• Tidak ada hasil yang ditemukan

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Seseorang dikatakan memasuki usia remaja yaitu saat berusia 12-21 tahun (Aromdani, 2008). Remaja terbagi dalam beberapa tingkatan, salah satunya adalah remaja awal yang usianya berkisar antara 12 sampai 14 tahun. Pada usia tersebut umumnya remaja masih sekolah di tingkat SMP.

Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, yaitu usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama (Hurlock, 1980). Integrasi dalam masyarakat dewasa tersebut mempunyai berbagai dampak yang berhubungan dengan masa puber serta adanya perubahan intelektual yang mencolok. Perubahan tersebut dapat memungkinkan remaja untuk beradaptasi dalam menjalin hubungan sosial dengan orang dewasa.

Secara umum, periode remaja merupakan klimaks dari periode-periode perkembangan sebelumnya, periode ini seseorang ingin membuktikan tentang apa yang telah diperoleh dalam masa-masa sebelumnya, sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu kepribadian yang lebih mantap (Latifah, 2008). Selain itu, pada periode remaja banyak karakteristik yang perlu diperhatikan, sehingga dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan remaja dapat diterima dengan baik oleh remaja tersebut.

Karakteristik-karakteristik tersebut antara lain yaitu ingin selalu menentang aturan, tidak tenang dan gelisah, rasa ingin tahu tinggi, menarik diri dari masyarakat, kurang atau suka bekerja, egois dan psimistis (Ahmadi, 2005).

Karakteristik siswa yang berbeda satu sama lain yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mereka disekolah, salah satunya dalam mengerjakan tugas yang diberikan, karena tugas siswa yang paling utama adalah belajar, dengan adanya persaingan antar sekolah dalam mencapai

(2)

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap proses pembelajaran di sekolah, sehingga perlu peran dari orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, angka ketidaklulusan UN 2010 sebesar 8,51 % ternyata mengalami penurunan dibandingkan dengan persentase kelulusan 2009 sebesar 4,45 % dan tahun 2008 sebesar 7,36 %. Jumlah siswa yang mengikuti UN, baik UN utama dan susulan, tercatat 307.918 orang, dari jumlah ini terdapat 25.115 siswa tidak lulus atau sekitar 8,51 %. (Antasari, 2010).

Usia remaja merupakan usia dimana anak sedang berkembang, dan prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Perkembangan anak juga sangat di pengaruhi oleh pola asuh orang tua. Secara empiris, sujauh ini para orang tua belum dipersiapkan menjadi orang tua yang sesungguhnya, dalam arti orang tua yang mampu memberi pelayanan pendidikan dan pengasuhan anak yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Sebagian besar orang tua belum pernah dibekali tambahan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan cara memberi stimulasi pendidikan dan pengasuhan kepada anak yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya (Nikita, 2008). Pola asuh orang tua sangat menentukan tingkat kecerdasan emosi anak, orang tua dihadapkan pada tantangan perkembangan dunia yang berat, lebih-lebih di zaman sekarang terutama di kota-kota besar. Peranan orang tua sangat besar dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (Berkowitz, 2003).

Masing-masing orang tua tentu saja memiliki pola asuh tersendiri dalam mengarahkan perilaku anak, hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orang tua, mata pencaharian hidup, keadaan sosial ekonomi, adat istiadat, dan sebagainya. Pola asuh orang tua petani tidak sama dengan pedagang, demikian pula pola asuh orang tua berpendidikan rendah berbeda dengan pola asuh orang tua yang berpendidikan tinggi. Ada yang menerapkan dengan pola yang keras/kejam, kasar, dan tidak berperasaan, namun, ada pula yang memakai pola lemah lembut, dan kasih sayang. Ada

(3)

pula yang memakai sistem militer, yang apabila anaknya bersalah akan langsung diberi hukuman dan tindakan tegas. Bermacam-macam pola asuh yang diterapkan orang tua ini sangat berpengaruh pada prestasi belajar anak (Tamizi, 2009).

Pola asuh yang keliru menjadikan anak bermasalah, sehingga orang tua perlu membangun kedekatan terhadap anak dengan cara melakukan komunikasi yang dialogis. Komunikasi secara emosional berfungsi sebagai sebuah sarana bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak, Kurangnya komunikasi orang tua dengan anak akan menghambat perkembangan kepribadian dan kecerdasan emosional (Jalaludin, 2003).

Kecerdasan emosional dipengaruhi oleh sikap atau pola asuh orang tua, Orang tua dapat menerapkan pola asuh yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak. Selain pola asuh orang tua, kecerdasan emosional juga dapat dikembangkan melalui beberapa faktor lain yaitu kegiatan. Pola asuh yang diterapkan orang tua tak selamanya efektif malah terkadang dampaknya bagi si kecil bukannya baik tapi buruk. Pola asuh yang terlalu protektif atau memanjakan anak tentu menyebabkan anak menjadi tidak kreatif atau jadi selalu tergantung pada orang lain. Makanya perlu berhati-hati menerapkan pola asuh. Perlu diingat pula pola asuh sangat menentukan pertumbuhan anak, baik dalam potensi sosial, psikomotorik, dan kemampuan afektifnya (Shanti, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baban (2009), tentang pola asuh orang tua dengan tanggung jawab pada remaja diSMUN 1 Grogol kabupaten Kediri dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa didapatkan hasil yang kurang signifikan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Komaruddin (2005), tentang kontribusi pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa kelas II SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal, didapatkan hasil yaitu dari 78 sampel siswa yang diambil, 74,62% menggunakan pola asuh demokratis, 59,80% menggunakan pola asuh otoriter, 57,74% menggunakan pola asuh permisif, dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ada kontribusi antara pola asuh orangtua dengan kemandirian siswa.

(4)

Hasil prestasi belajar kelas VIII SMP Sultan Fattah Demak menunjukkan dari 20 sampel nilai raport yang diambil, sebanyak 65% atau sebanyak 13 siswa mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai raport waktu masih kelas VII, 35% atau sebanyak 7 siswa yang mengalami peningkatan prestasi belajar. Hasil tersebut juga diperkuat dengan keterangan dari kepala sekolah SMP Sultan Fattah Demak, bahwa telah terjadi penurunan prestasi belajar pada anak didiknya pada tahun 2009. Kondisi tersebut belum diketahui apa penyebabnya, dan apakah ada hubunganya dengan pola asuh orang tua.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Sultan Fattah Demak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, angka ketidaklulusan UN 2010 sebesar 8,51 % ternyata mengalami penurunan dibandingkan dengan persentase kelulusan 2009 sebesar 4,45 % dan tahun 2008 sebesar 7,36 %. Berdasarkan data awal yang saya ambil di SMP Sultan Fattah Demak, dari 20 sampel nilai raport, menunjukkan sebanyak 65% telah mengalami penurunan. Menurut Tamizi (2009) bahwa Prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua.

Tiap orang tua tentu saja memiliki pola asuh yang berbeda dalam mengarahkan perilaku anak, hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orang tua, mata pencaharian hidup, keadaan sosial ekonomi dan adat istiadat.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan masalah “apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Sultan Fattah Demak” .

(5)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Sultan Fattah Demak.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :

a. Mendiskripsikan hasil pola asuh orang tua siswa di SMP Sultan Fattah Demak.

b. Mendiskripsikan hasil prestasi belajar di SMP Sultan Fattah Demak. c. Menganalisis hasil hubungan antara pola asuh orang tua dengan

prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Sultan Fattah Demak.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siswa usia remaja

a. Adanya penelitian ini diharapkan remaja dapat termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

b. Memberikan informasi tentang pola asuh apapun yang diberikan oleh orang tua semua mempunyai tujuan yang baik.

2. Institusi pendidikan

Memberikan pengetahuan bagi pihak sekolah tentang peran pentingnya pola asuh orang tua untuk meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik.

3. Orang Tua

Diharapkan orang tua dapat lebih meningkatkan pola asuh kepada anaknya, sehingga anak dapat memiliki motivasi atau dukungan untuk meningkatkan prestasinya.

4. Peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat selama dalam proses belajar karena akan banyak menambah cakrawala pandang peneliti menjadi luas.

(6)

E. Bidang Ilmu

Bidang imu yang terkait dengan penelitian ini adalah Ilmu Keperawatan Anak

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang dihadapi dalam teknik metalurgi adalah biaya pembuatan serbuk logam karena peralatan untuk membuat serbuk cukup mahal dan produk yang dihasilkan biasanya

Fungsinya : Memompa darah.. Denyut jantung tergantung aktivitas yang kita lakukan. Semakin berat aktivitas kita semakin cepat jantung berdenyut.. Berdenyut ±70 kali per menit,

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek

Salam sejahtera, puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan banyak kenikmatan salah satunya kemudahan, sehingga saat ini penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Maksud penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku penduduk Kedusunan Sangrawayang, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, market to book ratio terhadap return saham perusahaan property yang terdaftar di BEI

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti

[r]