• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-16/BC/1999

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-16/BC/1999"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Jl. Jenderal Achmad Yani Telepon : 4890308 Jakarta - 13230 Faksimile : 4890871 Kotak Pos 108 Jakarta 10002

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah 31 Mei 1999

PENETAPAN KAWASAN BERIKAT KEPADA PERUSAHAAN YANG TELAH MENDAPATKAN IZIN KAWASAN BERIKAT DAN ENTREPOT PRODUKSI UNTUK

TUJUAN EKSPOR (EPTE) SEBELUM BERLAKUNYA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 291/KMK.05/1997 TANGGAL 26JUNI 1997

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1996 tanggal 4 Juni 1996 jo Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1997 tanggal 1 November 1997 tentang Tempat Penimbunan Berikat dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.05/1997 tanggal 3 November 1997 jis Keputusan Menteri Keuangan Nomor 292/KMK.05/1998 tanggal 20 Mei 1998 tentang Kawasan Berikut dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-63/BC/1997 tanggal 25 Juli 1997 tentang Tatacara Pendirian dan Tatalaksana Pemasukan dan Pengeluaran barang Ke dan Dari Kawasan Berikat serta untuk memberikan penegasan kembali berkaitan dengan penetapan Kawasan Berikat, dengan ini disampaikan bahwa :

1. Perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan izin sebagai Kawasan Berikat dan Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor (EPTE) sebelum berlakunya Keputusan Menteri Keuangan No. 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997, masing- masing ditetapkan sebagai Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) dan PKB merangkap Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB) serta tidak perlu lagi memperbarui izinnya.

2. Perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Kawasan Berikat yang beroperasi sebelum berlakunya Keputusan Menteri Keuangan No. 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 tetap dapat beroperasi dan ditetapkan sebagai PDKB sampai dengan masa berlakunya izin tersebut.

3. Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud butir 2 yang izinnya telah habis masa berlakunya dalam hal tetap ingin sebagai PDKB agar mengajukan pembaharuan pemberitahuan beroperasinya PDKB kepada Direktur Jenderal Bea dan cukai.

4. Perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Kawasan Berikat setelah berlakunya Keputusan Menteri Keuangan No. 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 harus mengajukan pemberitahuan beroperasinya PDKB kepada Direktur Jenderal Bea dan Cuaki.

5. Selanjutnya terhadap perusahaan-perusahan sebagaimana dimaksud butir 1 dan 2 tetap tunduk dan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawanya sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-63/BC/1997 tanggal 25 Juli 1997 serta ketentuan-ketentuan tentang Kawasan Berikat lainya yang berlaku.

(2)

Direktur Jenderal,

DR.R.B. Permana Agung NIP. 060044475

Tembusan:

1. Menteri Keuangan RI;

2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan ; 4. Direktur Jenderal Pajak;

5. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pelayanan pita cukai sehubungan dengan kebijakan tarif cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.11/2010

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Penetapan Tarif, Nilai Pabean, dan Sanksi Administrasi, serta

Proses penyelesaian dan tata cara pemberian NPPBKC dilakukan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 200/PMK.04/2008 tentang Tata

Bahwa dalam kaitan implementasi Pasal 66A, Pasal 66B, dan 66C Undang Undang Nomor 39 Tahun 2007 yang mengatur Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Direktorat Jenderal Bea dan

Sebagaimana diketahui bahwa berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, sebelum menjalankan

Terhitung mulai tanggal 2 Juli 2007, pita cukai untuk pengusaha pabrik yang jumlah produksi hasil tembakau tahun 2006 sampai dengan 100.000.000 (seratus juta) batang dan/atau

Pengeluaran Barang Impor Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-14/BC/2016 tentang Tata Laksana Pengeluaran Barang Impor

Tarif bea masuk sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.011/2008 tanggal 30 Juni 2008 hanya berlaku terhadap barang dari Jepang yang dilengkapi dengan