• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FAKTOR RISIKO ENDOGEN INFEKSI CACING JANTUNG (Dirofilaria immitis) PADA BERBAGAI ANJING DI WILAYAH JAWA DAN BALI LAURENSIUS YUVIANTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FAKTOR RISIKO ENDOGEN INFEKSI CACING JANTUNG (Dirofilaria immitis) PADA BERBAGAI ANJING DI WILAYAH JAWA DAN BALI LAURENSIUS YUVIANTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN FAKTOR RISIKO ENDOGEN

INFEKSI CACING JANTUNG (Dirofilaria immitis)

PADA BERBAGAI ANJING DI WILAYAH JAWA DAN BALI

LAURENSIUS YUVIANTO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

LAURENSIUS YUVIANTO. B04104185. 2008. Kajian Faktor Risiko Endogen Infeksi Cacing Jantung pada Berbagai Anjing di Wilayah Jawa dan Bali. Dibimbing oleh FADJAR SATRIJA dan YUSUF RIDWAN.

Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan tingkat kejadian dirofilariasis di wilayah Jawa dan Bali. Studi ini merupakan studi cross-sectional, untuk mengetahui hubungan tingkat kejadian dengan faktor risiko. Sampel berupa serum darah anjing, diambil secara purposif di wilayah Jawa dan Bali. Keberadaan antigen Dirofilaria immitis dideteksi dengan menggunakan metode ELISA dan kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan tingkat kejadian dirofilariasis dengan analisis statistika chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan 18 sampel positif mengandung antigen D. immitis dari 235 sampel serum yang diperiksa. Hasil uji tingkat kejadian dirofilariasis keseluruhan sampel mencapai 7.66% dengan perincian pada Jakarta sebesar 2.12%, Jawa Barat sebesar 16.12%, Jawa Tengah sebesar 4.54%,dan Bali sebesar 8.77%. Berdasarkan analisis chi-square, daerah, umur dan jenis anjing berpengaruh nyata terhadap tingkat kejadian dirofilariasis. Anjing di daerah Jawa Barat mempunyai risiko terinfeksi D. immitis 8.58 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anjing dari daerah Jakarta. Anjing di daerah Jawa Tengah dan Bali mempunyai risiko terinfeksi lebih tinggi dibandingkan dengan anjing dari daerah Jakarta tetapi tidak berbeda nyata. Anjing yang berumur lebih dari enam tahun mempunyai risiko 9.84 kali terinfeksi dibandingkan dengan anjing yang berumur kurang dua tahun dan pada anjing yang berumur 2-6 tahun mempunyai risiko 4.79 kali terinfeksi dibandingkan dengan anjing yang berumur kurang dari dua tahun. Sedangkan anjing lokal mempunyai risiko 1.60 kali terinfeksi dibandingkan dengan anjing ras murni.

(3)

ABSTRACT

LAURENSIUS YUVIANTO. B04104185. 2008. Study on endogenous risk factors of heartworm infection in various dogs in Java and Bali area. Under the supervision of FADJAR SATRIJA and YUSUF RIDWAN.

This study was objected to know the relation between risk factors and incident level of dirofilariasis in Java and Bali areas. This was cross-sectional study in order to observe the relations between incident level and risk factors. The samples which blood serum of dogs took from purposive method in Java and Bali areas. The existence of antigent from Dirofilaria immitis was detected by ELISA method and than analize to know the relation of risk factors with incident level of dirofilariasis using chi-square and logistic regression. The result of this study showed that 18 of 235 samples were positive of D. immitis antigen. Overall, the prevalence level was 7.66% and divided into several areas: 2.12% at Jakarta, 16.12% at West Java, 4.45% at Central Java and 8.77% at Bali. Based on chi-square statistical analysis, areas, age, and breed of dogs affect dirofilariasis incident level. Dogs from West Java was risks 8.58 times bigger than dogs from Jakarta areas to be infected by D. immitis. Dogs from Central Java and Bali areas had risked more than dogs from Jakarta areas. Moreover, dogs with more than six years old had risked 9.84 times bigger than dogs with less two years old and dogs with 2-6 years old had risked 4.79 times bigger than dogs with less two years old. Local dogs had risked 1.60 times bigger than pure breed to be infected.

(4)

KAJIAN FAKTOR RISIKO ENDOGEN

INFEKSI CACING JANTUNG (Dirofilaria immitis)

PADA BERBAGAI ANJING DI WILAYAH JAWA DAN BALI

LAURENSIUS YUVIANTO

B04104185

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul Skripsi : Kajian Faktor Risiko Endogen Infeksi Cacing Jantung (Dirofilaria immitis) pada Berbagai anjing di wilayah Jawa dan Bali

Nama : Laurensius Yuvianto NIM : B04104185

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

drh. Fadjar Satrija, M.Sc, Ph.D drh. Yusuf Ridwan, M.Si NIP: 131 760 864 NIP: 132 045 529

Diketahui,

Wakil Dekan

Dr. Nastiti Kusumorini, M.Si NIP: 131 669 943

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Proses penyusunan skripsi ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang tidak lepas dari dukungan banyak pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak drh. Fadjar Satrija, M.Sc, Ph. D dan bapak drh. Yusuf Ridwan, M.Si selaku pembimbing, atas ilmu, keterampilan, nasihat, saran, kritik, dan kesabarannya dalam membimbing penulis.

2. Ir. Etih Sudarnika, M.Si sebagai dosen penilai dalam seminar hasil penelitian atas masukan dan penjelasan untuk perbaikan tulisan ini. 3. Dr. drh. Denny W L, M.Si sebagai moderator dalam seminar hasil

penelitian atas masukan dan penjelasan untuk perbaikan tulisan ini. 4. Dr. drh. Ekowati Handharyani, MS selaku pembimbing akademik. 5. drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph. D selaku dosen penguji.

6. drh. Cucu Kartini beserta staff, para dokter hewan di klinik dan RSHJ atas bantuan selama pengambilan sampel di lapangan.

7. Rekan-rekan sepenelitian (Rita dan Fitria).

8. Keluarga tercinta (Alm papa, Mama, Ade, Itioh & Tuaih, koko Aan, Iih syeni) atas segala dukungan, doa, perhatian dan cinta yang tanpa batas kepada saya

9. Teman-teman yang membantu (Aang, Kung&Cung, Indra, Trezna, Dian & Dinul, Yuyu, Monez & Lolo, Chipo, Nini & Opvink, Checz & Sari, Ai, Bdutz, dan Vin).

10. Seluruh pihak yang telah membantu saya selama di FKH IPB.

Bogor, Agustus 2008 LAURENSIUS YUVIANTO

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1986 dari ayah Y. Djaya Kartika Ruslim dan ibu F. Susi Wijaya. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2004 penulis lulus dari SMU Fons Vitae I Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih program studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi anggota Himpunan Minat Profesi (Himpro) Satwa Liar 2005-2006, anggota himpro Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik (HKSA) 2005-2006, Ketua Divisi Hewan Kecil HKSA 2006-2007, dan anggota Persekutuan Fakultas FKH selama 2004-2008.

(8)

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR ………... iv DAFTAR TABEL ……… v DAFTAR LAMPIRAN ………... vi PENDAHULUAN ……….……… 1 Latar Belakang ………... 1 Tujuan ……….. 2 TINJAUAN PUSTAKA ……… 3 Klasifikasi Anjing …..………. 3 Dirofilaria immitis ………. 8 Daur Hidup ………..……….. 9 Patogenesis Dirofilariasis ……..……….. 11 Gejala Klinis ……… 12 Diagnosa ……….……….. 13 Prognosa ….……….. 14

Pencegahan dan Pengobatan ..……….. 14

MATERI DAN METODE ….………. 16

Waktu dan Tempat …..………. 16

Rancangan Studi …...……… 16

Metode Pengambilan Sampel ……….……… 16

Metode Pemeriksaan Sampel dan Interpretasi ….……….. 17

Analisis Data ……….………… 18

HASIL dan PEMBAHASAN ………..……….. 19

Hasil Penelitian ... 19

Pembahasan ... 22

KESIMPULAN dan SARAN ………. 25

DAFTAR PUSTAKA ……….. 26

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Jenis anjing Rhodesian Ridgeback ………. 4

2 Jenis anjing Golden Retriever ……….. 5

3 Jenis anjing Shih Tzu ……… 6

4 Jenis anjing Rottweiler ……….. 6

5 Jenis anjing Yorkshire Terrier ……….. 7

6 Jenis anjing lokal (campuran)……… 8

7 Bentuk mikrofilaria dan bentuk anatomi D. immitis ………….. 9

8 Berbagai jenis vektor D. immitis pada anjing ……… 10

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Hasil analisis dengan metode chi-square pemeriksaan

D. immitis pada anjing daerah Jawa dan Bali ...19 2 Hasil analisis dengan regresi logistik pemeriksaan

Referensi

Dokumen terkait

kondisi wilayah dengan prevalensi infeksi cacing nematoda tipe Strongil pada sapi.. Bali di

immitis , baik kultur cacing jantung jantan maupun betina (Gambar 1), sehingga protein tersebut berpotensi sebagai marka diagnosis dirofilariasis, karena dapat dideteksi pada

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Prevalensi dan Risiko Infeksi Cacing Jantung pada Anjing yang Diimpor melalui Bandara Soekarno-Hatta adalah karya saya dengan arahan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang keberadaan cacing jantung di Indonesia dalam hal morfologi, faktor-faktor risiko yang mempengaruhi infeksi,

immitis , baik kultur cacing jantung jantan maupun betina (Gambar 1), sehingga protein tersebut berpotensi sebagai marka diagnosis dirofilariasis, karena dapat dideteksi pada

Hingga saat ini belum ada data yang dipublikasikan berkaitan dengan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali, terhadap umur, jenis kelamin dan