BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Digunakannya metode penelitian tindakan karena dalam penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru serta meningkatkan kreativitas siswa-siswi TK Pertiwi Banjaran Salatiga.
Arikunto (2006) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran.
Penelitian tindakan kali ini menggunakan model penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005):
Dari gambar tersebut terdapat empat langkah penting dalam penelitian tindakan, yaitu rencana, tindakan, dan refleksi. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
a. Rencana (Plan)
Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam penelitian tindakan harus berorientasi ke depan dan bersifat fleksibel. Perencanaan yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam proses bimbingan dan mengenal rintangan yang sebenarnya.
b. Tindakan (Act)
Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Tindakan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana. c. Pengamatan (Observe)
Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek.
d. Refleksi (Reflect)
3.2. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.”Variabel bebas” adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau ber
-ubahnya variabel terikat, sedangkan ”variabel terikat” merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan inquiry dan variabel terikatnya adalah peningkatan kreativitas.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian menurut Arikunto (2006) yang diartikan sebagai benda, hal atau orang tempat data atau variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Subjek penelitian ini adalah siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga sebanyak 16 orang.
3.4. Rencana Tindakan
Tabel 3.1
Rencana Tindakan Awal Siklus I
Tindakan Hasil yang diharapkan Waktu
Siklus 1 Perencanaaan Tindakan
1. Bentuk Tindakan 2. Item Observasi 3. Item Evaluasi 1.Menyiapkan
Format
1. Tersusunnya rencana bentuk tindakan.
2. Tersedianya format yang dibutuhkan. Januari 2012 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 1.Siswa diminta
menyaksikan video yang bertemakan tentang pohon pisang.
2.Siswa diminta untuk menggambar bagian-bagian pohon pisang pada kertas gambar yang sudah disediakan. 3.Siswa diminta
untuk menjelaskan hasil karya yang sudah dibuat. 4.Siswa diminta
untuk menempel hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah disediakan.
1. Semua siswa menyaksikan video yang bertemakan tentang pohon pisang. 2. Semua siswa
menggambar hasil pengamatan pohon pisang.
3. Semua siswa
menjelaskan hasil karya yang sudah dibuat. 4. Semua siswa menempel
gambar hasil pengamatan pohon pohon pisang. 7 Februari 2012 (Minggu ke 1)
Pertemuan 2 1.Siswa diminta
memperhatikan bagian-bagian tubuh ikan hias (ikan koki) 2.Siswa diminta
untuk membuat bentuk ikan koki dari plastisin yang sudah disediakan. 3.Siswa diminta
1.Semua siswa diminta memperhatikan bagian-bagian tubuh ikan.
2.Semua siswa membuat bentuk ikan koki dari plastisin yang sudah disediakan.
3.Semua siswa
untuk menjelaskan hasil karya yang sudah dibuat 4.Siswa diminta
memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah
disediakan.
menjelaskan hasil karya yang sudah dibuat.
4.Semua siswa memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah disediakan.
Pertemuan 3 1.Siswa diminta
menyaksikan video bertema alat
transportasi (mobil). 2.Siswa diminta
untuk membuat bentuk mobil dari plastisin yang sudah disediakan. 3.Siswa diminta
untuk memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah disediakan.
1.Semua siswa diminta menyaksikan video bertema alat transportasi (mobil).
2.Semua siswa membuat bentuk mobil dari plastisin yang sudah disediakan.
3.Semua siswa memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah disediakan. 14 Februari 2012 (Minggu ke 2) Pertemuan 4 1.Siswa diminta
menjawab tebakan mengenai pohon kelapa.
2.Siswa diminta mengamati pohon kelapa.
3.Siswa diminta menyaksikan video bertema pohon kelapa.
4.Siswa diminta mengisi bagian gambar pohon kelapa yang belum berwarna dengan
1. Semua siswa menjawab tebakan mengenai pohon kelapa.
2. Semua siswa mengamati pohon kelapa.
3. Semua siswa menyaksikan video bertema pohon kelapa. 4. Semu siswa mengisi
potongan kertas marmer yang sudah disediakan. 5.Siswa diminta
mewarnai bagian pemandangan pohon kelapa menggunakan pensil warna yang telah disediakan. 6.Siswa diminta
memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah
disediakan.
marmer yang sudah disediakan.
5. Semua siswa mewarnai bagian pemandangan pohon kelapa menggunakan pensil warna yang telah disediakan. 6. Semua siswa
Tabel 3.2
Rencana Tindakan Awal Siklus II
Tindakan Hasil yang diharapkan Waktu
Siklus 2 Perencanaaan Tindakan
1. Bentuk Tindakan 2. Item Observasi 3. Item Evaluasi 4.Menyiapkan Format
3. Tersusunnya rencana bentuk tindakan.
4. Tersedianya format yang dibutuhkan. Februari 2012 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 1. Siswa diminta
mengamati bunga dahlia.
2. Siswa diminta membuat bentuk bunga dari kertas krep yang sudah disediakan. 3. Siswa diminta
memajang hasil karya yang sudah dibuat pada tempat yang sudah disediakan.
1.Semua siswa mengamati bunga dahlia.
2.Semua siswa membuat bentuk bunga dari kertas krep yang sudah
disediakan.
3.Semua siswa memajang hasil karya tempat yang sudah disediakan
20 Februari 2012 (Minggu ke 3)
Pertemuan 2 1. Siswa diminta
menjawab teka-teki mengenai hewan yang hidup di laut.
2. Siswa diminta menyaksikan video bertema hewan yang hidup di laut.
3. Siswa diminta mewarnai gambar hewan-hewan yang hidup di laut yang sudah
disediakan.
1.Semua siswa menjawab teka-teki.
2.Semua siswa menyaksikan video bertema hewan yang hidup di laut.
3.Semua siswa mewarnai gambar hewan-hewan yang hidup di laut yang sudah disediakan.
4. Siswa diminta menggunting bentuk hewan yang hidup di laut yang sudah selesai diwarnai. 5. Siswa diminta
untuk menyusun hasil guntingan tersebut hingga menjadi tirai jendela menggunakan lem dan benang. 6. Siswa diminta
menggantung hasil karya yang sudah dibuat pada jendela.
4.Semua siswa
menggunting bentuk hewan yang hidup di laut yang sudah selesai diwarnai.
5.Semua siswa menyusun hasil guntingan tersebut hingga menjadi tirai jendela menggunakan lem dan benang.
6.Semua siswa menggantung hasil karya yang sudah dibuat pada jendela.
Pertemuan 3 1. Siswa diminta
mengamati ayam “kate” yang telah disediakan oleh praktikan. 2. Siswa diminta
untuk
menggambar bentuk tangan dan kaki pada bahan yang telah disediakan. 3. Siswa diminta
untuk
menggunting gambar tangan dan kaki yang telah dibuat. 4. Siswa diminta
untuk merangkai gambar tangan dan kaki menjadi bentuk ayam “kate”.
5. Siswa diminta
1.Semua siswa mengamati ayam “kate” yang telah disediakan oleh
praktikan.
2.Semua siswa untuk menggambar bentuk tangan dan kaki pada bahan yang telah disediakan.
3.Semua siswa
menggunting gambar tangan dan kaki yang telah dibuat.
4.Semua siswa merangkai gambar tangan dan kaki menjadi bentuk ayam “kate”.
5.Semua siswa memajang
untuk memajang hasil karya yang telah selesai dibuat pada tempat yang telah disediakan.
hasil karya yang telah selesai dibuat pada tempat yang telah disediakan.
Pertemuan 4 1. Siswa diminta
menjawab teka-teki mengenai kucing kepada para siswa. 2. Siswa diminta
menyaksikan video tentang kucing. 3. Siswa diminta
membuat topi kerucut dari bahan yang telah
disediakan. 4. Siswa diminta
untuk mewarnai gambar kepala kucing yang telah disediakan. 5. Siswa diminta
untuk
menggunting bagian tubuh kucing dan kepala kucing yang telah diberi warna. 6. Siswa diminta
untuk
menempelkan gambar kepala kucing dan bagian tubuh kucing pada topi kerucut.
1. Semua siswa menjawab teka-teki.
2. Semua siswa menyaksikan video tentang kucing.
3. Semua siswa membuat topi kerucut dari bahan yang telah disediakan.
4. Semua siswa mewarnai gambar kepala kucing yang telah disediakan.
5. Semua siswa
menggunting bagian tubuh kucing dan kepala kucing yang telah diberi warna.
6.
7. Semua siswa
menempelkan gambar kepala kucing dan bagian tubuh kucing pada topi kerucut.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berpedoman. 3.5.1 Metode Observasi Berpedoman
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Arikunto, 1998). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan oleh penulis dibantu oleh kolaborasi yakni guru kelas dan kepala sekolah. Observasi dilakukan pada kelas yang dijadikan subyek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar anak di kelas sesuai pedoman yang dipakai.
Pedoman observasi dalam penelitian menggunakan teori dari Paul Torrance (2005) yang menyebutkan karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut :
a. Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif.
Dalam proses pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan pada anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi sehingga anak memperoleh pengalaman yang berkesan dan menjadikan apa yang dipelajari anak lebih lama di ingat. Melalui eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan permainan, anak sering mengajukan pertanyaan, membuat tebakan, dan kemudian anak menemukan, kadangkala cepat dan emosional, sementara pada saat yang lain secara diam-diam saja.
b. Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif.
Anak kreatif memiliki rentang perhatian 15 menit lebih lama bahkan lebih dalam hal mengeksplorasi, bereskperimen, memanipulasi dan memainkan alat permainannya. Hal ini menunjukan anak yang kreatif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif.
mampu mengorganisasikan teman-temannya maka anak akan memiliki kepercayan diri yang luar biasa.
d. Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda.
Anak kreatif merupakan anak yang suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekas bosan untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali-kali. Jika pengalaman pertama diperoleh mereka akan mencoba dengan cara lain sehingga diperoleh pengalaman baru.
e. Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya.
Anak kreatif akan selalu haus dengan pengalaman baru. Pengalaman yang berkesan akan diperoleh secara langsung melalui eksperimen yang dilakukan. Anak harus diberikan banyak bekal pengalamannya melalui eksperimennya sendiri baik melalui kesenian, musik, drama kreatif atau cerita, maupun menggunakan bahasa yang mengekspresikan kelucuan, suasana atau atmosfir persoalan yang bebas dan dapat diterima oleh anak.
f. Anak kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.
Anak kreatif suka bercerita, bahkan kadang-kadang bercerita tidak habis-habisnya sehingga sering dicap sebagai anak cerewet. Pada hal melalui aktivitasnya itu anak akan mengembangkan lebih lanjut fantasi-fantasinya, khayalan-khayalan imajinatifnya sehingga akan memperkuat kekreatifan anak. Anak kreatif memiliki kuriositas yang tinggi. Untuk memenuhi rasa koriusitasnya diperlukan bekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan anak yang kurang kreatif. Pengetahuan dan pengalaman itu akan lebih bermakna dan akan bertahan lama jika dapat diperoleh secara langsung. Untuk itu diperlukan berbagai macam kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan anak. Guru, orang tua dan orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami bagaimana memfasilitasi anak agar kreativitas itu muncul sebagai kekuatan nyata yang sangat diperlukan bagi kehidupannya kelak.