Riset Ilmiah:
Metode Riset Akuntansi Sebagai
Cara Penelitian Ilmiah
Pengertian Riset
• Menurut kamus Webster mempunyai arti
memeriksa/mencari kembali
• Suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti
dan kritis dalam mencari fakta atau
prinsip-prinsip penyelidikan guna memastikan suatu
hal
• Suatu usaha untuk menemukan suatu hal
menurut metode ilmiah sehingga harus
memiliki 3 unsur: sasaran, usaha, dan
metode ilmiah yang digunakan
Pengetahuan Ilmiah
Ada beberapa cara untuk memperoleh
pengetahuan yang benar, salah satunya
adalah menggunakan ilmu. Sesuatu yang
bersifat ilmu adalah ilmiah. Ilmu yang
diperoleh dari hasil penelitian (studi)
Pengetahuan disebut ilmiah apabila
memenuhi kriteria sbb:
1. Obyektif
2. Luas dan dalam
3. Relatif dan dapat diabstraksi
4. Dilakukan dengan sistematis dan dapat
dikonkretisasi
5. Berkembang dan bersifat mobil
Sesuatu yang ilmiah harus memiliki
kebenaran.
Kebenaran
yang
relatif
sifatnya, sehingga harus dibedakan antara
kebenaran menurut agama/keyakinan dan
kebenaran menurut ilmu pengetahuan.
Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari
sisi bahwa ia sesuai dengan fakta dan
aturan, obyektif, masuk akal, dan memiliki
asumsi-asumsi.
Karena kebenaran ilmiah harus sesuai
dengan aturan, maka ia harus memiliki
metode. Metode ilmiah atau sering disebut
metode dapat diartikan sebagai suatu
cara
atau
jalan
pengaturan
atau
pemeriksaan sesuatu. Ciri utama metode
bersifat
empiris,
artinya
keputusan-keputusan diambil berdasar data empiris
(berdasar pengalaman yang benar).
Karena metode itu pun harus benar, maka
ilmu yang mempelajari tentang metode
riset disebut Metodologi Riset.
Kriteria Riset Ilmiah
Agar metode yang dipakai dalam
penelitian bersifat ilmiah, maka harus
memenuhi kriteria sbb:
1.Berdasar pada fakta
.
2.Bebas dari prasangka
, artinya bebas dari
sudut pandang subyektif dan benar-benar
berdasar alasan dan bukti yang lengkap
dengan pembuktian yang obyektif
3. Menggunakan analisis
. Masalah harus dicari
sebabnya serta pemecahannya dengan
menggunakan cara berpikir yang logis.
4. Menggunakan hipotesis
. Hal ini hanya untuk
membantu peneliti dalam menuntun jalan
pikirannya
untuk
mencari
hasil
penelitiannya.
5. Menggunakan ukuran yang obyektif
. Proses
penelitian serta tahap-tahap dari hasil yang
dicapai dapat diukur dengan alat ukur yang
obyektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
. Semua
data
yang
digunakan
harus
dikuantifikasikan.
Langkah-langkah Riset
1. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah
Hal yang dapat dipermasalahkan dalam
penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya.
2. Melakukan Studi Kepustakaan
Hal ini adalah keharusan dengan cara
mencari acuan pada teori-teori yang
berlaku, baik melalui buku maupun
penelitian
terpublikasi
maupun
non-publikasi. Hal tsb dilakukan agar tetap
menjaga faktor keilmiahan penelitian.
3. Memformulasikan Hipotesis
Hipotesis adalah anggapan sementara tentang
suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki.
Tetapi tidak semua riset menggunakan hipotesis,
khususnya riset yang memakai desain deskriptif.
4. Menentukan Model
Beberapa referensi menyatakan bahwa tahap
Menentukan Model diganti dengan tahap
Menentukan
Desain
Penelitian,
dimana
menentukan model merupakan bagian dari
desain penelitian.
5. Mengumpulkan Data
Data sebagai bahan baku informasi harus
diadakan dengan kaidah-kaidah yang sesuai.
6. Mengolah dan Menyajikan Informasi
Data diolah sehingga dapat menyajikan
informasi
yang
lebih
mudah
untuk
diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut
misal dalam bentuk tabel, grafik, dan nilai
statistik. Alat bantu dalam bentuk software
sangat
membantu
dalam
proses
pengolahan dan analisis data, atau
membuat
program
sendiri
yang
menggunakan
high-level
language
programming.
7. Menganalisis dan Menginterpretasi
Selanjutnya informasi hasil olahan dianalisis
lebih lanjut dengan alat-alat analisis yang
sesuai dengan tujuan riset agar dapat
menghasilkan kajian yang cukup tajam,
mendalam, dan luas.
8. Membuat Generalisasi dan Kesimpulan
Peneliti
membuat
generalisasi
dari
penemuannya berdasar batasan-batasan
penelitian yang ada serta membuat
kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang
diajukan. Saran diajukan oleh karena
penelitian yang dibuat memiliki keterbatasan
ataupun asumsi-asumsi.
(lanjutan no.8)
Jika riset merupakan riset terapan, diperlukan
saran-saran yang harus dipertimbangkan
oleh pelaksana hasil riset agar dapat
diterapkan dengan baik. Jika riset merupakan
riset dasar (riset dengan tujuan kepentingan
teori) biasanya peneliti berikutnya disarankan
untuk menindaklanjuti hasil riset ini dengan
menggunakan asumsi-asumsi lain, sehingga
pada akhirnya nanti akan dapat dihasilkan
suatu scientific law yang berlaku umum.
9. Membuat Laporan
Seluruh hasil kerja di atas pada akhirnya
harus dibuat dalam sebuah laporan
tertulis. Selanjutnya kita secara
bersama-sama akan mengkaji untuk memutuskan
apakah hasil kajian ini perlu dirubah,
dilanjutkan, atau ditolak untuk menjadi
sebuah karya ilmiah yang benar
Sebelum menjelaskan proposal riset, terlebih
dahulu dijelaskan secara sepintas perbedaan
antara skripsi dan thesis.
• Skripsi
merupakan
laporan
pekerjaan
lapangan dan pengumpulan referensi dalam
rangka membuat konsep baru yang meliputi
fakta serta mengembangkan hipotesis antara
variabel-variabel yang dijabarkan konsep
tersebut.
• Thesis hampir sama dengan skripsi tetapi
bertujuan untuk membangun teori baru atau
mengembangkan teori lama.
Berikut disajikan pointers format proposal riset
yang dikutip dari pedoman usulan penelitian yang
dibakukan oleh Ditjen. Dikti RI
• Judul Penelitian • Bidang Ilmu/Teknologi • Pendahuluan • Perumusan Masalah • Tinjauan Pustaka • Tujuan Penelitian
• Manfaat Hasil Penelitian • Metode Penelitian
• Jadwal Waktu Pelaksanaan • Personalia Penelitian
• Perkiraan Biaya Penelitian • Lampiran-lampiran
• Rincian Kegiatan dan Satuan Biaya Penelitian • Patokan Satuan Biaya Penelitian
Proposal Riset Skripsi
Contoh Isi Proposal Skripsi
A. Judul
Analisis Sistem Informasi Account Receivable dan
Account Payable pada PT. Tina Tini, Jakarta, Tahun
2007.
B. Latar Belakang Masalah
Pimpinan PT. Tina Tini dalam menjalankan roda
manajemen berhadapan dengan permasalahan
pengambilan keputusan. Informasi akuntansi yang
dibutuhkannya sering terlambat dan tidak jarang sering
terjadi kesalahan laporan sehingga laporan menjadi
tidak akurat/benar. Dari analisis sementara telah terjadi
masalah pada proses account receivable dan account
C. Identifikasi Masalah
Apabila telah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada
proses account receivable dan account payable-nya,
informasi perlu digali sebanyak-banyaknya sebagai
identifikasi yang sekiranya dapat mempengaruhi
permasalahan tersebut yang pada gilirannya akan
diteliti sesuai batas kemampuan peneliti.
Masalah yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai
berikut:
1. Apakah prosedur kerja di bagian pengelola proses
account receivable dan account payable sudah efektif?
2. Apakah karyawan yang terlibat sudah bekerja dengan
optimal?
3. Apakah peralatan yang ada telah dimanfaatkan secara
optimal untuk membantu pengolahan datanya?
4. Apakah informasi yang dibutuhkan dapat disediakan
seluruhnya?
D. Batasan Masalah
Jika peneliti memiliki keterbatasan kemampuan atau karena pertimbangan prioritas tertentu, maka penelitian akan dibatasi pada:
1. Apakah prosedur kerja di bagian pengelola proses account
receivable dan account payable sudah efektif?
2. Apakah karyawan yang terlibat sudah bekerja dengan optimal?
3. Apakah peralatan yang ada telah dimanfaatkan secara optimal untuk membantu pengolahan datanya?
E. Rumusan Masalah
Berdasar identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana prosedur kerja, optimalisasi kerja karyawan, dan peralatan yang tersedia dalam mengelola sistem informasi account receivable dan account
F. Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan suatu anggapan
sementara, maka kebenarannya masih harus
dibuktikan. Bila anggapan sementara adalah telah
terjadi perbedaan kepuasan kerja antar dua kelompok
karyawan, maka penulis membuat hipotesis sebagai
berikut:
1. Prosedur kerja belum efektif
2. Karyawan yang terlibat belum bekerja secara optimal
3. Peralatan yang ada belum dimanfaatkan secara
G. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Metode riset yang digunakan adalah metode deskriptif-studi kasus yang memakai desain deskriptif, yaitu dengan memecahkan kasus sistem informasi account receivable dan account payable di PT. Tina Tini, Jakarta, tahun 2007.
2. Jenis Data dan Variabel
Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif serta terdiri atas data primer. Data primer diambil langsung dari perusahaan sendiri yang terdiri atas:
a. Gambaran umum perusahaan b. Bidang usaha
c. Prosedur yang berlaku
d. Pemanfaatan sumberdaya manusia dan mesin e. Data hasil wawancara
f. Data hasil pengamatan langsung
g. Tugas pokok dari masing-masing bagian yang terlibat dalam sistem
3. Responden
Responden terdiri atas kepala bagian dan karyawan
yang terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan beberapa teknik,
antara lain:
a. Teknik Observasi, pengamatan langsung terhadap
karyawan yang sedang bekerja
b. Teknik Wawancara, yaitu wawancara langsung
kepada pimpinan, Kabag, dan beberapa karyawan untuk
mendapatkan informasi
H. Tinjauan Pustaka
Menurut Wilkinson, kriteria yang harus diperoleh untuk menilai apakah sistem yang ada ataupun yang akan dibuat adalah efektif dan efisien, harus memenuhi hal sebagai berikut:
• Relevan (sesuai kebutuhan) • Kapasitas (dari sistem)
• Efisiensi (dari sistem)
• Ketepatan waktu (dalam menghasilkan informasi) • Aksesibilitas (kemudahan akses)
• Fleksibilitas (keluwesan sistem)
• Akurat (ketepatan nilai dari informasi) • Reliabilitas (keandalan dari sistem) • Keamanan (dari sistem)
• Ekonomis (nilai ekonomis dari sistem) • Simplisitas (kemudahan dari sistem)
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran masalah serta solusinya digambarkan
sebagai berikut:
Pengambilan Keputusan Manajemen
Mekanisme
kerja
yang
mengelola
Account
Receivable dan Account Payable disinyalir telah
menjadi masalah yang perlu segera ditangani. Data
dikumpulkan dari 3 aspek, yaitu Prosedur kerja, Pegawai
yang terlibat, serta Perangkat yang digunakan. Dengan
teori yang diambil dari Wilkinson, akan dapat diketahui
aspek mana saja yang mungkin mempunyai potensi
masalah. Selanjutnya aspek yang bermasalah dicarikan
solusi sehingga kebutuhan informasi bagi manajemen
dapat teratasi.
Menilai Proposal Riset
Proposal pada akhirnya akan dinilai
apakah layak atau tidak. Jika hasil
penilaian dari proposal ini tidak disetujui,
maka harus dilakukan revisi atau bahkan
mungkin perombakan. Jika disetujui maka
ditindaklanjuti dengan penelitian yang
sebenarnya.
Berbagai Alasan Penolakan Usulan
Riset
a) Perumusan masalah yang lemah, kurang mengarah, atau tujuan penelitian tidak jelas.
b) Kurang mengarah pada kemanfaatan bagi ilmu pengetahuan, pembangunan, pengembangan institusi, serta berorientasi pada produk.
c) Bahan kepustakaan kurang menunjang (tidak relevan, bersifat terlalu umum/bukan hasil penelitian).
d) Metode penelitian kurang terinci sehingga mencerminkan kurang jelasnya arah penelitian.
e) Kurangnya fisibilitas penelitian, seperti kurangnya kemampuan personalia penelitian bidang ilmu, jumlah, jadwal waktu
pelaksanaan penelitian, serta perkiraan biaya penelitian.
f) Anggaran biaya yang diajukan kurang rinci atau dinilai terlalu tinggi untuk pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
g) Usulan belum mengikuti sistematika yang telah ditentukan. h) Lain-lain (misal: penelitian pemula, topik sudah banyak diteliti,