• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri. Registration Title: "Subak of Jatiluwih Interaction With Tourism"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri. Registration Title: "Subak of Jatiluwih Interaction With Tourism""

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRACT

Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri. Registration 1305315016. Title: “"Subak of Jatiluwih Interaction With Tourism"”

Jatiluwih is well known as a world-recognized agricultural and tourism area. This condition reflects a good interaction between agriculture which in this case is represented by subak/organization of irrigation with tourism i.e. is represented by tourism actors. Data collection in the field shows different conditions, namely the finding of land conversion and job transformation from subak members. Both of these conditions indicate an interaction between subak and tourism actors. The purpose of the study discusses the form of interaction between subak with tourism in Jatiluwih, and the impact of interaction on the existence of subak. The analytical method used to discuss the research problem is descriptive qualitative analysis. Qualitative descriptions are applied to information provided by the subak members and tourism stakeholders. The findings showed that associative interaction was more prominent than the dissociative interaction. Cooperation of Subak Jatiluwih with tourism in the permission of utilizing the subak area for the agency management of Jatiluwih Tourism Destination Area is meant to be the generator income because of its natural beauty. In contrast, Subak Jatiluwih needs for compensation for any damages to rice field and fund for religious ceremony of subak, namely the ceremony of Ngusaba Ayu and fund for cleaning the subak irrigation channel. The dissociative interaction can still be declared low because it can still be well anticipated. Suggestions that can be given that the contribution to the subak need to be considered for the subak given a more feasible contribution because it is considered so far not meet the feasible criteria.

(2)

iv ABSTRAK

Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri. Nim. 1305315016. Judul “Interaksi Subak Jatiluwih Dengan Pariwisata”

Jatiluwih terkenal sebagai kawasan pertanian dan pariwisata yang diakui dunia. Kondisi ini mencerminkan adanya interaksi yang baik antara pertanian yang dalam hal ini diwakili subak dengan pariwisata yang dalam hal ini diwakili oleh pelaku pariwisata. Pengumpulan data di lapangan menunjukkan kondisi yang berbeda yaitu adanya temuan alih fungsi lahan dan transformasi pekerjaan dari krama subak. Kedua kondisi ini mengindikasikan adanya interaksi antara subak dengan pelaku pariwisata. Tujuan penenlitian ini membahas tentang bentuk interaksi antara subak dengan pariwisata di Jatiluwih dan dampak interaksi terhadap eksistensi subak. Metode analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif diterapkan pada informasi yang disampaikan dari krama subak maupun pelaku pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi asosiatif lebih mengemuka dibandingkan interaksi yang bersifat disosiatif. Kerjasama Subak Jatiluwih dengan pariwisata dalam pemberian areal subak kepada badan pengelola DTW Jatiluwh untuk dijadikan prnghasil uang karena keindahan alamnya. Sebaliknya Subak Jatiluwih diberikan imbalan atas kerusakan pematang sawah dan dana untuk upacara keagamaan subak yaitu Ngusaba Ayu serta dana untuk pembersihan saluran irigasi subak. Interaksi disosiatif masih dapat dinyatakan rendah karena masih dapat diantisipasi dengan baik. Saran yang dapat diberikan yaitu kontribusi kepada pihak subak perlu dipertimbangkan agar subak diberikan kontribusi yng lebih layak lagi, karena dipandang belum memenuhi.

(3)

v

RINGKASAN

Subak Jatiluwih merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO, karena implementasi dari Tri Hita Karana (THK). Selain diakui sebagai Warisan Budaya Dunia, Subak Jatiluwih juga merupakan salah satu daya tarik wisata karena hamparan persawahannya yang luas dan pemandangan alamnya. Subak terletak di destinasi pariwisata, dengan adanya pariwisata eksistensi subak semakin baik. Subak sangat berperan penting dalam menjaga keberlangsungan usahatani tanaman pangan, kebudayaan dan ekonomi pedesaan. Banyaknya wisatawan yang berdatangan akan menimbulkan interaksi sosial antara Subak Jatiluwih dengan Pariwisata, baik interaksi asosiatif maupun interaksi disosiatif. Dari interaksi tersebut akan menimbulkan suatu perubahan sosial yang berdampak positif dan negatif bagi Subak Jatiluwih maupun masyarakat sekitarnya. Dampak positif tersebut berpengaruh baik terhadap eksistensi subak. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan akan mengancam eksistensi subak. Berdasarkan pemikiran tersebut menarik untuk dikaji mengenai bentuk interaksi dari Subak Jatiluwih dengan pariwisata dan apa dampak interaksi tersebut bagi eksistensi subak, dampak interaksi tersebut dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif.

Metode pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan metode observasi yang dilakukan dengan pengamatan kondisi di lapangan. Selanjutnya dilakukan wawancara mendalam yaitu teknik pengumpulan data dengan mewawancarai informan kunci. Informan kunci tersebut adalah mereka yang paling mengetahui/menguasai daerah penelitian dan mampu menjawab permasalahan serta tujuan penelitian yang ingin penulis ungkapkan. Metode dokumentasi dilakukan untuk membuktikan bahwa pernyataan yang dijelaskan dari hasil wawancara mendalam sesuai dengan fakta di lapangan yang ditunjukkan dengan dokumentasi berupa gambar-gambar, serta ditambah dengan metode studi kepustakaan untuk melengkapi data penelitian yang dapat diakses melalui internet dan buku penunjang. Penentuan informan kunci dilakukan dengan perposive (secara sengaja). Pada penelitian ini diambil informan kunci yaitu: (1) pekaseh Subak Jatiluwih; (2) sekretaris Subak Jatiluwih; (3) prebekel Desa Jatiluwih; (4)

(4)

vi

ketua Tempek Telabah Gede; (5) ketua Tempek Gunung Sari; (6) manager pengelola DTW Jatiluwih sekaligus pemilik Restoran Gong Jatiluwih, dan (7) petani.

Analisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Seluruh data empiris di lapangan yang diperoleh dari observasi, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dokumentasi dan studi kepustakaan nantinya akan dideskripsikan sesuai dengan fakta di lapangan yang ditemukan oleh peneliti. Sehingga dilakukan penarikan simpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini.

Sesuai data empiris interaksi Subak Jatiluwih dengan pariwisata yang ditemukan di lapangan adanya kerjasama antara kelompok dengan kelompok yang terjadi antara Subak Jatiluwih dengan Badan Pengelola DTW Jatiluwih dalam bentuk pemberian kontribusi sebesar Rp.15.000.000,- untuk upacara keagamaan Subak Jatiluwih, yang diberikan pertempek setiap tahun. Kontribusi tersebut untuk menunjang kegiatan ritual Ngusaba Ayu biasanya dilakukan di Pura yang disungsung oleh Subak Jatiluwih. Kerjasama pemberian kontribusi juga terjadi kepada lima pihak yang terdiri dari pihak Pemerintah Tabanan (45%) dan 55%nya lagi akan dibulatkan menjadi 100% nantinya dibagi dengan empat pihak yaitu: Dinas Jatiluwih (25%), Desa adat Jatiluwih (30%), Desa Adat Gunung Sari (20%), dan pihak Subak Jatiluwih (25%). Kerjasama pembersihan areal subak dan jalur trekking yang dilakukan oleh pihak subak dan pelaku pariwisata, dengan cara pengupahan tenaga kerja yang biayanya dibagi secara merata antara subak dengan badan pengelola.

Kerjasama dalam organisasi, dimana pekaseh Subak Jatiluwih dipilih sebagai wakil ketua dua dalam organisasi Badan pengelola DTW Jatiluwih. Kerjasama pihak Badan pengelola DTW Jatiluwih, Subak dan Pemerintah Tabanan untuk pembangunan areal parkir seluas 25are ditambah dengan pembuatan fasilitas wisatawan seluas 10are untuk restoran. Kerjasama kelompok dengan kelompok sebagai informasi tambahan kerjasama dengan lima pihak yang terkait ditambah seluruh masyarakat, dalam perayaan HUT Badan pengelola yang ke-3 kegiatan tersebut melibatkan anak-anak SD, seluruh masyarakat Desa Adat Jatiluwih dan Gunung Sari termasuk ibu-ibu PKK dan petani kegiatan tersebut berlangsung

(5)

vii

dengan baik. Kegiatan HUT Badan Pengelola DTW Jatiluwih memberikan manfaat yang baik bagi Subak Jatiluwih karena eksistensi subak akan semakin baik dengan diadakannya acara tersebut maka wisatawan akan memposting kegiatan tersebut sehingga wisatawan yang lainnya tertarik untuk mengunjungi daerah wisata Jatiluwih.

Kerjasama individu dengan kelompok antara pemilik Restoran Gong dengan subak, dalam perekrutan tenaga kerja anak dari beberapa anggota subak untuk bekerja di Restoran Gong. Kerjasama subak dengan badan pengelola, dalam bentuk pemberian asuransi kecelakaan jika wisatawan melakukan kerusakan yang merugikan subak akan diberikan asuransi oleh pihak Badan pengelola. Kerjasama subak dengan badan pengelola dalam pembuatan jalur short trekking yang menggunakan beberapa lahan petani.

Kerjasama individu dengan individu, subak dengan badan pengelola dalam penyediaan stand dagang untuk ibu PKK yang beberapa dari mereka merupakan istri anggota subak, dan penyediaan stand tersebut tidak dikenakan biaya. Kerjasama subak denga wisatawan dalam penjualan teh beras merah yang diproduksi oleh sekretaris subak secara rutin dilakukan dari tahun 2012. Kerjasama anggota subak individu dengan individu dalam menyakap sawah milik petani lain yang memiliki kesibukan lain.

Dilihat dari data empiris di lapangan yang ditemukan peneliti adanya akomodasi yang tadinya mengalami pertikaian antara petani dengan wisatawan dan berusaha menyelesaikan perkitaian dalam bentuk perantara dari Badan Pengelola DTW Jatiluwih dengan pembuatan areal parkir, pemberian kontribusi atas kerusakan yang ditimbulkan oleh wisatawan, pembuatan andungan oleh petani. Sampai saat ini belum ada wisatawan yang berdomisili di Desa Jatiluwih. Tidak ada perkawinan campuran antara warga asli Jatiluwih dengan warga asing.

Pemilik warung dan restoran bersaing karena faktor bisnis. Persaingan tersebut secara sehat karena mulai ada pembangunan restoran baru dan yang lama sedikit pengunjung. Kontravensi yang terjadi pencemaran limbah yang menganggu irigasi subak. Kontravensi rusaknya pematang sawah akibat wisatawan. Kontravensi tuntutan subak yang ingin mendapatkan kontribusi lebih agar subak mendapat sebanyak 45%. Konflik terjadi antara petani dengan wisatawan. Karena

(6)

viii

sebelum adanya areal parkir, wisatawan memarkir kendaran di badan jalan dan menganggu arus produksi petani sehingga petani menabrakkan mobilnya ke mobil wisatawan. Tetapi konflik tersebut dapat teratasi dengan musyawarah. Setelah terjadinya konflik ada proses pendekatan dan terjadi akomodasi dalam pebuatan areal parkir sehingga permasalahan tersebut sudah teratasi.

Hasil penelitian merekomendasikan saran untuk Subak Jatiluwih dan badan Pengelola DTW Jatiluwih harus meningkatkan kerjasamanya dengan pihak Dinas Pertanian atau Fakultas Pertanian terkait dengan penyuluhan pembuatan pupuk kompos yang pernah dilakukan dan belum ditindak lanjuti serta pendampingan masyarakat, dapat diatasi dengan melakukan kerjasama dengan pihak Dinas Pertanian atau Fakultas Pertanian Unud agar memberikan dampak yang positif bagi subak jatiluwih. Masyarakat Desa Jatiluwih, dengan adanya tantangan karena dibangunnya restoran baru yang menimbulkan persaingan antara pemilik warung dan restoran. Dapat diatasi dengan melakukan kegiatan baru seperti pemilik warung lebih memperhatikan dan meningkatan kebersihan serta kualitas makanannya, serta dapat juga dilakukan penjualan sovenier sehingga dapat menarik wisatawan untuk berbelanja di warung mereka. Pemerintah Kabupaten Tabanan, seharusnya dapat manjadi fasilitator karena Subak Jatiluwih merupakan penyebab utama sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) yang menarik kunjungan wisatawan. Subak Jatiluwih nantinya akan memerlukan pembiayaan atau kontribusi untuk menjaga aktivitas sehari-hari petani sekaligus menjaga kelestarian DTW Subak Jatiluwih maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan harus memberikan kontribusi lebih kepada Subak Jatiluwih, karena Subak Jatiluwih merupakan daya tarik wisatawan.

INTERAKSI SUBAK JATILUWIH DENGAN

PARIWISATA

(7)

ix

Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri NIM.1305315016

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir Wayan Sudarta,MS Dr.Ir.I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D NIP.19500103 198003 1 001 NIP. 19651104 199303 2 001

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIP.19630515 198803 1 001

(8)

x

INTERAKSI SUBAK JATILUWIH DENGAN

PARIWISATA

Dipersiapkan dan diajukan oleh Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri

NIM.1305315016

Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Nomor : 272/UN14.2.6/PD/2017

Tanggal : 02 Juni 2017

Tim Penguji Skripsi adalah: Ketua : I Made Sarjana, SP.M.Sc Anggota :

1. Dr.Ir. I Ketut Suamba, MP

2. Ir. I. Gst.A.A Lies Anggreni, M.Par

3. Dr. Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani,M.Mgt 4. Ir Wayan Sudarta, MS

(9)

xi

RIWAYAT HIDUP

Ni Luh Putu Diah Ayu Hartari Putri lahir di Tabanan pada 26 September 1995. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Ir. I Made Tantra (Bapak) dan drg. Ni Luh Ketut Sriwardani (Ibu). Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD NEGERI 3 Tunjuk tahun 2001 s.d 2007. Melanjutkan ke SMP N. 1 Tabanan tahun 2007 s.d 2010. Selanjutnya menempuh pendidikan di SMAN. 1 Tabanan tahun 2010 s.d 2013. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan tahun 2013, diterima di Program Studi Agribisnis, memilih kosentrasi Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Pernah mengikuti keorganisasian Agriculture Festival pada tahun 2014, selama mengikuti pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

(10)

xii

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Interaksi Subak Jatiluwih

dengan Pariwisata” tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas terwujudnya skripsi ini sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian yang selalu/sangat baik memberikan dorongan dan ramah-tamah kepada mahasiswa agar bisa menyelesaikan skripsi dan menjadi sarjana pertanian yang unggul. 2. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

3. Ir. Wayan Sudarta, M.S selaku pembimbing I yang penuh kesabaran, ketulusan dan keramahan dalam memberikan bimbingan serta tuntunan kepada penulis sampai skripsi ini selesai.

4. Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt selaku pembimbing II yang penuh perhatian, kesabaran, ketulusan dan keramahan dalam memberikan bimbingan serta tuntunan kepada penulis sampai skripsi ini selesai.

5. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP.,M.Si selaku pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis sampai skripsi ini selesai. 6. Para Dosen, Pegawai serta Keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas

Udayana yang selalu memberikan arahan, masukan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi.

7. Pekaseh Subak Jatiluwih, manajer badan pengelola DTW dan beberapa informan yang bersedia menjadi informan kunci peneliti yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah membantu dengan tulus selama pengumpulan data.

(11)

xiii

8. Ir. I Made Tantra dan Drg. Ni Luh Ketut Sriwardani selaku orangtua yang memberikan kasih sayang, pengertian, doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ni Luh Made Ayu Yuliantari Putri selaku adik yang selalu memberikan semangat super untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. I Putu Putra Wiguna, wahyu beserta keluarga yang selalu mendampingi, memberi semangat, kasih sayang, pengertian, perhatian dan doa restu dalam menyelesaikan skripsi.

11. Sahabat widhia, citra, gayatri, losvita, padma dan teman-teman keluarga besar fakultas pertanian yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu yang memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

12. Keluarga besar (nenek, tante, om, adik, kakak) semuanya yang tidak bisa peneliti ucapkan satu persatu yang memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini, sehingga segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Om Santih, Santih, Santih Om

(12)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRACT... iii ABSTRAK ... iv RINGKASAN ... v HALAMAN PENGESAHAN... ix TIM PENGUJI ... x RIWAYAT HIDUP... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Sistem Subak... 7

2.1.1 Pengertian dan tujuan Subak... 7

2.1.2 Tugas dan Fungsi Subak ... 8

2.1.3 Awig-awig dan Pararem Subak ... 11

2.2 Pariwisata ... 13

2.2.1 Pengertian pariwisata ... 13

(13)

xv

2.2 Interaksi Sosial ... 17

2.3.1 Pengertian Interaksi Sosial... 17

2.3.2 Bentuk Interaksi Sosial ... 18

2.3.3 Jenis-jenis Interaksi Sosial... 31

2.4 Kerangka Pemikiran... 32

BAB III. METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Sumber dan Jenis Data Penelitian ... 35

3.2.1 Jenis Data ... 35

3.2.2 Sumber Data... 36

3.3 Penentuan Informan Kunci ... 36

3.4 Batasan Operasional ... 38

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.6 Analisis Data ... 42

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Desa Jatiluwih ... 43

4.1.1 Kependudukan... 45

4.1.2 Pendidikan... 46

4.2 Gambaran Umum Subak Jatiluwih ... 48

4.2.1 Struktur Organisasi ... 48

4.2.2 Struktur kelembagaan... 52

4.2.3 Keanggotaan Subak... 52

4.3 Gambaran Umum Badan Pengelola DTW Jatiluwih ... 53

4.3.1 Struktur Organisasi Manajemen opersional ... 55

4.3.2 Tugas Manajemen Operasional... 56

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

5.1 Bentuk Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata ... 60

5.1.1 Interaksi Asosiatif Subak jatiluwih dengan Pariwisata ... 60

5.1.2 Interaksi Disosiatif Subak Jatiluwih dengan Pariwisata ... 81

5.2 Dampak Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata ... 87

5.3 Pelaksanaan tugas dan fungsi subak dalam Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata... 92

(14)

xvi

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 96

6.1 Simpulan ... 96

6.2 Saran... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(15)

xvii

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

4.1 Penduduk Desa Jatiluwih Menurut Kelompok Umur Tahun 2013 ... 46 4.2 Penduduk Desa Jatiluwih Menurut Tingkat Pendidikan ... 47 4.3 Luas Lahan Basah dan Jumlah Anggota Tempek di Subak Jatiluwih

Tahun 2017 ... 52 4.4 Keanggotaan Manajemen Operasional DTW Jatiluwih Tahun 2014 56

(16)

xviii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata 34

4.1 Gapura Desa Jatiluwih ... 43

4.2 Suasana Panen Padi di Desa Jatiluwih ... 44

4.3 Struktur Organisasi Subak Jatiluwih Tahun 2017... 49

4.4 Susunan Organisasi Manajemen DTW Jatiluwih Tahun 2014 ... 55

5.1 Penanaman Bibit Bunga Matahari di Jalur Trekking ... 70

5.2 Kegiatan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik... 71

5.3 Kegiatan Parade dalam Rangka HUT Badan Pengelola DTW Jatiluwih ... 72

5.4 Stand Dagang yang di sediakan untuk Ibu” PKK di Restoran Gong ... 77

(17)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Tabel Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan Provinsi Bali

Tahun 2015 (Ha) ... 102 2. Tabel Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan

Mancanegara Objek Wisata Jatiluwih Tahun 2010 sampai 2016 .. 103 3. Foto Dokumentasi Penelitian ... 104

(18)

Filename: DI_98E40D64 Directory: C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp Template: C:\Users\ASUS\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: ASUS Keywords: Comments: Creation Date: 7/5/2017 12:07:00 PM Change Number: 1

Last Saved On: 7/5/2017 12:19:00 PM

Last Saved By: ASUS

Total Editing Time: 12 Minutes

Last Printed On: 7/5/2017 12:24:00 PM

As of Last Complete Printing Number of Pages: 17 Number of Words: 2,709

(19)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Tabanan merupakan Kabupaten yang memiliki areal persawahan terluas di Provinsi Bali, dari Sembilan Kabupaten yang ada di Bali. Luas areal irigasi yang dimiliki Kabupaten Tabanan seluas 21.714 Ha dan terluas kedua Kabupaten Gianyar yang memiliki luas lahan irigasi 14.420 Ha, sehingga Tabanan dijuluki lumbung pangan Bali. Dari data BPS Bali tahun 2015 luas lahan sawah menurut sistem pengairan di Provinsi Bali tampak pada Tabel 1.1 (Lamp.1)

Luas lahan sawah di Bali yang dominan terdapat di wilayah Kabupaten Tabanan

yang merupakan “lumbung padi” Bali. Luas lahan sawah di Kabupaten Tabanan

tercatat mencapai 27,12 persen (21.714 ha) dan total lahan sawah Bali seluas 80.063 ha (BPS Bali, 2015). Dari beberapa potensi alam yang dimiliki, pertanian merupakan salah satu penunjang berkembangnya pariwisata di Bali khususnya di Kabupaten Tabanan.

Tabanan pun begitu banyaknya memiliki objek wisata yang mengundang wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berdatangan ke objek wisata tersebut. Pertanian dan pariwisata merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan di Kabupaten Tabanan. Pertanian juga menimbulkan dayatarik dari khasnya adat dan budaya. Selain budaya dan adatnya suasana alam yang agraris dan asri dengan hamparan persawahan juga merupakan daya tarik wisata. Budaya pertanian dengan sistem subaknya, kehidupan beragamanya, budaya, kesenian, dan beragamnya tarian-tarian unik untuk menarik wisatawan agar berdatangan. Hal tersebut merupakan modal utama dari pariwisata tersendiri, selain warisan alam pemandangan yang indah.

Salah satu daya tarik wisata yang mengandalkan sector pertanian di Kabupaten Tabanan yaitu Subak Jatiluwih. Subak Jatiluwih merupakan salah satu objek wisata yang terletak di kawasan Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

(20)

2

Objek wisata Jatiluwih terletak kurang lebih 27 km ke utara dari Kota Tabanan. Objek wisata ini memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan persawahan yang luas dengan sistem terasering persawahannya yang membuat tempat ini berbeda dengan tempat wisata lainnya. Objek wisata ini tidak hanya memiliki pemandangan persawahan tetapi bagian belakang Nampak Gunung Batukaru yang menambah keindahan tempat tersebut (Dwitanaya, 2014).

Secara historis umat Hindu di Bali memiliki tradisi, kebudayaan dan kepercayaan (relegius) tersendiri yang terbentuk dalam sebuah organisasi yang sering disebut dengan Subak. Subak merupakan suatu organisasi masyarakat petani yang mengatur sistem perairan atau sistem air irigasi pertanian sistem subak di Bali. Didefinisikan oleh Sutawan dkk. (1986) bahwa subak adalah organisasi petani lahan basah yang mendapatkan air irigasi dari suatu sumber bersama, memiliki satu atau lebih Pura Bedugul (untuk memuja Dewi Sri, manifestasi Tuhan sebagai Dewi Kesuburan), serta mempunyai kebebasan di dalam mengatur rumah tangganya sendiri maupun di dalam berhubungan dengan pihak luar. Subak juga merupakan Warisan Budaya Dunia (WBD). Sebagai warisan sumberdaya budaya Bali, kegiatan operasional subak dilandasi oleh falsafah hidup Tri Hita Karana (THK) sebagai tiga penyebab kesejahteraan dan dijiwai oleh Agama Hindu. Subak terletak di destinasi pariwisata, subak juga merupakan daya tarik wisata.

Dengan adanya pariwisata eksistensi subak semakin baik, karena peningkatan kunjungan wisatawan semakin tahun mengalami peningkatanm yang sangat pesat. Kunjungan dari tahun 2013 – 2014 mengalami peningkatan yang segnifikan yaitu sebesar 50%. Kunjungan wisatawan pada tahun 2013 sebanyak 40.270 orang dan kunjungan wisatawan pada tahun 2014 sebanyak 105.177 orang. Dapat dilihat pada tabel 1.2 bahwa terdapat peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Wisata Jatiluwih. (lamp.2)

Adanya pariwisata ditengah-tengah pertanian tentunya akan menimbulkan interaksi sosial yang terjadi dilingkungan tersebut. Subak sangat berperan penting

(21)

3

dalam menjaga keberlangsungan usahatani, tanaman pangan, kebudayaan dan ekonomi pedesaan. Mengingat subak merupakan daya tarik wisata maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi interaksi antar subak dengan pariwisata.

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan, antara perorangan - kelompok manusia, maupun antara kelompok dengan kelompok manusia. Syarat dari interaksi sosial, adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Interaksi yang dilakukan meliputi dua proses yaitu Proses Interaksi yang Asosiatif atau proses interaksi yang berdampak positif seperti adanya Kerjasama (cooperation), Akomodasi (accomodation), asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan pada proses interaksi Disosiatif yang berdampak negatif seperti adanya persaingan (competition), kontravensi, dan pertentangan (conflict).

Dari proses interaksi sosial yang terjadi, dapat menimbulkan suatu perubahan sosial di suatu lapisan masyarakat dan dalam setiap manusia pada hidupnya pasti mengalami suatu perubahan. Didefinisikan oleh Maclver (dalam Soerjono Soekanto, 2013) Perubahan-perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. Ditambahkan lagi oleh (Selo Soemardjan) bahwa perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian memengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya.

Dampak dari interaksi sosial tersebut berupa suatu perubahan sosial yang dapat terjadi di Subak Jatiluwih. Karena dengan adanya pariwisata dapat menimbulkan suatu perubahan-perubahan tertentu baik itu perubahan yang terjadi lambat ataupun suatu perubahan yang berjalan cepat. Perubahan-perubahan tersebut seperti nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, sistem organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang di dalam Subak Jatiluwih.

(22)

4

Di sisi lain interaksi tersebut tentunya akan menimbulkan dampak, baik secara positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif interaksi tersebut yaitu, terjadinya alih fungsi lahan, adanya transformasi tenaga kerja dari bidang pertanian ke pariwisata, komersialisasi yang dapat mengancam nilai budaya lokal, dan pemanfaatan lahan pertanian untuk kepentingan pariwisata juga telah mengakibatkan kesenjangan antara industri pariwisata dengan pertanian.

Bentuk interaksi yang asosiatif dapat menimbulkan keharmonisan antara subak dengan pariwisata. Interaksi asosiatif akan membentuk kerjasama yang baik antara subak dengan pariwisata, akomodasi terlihat dari proses atau usaha interaksi yang dilakukan untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi antara subak dengan pariwisata, asimilasi terlihat dari interaksinya untuk mengurangi perbedaan-perbedaan untuk mencapai tujuan bersama antara subak dengan pariwisata, dan akulturasi yaitu penerimaan kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan sendiri. Proses interaksi yang asosiatif sangat berpengaruh pada eksistensi, jika keduanya menimbulkan interaksi yang positif maka eksistensi subak akan semakin baik karena terjadinya keharmonisan dan kerjasama yang baik antara subak dengan pariwisata.

Bentuk interaksi yang disosiatif akan menimbulkan suatu persaingan bahkan konflik. Subak dan pariwisata yang memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya dapat menimbulkan persaingan pribadi maupun kelompok. Contoh persaingan yang mungkin terjadi persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan atau posisi, dan lain-lain. Persaingan tersebut dapat menimbulkan konflik antara subak dengan pariwisata, jika terjadi konflik antara keduanya maka akan mengancam eksistensi subak. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengkaji mengenai bentuk interaksi dan dampak interaksi terhadap eksistensi subak.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, dapat dijabarkan rumusan masalah yang diangkat peneliti sebagai berikut.

(23)

5

1. Bagaimana bentuk interaksi Subak Jatiluwih dengan pariwisata ? 2. Apa dampak interaksi tersebut terhadap eksistensi subak ?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, dapat dijabarkan tujuan yang diharapkan peneliti sebagai di bawah ini.

1. Untuk mengetahui bentuk interaksi Subak Jatiluwih dengan pariwisata. 2. Untuk mengetahui dampak interaksi tersebut terhadap eksistensi subak.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penjabaran di atas hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut.

1. Keilmuan khususnya berguna sebagai bahan informasi dan pengetahuan tentang objek wisata Jatiluwih

2. Bagi penulis, penelitian ini berguna sebagai sarana mengembangkan pola pikir, menambah pengalaman dan sebagai syarat untuk memperoleh derajat sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

3. Bagi Fakultas Pertanian Udayana, penelitian ini berguna sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya

4. Bagi Pemegang kebijakan, penelitian ini berguna untuk informasi mengenai dampak dari interaksi antara Subak Jatiluwih dengan Pariwisata

(24)

6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup tentang Interaksi Subak Jatiluwih terhadap Pariwisata, serta Identifikasi dampak interaksi yang terjadi terhadap eksistensi subak. Interaksi yang terjadi tentunya mengakibatkan dampak baik dampak positif dan negatif.

(25)

Filename: BAB I_98E4303E Directory: C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp Template: C:\Users\ASUS\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: ASUS Keywords: Comments: Creation Date: 7/5/2017 12:23:00 PM Change Number: 2

Last Saved On: 7/5/2017 12:23:00 PM

Last Saved By: ASUS

Total Editing Time: 1 Minute

Last Printed On: 7/5/2017 12:25:00 PM

As of Last Complete Printing Number of Pages: 6 Number of Words: 1,205

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis bivariat didapatkan perbedaan bermakna antara activity of daily living sebelum dan sesudah pemeberian aromaterapi lavender dengan p value 0,000 (p > 0,05)

Oleh karna itu perlu dilakukan peningkatan dalam proses pembelajaran IPS (Nana Sudjana,2014). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SD 146 Pekanbaru

Pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik pada varietas,,{hibrid4 disebabkan oleh faktor genotip (genetik) dari varietas yang diuji' Kedua varietas hibrida tersebut

E. Kondisi Geologi Indonesia  Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Bentuk Muka Bumi  Simbol

Pemecahan masalah yang dilakukan kepada masyarakat khususnya siswa SMK Citra Husada Cibinong adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait Bahaya Narkoba.. Diharapkan

Sederhananya, manajemen adalah suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengelola dan mengendalikan secara bersama dengan seluruh sumber

Oleh karena itu, penyelesaian permasalahan dalam Toyota dilakukan secara sistematis, agar pada akhirnya setiap hasil dari suatu proses dapat diikuti dan

Lahir Jenis Kelamin Program Studi Status Perkawinan Asal SLTA/PT Angkatan Tanggal Lulus Pekerjaan Agama IPK No.. Hanphone