• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN KEBIDANAN JKN feb 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAYANAN KEBIDANAN JKN feb 4"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Tatalaksana Pelayanan

Kebidanan

di Era

BPJS

dr. Donni Hendrawan, MPH Ka. BPJS Kesehatan Cabang Utama Yogyakarta

(2)

UU no 40/2004

Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional

berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan prinsip Ekuitas

* Ekuitas: Kesetaraan memperoleh manfaat & akses

Pasal 19

Asuransi

: Pemindahan resiko kepada pihak ke-3

melalui pembayaran iuran

+

Sosial

: Wajib, Nirlaba,

Subsidi silang, Manfaat medik

• Peserta jelas (Nama, alamat)

• Membayar dahulu baru mendapat manfaat

• Resiko ketidakpastian

• Besaran iuran sesuai daya beli dan minat masyarakat • Penentuan besaran iuran

(3)

1

Sustainibilitas Program• Optimalisasi pendapatanKendali mutu dan biaya

2

Fokus pada kebutuhan peserta

Menjamin peserta mendapatkan pelayanan

yang dibutuhkan secara efektif dan efisien

3

Tatakelola yang baik (GCG)• Kehati-hatian dan transparansi

Pengelolaan tantangan dan resiko dengan baik

Aspek

Krusial

(4)

Kebijakan Teknis

N o

Ketentuan Perihal Keterangan

1 Peraturan Pemerintah

No. 101 Tahun 2012 Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Daftar peserta → KemensosUpdate per 6 bulan

2 Peraturan Presiden

Nomor 12 Tahun 2013 Jaminan Kesehatan Tatakelola JKN

3 KepMenkes

Nomor 455/Menkes/ 2013

Assosiasi Faskes Asossiasi faskes yang berwewenang melakukan nego tarif

4 Permenkes

(5)

Kebijakan Teknis

N o

Ketentuan Perihal Keterangan

5 Permenkes

No. 71/Menkes/ 2013 Pelayanan Kesehatan JKN Tatakelola JKN 6 Peraturan Presiden

Nomor 86Tahun 2013 Pengenaan Sanksi Administratif Kewajiban BU untuk ikut JKN

7 Surat Edaran Menkes No.

HK/Menkes/31/I/2014

Pelaksanaan standar tarif pelayanan

kesehatan

Petunjuk teknis lanjutan

8 Surat Edaran Menkes No.

HK/Menkes/32/I/2014

Pelaksanaan pelayanan

(6)

Dinamika JKN

Fokus pada penguatan pelayanan primer sebagai gatekeeper:

1. Kapasitas dan kompetensi klinis yang terstandar 2. Kecukupan dan kesesuaian pola pembayaran 3. Continous Medical Education

4. Dukungan IT terintegrasi

Fokus pada penguatan rujukan berjenjang:

1. Pembenahan sebaran dan kapasitas faskes lanjutan (regionalisasi) 2. Kecukupan dan kesesuaian pola pembayaran

3. Dukungan IT terintegrasi

Peningkatan upaya promotif preventif

Pembenahan regulasi

Peningkatan monev

(7)

Model Implementasi

4. Organisasi profesi 5. Manajemen sistem

kesehatan 6. SIM

7. Dukungan Pengetahuan 8. Aksessibilitas 9. Model & besaran

pembayaran

10.Cakupan populasi

11.Tata kelola

1. Pola & Tata cara pelayanan

2. Aspek teknis pelayanan medis

Struktur/ Input Proses

Luaran/Outcome 1. Pelayanan

terstandar 2. Pemantauan

performa faskes Output

1. Kepuasan peserta dan provider

2. Perbaikan status kesehatan: KGD, Cholesterol

(8)

Pasal 2

(1) Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dr 3 tingkatan yaitu:

pelayanan kesehatan tingkat pertama; pelayanan kesehatan tingkat kedua dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga

(2) Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar yg diberikan oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas perawatan, praktik perorangan, klinik

pratama, klinik umum dibalai / lembaga pelayanan kesehatan dan Rumah Sakit Pratama

(3) Dalam keadaan tertentu bidan atau perawat dapat memberikan

pelayanan tingkat pertama sesuai peraturan perundang-undangan yg berlaku .

(4) Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter gigi

spesialis yg menggunakan pengetahuan danh teknologi kesehatan spesialistik

(5) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pelayanan kesehatan subspesialistik yang dilakukan oleh dokter subspesialis dan dokter

gigi subspesialis yg menggunakan pengetahuan danh teknologi kesehatan subspesialistik

(9)
(10)

Dasar penetapan

Jejaring 1

(11)

Dokter Praktik Puskesmas Klinik Pratama

SIP Surat ijin operasional Surat ijin operasional NPWP SIP Dokter, Apoteker,

Tenaga Medis lainnya SIP Dokter, Apoteker, Tenaga Medis lainnya PKS dengan

jejaring

PKS dengan jejaring PKS dengan jejaring NPWP

Surat pernyataan

kepatuhan Surat pernyataan kepatuhan Surat pernyataan kepatuhan

Syarat Kerjasama

Permenkes 71/2013 pasal 6

*Khusus Bidan/Perawat:

(12)

a. Di daerah tidak ada

Dokter

Ditetapkan oleh Dinas Kesehatan

a. Sebagai Faskes tingkat pertama  kapitasi  Rujukan ke Dokter/Drg, kecuali Kondisi darurat /khusus

b. Sbg pelayanan Maternal/Neonatal  Paket diluar kapitasi

b. Di daerah ada Dokter

Sebagai jejaring  ANC, PNC dan KB Tmsk paket

kapitasi Puskesmas, Klinik Pratama

Persalinan diluar kapitasi

(13)

Pusk. tanpa dokter umum  Rp. 3.000

Pusk. 1 dokter umum , tnp dokter gigi  Rp. 4.000Pusk. 1 dokter umum, 1 dokter gigi Rp. 5.000

Pusk. >1 dokter umum, tnp dokter gigi  Rp.

5.500

Pusk. >1 dokter umum, 1 dokter gigi  Rp.6.000

Tepat 1 Januari kapitasi dibayarkan :

Klinik tanpa dokter gigi /praktik perseorangan 

Rp. 8.000

Klinik dengan dokter gigi  Rp.10.000Dokter Gigi mandiri  Rp. 2.000

Bidan didaerah terpencil  Rp. 8.000 (minimal

untuk 1000 jiwa)

Besaran Kapitasi

(14)

NO JENIS PELAYANAN TARIF (Rp) 1 Pemeriksaan ANC* 25.000

2 Persalinan pervaginam normal 600.000

3 Penanganan perdarahan paska keguguran,

persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar

750.000

4 Pemeriksaan PNC/neonatus* 25.000

5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis.

placenta manual) 175.000

6 Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal

125.000

7 Pelayanan KB pemasangan*: - IUD/Implant

- Suntik

100.000

15.000

8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000

Tarif Pelayanan

KIA

Non Kapitasi

(15)

1. Pelaksanaan kerjasama antara Faskes primer dengan bidan sebagai jejaring sebaiknya diatur dalam Kesepakatan bersama yang diketahui oleh Dinas Kesehatan sebagai pembina wilayah

2. Masa perjanjian kerja sama berlaku 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua pihak.

3. Bidan harus memiliki SIKB atau SIPB

(16)

Hal-hal yang harus tertuang

dalam kontrak

a. Jenis pelayanan yang dapat diberikan oleh Bidan dan waktu pelayanan; jenis pelayanan disini sebaiknya cukup rinci dan jelas

b. Jenis pelayanan yang tidak ditanggung c. Besaran tarif pelayanan kesehatan

d. Mekanisme pemberian pelayanan kepada peserta e. Mekanisme pembayaran pelayanan

f. Proses jaga mutu

g. Tanggungjawab finansial para pihak

(17)

Hal Penting Kepesertaan

Need vs Demand

Pendaftaran kepesertaan

Banyak masyarakat hanya mendaftarkan diri ketika akan atau

sedang membutuhkan (Adverse Selection) : Perpres no 71/2013 → pasal 11

Setiap orang wajib mendaftarkan diri beserta keluarganya

Bagaiamana kalo peserta berhenti mengiur : Perpres no

71/2013 pasal 17 :

Denda bagi keterlambatan mengiur

PPU: Denda (2% x tunggakan 3 bulan) + Total tunggakan

PBPU/BP: Denda (2% x tunggakan 6

bulan) + Total tunggakan

Penghentian manfaat:

PPU: Setelah 3 bulan menunggak

PBPU/BP: Setelah 6 bulan menunggak

(18)

Hal Penting Kepesertaan

Need vs Demand

Anggapan umum: Semua peserta Jamkesmas otomatis menjadi

PBI

Perpres no 101/2012 dan Perpres no 12/2013: PBI ditetapkan

Kemensos

SE Menkes no HK/Menkes/31/I/2014 : Bayi baru lahir dari peserta

PBI otomatis dijamin

Penjaminan terhadap Peserta eks

Jamkesmas

Pemahaman Harus tukar kartu bagi peserta JPK eksisting

Anggapan umum: Harus tukar kartu , harus registrasi ulangTidak perlu registrasi ulang, kartu lama masih berlaku

Khusus eks Jamsostek: Kartu lama berlaku bila BU sudah

registrasi ulang

Khusus eks Jamkesmas: Kartu lama berlaku bila namanya masih

(19)

Masalah Kepesertaan

Need vs Demand

Penjaminan terhadap

Anggapan umum: Semua peserta Jamsostek otomatis menjadi

PBI

Perpres no 71/2013 → pasal 6

Pentahapan badan usaha untuk mendaftarkan pesertanya

BU Pemerintah, BU non Pemerintah kategori Besar, Menengah dan kecil: Paling lambat akhir 1 Januari 2015

Usaha Mikro: Paling lambat 1 Januari 2016

Bu yang dijamin yang sudah registrasi ulangPeserta LHK mendaftar sebagai peserta mandiri

(20)

Hal Penting

Pelayanan

Pelayanan primer

1. Pola kerjasama dengan bidan sebagai jejaring dari faskes primer

Bidan sebagai jejaring dapat bekerjasama

dengan 1 faskes induk baik puskesmas, dokter praktik perorangan atau klinik pratama

Khusus Bidan Pemerintah dapat berkedudukan

sebagai pegawai Puskesmas dan bidan praktek

Klaim dilakukan melalui faskes induk

Untuk puskesmas yang belum BLUD: Bidan

berpotensi menerima pembayaran lebih lama → Ketentuan daerah

Bidan dapat melayani persalinan dari peserta

(21)

Hal Penting

Pelayanan

Pelayanan primer

2. Penyediaan dan cara memperoleh obat untuk peserta penderita penyakit kronis

Peresepan obat kronis untuk penyakit DM,

PPOK , jantung, Ht, Asthma, epilepsi, skizofren, sirosis hepatis, stroke dan SLE

Peserta DM, PPOK , Asthma, Jantung dan HT

dirujuk balik oleh RS ke faskes primer

Resep obat rujuk balik sesuai daftar obat rujuk

balik

Obat dapat diperoleh di apotik yang ditunjuk

(22)

3. Faskes primer belum mengetahui penetapan jumlah peserta terdaftar untuk pembayaran kapitasi baik di puskesmas, klinik maupun praktik perseorangan dr dan drg

Data peserta terdaftar bisa diakses melalui

aplikasi P-Care

Untuk daerah yang belum ada akses internet

maka dilakukan pengiriman data secara manual

Kapitasi sdh dibayar 15 Jan 2014, akan dilakukan

rekonsiliasi akhir bulan setelah proses migrasi selesai secara utuh

4. Faskes primer belum sepenuhnya memahami kewenangan rujukan pasien ke faskes lanjutan

Rujukan dilakukan secara berjenjang kecuali

karena kondisi geografis, masalah khusus pasien serta ketersediaan faskes

Hal Penting

Pelayanan

(23)

Pilihan di ada di tangan kita…

Referensi

Dokumen terkait

anggota Badan Pemerintah Harian Daerah Tingkat II Banjar, Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan dan Daerah Tingkat II Hulu Sungai Utara lama, yang tidak memenuhi syarat dimaksud

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

DFD Level 0 dari sistem perhitungan jumlah dan jenis kendaraan menggunakan metode Fuzzy C-Means dan segmentasi menggunakan deteksi tepi canny adalah decompose dari

Siti Hasunah, 2013, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di BPS Ny.Siti Hasunah, Candi-sidoarjo Sitti Asyirah, 2012,

Ibu hamil dengan status paritas > 3 beresiko tinggi terjadi anemia karena seorang ibu yang sering melahirkan akan mengalami peningkatan volume plasma darah

Shine dan Slip (1990) melakukan penelitian pada spesies lain namun dari kelas yang sama yaitu Chondropython viridis dengan hasil yang menunjukkan bahwa pada kelas

Air adalah komponen lingkungan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup khusunya manusia karena tanpa air manusia tidak dapat hidup. Air juga bias menjadi

Aplikasi multimedia ini mampu memberikan alternatif media informasi dalam bentuk lain, yaitu dalam bentuk audio visual yang dapat dinikmati dan mampu memberikan kesan