• Tidak ada hasil yang ditemukan

CSAP Prospektus Bilingual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CSAP Prospektus Bilingual"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

P

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 31 Maret 2016 Tanggal Distribusi HMETD 8 Juni 2016 Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK 26 Mei 2016 Tanggal Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD di BEI 9 Juni 2016 Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak HMETD 7 Juni 2016 Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD 9 s/d 15 Juni 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Dengan HMETD (Cum) Periode Pendistribusian Saham Hasil Pelaksanaan HMETD 13 s/d 17 Juni 2016

- Pasar Reguler dan Negosiasi 2 Juni 2016 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Tambahan Saham 17 Juni 2016

- Pasar Tunai 7 Juni 2016 Tanggal Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham 20 Juni 2016 Tanggal Awal Perdagangan Tanpa HMETD (Ex) Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham 22 Juni 2016

- Pasar Reguler dan Negosiasi 3 Juni 2016

- Pasar Tunai 8 Juni 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL–HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK

(“Perseroan”)

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan Barang-Barang Konsumsi Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor Pusat:

Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510 Telp. (021) 566-8801, 567-2622, Fax. (021) 566-9445

Website: www.csahome.com Email: corsec@csahome.com

Kantor Cabang :

42 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi bahan kimia, 15 area distribusi FMCG, 21 gerai Mitra10, dan 10 gerai Atria Furniture yang tersebar di seluruh Indonesia

PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (“PMHMETD I”)

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) atau sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah).

Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, serta memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertiikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan (a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi. (b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.

PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32%, berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.

NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.

RENCANA PENERBITAN SAHAM BARU DALAM PMHMETD I INI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RUPSLB PADA TANGGAL 31 MARET 2016. PERSEROAN TELAH MENGAJUKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PMHMETD I KEPADA OJK DENGAN SURAT NO. 082/OJK/IV/2016 PADA TANGGAL 6 APRIL 2016, PELAKSANAAN PMHMETD I SETELAH MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, DALAM HAL PERNYATAAN PENDAFTARAN INI TIDAK MEMPEROLEH EFEKTIF DARI OJK, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PMHMETD I, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PMHMETD I INI.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 9 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN 15 JUNI 2016. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 9 JUNI 2016. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 15 JUNI 2016 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 40,00% (EMPAT PULUH PERSEN).

RISIKO TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PMHMETD I DAPAT TERJADI AKIBAT TIDAK LIKUIDNYA PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA

P

R

OS

P

(2)

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (selanjutnya disebut “PMHMETD I”) kepada OJK up. Kepala Eksekutif Pasar Modal (selanjutnya disebut “OJK”) di Jakarta dengan surat No. 082/OJK/IV/2016 tanggal 6 April 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang diatur dengan Peraturan No. 32/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 32/2015”) dan Peraturan No. 33/POJK.04/2015 Tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 33/2015”).

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PMHMETD I ini, setiap Pihak terailiasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan Terbuka

Sehubungan dengan PMHMETD I ini, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PMHMETD I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dideinisikan dalam UUPM.

PMHMETD I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

(3)

DAFTAR ISI

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ... iii

RINGKASAN ...x

I PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD I) ...1

II RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I ...8

III PERNYATAAN UTANG ...10

IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...25

V ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...28

A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL ...28

B ANALISIS KINERJA KEUANGAN ...29

C TINJAUAN KEUANGAN ...31

D MANAJEMEN MODAL ...37

E RASIO KEUANGAN ...38

F MANAJEMEN RISIKO ...38

G. KEBIJAKAN AKUNTANSI ...40

VI RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...42

VII KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...45

VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...46

1 RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ...46

2 DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...47

3 PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ...50

4 MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ...51

5 SUMBER DAYA MANUSIA...58

6 STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ...59

7 KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ...59

8 STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ...61

9 KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ...62

10 HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK ...79

11 PERUSAHAAN DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN PERSEROAN ...81

12 ASURANSI ...81

13 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) ...81

(4)

15 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ...84

16 KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP ...126

17 PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK ...129

IX KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ...130

X EKUITAS ...135

XI KEBIJAKAN DIVIDEN ...137

XII PERPAJAKAN ...138

XIII LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ...141

XIV TATA CARA PEMESANAN SAHAM ...144

XV PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ...151

(5)

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Ailiasi : Berarti ailiasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka I UUPM,

yaitu:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Anak Perusahaan atau Entitas

Anak : Berarti perusahaan dimana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas Anak. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan adalah PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS), PT Catur Sentosa Berhasil (CSB), PT Catur Sentosa Anugerah (CSAN), PT Satya Galang Kemika (SGK), PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKS), PT Eleganza Tile Indonesia (ETI), PT Catur Hasil Sentosa (CHS), PT Catur Logamindo Sentosa (CLS), PT Caturadiluhur Sentosa (CALS), PT Caturaditya Sentosa (CAS), PT Mitra Hasil Sentosa (MHS), PT HCG Indonesia (HCG), PT Catur Karda Sentosa (CKS), dan PT Mitra Bali Indah (MBI).

Anggota Bursa : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana dideinisikan dalam Pasal

1 ayat 2 UUPM.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan

administrasi saham dalam PMHMETD I yang ditunjuk oleh Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam atau Bapepam dan LK) untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang

(6)

BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/ atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya dimana efek dicatatkan.

DPS : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham yang merupakan

daftar yang disusun oleh Biro Administrasi Efek yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI dan pemegang saham yang sahamnya dalam bentuk warkat dan tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI.

DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yang memuat

nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing masing Penjamin Emisi Efek.

Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 UUPM.

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran

sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu:

a. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

i. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau

ii. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

b. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Entitas Asosiasi : Berarti suatu perusahaan di mana salah satu Entitas Anak memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yangjumlah kepemilikan sahamnya antara 20% hingga 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method) yang laporan keuangannya tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perseroan, yang per tanggal Prospektus ini tidak terdapat Entitas Anak yang memenuhi kriteria yang dimaksud.

FPPS Tambahan : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham

Tambahan, dalam rangka PMHMETD I, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh 1(satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I.

FMCG : Berarti Fast Moving Consumer Goods

(7)

Harga Pelaksanaan : Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PMHMETD I untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu) saham baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

HMETD : Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yaitu suatu hak yang

dapat dialihkan yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

Kegiatan Usaha Grup : Berarti kegiatan usaha utama grup Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Kemenkumham : Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia

Masyarakat : Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga

Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen

dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No, 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

(8)

Pemegang Saham : Berarti pemegang saham Perseroan yang sahamnya diadministrasikan dalam DPS Perseroan.

Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I)

: Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/ atau Bank Kustodian.

Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penambahan Modal Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Periode Perdagangan : Berarti periode dimana pemegang saham dan/atau pemegang HMETD dapat menjual atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka PMHMETD I, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta pembetulannya.

Perseroan : Berarti badan hukum yang akan melakukan PMHMETD I yang

dalam hal ini adalah PT Catur Sarana Adiprana Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat, didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-undang Negara Republik Indonesia.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

POJK No.32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember

2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 374.

POJK No.33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 375.

POJK No.30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember

2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 305.

POJK No.32/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember

(9)

POJK No.33/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 308.

POJK No.55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 406.

POJK No.56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 407.

Prospektus : Berarti dokumen yang memuat rincian Informasi atau Fakta Material

mengenai HMETD dan informasi dan/atau keterangan yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh Perusahaan Terbuka, sebagaimana diatur pada POJK No. 33/2015.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening, berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahan efek dan/atau Bank Kustodian.

Rp : Berarti Rupiah, mata uang sah negara Republik Indonesia.

RUPST : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang

diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Saham Baru : Berarti Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan oleh

Perseroan dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).

Saham Lama : Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan

dan disetor penuh oleh Pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

Segmen Distribusi : Berarti segmen bisnis yang dimiliki oleh perseroan yang bergerak pada bidang distribusi barang material bangunan (building materials) melalui CKS, CAS, CALS, CLS, CHS, HCG, dan ETI; produk kimia melalui KKS dan SGK; serta produk-produk konsumen (consumer goods) melalui CSAN.

(10)

Sertiikat HMETD : Berarti singkatan dari Sertiikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertiikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan.

SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.

SKU : Berarti Stock Keeping Unit, yaitu kode unik yang diberikan pada

setiap item barang yang dibeli maupun dijual oleh Perseroan. Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan

pada Pasar Perdana yang harus disetor oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Emisi.

Tanggal Pengembalian Uang

Pemesanan : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang pesanannya tidak dapat dipenuhi dalam hal suatu pemesanan Saham Yang Ditawarkan ditolak sebagian atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan Penambahan Modal paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah Tanggal Penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

Undang-Undang Pasar Modal

atau UUPM : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

USD : Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah yang berlaku di negara

Amerika Serikat.

UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007

tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat dalam Tambahan No.4756 Lembaran Negara Republik Indonesia No.106 Tahun 2007, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya.

UUWDP : Berarti Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar

(11)

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN DALAM GRUP USAHA PERSEROAN

CSAP : PT Catur Adiprana Sentosa Tbk (Perseroan)

CMSS : PT Catur Mitra Sejati Sentosa

CSB : PT Catur Sentosa Berhasil

CSAN : PT Catur Sentosa Anugerah

SGK : PT Satya Galang Kemika

KKS : PT Kusuma Kemindo Sentosa

ETI : PT Eleganza Tile Indonesia

CHS : PT Catur Hasil Sentosa

CLS : PT Catur Logamindo Sentosa

CALS : PT Caturadiluhur Sentosa

CAS : PT Caturaditya Sentosa

MHS : PT Mitra Hasil Sentosa

HCG : PT HCG Indonesia

CKS : PT Catur Karda Sentosa

(12)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. UMUM

Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.

Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/ BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007 sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.

Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 tertanggal 3 Juli 2015 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.

2. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000

-Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00

(13)

-3. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I

Jenis Penawaran : HMETD

Jumlah Saham Baru yang akan

Diterbitkan : Sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa atau sebanyak-banyaknya sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) per saham

Harga Pelaksanaan : Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham

Total nilai PMHMETD I : Sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus

sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah)

Rasio Konversi : 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD

Dilusi Kepemilikan : 40,00% (empat puluh persen).

Periode Perdagangan HMETD : 9 s/d 15 Juni 2016 Periode Pelaksanaan HMETD : 9 s/d 15 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa : 9 Juni 2016

Pencatatan : BEI

Keterangan:

1. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

2. PT Buanatata Adisentosa selaku Pemegang Saham Utama Perseroan dengan kepemilikan 31,32% berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I No. 18 tanggal 4 April 2016, yang telah ditegaskan kembali dengan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham No. 184 tanggal 23 Mei 2016, yang keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, telah menyatakan akan mengambil bagian untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 362.731.280 (tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh) Saham.

3. NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.

(14)

Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHEMTD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka stuktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut:

Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD I Jumlah Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 31,32 2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 21,00 3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 119.280.000 11.928.000.000 2,94 4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 14.110.600 1.411.060.000 0,35 5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah

5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.798.902.840 179.890.284.000 44,38 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 4.053.052.920 405.305.292.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 1.946.947.080 194.694.708.000

-Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :

Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD I Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 36,26 2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 24,31 3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 85.200.000 8.520.000.000 2,43 4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 10.079.000 1.007.900.000 0,29 5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah

5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.284.930.600 128.493.060.000 36,70 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 3.500.969.080 350.096.908.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 2.499.030.920 249.903.092.000

-Pemegang Saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (Dilusi) dalam jumlah yang cukup material yakni maksimumsebesar 40,00% (empat puluh persen).

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PMHMETD I

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD I akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:

1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement (Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

(15)

Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi ailiasi dan benturan kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.

5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal 29 Februari 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (irma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Wajar Tanpa Modiikasian), sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).

(dalam ribuan Rupiah kecuali ditentukan lain)

Keterangan Per 31 Desember

2015 2014

Jumlah Aset 3.522.572.851 3.308.566.503

Jumlah Liabilitas 2.669.053.867 2.488.384.751

Jumlah Ekuitas 853.518.984 820.181.752

Penjualan 7.117.833.073 6.997.923.351

Laba Kotor 979.155.839 931.738.567

Total Laba Tahun Berjalan 43.021.915 121.820.477

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 49.062.421 121.937.578

Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek (x) 1,09 1,13

Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset (%) 1,22 3,68

Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas (%) 5,04 14,85

Laba Tahun Berjalan terhadap Total Penjualan (%) 0,60 1,74

Total Liabilitas terhadap Total Aset (x) 0,76 0,75

Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x) 3,13 3,03

Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Aset (x) 0,28 0,24

Total Utang Bank Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Total Ekuitas (x) 1,17 0,98

Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini, Laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja, dapat dilihat selengkapnya melalui website Perseroan dan/atau website Bursa Efek Indonesia

6. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:

A. RISIKO DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHA 1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak

2. Risiko Piutang Dagang 3. Risiko Persaingan Usaha

4. Risiko Kegagalan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan Terkait Kegiatan Usaha Perseroan

(16)

B. RISIKO UMUM

1. Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan 2. Risiko Daya Beli Masyarakat

3. Risiko Kondisi Pasar Properti 4. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing

5. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku 6. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah

7. Risiko Hukum

Manajemen Peseroan menyatakan bahwa semua Risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing Risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus. Penjelasan atas risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

7. KEBIJAKAN DIVIDEN

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut akan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 3 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan pasal 24 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diatur dalam hal Perseroan diatur bahwa dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Kebijakan dividen Perseroan adalah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih per tahun, dimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memiliki hak untuk menentukan lain, dengan demikian Kebijakan Dividen yang jumlahnya akan ditentukan pada saat RUPS.

Manajemen Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan.

Ringkasan kebijakan dividen Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini.

8. PERPAJAKAN

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Saham diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII pada Prospektus ini.

9. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PMHMETD I Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka PMHMETD I PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No. 17 tanggal 4 April 2016, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.

Para Pemegang Saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 7 Juni 2016 berhak untuk menerima HMETD dengan rasio setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru. Pemegang HMETD dapat melaksanakan haknya untuk membeli saham selama Periode Pelaksanaan yakni tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016 dengan membayar Harga Pelaksanaan setiap saham Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD baik untuk saham yang dittitpkan dalam penitipan kolektif KSEI maupun pemegang saham warkat.

(17)

I. PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK

TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD I)

Perseroan berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana No. 93 tanggal 31 Desember 1983, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984, didaftarkan di register Kantor Pengadilan negeri Jakarta Barat di bawah No. 715/1984 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No.95.

Pada tahun 2007, Perseroan menjadi perseroan Terbuka dimana pernyataan pendaftaran Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam dan LK pada tanggal 30 November 2007 dengan Surat No. S-608/ BL/2007. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007 sejumlah 600.000.000 (enam ratus juta) lembar dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham.

Anggaran dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk No.321 tertanggal 24 Juni 2015, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU-AH.01.03-0948011 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03.0948011 tertanggal 3 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3528402.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 3 Juli 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK

(“Perseroan”)

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam Bidang Perdagangan Barang Hasil Produksi, terutama Bahan Bangunan dan Barang-Barang Konsumsi

Berkedudukan di Jakarta Barat , Indonesia

Kantor Pusat:

Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510 Telp. (021) 566-8801, 567-2622

Fax. (021) 566-9445 Website: www.csahome.com Email: corsec@csahome.com

Kantor Cabang :

(18)

KETERANGAN TENTANG PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 pada tanggal 31 Maret 2016 dengan keputusan sebagaimana termuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 176 tanggal 31 Maret 2016, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan melalui surat kabar Bisnis Indonesia terbitan tanggal 4 April 2016, situs web Bursa Efek Indonesia, dan situs web Perseroan pada tanggal 4 April 2016, sebagai berikut :

1) Menyetujui Penambahan Modal Perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam rangka Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (“PMHMETD I) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, termasuk :

a. menyetujui dan merubah ketentuan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka PMHMETD I;

b. memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk:

i. melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengeluaran saham baru dalam rangka PMHMETD I;

ii. menetapkan jumlah saham yang dikeluarkan, dan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dalam rangka PMHMETD I setelah pelaksanaan PMHMETD I selesai;

iii. melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PMHMETD I, tanpa ada suatu tindakanpun yang dikecualikan, kesemuanya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal;

iv. menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk merubah dan/atau menyusun kembali ketentuan Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan atau Pasal 4 anggaran dasar Perseroan secara keseluruhan sesuai keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak/pejabat yang berwenang termasuk notaris, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang, untuk memperoleh persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan anggaran dasar Perseroan dalam keputusan Rapat ini, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA

(19)

KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PMHMETD I untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 (satu miliar seratus lima puluh delapan juta lima belas ribu seratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), atau sebanyak-banyaknya sekitar 40,00% (empat puluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan PMHMETD I, dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham dan total nilai penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp492.156.426.000 (empat ratus sembilan puluh dua miliar seratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh enam ribu Rupiah).

Setiap pemegang 5 (lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2016 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar tunai pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) melalui pelaksanaan HMETD. Saham Baru ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham Baru memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam sertiikat HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi.

(b) Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.

Dalam PMHMETD I tidak terdapat pembeli siaga, dengan demikian apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD I ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari dalam portepel.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan No. POJK.31/ POJK.04/2015 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

(20)

NT Asian Discovery Master Fund selaku Pemegang Saham Perseroan dengan kepemilikan 21,00%, berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I tertanggal 23 Mei 2016 yang ditandatangani oleh John Thompson selaku Direktur, telah menyatakan akan mengambil seluruh bagiannya untuk membeli saham dalam PMHMETD I ini dengan jumlah sebanyak 243.200.000 (dua ratus empat puluh tiga juta dua ratus ribu) Saham pada periode Pelaksanaan HMETD.

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

1. Penerima HMETD Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 7 Juni 2016 sampai dengan penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, berhak untuk membeli saham Baru dengan ketentuan bahwa pemegang 5 (lima) Saham Lama mempunyai 2 (dua) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PMHMETD I ini dengan Harga Pelaksanaan Rp425 (empat ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.

2. Pemegang HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 7 Juni 2016, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertiikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertiikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

3. Perdagangan Sertiikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertiikat Bukti HMETD yang dimilikinya baik di dalam maupun di luar BEI selama periode perdagangan Sertiikat Bukti HMETD sesuai dengan Peraturan No. POJK.31/POJK.04/2015, yaitu mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 9 Juni 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 15 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya.

HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertiikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

(21)

4. Bentuk Dari Sertiikat Bukti HMETD

Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:

(a) Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertiikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

(b) Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertiikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

5. Permohonan Pemecahan Sertiikat Bukti HMETD

Bagi pemegang Sertiikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertiikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertiikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertiikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertiikat Bukti HMETD mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 15 Juni 2016.

6. Nilai Teoritis HMETD

Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.

Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai Teoritis HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.

Asumsi:

Harga pasar satu saham : Rp a

Harga saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I : Rp r Jumlah saham yang beredar sebelum PMHMETD I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PMHMETD I : A + R

Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD :

(Rp a x A) + (Rp r x R)

= Rp X (A + R)

Maka nilai HMETD adalah = Rp X – Rp r

7. Penggunaan Sertiikat Bukti HMETD

(22)

8. Pecahan HMETD

Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PMHMETD I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

9. Lain-lain

Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang Sertiikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD.

KINERJA SAHAM HISTORIS PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA

No Periode Harga Tertinggi Harga Terendah Volume Perdagangan

1 April 2015 605 510 215.504.300

2 Mei 2015 540 500 188.992.200

3 Juni 2015 505 410 231.593.300

4 Juli 2015 416 320 255.636.300

5 Agustus 2015 397 330 383.601.900

6 September 2015 426 368 289.109.300

7 Oktober 2015 372 343 194.241.400

8 Nopember 2015 373 340 206.954.600

9 Desember 2015 406 362 220.832.900

10 Januari 2016 398 366 201.568.800

11 Februari 2016 426 380 250.480.400

12 Maret 2016 434 410 224.298.800

STUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2016 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000

-Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32

2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00

3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94

4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35

5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah 5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00

(23)

-Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi seluruh pemegang saham mengambil bagian dan/atau dialokasikan seluruhnya kepada pemesan saham tambahan, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :

Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD I Jumlah

Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 31,32 2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 21,00 3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 119.280.000 11.928.000.000 2,94 4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 14.110.600 1.411.060.000 0,35 5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah

5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.798.902.840 179.890.284.000 44,38 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 4.053.052.920 405.305.292.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 1.946.947.080 194.694.708.000

-Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 (sebelum PMHMETD I) dan setelah pelaksanaan PMHMETD I dengan asumsi hanya PT Buanatata Adisentosa dan NT Asian Discovery Master Fund saja yang mengambil bagian sesuai dengan komitmennya, maka struktur pemegang saham secara proforma menjadi sebagai berikut :

Sebelum PMHMETD I Setelah PMHMETD I Jumlah

Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 6.000.000.000 600.000.000.000 - 6.000.000.000 600.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Buanatata Adisentosa 906.828.200 90.682.820.000 31,32 1.269.559.480 126.995.948.000 36,26 2. NT Asian Discovery Master Fund 608.000.000 60.800.000.000 21,00 851.200.000 85.120.000.000 24,31 3. Budyanto Totong (Direktur Utama) 85.200.000 8.520.000.000 2,94 85.200.000 8.520.000.000 2,43 4. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 1.007.900.000 0,35 10.079.000 1.007.900.000 0,29 5. Lain-lain - Publik (masing-masing dibawah

5%) 1.284.930.600 128.493.060.000 44,38 1.284.930.600 128.493.060.000 36,70 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.895.037.800 289.503.780.000 100,00 3.500.969.080 350.096.908.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.104.962.200 310.496.220.000 - 2.499.030.920 249.903.092.000

-Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu maksimum sebesar 40,00% (empat puluh persen).

(24)

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI

HASIL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN

EFEK TERLEBIH DAHULU I

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD I, akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:

1. Sekitar 80% akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja dalam rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement

(Mitra10), dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) yang merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99,65%. Di mana belanja modal tersebut berupa penambahan jumlah toko Mitra10 di beberapa propinsi antara lain propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

2. Sekitar 20% akan digunakan untuk membiayai belanja modal Perseroan berupa penambahan gudang di beberapa propinsi antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi, dan modal kerja Perseroan yaitu pembelian persediaan barang.

Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penyertaan pada Entitas Anak yaitu CMSS, sebagai bentuk komitmen Perseroan sebagai pemegang saham utama pada CMSS untuk mengembangkan bisnis CMSS yang diyakini memiliki potensi yang baik di masa yang akan datang. Selain itu, penyertaan modal dalam bentuk ekuitas dianggap memiliki keuntungan tersendiri dibandingkan dengan bentuk pembiayaan lain yang akan memberikan tekanan pada proitabilitas CMSS. adalah distributor atau sub-distributor, agen dan pemasok dari produk-produk bahan bangunan.

Persentase kepemilikan Perseroan pada CMSS sesudah penyertaan akan berubah menjadi 99,88%, dengan asumsi pemegang saham lainnya yaitu Eny Sukamto tidak menambah penyertaan modalnya pada CMSS, sehingga struktur kepemilikan CMSS setelah penyertaan menjadi sebagai berikut:

Sebelum Penyertaan Modal Setelah Penyertaan Modal Nilai Nominal Rp100 per saham Nilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 5.000.000.000 500.000.000.000 - 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. Perseroan 1.993.000.000 199.300.000.000 99,65 5.993.000.000 599.300.000.000 99,88 2. Eny Sukamto 7.000.000 700.000.000 0,35 7.000.000 700.000.000 0,12 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,00 6.000.000.000 600.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.530.500.000 353.000.000.000 - 4.000.000.000 400.000.000.000

Apabila jumlah dana hasil PMHMETD I ini tidak dapat mencukupi seluruh rencana perluasan usaha Perseroan di segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement yang dilakukan melalui CMSS, maka baik Perseroan maupun CMSS akan mengusahakan untuk memperoleh pembiayaan dari pihak lembaga pembiayaan atau perbankan, dan/atau menerbitkan surat utang berjangka, dan/atau obligasi dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(25)

Sejalan dengan kebijakan Perseroan, apabila Perseroan belum merealisasikan seluruh dana hasil PMHMETD I tersebut, maka Perseroan dapat menempatkan dana tersebut pada bank dalam bentuk deposito atau giro, dan/atau investasi sementara lainnya.

Biaya-biaya sehubungan dengan PMHMETD I ini, yang merupakan persentase dari seluruh penerimaan kotor hasil PMHMETD I dengan total sebesar 0,31% dari nilai PMHMETD I, dengan asumsi seluruh saham yang ditawarkan pada PMHMETD I ini dibeli oleh para pemegang saham, terdiri dari:

a. Biaya Konsultan Hukum sekitar 0,08% b. Biaya Kantor Akuntan Publik sekitar 0,10% c. Biaya Notaris sekitar 0,02%

d. Biaya Biro Administrasi Efek sekitar 0,03%

e. Biaya percetakan dan Pernyataan Pendaftaran ke OK melalui SIPO sebesar sekitar 0,07%

Dalam hal rencana penggunaan dana Perseroan tersebut di atas merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.2 dan/atau transaksi ailiasi dan benturan kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan No. IX.E.1, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 dimaksud.

Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPST Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan secara periodik sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil PMHMETD I telah direalisasikan atau penempatan dana yang tersisa jika belum direalisasikan dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/ POJK.04/2015, serta mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD I kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana PMHMETD I telah direalisasikan. Pelaksanaan penggunaan dana hasil PMHMETD ini akan mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.

Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PMHMETD I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PMHMETD I bersamaan dengan mata acara RUPS kepada OJK; dan (ii) memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan POJK No. 30/POJK.04/2015.

(26)

III. PERNYATAAN UTANG

Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor indpenden telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“KAP PSS”) (irma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modiikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Laporan audit KAP PSS tersebut mencantumkan paragraf hal lain sehubungan dengan tujuan penerbitan laporan audit KAP PSS tersebut. Laporan audit KAP PSS tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman (Rekan pada KAP PSS dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0685).

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp2.669.053.867 ribu yang terdiri dari (A) Liabilitas Jangka Pendek Rp2.345.213.308 ribu dan (B) Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp323.840.559 ribu, dengan perincian sebagai berilkut:

1. LIABILITAS JANGKA PENDEK

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Utang bank jangka pendek

dan pinjaman lainnya - neto 783.213.212

Utang usaha

Pihak ketiga 1.039.682.903

Pihak-pihak berelasi 397.390.594

Utang lain-lain 51.275.556

Utang pajak 3.379.732

Beban akrual 32.683.195

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun:

Utang bank dan pinjaman lainnya - neto 36.424.066

Utang sewa pembiayaan 1.164.050

Total Liabilitas Jangka Pendek 2.345.213.308

2. LIABILITAS JANGKA PANJANG

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank dan pinjaman lainnya - neto 179.944.084

Utang sewa pembiayaan 612.222

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 143.284.253

Total Liabilitas Jangka panjang 323.840.559

TOTAL LIABILITAS 2.669.053.867

3. UTANG USAHA

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga Rupiah

PT ICI Paint Indonesia 125.069.350

PT Mowilex Indonesia 97.273.228

PT Propan Raya 64.463.875

PT American Standard Indonesia 43.558.109

PT Cipta Mortar Utama 34.106.849

Gambar

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan o
Tabel berikut menyajikan ringkasan komponen beban imbalan kerja yang dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan jumlah yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen.
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan keuangan Perseroan tertanggal  ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan
Tabel berikut ini menyajikan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan untuk masing-masing periode di bawah ini

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk kerusakan yang ditimbulkan oleh kedua jenis ulat ini berupa gulungan atau lipatan daun pada permukaan atas daun hanya merupakan "sarangnya", sedangkan bagian

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang pertanyaan-pertanyaan sulit yang belum dipahami siswa. Buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk sekolah dasar/mi kelas 4. Oleh Devi,

Bab ini membahas tentang jalan kerja sistem kontrol steering dan hasil pengujian tingkat akurasi serta kehalusan (smoothness) ketika berbelok pada keluaran sistem dari

Dalam penelitian ini metode yang dipergunakan di dalam pembahasan adalah mencari nilai kekakuan (k) dari data uji lentur balok yang dalam hal ini.. ftkaa

Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Nunukan adalah Sumbangan

Konsumsi bahan bakar spesifik merupakan hasil bagi antara laju konsumsi bahan bakar dengan daya, sehingga apabila laju konsumsi bahan bakar besar dan daya yang

Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Peran Aktif Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.. SASARAN/KINERJA UTAMA

Memahami pola perubahan kalimat aktif dan pasif dalam percakapan sehari-hari KISI-KISI SOAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Acuan Bahan