• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengujian Mann-Whitney dipakai apabila karakteristik kelompok item yang menjadi sumber sampelnya tidak diketahui. Metode ini diterapkan terhadap data yang diukur dengan skala ordinal dan dalam kasus tertentu, dengan skala nominal. Pengujian nonparametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil dan lebih mudah dihitung dari pada metode parametrik. Dengan prosedur uji tanda dan prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon, pasangan data yang diambil dari satu sampel atau dua sampel yang saling terkait dapat dianalisis guna melihat perbedaan yang signifikan. Namun, jika kita ingin menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang sesungguhnya antara kedua kelompok data dan data diambil dari dua sampel yang bersifat independen atau tidak saling terkait, kita dapat melakukan pengujian Mann-Whitney.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian dari uji statistis non parametric Mann Whitney? b. Apa syarat suatu data uji dengan Uji Mann Whitney?

c. Bagaimana prosedur pengujian manual menggunakan Uji Mann Whitney?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari uji statistis non parametrik Mann Whitney.

b. Untuk mengetahui syarat suatu data si uji dengan Uji Mann Whitney. c. Untuk mengetahui prosedur pengujian manual menggunakan Uji Mann

Whitney.

BAB II PEMBAHASAN

(2)

UJI MANN WHITNEY

2. 1. Pengertian Uji Mann Whitney

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan u-test (juga disebut Mann– Whitney–Wilcoxon (MWW), Wilcoxon rank-sum test, or Wilcoxon–Mann– Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. uji ini berbeda dengan uji wilocoxon karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang berpasangan. sedangkan mann whitney khusus untuk dua sampel yang independent.

2.2. Persyaratan

1. Data berskala ordinal, interval atau rasio.

2. Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas. 3. Data kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya

4. Data tidak harus berdistribusi normal, sehingga tidak perlu uji normalitas

2.3. Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelompok sampel

2. Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel gabungan 3. Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar 4. Nilai beda sama diberi jenjang rata –rata

5. Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel. 6. Hitung Nilai statistik uji U.

Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana n ≤ 20 dan U-test sampel besar bila n > 20. Oleh karena pada sampel besar bila n > 20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal,

(3)

kritik Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritik U . Adapun formula rumus Mann-Whitney Test. Berikut statistik uji yang digunakan dalam uji mann whitney:

Untuk sampel kecil (n1 atau n2 ≤ 20)

Untuk sampel kecil dimana n1 atau n2 ≤ 20. maka digunakan rumus umum dari uji mann whitney. berikut statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil.

U1 = n1 . n2 - U2 U2 = n1 . n2 - U1

Bisa menggunakan salah satu dari rumus di atas. Untuk mencari nilai U1 dan U2 seperti berikut. U1 = n1 . n2 + n2(n2+1) 2 -

R2 U2 = n1 . n2 + n1(n1+1) 2 -

R1 Keterangan: U1 = Statistik uji U1 U2 = Statistik uji U2 R1 = jumlah rank sampel 1 R2 = jumlah rank sampel 2 n1 = banyaknya anggota sampel 1 n2 = banyaknya anggota sampel 2

(4)

nilai terkecil dari kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel mann whitney.

Dengan kriteria Pengambilan keputusan : H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel H0 ditolak bila U hitung  Utabel Untuk sampel besar (n1 atau n2 >20)

Berbeda dengan kasus jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan statistik uji z karena jumlah sampel yang besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak membutuhkan tabel mann whitney tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih populer. Caranya hampir sama untuk sampel kecil yaitu mencari U1 dan U2. kemudian ada langkah tambahan untuk menentukan statistik uji z. Nantinya akan digunakan untuk membandingkan dengan tabel z. Berikut rumus yang digunakan.

Z =

U −n1. n2 2

n1.n2.(n1+n2+1)

12

Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada rangking yang sama menggunakan rumus seperti berikut.

Z = U −n1. n2 2

(

n1. n2

(

n1+n2

)

.(n1+n2−1)

)(

(

n1+n2

)

3 −

(

n1+n2

)

12

)

ti3−ti 12

Kriteria penerimaan Ho sebagai berikut : Jika ZH ≤ Zα, maka Ho diterima

(5)

CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN

4. 1. Contoh Kasus Untuk Sampel Kecil (n ≤ 20)

Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk pria dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing dengan tingkat signifikansi 5%. Berikut hasil perhitungan masing-masing-masing-masing denyut nadi.

Denyut Nadi Pria Denyut Nadi Wanita

90 79 89 82 82 85 89 88 91 85 86 80 85 80 86 84

Pembahasan Untuk Sampel Kecil (n ≤ 20) i. Pemilihan Metode

Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu ada perbedaan antara denyut nadi pria dan wanita. dari tujuan itu ada tiga hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk yang saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata independent.

Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya masih umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan.

(6)

langkah selanjutnya melihat skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk uji Mann Whitney minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa digunakan untuk uji mann whitney. jika menggunakan data ordinal langsung pakai Mann Whitney. Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata independent (parametrik). Sedangkan apabila tidak normal menggunakan Mann Whitney (non parametrik).

Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan uji Mann-Whitney. ii. Hipotesis:

H0 : Denyut nadi pria lebih sedikit atau sama dengan denyut nadi wanita H1 : Denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita

iii. Taraf Signifikansi α = 5% = 0,05

iv. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelompok sampel dan buat peringkat seperti berikut

Denyut Nadi Rangking Jenis Kelamin

79 1 Wanita 80 2,5 Wanita 80 2,5 Wanita 82 4,5 Pria 82 4,5 Wanita 84 6 Pria 85 8 Pria 85 8 Wanita 85 8 Wanita 86 10,5 Pria 86 10,5 Pria 88 12 Wanita 89 13,5 Pria

(7)

90 15 Pria

91 16 Pria

Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel

Denyut Nadi Pria Rangking Denyut Nadi Wanita Rangking

90 15 79 1 89 13,5 82 4,5 82 4,5 85 8 89 13,5 88 12 91 16 85 8 86 10,5 80 2,5 85 8 80 2,5 86 10,5 84 6 Jumlah Rangking 97,5 38,5

v. Hitung Nilai statistik uji U

Setelah melalu langkah-langkah diatas. Sekarang saatnya untuk menghitung statistik uji U. Pertama yaitu dengan menghitung U1 . Berikut perhitungannya.

U1 = n1 . n2 + n2(n2+1)

2 -

R2 U1 = 9 . 7 + 7 (7+1)

2 - 38,5 = 52,5

Sedangkan untuk menghitung U2 . Bisa dengan menggunakan rumus. U2 = n1 . n2 - U1

U2 = 9.7 - 52,5 U2 = 10,5

Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 10,5 yang digunakan untuk membandingkan dengan tabel Mann Whitney.

(8)

Pertama tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh diatas yaitu n1 =9 dan n2 = 7. Kemudian tentukan nilai titik kritis (α). dalam contoh ini menggunakan 0,05. Kemudian dihubungkan kolom n1 dan baris n2 . dan lihat titik kritis (α) yang digunakan yaitu 0,05. Hasilny yaitu 12.

vi. Kriteria Keputusan

H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel H0 ditolak bila U hitung  Utabel vii. Kesimpulan

Oleh karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 10,5 < 12. Sehingga Keputusan H0 ditolak, H1 diterima. Sehingga bisa disimpulkan denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita.

4.2. Contoh Kasus untuk Sampel Besar (n > 20)

Tim Statistik Ceria sedang mendapatkan kasus dalam penelitian mengenai kepadatan hunian rumah antara di daerah nelayan dengan daerah pertanian, Tim menggunakan α = 0,05. Tim penasaran apakah ada perbedaan kepadatan hunian rumah antara daerah nelayan dengan daerah pertanian. didapatkan data seperti pada tabel di bawah. Disini sudah diranking caranya sama dengan contoh di atas.

Keadatan Rumah Nelayan Rank Keadatan Rumah Pertanian Rank

4,25 37 1,75 1 3,1 21 2,35 8 3,25 25 3,22 23 3,05 19 3,4 29 2,41 10 2,67 13 2,15 6 4,01 33 2,25 7 1,9 3 3,52 31 2,48 11 2,03 5 3,33 27 1,85 2 3,26 26 4,19 36 2,89 17 2,86 15 3,35 28 4,02 34 2,87 16

(9)

1,92 4 3,46 30 3,02 18 3,23 24 4,05 35 3,21 2 3,09 20 2,83 14 2,36 9 Jumlah Rank 284 419

Pembahasan Untuk Sampel Besar (n > 20) i. Pemilihan Metode

Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu ada perbedaan antara kepadatan rumah nelayan dengan petani. dari tujuan itu ada tiga hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk yang saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata independent. pemikirannya sama dengan cara di atas.

Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya masih umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya melihat skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk uji mann whitney minimal ordinal. Artinya ordinal, interval dan rasio bisa digunakan untuk uji mann whitney. Jika menggunakan data ordinal langsung pakai mann whitney. Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata independent (parametrik). sedangkan apabila tidak normal menggunakan mann whitney (non parametrik).

Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan uji Mann-Whitney. ii. Hipotesis:

(10)

H0 : Kepadatan rumah nelayan dan rumah petani sama

H1 : Terdapat perbedaan kepadatan rumah nelayan dengan rumah petani iii. Taraf Signifikansi

α = 52 = 2,5% = 0,025 iv. Hitung Nilai statistik uji U

Sebelum melakukan perhitungan staistik uji. lakukan tahap seperti pada contoh sebelumnya yaitu mengurutkan data kemduian buat rank lalu dijumlahkan sehingga hasilnya seperti pada tabel di atas. Kemudian langsung ke perhitungannya saja. Pertama mencari U1 .

U1 = n1 . n2 + n2(n2+1)

2 -

R2 U1 = 15 . 22 + 22(22+1)

2 - 419 = 164

Kedua untuk menghitung U2 . Bisa dengan menggunakan rumus. U2 = n1 . n2 - U1

U2 = 15.22 - 164 U2 = 166

Berbeda dengan sampel kecil. untuk sampel besar menggunakan tabel Z sehingga perlu mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh.

Z =

U −n1. n2 2

n1.n2.(n1+n2+1)

(11)

Z = 164− 2

15.22.(15+22+1) 12

=

-0, 0309

Sedangkan apabila kita memasukkan nilai U2 maka hasilnya yaitu kebalikan dari nilai U1 yaitu +0,0309. Jadi tidak perlu dihitunga lagi. Kemudian yang diambil yaitu yang positif sehingga yang dibandingkan nanti yaitu 0,0309. Setelah memperoleh nilai Z maka langkah terakhir yaitu mencari nilai tabel Z. Nilai tabel pada tabel Z, Uji dua arah dengan α = 2,5%, yaitu 1, 96.

v. Kriteria Keputusan

Jika ZH < Zα, maka Ho diterima Jika ZH > Zα, maka Ho ditolak vi. Kesimpulan

Oleh karena nilai statistik uji z lebih kecil dari nilai tabel Z yaitu 0,0309 < 1,96. Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa disimpulkan tidak ada perbedaan kepadatan rumah nelayan dan petani.

(12)

SOAL LATIHAN

1. Untuk memeningkatkan produktivitas sekelompok petani diberi bantuan subsidi oleh pemerintah. Sesudah beberapa tahun ingin diketahui apakah produktivitas pada petani yang diberi bantuan lebih baik dari petani yang tidak mendapat batuan pemerintah dengan taraf signifikansi α = 5%. Berikut ini diberikan data nilai produktivitas yang diperoleh dari dua kelompok petani tersebut :

Tabel Produktivitas Petani Yang mendapat Bantuan Dari Pemerintah dan yang tidak mendapat bantuan

Petani Yang tidak mendapat bantuan

Petani Yang Mendapat bantuan

No. Nilai Produktivitas No

. Nilai produktivitas 1. 60 1. 70 2. 70 2. 70 3. 70 3. 80 4. 50 4. 60 5. 60 5. 80 6. 60 6. 90 7. 70 7. 70 8. 70 8. 60 Penyelesaian:Hipotesis:

H0 : Produktivitas pada petani yang diberi bantuan kurang baik atau sama dengan petani yang tidak mendapat batuan pemerintah

H1 : Produktivitas pada petani yang diberi bantuan lebih baik dari petani yang tidak mendapat batuan pemerintah

Taraf Signifikansi α = 5% = 0,05.

(13)

Uji Statistik Petani yang tidak mendapat bantuan

Ranking

Petani yang mendapat bantuan Ranking No. Nilai Produktivitas No . Nilai produktivitas 1. 60 4 1. 70 10 2. 70 10 2. 70 10 3. 70 10 3. 80 14,5 4. 50 1 4. 60 4 5. 60 4 5. 80 14,5 6. 60 4 6. 90 16 7. 70 10 7. 70 10 8. 70 10 8. 60 4 53 83 U1 = n1 . n2 + n2(n2+1) 2 -

R2 U1 = 8 . 8 + 8(8+1) 2 - 83 = 17

Sedangkan untuk menghitung U2 . Bisa dengan menggunakan rumus.

U2 = n1 . n2 - U1 U2 = 8.8 - 17

U2 = 47

Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 17 yang digunakan untuk membandingkan dengan tabel Mann Whitney.

Cara membaca tabel mann whitney:

Pertama tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh diatas yaitu n1 =8 dan n2 = 8. Kemudian tentukan nilai titik kritis

(14)

(α). dalam contoh ini menggunakan 0,05. Kemudian dihubungkan kolom n1 dan baris n2 . dan lihat titik kritis (α) yang digunakan yaitu 0,05. Hasilny yaitu 13.

Kriteria Keputusan

H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel H0 ditolak bila U hitung  Utabel

Kesimpulan

Oleh karena nilai U statistik uji lebih besar dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 17 > 13. Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa disimpulkan produktivitas pada petani yang diberi bantuan kurang baik atau sama dengan petani yang tidak mendapat batuan pemerintah.

2. Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah kualitas manajemen antara bank yang dianggap favorit oleh masyarakat lebih baik dibandingkan bank yang tidak favorit. Penelitian menggunakan sampel 12 Bank yang dianggap tidak favorit dan 15 Bank yang dianggap favorit. Selanjutnya kedua kelompok Bank tersebut diukur kualitas manajemennya dengan mengunakan sebuah instrument, yang terdiri beberapa buti pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40 dan terendah 0. Peneliti menggunakan α = 0,05.

Bank Favorit Nilai kualitas Bank Tidak Favorit Nilai kualitas

1 17 1 19 2 18 2 26 3 21 3 27 4 19 4 28 5 26 5 21 6 24 6 23 7 27 7 21 8 24 8 24 9 24 9 25 10 17 10 29 11 26 11 26 12 16 12 26 13 29 14 19

(15)

Penyelesaian:

Hipotesis:

H0 : Produktivitas pada petani yang diberi bantuan kurang baik atau sama dengan petani yang tidak mendapat batuan pemerintah

H1 : Produktivitas pada petani yang diberi bantuan lebih baik dari petani yang tidak mendapat batuan pemerintah

Taraf Signifikansi α = 5% = 0,05.  Uji Statistik Bank Favorit Nilai kualitas Ranking Bank Tidak Favorit Nilai kualitas Ranking 1 17 2,5 1 19 6 2 18 4 2 26 20 3 21 7 3 27 23,5 4 19 6 4 28 25 5 26 20 5 21 7 6 24 13,5 6 23 11 7 27 23,5 7 21 7 8 24 13,5 8 24 13,5 9 24 13,5 9 25 16,5 10 17 2,5 10 29 26,5 11 26 20 11 26 20 12 16 1 12 26 20 13 29 26,5 14 19 6 15 25 16,5 Jumlah 127 Jumlah 245 Pertama mencari U1 U1 = n1 . n2 + n2(n2+1) 2 -

R2 U1 = 12 . 15 + 15 (15+1) 2 - 245 = 55

(16)

Kedua untuk menghitung U2 . Bisa dengan menggunakan rumus. U2 = n1 . n2 - U1

U2 = 12.15 - 55 U2 = 125

Berbeda dengan sampel kecil. untuk sampel besar menggunakan tabel Z sehingga perlu mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh.

Z = U −n1. n2 2

n1.n2.(n1+n2+1) 12 Z1 = 55−12. 15 2

12. 15.(12+15+1) 12

=

- 1, 71 Z2 = 125−12. 15 2

12. 15.(12+15+1) 12

=

1, 71

Kemudian yang diambil yaitu yang positif sehingga yang dibandingkan nanti yaitu 1,71. Setelah memperoleh nilai Z maka langkah terakhir yaitu mencari nilai tabel Z. Nilai tabel pada tabel Z, Uji satu arah dengan α = 5%, yaitu 1,65.

Kriteria Keputusan

Jika ZH < Zα, maka Ho diterima Jika ZH > Zα, maka Ho ditolak Kesimpulan

Oleh karena nilai statistik uji z lebih kecil dari nilai tabel Z yaitu 1,71 < 1,96. Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa disimpulkan produktivitas pada petani yang diberi bantuan kurang baik atau sama dengan petani yang tidak mendapat batuan pemerintah.

(17)

SIMPULAN 5.1. SIMPULAN

Uji Mann Whitney dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Nasrul. 2014. Uji Mann Whitney. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016 dari http://statistikceria.blogspot.co.id/2014/06/uji-mann-whitney.html.

Arini. 2011. Uji Mann Whitney. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016 dari http://arini2992.blogspot.co.id/2011/11/uji-mann-whitney-kasus-dua-sampel.html.

Gambar

Tabel    Produktivitas  Petani  Yang  mendapat  Bantuan   Dari  Pemerintah dan yang tidak mendapat bantuan

Referensi

Dokumen terkait

Robandi, “Desain Pitch Angle Controller Turbin Angin Dengan Permanent Magnetic Synchronous Generator (PMSG) Menggunakan Imperialist Competitive Algorithm (ICA),” in

Atau sebaliknya, dengan dibatalkannya putusan KPPU, tidak berarti hakim tidak memiliki pemahaman tentang hukum persaingan usaha melainkan hakim memiliki alasan dan

Mengungkapkan nuansa makna yang terkait dengan wacana transaksional dan obrolan yang mengarah kepada variasi makna interpersomal dan/atau monolog lisan terutama

Skripsi yang ditulis oleh Saniyah dengan judul “Perang Banjar” 1859-1865 (Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1998), membahas mengenai Perang Banjar

Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling , yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis terhadap penelitian menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi

Nilai koefisien beta adalah positif, yang berarti bahwa berbagai item yang terdapat dalam empati berpengaruh terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di SAMSAT

Untuk data pengadukan lima jam asam lemak yang teridentifikasi baik jenis maupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan pengadukan pada tiga jam, pelarut methanol