalah instrumen

berdasarkan teori Pickering (2001) yang pernah diujicobakan oleh peneliti

sebelumnya Yantyarso (2005).

Adapun kisi-kisi skala sikap konflik antar pribadi adalah seperti tabel 3.3

di bawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Skala Sikap Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Aspek Indikator Nomor Item

(6)

Skala sikap respon terhadap konflik antar pribadi ini terdiri dari 50 item

pernyataan yang terbagi menjadi 4 aspek, yakni aspek Keinginan untuk dihargai

dan diperlakukan sebagai manusia, aspek keinginan untuk memegang kendali,

aspek keinginan memiliki harga diri, dan aspek keinginan untuk konsisten. Skala

sikap konflik antar pribadi ini memiliki 4 alternatif jawaban. Penilaian item

favorable bergerak dari skor 4 (Sangat Sesuai), 3 (Sesuai), 2 (Tidak Sesuai), 1

(Sangat Tidak Sesuai). Sedangkan penilaian item unfavorable bergera dari skor 1

(Sangat Sesuai), 2 (Sesuai), 3 (Tidak Sesuai), 4 (Sangat Tidak Sesuai).

3.5.2.Persiapan Skala Sikap Komunikasi Interpersonal

Skala sikap komunikasi interpersonal ini adalah instrumen yang pernah

diujicobakan oleh Rochmadi (2013) dan telah dimodifikasi oleh penulis. Skala

sikap komunikasi interpersonal penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek

yang dikemukakan oleh DeVito (2011), yaitu keterbukaan, empati, dukungan,

kepositifan dan kesamaan.

Adapun kisi-kisi skala sikap kepercayaan diri adalah seperti tabel 3.4 di

bawah ini:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Skala Sikap Komunikasi Interpersonal

Aspek Indikator Nomor Item

Favorable Unfavorable

Keterbukaan 1. Kebersatuan

2. Manajemen interaksi 1,2,5,6,11,32 9,12,30,45

Empati 1. Empati

(7)

Sikap Mendukung 1. Sikap mendukung

2. Orientasi pihak lain 8,20,21,27,28 14,15,22,24,29

Sikap Positif 1. Sikap positif

2. Daya ekspresi 10,17,18,37,38 16,25,26,35,36

Kesetaraan 1. Kesetaraan

2. Kepercayaan diri 42,44,46,49,50 39,40,47,41,43

Jumlah 25 25

Skala sikap komunikasi ini terdiri dari 50 item pernyataan yang terbagi

menjadi 5 aspek, yakni aspek keterbukaan, aspek empati, aspek sikap

mendukung, aspek sikap positif, dan aspek kesetaraan. Skala sikap komunikasi

interpersonal ini memiliki 4 alternatif jawaban. Penilaian item favorable

bergerak dari skor 4 (Sangat Sesuai), 3 (Sesuai), 2 (Tidak Sesuai), 1 (Sangat

Tidak Sesuai). Sedangkan penilaian item unfavorable bergera dari skor 1 (Sangat

Sesuai), 2 (Sesuai), 3 (Tidak Sesuai), 4 (Sangat Tidak Sesuai).

3.5.3.Pelaksanaan Uji Coba

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan

uji coba terhadap instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas skala

sikap yang digunakan. Uji coba skala sikap dilaksanakan kepada 30 siswa kelas

VII A SMP Negeri 2 Suruh pada tanggal 25 Januari 2014.

3.6.Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 3.6.1. Perhitungan Validitas

Arikunto (2006) menjelaskan, yang dimaksud dengan validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

(8)

digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011).

Untuk mengukur validitas dari skala sikap komunikasi interpersonal dan

konflik antar pribadi, peneliti menggunakan rumus statistic Corected item–total

correlatiaon pada program SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

Release 16.0 for Windows.

Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1987)

yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji

dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Kriteria untuk

menentukan validitas item menurut Ali, adalah sebagai berikut:

1. 0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas

2. 0,21-0,40 : validitas rendah

3. 0,41-0,60 : validitas sedang

4. 0,61-0,80 : validitas tinggi

5. 0,81-1,00 : validitas sempurna

Setelah dilakukan perhitungan validitas didapatkan nilai validitas terkecil

dari skala sikap komunikasi interpersonal adalah 0,209, sedangkan pada skala

sikap respon terhadap konflik antar pribadi adalah 0,210. Merujuk pada

ketentuan menurut Ali (1987) dari hasil uji validitas yang telah didapat, maka

dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item skala sikap komunikasi interpersonal

(9)

3.6.2. Perhitungan Reliabilitas

Sugiyono (2011) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian

validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid umumnya

pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan.

Terkait dengan hasil yang telah didapatkan, tolok ukur reliabilitas yang

dipakai didasarkan pada interpretasi nilai r menurut Sutrisno Hadi (dalam

Padmomartono, 2003) sebagai berikut:

1. Nilai r 0,80 – 1,00 : tinggi

2. Nilai r 0,60 – 0,79 : cukup

3. Nilai r 0,40 – 0,59 : agak rendah

4. Nilai r 0,20 – 0,39 : rendah

5. Nilai r 0,00 – 0,19 : sangat rendah

Uji reliabilitas terhadap skala sikap komunikasi interpersonal dan skala

sikap konflik antar pribadi dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpa pada

program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Release 16.0 for

Windows dengan hasil sebagai berikut :

Komunikasi Interpersonal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(10)

Dari uji reliabilitas 50 item pernyataan dalam skala sikap komunikasi

interpersonal ini diperoleh angka koefisien Alpha = 0,892 artinya reliabilitas

instrumen komunikasi interpersonal ini berada pada kategori tinggi, sehingga

instrumen ini layak digunakan untuk penelitian.

Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.921 50

Dari uji reliabilitas 50 item pernyataan dalam skala sikap respon terhadap

konflik antar pribadi ini diperoleh angka koefisien Alpha = 0,921 artinya

reliabilitas instrumen konflik antar pribadi ini berada pada kategori tinggi,

sehingga instrumen ini layak digunakan untuk penelitian.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik Corellate Kendall Tau b yang terdapat dalam program

SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for Windows Release 16.0

karena koefisien korelasi rank (peringkat) kendall merupakan suatu nilai yang

menunjukkan derajat asosiasi atau korelasi antara 2 himpunan variabel dalam

sebuah penelitian yang telah disusun berdasarkan peringkatnya.

Dalam penelitian ini kategorisasi koefisien korelasi ditentukan

(11)

Tabel 3.5

Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1.000 Sangat Kuat

Tabel di atas digunakan sebagai pedoman untuk dapat memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi yang telah ditemukan masuk pada kategori

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Skala Sikap Komunikasi Interpersonal
Tabel di atas digunakan sebagai pedoman untuk dapat memberikan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tabel 2 menunjukan Kadar Bunuh Minimal (KBM) yaitu pada konsentrasi ekstrak etanol daun sirih merah 25%, yang dilihat dari tidak adanya pertumbuhan bakteri

yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara pendidikan penderita

(1) Izin usaha Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, Pengelola Sentra Dana Berjangka, dan izin Wakil Pialang Berjangka, Wakil

(2) Laporan tindak pidana Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diteruskan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 1 x 24 (satu

Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran langsung menggunakan Google SketchUp dapat meningkatkan pemahaman siswa dan ketuntasan klasikal tentang konsep jarak

Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk semakin meningkatkan kualitas pelatih karate di Indonesia yang memiliki kemampuan praktis dan ilmu keolahragaan (sports science) yang

Bab III berisi tentang proses pembelajaran biola pada remaja di Gereja Pugeran yang meliputi pelaksanaan pembelajaran, materi yang harus diajarkan, cara

Belajar, bermain adalah masa pertumbuhan yang dilalui oleh anak- anak. Pelaksanaan kegiatan bermain maupun belajar untuk anak diperlukan dorongan yang membuat kegiatan