• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOCUS GROUP DISCUSSION TENTANG MODEL PEMBELAJARAN TEFA BASED LIFE SKILL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOCUS GROUP DISCUSSION TENTANG MODEL PEMBELAJARAN TEFA BASED LIFE SKILL"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

“ Add your company slogan ”

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Dadang Hidayat M. (0707398)

FOCUS GROUP

DISCUSSION

TENTANG

MODEL

PEMBELAJARAN

“TEFA BASED

LIFE SKILL”

(2)

PENGEMBANGAN MODEL

PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA

DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF

(Studi Pada Pembelajaran Kompetensi

Keakhlian Teknik Pemesinan SMK

Teknologi dan Rekayasa)

JUDUL PENELITIAN

(3)

www.themegallery.com

PERTANYAAN POKOK PENELITIAN

Kurikulum SMK Dadang Hidayat M (0707398)

Model Pembelajaran bagaimanakah

yang dapat meningkatkan

kompetensi siswa dalam mata

pelajaran Produktif, Kompetensi

(4)

PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimanakah kondisi

pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keakhlian Teknik Pemesinan yang dilaksanakan di

SMK Negeri 6 Kota Bandung saat ini?

2. Bagaimanakah desain model pembelajaran yang dapat

meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan?

3. Bagaimana implementasi model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik

Pemesinan?

4. Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif,

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan?

Dadang Hidayat M (0707398)

Pertanyaan Penelitian

5. Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran yang dapat

meningkatan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi

(5)

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengidentifikasi tentang kondisi pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Produktif,

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan (baik kondisi guru, siswa, materi bahan ajar, sumber bahan ajar, sistem evaluasi, model pembelajaran, dan sarana/fasilitas pembelajaran) di SMK Negeri 6 Kota Bandung.

Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif,

Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK.

Memperoleh data empiris tentang efektivitas model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan.

Dadang Hidayat M (0707398)

Menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK.

TUJUAN

3 1 5 2

Menemukan model implementasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK.

(6)

MANFAAT PENELITIAN (1)

 Secara teoretis penelitian ini diharapkan menghasilkan prinsip-prinsip dan dalil-dalil dalam pengembangan model pembelajaran yang dapat

memberikan siswa pengalaman langsung dalam suasana industri di sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK.

 Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi guru: model pembelajaran hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang memberi siswa pengalaman langsung suasana industri di sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran Produktif, Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK, dengan mengubah peran guru sebagai sentral sumber belajar menjadi fasilitator (sebagai assessor/konsultan) dalam proses pembelajaran.

2. Bagi siswa: model pembelajaran hasil penelitian ini memberikan pengalaman langsung suasana industri di sekolah dalam proses

pembelajaran sehingga proses pembelajaran diharapkan memberikan makna yang lebih dalam.

(7)

MANFAAT PENELITIAN (2)

3. Bagi sekolah: model pembelajaran hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya pengembangan dan implementasi KTSP SMK dengan

memanfaatkan sarana prasarana (fasilitas praktek) yang makin lengkap dan terstandar dan sekaligus mengembangkan sumber daya sekolah dalam era industrialisasi.

4. Bagi Direktorat Pembanaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kebijakan dalam

pengembangan SMK.Dengan Model hasil penelitian ini sekolah didorong untuk memanfaatkan sekaligus memelihara dan mengembangkan sarana prasaran sekolah. Pemaanfaatan sarana prasarana sekolah sekaligus memberi layanan yang baik kepada siswa berupa pengalaman langsung

dalam suasana industri di sekolah dengan cara merekognisi pemikiran kepala sekolah dan guru khususnya, sehingga sekolah sekaligus sebagai industri. 5. Bagi lembaga penghasil guru khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK) Pendidikan Teknologi Kejuruan (PTK) hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian dan diskusi agar kelebihan dan mungkin kekurangan model alternatif ini dapat teruji lebih dalam lagi,sehingga dapat merekomendasikan inmplementasi model ini lebih luas lagi.

6. Bagi peneliti: hasil penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan penelitian yang relevan dan lebih luas pada mata pelajaran Produktif, Program Keahlian yang lainnya.

(8)

LATAR BELAKANG MASALAH

KONDISI LAPANGAN

-angka pengangguran 1988-1997 (7,8-16,86) %

- lowongan kerja lulusan SMK 1997=32,9%

- peluang kerja lulusan SMK di kota Bandung 1999- 2003

(32,47-34,95)%

- hasil penelitian LIPI , lulusan SMK : a) kurang dapat beradaptasi, b)

sulit menyesuaikan diri, c) sulit dilatih kembali Proses pendidikan SMK sebagai sebuah Sistem Pola PBM SMK: -Model Konvensional & Prakerin -Model PSG Model PBM ”ALTERNATIF” Dalam KTSP SMK TUNTUTAN IDEAL •UUSPN 20/2003 •PP 19/05(BSNP) •KTSP SMK •Uji Kompetensi BNSP •AFTA - APEC KEBIJAKAN •Komposisi siswa SMK:SMA 2015 = 70%:30% •Sebaran lulusan SMK (20:50:10:10)% •Program Industri Berbasis SMK Konsep : Work Based Learning &

Teaching-Learning Factory

Dadang Hidayat M (0707398)

Konsep Life

Skill-Broad Based Education.

(9)

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Dadang Hidayat M (0707398)

STUDI PENDAHULUAN

Analisis

Dokumen Analisis Teori

PENYUSUNAN KONSTRUK MODEL PEMBELAJARAN PENGEMBANGA N MODEL

PEMBELAJARAN TERBATASUJICOBA

UJICOBA LEBIH LUAS EKSPERIMEN kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Diskus i FGD & Delphi

PenelitianTerbatas Penelitian Lebih Luas

Hasil studi Pendahuluan

Konstruk Model

Pembelajaran Draft Model Pembelajaran Alternatif

Laporan Hasil Uji Coba Terbatas dan revisi Model

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN

alternatif

Laporan Hasil uji lebih luas dan Model final

TAHAP STUDI PENDAHULUAN

TAHAP STUDI PENGEMBANGAN VALIDASI MODEL TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA

Studi Lapangan

TAHAP KETIGA

FGD Diskusi

(10)

PERKEMBANGAN IPTEK PERKEMBANGAN PROSES MANUFAKTUR PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL INOVASI PROSES MANUFAKTUR KOMPETENSI SDM DIKLAT SDM Learning Organization Teaching factori PSIKOLOGI TEORI BELAJAR MODEL BELAJAR MODEL MENGAJAR KURIKULUM TEKNOLOGI BAHAN AJAR GURU/INSTRUKTUR PEMBELAJARAN (TEACHING FACTORY) MODELING: - VC MODELS - PBL - WBL REALITAS: TERINTEGRASI PADA UNIT PRODUKSI

Desirable learning factor Strategies

Contributing factors

Maintaining the sustainability

Kontekstual DU/DI Kurikulum terintegrasi Sejarah Eropah Sejarah USA

SKEMA TEACHING AND LEARNING FACTORY

(11)

KARAKTERISTIK WORK BASED LEARNING

1. Hubungan antara mitra/ DUDI dengan institusi pendidikan secara khusus untuk membangun dan membantu

pembelajaran.

2. Siswa dilibatkan sebagai pekerja.

3. Program dalam WBL mengikuti apa yang dibutuhkan di tempat kerja dan apa yang dibutuhkan oleh siswa.

4. Level pendidikan dalam program dibangun setelah siswa

memiliki kompetensi yang diakui.

5. Dalam WBL learning project yang dilakukan di tempat kerja, memberikan tantangan untuk memenuhi kebutuhan siswa di masa yang akan datang, dan perusahaan itu sendiri.

6. Institusi pendidikan memiliki keluaran berdasarkan

kesepakatan dalam program ini dengan menghargai standar dan level yang telah ditetapkan, berbeda dengan kursus

konvensional, dalam WBL tidak ada silabus, inti materi dll.

www.themegallery.com

(12)

KOMPONEN LIFE SKILL

1.

Kecakapan personal (personal skill):

Mengenal diri( self awareness)

&

Kecakapan hidup berpikir rasional

(thinking skill)

2.

Kecakapan sosial (social skill)

3.

Kecakapan akademik (academic skill)

4.

Kecakapan vokasional (vocational

skill)

www.themegallery.com

(13)

TUJUAN SMK

(14)

TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

(15)

Standar Kompetensi Lulusan SMK (1)

Dadang Hidayat M (0707398)

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

(16)

Standar Kompetensi Lulusan SMK (2)

Dadang Hidayat M (0707398)

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

10. Program Keahlian Teknik Pemesinan menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

11. Program Keahlian Teknik Pemesinan menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Program Keahlian Teknik Pemesinan memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Program Keahlian Teknik Pemesinan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

14. Program Keahlian Teknik Pemesinan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Program Keahlian Teknik Pemesinan mengapresiasi karya seni dan budaya

16. Program Keahlian Teknik Pemesinan menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

(17)

Standar Kompetensi Lulusan SMK (3)

Dadang Hidayat M (0707398)

17. Program Keahlian Teknik Pemesinan menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

18. Program Keahlian Teknik Pemesinan berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Program Keahlian Teknik Pemesinan memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat

20. Program Keahlian Teknik Pemesinan menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

21. Program Keahlian Teknik Pemesinan menunjukkan

keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

22. Program Keahlian Teknik Pemesinan menunjukkan

keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Program Keahlian Teknik Pemesinan menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi

tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya

(18)

Struktur Kurikulum (1)

Dadang Hidayat M (0707398) No. PROGRAM/ MATA PELAJARAN Durasi Waktu (Jam) TINGKAT/SEMESTE R KET 1 2 3 4 5 6 1 Normatif 1.1 Pendidikan Agama 192 1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192 1.3 Bahasa Indonesia 192 1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 192 1.5 Seni Budaya 128

2 Adaptif

2.1 Bahasa Inggris 440 2.2 Matematika 516 2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192 2.4 Fisika 276 2.5 Kimia 192 2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 2.7 KKPI 202 2.8 Kewirausahaan 192 3 Produktif (1960) 3.1 Dasar Kompetesi Kejuruan Teknik Mesin

3.2 Kompetensi Kejuruan Teknik Pemesinan (1770) 3.2.1 Gambar Teknik Dasar 148 3.2.1.1 Menggambar dan membaca sket

3.2.2 Gambar Teknik dan Autocad Mesin 222 3.2.3 Gambar Teknik Mesin 132

(19)

Struktur Kurikulum (2)

Dadang Hidayat M (0707398) No. PROGRAM/ MATA PELAJARAN Durasi Waktu (Jam) TINGKAT/SEMESTE R KET 1 2 3 4 5 6 3.2.4 Teknik Pengukuran 74

3.2.5 Teknik Pemesinan Dasar (TPD) 148 3.2.6 Menggunakan Perkakas Tangan (MPT) 148 3.2.7 Perhitungan Dasar dan Lanjut 74

3.2.8 Teknik Pemesinan 296 v v 3.2.8.1 Bekerja dengan mesin umum

3.2.8.2 Melaksanakan pekerjaan dengan mesin bubut 3.2.8.3 Melakukan pekerjaan dengan mesin frais / skrap 3.2.8.4 Menggerinda pahat dan alat potong

3.2.9 Teknik Pemesinan Kompleks 264 v v 3.2.9.1 Mengefrais (kompleks)

3.2.9.2 Membubut (kompleks)

3.2.9.3 Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda

3.2.10 CNC dan EDM 264 Muatan lokal (408) Pengembangan Diri (192)

(20)

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Dadang Hidayat M (0707398) M12.3A M18.1A M9.2A M2.5C11 A M7.24A M2.7C10 M7.32A M7.28A M2.8C10 M7.5A M2.13C5 M7.15A M7.8A M7.7A M7.6A M7.10A M7.16A M7.11A M7.21A M7.18A M9.1A M9.9B M9.10B M1.2FA M1.3FA M1.3FA M1.4FA

(21)

MODEL PEMBELAJARAN ALTERNATIF

Dadang Hidayat M (0707398) Teori Kurikulum Teori Belajar Teori Mengajar Kondisi Pembelajaran di Sekolah: •Model Konvensional •Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Konsep :

-Work Based Learning -Teaching-Learning Factory -Life Skill Pengembangan Model Pembelajaran Alternatif Penyampaian Order ke Konsumen Barang/ Order Jadi Quality Control Konsultan/ asesor Menyatakan Kesediaan Mengerjakan Order Kebutuhan Konsumen Menerima Konsumen dan Order Menganalisis Order Pengerjaan Order

(22)

PERAN-PERAN SISWA DAN GURU DALAM MANAJEMEN

MODEL “

TEFA BASED LIFE SKILL

6. Penyampaian Order ke Konsumen Barang/ Order jadi 5. Quality Control Konsultan / Asesor 3. Menyatakan Kesediaan Mengerjakan Order Kebutuhan Konsumen 1. Menerima Konsumen dan Order 2. Menganalisis Order 4. Pengerjaan Order Dadang Hidayat M (0707398)

(23)

Mekanisme Dalam Menyusun Model

Pembelajaran Alternatif

1. Perencanaan pembelajaran yang meliputi konsep kurikulum yang

mendukung yaitu mengkaji kurikulum untuk mengetahui kompetensi dan kompetensi dasar apa yang harus dimiliki siswa.

2. Konsultan mempersiapkan dan menentukan kompetensi dan sub kompetensi dasar sesuai dengan job atau pesanan.

3. Konsultan membuat daftar ketrampilan dari setiap sub kompetensi dari

pekerjaan untuk evaluasi hasil pembelajaran.

4. Konsultan bersama fasilitator membentuk perangkat manajemen pengelola sesuai bidang usaha yang akan dikerjakan.

5. Konsultan menentukan lokasi dan target waktu yang diperlukan dalam

pembuatan produksi yang harus diperhitungkan sesuai dengan alokasi waktu belajar dan disesuaikan standar industri.

6. Konsultan membentuk organisasi unit produksi kecil dengan tugas dan tanggung jawab siswa sebagai pekerja dengan guru sebagai

konsultan/assessor/fasilitator.

7. Pengelola unit produksi kecil menerima pesanan dan memproduksi

barang sesuai standar yang telah ditetapkan sesuai order /pesanan oleh konsultan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

www.themegallery.com

(24)

Siklus Pembentukan Manajemen Model

Pembelajaran Alternatif (1)

– Siklus 1:Proses Pembentukan Manajemen

 Pembentukan struktur organisasi manajemen produksi kecil sesuai bentuk struktur organisasi di pabrik.

 Guru bertindak sebagai konsultan/asesor/fasilitator.

Mengembangkan peran-peran siswa sebagai pekerja dalam factory atau industi.

 Guru sebagai Kepala regu mengelola manajemen pekerja dan hasilnya yang dilakukan oleh para karyawannya (siswa).

– Siklus 2:Proses Produksi

• Order dari konsumen yang berupa konsep/gambar diterima dan diadministrasikan oleh siswa.

• Order yang sudah diadministrasikan dianalisis dengan memperhatikan bentuk dan komponen benda kerja, siswa menganalisis order dengan

memperhatikan gambar benda kerja yang akan dibuat; baik bahan yang diperlukan, alat yang diperlukan, langkah kerja yang harus dilakukan,tingkat presisi pekerjaan dan ketentuan lain sesuai order.

www.themegallery.com

(25)

Siklus Pembentukan Manajemen Model

Pembelajaran Alternatif (2)

• Hasil dari perencanaan yang berupa gambar kerja dikalkulasi harganya, siswa menyatakan kesanggupan/ketidaksanggupan dalam

menerima/menolak order.

• Siswa melakukan pembuatan benda kerja dengan langkah-langkah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Siswa melakukan Quality Control dengan pengamatan langsung atau menggunakan alat alat ukur standar sesuai SOP sehingga dapat

ditetapkan apakah benda kerja yang dihasilkan sesuai atau tidak dengan ketentuan order yang diterima.

– Siklus 3. Proses Penyerahan Hasil Produksi Kepada Konsumen

 Produk benda kerja yang sudah jadi, dicek ulang oleh konsultan berkaitan dengan kesesuaian standar mutu produk yang sudah disetujui waktu

penerimaan order. Siswa menyerahkan benda kerja yang sudah selesai sebagai pertanggungjawaban siswa (sebagai pekerja) pada pemesan. Mutu dan jumlah produk barang pesanan sesuai dengan standar mutu yang ada didata, diadministrasikan dan dilaporkan oleh siswa kepada konsultan.

www.themegallery.com

(26)

KEGIATAN GURU

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

1. Bagaimana guru menyiapkan RPP dalam pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukannya (konvensional)

2. Bagaimana guru menyiapkan RPP dengan model Pembelajaran

Alternatif dengan benda kerja berdasarkan order tertentu

4. Bagaimana guru menyiapkan manajemen untuk melaksanakan

proses belajar dengan model pembelajaran alternatif

7. Bagaimana guru melakukan evaluasi

5. Bagaimana guru menyiapkan siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran alternative

GURU

3. Bagaimana guru mengidentifikasi kompetensi yang harus dicapai siswa dengan pembelajaran

konvensional dibandingkan dengan model pembelajaran alternatif

6. Bagaimana guru menyiapkan siswa secara teknis dalam pelaksanaan model

(27)

KEGIATAN GURU (1)

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

4. Bagaimana guru menyiapkan manajemen untuk

melaksanakan proses belajar dengan model

pembelajaran alternatif

• Pembentukan manajemen industri

• Perubahan hubungan siswa – guru

• Siapa yang dilibatkan dalam manajemen tersebut

5. Bagaimana guru menyiapkan siswa dalam

pelaksanaan model pembelajaran alternatif

• Penjelasan tentang pembentukan manajemen

industri

• Penjelasan tentang perubahan pola hubungan

siswa

– guru

• Penjelasan tentang hubungan siswa dengan

(28)

KEGIATAN GURU (2)

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

6.

Bagaimana guru menyiapkan siswa secara teknis

dalam pelaksanaan model pembelajaran alternatif

• Penyiapan siswa dalam menerima order dari pemesan

• Penyiapan siswa dalam menganalisis order

• Penyiapan siswa dalam menyatakan

kesanggupan/ketidak sanggupan mengerjakan order

• Penyiapan siswa dalam mengerjakan order

• Penyiapan siswa dalam melakukan quality control

• Penyiapan siswa dalam menyerahkan benda kerja

kepada konsumen

7.

Bagaimana guru melakukan evaluasi

• Evaluasi program

• Evaluasi pencapaian kompetensi siswa

• Evaluasi penyelesaian order

(29)

KEGIATAN SISWA

www.themegallery.com Dadang Hidayat M (0707398)

Siswa

6 1 3 2 5 4 Bagaimana siswa menerima order dari konsumen Bagaimana Siswa Menganalisis Order

Bagaimana siswa menyatakan kesanggupan/ketidak

sanggupan mengerjakan order

Bagaimana siswa mengerjakan order

Bagaimana siswa menyerahkan benda kerja kepada pemesan

Bagaimana siswa melakukan Quality

(30)

Kegiatan Siswa (1)

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

1. Bagaimana siswa menerima order dari

konsumen:

Cara berkomunikasi

Kelengkapan Administrasi

2. Bagaimana Siswa Menganalisis Order:

Menentukan langkah kerja

Menentukan bahan yang diperlukan

Menentukan waktu kerja

Menentukan harga

Berkonsultasi dengan Guru yang berperan

sebagai konsultan/assessor/fasilitator

(31)

Kegiatan Siswa (2)

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

3. Bagaimana siswa menyatakan kesanggupan/

ketidaksanggupan mengerjakan order:

Cara berkomunikasi

Kelengkapan administrasi

4. Bagaimana siswa mengerjakan order:

Keselamatan kerja

Persiapan kerja

Langkah langkah kerja

Hasil kerja

(32)

Kegiatan Siswa (3)

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

5. Bagaimana siswa melakukan Quality Control:

Membaca gambar

Melakukan pengukuran /pengamatan benda kerja

Menguji coba fungsi benda kerja

Konsultasi dengan konsultan

6. Bagaimana siswa menyerahkan benda kerja

kepada pemesan

Berkomunikasi dengan baik

Menjelaskan kondisi benda kerja

Meminta tanggapan tentang benda kerja dari

pemesan

(33)

APA MODEL PEMBELAJARAN ALTERNATIF?

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

MODEL PEMBELAJARAN

“TEFA BASED LIFE SKILL”

ADALAH MODEL

PEMBELAJARAN YANG

BERORIENTASI

KECAKAPAN HIDUP

(LIFE SKILL),

DILAKSANAKAN DALAM

BLOK

WAKTU

,DENGAN CARA MEMBERI SISWA

PENGALAMAN LANGSUNG SUASANA

INDUSTRI DI SEKOLAH,

DALAM UPAYA

MENINGKATKAN

KOMPETENSINYA

PADA

MATA PELAJARAN

PRODUKTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK

PEMESINAN

SMK TEKNOLOGI DAN

(34)

BAGAIMANA PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

1.

KOMPETENSI VOKASIONAL*)

2.

KOMPETENSI AKADEMIK*)

3.

KOMPETENSI SOSIAL DAN

4.

KOMPETENSI PERSONAL

*)

Dalam pengembangan model pembelajaran ini

kompetensi yang dijadikan uji efektivitas model adalah

kompetensi akademik dan vocational, sedangkan

kompetensi personal dan sosial sebagai faktor

independen, karena kompetensi tersebut tidak

dikembangkan secara khusus dalam model

konvensional.

(35)

PERAN LEMBAGA PENDUKUNG MODEL

“TEFA BASED LIFE SKILL”

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

1.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK ?

2.

DINAS PENDIDIKAN KOTA/KABUPATEN ?

3.

KEPALA SEKOLAH ?

4.

GURU DAN KEPALA WORKSHOP ?

5.

KOMITE SEKOLAH ?

6.

DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI ?

7.

LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA

KEPENDIDIKAN(LPTK) PENDIDIKAN

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN(PTK) ?

(36)

PERBEDAAN MODEL

“TEFA BASED LIFE SKILL”

DENGAN

MODEL LAIN ?

www.themegallery.com

Dadang Hidayat M (0707398)

PERBEDAAN DENGAN MODEL:

1.

MODEL TEACHING FACTORY,

2.

MODEL PENDIDIKAN SISTEM GANDA,

3.

MODEL KONVENSIONAL & PRAKTEK KERJA

(37)

LOGO

“ Add your company slogan ”

Gambar

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI Dadang Hidayat M (0707398)M12.3AM18.1AM9.2AM2.5C11AM7.24AM2.7C10M7.32AM7.28AM2.8C10M7.5AM2.13C5M7.15AM7.8AM7.7AM7.6AM7.10AM7.16AM7.11AM7.21AM7.18AM9.1AM9.9BM9.10BM1.2FAM1.3FAM1.3FAM1.4FA

Referensi

Dokumen terkait

Dari kelima skripsitersebut terdapat perbedaan dengan fokus kajian yang dibahas oleh peneliti yakni peneliti akan membahas mengenai pengalihan pembiayaan

13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, mengingat Dewan Moneter yang beranggotakan menteri-men- teri yang membidangi keuangan dan perekonomian serta Gubernur Bank Indonesia

Saran praktis dari penelitian ini peneliti tujukan terutama bagi pengelola program tuberkulosis baik di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat maupun Puskesmas

Manusia akan cepat membuat kesimpulan negatif sekiranya terdapat kesalahan yang dilakukan oleh sesuatu kumpulan yang dikaitkan dengan pergerakan tariqah walaupun kumpulan itu

Analisa dan perhitungan pada tugas akhir ini betujuan untuk menentukan koefisien permeabilitas air ( k w ) pada tanah tak jenuh air, yang diambil dari data hasil

Untuk mencapai kondisi yang diharapkan tersebut, maka pada simulasi proyeksi kebutuhan konsumsi dan cadangan strategis BBM bensin jenis RON 88, RON 92, dan RON 95

“bauran promosi di antaranya adalah berupa periklanan, pemjualan personal, promosi penjualan, publisitas, dan pemasaran langsung.” (Kotler 2005) dengan

Dari hasil simulasi kondisi skenario alternatif III, maka didapatkan nilai suhu tertinggi pada ruang kerja produksi adalah 31,9096°C sedangkan nilai suhu terendah