• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

1.

UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN

2.

PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

3.

Peraturan Kepala BKN No. 21 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan PP No. 53 Thn 2010

4.

PP No. 10 Thn 1983 jo PP No. 45 Thn 1990

tentang Izin Perkawinan & Perceraian PNS

5.

PP No. 37 Tahun 2004 tentang Larangan

PNS Menjadi Anggota Parpol

(3)

Untuk menjamin tata tertib dan kelancaran

tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.

Instansi Pemerintah wajib melaksanakan

penegakan disiplin & upaya peningkatan

disiplin.

PNS yang melanggar disiplin dijatuhi

hukuman disiplin.

Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin

PNS diatur dengan PP.

(4)

4

Peraturan Disiplin PNS

Daftar Hadir

Apel Pagi

Inspeksi mendadak (SIDAK)

Penilaian Prestasi Kerja

Pengawasan Atasan

(5)

MATERI

PERATURAN DISIPLIN PNS

a. Kewajiban PNS ;

b. Larangan PNS ;

c. Sanksi hukuman disiplin ;

d. Pejabat yang berwenang menghukum ;

e. Tatacara penjatuhan hukuman disiplin ;

f. Upaya administratif atas hukuman

(6)

NO

JENIS

PELANGGARAN

JENIS HUKUMAN

Jumlah Tego ran Lisan Tego ran Tertu lis Pernya taan Tidak Puas Tunda Kenai kan Gaji 1 Tahun Tunda Kenai kan Pgkt 1 Tahun Turun Pgkt 1 Tahun Turun Pgkt 3 Tahun Turun Jabatan Pembe basan dari Jabatan Pember hentian dengan Hormat Pember hentian Tidak dengan Hormat

1 Pidana Korupsi

2 Pidana Umum

3

1

4

3 Perselingkuhan/Asusila

3

3

4 Perceraian tanpa izin

2

4

6

5 Mangkir

12 1

1

2

3

3

4

26

6 Netralitas / Parpol

0

7 Penyalahgunaan Wwng

1

1

8 Lain-lain

7

1

8

(7)

Rekap Kasus Kepegawaian (Th. 2011 – 2016)

Provinsi Jawa Tengah

Berdasar Jenis Pelanggaran

NO

JENIS PELANGGARAN

TAHUN

2011 2012 2013

2014

2015

2016

1

Pidana Korupsi

1

2

0

2

0

0

2

Pidana Umum

2

2

2

2

4

1

3

Tdk Msk Kerja/Mangkir

6

45

3

8

7

4

4

Asusila

-

-

0

2

1

1

5

Penyalahgunaan Wewenang

8

1

0

5

4

1

6

Partai Politik

-

-

0

-

0

0

7

Kawin Siri/Selingkuh

-

7

4

8

3

1

8

Keterlambatan Tugas

Belajar

-

-

3

3

0

1

9

Lain-Lain

-

4

1

2

4

3

10

Perceraian (Terlambat

Lapor)

-

-

1

0

1

0

JUMLAH

17

61

14

32

24

12

(8)

REKAP KASUS KEPEG. (Th. 2013-2014)

KAB/KOTA Se-JATENG

(Berdasar Jenis Pelanggaran Disiplin)

NO

JENIS PELANGGARAN

2013

%

2014

%

1

Pidana Korupsi

11

2.1%

7

1.6%

2

Pidana Umum

55

10.5%

31

6.9%

3

Tdk Msk Kerja/Mangkir

158

30.3%

148 33.0%

4

Penyalahgunaan Wewenang

37

7.1%

47

10.5%

5

Partai Politik

2

0.4%

2

0.4%

6

Perkawinan/Perceraian

62

11.9%

67

15.0%

7

Lain-Lain

197

37.7%

146 32.6%

JUMLAH

522 100.0% 448 100.0%

(9)

Rekap Kasus Kepegawaian (Th. 2011

– 2015)

Provinsi Jawa Tengah

Berdasar Jenis Hukuman

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

TAHUN

2011 2012 2013 2014

2015

2016

I. RINGAN

1. Teguran Lisan

-

44

2

5

0

0

2. Teguran Tertulis

-

4

0

0

0

0

3. Pernyataan tidak Puas

-

1

0

0

0

0

II. SEDANG

1. Tunda Kenaikan Gaji Berkala 1 Tahun

-

2

1

2

0

1

2. Tunda Kenaikan Pangkat 1 Tahun

-

0

0

0

3

0

3. Turun Pangkat 1 Tahun

4

1

5

5

5

4

III. BERAT

1. Turun Pangkat 3 Tahun

2

5

1

10

9

2

2. Turun Jabatan setingkat lebih rendah

1

0

0

0

0

0

3. Pembebasan dari Jabatan

1

1

0

0

1

1

4. Pemberhentian dengan hormat

8

1

5

8

6

4

5. Pemberhentian tidak dengan hormat

1

2

0

2

0

0

(10)

10

Pasal 3

KEWAJIBAN PNS :

1.

mengucapkan sumpah/janji PNS;

2.

mengucapkan sumpah/janji jabatan ;

3.

setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila,

UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah ;

4.

menaati segala ketentuan peraturan per-UU

5.

melaksanakan tugas kedinasan dgn penuh

pengabdian kesadaran, dan tanggung jwb ;

6.

menjunjung tinggi kehormatan negara,

Pemerintah, dan martabat PNS

(11)

7.

mengutamakan kepentingan negara daripada

kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau

golongan ;

8.

memegang rahasia jabatan yang menurut

sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan ;

9.

bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan

bersemangat untuk kepentingan negara ;

10.

melaporkan dengan segera kpd atasannya bila

mengetahui hal yg dpt membahayakan atau

merugikan negara atau Pemerintah terutama di

bidang keamanan, keuangan, dan materiil ;

(12)

12

12.

mencapai sasaran kerja pegawai yang

ditetapkan

13.

menggunakan dan memelihara

barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

14.

memberikan pelayanan sebaik-baiknya

kepada masyarakat

15.

membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas

16.

memberikan kesempatan kepada bawahan

untuk mengembangkan karier

17.

menaati peraturan kedinasan yang

(13)

Pasal 4

LARANGAN PNS :

1.

menyalahgunakan wewenang ;

2.

menjadi perantara untuk mendapatkan

keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan

menggunakan kewenangan orang lain ;

3.

tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau

organisasi internasional ;

4.

bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,

atau lembaga swadaya masyarakat asing ;

5.

memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,

menyewakan, atau meminjamkan barang-barang

baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau

(14)

14

6.

melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman

sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun

di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang

secara langsung atau tidak langsung merugikan

negara ;

7.

memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu

kepada siapapun baik secara langsung atau tidak

langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat

dalam jabatan ;

8.

menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja

dari siapapun juga yang berhubungan dengan

jabatan dan/atau pekerjaannya ;

(15)

10.

melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan

suatu tindakan yang dapat menghalangi atau

mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ;

11.

menghalangi berjalannya tugas kedinasan ;

12.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil

Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dengan cara :

a.

ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

b.

menjadi peserta kampanye dengan menggunakan

atribut partai atau atribut PNS;

c.

sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan

PNS lain; dan/atau

(16)

16

13.

memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil

Presiden dengan cara :

a.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye;

b.

mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd

pasangan calon peserta pemilu sebelum, selama,

dan sesudah masa kampanye, meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,

anggota keluarga, dan masyarakat

14.

memberikan dukungan kepada calon anggota DPD

atau calon KDh/Wakil KDh dgn cara memberikan surat

dukungan disertai foto kopi KTP sesuai per-UU

(17)

15.

memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/

Wakil Kepala Daerah, dengan cara :

a.

terlibat dalam kegiatan kampanye untuk

mendukung calon menggunakan fasilitas yg

terkait dgn jabatan dlm kampanye ;

b.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye;

c.

mengadakan kegiatan yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap pasangan calon sebelum

selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau

pemberian barang kpd PNS di lingkungan

kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat

(18)

18

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN

(

Pasal 7 )

Jenis hukuman disiplin tingkat ringan :

a. tegoran lisan;

b. tegoran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

Jenis hukuman disiplin tingkat sedang :

a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk selama 1 (satu) tahun;

b. penundaan kenaikan pangkat untuk selama 1 (satu) tahun ;

c. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah

selama 1 (satu) tahun.

Jenis hukuman disiplin tingkat berat :

a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah

selama 3 (tiga) tahun;

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih

rendah ;

c. pembebasan dari jabatan;

d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

sebagai PNS;

(19)

PEJABAT YANG BERWENANG

MENGHUKUM

(Pasal 15 sd. 20)

a. Presiden

 HD tingkat berat, bagi pejabat eselon I

& pjbt lain yg pengangkatannya wenang Presiden

b. Pejabat Pembina Kepegawaian

 HD tingkat berat

c. Semua pejabat struktural eselon I, II, III, IV, V

 HD tingkat ringan dan sedang

d. Pejabat yang disetarakan pejabat struktural

(20)

20

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI

HUKUMAN DISIPLIN

Gubernur selaku

Pejabat Pembina

Kepegawaian

Daerah

• HD ringan

• HD sedang

• HD berat (Penurunan

pangkat 3 th)

• Sekretaris Daerah Provinsi

• Pejabat fungsional jenjang

Utama

• Staf gol. ruang IV/d & IV/e.

• HD sedang

• HD berat

• Pejabat eselon II ;

• Pejabat fungsional jenjang

Madya dan Penyelia

• Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c

• HD sedang (Penurunan

pangkat 1 th)

• HD berat

• Pejabat eselon III ke bawah

• Pejabat fungsional jenjang

Muda ke bawah ;

• Staf gol. ruang III/d ke bwh

PEJABAT YANG BERWENANG

MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS

DI PROVINSI

(Pasal 18)

(21)

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN

DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN

DISIPLIN

Sekda Provinsi

HD ringan

• Pejabat eselon II ;

• Pejabat fungsional jenjang

Madya

• Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c

HD sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

• Pejabat eselon III ;

• Pejabat fungsional jenjang Muda

& Penyelia

• Staf gol. ruang III/c sd. III/d

Eselon II

HD ringan

• Pejabat eselon III ;

• Pejabat fungsional jenjang Muda

dan Penyelia;

• Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

• Pejabat eselon IV ;

• Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

• Staf gol. ruang II/c sd. III/b

(22)

22

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI

HUKUMAN DISIPLIN

Eselon III

HD ringan

• Pejabat eselon IV ;

• Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Pratama

• Staf gol. ruang II/c sd. III/b

HD sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

• Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Pemula;

• Staf gol. ruang II/a sd. II/b

Eselon IV

& Pjbt yang setara

HD ringan

• Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Pemula;

• Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

(23)

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI

HUKUMAN DISIPLIN

Bupati/Walikota

selaku Pejabat

Pembina

Kepegawaian

Daerah

• HD tingkat ringan ;

• HD tingkat sedang ;

• Penurunan pangkat 3 thn

Sekretaris Daerah Kab/Kota

• HD tingkat ringan ;

• HD tingkat sedang

• HD tingkat berat

• Pejabat eselon II ;

• Pejabat fungsional jenjang

Utama, Madya dan Penyelia

• Staf gol. ruang IV/d dan IV/e

• HD tingkat sedang

• HD tingkat berat

• Pejabat eselon III ke bawah

• Pejabat fungsional jenjang

Muda ke bawah ;

• Staf gol. ruang IV/c ke bwh

PEJABAT YANG BERWENANG

MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS

DI KABUPATEN/KOTA

(Pasal 20)

(24)

24

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN

DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN

DISIPLIN

Sekda Kab/Kota

HD tingkat ringan

Pejabat eselon II ;

Pejabat eselon III ;

Pejabat fungsional jenjang Muda

dan Penyelia;

Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD tingkat sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

Eselon II

HD tingkat ringan

Pejabat eselon III ;

Pejabat fungsional jenjang Muda

dan Penyelia;

Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD tingkat sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

(25)

PEJABAT YANG

BERWENANG

JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI

HUKUMAN DISIPLIN

Eselon III

HD tingkat ringan

Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

HD tingkat sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Pemula;

Staf gol. ruang II/a sd. II/b

Eselon IV

HD tingkat ringan

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana

Pemula;

Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD tingkat sedang

(kecuali penurunan

pangkat 1 tahun)

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

Eselon V

HD tingkat ringan

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

(26)

26

PERTIMBANGAN DALAM MENJATUHKAN

HUKUMAN DISIPLIN

Hukuman

disiplin ringan, sedang atau berat

tergantung pada :

a. latar belakang dilakukannya pelanggaran

(sengaja / tdk sengaja) ;

b.dampak dari pelanggaran yang dilakukan

(terhadap unit kerja, instansi ybs, atau

pemerintah / negara);

c. Capaian target kinerja yang ditetapkan

oleh instansi;

(27)

SANKSI HUKUMAN DISIPLIN

TIDAK MASUK KERJA

5 sd. 15 hari kerja dikenai hukuman ringan :

(Ps 8 angka 11)

- 5 hari kerja  teguran lisan;

- 6 sd. 10 hari kerja  teguran tertulis;

- 11 sd. 15 hari kerja  pernyatan tidak

puas secara tertulis.

(28)

28

SANKSI HUKUMAN DISIPLIN

TIDAK MASUK KERJA

16 sd. 30 hari kerja dikenai hukuman sedang :

(Ps. 9 angka 11)

- 6 sd. 20 hari kerja  penundaan kenaikan gaji

berkala;

- 21 sd. 25 hari kerja  penundaan kenaikan

pangkat 1 (satu) tahun;

- 26 sd. 30 hari kerja  penurunan pangkat

setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

(29)

selama 31 sd. 46 hari kerja atau lebih

hukuman berat :

(Pasal 10 angka 11)

- 31 sd. 35 hari kerja  penurunan pangkat 3 (tiga)

tahun ;

- 36 sd. 40 hari kerja  pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan ;

- 41 sd. 45 hari kerja  pembebasan dari jabatan;

- 46 hari kerja atau lebih 

pemberhentian dengan

hormat

tidak

atas

permintaan

sendiri

atau

pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

SANKSI HUKUMAN DISIPLIN

(30)

30

Setiap PNS wajib datang, pulang dan

melaksanakan tugas sesuai ketentuan jam

kerja. Keterlambatan dan pulang awal akan

dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1

hari kerja sama dengan 7 ½ jam.

SANKSI HUKUMAN DISIPLIN

(31)

KEWAJIBAN PEJABAT YANG

BERWENANG MENGHUKUM

(Pasal 21)

• Pejabat yang berwenang menghukum wajib

menjatuhkan

hukuman

disiplin

kepada

bawahannya yang melanggar disiplin.

• Apabila tidak menjatuhkan hukuman disiplin,

maka

pejabat

tersebut

dijatuhi

hukuman

disiplin oleh atasannya.

• Hukuman

yang

dijatuhkan

adalah

sama

dengan yang seharusnya dia jatuhkan kepada

bawahannya.

(32)

32

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10) 1 mengucapkan sumpah/janji PNS; - apabila pelanggaran

dilakukan tanpa alasan yang sah

-2 mengucapkan sumpah/janji

jabatan - apabila pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah

-3 setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 4 menaati segala ketentuan

peraturan perundangundangan apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 5 melaksanakan tugas kedinasan

yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

KEWAJIBAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS

BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010

(33)

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

6 menjunjung tinggi kehormatan negara,

Pemerintah, dan martabat PNS

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 7 mengutamakan kepentingan

negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 8 memegang rahasia jabatan

yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 9 bekerja dengan jujur, tertib,

cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 10 melaporkan dengan segera

kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di

bidang keamanan, keuangan, dan materiil

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

(34)

34

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

11 masuk kerja dan menaati

ketentuan jam kerja : - -

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 5 (lima) hari kerja

Teguran lisan -

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja

Teguran tertulis -

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja

Peryataan tidak puas

secara tertulis -

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja

- penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja

- penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja

- penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

(35)

-35

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

11 masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja :

-

- tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 31 (tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja

- - penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

 PNS yang menduduki jabatan

struktural atau fungsional

tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja;

- - pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

 PNS yang menduduki jabatan

struktural atau fungsional

tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari kerja

- - pembebasan dari jabatan

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 46 (empat puluh enam) hari kerja atau lebih - - pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan

(36)

36

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

12 mencapai sasaran kerja

pegawai yang ditetapkan - apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)

apabila pencapaian sasaran kerja

pegawai pada akhir tahun kurang dari 25% (dua puluh lima persen)

13 menggunakan dan

memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 14 memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 15 membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja -16 memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja

-17 menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

(37)

37

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)

1 menyalahgunakan

wewenang - - Salah satu

2 menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan

kewenangan orang lain

- - Salah satu

3 tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain / organisasi internasional

- - Salah satu

4 bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau LSM asing - - Salah satu 5 memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang bergerak atau tidak

bergerak, dokumen atau surat berharga milik

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

LARANGAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS

BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010

(38)

38

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 6 melakukan kgt bersama

dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam

maupun di luar

lingkungan kerjanya dgn tujuan utk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara lsg atau tdk lsg

merugikan negara

apabila

pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 7 memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan

- - Salah satu

8 menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya - - Salah satu 9 bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja

(39)

-NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 10 melakukan tindakan atau

tidak melakukan tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU 11 menghalangi berjalannya

tugas kedinasan apabila pelangg berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelangg berdampak negatif bagi instansi apabila pelangg berdampak negatif pd pemerinth /neg 12 Memberikan dukungan kpd

calon Presiden / Wapres, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara :

a.ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

- Salah satu

-b. menjadi peserta kampanye dgn

menggunakan atribut partai atau atribut PNS;

- Salah satu

-c. sebagai peserta

kampanye mengerahkan PNS lain

- Salah satu

(40)

40

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal

11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)

13 memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil Presiden dengan cara:

a.membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

- Salah satu

-b. mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd pasangan calon peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian

barang kepada PNS dalam lingk kerjanya, keluarga, dan masyarakat

- - Salah satu

14 memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon KDh/Wakil KDh dengan

memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan per-UU

(41)

-NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)

15 memberikan dukungan

kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara :

a. terlibat dalam kegiatan

kampanye Pilkada - Salah satu

b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye Pilkada ;

- - Salah satu

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau - - Salah satu d. mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd peserta pemilu

sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, pemberian kpd

(42)
(43)

43

Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan

langsung wajib memeriksa lebih dahulu

PNS yang diduga melakukan pelanggaran

disiplin.

Pemeriksaan secara tertutup dan hasilnya

dituangkan dalam bentuk Berita Acara

Pemeriksaan (BAP).

BAP : Hasil pemeriksaan secara tertulis yg

memuat tanya jawab antara pemeriksa

dgn PNS yang diperiksa

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN

(44)

44

Pemeriksaan secara tertutup, artinya hanya

boleh dihadiri oleh pejabat Pemeriksa dan PNS

yang diperiksa.

Selama proses pemeriksaan, PNS ybs tidak

berhak didampingi Kuasa Hukum.

Hak PNS :

Memperoleh salinan BAP (apabila diminta) ;

Mengajukan upaya administratif atas

hukuman disiplin.

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN

(45)

Atasan langsung dari PNS yang

diduga melakukan pelanggaran

disiplin ;

Tim Pemeriksa (ad-hoc)  untuk

pelanggaran disiplin yg ancaman

hukumannya sedang atau berat.

Aparat Pengawas Fungsional 

sesuai kewenangan jabatannya.

YANG BERWENANG

(46)

46

a.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

pangkat dan jabatan lebih rendah

dengan PNS yang diperiksa.

b.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa

c.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

kaitan langsung atau tidak langsung

dengan pelanggaran yg diproses.

SYARAT-SYARAT

(47)

DASAR PEMERIKSAAN

Laporan / Pengaduan ;

Pengamatan langsung ;

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

(48)

48

Untuk mengetahui :

benar atau tidak

PNS ybs melakukan

pelanggaran disiplin ;

faktor2 yg mendorong

/ menyebabkan

PNS ybs melakukan pelanggaran

disiplin ;

dampak

atau akibat dari pelanggaran

disiplin tsb.

(49)

1.

Pemanggilan secara patut

2.

Sebelum memeriksa PNS ybs.

perlu meminta keterangan

pengadu / saksi / pejabat terkait.

3.

Menyiapkan daftar pertanyaan

yang mengarah pada keterangan

/ data yang ingin diperoleh.

(50)

50

RAHASIA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan ………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah mengadakan pemeriksaan terhadap ; Nama :………. N I P :………. Pangkat :………. Jabatan :………. Unit Organisasi :………

karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

1. Pertanyaan : ………..

Jawaban : ……….……….

2. Pertanyaan :……….………. Jawaban : ……….……….

3. Dan seterusnya

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaiaman mestinya.

Yang diperiksa Pejabat Pemeriksa Nama : .…. ….. Nama : ………….. N I P : ……….. N I P : …………. Tanda tangan :………… Tanda tangan :………. …

(51)

Pasal 26 PP 53/2010 :

Apabila perlu, atasan langsung, Tim

Pemeriksa atau pejabat yg berwenang

menghukum dapat meminta keterangan

dari orang lain :

Keterangan saksi

Keterangan pejabat

Keterangan ahli

Dituangkan dalam Berita Acara Permintaan

Keterangan

(52)

52

RAHASIA

BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN

Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan ………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah meminta keterangan terhadap ;

Nama :………. Tgl. lahir :………. Alamat :………. No. Telp/HP :……….

Atas dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ….. Atas pertanyaan yang diajukan yang bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

1. Pertanyaan : ………..

Jawaban : ……….……….

2. Pertanyaan :……….………. Jawaban : ……….……….

3. Dan seterusnya

Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaiaman mestinya.

Yang memberikan keterangan Yang meminta keterangan Nama : .…. ….. Nama : ………….. Tanda tangan :………… N I P : ………….

(53)

PERTANYAAN PEMBUKA :

1.

Siapa nama Saudara dan NIP saudara?

2.

Apakah saat ini Saudara dalam keadaan

sehat jasmani dan rohani?

3.

Apakah Saudara tahu maksud dipanggil ?

4.

Agama apa yang Saudara anut?

5.

Apakah Saudara bersedia menjawab

pertanyaan dengan jujur sesuai dengan

agama Saudara ?

(54)

54

Muatan BAP : 5W 1H

SIAPA PNS yg disangka melakukan

pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan

APA bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran

yg dilakukan

KAPAN pelanggaran dilakukan

Di MANA tempat pelanggaran terjadi

MENGAPA melakukan pelanggaran

BAGAIMANA cara melakukan pelanggaran

WHO

WHAT

WHEN

WHERE

WHY

HOW

(55)

PERTANYAAN PENUTUP :

6.

Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman

disiplin?

7.

Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?

8.

Bagaimana tanggapan Saudara jika dijatuhi

hukuman disiplin akibat pelanggaran yang

saudara lakukan?

9.

Apakah Saudara perlu menambahkan

keterangan lain ?

10.

Apakah selama diperiksa, Saudara merasa ada

paksaan / tekanan ?

(56)

56

RAHASIA

SURAT PANGGILAN

Nomor

:……….

1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :

a. Nama : ………. b. N I P : ………. c. Pangkat : ………. d. Jabatan : ………. e. Unit Organisasi : ………. Untuk menghadap kepada :

a. Nama : ………. b. N I P : ……….. c. Pangkat : ……….. d. Jabatan : ……….. Pada a. Hari : ……….. b. Tanggal : ……….. c. Jam : ……….. d.Tempat : ………..

guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin …………

2. Demikian untuk menjadikan maklum.

………2012 KEPALA ……….. Nama ……….. N I P

Tembusan

………

………

(57)

57

PEMERIKSAAN

Apabila PNS yang diperiksa itu tidak mau

menjawab pertanyaan, maka dianggap

mengakui

pelanggaran

disiplin

yang

dituduhkan kepadanya

BAP harus ditandatangani oleh pejabat

yang memeriksa dan PNS yg diperiksa.

Apabila PNS yg diperiksa tdk bersedia

menandatangani, BAP tsb tetap dijadikan

sebagai dasar utk menjatuhkan HD.

PNS

yg

diperiksa

berhak

mendapat

(58)
(59)

Meskipun bentuk pelanggaran disiplin sama, tetapi

faktor-faktor yang mendorong

dan

dampak

yang

ditimbulkan berbeda, maka jenis hukuman disiplin

yang akan dijatuhkan berbeda.

PNS

yang

melakukan

beberapa

pelanggaran

disiplin,

hanya dapat dijatuhi satu jenis HD yg

terberat.

PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian melakukan

pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, dijatuhi HD

yg

lebih

berat

dari

HD

terakhir

yg

pernah

dijatuhkan kepadanya.

PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih utk

PERTIMBANGAN DALAM

(60)

60

PENETAPAN KEPUTUSAN

HUKUMAN DISIPLIN

Setiap penjatuhan HD

ditetapkan dgn SK

pejabat yg berwenang menghukum.

Format SK Hukuman disiplin :

Lampiran Peraturan Ka. BKN No. 21

Tahun 2010.

(61)

Membaca

:

Berita Acara Pemeriksaan

………….;

Menimbang : a. bahwa

berdasarkan

BAP

tgl.…

Sdr….

terbukti

melakukan

….. ;

b. bahwa

perbuatan

tersebut

merupakan

pelanggaran

terhadap ketentuan Pasal

… PP N0. 53 Tahun 2010 ;

c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan

hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran

disiplin yang dilakukannya;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan

keputusan hukuman disiplin

… ;

Mengingat

: 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ;

2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;

3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ;

RAHASIA

KEPUTUSAN KEPALA……….

NOMOR :

…………..

TENTANG

PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ………..

KEPALA ………,

(62)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

KESATU

: Menjatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran

lisan/tegoran tertulis/pernyataan tdk puas

Nama

:

NIP

:

Pangkat Gol/ Ruang

:

Jabatan

:

Unit Kerja

:

karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang

melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010,

KEDUA

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g

Pada tanggal :

(63)

Membaca

: Berita Acara Pemeriksaan

………….;

Menimbang : a. bahwa

berdasarkan

BAP

tgl.…

Sdr….

terbukti

melakukan

….. ;

b. bahwa

perbuatan

tersebut

merupakan

pelanggaran

terhadap ketentuan Pasal

… PP N0. 53 Tahun 2010 ;

c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan

hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran

disiplin yang dilakukannya;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan

keputusan hukuman disiplin

… ;

Mengingat

: 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ;

2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;

3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ;

RAHASIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS………

NOMOR :

…………..

TENTANG

PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ………..

KEPALA DINAS ……….,

(64)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

KESATU

: Menjatuhkan

hukuman

disiplin

berupa

penundaan

kenaikan gaji/pangkat selama 1 tahun

Nama

:

NIP

:

Pangkat Gol/ Ruang

:

Jabatan

:

Unit Kerja

:

karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang

melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010,

KEDUA

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan /

apabila tidak ada keberatan berlaku mulai hari ke-15 tmt

sejak PNS ybs menerima keputusan ini

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g

Pada tanggal :

(65)

65

PENYAMPAIAN KEPUTUSAN

HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan HD disampaikan secara tertutup

oleh pejabat yg berwenang menghukum

atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs,

tembusannya

disampaikan

kpd

pejabat

instansi terkait.

Penyampaian keputusan HD

paling lambat

14 (empat belas) hari kerja

sejak keputusan

ditetapkan.

Dalam hal PNS yang dijatuhi HD tidak hadir

pada

saat

penyampaian

keputusan

HD,

maka keputusan dikirim kpd ybs

(66)

66

Keputusan atasan pejabat yg menghukum dapat :

menguatkan,

memperingan,

memperberat,

atau

membatalkan hukuman disiplin.

Keputusan atasan pejabat yg menghukum bersifat

final dan mengikat

(tdk dpt diajukan keberatan &

wajib dilaksanakan).

Apabila dalam waktu

lebih dari 21 hari kerja,

atasan

pejabat

yang

menghukum

tidak

mengambil

keputusan

atas keberatan, maka keputusan pejabat

yang berwenang menghukum

batal demi hukum.

 Atasan pejabat tsb dijatuhi hukuman disiplin.

(67)

BERLAKUNYA

HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan yang tidak dapat

diajukan keberatan

Berlaku

(68)

68

BERLAKUNYA

HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan yang dapat diajukan keberatan :

Apabila diajukan keberatan, maka mulai berlaku

pada tanggal ditetapkannya SK atas keberatan.

Apabila tidak diajukan keberatan, maka mulai

berlaku pada hari ke-15 setelah SK HD diterima.

Apabila PNS yang dijatuhi HD tidak hadir pada

waktu penyampaian SK, maka HD berlaku pada

hari

ke

15

(lima

belas)

sejak

tanggal

yang

ditentukan untuk penyampaian SK HD.

(69)

5. BERLAKUNYA

HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku

wakil Pemerintah yang berupa :

pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sbg PNS ;

pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Apabila :

diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku

tmt.

sejak berlakunya keputusan BAPEK

;

tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka

(70)

70

KEDUDUKAN PNS

SELAMA PROSES HUKUMAN DISIPLIN

Kedudukan

PNS

Kenaikan

Pangkat

Kenaikan

Gaji

Mutasi

(Pindah)

Dibhentikn

sbg PNS

Pemeriksaan

TIDAK

DAPAT

TIDAK

DAPAT

Menjalani HD

TIDAK

TIDAK

DAPAT

DAPAT

Banding Adm

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan-badan usaha

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab rendahnya partisipasi peserta terhadap kegiatan PROLANIS, untuk mencapai tujuan tersebut, maka disusunlah kerangka

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayat-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERITAAN

bahwa timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: a. Karaktersitik pribadi ; karakteristik pribadi merupakan faktor yang menyangkut karyawan itu

Bahwa faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik Horizontal Perkebunan kelapa sawit di kabupaten Ketapang adalah masyarakat menuntut ganti rugi lahan kepada

Bagi manajemen stasiun radio, hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran bagi masyarakat tentang Hubungan Konten Siaran Program LintasSore RRI Semarang Pro 1 dengan

Untuk memfokuskan hasil penelitian ini, penelitian ini akan berada dalam batas pembahasan tentang penerapan Public Private Partnership terhadap pengembangan

Membandingkan pengaruh elevasi ekstremitas bawah dengan menggunakan ERLESS terhadap circumference edema UKD pada kelompok perlakuan (menggunakan ERLESS sudut 30°)