• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Stratejik pertemuan 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Stratejik pertemuan 13"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

S T R A T E G I C M A N A G E M E N T & B U S I N E S S P O L I C Y : A C H I E V I N G S U S T A I N A B I L I T Y 12 T H E D I T I O N W H E E L E N , T . L . A N D J . D . H U N G E R

M anajemen Stratejik

Pertemuan Ketigabelas

Evaluasi Dan Pengendalian

(2)

Outline

Evaluasi dan Kontrol dalam Manajemen Stratejik Mengukur Kinerja

Sistem I nformasi Stratejik

Permasalahan dalam Mengukur Kinerja

(3)

Evaluasi Dan Kontrol Dalam M anajemen Stratejik

Evaluasi dan kontrol memastikan bahwa perusahaan

mencapai apa yang telah ditetapkan dengan membandingkan

kinerja dengan hasil yang diinginkan dan melakukan

tindakan korektif yang diperlukan.

Proses ini dapat dilihat dengan lima tahapan :

M enentukan apa yang akan diukur. M enetapkan standar kinerja.

M engukur kinerja aktual.

M embandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja. Mengambil tindakan korektif.

(4)
(5)

Evaluasi Dan Kontrol Dalam M anajemen Stratejik

(6)

Mengukur Kinerja

Pengukuran yang tepat

Kinerja adalah hasil akhir dari suatu aktifitas.

Steer ing Contr ol – mengukur variabel yang mempengaruhi profitabilitas masa depan. Contohnya :

1. Biaya per penumpang (maskapai penerbangan)

2. Rasio tur nover persediaan (retail)

(7)

Mengukur Kinerja

Tipe-tipe kontrol

Kontrol output – menentukan apa yang akan dicapai dengan memfokuskan pada hasil akhir.

Kontrol perilaku – menentukan bagaimana sesuatu dilakukan

melalui kebijakan, peraturan, prosedur operasi standar (SOP), dan dari supervisor.

Kontrol input – menekankan pada sumber daya.

(8)

Mengukur Kinerja

Activity Based Costing – mengalokasikan biaya langsung dan tidak langsung untuk lini produk individu berdasarkan aktivitas nilai tambah hingga menjadi suatu produk.

Memungkinkan akuntan untuk membebankan biaya lebih akurat karena lebih tepat mengalokasikan overhead.

Manajemen Risiko Perusahaan, proses terintegrasi untuk mengelola ketidakpastian baik negatif atau positif

mempengaruhi pencapaian tujuan.

I dentifikasi risiko menggunakan analisis skenario, brainstorming, atau melakukan penilaian risiko.

M emeringkat risiko, menggunakan beberapa skala dampak dan kemungkinan.

(9)

Mengukur Kinerja

Pengukuran Utama Pada Kinerja Perusahaan

Return On I nvestmen (ROI ) Earning Per Share (EPS) Return On Equity (ROE) Operating Cash Flow

Free Cash Flow

(10)

Mengukur Kinerja

Pengukuran Popular dari Perusahaan I nternet.

Pengukuran Non-Keuangan Stickiness

Eyeballs Mindshare

(11)

Mengukur Kinerja

(12)
(13)

Mengukur Kinerja

Shareholder Value – present value dari aliran arus kas yang diantisipasi dari bisnis ditambah nilai perusahaan jika dilikuidasi.

Economic Value Added (EVA) – mengukur perbedaan antara nilai-nilai pra strategi dan post strategi untuk bisnis.

EVA = After Tax I ncome – total annual cost of capital.

Market Value Added (M VA) mengukur perbedaan antara nilai pasar perusahaan dan modal yang diberikan dari pemegang saham dan kreditur.

M engukur estimasi pasar saham dari net present value dari proyek masa lalu dan investasi modal projek yang diharapkan.

(14)

Mengukur Kinerja

Balanced Score Card – menggabungkan pengukuran finansial yang menggambarkan hasil dari tindakan yang sudah diambil dengan pengukuran operasional pada kepuasan konsumen, proses internal, dan inovasi perusahaan dan aktivitas peningkatan.

Finansial Pelanggan

(15)

Mengukur Kinerja

Mengevaluasi Manajemen Puncak dan Dewan Direksi

Chairman-CEO Feedback I nstrumen M anagement Audit

Strategic Audit

(16)

Mengukur Kinerja

Pengukuran Utama Kinerja Divisi dan Fungsional

Pusat Tanggung Jawab (Responsibility Center) – digunakan untuk melakukan isolasi suatu unit sehingga bisa dievaluasi secara terpisah dari perusahaan.

Pusat Standar Biaya Pusat Pendapatan Pusat Pengeluaran Pusat Profit

(17)

Mengukur Kinerja

Benchmarking – Proses berkesinambungan dalam mengukur

produk, jasa dan praktik terhadap pesaing terberat atau perusahaan tersebut diakui sebagai pemimpin industri.

1. I dentifikasi area atau proses yang akan dinilai.

2. Temukan pengukuran perilaku dan output.

3. M emilih pesaing yang bisa diakses dalam menggunakan praktik

terbaik.

4. Menghitung perbedaan yang terjadi antara pengukuran kinerja

perusahaan dan pesaing serta menentukan mengapa terjadi perbedaan tersebut.

5. M engembangkan program taktis untuk menutup kesenjangan

kinerja.

6. I mplementasikan program dan bandingkan hasilnya.

(18)

Mengukur Kinerja

I su Pengukuran I nternasional

Umumnya menggunakan teknik pengukuran yang luas.

Return on investment.

Analisis Penganggaran ( Budget Analysis) Perbandingan historis.

Transfer Pricing I nternasional.

Hambatan dalam Perdagangan I nternasional.

1. Perbedaan Standar untuk Produk dan Jasa

Keamanan/ Lingkungan Efisiensi Energi

Prosedur testing

2. Pemalsuan/ Pembajakan

3. Kontrol dan Sistem Reward

(19)

Sistem I nformasi Strategis

Enterprise Resource Planning (ERP) – menyatukan semua kegiatan utama perusahaan dalam satu modul software yang menyediakan akses cepat di seluruh organisasi.

Radio Frequency I dentification (RFI D) – sebuah teknologi penandaan elektronik yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi supply chain.

Dukungan Divisional dan Fungsional Sistem I nformasi – digunakan untuk mendukung, memperkuat, atau

memperbesar strategi bisnis melalui sistem pendukung keputusan (Decision Support System).

(20)

Permasalahan Dalam M engukur Kinerja

Kurangnya tujuan yang dapat terukur atau standar kinerja. Ketidakmampuan untuk menggunakan sistem informasi untuk menyediakan informasi yang valid dan tepat waktu. Orientasi Jangka Pendek – manajer hanya

mempertimbangkan taktik saat ini atau isu operasional dan mengabaikan isu strategi jangka panjang.

Kurangnya waktu

(21)

Permasalahan Dalam M engukur Jangka Panjang

Goal Displacement – Kebingungan awal dengan akhir.

Perilaku Substitusi – ketika orang menggantikan aktivitas yang tidak mengarah pada pencapaian tujuan kepada

kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan karena kegiatan yang salah dihargai.

Supoptimisasi – saat unit mengoptimalkan pencapaian tujuannya adalah untuk merugikan organisasi secara keseluruhan.

(22)

Panduan Untuk M elakukan Kontrol Yang Tepat

Kontrol hanya melibatkan jumlah minimum informasi yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang dapat

diandalkan (80/ 20)

Kontrol harus memantau hanya kegiatan yang berarti dan hasil terlepas dari kesulitan pengukuran.

Kontrol harus tepat waktu sehingga tindakan korektif dapat diambil sebelum segalanya terlambat.

Tujuan jangka panjang dan jangka pendek harus digunakan. Kontrol harus bertujuan menunjukkan dengan pengecualian yang tepat.

(23)

M anajemen I nsentif Strategis

Weighted-factor method

Long-term evaluation method Strategic funds method

(24)

M anajemen I nsentif Strategis

Efektif berarti mencapai hasil melalui sistem reward yang mengkombinasikan semua tiga pendekatan.

Memisahkan dana strategis dari dana jangka pendek.

M engembangkan tabel faktor tertimbang untuk setiap SBU. Mengukur kinerja berdasarkan :

Profit sebelum pajak (Pendekatan Dana Strategis) Faktor Tertimbang

(25)

M anajemen I nsentif Strategis

(26)

Referensi

Dokumen terkait

1. Manusia tidak suka tunduk pada kemauan sewenang-wenang dari orang lain. Perkembangan moral yang tertinggi pun begitu pula pengertian yang tinggi tentang peradilan

Menimbang, bahwa kehendak dan pengetahuan akan hubungan antara perbuatan dengan akibat yang akan muncul sudah diketahui oleh para terdakwa sebelum melakukan perbuatannya

Dalam penelitian ini data diperoleh dari kantor Bursa Efek Indonesia ( BEI ) cabang Riau di jalan jendral sudirman no 73 pekanbaru dan situs resminya

Sesuai dengan analisa yang telah dilakukan pada masing masing alternatif penempatan jembatan, didapatkan hasil sebagai berikut: kondisi eksisting derajat kejenuhan

Jelaskan tujuan umum dari evaluasi atau analisis terhadap sistem surveilens ini.Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui kelemahan suatu sistem surveilens.Bila

Berdasarkan Peraturan Bupati Lamandau Nomor 9 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau, Satuan Polisi Pamong Praja

Kejahatan Antara Norma dan Realita, Raja Grafindo, Jakarta, 2007, hlm 31... beratkan pada keterangan saksi. Tetapi pada kasus yang menimpa penyandang disabilitas di

NUR Kabupaten Tanggamus 22 DHARLINDA SURI Kabupaten Lampung Timur 23 ASRI NURDIATI Kabupaten Lampung Timur 24 NIGAWATI Kabupaten Lampung Timur 25 ASNIATI HIMPAUDI