• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

14

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja untuk tahap pemeliharaaan serta analisis sampel di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 2011

Materi Hewan Percobaan

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 ekor domba lokal dengan umur kebuntingan 133±8,29 hari dan rata-rata bobot awal 25±2,90 kg. Ternak domba lokal yang digunakan dikandangkan secara individu seperti disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

Kandang dan Peralatan

Kandang yang digunakan adalah kandang individu sebanyak lima belas buah dengan ukuran 125 cm x 55 cm x 110 cm yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Peralatan yang digunakan adalah termometer untuk mengukur suhu dalam kandang, timbangan gantung kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot domba, timbangan duduk dengan kapasitas 2 kg untuk menimbang hijauan, timbangan digital untuk menimbang pakan konsentrat dan sisa pakan.

Pakan

Ransum perlakuan yang digunakan terdiri atas dua jenis, yaitu rumput lapang dan konsentrat komersial yang berasal dari CV. Tani Mulya Cibinong dengan imbangan 60 : 40. Ransum disusun berdasarkan isoprotein dan isoenergi (TDN).

(2)

15 Secara lengkap komposisi bahan makanan ransum yang digunakan tercantum pada Tabel 2, sedangkan kandungan zat makanan ransum tercantum pada Tabel 3.

Tabel 2. Komposisi Bahan Makanan Ransum Penelitian

Keterangan : P1 : rumput lapang + 100% konsentrat komersial

P2 : rumput lapang + 90% konsentrat komersial + 10% tepung ikan P3 : rumput lapang + 85% konsentrat komersial + 15% bungkil kedelai

Tabel 3. Kandungan Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum Penelitian Berdasarkan Bahan Kering

Zat

Makanan* Rumput Lapang P1 Konsentrat P2 P3 --- %BK --- BK 19,01 89,07 89,16 88,91 Abu 5,73 12,54 11,79 13,66 PK 11,84 14,64 19,18 19,19 LK 5,37 5,95 7,24 6,26 SK 23,20 18,10 16,39 16,74 Beta-N 53,87 48,77 45,41 44,16 TDN** 64,60 66,08 78,72 70,48 Ca 0,32 0,68 1,16 0,62 P 0,05 0,64 0,89 0,64

Keterangan : *) Hasil Perhitungan menggunakan Software Winfeed versi 2,8

**) Rumus TDN = 37,937 – 1,018 (SK) – 4,886 (LK) + 0,173 (Beta-N) + 1,042 (PK) + 0,015 (SK)2 – 0,058 (LK)2 + 0,008 (SK)(Beta-N) + 0,119 (LK)(Beta-N) + 0,038 (LK)(PK) + 0,003 (LK)2(PK). (Hartadi et al. 1980)

P1 : rumput lapang + 100% konsentrat komersial

P2 : rumput lapang + 90% konsentrat komersial + 10% tepung ikan P3 : rumput lapang + 85% konsentrat komersial + 15% bungkil kedelai

Bahan PI Ransum Penelitian P2 P3

--- % --- Rumput Lapang 40 40 40 Konsentrat 60 60 60 Konsentrat Komersial 100 90 85 Tepung Ikan 0 10 0 Bungkil kedelai 0 0 15 Total 100 100 100

(3)

16

Rancangan Percobaan dan Analisis Data Perlakuan

Penelitian ini menggunakan perlakuan 3 jenis ransum dengan 5 ulangan yang dicobakan pada 15 ekor domba betina bunting. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut:

P1 : rumput lapang + 100% konsentrat komersial

P2 : rumput lapang + 90% konsentrat komersial + 10% tepung ikan P3 : rumput lapang + 85% konsentrat komersial + 15% bungkil kedelai

Model

Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan model matematik rancangan adalah sebagai berikut :

Xij = µ + τi +βj + εij Keterangan :

Xij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Rataan umum pengamatan

τi = Pengaruh pemberian ransum (i = 1, 2, 3) βj = Pengaruh kelompok ke-j

εij = Pengaruh galat ransum ke-i dan ulangan ke-j (j = 1, 2, 3,)

Peubah yang diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Konsumsi Bahan Kering

Konsumsi bahan kering dihitung dari selisih antara pemberian pakan dan sisa pakan harian dalam bentuk bahan kering.

Konsumsi Pakan (g/ekor) = Pakan yang diberikan (g/ekor) – sisa pakan (g/ekor) 2) Konsumsi Zat Makanan Ransum

Konsumsi zat makanan yang dikonsumsi didapatkan dengan cara menghitung persentase zat makanan yang dikonsumsi di dalam pakan dikalikan konsumsi bahan kering. Persentase zat makanan yang dikalikan dalam bentuk bahan kering (BK) dan merupakan hasil dari pengujian laboratorium. Konsumsi zat makanan yang dihitung terdiri atas bahan kering, protein kasar, dan TDN.

(4)

17 3) Konsumsi Air Minum

Konsumsi air didapatkan dengan cara menghitung selisih antara air yang diberikan dan sisa air.

Konsumsi air minum (l/e/h) = Air yang diberikan (l/e/h) – sisa air (l/e/h) 4) Penyusutan Bobot Badan Induk

Pengukuran penyusutan badan diketahui dengan cara menghitung bobot badan akhir dikurangi bobot badan awal dibagi bobot awal dalam satuan persen.

Penyusutan Bobot Badan (kg/ekor) = Bobot Sapih (kg) – Bobot Awal Melahirkan (kg) Bobot Awal (kg) X 100 5) Bobot Lahir Anak

Bobot lahir anak domba didapatkan dengan cara menimbang anak domba sesaat setelah lahir dalam kurun waktu 24 jam (Hardjosubroto, 1994).

6) Bobot Sapih Anak

Bobot sapih induk dan anak didapatkan dari bobot badan saat anak domba dipisahkan pemeliharaannya dengan induknya. Penyapihan pada penelitian ini saat umur 56 hari.

7) Pertambahan Bobot Badan Anak Prasapih

Pertambahan bobot badan anak diketahui dengan cara menghitung bobot badan akhir dikurangi bobot badan awal, kemudian dibagi dengan lamanya pemeliharaan.

Pertambahan bobot badan (g/e/h) = Bobot Sapih (g/ekor) – Bobot Lahir (g/ekor) Lama penelitian (hari)

8) Pendugaan Produksi Susu Induk

Pendugaan produksi susu sesuai pernyataan Dove et al. (1988) yang menyatakan setiap pertambahan bobot badan 1 kg anak, maka akan menghasilkan 6 kg susu induk. Pengukuran pertambahan bobot badan anak sampai umur 28 hari karena diprediksi anak domba hanya mengkonsumsi susu sampai umur 28 hari.

(5)

18 9) Mortalitas Anak Prasapih

Perhitungan mortalitas anak sampai sapih dapat dilakukan dari persentase banyaknya anak yang mati sampai umur 56 hari dibagi keseluruhan anak domba yang dilahirkan.

Mortalitas (%) = Anak yang mati sampai sapih X 100 Total anak yang dilahirkan 10) Efisiensi Penggunaan Pakan

Efisiensi pakan dihitung dari pertambahan bobot badan dibagi dengan konsumsi bahan kering pakan dalam satuan tertentu selama penelitian. Pertambahan bobot badan merupakan penjumlahan penyusutan bobot badan induk dan pertambahan bobot badan anak prasapih.

Efisiensi Penggunaan Pakan = Pertambahan Bobot Badan (g/ekor/hari) Konsumsi Bahan Kering (g/ekor/hari) 11) Income Over Feed Cost (IOFC)

Income Over Feed Cost merupakan keuntungan yang didapatkan dari harga jual

domba dikurangi biaya untuk pakan. IOFC = Harga Jual domba – Biaya Pakan

Analisis Data

Data yang didapatkan dianalisis deskriptif pada peubah mortalitas pra sapih,

income over feed cost (IOFC), dan performa anak prasapih berdasarkan tipe

kelahiran dan jenis kelamin anak; sedangkan konsumsi pakan induk, konsumsi zat makanan ransum, konsumsi air minum, penyusutan bobot badan induk, bobot lahir anak, bobot sapih anak, PBB anak prasapih, pendugaan produksi susu dan efisiensi penggunaan pakan menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan jika terdapat perbedaan yang nyata, maka dilakukan dengan Uji Ortogonal Kontras (Steel dan Torrie, 1995).

Penelitian ini juga menggunakan analisis korelasi sederhana antarvariabel. Variabel yang diuji adalah hubungan bobot lahir dengan bobot sapih anak dan hubungan pertambahan bobot badan anak dengan produksi susu induk 0-28 hari.

(6)

19

Prosedur Pemeliharaan

Pemeliharaan domba dilakukan selama tiga bulan pada fase akhir kebuntingan dan laktasi. Pengambilan data dilakukan selama tujuh minggu sebelum penyapihan. Domba yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot awal pemeliharaan. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari. Pemberian pada pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB dan sore hari dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. Pagi hari diberikan konsentrat terlebih dahulu, kemudian pada pukul 09.00 WIB diberikan hijauan, sedangkan sore hari hanya diberikan hijauan.

Penimbangan Bobot Badan Induk dan Anak

Penimbangan bobot badan dilakukan untuk mengetahui pertambahan bobot badan induk dan anak. Penimbangan bobot badan induk dilakukan setiap 28 hari, sedangkan penimbangan bobot badan anak dilakukan setiap 14 hari. Penimbangan bobot badan dilakukan sebelum domba diberi pakan pada pagi hari.

Gambar

Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian  Kandang dan Peralatan
Tabel 2. Komposisi Bahan Makanan Ransum Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi para pegawai di instansi pemerintahan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi

Adapun beberapa hal yang dilakukan manajemen di Inna Grand Bali Beach dalam memotivasi karyawan Housekeeping untuk meningkatkan kinerja karyawannya yaitu melalui

national anthem of the People’s Republic of China would be played on official occasions such as flag-raising and medal ceremonies (see also Xu 2008); and 2) Hong Kong started

Melalui kegiatan Pembelajaran daring dengan pendekatan saintifik menggunakan metode observasi, diskusi, presentasi dan model pembelajaran discovery learning peserta didik

21 Ali al- Wardi, seorang cendekiawan Syi’ah Irak dan penulis beberapa buku kontroversial, termasuk Manzilat al- ‘Aql al -Basyari (Kedudukan Akal Manusia), adalah orang

[r]

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Burung penguin dewasa berbulu halus tetapi sangat rapat menutup tubuhnya, hingga binatang tersebut terlindung dari hawa yang dingin. Di bagian depan warnanya