• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hajjah Inneke Koesherawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hajjah Inneke Koesherawati"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hajjah Inneke Koesherawati:

Jilbab Tidak Menghambatnya Dalam Berkarier

Tepuk tangan membahana di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, ketika Hajjah Inneke Koesherawati benar-benar tampil dalam acara Milad Muhammadiyah ke-92 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti janji panitia Milad, Inneke Koesherawati benar-benar menjadi MC (Pengarah Acara) dalam acara Kesenian yang digelar dalam acara Milad tersebut.

Inneke Koesherawati sendiri merasa mendapat penghormatan menjadi MC dalam acara tersebut yang dihadiri puluhan ribu warga Muhammadiyah yang berasal dari lima daerah Kabupaten/Kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan bahkan juga ikut hadir dalam acara ini warga Muhammadiyah dari Pacitan Jawa Timur dan sejumlah daerah dari Jawa Tengah. Inneke kagum terhadap semangat warga Muhammadiyah dari yang anak-anak sampai yang tua sekalipun ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut Inneke tampil berjilbab dengan kombinasi warna biru tua dan muda. Inneke tampil percaya diri dengan jilbabnya Bahkan menceritakan kenapa ia berjilbab. Pengalaman rohani ini dimulainya saat berkunjung ke salah seorang temannya. Ternyata keluarga temannya yang kaya raya ini tetap hidup sederhana, meski kekayaan melimpah. Bahkan mereka juga melaksanakan shalat jamaah, amaliah yang sangat jarang dilakukan oleh keluarga kaya di Jakarta. “Saya jadi malu,” kata Inneke, proses inilah yang kemudian membawanya hidup beragama yang lebih khusuk dan mengantarkannya memakai jilbab.

Tak ada keraguan buat Inneke Koesherawati ketika memutuskan untuk mengenakan jilbab setahun lalu. Prosesnya mengalir bagaikan air. Buat artis sinetron nan cantik ini, keputusan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat. "Di bulan Ramadan tahun 1421 lalu, kesadaran aku untuk memakai jilbab tiba-tiba tumbuh. Saat itu aku sadar bahwa aku belum melakukan apa-apa dalam ibadah. Salat aja hanya numpang lewat," ujar pemeran sinetron Pada-Mu Aku Bersimpuh ini.

Kesadaran itu tampaknya membuka mata hati mantan bintang film panas ini untuk melakukan introspeksi diri. Sejak saat itu pula artis berusia 26 tahun ini mulai berpikir untuk belajar agama. "Saya belajar agama mulai dari nol. Aku mulai belajar salat dengan benar," katanya. Keyakinan Inneke bahwa Allah Maha Pemurah semakin mendalam. Karena dengan ibadah yang asal-asalan saja, menurut Inneke, dirinya diberi rezeki yang melimpah. "Saya merasa, saya sangat tak tahu berterima kasih kepada-Nya," kata artis ini.

Artis kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975, itu juga tak khawatir kariernya akan terganggu karena memakai jilbab. Hanya saja, pada awal-awal, Inneke sempat bingung oleh kegiatan syuting yang harus dilakoninya. Inneke mengaku pernah membuka jilbab saat syuting, karena sudah terikat kontrak. "Tapi lama-lama saya malu sendiri, kenapa demi materi saya harus buka jilbab?" katanya. Dan sejak saat itu, Inneke tak lagi menerima tawaran main sinetron yang mengharuskan membuka jilbab.

Tapi, rezeki Inneke rupanya masih tetap cerah. Buktinya, salah satu rumah produksi memberi peluang padanya untuk main di sinetron Ramadan yang bertajuk Pada-Mu Aku Bersimpuh. Tak hanya itu. Selama Ramadan, ia menerima job sebagai presenter acara Ramadan di sebuah stasiun televisi swasta. "Ternyata, Allah membuka jalan buat aku lebar-lebar. Maka itu, saya tak takut kehilangan pekerjaan karena jilbab ini. Karena, saya yakin rezeki sudah diatur oleh-Nya," ia menandaskan. Dan Ramadhan 1442 ini, ia mendapatkan penghargaan dari MUI.

Penghargaan yang diterima bintang sinetron, iklan dan presenter Inneke Koesherawati sebagai Pembawa Acara Terpuji versi Majelis Ulama Indonesia (MUI), diakuinya tidaklah disangka-sangka. Apalagi bermimpi dapat wangsit. "Ini bagi saya benar-benar suprise. Saya nggak nyangka bakalan dapat anugrah seperti ini. Mimpi juga kagak," katanya sumringah usai menerima penghargaan tersebut dalam acara "Penyerahan Anugerah Syiar Ramadhan 1442 H" yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (10/1) .

Penghargaan yang diterima inilah, ujar wanita kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975, membuatnya makin mantap berkiprah di dunia hiburan, meski harus mengenakan jilbab. Selama ini, katanya, orang salah menduga bahwa jilbab akan menghambatnya dalam berkarier di dunia yang selama ini digelutinya. “Insya Allah aku tak akan pernah melepaskan jilbab apapun yang terjadi. Aku sekarang malah makin mantap. Tak usah takut berada di jalanNYA. Godaan memang bisa muncul kapan saja, tapi itu bisa diatasi asal kita punya kemauan untuk mengatasinya," tegasnya mantap. Keputusan berani mengenakan jilbab, ketika kariernya di posisi atas, setidaknya telah berbuah hasil. Makanya, dengan lantang pula peraih Gadis Sampul Berbakat Tahun 1990 ini mengatakan, "Berjilbab bukan halangan untuk tetap berkarya," tandas pemilik tinggi badan 168 cm ini.

(2)

sinetron tidak berjilbab, itu semuanya dijalankannya dengan menggunakan wig. Satu ijtihad tersendiri baginya, karena ia sudah menandatangani kontrak. (ton/lut)

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Pada perancangan produk charger station yang ditinjau dari aspek material, dapat disimpulkan bahwa penggunaan material pada produk outdoor masih banyak

Berikan contoh ilmu Fardhu Ain dan Ilmu Fardhu Kifayah yang terdapat di dalam peta di atasi. (2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar hampir memenuhi kriteria- kriteria yang

1) Pola pergerakan yang dihasilkan menunjukkan bahwaindikasi dekonsentrasi telah terjadi. Semua pola pergerakan yang dihipotesakan terjadi dalam studi ini. Pola pergerakan yang

Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir

[r]

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan pertolongan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Faktor

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh risiko valuta asing dan risiko pasar terhadap profitabilitas dengan studi pada bank devisa yang terdaftar di