• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEKTUS. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSPEKTUS. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

JADWAL

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) : 09 Maret 2018 Tanggal Pencatatan Efek di BEI : 16 Mei 2018

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK : 30 April 2018 Tanggal Awal Perdagangan HMETD : 16 Mei 2018 Tanggal DPS yang berhak memperoleh HMETD(Recording

Date) : 14 Mei 2018 Tanggal Akhir Perdagangan HMETD : 22 Mei 2018 Tanggal Distribusi HMETD : 15 Mei 2018 Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD : 16 Mei 2018 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD

(Cum-Right) Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD : 22 Mei 2018

- Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi : 08 Mei 2018 Tanggal Akhir pembayaran yang berasal dari pesanan efek

tambahan : 24 Mei 2018

- Di Pasar Tunai : 14 Mei 2018 Tanggal Awal penyerahan saham yang berasal dari HMETD : 18 Mei 2018 Tanggal Mulai Perdagangan Saham tanpa HMETD (Ex-Right) Tanggal Akhir penyerahan saham yang berasal dari HMETD : 24 Mei 2018 - Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi : 09 Mei 2018 Tanggal Penjatahan : 25 Mei 2018 - Di Pasar Tunai : 15 Mei 2018 Tanggal Pengembalian kelebihan uang pesanan yang tidak

terpenuhi : 28 Mei 2018

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk

(“Perseroan”) KEGIATAN USAHA UTAMA:

Jasa Perbankan Berkedudukan di Bandung, Indonesia

KANTOR PUSAT

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Bandung – 40132 Telepon : +62-22-82560100 (hunting)

Faksimili : +62-22-2514580 Situs Internet : www.bankbnp.com

JARINGAN KANTOR

Memiliki 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 29 Kantor Cabang Pembantu, 16 Kantor Kas, 1 Kantor Fungsional Non Operasi, 3 Mobil Kas dan 54 ATM

PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (“PUT IV”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) UNTUK MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA

Perseroan menawarkan sebanyak 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham yang akan ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak Rp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah). Setiap pemegang saham yang memiliki 55 (lima puluh lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 14 Mei 2018 pukul 16.15 WIB mempunyai 10 (sepuluh)HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang baru dengan Harga Penawaran Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan mulai tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan 22 Mei 2018. Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham lainnya dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT IV ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen.

ACOM menyatakan akan melaksanakan haknya sebagai PSP Perseroan berdasarkan Surat Pernyataan ACOM tertanggal 13 April 2018. HSI menyatakan akan melaksanakan haknya sebagai pemegang saham Perseroan berdasarkan Surat Pernyataan HSI tertanggal 9 Maret 2018. BTMU menyatakan tidak akan melaksanakan haknya sebagai Pemegang Saham Perseroan, tetapi akan mengalihkan seluruh haknya kepada ACOM berdasarkan Surat Pernyataan BTMU tertanggal 14 Maret 2018. Apabila Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil bagian/dibeli oleh Pemegang Saham Perseroan atau pemegang HMETD lainnya selain PSP dan Pemegang Saham Utama Perseroan, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka pembeli siaga, yaitu ACOM berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka PUT IV Perseroan No. 30 tanggal 13 April 2018, yang dibuat dihadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta SH, Master of Laws, Notaris di Jakarta (“Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham”), telah secara tegas menyatakan kesanggupannya untuk mengambil seluruh sisa saham yang merupakan hak dari pemegang saham lain Perseroan jika tidak diambil oleh pemegang saham (“Sisa Saham”) dalam PUT IV pada Harga Pelaksanaan yaitu Rp1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) per saham.

RISIKO UTAMA

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI LIABILITAS KEPADA PERSEROAN SERTA RISIKO AKIBAT KEGAGALAN SETELMEN YANG MELAMPAUI BATAS WAKTU TERTENTU SESUAI KETENTUAN OJK YANG BERLAKU. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS IV INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 15,38% (LIMA BELAS KOMA TIGA DELAPAN PERSEN).

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM (‘SKS”) DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS IV INI, TETAPI

PROSPEK

(2)

PT Bank Nusantara ParahyanganTbk. (selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV (“PUT IV”) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “Penawaran Umum Terbatas IV”) melalui surat No.055/ DIR/2018 pada tanggal 14 Maret 2018 kepada Otoritas Jasa Keuangan u.p Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut “UUPM”).

Perseroan bersama Lembaga dan para Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT IV ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal serta kode etik, norma serta standard profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PUT IV ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan penjelasan dan/atau membuat

pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya mendapat persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT IV ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan ketentuan ayat 2 dan ayat 3 Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 Tentang Pembelian Saham Bank Umum yang dikeluarkan sebagai pelaksanaan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto UU No.10 / 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 (“PP No.29”), ditetapkan bahwa Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan per seratus) dari jumlah saham yang bersangkutan (ayat 2 Pasal 4); dan sekurang-kurangnya 1% (satu per seratus) dari saham Bank yang dimaksud ayat 2 yang tidak dicatat di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia (ayat 3 Pasal 4). Dengan demikian untuk menghindari kepemilikan saham Perseroan, selaku bank umum sebagaimana dimaksud dalam peraturan perbankan yang berlaku di Republik Indonesia, oleh Pemodal Asing yang melebihi 99% (sembilan puluh sembilan per seratus), maka Perseroan hanya akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan per seratus) dari jumlah saham yang diterbitkan Perseroan, sehingga seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek dapat dibeli oleh Pemodal Asing tanpa pembatasan.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, saham Perseroan yang tidak dicatatkan adalah saham milik HSI yang berjumlah 7.998.946 (tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh enam) saham. Berdasarkan DPS tanggal 28 Februari 2018, kepemilikan HSI pada Perseroan sebesar 10,73% (sepuluh koma tujuh tiga persen). Jumlah saham Perseroan yang tidak dicatatkan di BEI selanjutnya oleh Perseroan akan disesuaikan pada saat pencatatan saham tambahan yang berasal dari hasil pelaksanaan PUT IV. Hal ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi PP No. 29. Saham hasil PUT IV memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya.

PUT IV INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI DAN/ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT IV INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT ATAU PEMBELIAN SAHAMATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

DEFINISI DAN SINGKATAN ... iii

RINGKASAN ... vii

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (“ PUT IV”) ...1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PUT IV ...8

III. PERNYATAAN UTANG ...9

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...14

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...19

1. UMUM ...19

2. ANALISA LAPORAN KEUANGAN ...24

3. PRINSIP – PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT ...33

4. MANAJEMEN RISIKO ...38

5. PROSPEK USAHA ...42

VI. FAKTOR RISIKO ...44

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ...49

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ...50

1. Riwayat Singkat Perseroan ...50

2. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan ...51

3. Pengurusan dan Pengawasan ...52

4. Sumber Daya Manusia ...57

5. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) ...60

6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) ...63

7. Struktur Organisasi Perseroan ...65

9. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ...66

10. Transaksi-transaksidengan Pihak Afiliasi ...68

11. Perjanjian dan Kontrak Penting Dengan Pihak Lain ...69

12. Perkara-perkara yang Dihadapi Perseroan ...82

13. Keterangan Tentang Aset Tetap ...89

14. Asuransi ...92

15. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ...92

1. Umum ...92

2. Jaringan Kantor ...102

3. Keunggulan Kompetitif ...102

4. Kegiatan Usaha ...103

(4)

6. Kebijakan Kredit ...104

7. Kegiatan Pemasaran ...108

8. Pengendalian Kegiatan Usaha ...109

9. Tingkat Kesehatan Bank ...109

10. Persaingan Usaha ... 111

11. Prospek Usaha ... 113

12. Teknologi Informasi (TI) ... 115

13. Lisensi, franchise, konsesi utama dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) ... 116

IX. EKUITAS ... 117

X. KEBIJAKAN DIVIDEN ... 119

XI. PERPAJAKAN ...120

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ...122

XIII. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA ...124

XIV. TATA CARA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM DAN HMETD ...126

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ...133

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

ACOM PSP Perseroan yaitu ACOM CO., LTD

Affiliasi berarti Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UUPM,

yaitu :

a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung

maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

ALCO berarti Assets and Liabilities Committee, yaitu Komite Eksekutif di

bawah Direksidimana Komite Aset dan Liabilitas bertugas mengelola aset dan kewajiban Bank. Secara lebih luas, ALCO juga memiliki tugas mengelolalikuiditas, manajemen suku bunga, manajemen mata uang asing dan manajemen investasi serta gapping manajemen.

Aset Produktif berarti penanaman dana Bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

ATM berarti singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller

Machine), yaitu mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller dan memudahkan nasabah seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.

ATMR berarti singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko, yaitu aset

yang telah dibobot sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio / CAR).

BAPEPAM berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud

dalamPasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Bapepam dan LK berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, bagian dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Bursa Efek berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4

UUPM, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (atau penggantinya atau penerus haknya) dimana saham dicatatkannya

(6)

BAE berarti Biro Administrasi Efek yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Terbatas IV ini yang telah ditunjuk oleh Perseroan yang dalam hal ini adalah PTSinartama Gunita.

Bank Kustodian berarti Bank yang memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa custodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

BEI berarti PT Bursa Efek Indonesia

BI berarti Bank Indonesia

BMPK berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit yaitu persentase

perbandingan batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan atau grupnya sesuai dengan ketentuan BI

BOPO berarti rasio antara beban operasional terhadap pendapatan operasional

BTMU berarti The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, LTD, pemegang saham

Perseroan.

CAR berarti singkatan dari Capital Adequacy Ratio, yaitu rasio tingkat

kecukupan modal bank yang dihitung dari jumlah modal bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dibagi dengan jumlah ATMR.

CKPN berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Daftar Pemegang Saham

(“DPS”) berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Exercise berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh pemegang HMETD.

Formulir Permohonan

Pemecahan Sertifikat HMETDberarti formulir permohonan yang diisi oleh para pemegang saham HMETD yang ditujukan kepada Biro Administrasi Efek untuk memecah

Sertifikat Bukti HMETD ke dalam denominasi yang lebih kecil.

Formulir Pemesanan

Pembelian Saham Tambahan berarti formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah kepada Biro Administrasi Efek untuk

memecah Sertifikat Bukti HMETD ke denominasi yang lebih kecil.

GWM berarti Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib

dipelihara oleh Perseroan yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga

Harga Pelaksanaan berarti Harga Pelaksanaan pada PUT IV ini, yaitu Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham.

Hari Bursa berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan kegiatan usahanya.

Hari Kerja berarti hari Senin sampai dengan hari Jum’at, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari Kerja biasa.

HMETD berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(7)

Jadwal Penawaran Umum

Terbatas IV berarti jadwal sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV yang telah ditentukan oleh Perseroan dan Biro Administrasi Efek sesuai dengan Peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan serta Peraturan KSEI sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

KSEI berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

LDR berarti Loan to Deposit Ratio.

Masyarakat berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/ Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar negeri.

NIM berarti Net Interest Margin, yaitu marjin pendapatan bunga bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi rata-rata aset produktif

NPL berarti Non Performing Loan, yang berarti kredit yang bermasalah,

meliputi kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana diatur dalam peraturan BI.

Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK berarti Lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Udang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 (“UU Nomor 21 Tahun 2011”), Sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan disektor Pasar Modal beralih dari Bapepam dan LK ke OJK sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor 21 Tahun 2011 atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Pembeli Siaga berarti ACOM CO., LTD.

Pemegang Rekening berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Penawaran Umum Terbatas

IV berarti Penawaran Umum Terbatas IV Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD) Untuk Membeli Saham Biasa Atas Nama sebanyak123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak Rp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah).

PeraturanIX.E.1 berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi

dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009.

PeraturanIX.E.2 berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

(8)

Pernyataan Pendaftaran berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas IV.

Pernyataan Pendaftaran

Menjadi Efektif berarti terpenuhinya seluruh tatacara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran, yaitu diterimanya Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya secara lengkap oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Penawaran Umum Terbatas tersebut mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham atau pada tanggal yang lebih awal dimana Pernyataan Pendaftaran dinyatakan Efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Perseroan berarti PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, berkedudukan di Bandung.

POJK No. 32/POJK.04/2014 berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Desember 2017.

POJK No. 32/POJK.04/2015 berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2015, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 307.

PPA berarti Penyisihan Penghapusan Aset, adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki debit berdasarkan penggolongan kualitas asset (lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, macet) sesuai ketentuan BI.

PPAP berarti Penyisihan Penghapusan Aset Produktif.

PP 28 berarti Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank.

Prospektus berarti dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1

angka 26 UUPM.

PSP Berarti singkatan dari Pemegang Saham Pengendali Perseroan yaitu

ACOM CO., LTD.

Rekening Efek berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Saham Baru berarti saham biasa atas nama yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT IV ini dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham.

Saham Lama berarti saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

Surat Konfirmasi Pencatatan

Saham berarti sertifikat atau konfirmasi tertulis untuk saham dalam Penitipan Kolektif yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti pencatatan nama KSEI dalam daftar pemegang saham Perseroan.

UUPM berarti Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995

tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608.

(9)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, yang tercantum dalam Prospektus ini, serta faktor risiko, yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia.

UMUM

Perseroan berkedudukan di Bandung, pada mulanya didirikan dengan nama “Bank Pasar Karya Parahyangan PT” berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pasar Karya Parahyangan PT No.47 tanggal 18 Januari 1972 yang dibuat di hadapan Komar Andasasmita, S.H., Notaris di Bandung, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/11/19 tanggal 15 Mei 1974 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 6 Juni 1974 di bawah No. 81/1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Agustus 1974 No. 68, Tambahan No. 426/1974.

Nama Bank diubah menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 27 tanggal 10 Maret 1989 yang dibuat oleh Albertus Soetjipto Budhardjoputera, S.H., Notaris di Bandung. Perseroan mulai beroperasi sebagai bank umum di Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 748/KMK.013/1989 tanggal 3 Juli 1989. Berdasarkan Keputusan Direksi Bank Indonesia dengan Surat No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994, Perseroan ditingkatkan statusnya menjadi bank devisa.

Pada tanggal 15 September 2000, Perseroan mengubah status perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka) dan menawarkan 50.000.000 saham biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp. 500,- per lembar sahamnya. Bersamaan dengan penawaran saham tersebut, Perseroan juga melakukan penerbitan waran sejumlah 20.000.000 lembar yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 10 Januari 2001, sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak 150.000.000 saham. Sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar pada 2004, maka jumlah saham beredar bertambah menjadi 158.275.000 saham.

Untuk memperkuat struktur permodalan, Perseroan telah melakukan 3 kali Penawaran Umum Terbatas dengan cara memberikan HMETD, masing-masing pada tahun 2006, 2010 dan 2013 sehingga jumlah saham beredar yang telah dikeluarkan Perseroan hingga saat ini 676.833.882 saham.

Pada 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham Perseroan telah beralih kepada ACOM CO., LTD.,Japan (“ACOM”) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (“BTMU”) melalui akuisisi saham sebanyak 75,41%. ACOM menguasai 55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang dikeluarkan, menjadikan keduanya sebagai PSP Perseroan. Dari Januari hingga Maret 2008 dilakukan penawaran tender/tender offer atas kepemilikan saham Perseroan oleh ACOM, sehingga jumlah kepemilikan saham ACOM berubah menjadi 55,68%.

Sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi bank mitra usaha nasabahnya yang terpercaya dan sehat, maka Perseroan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan produknya.

Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung 40132. Jaringan kantor sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 29 Kantor Cabang Pembantu, 16 Kantor Kas, 1 Kantor Fungsional Non Operasi, 3 Mobil Kas dan 54 ATM yang tersebar di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Tanggerang, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.

(10)

Untuk kebutuhan nasabah yang akan melakukan layanan transaksi ATM di luar negeri, dapat menggunakan jaringan ATM jaringan Visa, ATM Bersama, Rintis (Prima Debit), ALTO di seluruh Indonesia.

KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)

Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT IV ini sebanyak 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal sebesar Rp. 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga PelaksanaanRp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak Rp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah).

Setiap pemegang 55 (lima puluh lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 14 Mei 2018 pukul 16.15 WIB mempunyai 10 (sepuluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.19 tanggal 27 Juni 2015, dibuat dihadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H, Master of Laws, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-0938253.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 27 Juni 2015 dan DPS per 28 Februari 2018, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

ACOM 447.707.012 223.853.506.000 66,15

HSI 72.604.211 36.302.105.500 10,73

BTMU 63.310.000 31.655.000.000 9,35

Masyarakat (< 5%) 93.212.659 46.606.329.500 13,77

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 338.416.941.000 100,00

Saham di dalam portepel 323.166.118 161.583.059.000

Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Berdasarkan catatan pada BAE Perseroan jumlah saham dengan warkat sejumlah 6.768.339 (enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh sembilan)saham per 28 Februari 2018 tidak tercatat pada Bursa Efek Indonesia, jumlah mana mewakili 1% (satu persen) dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan. Saham tersebut telah memenuhi persyaratan jumlah saham yang tidak dicatat di bursa berdasarkan PP No. 29.

KETERANGAN MENGENAI PENAWARAN UMUM TERBATASIV (“PUT IV”)

Jumlah Saham yang ditawarkan : 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) Saham.

Nilai Nominal : Rp500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham.

Harga Pelaksanaan : Rp1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak Rp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah).

(11)

Nilai Emisi Rp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah).

Rasio Saham Lama : HMETD : 55 : 10 (setiap pemegang lima puluh lima Saham Lama yang tercatat dalam DPS pada tanggal 14 Mei 2018 pukul 16.15 WIB memiliki sepuluh HMETD, dimana setiap pemegang satu HMETD berhak untuk membeli sebanyak satu Saham Baru). Dilusi Kepemilikan : Maksimum 15,38% (lima belas koma tiga delapan persen). Tanggal DPS Perseroan yang

berhak atas HMETD : 14 Mei 2018

Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 16 Mei 2018 Periode Perdagangan HMETD : 16 – 22 Mei 2018 Periode Pelaksanaan HMETD : 16 – 22 Mei 2018

Apabila pemegang HMETD tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham Baru dalam rangka PUT IV ini, pemegang HMETD dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan tanggal 22 Mei 2018 melalui atau di luar bursa efek sesuai dengan POJK No 32/POJK.04/2015.

Keterangan

Nilai nominal Rp500,- per saham

sebelum PUT IV Sesudah PUT IV Jumlah

Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Jumlah Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

ACOM 447.707.012 223.853.506.000 66,15 540.619.195 270.309.597.500 67,59

HSI*) 72.604.211 36.302.105.500 10,73 85.804.976 42.902.488.000 10,73

BTMU 63.310.000 31.655.000.000 9,35 63.310.000 31.655.000.000 7,91

Masyarakat (< 5%) 93.212.659 46.606.329.500 13,77 110.160.416 55.080.208.000 13,77

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 338.416.941.000 100,00 799.894.587 399.947.293.500 100,00 Saham di dalam portepel 323.166.118 161.583.059.000 200.105.413 100.052.706.500

Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Apabila ACOM dan HSI melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan, BTMU mengalihkan seluruh haknya untuk membeli Saham Baru kepada ACOM dan Pemegang Saham Publik seluruh haknya diambil alih oleh ACOM sebagai Pembeli Siaga, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT IV secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai nominal Rp500,- per saham

sebelum PUT IV Sesudah PUT IV Jumlah

Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Jumlah Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

ACOM 447.707.012 223.853.506.000 66,15 557.566.952 278.783.476.000 69,71

HSI*) 72.604.211 36.302.105.500 10,73 85.804.976 42.902.488.000 10,73

BTMU 63.310.000 31.655.000.000 9,35 63.310.000 31.655.000.000 7,91

Masyarakat (< 5%) 93.212.659 46.606.329.500 13,77 93.212.659 46.606.329.500 11,65

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 338.416.941.000 100,00 799.894.587 399.947.293.500 100,00 Saham di dalam portepel 323.166.118 161.583.059.000 200.105.413 100.052.706.500

Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

ACOM sebagai PSP Perseroan, menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini sesuai dengan Surat Pernyataan ACOM tertanggal 13 April 2018. HSI sebagai pemegang saham Perseroan, menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini sesuai dengan Surat Pernyataan HSI tertanggal 9 Maret 2018. BTMU sebagai pemegang saham Perseroan, menyatakan tidak akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru dan mengalihkan seluruh haknya untuk membeli Saham Baru kepada ACOM sesuai dengan Surat Pernyataan BTMU tertanggal 14 Maret 2018.

(12)

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya dengan ketentuan dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi Saham Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang tersedia harus dialokasikan secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan Saham Baru berdasarkan harga pemesanan. Saham Baru yang berasal dari PUT IV ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, Perseroan atas nama Pemegang Saham akan mencatatkan sejumlah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan pada BEI menjadi sebanyak-banyaknya 791.895.642 (tujuh ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu enam ratus empat puluh dua) saham atau 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Adapun saham yang tidak dicatatkan sedikit-dikitnya 7.998.945 (tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh lima)saham.

Keterangan lebih lanjut mengenai PUT IV ini dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT IV

Dana hasil PUT IV setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban Perseroan, seluruhnya akan digunakan untuk mencukupi alokasi Modal Inti dan memperkuat struktur Permodalan Perseroan sehingga dapat menambah modal kerja bagi Persoran.

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana pengunaan dana dari hasil PUT IV dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus.

KEUNGGULAN BERSAING

Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja bisnisnya melalui langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan. Salah satu langkah dalam upaya meningkatkan Corporate Branding adalah dengan menggunakan endorsement line“A Member of MUFG, a global financial group” pada logo Bank BNP,

langkah ini dilakukan selain perseroan merupakan bagian dari MUFG yang merupakan financial group dunia, juga mendukung akselerasi dan ekspansi bisnis serta kemampuan bersaing di industri perbankan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan bisnis perbankan di tengah masyarakat, perseroan meningkatkan perannya menjadi mitra usaha bagi nasabahnya. Hal ini ditunjukkan melalui peningkatan pelayanan seperti tercermin dalam strategi pengembangan bisnisnya. Oleh karena itu bank mengubah visi dan misinya, visi perseroan menjadi “Menjadi Mitra Usaha Nasabah yang Sehat dan Terpercaya” dan Misi dari perseroan adalah : Menjadi mitra usaha terpercaya yang memberi solusi dan nilai tambah bagi seluruh stakeholders; Melaksanakan tata kelola usaha yang baik dan benar seiring pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang berkesinambungan; Secara berkesinambungan meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang mampu melampaui harapan nasabah; dan Berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi pembangunan nasional. Disamping perubahan visi dan misi, Bank BNP juga menambahkan tagline “Dari Parahyangan Untuk Nusantara”, guna meningkatkan brand image Bank BNP sebagai Bank yang berkantor pusat di kota Bandung.

Dalam memperkuat infrastruktur pendukung bisnis serta meningkatkan layanan kepada nasabah,

perseroan sudah menyediakan fitur internet banking, jumlah pengguna internet banking sampai tahun 2017 sudah mencapai 1.829 orang. Kedepannya, kemudahan aktivasi akan ditingkatkan. Di sisi penghimpunan dana, perseroan tetap fokus pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga khususnya dana murah, untuk meningkatkan komposisi dana murah (dari Tabungan dan Giro, yang suku bunganya lebih rendah dibandingkan Deposito), Bank terus berupaya menarik nasabah baru melalui produk Tabungan

(13)

seperti : Japan, Sakura, Dollar, Parahyangan, dan TabunganKu. Di samping melakukan pemasaran langsung atas produk-produk simpanan yang ditawarkannya, Bank BNP juga mengadakan beberapa program-program reguler untuk menarik dana dari masyarakat melalui berbagai jenis kegiatan promosi. Sementara di sisi penyaluran dana, perseroan berupaya meningkatkan volume penyaluran dana melalui tingkat suku bunga yang bersaing dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Melalui berbagai inisiatif tersebut, perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan kompetitif di tengah persaingan di industri perbankan yang cukup ketat sehingga perseroan dapat menjadi mitra usaha nasabah yang sehat dan terpercaya. Lebih lanjut, dapat berperan serta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi pembangunan nasional.

STRATEGI USAHA

Dalam upaya untuk meningkatkan pencapaian kinerja bisnis, Bank BNP menetapkan strategi bisnisnya dengan fokus kepada perbaikan model bisnis yang lebih ideal dengan tetap comply terhadap ketentuan yang berlaku. Strategi yang diterapkan hendaknya dapat memberikan dukungan yang bersifat langsung pada upaya pencapaian target yang telah ditetapkan.

Di sisi penghimpunan dana, perseroan akan meningkatkan komposisi CASA melalui program-program yang bersaing di market, seperti memberikan hadiah langsung untuk nasabah baru dan program Cashback untuk pertumbuhan average saldo giro sampai dengan periode tertentu. Meningkatkan Fee Based Income sebagai salah satu upaya untuk meningkatan pendapatan di luar bunga melalui optimalisasi produk Smart Hospital Plan (asuransi kesehatan) dan juga dari service lainnya dengan tetap memperhatikan pricing yang diberikan oleh competitor. Meningkatkan Transaksi Internet Banking sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas perbankan Nasabah perseroan dan diharapkan dapat meningkatkan fee based income dan pengendapan dana perseroan.

Sementara di sisi penyaluran dana, perseoran akan melakukan langkah-langkah strategi, antara lain : Penerapan KYC (Know Your Customer) dan meningkatkan fungsi Credit Monitoring sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kredit. Penyaluran Kredit Tanpa Agunan dengan fokus pada meningkatkan pendapatan melalui pendapatan bunga dan fee based income.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016, yang terdiri dari laporan keuangan Perseroan, disusun dan disajikan dengan SAK di Indonesia.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Riniek Winarsih dari Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan dengan pendapat wajar tanpa

modifikasian.

Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Deddy Supardy dari Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Rekan dengan pendapat

wajar tanpa modifikasian.

Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

2017 2016

Jumlah Aset 7.581.032 7.705.782

Jumlah Liabilitas 6.443.183 6.508.273

(14)

Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember

2017 2016

Pendapatan bunga – bersih 457.088 485.713

Jumlah pendapatan operasional lainnya 43.793 41.146

Jumlah beban operasional lainnya -567.329 -510.375

Laba (rugi)operasional – bersih -66.448 16.485

Laba sebelum manfaat (beban) pajak -69.132 12.073

Laba (Rugi) tahun berjalan - bersih -59.661 8.109

Penghasilan komprehensif lain -

-Jumlah laba (rugi)komprehensif -59.661 8.109

Rasio Keuangan

Keterangan 2017 31-Des 2016

Permodalan

CAR Risiko Kredit 20,49% 24,29%

CAR Risiko Kredit + Pasar 20,46% 24,28%

CAR Risiko Kredit + Pasar + Operasional 17,50% 20,57%

Aset Tetap terhadap Modal 2,60% 2,19%

Kualitas Aset

Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total

aset produktif dan aset non produktif 4,44% 3,31%

Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 5,48% 3,97% Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset

produktif 2,23% 1,51% NPL gross 6,57% 5,31% NPL net 4,50% 4,07% Rentabilitas ROA -0,90% 0,15% ROE -5,27% 0,70% NIM 6,12% 6,13% BOPO 108,42% 98,52% Likuiditas LDR 93,99% 84,18% LCR 114,64% 132,95% Kepatuhan Persentase Pelanggaran BMPK Pihak Terkait 0,00% 0,00%

Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%

Persentase Pelampauan BMPK

Pihak Terkait 0,00% 0,00%

Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%

GWM Utama Rupiah 7,10% 6,68%

GWM Sekunder 8,48% 15,16%

GWM Valuta Asing 8,37% 8,10%

Posisi Devisa Netto Secara Keseluruhan 0,73% 0,25%

Untuk penjelasan ikhtisar data keuangan penting secara lengkap dapat dilihat pada Bab IV dalam Prospektus ini.

(15)

FAKTOR RISIKO

Risiko-risiko yang diungkapkan di bawah ini merupakan risiko-risiko material bagi Perseroan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama:

A. Risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan 1. Risiko kredit 2. Risiko persaingan 3. Risiko pasar 4. Risiko likuiditas 5. Risiko operasional 6. Risiko reputasi 7. Risiko aksi korporasi

8. Risiko kegagalan menuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam industri perbankan

B. Risiko umum yang dihadapi oleh Perseroan 1 Risiko Makro Ekonomi

2 Risiko Kepatuhan 3 Risiko Hukum 4 Risiko Stratejik

5 Risiko Kebijakan Moneter dan Kebijakan Pemerintah

Untuk penjelasan faktor risiko secara lengkap dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Pembagian deviden akan diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan pemegang saham, kesehatan keuangan dan pertumbuhan Perseroan.

Pada saat ini, manajemen Perseroan untuk tahun buku 2017, merencanakan rasio pembagian dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan, sebesar maksimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih konsolidasi Perseroan untuk setiap tahunnya,sedangkan minimal 80% (delapan puluh persen) akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan. Namun demikian, apabila diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan.

Tidak ada negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

(16)
(17)

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (“PUT IV”)

Dalam rangka pelaksanaan PUT IV, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(“RUPSLB”) tanggal 09 Maret 2018.Hasil RUPSLB tersebut telah diumumkan pada Harian Neraca,

website Perseroan (www.bankbnp.com) dan website BEI pada tanggal 12 Maret 2018, sesuai dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2015.

Adapun hasil keputusan RUPSLB Perseroan adalah sebagai berikut :

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas IV kepada para pemegang saham Perseroan dalm rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) per saham.

2. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV dengan HMETD dan sehubungan dengan hal tersebut, memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan perubahan pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam suatu akta notaris tersendiri.

3. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menentukan jadwal PUT IV, rasio pelaksanaan PUT IV, harga pelaksanaan, penggunaan dana, dan penyesuaian-penyesuaian/tindakan-tindakan lainnya yang perlu dilakukan sesuai dengan tanggapan dari Otoritas dan Regulator, serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan PUT IV dan menyesuaikan perhitungan apabila terjadi perubahan, termasuk untuk menyatakan dalam suatu akta Notaris tersendiri mengenai perubahan Anggaran Dasar tersebut serta untuk membuat atau meminta dibuatkan dan menandatangani dokumen yang diperlukan, mengajukan permohonan persetujuan atau melaporkan kepada pihak yang berwenang, dan melakukan pendaftaran perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam Daftar Perusahaan, serta untuk satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV sebanyak 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham atau sebesar 15,38% (lima belas koma tiga delapan persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah PUT IV. Setiap pemegang 55 (lima puluh lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 14 Mei 2018 sampai dengan pukul 16.15 WIB mempunyai 10 (sepuluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah)setiap saham.

Jumlah Saham Baru yang diterbitkan dalam PUT IV ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada BEI dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT IV ini sebanyakRp 199.973.645.625,- (seratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus empat puluh lima ribu enam ratus dua puluh lima Rupiah). Saham Baru dari PUT IV memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan maka hak atas pecahan efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai dengan POJK No. 32/2015 selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan 22 Mei 2018. Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD adalah tanggal 16 Mei 2018.

ACOM menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini sesuai dengan Surat Pernyataan ACOM tertanggal 13 April 2018.

(18)

HSI menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini sesuai dengan Surat Pernyataan dari HSI tertanggal 9 Maret 2018.

BTMU menyatakan tidak akan melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini. BTMU akan mengalihkan seluruh haknya untuk membeli Saham Baru kepada ACOM sesuai dengan Surat Pernyataan BTMU tertanggal 14 Maret 2018.

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya dengan ketentuan dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi Saham Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang tersedia harus dialokasikan secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan Saham Baru berdasarkan harga pemesanan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka pembeli siaga, yaitu ACOM berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham No. 30 tanggal 13 April 2018, yang dibuat dihadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta SH, Master of Laws, Notaris di Jakarta (“Akta Perjanjian

Pembelian Sisa Saham”), telah secara tegas menyatakan kesanggupannya untuk mengambil seluruh

sisa saham yang merupakan hak dari pemegang saham lain Perseroan jika tidak diambil oleh pemegang saham (“Sisa Saham”) dalam PUT IV pada Harga Pelaksanaan yaitu Rp 1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) per saham.

PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk.

(“PERSEROAN”)

KEGIATAN USAHA UTAMA:

Jasa Perbankan

Berkedudukan di Bandung, Indonesia

KANTOR PUSAT

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Bandung – 40132 Telepon : +62-22-82560100 (hunting)

Faksimili : +62-22-2514580 Situs Internet : www.bankbnp.com

JARINGAN KANTOR

Memiliki 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 29 Kantor Cabang Pembantu, 16 Kantor Kas, 1 Kantor Fungsional Non Operasi, 3 Mobil Kas dan 54 ATM

RISIKO UTAMA

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI LIABILITAS KEPADA PERSEROAN SERTA RISIKO AKIBAT KEGAGALAN SETELMEN YANG MELAMPAUI BATAS WAKTU TERTENTU SESUAI KETENTUAN OJK YANG BERLAKU. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS IV INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 15,38% (LIMA BELAS KOMA TIGA DELAPAN PERSEN).

(19)

1.1. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Sinartama Gunita, per tanggal 28 Februari 2018 adalah sebagai berikut:

Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Apabila ACOM, HSI dan seluruh Pemegang Saham Publik melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dan BTMU mengalihkan seluruh haknya untuk membeli Saham Baru kepada ACOM, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT IV secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

ACOM 447.707.012 223.853.506.000 66,15

HSI*) 72.604.211 36.302.105.500 10,73

BTMU 63.310.000 31.655.000.000 9,35

Masyarakat (< 5%) 93.212.659 46.606.329.500 13,77

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 338.416.941.000 100,00

Saham di dalam portepel 323.166.118 161.583.059.000

Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Apabila ACOM dan HSI melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan, BTMU mengalihkan seluruh haknya untuk membeli Saham Baru kepada ACOM dan Pemegang Saham Publik seluruh haknya diambil alih oleh ACOM sebagai Pembeli Siaga, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT IV secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000.000

Keterangan

Nilai nominal Rp500,- per saham

sebelum PUT IV Sesudah PUT IV Jumlah Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Jumlah Saham Nominal (Rp)Jumlah Nilai % Modal Dasar 1.000.000.000 500.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

ACOM 447.707.012 223.853.506.000 66,15 540.619.195 270.309.597.500 67,59

HSI*) 72.604.211 36.302.105.500 10,73 85.804.976 42.902.488.000 10,73

BTMU 63.310.000 31.655.000.000 9,35 63.310.000 31.655.000.000 7,91

Masyarakat (< 5%) 93.212.659 46.606.329.500 13,77 110.160.416 55.080.208.000 13,77

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 676.833.882 338.416.941.000 100,00 799.894.587 399.947.293.500 100,00 Saham di dalam portepel 323.166.118 161.583.059.000 200.105.413 100.052.706.500 Catatan:

*termasuk kepemilikan sebesar 1% yang tidak dicatatkan

Dengan memperhatikan bahwa jumlah Saham Baru yang diterbitkan dalam PUT IV ini seluruhnya berjumlah sebanyak 123.060.705 (seratus dua puluh tiga juta enam puluh ribu tujuh ratus lima) saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 15,38% (lima belas koma tiga delapan persen). Saham Baru yang berasal dari PUT IV ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, Perseroan atas nama Pemegang Saham akan mencatatkan sejumlah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor

(20)

penuh Perseroan. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan pada BEI menjadi sebanyak-banyaknya 791.895.642 (tujuh ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu enam ratus empat puluh dua) saham atau 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Adapun saham yang tidak dicatatkan sedikit-dikitnya 7.998.945 (tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh lima) saham. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, saham Perseroan yang tidak dicatatkan adalah saham milik HSI yang berjumlah 7.998.946 (tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh enam) saham. Berdasarkan DPS tanggal 28 Februari 2018, kepemilikan HSI pada Perseroan sebesar 10,73% (sepuluh koma tujuh tiga persen).

Perseroan bersama-sama pemegang saham utama akan memperhatikan ketentuan yang berlaku di pasar modal, termasuk ketentuan dalam Peraturan No. I-A tanggal 20 Januari 2017 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang mengatur mengenai jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50.000.000 (lima puluh juta) saham dan paling kurang 7,5% (tujuh koma lima persen).

1.2. Keterangan Tentang HMETD

a. Pemegang saham yang berhak menerima HMETD

Pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 14 Mei 2018 sampai dengan pukul 16.15 WIB berhak mendapatkan HMETD. Setiap pemegang 55 (lima puluh lima) Saham Lama akan mendapatkan 10 (sepuluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp1.625,- (seribu enam ratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru.

b. Pemegang HMETD yang sah

Pemegang HMETD yang sah adalah:

i. Para pemegang saham Perseroan yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETD-nya, atau

ii. Pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endorsemen Sertifikat Bukti HMETD, atau

iii. Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI; sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

c. Perdagangan HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan HMETD, yaitu mulai tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan 22 Mei 2018.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang pasar modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi atas biaya sendiri dengan penasihat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasihat profesional lainnya.

Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya dapat melaksanakan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

(21)

d. Bentuk HMETD

Bagi pemegang saham Perseroan yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli Saham Baru, jumlah Saham Baru yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan Saham Baru tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

e. Nilai HMETD

Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari HMETD yang satu dengan yang lainnya berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran yang ada pada saat ditawarkan.

Berikut disajikan perhitungan teoritis nilai HMETD dalam PUT IV ini. Perhitungan di bawah ini hanya merupakan ilustrasi teoritis dan bukan dimaksudkan sebagai jaminan ataupun perkiraan dari nilai HMETD. Ilustrasi diberikan untuk memberikan gambaran umum dalam menghitung nilai HMETD: Diasumsikan harga pasar satu saham = Rp

a,-Harga Saham PUT IV = Rp

r,-Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT IV = A Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT IV = R Jumlah Saham yang beredar setelah PUT IV = A + R

Harga Teoritis Saham Baru = (Rp a x A) + (Rp r x R)

(A + R )

= Rp X

Harga teoritis HMETD = Rp X – Rp r

f. Pecahan HMETD

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

g. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD

Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan Perseroan dalam rangka PUT IV dan diterbitkan untuk pemegang saham yang berhak yang belum melakukan konversi saham. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

(22)

1.3. Informasi Mengenai Saham Perseroan

Berikut ini adalah historis kinerja saham Perseroan di Bursa Efek meliputi harga penutup tertinggi, harga penutup terendah dan volume perdagangan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum Pernyataan Pendaftaran disampaikan kepada OJK:

Bulan Harga Penutupan Tertinggi Harga Penutupan Terendah Total Volume Perdagangan (saham)

Maret 2017 1.910 1.910 130.000 April 2017 1.910 1.910 0 Mei 2017 1.450 1.450 200 Juni 2017 1.450 1.450 0 Juli 2017 1.450 1.450 0 Agustus 2017 1.450 1.450 0 September 2017 1.450 1.450 0 Oktober 2017 1.450 1.450 0 November 2017 1.450 1.450 0 Desember 2017 1.450 1.450 0 Januari 2018 1.800 1.700 537.600 Februari 2018 2.200 2.200 40.000 Catatan:

*sampai dengan tanggal 28 Februari 2018 Sumber: Bloomberg

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Saham Perseroan tidak pernah mengalami penghentian perdagangan saham.

(23)

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PUT IV

Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk mencukupi alokasi Modal Inti dan memperkuat struktur permodalan Perseroan sehingga dapat menambah modal kerja bagi Perseroan.

Penggunaan dana setelah dana hasil Penawaran Umum Terbatas ini diterima oleh Perseroan akan dimasukkan ke dalam komponen Modal Inti (Tier-1) Perseroan dan merupakan bagian dari struktur permodalan Perseroan. Ekses likuiditas akan ditempatkan dalam instrumen keuangan likuid, utamanya instrumen yang dikeluarkan Pemerintah, seperti SBI dan atau Surat Berharga lainnya.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT IV ini kepada OJK dan mempertanggungjawabkan pada RUPS tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember sampai dengan seluruh dana hasil PUT IV ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

Apabila Perseroan bermaksud merubah penggunaan dana dari hasil PUT IV di kemudian hari, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut keOJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.

Perseroan akan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal, dalam penggunaan dana hasil PUT IV ini.

Sesuai dengan POJK No. 33/2015, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar2,02%(dua koma nol dua persen)dari nilai PUT IV yang meliputi:

• Biaya Jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory Fee) sebesar 1,10% (satu koma sepuluh persen)

• Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,55% (nol koma lima puluh lima persen) yang terdiri dari: jasa Akuntan Publik sebesar 0,32% (nol koma tiga puluh dua persen), Konsultan Hukum sebesar 0,17% (nol koma tujuh belas persen) dan Notaris sebesar 0,06% (nol koma nol enam persen);

• Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal kepada Biro Administrasi Efek (BAE) sebesar 0,04% (nol koma nol empatpersen);

• Biaya pencatatan saham tambahan Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan sebesar 0,08% (nol koma nol delapan persen);

• Biaya pendaftaran ke OJK sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen)

• Biaya lain-lain sebesar 0,20% (nol koma dua puluh persen) meliputi barang cetakan, iklan surat kabar, biaya RUPS dan lain-lain.

Perseroan telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas III kepada OJK melalui surat No. 139-DIR/CRS-KP/VI/13 tanggal 10 Juli 2013, dimana seluruh dana yang diperoleh dari PUT III tersebut telah digunakan seluruhnya sesuai dengan rencana penggunaan dana.

(24)

III. PERNYATAAN UTANG

Posisi Liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 yang disajikan berikut ini diambil dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Riniek Winarsih dari Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny dan Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian Perseroan mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp 6.443.183 juta. Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rp) Keterangan Jumlah Liabilitas segera 10.993 Simpanan Pihak berelasi 331.487 Pihak ketiga 5.886.693 Total 6.218.180

Simpanan dari bank lain – pihak ketiga 93.038

Utang pajak 9.332

Bunga yang masih harus dibayar 13.702

Pinjaman subordinasi 80.510

Liabilitas lain-lain 17.428

Jumlah 6.443.183

1. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas sehubungan dengan transaksi kliring, transfer dan bunga deposito yang sudah jatuh tempo. Liabilitas segera pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 10.993 juta.

Liabilitas segera dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017, adalah sebesar ekuivalen Rp 12 juta.

Perseroan sebagai lembaga intermediasi perbankan devisa, Liabilitas dalam bentuk Valuta Asing merupakan aspek penting untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam : jual beli valuta, transaksi ekspor dan impor ke luar negeri juga untuk memenuhi kegiatan transaksi transfer/remmitance, disamping itu juga untuk melayani penyaluran kredit dalam bentuk mata uang asing. Dengan adanya liabilitas valuta asing, maka Perseroan berpotensi terkena imbas yang disebabkan risiko suku bunga dan nilai tukar, namun demikian selama ini perseroan memiliki liabilitas dalam mata uang asing yang relatif tidak terlalu besar.

Simpanan

Simpanan terdiri dari:

(dalam jutaan Rp) Keterangan Jumlah Rupiah: Deposito berjangka 4.576.746 Giro 289.126 Tabungan 993.467 5.859.339 Mata uang asing:

Deposito berjangka 201.011

Giro 78.178

Tabungan 79.652

358.841

(25)

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro, simpanan, dan deposito berjangka dari pihak berelasi diberikan sama dengan tingkat bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga.

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah masing-masing sebesar 0,84% dan 0,08% pada tanggal 31 Desember 2017. Jumlah giro yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 10.221 juta.

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing masing-masing adalah sebesar 3,67% dan 0,23% pada tanggal 31 Desember 2017. Jumlah tabungan yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 4.675 juta. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah masing-masing sebesar 6,87% dan 0,63% pada tanggal 31 Desember 2017. Jumlah deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit, bank garansi, dan letter of credit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2017adalah sebesar Rp 348.453juta.

3. Simpanan Dari Bank Lain – Pihak Ketiga

Rincian simpanan dari bank lain – pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut : (dalam jutaan Rp) Keterangan Jumlah Pihak ketiga Rupiah Deposito berjangka 6.439 Giro 27.345 Tabungan 59.254 Jumlah 93.038

Giro dan tabungan dari bank lain merupakan simpanan dalam mata uang Rupiah.

Pada tahun 2017 tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka adalah sebesar 5,90%. Pada tanggal 31 Desember 2017 tidak ada simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan.

4. Pinjaman Subordinasi

Rincian pinjaman subordinasi pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak berelasi

ACOM CO., LTD. 80.510

Jumlah 80.510

Pinjaman subordinasi merupakan pinjaman dari pihak berelasi dalam valuta asing. Dana yang diperoleh dari pinjaman subordinasi seluruhnya akan digunakan untuk penempatan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit serta memperkuat struktur modal. Pinjaman subordinasi ini tidak boleh dibatalkan atau dibayar lunas sebelum tanggal jatuh tempo tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.

Pada tahun 2017 tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman subordinasi adalah sebesar 4,51%.

Gambar

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir  pada tanggal 31 Desember 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Tabel di bawah ini merupakan total pendapatan bunga Perseroan untuk periode yang berakhir pada  31 Desember 2017dan 2016.
Tabel berikut ini merupakan komposisi total Aset Perseroan pada posisi per 31 Desember 2017 dan   31 Desember 2016.
Tabel berikut ini merupakan komposisi total liabilitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2017 dan  2016
+3

Referensi

Dokumen terkait

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang pertanyaan-pertanyaan sulit yang belum dipahami siswa. Buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk sekolah dasar/mi kelas 4. Oleh Devi,

Bab ini membahas tentang jalan kerja sistem kontrol steering dan hasil pengujian tingkat akurasi serta kehalusan (smoothness) ketika berbelok pada keluaran sistem dari

Dalam penelitian ini metode yang dipergunakan di dalam pembahasan adalah mencari nilai kekakuan (k) dari data uji lentur balok yang dalam hal ini.. ftkaa

Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Nunukan adalah Sumbangan

Konsumsi bahan bakar spesifik merupakan hasil bagi antara laju konsumsi bahan bakar dengan daya, sehingga apabila laju konsumsi bahan bakar besar dan daya yang

Dapatkah Sistem Agroforestri Mempertahankan Diversitas Cacing Tanah Setelah Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Pertanian?.. Dominguez J, Edwards CA,

Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Peran Aktif Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.. SASARAN/KINERJA UTAMA

Memahami pola perubahan kalimat aktif dan pasif dalam percakapan sehari-hari KISI-KISI SOAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Acuan Bahan